• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERMS OF REFERENCE (TOR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TERMS OF REFERENCE (TOR)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

P

TERMS OF

REFERENCE (TOR)

Student

Summit

(2)

TERM OF REFERENCE STUDENT SUMMIT

INDONESIAN STUDENT MINING COMPETITION (ISMC) XIII

“Peran Mahasiswa Dalam Mengoptimalkan Sumber Daya Minerba Melalui Kreativitas dan Inovasi Karya Guna Memajukan Pertambangan Rakyat

Indonesia”

A. Tempat dan Waktu

Hari : Sabtu dan Minggu Tanggal : 29 dan 30 Januari 2022 Tempat : Conference Call

B. Latar Belakang

Pertambangan merupakan termasuk jenis usaha yang menguntungkan. Pertambangan sendiri memiliki beberapa kelompok yang berbeda-beda berdasarkan jenis pengelolanya, salah satunya adalah pertambangan rakyat. Untuk bisa menjalankan usaha seperti pertambangan rakyat tentu diperlukan beberapa prosedur seperti mengurus izinnya terlebih dahulu. Izin Pertambangan Rakyat (IPR) adalah sebuah kuasa pertambangan yang diberikan pemerintah kepada Rakyat setempat agar melakukan sejumlah usaha pertambangan dengan luas wilayah yang terbatas. Ciri utama dari IPR adalah luas wilayah dan investasi yang memiliki batasan tertentu.

Pada umumnya orang atau golongan yang berhak mendapatkan IPR adalah penduduk setempat baik itu perorangan atau kelompok masyarakat dan koperasi. Seorang bupati atau walikota bisa melimpahkan kewenangan dalam memberikan IPR kepada camat.

Hal ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.

Adapun untuk mendapatkan IPR pemohon diharuskan untuk menyampaikan surat pemohon kepada bupati atau walikota. Luas wilayah dari satu IPR ini bisa diberikan pada perseorangan dengan luas paling banyak 1 hektar, sebuah kelompok masyarakat maksimal sebanyak 5 hektar, dan koperasi maksimal luas wilayah 10 hektar.

Tambang rakyat di Indonesia tentunya memiliki nilai tersendiri didalamnya. Mulai dari segi keekonomian tambang yang ada sampai nilai sosial budaya yang terbentuk disana. Semua itu dapat terbentuk karena adanya sumber daya mineral dan batubara yang ditambang sebagai komoditas pada tambang rakyat. Bukan tanpa masalah, melihat dari kondisi yang ada pada tambang rakyat di Indonesia tentunya masih memiliki segudang permasalahan mulai dari regulasi

(3)

yang ada sering menimbulkan pro dan kontra, aspek teknologi yang masih tertinggal, permasalahan sosial ekonomi yang sering menghantui masyarakat serta pemerintah, dan pencemaran lingkungan yang diakibatkan dari kegiatan tambang rakyat yang tidak menerapkan good mining practice.

Kita sebagai mahasiswa teknik pertambangan di Indonesia tentunya memiliki tanggung jawab memberikan solusi yang solutif dan berbeda dari yang lain sebagai bentuk pertanggungjawaban kita sebagai mahasiswa teknik pertambangan di Indonesia.

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari diselenggarakannya konferensi mahasiswa ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan diskusi yang berkaitan dengan optimalisasi sumber daya mineral dan batubara guna memajukan tambang rakyat di Indonesia.

2. Merumuskan permasalahan yang menjadi hambatan untuk mengimplementasikan solusi terkait optimalisasi sumber daya mineral dan batubara guna memajukan tambang rakyat di Indonesia.

3. Merumuskan solusi dari permasalahan tersebut untuk mengimplementasikan solusi terkait optimalisasi sumber daya mineral dan batubara guna memajukan tambang rakyat di Indonesia.

4. Menyampaikan hasil konferensi kepada pihak yang bersangkutan terkait optimalisasi sumber daya mineral dan batubara guna memajukan tambang rakyat di Indonesia.

D. Subtema

1. Regulasi

Dengan adanya penetapan UU no. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Presiden Joko Widodo pada tanggal 10 Juni 2020 telah menandatangani Undang-Undang No.

3 Tahun 2020 tentang Perubahan UU No. 4 Tahun 2009 yang membahas Pertambangan Mineral dan Batubara. UU Minerba yang baru (UU No. 3/2020) sangat dinantikan oleh pelaku usaha dan disambut secara positif karena memberikan kepastian hukum dan kepastian investasi baik bagi pemegang IUP, IUPK, KK dan PKP2B. Namun menurut salah satu peneliti Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Abra El Talattov, UU Minerba baru ini malah akan menghadirkan resentralisasi kewenangan baik dari aspek perizinan maupun pengawasan.

(4)

Padahal, kewenangan yang sebelumnya dimiliki pemerintah daerah (Pemda) bisa memberikan manfaat terhadap masyarakat di daerah sekitar wilayah pertambangan.

Pada Pasal 4 Ayat (2) UU Nomor 4 Tahun 2009 yang berbunyi

“Penguasaan mineral dan batubara oleh negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah”, diubah dalam Pasal 4 ayat (2) UU Nomor 3 Tahun 2020 menjadi “Penguasaan Mineral dan Batubara oleh negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini”. Berdasarkan hal tersebut timbul permasalahan mengenai Ter-Desentralisasinya peraturan yang mengatur mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara terlebih mengenai iklim investasi yang lebih kondusif.

Hal ini menyebabkan pemerintah daerah tidak memiliki kebebasan mengatur perihal Pertambangan Mineral dan Batubara terkait perizinan dan investasi pengadaan pengusahaan tambang. Sebelum UU No. 4 Tahun 2009 dihapus dan digantikan dengan UU Minerba, sebuah perusahaan atau perorangan yang akan melakukan aktivitas pertambangan di suatu daerah harus izin terlebih dahulu ke Pemda Kabupaten atau Kota setempat.

Pemda di tiap lokasi pertambangan memiliki tugas dalam melakukan pembinaan, penyelesaian konflik, dan pengawasan usaha pertambangan. namun dengan disahkannya UU Minerba No. 3 Tahun 2020, jika ada masyarakat yang dirugikan akibat ulah perusahaan tambang, baik itu berupa perusakan lingkungan hidup ataupun terjadi konflik sengketa lahan, Pemda tidak lagi bisa melakukan tindakan apapun. Karena seluruh kewenangan pertambangan diatur oleh pemerintah pusat, bukan lagi Pemda Kabupaten atau Kota setempat.

Dikarenakan beberapa hal yang disoroti terhadap perubahan UU No. 4 Tahun 2009, hal ini menyebabkan mulai dari daerah tidak memiliki kebebasan dalam mengatur perihal Pertambangan Mineral dan Batubara terkait perizinan dan investasi pengadaan pengusahaan tambang serta investasi yang dilakukan secara terpusat. Hal tersebut menyebabkan perkembangan daerah yang memiliki usaha pertambangan kesulitan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan.

(5)

2. Sosial Ekonomi

Kondisi sosial dan ekonomi yang beragam di Indonesia menyebabkan masyarakat bersama-sama mencari alternatif pemasukan terlebih dalam bidang pertambangan baik Pertambangan Tanpa Izin atau Pertambangan Rakyat. Hal ini sulit terelakkan dikarenakan kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat di daerahnya, khususnya masalah sosial dan ekonomi. Pemerintah daerah yang memiliki potensi sumber daya mineral yang baik juga dirasa masih belum mampu mengelola sumber daya mineral yang ada di daerahnya. Meskipun diberikan izin pertambangan rakyat, tapi dalam perjalanannya keterlibatan pemerintah untuk menyokong bantuan kepada rakyat dalam mengelola tambang masih kurang, alhasil datang investor- investor dari luar yang datang untuk menanamkan modalnya di pertambangan rakyat dan masyarakat lokal menjadi pekerja kasar di tanah mereka sendiri. Masyarakat tidak dapat merasakan hasil sumber daya daerah dan jerih payahnya secara maksimal. Harus adanya inisiatif dari pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan sosial ekonomi di wilayah pertambangan yang bisa meningkatkan taraf hidup dan mensejahterakan masyarakat di wilayahnya masing-masing.

Persoalan di kawasan pertambangan hampir selalu terjadi antara masyarakat, baik masyarakat nonpenambang maupun masyarakat penambang, dengan pihak perusahaan dan pemerintah. Hal ini terjadi karena harapan masyarakat yang tidak terwujud ataupun karena keinginan masyarakat untuk ikut mengakses sumber daya tambang tersebut tidak tercapai. Semua itu disebabkan oleh kondisi sosial ekonomi masyarakat yang sangat terbatas akibat belitan kemiskinan di tengah keterbatasan keahlian yang mereka miliki. Sebuah relasi yang proporsional, seimbang dan saling bertanggungjawab di antara ketiga pihak tersebut sangat diperlukan untuk memberdayakan masyarakat di kawasan itu. Persoalan pertambangan rakyat adalah persoalan yang akan selalu ada, selama masyarakat masih melihat kegiatan tersebut sebagai sumber pendapatan yang instan. Hal ini disebabkan karena bagi penambang yang sangat terbatas permodalannya tidak tersedia banyak pilihan untuk mengubah nasib dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

(6)

3. Teknologi

Revolusi industri 4.0 saat ini telah berkembang di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali di Indonesia. Sejumlah sektor industri nasional telah memasuki era Industri 4.0, di antaranya industri semen, petrokimia, otomotif, serta makanan dan minuman.

Industri nasional dapat menggunakan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Sistem Industri 4.0 ini akan memberikan keuntungan bagi industri, misalnya menaikkan efisiensi dan mengurangi biaya.

Saat ini beberapa industri pertambangan mulai menerapkan konsep revolusi industri ini kedalam aktivitas pertambangan mereka, namun seefisien dan seefektif-nya suatu revolusi pasti perusahaan harus menghadapi berbagai macam masalah.

Contohnya salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia PT Freeport Indonesia, saat ini mereka menerapkan kerja yang berbasis automasi atau controlling computerication pada beberapa aktivitas pembongkaran mineral batuan. Aktivitas ini dilakukan oleh sebuah alat dump truck mobil besar tanpa ada kontrol secara langsung oleh para pekerja, pekerja hanya memantau dan mengendalikan alat tersebut dari jauh melalui ruangan yang telah didesain khusus. Disinilah konsep revolusi industri 4.0 yang semua kegiatannya dapat dikendalikan melalui komputer.

Pemanfaatan teknologi pada industri pertambangan sayangnya hanya banyak dijumpai pada industri skala besar dan jarang ditemui pada tambang rakyat. Manfaat dari penerapan teknologi pada tambang rakyat seharusnya dapat memberikan dampak positif mulai dari efisiensi produksi hingga mengurangi biaya produksi serta maintenance. Di Lain sisi, transisi pada teknologi konvensional menuju teknologi terbaru pada tambang rakyat dirasa sangat lambat dan sulit diadaptasi. Hal tersebut bisa terjadi diakibatkan kurangnya peran pemerintah dalam memberikan pencerdasan hingga memberikan solusi terkait biaya yang harus dikeluarkan untuk teknologi tertentu yang relatif mahal. Selain dari pemerintah, dari sisi tambang rakyat yang ada pun terkesan tak acuh terhadap kemajuan teknologi yang ada sehingga kalau ada pencerdasan dari pemerintah pun akan dirasa sulit.

(7)

4. Lingkungan

Aktivitas dari suatu kegiatan usaha seperti pertambangan pada hakikatnya tidak boleh menjadi penyebab kerugian bagi pihak- pihak tertentu atau kelompok mayoritas (masyarakat umum).

Demikian pula alam yang menjadi sumber penyedia bahan tambang (sumber daya alam) tidak boleh terganggu karena akan menghilangkan keseimbangan ekosistem serta ekologi yang berakibat pada kerusakan alam atau lingkungan hidup (damage of environment). Aturan yang mendasar berkaitan dengan lingkungan hidup telah diatur di dalam UU Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH). Selain itu ada instrumen penting yang berkenaan dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang telah dikeluarkan, mulai dari Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 1993 tentang Amdal sebagai penjabaran pelaksanaan undang-undang pendahulu mengenai lingkungan hidup, yakni Undang-Undang Nomor 4 tahun 1982. Pengaturan Amdal kemudian disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 yang dikeluarkan dalam upaya mempertegas akan pentingnya instrumen pengelolaan lingkungan melalui perizinan, dimana AMDAL merupakan prasyarat untuk mendapatkan izin tersebut. Selanjutnya pengaturan mengenai Amdal ini diintegrasikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.

Abrar Saleng pada Jurnal UII berjudul Hukum Pertambangan pada tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat beberapa dampak pertambangan terhadap lingkungan mulai dari berubahnya bentuk topografi tanah serta keadaan muka tanah yang dapat mengubah keseimbangan sistem ekologi. Pertambangan yang tidak mengindahkan keselamatan kerja dan kondisi geologi lapangan dapat menimbulkan tanah longsor serta keruntuhan tambang dan pencemaran lainnya berupa pencemaran udara, air, serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun.

Kewajiban untuk mematuhi peraturan di bidang pertambangan merupakan akibat hukum yang harus diterima oleh setiap pelaku usaha pertambangan. Tanggung jawab pelaku usaha pertambangan rakyat setelah kegiatan pertambangan adalah melaksanakan kegiatan reklamasi lahan pascatambang sebagai bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kegiatan usaha pertambangan. Sifat wajib dari pelaksanaan kegiatan reklamasi lahan pascatambang ini menimbulkan tanggung jawab hukum yang wajib dipenuhi oleh pelaku usaha pertambangan.

(8)

E. Output

1. Teridentifikasinya permasalahan yang menghambat optimalisasi sumber daya mineral dan batubara pada tambang rakyat di Indonesia.

2. Terbentuknya dokumen hasil dari konferensi yang berisi pemaparan masalah beserta solusi yang ditanda tangani oleh seluruh delegasi dan lembaga profesional yang hadir.

3. Tersampaikannya dokumen hasil dari konferensi kepada lembaga profesional terkait.

F. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan pada konferensi Indonesia Mining Student Summit terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Diskusi antar delegasi dalam forum kecil

Pada sesi ini, delegasi akan dikelompokkan sesuai aspek yang dibahas, yakni (1) Regulasi, (2) Teknologi, (3) Sosial Ekonomi, dan (4) Lingkungan. Sesi ini akan dijalankan dengan bentuk Focus Group Discussion (FGD) dan menggunakan metode Design Thinking. Pada setiap aspek akan dipandu oleh satu moderator untuk mengarahkan dan memastikan alur perumusan masalah dan penyusunan solusi berjalan dengan baik.

2. Diskusi antara delegasi dengan pihak profesional dalam forum besar

Pada sesi ini, seluruh delegasi akan berdiskusi dalam forum perumusan rekomendasi solusi final dengan pihak professional untuk mengoptimalkan implementasi dari Peran Mahasiswa Dalam Mengoptimalkan Sumber Daya Minerba Melalui Kreativitas dan Inovasi Karya Guna Memajukan Pertambangan Rakyat Indonesia. Rumusan rekomendasi solusi akan menimbang hasil dari diskusi setiap kelompok pada sesi sebelumnya agar tercipta rekomendasi solusi yang mencakup seluruh aspek.

3. Pengesahan hasil konferensi

Pada sesi ini, delegasi akan membacakan hasil konferensi berupa dokumen yang berisi solusi dari permasalahan yang ada terkait Peran Mahasiswa Dalam Mengoptimalkan Sumber Daya Minerba Melalui Kreativitas dan Inovasi Karya Guna Memajukan Pertambangan Rakyat Indonesia untuk kemudian disahkan oleh seluruh delegasi dan lembaga terkait. Solusi rencana ini akan diserahkan kepada perwakilan dari lembaga terkait secara simbolis.

(9)

G. Ketentuan Calon Delegasi

1. Calon delegasi merupakan mahasiswa/i D3, D4, dan S1 jurusan teknik pertambangan di perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia, tercatat sebagai mahasiswa aktif sampai tanggal 29 Januari 2022.

2. Calon delegasi hanya boleh mewakili 1 tim.

3. Calon delegasi dapat mendaftarkan dalam bentuk tim dengan satu tim beranggotakan maksimal 3 orang dari perguruan tinggi yang sama.

4. Bersedia membuat esai sesuai dengan topik yang telah disediakan.

5. Berkomitmen untuk menjalankan seluruh rangkaian kegiatan konferensi mahasiswa dari awal hingga selesai.

6. Mengikuti kebijakan dan alur pendaftaran.

H. Skema Seleksi Delegasi

1. Calon delegasi mengisi formulir pendaftaran melalui website ISMC XIII

a. Biodata berisi identitas pribadi.

b. Scan tanda bukti keterangan mahasiswa aktif atau KTM.

2. Calon delegasi harus mengirimkan esai yang ditulis berdasarkan salah satu sub topik yang dipilih sesuai dengan 4 (empat) aspek pembahasan di atas. Ketentuan esai adalah sebagai berikut:

a. Judul diketik menggunakan huruf kapital, dicetak tebal (bold), rata tengah, dan jarak antara judul esai dengan penulis menggunakan spasi 2,0.

b. Penulisan body yang digunakan adalah Times New Roman 12 pt.

c. Layout yang dipakai adalah Justified.

d. Line Spacing yang dipakai adalah 1.5 lines.

e. Margin yang dipakai adalah top and bottom 2,5 cm, left 2 cm, right 1,5 cm.

f. Format esai berisi cover, Pendahuluan, Isi, penutup, daftar pustaka, dan lampiran (jika dibutuhkan).

g. Isi esai harus sesuai dengan seluruh kriteria penilaian esai yang terlampir.

h. Bahasa Indonesia yang digunakan harus baku dengan tata bahasa dan ejaan yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

i. Wajib mencantumkan sumber referensi baik berupa buku, jurnal, surat kabar, atau sumber yang lain di dalam daftar Pustaka.

j. Penulisan daftar Pustaka menggunakan format APA style.

k. Format File berupa PDF.

l. File Nama: Nama Tim_Institusi_Judul Esai_Subtopik.

(10)

m. Esai berisi rekomendasi solusi yang ditawarkan.

n. Esai tidak lebih dari 1800 kata .

o. Esai dikumpulkan di website ISMC XIII.

3. Pengumuman delegasi terpilih

Delegasi yang terpilih dalam rangkaian seleksi akan dihubungi lebih lanjut oleh panitia ISMC XIII melalui e-mail setelah penilaian selesai dilakukan oleh panitia dan akan diumumkan melalui situs resmi dan media sosial ISMC XIII serta segala bentuk informasi lanjutan terkait keberjalanan acara selanjutnya akan diumumkan melalui grup dari media sosial yang akan dibuat panitia.

I. Timeline Kegiatan

1. Pendaftaran dan pengumpulan esai:

1 November 2021 – 10 Desember 2021

2. Seleksi berkas esai : 11 Desember 2021 – 31 Desember 2021 3. Pengumuman delegasi terpilih : 1 Januari 2022

4. Konfirmasi kehadiran dan persiapan technical meeting : 9 Januari 2022

5. Main event : 29 - 30 Januari 2022

J. Kriteria Penilaian Esai

No Kriteria Penilaian Acuan Penilaian Bobot

1 Format Penulisan Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan KBBI

Kesesuaian tata tulis dengan sesuai format penulisan

15

2 Orisinalitas Karya dan Keterkaitan Tema

Orisinalitas Ide

Topik yang ditulis sesuai dengan tema, dilihat dari judul dan kesesuaian dengan bahasan atau isi tulisan

35

(11)

3 Argumentasi dan Analisis

Permasalahan

Kemampuan

merumuskan masalah

Kemampuan

menguraikan faktor- faktor penyebab terjadinya masalah tersebut

Kemampuan menemukan

penyelesaian masalah dan Kesesuaian dengan perumusan masalah

Kualitas penyampaian pesan

35

4 Sumber Informasi Kesesuaian sumber informasi

15

K. Kriteria Penilaian Best Delegates

No Kriteria Penilaian Acuan Penilaian Bobot

1 Diskusi Pemberian pertanyaan, saran, dan kritik yang konstruktif

Relevansi pertanyaan, saran, dan kritik dengan tema yang dibahas

40

2 Argumen Sikap dalam

menyampaikan argumen

Argumentasi solutif dan relevan dengan tema

60

L. Fasilitas Delegasi

Setiap delegasi yang telah terpilih berhak atas fasilitas sertifikat, baik sebagai delegasi Student Summit ISMC XIII maupun atas penghargaan khusus sebagai best delegates berdasarkan keberlangsungan acara.

(12)

M. Informasi

Untuk pertanyaan dan informasi lebih lanjut, dapat menghubungi panitia melalui contact person sebagai berikut :

1. Andi Aura Amaliyah (081241373230//ID Line : raraachan//rarajosh18@gmail.com)

2. Adam Faridh (082178309875// ID Line : adam.f1503//

faridhadam451@gmail.com)

Sekretariat Himpunan Mahasiswa Tambang Institut Teknologi Bandung (HMT-ITB) Jalan X, Kampus ITB Ganesha, Jalan Ganesha No.10, Bandung, 40132

Website : ismcitb.com Email : ismcxiii@gmail.com Instagram : ismc_itb

Twitter : @ismc_itb

Referensi

Dokumen terkait

Tahap post kontraktual adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah terbentuknya perjanjian pembiayaan konsumen, seperti Timbulnya hambatan dan atau masalah dalam

Dari penegrtian diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil pengeolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian

Untuk memperoleh desain casing sumur CCN#4 yang optimum, maka faktor pembebanan dan faktor korosi diperhitungkan secara kuantitatif sehingga umur casing dapat

Terkait alam mikro (mikrokosmos) salah satunya adalah virus, maka umat Islam harus menguasai ilmu virus (virologi), apalagi virus yang menimbulkan pandemic seperti

Berdasarkan hasil penelitian gambaran gigi karies serta kebiasaan makan makanan kariogenik pada siswa kelas IV dan V SDN 5 Abiansemal tahun 2018 dapat disimpulkan bahwa

Tampilan Antar Muka Halaman Tambah Data Jadwal Pelajaran 96 80.. Tampilan Antar Muka Halaman Jadwal Input Nilai

Tidak terdapat hubungan antara frekuensi makan sehari, kebiasaan sarapan pagi, dan kesukaan jajan dengan status gizi (p >0.05), namun demikian frekuensi makan pada contoh

Manfaat-manfaat penelitian yang dapat peneliti raih dari kajian ini adalah tentang pengayaan pengetahuan dan pengalaman langsung tentang bagaimana pengajaran Gamelan