Pengukuran Antopometri:
Massa Jaringan
ANDRA VIDYARINI MK PENILAIAN STATUS GIZI PRODI ILMU GIZI FIKES UHAMKA 2020
Pengukuran
Massa Jaringan
You can enter a subtitle here if you need it
Indikator antopometri pada individu dewasa dan populasi merupakan predictor kuat kondisi kesehatan,
gangguan fungsional dan resiko kematian di masa depan
WHO (1995)
Pertumbuhan Massa Jaringan
● Pertumbuhan massa jaringan mengambarkan status gizi yang dihubungkan pada saat sekarang atau saat pengukuran.
● Pertumbuhan massa jaringan yaitu perubahan yang terjadi pada perubahan massa lemak dan otot tubuh
● Pengukuran pertumbuhan massa jaringan terutama diperlakukan untuk menilai status gizi pada orang dewasa, walaupun hal ini dapat juga dilakukan pada anak-anak.
Pertumbuhan Massa Jaringan
Tanda pada pertumbuhan massa jaringan di antaranya meliputi:
a. Apabila massa lemak dan massa otot bertambah, → pertambahan dan perubahan berat badan seseorang
b. Terjadinya pertambahan lapisan lemak di bawah kulit, → terjadinya pertambahan ukuran lingkaran lengan atas dan pinggang
c. Pertumbuhan massa jaringan terjadi sepanjang kehidupan, selama
seseorang hidup akan terjadi pertumbuhan masa jaringan mulai sejak bayi sampai meninggal.
d. Perubahan massa jaringan terjadi dalam waktu relatif singkat, oleh karena itu pengukuran massa jaringan dapat dilakukan satu kali dalam sebulan atau bahkan bisa dilakukan dalam waktu yang lebih singkat
e. Massa jaringan bisa bertambah dan berkurang, hal ini tergantung asupan gizi.
Antropometri sering digunakan sebagai pengukuran status gizi dalam penelitian dengan jumlah populasi besar
● Mudah dilakukan
● Tidak perlu tenaga professional
● Tidak subjektif
• Tinggi Badan
• Berat Badan
• LILA
• Lingkar Perut
Indeks Antropometri 1. IMT
2. WHR
3. BB/U, TB/U, BB/PB
4. Tebal lemak bawah kulit / U
Pengukuran yang direkomendasikan WHO (1995)
Pengukuran Ibu hamil
Bayi baru lahir
Bayi Anak Remaja Dewasa, overweight
Dewasa,
kurus Lansia
Umur X X X X X X X X
Jenis kelamin X X X X X X X X
Umur hamil X X
Tinggi fundus X
Tinggi badan X X X X X X
Tinggi duduk X X
Panjang badan X X X
Berat badan X X X X X X X X
Lingkar kepala X X
Lingkar lengan X X X X
Lingkar dada X
Lingkar perut X X
Lingkar pinggul X X
Lingkar betis X X
Pengukuran Ibu hamil
Bayi baru lahir
Bayi Anak Remaja Dewasa, overweight
Dewasa kurus
Lansia
Tebal lipatan kulit
Triceps X X X
Subscapular X X X
Paha X
Indikator kematangan
Status menarche X
Payudara tahap 2 (B2) X
Genital tahap 3 (G3) X
Suara dewasa (AV) X
Indeks turunan
Kehilangan berat X X
IMT X X X X X
Indeks ponderal X
Rasio perut : pinggul X X
Lingkar otot lengan X
Luas otot lengan X
Pengukuran yang direkomendasikan WHO (1995)
Berat Badan
Pada dewasa dan balita
BERAT BADAN
● Merupakan salah satu jenis pengukuran yang paling sering digunakan untuk mengukur status gizi (pada dewasa, balita maupun bayi)
● Pada bayi → melihat bayi lahir normal atau BBLR (< 2500 gram)
● Pada bayi – balita → laju pertumbuhan fisik dan status gizi
● Dapat digunakan sebagai dasar pemberian obat
BERAT BADAN
pada dewasa → unintentional weight loss (penurunan BB tidak disegaja) → potensi masalah Kesehatan dan prediksi terhadap resiko mortalitas
(𝐵𝐵 𝑏𝑎𝑠𝑒𝑙𝑖𝑛𝑒 𝑑𝑎𝑡𝑎 − 𝐵𝐵 𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖) 𝐵𝐵 𝑏𝑎𝑠𝑒𝑙𝑖𝑛𝑒 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑥 100
BERAT BADAN
● Menggambarkan jumlah protein, lemak, air dan mineral pada tulang
● Remaja → lemak tubuh meningkat, protein otot menurun
● Orang dengan edema dan asites → penambahan cairan dalam tubuh
● Tumor dalam tubuh → menurunkan lemak jaringan → Gizi kurang dan buruk
BERAT BADAN
BB menjadi parameter antopometri utama :
1. Mudah terlihat dalam waktu singkat
2. Memberikan gambaran status gizi saat ini → jika dilakukan periodik : gambaran pertumbuhan
3. Dipakai secara umum dan luas
4. Ketelitian pengukuran tidak dipengaruhi keterampilan pengukur
5. BB/TB indeks yang tidak memerlukan umur
6. Alat ukur familiar dan mudah diperoleh
BERAT BADAN
Alat yang digunakan :
1. Mudah digunakan, dibawa dan dipindahkan
2. Mudah diperoleh dan harganya relatif murah
3. Ketelitian alat maks 0,1 kg
4. Skala mudah dibaca
5. Alat yang dianjurkan untuk penimbangan balita → DACIN
BERAT BADAN
DACIN
Keuntungan :
1. Sudah dikenal hingga ke pedesaan
2. Mudah didapat dan diproduksi local
3. Ketelitian dan ketepatan baik
4. Dacin yang digunakan sebaiknya dengan kapasitas min 20 kg dengan maks 25 kg → apabila lebih hasil ukur tidak valid karna ketelitian 0,25 kg
BERAT BADAN
Menimbang anak hingga dewasa
1. Menggunakan pakaian yg setipis mungkin (hindari penggunaan jeans dan lepas jaket)
2. Mengeluarkan seluruh isi dalam kantong, jam tangan, ikat pinggang
3. Melepaskan alat kaki (sepatu, sandal, kaos kaki dll)
4. Berdiri tegak pada bagian tengah timbangan
5. Tidak boleh menunduk
6. Setelah alat stabil → catat hasilnya
PENGUKURAN BERAT BADAN
BERAT BADAN
Menimbang bayi (baby scale):
1. Pakaian seminim mungkin (apabila menggunakan popok harus dilepas)
2. Alas kaki dilepas
3. Letakkan anak pada baby scale
4. Baca hasil pengukuran → catat
PENGUKURAN BERAT BADAN
Menimbang bayi & anak (dacin):
1. Pakaian seminim mungkin (apabila menggunakan popok harus dilepas)
2. Alas kaki dilepas
3. Bayi ditidurkan dalam sarung
4. Geser anak timbangan hingga seimbang (kedua ujung berada pada 1 titik)
5. Lihat angka pada scala dacin (hingga 1 decimal) → catat
BERAT BADAN
ALAT UKUR BERAT BADAN
Timbangan digital Baby scale
detecto
Dacin
Gantungkan dacin pad batang/tiang
Cek apakah sudah kuat (Tarik kebawah
dengan kuat
Letakkan bandul geser pada angka 0
Pasang sarung/celana timbangan Kaitkan batang dacin
pada tali pengaman
Timbang anak dan seimbang kan dacin → catat hasil pengukuran
Seimbangkan dacin dengan memasukkan pasir kedalam kantong
Geser bandul ke angka 0, letakkan dacin dalam tali pengaman → anak
turun dari dacin
BERAT BADAN
1. Pada anak → anak terlalu aktif (kesulitan membaca skala)
2. Pada bayi → bayi menangis dan bergerak terus menerus
3. Pakaian yang digunakan tebal (menggunakan jaket)
4. Kesalahan membaca skala pengukuran
KESALAHAN PENGUKURAN BERAT BADAN
ESTIMASI BERAT BADAN
LILA (Gibson 2005)
a. Laki – laki = (2,59 x LILA) – 12,90
b. Perempuan= (2,00 x LILA) – 1,223
LILA, Lingkar Betis, Tinggi Lutut, TLK Subscapular
a. Pria = (0,98xCC) + (1,16xTL) + (1,73 x LILA) + (0,37 x subscap) – 81,69
b. Wanita = (1,27xCC) + (0,87xTL) + (0,98 x LILA) + (0,40x subscap) – 62,35
Lingkar Lengan Atas (LILA)
Pada Ibu hamil dan WUS
LINGKAR LENGAN ATAS (LILA)
● Sebagai salah satu alat ukur status gizi
● gambaran keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit (cadangan energi)
● LILA mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh oleh cairan tubuh
● Ukuran LILA → untuk skrining kekurangan energi kronis yang digunakan untuk mendeteksi ibu hamil dengan risiko melahirkan BBLR
● Pengukuran LILA → untuk mengetahui ibu hamil atau wanita usia subur (WUS) menderita kurang energi kronis (KEK).
LILA
● Penggunaan LILA
a. menetapkan status gizi jika BB dan TB tidak dapat diukur
b. mengetahui resiko KEK pada WUS jika < 23,5 cm
c. Apabila ukuran kurang dari 23.5 cm → resiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR).
LILA
Untuk mengukur status gizi seseorang berdasarkan LILA:
Persen deviasi standar = 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒖𝒌𝒖𝒓𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍
𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 X 100
Obesitas = > 120% standar Normal = 90 – 110% standar
Deplesi sedang = 60 – 90% standar Deplesi parah = < 60% standar
% deviasi standar LILA (cm)
Laki - laki Perempuan
> 120% standar 35,6 34,2
Standar 29,3 28,5
90% standar 26,3 25,7
90 – 60 % standar 26,3 – 17,6 25,7 – 17,1
60 % standar 17,77 17,1
LILA
1. dilakukan pada lengan kiri atau lengan yang tidak aktif
2. Tetapkan posisi bahu dan siku ( dilipat membentuk sudut 900)
3. Letakkan pita antara bahu dan siku
4. Tentukan titik tengah lengan
5. Lingkarkan pita LILA pada tengah lengan
6. Pita jangan terlalu ketat dan longgar
7. Baca skala yang benar
PENGUKURAN LILA
PROSEDUR PENGUKURAN LILA
BERAT BADAN
ALAT UKUR LILA
Lingkar Pinggang dan Pinggul
Pada dewasa
LINGKAR PINGGANG
● lingkar pinggang merupakan salah satu pengukuran lemak visceral (area abdomen)
● Lemak visceral adalah lemak yang tidak terlihat karena tidak berada di bawah kulit, melainkan di sekitar organ dalam tubuh
● Lemak visceral berhubungan dengan peningkatan resiko metabolic → hipertensi, diabetes, CVD
● Dipengaruhi oleh JK, umur dan etnis
● Di Asia, cut off lebih rendah → jaringan adiposa sentral dan % lemak tubuh lebih tinggi
RASIO LINGKAR PINGGANG DAN PANGGUL (WAIST HIP RATIO/WHR)
● Pengukuran distribusi lemak bagian atas dan bagian bawah tubuh
→ dapat menunjukkan seseorang mengalami obese atau tidak
● WHR berkorelasi juga dengan resiko terhadap penyakit metabolic
● Lingkar pinggang mudah berubah tergantung lemak tubuh
● Lingkar panggul relative lebih stabil
● WHR → lebih dianjurkan untuk menggambarkan kegemukan
● Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus dilakukan oleh
tenaga terlatih dan posisi pengukuran harus tepat karena perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil yang berbeda.
Lingkar pinggang dan pinggul
1. Menggunakan pakaian yang logger, pita sebaiknya tidak berada diatas pakaian
2. Berdiri tegak dan rileks
3. Ambil garis tengah antara tulang rusuk paling bawah dan iliaca dan letakkan alat ukur melingkar pinggang
4. Lakukan pengukuran diakhir agar alat tidak menekan kulit
5. Baca hasil pengukuran pada pita hingga 0,1
CARA PENGUKURAN Lingkar pinggang
Lingkar pinggang dan pinggul
1. Menggunakan pakaian yang logger, pita sebaiknya tidak berada diatas pakaian
2. Berdiri tegak dan rileks dengan kedua kaki rapat dan tangan lurus kebawah
3. Ukur pada tulang panggul
4. Lakukan pengukuran diakhir agar alat tidak menekan kulit
5. Baca hasil pengukuran pada pita hingga 0,1
CARA PENGUKURAN Lingkar pinggul
BERAT BADAN
ALAT UKUR Lingkar Pinggang dan Panggul
Skinfold Thickness
(Tebal Lipatan Kulit)
Pada dewasa
Skinfold Thickness
● Untuk menilai atau mengukur lemak tubuh (lemak subkutan)
● Lemak subkutan adalah lemak yang berada di bawah kulit dan dapat terlihat, serta dapat dicubit.
● Estimasi % lemak tubuh dari densitas tubuh → asumsi
hubungan timbal balik antara lemak subkutan, lemak internal dan densitas tubuh
● Mempunyai validitas dan reliabilitas yang cukup tinggi untuk memprediksi komponen badan seperti lemak, otot rangka, tulang, dan cairan tubuh
Skinfold Thickness
● Biasa mengukur pada bicep, tricep, subscapular dan suprailiac
● Pengukuran sebaiknya dilakukan pada tubuh bagian kiri
● Kurang akurat pada orang gemuk
● Membutuhkan keahlian khusus → kesulitan lebih tinggi dibandingkan yg lain
● Tebal lemak pada laki – laki (14,7) < dibanding wanita (26,9)
● Cut off WHO resiko morbiditas (CVD dll) berdasarkan lemak tubuh : Perempuan > 35% dan Laki – laki > 25%
Pengukuran skinfold
● Metode untuk menentukan % lemak tubuh secara tidak langsung.
● Mengukur distribusi lemak subkutan
1. Mengambil sedikit lipatan kulit dan jaringan di bawahnya
2. Goyangkan sedikit untuk melepaskan otot yang terambil
3. Ukur dengan caliper
Mengapa melakukan pengukuran skinfold thickness?
● Alat yg digunakan tidak terlalu mahal dan hanya membutuhkan sedikit ruang
● Pengukuran mudah dan cepat dilakukan
● Dapat memperkirakan komposisi tubuh yang berkorelasi baik dengan metoda pengukuran lainnya yang canggih
Tricep Skinfold Site
Skinfold Thickness / TRICEP
● Paling praktis digunakan pada semua golongan umur
● Daerah yang lebih praktis dan mudah dijangkau dibanding bagian lain baik pada orang gemuk maupun kurus
● Berguna untuk
a. Menghitung indeks persediaan energi
b. Sebagai dasar menghitung ketebalan otot pada lingkar lengan atas
Bicep Skinfold Site
Subscapulare Skinfold Site
Suprailiac Skinfold Site
Alat ukur skinfold thickness
Kesalahan pengukuran
Linier dan jaringan
PENYEBAB KESALAHAN
● Kesalahan dalam pengukuran → Measurement Error
● TB : petugas tidak memperhatikan posisi orang yang diukur (bag belakang kepala, punggung, pinggul dan tumit harus menempel pada dinding)
● BB : skala timbangan belum pada titik nol, dacin belum seimbang atau dacin tidak tegak lurus
● Kesalahan petugas pengukur : bila tidak hati – hati atau pelatihan tidak memadai
● Kesalahan peralatan
PENYEBAB KESALAHAN
Untuk menghindari kesalahan alat, sebaiknya :
● Dacin yang digunakan berukuran 20 – 25 kg dengan ketelitian 0,1 kg
● Alat PB yang digunakan berkapasitas 110 cm dengan skala 0,1 cm
● TB dapat diukur dengan alat ketelitian 0,1 cm
● LILA dapat diukur dengan kapasitas 33 cm dengan ketelitian 0,1 cm’
MENGATASI KESALAHAN PENGUKURAN
● Memilih ukuran sesuai parameter yang akan diukur
● Membuat prosedur baku yang harus diikuti seluruh tenaga pengukur
● Pelatihan petugas
● Peneraan alat harus dilakukan secara berkala
● Pengukuran silang diperlukan → presisi akurasi
● Pengawasan
CREDITS:This presentation template was created bySlidesgo, including icon by Flaticon, and infographics & images from Freepik
Thanks!
Andra Vidyarini| [email protected] Ilmu Gizi Fikes UHAMKA 2020
Please keep this slide for attribution