• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENELITIAN DASAR UNIVERSITAS LAMPUNG

KEPERCAYAAN LITERASI ORANG TUA (PARENTS LITERACY BELIEF) DAN HOME READING INTEREST DALAM KEGIATAN LITERASI

KELUARGA ANAK USIA DINI

PROGRAM STUDI PG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2021

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI RINGKASAN

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 2

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Pertanyaan Penelitian………..4

1.4 Urgensi Penelitian ... 4

1.5 Temuan yang Ditargetkan………...5

1.6 Kontribusi Penelitian ... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Parents Reading Belief ... 6

2.2 Home Literacy.……….8

2.3 Reading Interest………8

2.3 Rekam Jejak Penelitian dan Studi Pendahuluan ... 9

2.5 Peta Jalan Penelitian ... 10

BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan penelitian ... 11

3.2 Variabel penelitian ... 11

3.3 Populasi dan sample ... 12

3.4 Metode Pengumpulan Data...12

3.5 Validitas & Reliabilitas………12

3.6 Analisis Data………13

3.7 Alir Penelitian………..14

BAB 4. RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Rencana anggaran biaya ... 17

4.2 Jadwal Penelitian ... 18

REFERENSI ... 19

(3)

1

RINGKASAN

Judul: KEPERCAYAAN LITERASI ORANG TUA (PARENTS LITERACY BELIEF) DAN HOME READING INTEREST DALAM KEGIATAN LITERASI KELUARGA ANAK USIA DINI

Minat baca anak Indonesia masih menjadi sorotan dan fokus kerja Departemen Pendidikan saat ini. Melalui program literasi keluarga, diharapkan masyarakat dapat lebih berpartisipasi aktif dalam meningkatkan angka literasi maupun minat baca anak. Penelitian ini dilakukan untuk menggali serta menggambarkan bagaimana kepercayaan orang tua terhadap membaca (parental reading beliefs) serta keterlibatan dan perannya dalam aktivitas membaca di rumah (home reading activity). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memetakan kebutuhan, faktor-faktor pendukung maupun penghambat kegiatan literasi yang dilakukan orang tua untuk meningkatkan minat baca anak. Adapun data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan deskriptif kuantitatif. Partisipan penelitian akan diambil dengan menggunakan purposive sampling dari orang tua yang memiliki anak usia 5 sampai 6 tahun di Bandar Lampung. Luaran dari penelitian ini adalah selain laporan penelitian, juga akan dipublikasikan pada jurnal internasional (Q4) serta diseminarkan pada proceeding internasional.

(4)

2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Gerakan literasi nasional yang disosialisasikan oleh pemerintah merupakan salah satu wujud keseriusan pemerintah dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat berliterasi.

Keterampilan literasi selalu dikaitkan dengan kemampuan membaca maupun menulis, meskipun pada dasarnya makna literasi lebih luas daripada sekedar bisa baca dan tulis.

Kemajuan literasi tentunya tidak hanya ditentukan oleh pendidikan formal, pemerintah melalui gerakan literasi keluarga mengajak orang tua untuk sama-sama terlibat dalam kegiatan literasi anak di rumah. Peran keluarga diharapkan dapat mendukung perkembangan literasi dini, salah satunya yaitu minat membaca.

Berdasarkan studi dari PIRLS tahun 2011 ((Mullis et al., 2011) yang melibatkan beberapa negara di dunia, digambarkan bagaimana sumber pembelajaran literasi di dalam rumah serta tingkat keterlibatan orang tua pada kegiatan literasi yang dilihat dalam beberapa aspek yaitu, kuantitas membaca bersama serta kegiatan literasi yang dilakukan sebelum masuk sekolah dasar. Adapun temuannya menunjukkan bahwa sumber pembelajaran literasi di dalam rumah (home resources literacy) di Indonesia pada tahun 2006-2011 masih tergolong rendah. Hasil rata-rata capaian untuk kategori sedang adalah 418 di tahun 2006 dan 442 di tahun 2011, angka ini masih di bawah rata-rata internasional yaitu 500. Sedangkan untuk keterlibatan orang tua dalam membaca bersama menunjukkan skala ke dua terendah setelah negara Iran. Analisis studi PIRLS ini menunjukkan bahwa orang tua Indonesia rata-rata membaca bersama kurang dari 1 jam dalam seminggu. Begitu juga dengan jumlah buku yang tersedia, Indonesia masih berada dalam skala rendah, yaitu rata-rata hanya memiliki 0-10 buku bacaan untuk anak per rumah. Dua aspek lainnya yaitu sikap orang tua terhadap membaca serta keterlibatan orang tua dalam kegiatan literasi di dalam rumah pun masih menunjukkan rata-rata pencapaian yang rendah. Tahun 2006 rata-rata pencapaian untuk sikap terhadap membaca menunjukkan angka 420 (27), di bawah rata-rata pencapaian internasional yakni 518. Pencapaian ini adalah paling rendah di bawah negara Marocco (Mullis et al., 2006). Hal ini menunjukkan bahwa orang tua di Indonesia masih jarang melakukan aktifitas literasi di dalam rumah, terutama saat anak belum memasuki usia sekolah dasar.

Meskipun pencapaian serta keterlibatan orang tua Indonesia pada studi PIRLS masih tergolong rendah, namun peran keluarga serta ketersediaan lingkungan rumah yang literat tetap menjadi salah satu pendukung berkembangnya kemampuan literasi dini. Dalam penelitian

(5)

3

Chansa-Kabali (2014) disebutkan bahwa beberapa faktor pendukung berkembangnya literasi dini, terutama membaca adalah sikap orang tua, kegiatan literasi yang dilakukan, minat keluarga serta media yang tersedia di dalam rumah. Tidak hanya itu, kebiasaan belajar di dalam rumah, kompetensi orang tua dan juga minat anak saling berpengaruh terhadap kemampuan membaca tingkat dasar (Friedlander, 2019). Namun, dalam beberapa penelitian ditemukan bahwa untuk meningkatkan minat literasi membaca tidak cukup dengan merubah kebiasaan orang tua di rumah. Diperlukan adanya peningkatan dalam merubah persepsi orang tua terhadap minat membaca anak (children reading interest) (Pezoa et al., 2019; Saban et al., 2018).

Penelitian sebelumnya memberikan gambaran tentang bagaimana home literacy environment serta latar belakang orang tua dapat memberikan pengaruh atau kontribusi terhadap perkembangan membaca anak (Chansa-Kabali et al., 2014; Friedlander, 2019). Selain itu, beberapa hasil studi penelitian juga telah menggambarkan shared-reading interest (minat membaca) serta praktek literasi yang dilakukan oleh orang tua dalam meningkatkan minat baca anak. Namun, belum banyak penelitan yang berfokus pada gambaran kepercayaan orang tua (parent literacy beliefs) terhadap praktek literasi keluarga maupun kegiatan membaca (shared- reading interest). Oleh karena itu, penelitian ini akan memperluas penelitian sebelumnya dengan menganalisis kepercayaan literasi yang dimiliki orang tua (parents literacy beliefs) dalam meningkatkan kemampuan atau minat baca anak.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menggambarkan bagaimana kepercayaan literasi orang tua (parents literacy belief) dalam literasi keluarga (home literacy) dan praktek membaca (shared-reading interest) untuk meningkatkan minat membaca anak usia dini.

(6)

4 1.3 Pertanyaan Penelitian

Adapun pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana kepercayaan literasi orang tua (parents reading literacy beliefs) dalam kegiatan membaca di rumah?

2) Bagaimana preferensi orang tua dalam pemilihan buku anak (shared-reading interest)?

3) Bagaimana keterlibatan orang tua dalam kegiatan literasi (home literacy)?

4) Kendala apa yang dihadapi orang tua dalam melakukan aktifitas literasi dan kegiatan membaca (shared-reading interest)?

1.4 Urgensi Penelitian

Keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak, tentu saja sangat krusial dalam membantu anak mencapai potensi terbaiknya. Berdasarkan teori sosial budaya yang dibawa oleh Bourdie (1977), bahwa pembelajaran terbaik yang dapat diberikan pada anak adalah dengan cara melibatkan anak secara langsung pada konteks sosial maupun budayanya.

Pengenalan secara langsung ini tentu dilakukan oleh komunitas yang paling dekat dengan anak, yaitu keluarga. Sebagaimana halnya Bronfenbrenner (1979) mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak diantaranya adalah interaksi yang terwujud antara komunitas terdalam, yaitu keluarga dengan komunitas yang paling luar, yaitu sekolah, lembaga, maupun masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan memiliki kontribusi terhadap pencapaian perkembangan maupun potensi anak.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa lingkungan memiliki peran yang cukup penting terhadap perkembangan anak. Salah satunya menyebutkan bahwa tingkat pemahaman, persepsi maupun kepercayaan orang tua terhadap kegiatan literasi dapat mempengaruhi sikap serta kegiatan literasi yang dilakukannya di dalam rumah bersama anak (DeLoatche et al., 2015; Silinskas et al., 2012). Adanya peran orang tua sebagai salah satu pendukung berkembangnya literasi menunjukkan bahwa praktek literasi tidak hanya bersifat akademis namun dapat mewujud dalam sebuah praktik sosial yang mencerminkan identitas, perilaku, nilai-nilai maupun perasaan (Street, 1995). Oleh sebab itu, dengan menggali praktek literasi keluarga diharapkan dapat memberikan gambaran serta pemahaman yang utuh terkait budaya literasi yang ada di masyarakat. Selain itu, hasil penelitian dapat menjadi data awal untuk memetakan kebutuhan dalam rangka membangun minat baca anak.

(7)

5 1.5 Temuan yang Ditargetkan

Temuan yang ditargetkan diharapkan menjadi bagian dari peta jalan (road map) penelitian, sehingga temuan yang ditargetkan pada tahap ini adalah sebagai berikut: a) Data tentang kepercayaan orang tua dalam kegiatan membaca (parents reading beliefs) ; b) Data tentang preferensi orang tua dalam memilih buku anak (reading interest); c) Data tentang keterlibatan orang tua dalam kegiatan literasi (home literacy); dan d) Data tentang kendala yang dihadapi orang tua dalam kegiatan membaca di rumah.

1.6 Kontribusi Penelitian

Penelitian terkait dengan literasi keluarga menunjukkan bahwa kondisi lingkungan keluarga yang literat (home literacy environment) serta budaya atau praktek membaca di keluarga dapat menentukan kemampuan serta minat baca anak. Dengan menganalisis dan memperdalam gambaran kepercayaan orang tua pada literasi (parents literacy beliefs) terutama dalam kegiatan membaca maupun praktek literasi di dalam rumah, harapannya dapat mengidentifikasi proses maupun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi orang tua dalam melakukan kegiatan literasi, terutama kegiatan membaca, serta dapat memetakan kebutuhan maupun permasalahan yang dapat menghambat maupun mendukung kegiatan literasi di dalam rumah. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti lain dapat melakukan studi tambahan maupun perluasan studi berdasarkan temuan penelitian maupun dengan menggunakan pendekatan atau metode penelitian yang berbeda.

(8)

6

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan state of art terkait dengan kepercayaan orang tua dalam membaca (parents reading belief), praktek literasi keluarga (home literacy), serta reading interest pada umumnya. Rekam jejak penelitian yang sudah dilaksanakan berkaitan dengan pembelajaran literasi anak dan peta jalan penelitian juga akan dikemukakan pada bagian ini

2.1 Parents Reading Belief

Parents reading belief merupakan keyakinan orangtua yang berkaitan dengan interaksi orang tua dengan anak, bentuk afeksi dalam kegiatan membaca, partisipasi aktif orang tua dalam kegiatan membaca secara lisan, serta dalam menunjukkan pengaruh pemberian instruksi membaca secara langsung. Selain itu parents reading belief juga dapat menggambarkan apakah pengetahuan diperoleh dari buku yang dipilih oleh anak-anak dan apakah sumber bacaan atau media literasi di sekitar sudah cukup mendukung atau menghambat keterampilan membaca maupun penyesuaian perkembangan bahasa anak (Saban et al., 2018). Melalui gambaran kepercayaan orang tua terhadap membaca secara tidak langsung dapat menunjukkan pola interaksi antara orang tua dan anak, kondisi lingkungan belajar di rumah, bentuk kegiatan yang dilakukan orang tua serta kemampuan literasi anak itu sendiri. Kepercayaan orang tua ini melibatkan pengalaman belajar serta bentuk kegiatan yang disediakan oleh orangtua untuk anak (Curenton & Justice, 2008).

Pada dasarnya praktek pembelajaran literasi didasarkan pada empat empat perspektif, diantaranya yaitu: (1) Maturation, (2) Developmental, (3) Emergent, dan (4) Socio-Cultural (Pugh & Rohl, 2000). Adapun penjelasannya dapat dilihat pada tabel (1) berikut ini:

Tabel 2.1: Perspektif Literasi

Maturational Developmental Emergent Socio-Cultural

Tokoh Gesell Thorndike Piaget Bourdie

Teori Proses

kematangan bergantung pada proses pre- program biologis

Perkembangan merupakan gabungan antara proses

kematangan biologi serta pengaruh lingkungan

Proses belajar muncul saat anak secara aktif mulai

mengkonstruk dunianya

Pengalaman belajar tertanam dalam praktek atau interaksi sosial-budaya yang dialami anak

(9)

7 Metode

Pengajaran

Berdasarkan pada

keterampilan

Kesiapan membaca

Bahasa secara keseluruhan (whole language)

Critical Literacy

Implikasi pada pembelajaran literasi

Pengulangan hierarki pembelajaran pada

keterampilan- keterampilan yang terisolasi

Aktivitas pra- membaca dan instruksi langsung

Pelibatan dalam kegiatan literasi yang nyata

Menggunakan kemampuan analisis berpikir kritis terhadap teks maupun praktek literasi

Peran keluarga dan komunitas

Memiliki pengaruh yang sedikit terhadap perkembangan literasi

Terlibat dalam program yang disediakan sebelumnya oleh guru

Menyediakan pengalaman yang

memfasilitasi lingkungan literat

Mensosialisasikan anak melalui pelibatan praktek literasi secara langsung

Berdasarkan pada tabel tersebut dapat dismpulkan bahwa dalam perspektif emergent maupun socio cultural, keluarga memiliki peran maupun keterlibatan dalam praktek atau kegiata literasi dini. Kepercayaan orang tua dalam kegiatan membaca (parents reading beliefs) terdiri dari beberapa aspek (Debaryshe & Binder, 1994) diantaranya yaitu:

• Afeksi, berkaitan dengan sikap atau afeksi positif terhadap kegiatan membaca

• Partisipasi, berkaitan dengan nilai yang ditanamkan oleh orang tua pada anak saat kegiatan membaca (reading aloud)

• Sumber daya, terkait dengan fasilitas yang ada di rumah apakah mendukung atau menghambat kegiatan literasi

• Efikasi, terkait dengan peran orang tua sebagai guru di rumah

• Pengetahuan, terkait dengan informasi apa yang bisa didapatkan anak lewat bacaan, apakah berkaitan dengan moral atau pengetahuan praktis

• Lingkungan, terkait dengan kelenturan dalam perkembangan bahasa

• Instruksi membaca, terkait dengan pemilihan instruksi yang tepat dalam kegiatan membaca.

Aspek diatas dikembangkan oleh Debaryshe & Binder (1994), lalu diadaptasi menjadi tujuh aspek yaitu: 1) efficacy of teaching, 2) Positive effect of reading, 3) Verbal participation, 4) teaching reading, 5) reading as knowledge base, 6) resources, 7) environmental variables (Saban et al., 2018).

(10)

8 2.2 Home Literacy

Keterlibatan orang tua dalam kegiatan literasi merupakan bagian dari konsep emergent literacy. Sebagaimana dikemukakan oleh Wasik dan Herrmann (2004), bahwa kepercayaan serta praktek literasi ditransfer secara langsung dalam keluarga serta antar generasi. Beberapa tema kegiatan literasi yang dapat dilakukan di rumah bersama keluarga menurut Edwards et al, (2009) adalah sebagai berikut: a) aktivitas rutin harian; b) hiburan; c) aktifitas yang berkaitan dengan sekolah; d) pekerjaan; e) ibadah ritual (agama); f) komunikasi interpersonal; g) partisipasi sosial; h) membaca cerita; serta i) belajar literasi (membaca, menulis, dll).

Keluarga menjadi salah satu kontributor dalam pembelajaran literasi anak. Salah satu fungsi keluarga sebagaimana diungkapkan oleh Wiley & Sikula (1992) sebagai berikut:

“most approaches to the ways in which families influence a child’s literacy development fall into three broad categories: (1) Research that focuses on physical environment and economic and educational resources of the home; (2) studies that address interpersonal interactions among children, parents, and others in the home with respect to literacy; (3) those that examined emotional and motivational factors within the home”

Keluarga berperan aktif dalam memberikan fasilitas lingkungkan yang kaya akan literasi serta menyediakan berbagai sumber yang bervariatif di dalam rumah, selain itu interaksi yang dilakukan oleh orang tua kepada anak juga dapat membantu anak meningkatkan kemampuan berbahasanya. Orang tua juga secara tidak langsung menjadi motivator bagi anak untuk mengenal literasi (Saracho 2002)

Aktifitas atau aspek home literacy yang dapat digali diantaranya adalah: 1) perpustakaan dan kunjungan ke took buku (library and bookstore visit), 2) Model writing, 3) Model reading, 4) Teach reading, 5) Parent-child joint reading (aktifitas membaca buku bersama) (Saban et al., 2018).

2.3 Reading Interest

Minat baca dalam penelitian ini terkait dengan preferenses atau genre atau konten buku yang biasanya dipilih oleh orang tua dalam kegiatan membaca. Lingkungan keluarga memiliki peran dalam pengembangan kualitas literasi anak, salah satunya adalah minat baca.

Berdasarkan teori ekologis digambarkan bahwa perkembangan anak akan dipengaruhi oleh interaksi yang anak lakukan dengan lingkungannya. Keluarga sebagai salah satu lingkaran terdekat dan terdalam, memiliki kunci yang dapat menjembatani pengetahuan anak dengan dunianya. Melalui preferensi minat baca orang tua, maka setidaknya akan tergambarkan bagaimana proses maupun pola kegiatan membaca yang terbentuk dalam sebuah keluarga, yang secara tidak langsung juga mempengaruhi perilaku maupun karakter anak.

(11)

9

Beberapa hasil penelitian terkait dengan preferensi buku orang tua menemukan bahwa orang tua cenderung membacakan teks buku cerita yang bersifat naratif atau fiksi dibandingkan dengan buku non-fiksi. Selain itu orang tua juga cenderung memilih buku bacaan anak berdasarkan konten, persepsi orang tua terhadap kesukaan anak, dan komplesitas buku (Anderson, Anderson, Shapiro, & Lynch, 2001; Owens, 1992; Robinson, 1983; Saracho &

Spodek, 2010). Kegiatan shared reading (membaca bersama) bukan hanya sebatas untuk meningkatkan keterampilan membaca namun juga didalamnya terdapat interaksi social yang dapat mentransmisikan budaya serta mencerminkan budaya dalam suatu keluarga (Barza &

Suchodoletz, 2016).

2.4 Rekam Jejak serta Studi Pendahuluan

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa keterlibatan orang tua penting bagi perkembangan anak usia dini. Penelitian yang melibatkan orang tua dalam kegiatan literasi lebih banyak merujuk pada keterampilan literasi anak yang dapat dikembangkan. Berdasarkan penelitian (Chansa-Kabali et al (2014) menggambarkan bahwa kepemilikan keluarga (family possession), sikap membaca orang tua (parental reading attitudes), kegiatan literasi serta media literasi yang tersedia di rumah dapat membantu perkembangan atau kesadaran ortografi (pengejaan) dan kemampuan decoding (menguraikan kode). Selain itu dalam penelitian lain juga disebutkan bahwa reading interest (minat baca) dapat memprediksi kegiatan literasi yang dilakukan oleh orang tua (Pezoa et al., 2019). Namun, hasil penelitian ini menyarankan bahwa peningkatan kualitas kegiatan literasi di rumah akan lebih efektif jika fokus pada usaha meningkatkan persepsi orang tua terhadap literasi, dan bukan pada usaha merubah pola kebiasan literasi orang tua saja. Penelitian berikutnya juga menunjukkan bahwa pembelajaran keluarga (family learning), kompetensi orang tua serta minat anak secara tidak langsung dapat memprediksi pencapaian kemampuan membaca anak pada tingkat sekolah dasar (Friedlander, 2019). Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti juga menggambarkan bahwa keterlibatan orang tua terutama ayah dalam kegiatan literasi seperti membaca maupun bercerita dapat membantu perkembangan membaca anak (Irzalinda et al., 2018).

Penelitian terkait dengan kepercayaan orang tua dalam membaca diteliti oleh Saban et al (2018) yang menjelaskan bahwa parents reading belief inventory (PRBI) dapat adaptasi oleh peneliti lain. Selain itu Barza & Suchodoletz (2016) menyebutkan bahwa dengan meneliti preferensi bacaan keluarga (shared-reading interest) secara tidak langsung dapat menggambarkan budaya membaca/budaya social dalam masyarakat tertentu.

(12)

10 2.5 Peta Jalan Penelitian

Roadmap penelitian disajikan pada gambar 2.1 yang menunjukkan bahwa penelitian yang diusulkan merupakan topik 1 pada roadmap

Gambar 2. 1 Road Map Penelitian

Jangka Pendek (2021-2023)

Jangka Menengah (2023-2025)

Jangka Panjang (2025-2026) Tahap Hilir

(Penyempurnaan Produk)

Tahap Pengembangan

Tahap Inisiasi (Studi Pendahuluan)

Topik 4: Penyempurnaan alat ukur pengembangan critical literacy anak pada ranah sekolah maupun keluarga.

Topik -1: Analisis pemetaan kuantitatif kepercayaan orang tua dalam membaca (parents reading belief), home literacy dan shared-reading interest.

Topik -2: Analisis kualitatif: Gambaran shared reading--- aktifitas literasi membaca keluarga dan sekolah berdasarkan perspektif social cultural

Topik -3: Pengembangan model/bahan ajar pembelajaran literasi berbasis critical-social literacy dalam lingkup lingkungan sekolah dan keluarga

Topik 5: Penyempurnaan model/bahan ajar

pembelajaran critical literacy anak berbasis home dan school culture.

(13)

11

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian, desain penelitian akan menggunakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif. Pertanyaan pertama akan menentukan kategori dari kepercayaan literasi orang tua. Pertanyaan kedua akan menggambarkan presentase preferensi orang tua dalam memilih buku anak. Pertanyaan ketiga akan menentukan frekuensi keterlibatan orang tua dalam kegiatan literasi, dan pertanyaan terakhir akan memetakan atau menentukan presentase kendala maupun permasalahan dalam home literacy activity.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini mencakup aspek-aspek yang akan menanyakan tentang kepercayaan literasi orang tua (parents literacy beliefs), preferensi membaca orang tua (shared- reading interest), home literacy practice serta kendala yang dihadapi orang tua dalam melakukan aktifitas literasi. Adapun asumsi variabel item yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

1. Kepercayaan orang tua terhadap kegiatan membaca (parental reading belief inventory/PBRI, terdiri dari 42 items dengan 7 dimensi: a.Efficacy of Teaching, b.

Positive Effect of Reading, c.Verbal Participation, d. Teaching Reading, e. Reading as Knowledge Base, f.Resources, g. Environmental Variables) (dalam skala likert, 1-4).

2. Keterlibatan orang tua dalam kegiatan literasi (home literacy inventory) untuk melihat seberapa sering orang tua terlibat dalam aktfitas literasi. (dalam skala 1 = tidak pernah, 2= 1-2 kali/minggu, 3 = 3-4 kali minggu, dan 4= sering)

3. Preferensi dan genre/konten buku anak-anak yang menjadi pilihan orang tua (shared-reading interest) (pertanyaan dalam bentuk multiple choice dan memungkinkan ada pertanyaan terbuka (open-ended questions).

4. Kendala yang dihadapi orang tua dalam kegiatan literasi (dalam skala 7, 1= tidak mengalami kendala sama sekali, 7= menjadi kendala utama. Memungkinkan juga untuk menambahkan pertanyaan open-ended questions).

(14)

12 3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 5-6 tahun di Bandar Lampung, namun karena sumber daya dalam penelitian ini tidak memungkinkan untuk mempelajari semua daerah (kecamatan/kelurahan) yang ada di kota Bandar Lampung, maka penelitian ini akan fokus pada lokasi yang dekat dengan peneliti. Adapun pengambilan sampel akan dilakukan secara purposive sampling pada orang tua di sekolah yang memiliki anak usia 5-6 tahun.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Kuesioner akan digunakan sebagai instrumen pengumpulan data penelitan. Kuesioner akan dikirimkan kepada orang tua yang memiliki anak usia 5-6 tahun. Kuesioner mencakup skala dimana orang tua akan memilih maupun menjawab pernyataan yang sesuai dengan kondisinya.

Pengisian kuesioner ini dilakukan untuk mengukur tingkat kepercayaan literasi orang tua pada aktifitas membaca (parents literacy belief), serta menetapkan frekuensi serta presentase keterlibatan orang tua dalam kegiatan literasi, terutama membaca (shared reading information and home literacy activity). Skor rendah yang didapatkan orang tua akan menunjukkan bahwa perhatian dan keterlibatan orang tua dalam kegiatan literasi membaca masih sangat minim.

Sedangkan, skor tertinggi menunjukkan adanya perhatian serta keterlibatan orang tua.

Kuesioner juga akan mencakup gambaran mengenai kendala-kendala yang dihadapi orang tua dalam kegiatan literasi di dalam rumah. Orang tua diberi kesempatan untuk menilai kendala dari skala 1 sampai 7. Skala 1 artinya tidak menjadi kendala, sedangkan skala 7 artinya kendala paling sulit dihadapi. Kuesioner juga akan menyertakan ruang bagi orang tua untuk mengidentifikasi masalah yang tidak ada dalam daftar, dan juga untuk memberikan komentar tentang proses kegiatan literasi di rumah (home literacy practice).

3.5 Validitas & Reliabilitas

Proses validitas akan dilakukan dengan mengambil data dari sampel orang tua dalam jumlah sedikit, yang tidak terlibat dalam penelitian untuk mengevaluasi item kuesioner supaya lebih jelas dan relevan dengan aspek yang akan diteliti. Setelah itu untuk mengukur tingkat validitas kuesioner akan menggunakan analisis statistik. Pengukuran reliabilitas kuesioner juga akan dilakukan melalui analisis statistik melalui alpha cronbach.

(15)

13 3.6 Analisis Data

Data hasil penelitian akan dianalisis secara deskriptf kuantitatif yang mencakup:

a. Menghitung dan membuat kategorisasi tingkat kepercayaan literasi orang tua (parents literacy beliefs). Selain itu, mencari nilai mean dan standar deviasi untuk masing-masing dimensi.aspek.

b. Melakukan analisis deskriptif (frekuensi, mean, standar deviasi) untuk masing- masing skor penilaian untuk mengetahui seberapa sering orang tua melakukan aktfitas literasi bersama anak dan memetakan preferensi genre buku anak yang diplih oleh orang tua.

c. Melakukan analisis konten atas pertanyaan terbuka orang tua tentang kendala yang dihadapi dalam melakukan kegiatan literasi di rumah. Mengidentifikasi setiap kendala dan menghitung frekuensi yang muncul dari masing-masing kendala.

(16)

14 3.7 Alir Penelitian

Gambaran alir maupun langkah-langkah penelitian parents reading beliefs (PRB), home literacy (HL) serta shared-reading interest dapat dilihat pada diagram fish bone berikut ini.

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4

Gambar 3. Diagram Fish Bone Penelitian

Translasi Alat Ukur Uji coba alat ukur

Analisis Validitas &

Reliabiltas Kuesioner

Penyebaran Kuesioner

Pengisian Kuesioner

INPUT DATA HASIL PENELITIAN

OLAH DATA HASIL PENELITIAN

Analisis Data Deskriptif-Kuantitatif

(PRB, HL)

Analisis Data Kualitatif (Shared-reading Interest)

GAMBARAN META ANALSIS POLA PRB,

HL dan Reading Interest

(17)

15

Adapun bagan indikator pencapaian tiap tahap penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Bagan Penelitian

Tahap Uraian Kegiatan Lokasi Penelitian Luaran 1 Translasi, Uji Coba, dan

analisis validitas dan reliabilitas alat ukur

Bandar Lampung Alat ukur (kuesioner):

• Parents reading beliefs

inventory (PRBI)

• Home literacy inventory (HLI)

• Reading Interest (open-ended question) 2 Pengambilan data berupa

penyebaran dan pengisian angket

Bandar Lampung Data hasil angket

3 Pengolahan data hasil penelitian

Bandar Lampung Data mentah kepercayaan orang tua dalam membaca, kegiatan literasi, serta shared-reading interest dan kendala yang dihadapi.

4 Analisis Data Deskriptif Kuantitatif & Kualitatif

Bandar Lampung Gambaran tingkat kepercayaan orang tua dalam membaca, rata-rata kegiatan literasi, frekuensi data shared-reading interest serta

(18)

16

kendala yang muncul.

5 Penyusunan Laporan dan Jurnal Hasil Penelitian

Bandar Lampung Submit, review, Publish

(19)

17

BAB 4. RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Anggaran Biaya

Anggaran biaya yang diajukan secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Rincian Anggaran Biaya Pelaksanaan Penelitian

No. Rincian Unit Satuan Hrg satuan Jumlah (Rp)

1. Belanja barang non operasional 1.Sewa Komputer

2.Sewa LCD 3.Sewa Printer 4.Sewa Scanner

1 bh 1 bh 1 bh 1 bh

1 bln 6 hr 1 bln 1 bln

Rp. 1.000.000 Rp. 200.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000

Rp. 1.000.000 Rp. 1.200.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000 Sub Total Rp. 3.200.000,- 2. Belanja habis pakai

1.Kertas HVS 2.Tinta printer 3.Foto copy 4.Penjilidan 5.Dokumentasi

6.Kuisioner kit (100 responden)

9 2 600 15 4 100

rim btl lbr exemplar album buah

Rp. 70.000 Rp. 100.000 Rp. 200 Rp. 50.000 Rp. 300.000 Rp. 5.000

Rp. 630.000 Rp. 200.000 Rp. 120.000 Rp. 750.000 Rp. 1.200.000 Rp 500.000 Sub Total Rp. 3.400.000,- 3. Perjalanan Penelitian

1.Sewa mobil enumerator 2.Transport pengolah data

5 org 5 org

6 hr 6 hr

Rp. 600.000 Rp. 300.000

Rp. 3.600.000 RP. 1.800.000 Sub Total Rp. 5.400.000,- 4. Laporan/Diseminasi/Publikasi

1. Jurnal 2. Seminar

3.Pembuatan Laporan dan Artikel Penelitian

Rp. 6.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

Rp. 6.000.000 RP. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Sub Total Rp. 8.000.000,-

Total Keseluruhan Rp.20.000.000,-

(20)

18 4.2 Jadwal Penelitian

Adapun jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

Rincian Kegiatan Bulan Ke-

1 2 3 4 5 6 Proposal Baru

Persiapan dan Pembagian Tugas Penyusunan instrumen

Tryout instrumen Penyebaran angket Pengolahan data Analisis data

Penulisan draft hasil penelitian Menyusun laporan

Penggadaan laporan Seminar hasil penelitian Publikasi hasil penelitian

(21)

19

REFERENSI

Anderson, J., Anderson, A., Shapiro, J., & Lynch, J. (2001). Fathers' and mothers' book selection preferences for their four year old children. Reading Horizons, 41(4), 189–210.

Barza, L., & Suchodoletz, A. Von. (2016). Learning , Culture and Social Interaction Home literacy as cultural transmission : Parent preferences for shared reading in the United Arab Emirates ☆. LCSI. https://doi.org/10.1016/j.lcsi.2016.08.002.

Bourdieu, P. (1977). Outline of a Theory of Practice Trans. Cambridge: University Press.

Bronfenbrenner. (1979). The Ecology of Human Development. Cambridge: Harvard University Press.

Curentons, M., & Justice, L. M. (2008). Children's preliteracy skills: influence of mothers' education and beliefs about shared-reading interactions. Early Education &

Development, 19(2), 261-283.

Chansa-Kabali, T., Serpell, R., & Lyytinen, H. (2014). Contextual analysis of home environment factors influencing the acquisition of early reading skills in Zambian families. Journal of Psychology in Africa, 24(5), 410–419.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1080/14330237.2014.997008.

Debaryshe, B. D., & Binder, J. C. (1994). DEVELOPMENT O F AN INSTRUMENT FOR MEASURING PARENTAL BELIEFS ABOUT READING ALOUD. 1303–1311.

DeLoatche, K., Bradley-Klug, K., … J. O.-E. C., & 2015, U. (2015). Increasing parent involvement among Head Start families: A randomized control group study. Early Childhood Education Journal, 43, 271–279. https://doi.org/10.1007/s10643-014-0660-7 Edwards, P. A., Paratore, J. R. & Roser, N. L. (2009). Family literacy: recognizing cultural

significance. In Morrow, L. M., Rudea, R. & Lapp, D. (Eds.) Handbook of research on literacy and diversity (77-96). New York, NY: The Guilford Press.

Friedlander, E. W. (2019). Scientific Studies of Reading The Home Literacy Environment in Rural Rwanda and Its Relationship to Early Grade Reading The Home Literacy Environment in Rural Rwanda and Its Relationship to Early Grade Reading. Scientific Studies of Reading, 24(2), 123–140. https://doi.org/10.1080/10888438.2019.1642894.

Irzalinda, V., Anggraini, F. G., & Rahma, A. (2018). Characteristic of Social Demography, Father Involvement and Literacy Skills of Early Childhood in Pulau Pasaran, Lampunge.

The 1st International Seminar on Family and Consumer Issues in Asia (ISFCI)

“Challenging Family in Asia: Present and Future,” 1, 141–151.

(22)

20

Mullis, I. V. S., Martin, M. O., Foy, P., & Drucker, K. T. (2011). PIRLS 2011 International Results in Reading.

Mullis, I. V. S., Martin, M. O., Kennedy, A. M., & Foy, P. (2006). PIRLS 2006 International Report. TIMSS & PIRLS International Study Center.

Pezoa, J. P., Mendive, S., & Strasser, K. (2019). Reading interest and family literacy practices from prekindergarten to kindergarten: Contributions from a cross-lagged analysis. Early

Childhood Research Quarterly, 47, 284–295.

https://doi.org/10.1016/j.ecresq.2018.12.014.

Pugh, B. C., & Rohl, M. (2000). Literacy Learning In The Early Years. Allen & Unwin.

Saban, A. I., Altinkamis, N. F., & Gul, E. D. (2018). Investigation of Parents’ Early Literacy Beliefs in the Context of Turkey through the Parent Reading Belief Inventory (PRBI).

European Journal of Educational Research, 7(4), 985–997. https://doi.org/10.12973/eu- jer.7.4.985.

Saracho. (2002). Teachers' Roles in Promoting Literacy in the Context of Play. Early Childhood Development and Care. [Online]. Tersedia 172:1, 23-34, DOI:

10.1080/03004430210877. [April 2016].

Silinskas, G., Lerkkanen, M. K., Tolvanen, A., Niemi, P., Poikkeus, A. M., & Nurmi, J. E.

(2012). The frequency of parents’ reading-related activities at home and children’s reading skills during kindergarten and Grade 1. Journal of Applied Developmental Psychology, 33(6), 302–310. https://doi.org/10.1016/j.appdev.2012.07.004.

Street, B. (1995). Social Literacies: Critcal Approaches to Literacy in Development, Ethnography and Education, New York: Longman.

Wasik, B. H. & Herrmann, S. (2004). Family literacy: history, concepts, services. In B. H.

Wasik (Ed.) Handbook of family literacy. (3-22). London: Lawrence Erlbaum Associates.

Wiley, T. & Sikula, J. (1992). Families, schools, literacy, and diversity. In Kaplan, L. (Ed.), Education and family (69-85). Massachusetts: Allyn and Bacon.

Referensi

Dokumen terkait

Halaman 30 Untuk mengatasi persoalan pokok dalam sistem pengendalian, yaitu kinerja transient, steady state time yang pendek, steady state error nol dan sistem yang stabil

Pelanggaran prinsip kerja sama yang paling banyak ditemukan pada tuturan dalam status facebook adalah maksim relevansi sebanyak 22 tuturan dengan persentase 47%, lalu

Pembuatan gula tumbu dengan metode fosfatasi pada semua perlakuan dalam penelitian ini menghasilkan kadar sukrosa yang tidak berbeda secara nyata dan berada

Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa dari trend kandungan N Total tanah pada sawah dengan irigasi teknis (SPT I dan II) lebih tinggi daripada sawah tadah hujan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu dari hutan rakyat yang berasal dari jawa barat antara lain kayu manii (Maesopsis emanii), kayu angsana (Pterocarpus indicus

Berdasarkan penuturan dari bapak Mailul bahwa kendala-kendala yang menghambat kelancaran proses penyelenggaraan program layanan bimbingan konseling Islam ialah

Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan, hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara persepsi pengguna terhadap ancaman keamanan (perceived security

Struktur kepengurusan madrasah sangat sederhana, hal ini dikarenakan kegiatan-kegiatan santri sudah banyak yang dilaksanakan oleh kepengurusan pondok, sedangkan madrasah