• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

P U T U S A N Nomor 620 K/Pdt/2016

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam perkara:

1. AGUS NUSANTARA Bin R. SOENARDI;

2. ISTIYANI;

Keduanya bertempat tinggal di Jalan Beringin VI/ 12 A Rt/Rw,01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, dalam hal ini keduanya memberi kuasa kepada A. Muslim Murjiyanto, SH., M.Hum.

dan kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan Sisingamangaraja Nomor 86 Yogyakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 25 Agustus 2015;

Para Pemohon Kasasi dahulu Para Penggugat/Para Pembanding;

L a w a n:

1. HARIO BIMO PUTRO, bertempat tinggal di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang,

2. ARDIYANTI SULISTYO RINI, S.T., bertempat tinggal di Jalan Anggajaya I/307 Rt/Rw 01/29, Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,

3. PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, berkedudukan di Jalan Jenderal Sudirman Kavling I Jakarta Cq. Kantor Cabang Magelang Jalan Pahlawan Nomor 1 Magelang;

4. YULIANTO;

5. NYONYA NOVIANA SULISTYOWATI;

Nomor 4 dan 5 bertempat tinggal di Dusun Saragan Rt/Rw 05/08 Kelurahan Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, dalam hal ini memberi kuasa kepada H. Bambang Tjatur Iswanto, S.H., M.H., dan kawan, Para Advokat, beralamat di Jalan Sunan Kalijogo Nomor 1 Kota Magelang, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 25 September 2015;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

6. PT BPR HIDUP ARTHA GRAHA, berkedudukan di Jalan Pemuda Nomor 26 Muntilan, Kabupaten Magelang,

Para Termohon Kasasi dahulu Para Tergugat/Para Terbanding;

D a n:

1. Hj. SUHARNI, S.H., Notaris/PPAT di Kota Magelang, beralamat di Jalan A.Yani Nomor 7 Kota Magelang,

2. KANTOR PERTANAHAN KOTA MAGELANG, berkedudukan di Jalan Alibasah Sentot Prawirodirjo Nomor 2 Kota Magelang,

Para Turut Termohon Kasasi dahulu Para Turut Tergugat/Para Turut Terbanding;

Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata sekarang Para Pemohon Kasasi dahulu sebagai Para Penggugat/Para Pembanding telah menggugat sekarang Para Termohon Kasasi dahulu sebagai Para Tergugat/

Para Terbanding dan Para Turut Termohon Kasasi dahulu sebagai Para Turut Tergugat/Para Turut Terbanding di muka persidangan Pengadilan Negeri Magelang pada pokoknya atas dalil-dalil:

1. Bahwa berdasarkan fakta yuridis Para Penggugat merupakan Pemilik sah atas dua bidang tanah yang di atasnya berdiri bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2450, Luas 85 m² Nomor GS/SU: 951, tertanggal Gambar Situasi: 20 November 1991 Atas nama Sertifikat Hak Milik Agus Nusantara bin R.Soenardhi (Penggugat-I) dan Sertifikat Hak Milik Nomor 2452, Luas 176 m² Nomor GS/SU: 953, tertanggal Gambar Situasi: 20 Agustus 1993 Atas nama Sertifikat Hak Milik Agus Nusantara bin R.Soenardhi (Penggugat- I) kesemuanya terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah, yang kemudian kedua Sertifikat Hak Milik tersebut digabung menjadi Sertifikat Hak Milik Nomor 4409/Tidar, Luas 275 m², Surat Ukur Nomor 132/Tdr/2006 tertanggal 27 November 2006;

2. Bahwa berdasarkan fakta yuridis tanah yang di atasnya berdiri bangunan sebagaimana dimaksud dalam gugatan Para Penggugat Posita Point 01 tersebut di atas kemudian oleh Hario Bimo Putro (Tergugat-I) dan Tergugat- II dibeli dengan harga Rp660.000.000,00 (enam ratus enam puluh juta rupiah) dengan cara pembayaran bertahap, yang dilakukan di hadapan PPAT/Notaris Kota Magelang Hj. Suharni, SH. (Turut Tergugat-I) kemudian

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

diajukan proses balik nama kepada Turut Tergugat-II, kemudian oleh Turut Tergugat–II diterbitkan Sertifikat Hak Milik atas nama Hario Bimo Putro (Tergugat-I) dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 4409/Tidar, Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tertanggal 27 November 2006, Luas tanah 275 m².

terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah, dikarenakan adanya pembentukan Kelurahan baru berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang maka Sertifikat Hak Milik Nomor 4409/Tidar tidak berlaku lagi kemudian berubah menjadi SHM Nomor 00042/Tidar Utara, atas nama Hario Bimo Putro yang dalam perkara a quo dikapasitaskan menjadi objek sengketa, dengan batas-batas tanah:

- Sebelah Utara : Tanah/Bangunan milik Agus Nusantara;

- Sebelah Timur : Jalan Asapal/Jalan Beringin;

- Sebelah Selatan : Tanah/Bangunan milik Gunawan Raharjo;

- Sebelah Barat : Tanah/Bangunan milik Wawan;

3. Bahwa sistem pembayaran bertahap yang dimaksudkan dalam gugatan Para Penggugat Posita Point 02 tersebut di atas adalah sebesar Rp360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta rupiah) dijanjikan oleh Tergugat-I setelah Tergugat-I memperoleh Pinjaman dari PT BNI (Persero) Tbk (Tergugat-III) dengan mengunakan Jaminan/Borg Seritifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara yang sudah menjadi atas nama Hario Bimo Putro/

Tergugat-I, Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tertanggal 27 November 2006, Luas tanah 275 m², terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah, sedangkan untuk uang yang tahap selanjutnya sebesar Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sebagai pelunasan atas pembelian objek sengketa akan dibayarkan oleh Tergugat-I kepada Para Penggugat selambat-lambatnya setelah Sertifikat Hak Atas Tanah Hak Milik atas nama Agus Nusantara bin R. Soenardhi dibalik nama menjadi atas nama Tergugat-I. Dengan demikian pada saat diproses balik nama/peralihan hak atas tanah dari atas nama Penggugat-I menjadi atas nama Tergugat-I secara yuridis Para Penggugat belum menerima pembayaran dalam bentuk apapun dari Tergugat-I, namun sudah menjadikan komitmen/janji dari Tergugat-I yang tidak akan pernah memindahtangankan hak atas tanah yang dijadikan borg/jaminan ditempat Tergugat-III kepada pihak manapun tanpa sepengetahuan dan seizin dari Para Penggugat, sebelum kewajiban pemenuhan pembayaran pembelian dari Tergugat-I kepada Para Penggugat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

dinyatakan lunas, serta Para Penggugat tetap diperbolehkan menempati objek transaksi tersebut selamanya;

4. Bahwa berdasarkan fakta yuridis ternyata Tahapan Pembayaran yang dimaksudkan oleh Tergugat-I untuk pembayaran pembelian tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik semula Nomor 4409/Tidar yang telah berubah menjadi Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar utara atas nama Hario Bimo Putro, Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tertanggal 27 November 2006, Luas tanah 275 m², terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah, tidak sebagaimana yang diperjanjikan karena setelah Sertifikat Hak Atas Tanah dibalik nama menjadi atas nama Tergugat-I, dan Tergugat-I telah mendapatkan Pinjaman dari Tergugat-III dengan mengunakan Jaminan/Borg tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara atas nama Hario Bimo Putro, ternyata Tergugat-I tidak segera membayar kekurangannya sebesar Rp300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) kepada Para Penggugat sampai sekarang. Dengan demikian secara yuridis pembelian tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik semula tercantum Nomor 4409/Tidar, yang sekarang telah berubah menjadi Seritifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara atas nama Hario Bimo Putro secara yuridis dikualifikasikan belum lunas, tidak secara tunai dan tidak secara seketika;

5. Bahwa dengan belum lunasnya pembayaran atas pembelian tanah dan bangunan oleh Tergugat I dan II sebagaimana yang tercantum dalam Sertifikat Hak Milik semula tercantum Nomor 4409/Tidar, yang sekarang telah berubah menjadi Seritifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara atas nama Hario Bimo Putro, Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tertanggal 27 November 2006, Luas tanah 275 m², terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah, sehingga secara yuridis transaksi Jual beli objek sengketa tersebut dikualifikasikan cacat hukum karena transaksi tidak secara tunai dan seketika, tidak secara riil serta adanya unsur rekayasa/tipu muslihat dari Tergugat-I bahkan tidak adanya pemenuhan pembayaran;

6. Bahwa berdasarkan fakta yuridis itikad dari Tergugat-I dikualifikasikan sangatlah tidak baik karena pembayaran pembelian atas sebidang tanah dan bangunan sebagaimana dimaksud dalam posita gugatan Para Penggugat Point 02 tersebut di atas belum lunas, tetapi secara formalitas objek tanah dan bangunan sudah dibalik nama menjadi atas nama Tergugat-I, sehingga

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

Tergugat-I dengan sangat leluasa menggunakan kesempatan mengalihkan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara atas nama Hario Bimo Putro (Tergugat-I), Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tertanggal 27 November 2006 , Luas tanah 275 M², terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah tanpa sepengetahuan maupun seizin Para Penggugat, hal ini terbukti tertanggal 22 Februari 2010 dengan Akta Jual Beli Nomor 27/2010 dibuat di hadapan Notaris/PPAT Hj. Suharni, SH. (Turut Tergugat-I) tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/

Tidar Utara atas nama Hario Bimo Putro, terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah oleh Tergugat I dan Tergugat II dijual kepada Tergugat IV dan V, dan uang hasil penjualan tanah dan bangunan dengan Seritifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara atas nama Hario Bimo Putro tersebut tidak digunakan untuk membayar kekurangan pembelian tanah pada Para Penggugat yang sebesar Rp300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah), namun justru digunakan untuk kepentingan Tergugat-I sendiri tanpa sepengetahuan dari Para Penggugat;

7. Bahwa berdasarkan fakta yuridis tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara atas nama Hario Bimo Putro, Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tertanggal 27 November 2006, Luas tanah 275 M², terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah yang telah dijual oleh Tergugat-I dan Tergugat -II kepada Tergugat IV dan V dan telah dibalik nama oleh Turut Tergugat-II menjadi atas nama Tergugat-IV, kemudian oleh Tergugat IV dan V dijadikan Jaminan/Borg atas Pinjamannya Tergugat IV dan V di PT BPR Hidup Artha Graha (Tergugat-VI), dengan pokok Pinjaman sebesar Rp700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah) yang sampai tertanggal 23 Mei 2012 tagihan atas pinjaman Tergugat-IV dan V sebesar Rp925.877.582 (sembilan ratus juta delapan ratus tujuh puluh tujuh ribu lima ratus delapan puluh dua rupiah), hal ini berdasarkan surat dari Tergugat-VI dengan Nomor 232/BHA/TGH/V/2012;

8. Bahwa berdasarkan fakta yuridis walaupun tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara, Surat Ukur Nomor 132/Tidar/

2006 tertanggal 27 November 2006, Luas tanah 275 M², terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah sudah menjadi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

atas nama Tergugat-IV dan dijadikan Jaminan/Borg atas hutangnya Tergugat-IV dan V di Tergugat-VI, namun faktanya yang membayar angsuran masih Penggugat-I dan Tergugat-I bukan Tergugat-IV dan V, karena memang secara de facto tanah dan bangunan yang dijadikan Jaminan/Borg atas hutangnya Tergugat-IV dan V pada Tergugat VI adalah masih hak miliknya Para Penggugat, sehingga penguasaan, penempatan dan perawatan/pemeliharaan atas objek jaminan masih dilakukan sepenuhnya oleh Para Penggugat. Hal tersebut Para Penggugat lakukan sejak dahulu masih menjadi atas Nama Penggugat-I sampai sekarang walaupun secara formal telah beralih menjadi atas nama Tergugat-IV.

Karena memang Para Penggugat sampai sekarang/gugatan ini diajukan belum secara lunas, menerima pembayaran atas pembelian tanah dan bangunan sebagaimana terurai dalam Sertifikat Objek Sengketa dari Tergugat-I, sehingga Para Penggugat tetap mempertahankannya dari pihak- pihak yang mengaku sebagai pemilik/yang berhak;

9. Bahwa berdasarkan harga secara wajar untuk tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara, Surat Ukur Nomor 132/Tidar/

2006 tertanggal 27 November 2006, Luas tanah 275 M², terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah, yang dijadikan Jaminan/Borg hutangnya Tergugat IV dan V pada Tergugat VI adalah mencapai harga Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) sehingga memang secara logika sangatlah jauh dari harga wajar transaksi jual beli yang dilakukan Para Penggugat kepada Tergugat-I , kemudian oleh Tergugat-I dan II kepada Tergugat-IV dan V, namun sebenarnya Para Penggugat menjual kepada Tergugat-I dan II dengan harga yang sangat murah dan jauh dari nilai kewajaran dikarenakan Para Penggugat pada waktu itu terdesak oleh kebutuhan namun ternyata kebutuhan Para Penggugat juga tidak bisa tercukupi dikarenakan Tergugat-I dan II secara formalitasnya membeli tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara, namun faktanya tidak pernah membayar secara riil, tunai, lunas kepada Para Penggugat dengan demikian Para Penggugat tetap berpegang teguh bahwa jual beli antara Para Penggugat dan Tergugat-I dan II secara yuridis belumlah tuntas/final, disatu sisi Para Penggugat menjual dengan harga murah tersebut dikarenakan ada komitmen dengan Tergugat-I bahwa tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara, tetap

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

masih bisa ditempati, dikelola dan digunakan oleh Para Penggugat selamanya walaupun secara formal telah beralih kepada Tergugat-I;

10. Bahwa secara formalitas dengan beralihnya tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara dari atas nama Tergugat-I kepada Tergugat-IV tidak berarti komitmen yang terbentuk antara Para Penggugat dengan Tergugat-I menjadi hapus, hal ini terbukti tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara juga masih dalam penguasaan, pengelolaan, pemeliharaan dan perawatan Para Penggugat bahkan yang mengangsur pinjaman atas nama Tergugat-IV dan V kepada Tergugat-VI juga Para Penggugat dan jika dicermati secara konprehensif harga penjualan dari Tergugat-I dan II kepada Tergugat IV dan V juga sangat jauh dari harga wajar, serta penjualan dari Tergugat-I dan II kepada Tergugat-IV dan V yang tanpa sepengetahuan bahkan tanpa seizin dari Para Penggugat adalah tidak sah, walaupun secara normatif izin dari Para Penggugat memang tidak diperlukan namun dalam in casu sudah menjadi komitmen sebelum peralihan hak atas tanah dari atas nama Penggugat-I ke Tergugat-I, serta kelayakkan pada umumnya jika memang jual beli atas tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/

Tidar Utara dari Tergugat-I kepada Tergugat-IV tersebut benar-benar jual beli lepas dan murni jual beli maka dari Pihak Tergugat IV dan V pasti ada pengecekan lokasi, komunikasi dengan Para Penggugat, karena Para Penggugat yang selalu berada dan bertempat tinggal di tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara tersebut, namun hal ini tidak pernah dilakukan oleh Tergugat-IV dan V bahkan Para Penggugat mengetahui jika tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara telah beralih menjadi atas nama Tergugat-IV dikarenakan pinjaman atas nama Tergugat-IV dan V terjadi kemacetan dalam angsuran/

wanprestasi, dan mendapat Teguran/Somasi dari Tergugat-VI, kemudian Para Penggugat baru melakukan pembayaran pada Tergugat-VI;

11. Bahwa merujuk pada posita gugatan Penggugat yang diformulasikan pada posita Point 02, 03, 04,05 dan 06 dapat dikonklusikan bahwa hubungan hukum antara Para Penggugat dengan Tergugat-I dan II dilandasi dengan suatu Perjanjian yang dibuat berdasarkan unsur-unsur penyalahgunaan keadaan atau Perjanjian Bermasalah (misbruik van omstandingheden) karena substansinya sangat bertentangan dengan normatif yuridis, dengan demikian konsekuensi yuridisnya Perjanjian tersebut adalah bisa dibatalkan secara hukum karena bertentangan dengan Pasal 1320 KUH Perdata;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

12. Bahwa alas hak peralihan hak atas tanah sangatlah mutlak untuk diaplikasikan baik secara normatif yuridis maupun secara kebenaran fakta yuridis, bukan semata-mata secara formalitas untuk menjadikan dasar peralihan hak atas tanah karena jika hal tersebut tidak diaplikasikan secara benar dan tepat maka akan merugikan salah satu pihak, dalam in casu perkara a quo transaksi jual beli yang terjadi antara Para Penggugat dengan Tergugat-I dan II hanyalah mengedapankan azas formalitas semata sehingga secara normatif seolah-olah telah terpenuhi semua persyaratan peralihan hak atas tanah dari Para Pengugat kepada Tergugat-I, namun berdasarkan fakta kebenaran ternyata transaksi tersebut belumlah selesai/

belumlah lunas, sehingga Para Penggugat sebagai Pihak yang sangat dirugikan akibat peralihan hak atas tanah dimaksud, apalagi tanah dan bangunan yang secara formalitas telah dibeli oleh Tergugat-I dan II, kemudian oleh Tergugat-I dan II telah dijual/dialihkan kepada Tergugat-IV dan V;

13. Bahwa dikarenakan Tergugat-I dan II tidak memenuhi janji-janjinya kepada Para Penggugat yaitu memenuhi uang pembayaran transaksi pembelian tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik semula Nomor 4409/Tidar, yang telah berubah menjadi Seritifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar utara atas nama Hario Bimo Putro/Tergugat-I sampai dengan sekarang sebesar Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah), Tergugat-I juga berjanji tidak akan pernah mengalihkan Tanah dan Bangunan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/

Tidar Utara tetapi ternyata Tergugat-I dan II telah mengalihkannya kepada Tergugat IV dan V tanpa sepengetahuan dan seizin Para Penggugat, maka secara yuridis tindakkan Tergugat-I dan II telah memenuhi unsur perbuatan hukum yang dikualifikasikan wanprestasi;

14. Bahwa dikarenakan Tergugat I dan II dikualifikasikan sebagai Pembeli beritikad buruk karena telah melakukan wanprestasi kepada Para Penggugat diantaranya tidak melunasi Pembelian Tanah dan bangunan, memindah- tangankan objek transaksi pada Pihak lain tanpa seizin dengan Para Penggugat sebagaimana Komitmen yang telah saling disepakati antara Tergugat I dengan Para Penggugat, maka tidaklah berlebihan dan cukup beralasan bagi Para Penggugat untuk tidak melanjutkan transaksi/

membatalkan transaksi dengan Tergugat I dan II yang dilakukan di hadapan Turut Tergugat-II terhadap Penjualan Tanah dan Bangunan dengan Sertifikat Hak Milik semula Nomor 4409/Tidar, yang telah berubah menjadi Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara atas nama Hario Bimo Putro/

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

Tergugat-I, adapun uang yang pernah Para Penggugat terima dari Tergugat- I dan II sebesar Rp360.000.00000 (tiga ratus enam puluh juta rupiah), Para Penggugat sewaktu-waktu bersedia untuk mengembalikan kepada Tergugat I dan II;

15. Bahwa dikarenakan kebenaran secara yuridis dalam transaksi peralihan hak atas tanah dari Para Penggugat kepada Tergugat-I tidaklah terpenuhi (pembayaran secara riil, tunai dan lunas), bahkan Tergugat-I dan II telah melakukan perbuatan hukum wanprestasi kepada Para Penggugat sehingga Para Penggugat secara tegas tidak melanjutkan transaksi dan melakukan pembatalan transaksi penjualan objek sengketa kepada Tergugat I dan II maka berakibat hubungan hukum yang terbentuk antara Tergugat-I dan II dengan Tergugat-III dalam peristiwa hukum peminjaman uang dengan Jaminan/Borg dan juga hubungan hukum antara Tergugat-I dan II dengan Tergugat IV dan V terkait peristiwa hukum peralihan hak atas tanah dari Tergugat-I dan II kepada Tergugat-IV dan V berakibat batal demi hukum;

16. Bahwa dikarenakan hubungan hukum yang terbentuk antara Para Penggugat dengan Tergugat-I dan II mengandung unsur cacat Hukum, maka hubungan hukum yang terbentuk antara Tergugat-I dan II dengan Tergugat IV dan V secara logika yuridis juga dikualifikasikan mengandung unsur cacat hukum sehingga konsekuensi yuridis hubungan hukum yang terbentuk antara Tergugat-IV dan V terkait dengan peristiwa Hukum peminjaman uang dengan jaminan kepada Tergugat-VI berakibat tidak sah secara hukum, maka perjanjian-perjanjian yang terbentuk antara Tergugat-IV dan V dengan Tergugat-VI yang menggunakan Jaminan/Borg Tanah dan Bangunan dengan Seritifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara atas nama Hario Bimo Putro/

Tergugat-I secara yuridis batal demi hukum atau dikualifikasikan tidak mempunyai kekuatan Hukum yang mengikat;

17. Bahwa dikarenakan hubungan hukum antara Para Penggugat dengan Tergugat-I dan II cacat hukum yang berakibat hubungan hukum antara Tergugat-I dan II dengan Tergugat III maupun hubungan hukum antara Tergugat-I dan II dengan Tergugat IV dan V juga dikualifikasikan cacat hukum, dengan demikian hubungan hukum yang terbentuk antara Tergugat IV dan V kepada Tergugat VI konsekuensi yuridisnya batal demi hukum, maka sudah seharusnya Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara yang dijadikan Agunan/Borg atas pinjaman Tergugat IV dan V pada Tergugat- VI dikembalikan kepada Pihak yang paling berhak yaitu Para Penggugat dalam kondisi tanpa syarat dan bebas beban apapun, selambat-lambatnya 14

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

(empat belas) hari setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap, bilamana perlu mengunakan alat Kekuasaan Negara/Kepolisian;

18. Bahwa dikarenakan Tanah dan Bangunan dengan Sertifikat Hak Milik semula Nomor 4409/Tidar, dan telah berubah menjadi Seritifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara atas nama Hario Bimo Putro/Tergugat-I dan sekarang secara formalitas juga telah beralih menjadi atas nama Tergugat- IV, dan dikarenakan peralihan hak atas tanah dari Para Penggugat ke Tergugat-I cacat hukum, maka sudah menjadi konsekuensi yuridis bagi Tergugat I, II bersama-sama dengan Tergugat-IV dan V mempunyai kewajiban membalik nama kembali Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara dari atas nama Tergugat-IV menjadi atas nama Penggugat-I, tanpa syarat dan beban apapun, dan dikarenakan instansi yang berkompeten untuk memproses balik nama adalah Turut Tergugat-II, maka memerintahkan kepada Turut Tergugat-II untuk memproses balik nama Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara dari semula atas nama Tergugat-IV menjadi atas nama Penggugat-I dengan biaya tangung renteng antara Tergugat-I, II, IV dan V, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;

19. Bahwa dikarenakan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara sekarang dalam kapasitasnya sebagai Agunan/Borg atas pinjaman Tergugat IV dan V pada Tergugat-VI yang secara yuridis dikembalikan kepada Para Penggugat, maka Para Penggugat bertanggungjawab sepenuhnya untuk mengembalikan uang yang pernah Para Penggugat terima dari Tergugat-I yaitu sebesar Rp360.000.000,00 (tiga ratus enam puluh juta rupiah) secara tunai dan seketika setelah Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara dikembalikan dan dibalik nama menjadi atas nama Penggugat-I;

20. Bahwa gugatan Para Penggugat diajukan berdasarkan fakta dan realita yang sebenarnya serta didukung suatu alat pembuktian yang sempurna, maka sudah sewajarnya gugatan ini diputus secara serta merta walaupun ada upaya hukum yang dilakukan oleh Para Tergugat;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Para Penggugat mohon kepada Pengadilan Negeri Magelang agar memberikan putusan sebagai berikut:

Dalam Provisi:

- Memerintahkan pada Tergugat-I, II, III, IV, V, VI maupun Turut Tergugat-I dan II untuk menghentikan segala tindakan hukum yang berkaitan dengan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

Tanah dan Bangunan dengan Sertifikat Hak atas tanah SHM 00042/Tidar Utara, sebelum adanya kepastian hukum dalam perkara a quo;

Primair:

1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan secara hukum bahwa dua bidang tanah yang di atasnya berdiri bangunan yang terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah, dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2450 dan Nomor 2452 digabung menjadi Sertifikat Hak Milik Nomor 4409/Tidar, Luas 275 m2, Surat Ukur Nomor 132/Tdr/2006 tertanggal 27 November 2006, yang sekarang telah berubah menjadi Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara. Dengan batas-batas:

- Sebelah Utara : Tanah/Bangunan milik Agus Nusantara;

- Sebelah Timur : Jalan Aspal/Jalan Beringin;

- Sebelah Selatan : Tanah/Bangunan milik Gunawan Raharjo;

- Sebelah Barat : Tanah/Bangunan milik Wawan;

3. Menyatakan secara hukum bahwa Tergugat-I dan Tergugat-II telah melakukan wanprestasi berupa tidak melunasi pembelian tanah dan bangunan kepada Para Penggugat terhadap tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Beringin VI/12 A Rt/Rw 01/18, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, Propinsi Jawa Tengah, dengan Sertifikat Hak Milik semula Nomor 4409/Tidar, Luas 275 M2, Surat Ukur Nomor 132/Tdr/2006 tertanggal 27 November 2006, yang sekarang telah berubah menjadi Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara. Dengan batas-batas:

- Sebelah Utara : Tanah/Bangunan milik Agus Nusantara;

- Sebelah Timur : Jalan Aspal/Jalan Beringin;

- Sebelah Selatan : Tanah/Bangunan milik Gunawan Raharjo;

- Sebelah Barat : Tanah/Bangunan milik Wawan;

4. Menyatakan sah secara hukum Para Penggugat membatalkan transaksi dengan Tergugat I dan II terhadap Penjualan Tanah dan Bangunan dengan Sertifikat Hak Milik semula Nomor 4409/Tidar, yang telah berubah menjadi Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara sebagaimana terurai dalam Petitum Nomor 02 tersebut di atas, karena Tergugat I dan II telah melakukan wanprestasi berupa tidak melunasi pembelian tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara, kepada Para Penggugat;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

5. Menyatakan secara hukum karena Para Penggugat membatalkan transaksi sebagaimana dimaksud dalam Petitum Nomor 4, maka Peralihan Hak atas tanah dan bangunan Sertifikat Hak Milik sekarang Nomor 00042/Tidar Utara dari atas nama Penggugat-I menjadi atas nama Tergugat-I yang kemudian dari Tergugat-I dan II dipindahtangankan kepada Tergugat IV dan V secara yuridis dikualifikasikan batal demi hukum atau setidak-tidaknya tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat;

6. Menyatakan secara hukum bahwa dikarenakan Peralihan Hak atas tanah dan bangunan dari Tergugat-I dan II kepada Tergugat-IV dan V dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara batal demi hukum maka hubungan hukum yang terbentuk antara Tergugat IV dan V dengan Tergugat VI berupa peminjaman uang dengan Jaminan/Borg Tanah dan Bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara atas nama Tergugat IV menjadi tidak sah secara hukum;

7. Menghukum Tergugat VI untuk menyerahkan kembali Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara, yang sekarang atas atas nama Tergugat IV kepada Para Penggugat, tanpa syarat dan beban apapun selambat- lambatnya 14 (empat belas) hari setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap, bilamana perlu mengunakan alat Kekuasaan Negara/

Kepolisian;

8. Menghukum Turut Tergugat-II untuk mencoret Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara dari atas nama Tergugat-IV diganti menjadi atas nama Penggugat-I, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;

9. Menghukum kepada Tergugat I, II, III, IV, V dan VI secara tanggung renteng untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini;

Subsidair:

Bilamana yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon agar dapat kiranya dijatuhkan putusan yang seadil-adilnya menurut hukum (ex aequo et bono);

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Para Tergugat dan Para Turut Tergugat mengajukan eksepsi dan gugatan rekonvensi yang pada pokoknya sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

Eksepsi Tergugat IV dan Tergugat V:

1. Bahwa Tergugat IV dan Tergugat V menolak seluruh dalil-dalil para Penggugat sebagaimana yang disampaikan dalam surat gugatannya kecuali

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

yang secara tegas-tegas diakui kebenarannya oleh Tergugat IV dan Tergugat V;

Eksepsi Prosesual (processuele exceptie) di luar Eksepsi Kompetensi;

2. Eksepsi error in persona;

Bahwa eksepsi ini diajukan dikarenakan gugatan Para Penggugat mengandung cacat error in persona dikarenakan keliru dalam menarik pihak sebagai Tergugat;

Keliru pihak yang ditarik sebagai Tergugat;

- Bahwa Para Penggugat nyatanya tidak memahami dengan baik hukum dan asas suatu Perjanjian. Karena faktanya dalam perkara a quo tidak pernah ada hubungan hukum dan tidak pernah ada transaksi jual beli/ perikatan dalam bentuk apapun yang terjadi antara Para Penggugat dengan Tergugat IV maupun Tergugat V. Hubungan hukum yang terjadi secara riil adalah antara Hario Bimo Putro/Tergugat I dan Ardiyanti Sulistyo Rini, S.T./Tergugat II dengan Tergugat IV dengan berdasarkan Akta Jual Beli Nomor 27/2010 tanggal 22 Februari 2010 yang dibuat di hadapan Pejabat Notaris/PPAT Suharni, S.H./Turut Tergugat I. Dan dalam Akta Jual Beli tersebut menerangkan dengan tegas dan jelas bahwa Hario Bimo Putro/Tergugat I sebagai penjual/pemilik dan mendapat persetujuan istri telah menjual dan kemudian terjadi proses peralihan hak atas kepemilikan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042, Tidar Utara. Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tertanggal 27 November 2006, Luas 275 m2, yang sebelumnya beratas namakan pemegang hak Hario Bimo Putro/Tergugat I menjadi atas nama pemegang hak Yulianto/ Tergugat III;

- Bahwa berdasarkan pada Asas Pacta Sunt Servanda sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 KUHPerdata, perjanjian jual beli antara Tergugat I dan Tergugat II dengan Tergugat IV mengikat dan berlaku sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya. Sehingga dari perjanjian jual beli tersebut hanya menimbulkan hubungan hukum antara Tergugat I beserta istri Tergugat I dengan Tergugat IV. Oleh karena itu gugatan yang diajukan Para Penggugat kepada Tergugat IV dan Tergugat V sama sekali tidak berdasar dan salah alamat. Oleh karena itu gugatan Para Penggugat haruslah dinyatakan ditolak atau setidak- tidaknya tidak dapat diterima;

3. Gugatan Penggugat Obscuur Libel;

Bahwa surat gugatan Penggugat perkara a quo tidak jelas/isinya gelap (onduidelijk), didasarkan atas alasan-alasan sebagai berikut:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

Bahwa antar Posita (posita dengan posita) dalam gugatan Penggugat saling bertentangan/kontradiksi satu dengan lainnya dan antara posita dengan petitum juga saling bertentangan padahal seharusnya antar posita harus saling mendukung dan menguatkan satu dengan yang lainnya bukan sebaliknya dan kemudian dimohonkan dalam petitum yang isinya sesuai dengan yang didalilkan dalam gugatan. Dalam Posita angka 2 disebutkan jika uang pembayaran pertama yaitu sebesar Rp360.000.000,00 akan dibayarkan setelah Tergugat I memperoleh pinjaman dari PT BNI.

Sementara dalam Posita angka 3 Para Penggugat menyebutkan jika setelah Tergugat I memperoleh pinjaman dari PT BNI Posita Gugatan disebutkan Bahwa Para Penggugat dan telah dialihkan kepada Tergugat IV dan Tergugat V. Hal tersebut memperlihatkan bahwa dalil gugatan yang diajukan Para Penggugat tidak konsisten serta tidak mempunyai pendirian yang jelas, tegas, dan tetap (een duidelijke en bepaalde conclusive-Pasal 8 Rv) dalam mengajukan gugatannya. Sehingga dengan demikian gugatan yang berisi pernyataan-pernyataan yang bertentangan satu sama lainnya, menyesatkan

“obscuur libel”, berakibat tidak diterimanya gugatan Penggugat.

Sebagaimana telah diputuskannya oleh Mahkamah Agung dalam Yurisprudensi tanggal 16 Desember 1970 Nomor 492 K/Sip/1970;

Materiale Exceptie/Eksepsi Hukum Materiil;

4. Exceptio Peremptoria yang berupa Exceptio Domini;

Bahwa tercantum dalam Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara, Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tertanggal 27 November 2006, Luas 275 m2 dimana awal mulanya terdaftar atas nama Pemegang Hak Hario Bimo Putro/

Tergugat I yang disahkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Magelang pada tanggal 25 Maret 2008. Dimana pada tanggal 12 Maret 2010 telah disahkan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Magelang beralih Pemegang haknya menjadi atas nama Yulianto/Tergugat IV. Bahwa proses peralihan hak/pendaftaran tanah atas tanah dan bangunan dengan sertifikat tersebut dilakukan atas dasar Proses Jual Beli antara Hario Bimo Putro/Tergugat I sebagai Penjual/Pemilik/Pemegang Hak bersama Istri telah menyetujui dengan Yulianto/Tergugat IV/Pembeli. Proses Jual Beli tersebut dilakukan oleh Para Pihak dihadapan pejabat yang berwenang yaitu Notaris/PPAT Suharni, S.H./Turut Tergugat I sehingga diterbitkan akta otentik berupa Akta Jual Beli Nomor 27/2010 tanggal 22 Februari 2010 yang telah pula ditandatangani oleh para pihak;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

Bahwa dengan dilakukannya jual beli di hadapan Pejabat yang berwenang yaitu PPAT, dipenuhi syarat terang (bukan perbuatan hukum yang gelap, yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tegas dan jelas, terang serta kontan/tunai) dan telah memenuhi ketentuan hukum dan perundang- undangan yang berlaku termasuk yang diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 1997. Sehingga atas dasar akta jual beli tersebut, proses jual beli atas tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 00042/Tidar Utara, Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tertanggal 27 November 2006, Luas 275 m2 kemudian didaftarkan pada kantor Pertanahan Kota Magelang sehingga telah terpenuhinya syarat sahnya terjadi peralihan hak atas tanah dan bangunan tersebut menjadi Yulianto/Tergugat IV;

Sehingga atas dasar-dasar hukum tersebut di atas, jelas dan tegas Para Penggugat tidak memiliki persona standi in judicio di hadapan Pengadilan Negeri dikarenakan Para Penggugat tidak mempunyai hak atas objek sengketa karena objek sengketa tersebut adalah milik Hario Bimo Putro/

Tergugat I sepenuhnya. Oleh karena itu gugatan Para Penggugat haruslah ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak diterima;

Bahwa berdasar atas Yurisprudensi Putusan MA Nomor 565 K/Sip/1973 tertanggal 21 Agustus 1979 yang menyatakan “Gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima atas alasan, dasar gugatan tidak sempurna, karena hak Penggugat atas tanah sengketa tidak jelas”;

Eksepsi Tergugat VI:

- Bahwa Gugatan Para Penggugat adalah Nebis In Idem;

Eksepsi Turut Tergugat I:

- Bahwa dalam perkara a quo Para Penggugat yang mengajukan gugatan bukan orang yang berhak dan tidak mempunyai kedudukan hukum (Legal Standing) untuk mengajukan gugatan, karena Sertifikat Hak Milik Nomor 0042/Tidar Utara, Surat Ukur tanggal 27 November 2006 Nomor 132 Tidar/

2006/seluas 275 m2 atas nama pemegang hak asal adalah Hario Bimo (Tergugat I) yang sudah terjadi peralihan hak menjadi atas nama yulianto (Tergugat IV);

Eksepsi Turut Tergugat II:

Exceptio res judicata atau ne bis in idem;

1. Bahwa perkara ini sama dengan perkara Nomor 18/Pdt.G/2012/PN Mkd., baik kesamaan mengenai objek gugatan yaitu SHM 42/Tidar Utara yang tercatat an.

Yulianto, kesamaan Penggugat maupun dalil gugatan Penggugat dengan kronologi yang terjadi pada waktu dan tempat yang sama yang telah diperiksa

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

dan diputuskan oleh Pengadilan Negeri Mungkid di Kota Mungkid Kabupaten Magelang pada tanggal 14 Januari 2013 dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

2. Bahwa dalam perkara ini muncul nama Ardiyanti Sulistyo Rini, S.T. yang berkedudukan sebagai Tergugat II yang mana pada perkara Nomor 018/

Pdt.G/2012/PN Mkd., tidak menjadi pihak, akan tetapi hadirnya Tergugat II dalam perkara ini tidak akan memberikan pengaruh pada putusan dari apa yang didalilkan oleh Penggugat;

Dengan demikian gugatan Penggugat sudah selayaknya untuk ditolak atau setidak-tidaknya tidak diterima demi kepastian bagi pencari keadilan dengan menghindari adanya putusan yang berbeda;

Dalam Rekonvensi:

Gugatan Rekonvensi Tergugat IV dan V:

1. Bahwa dalam Rekonvensi ini mohon selanjutnya Tergugat IV dan Tergugat V dalam Konvensi disebut sebagai Penggugat Rekonvensi IV dan Penggugat Rekonvensi V sedangkan Para Penggugat dalam Konvensi mohon disebut sebagai Para Tergugat Rekonvensi;

2. Bahwa dali-dalil Penggugat Rekonvensi IV dan Penggugat Rekonvensi V sebagaimana jawaban dalam konvensi mohon dimasukan pula dalam Rekonvensi ini;

3. Bahwa Akta Jual Beli Nomor 15/2008 pada hari Selasa tanggal 29 Januari 2008 atas Hak Milik Nomor 04409, Kelurahan Tidar, SU Nomor 132/Tidar/2006, Luas 275 m2, atas pemegang hak Agus Nusantara bin R. Soenardhi yang telah terjadi peralihan hak menjadi pemegang hak Hario Bimo Putro/Tergugat I yang dibuat dihadapan Notaris/PPAT Suharni, S.H./Turut Tergugat I antara Tergugat I dalam Konvensi dengan Para Tergugat Rekonvensi adalah sah secara hukum dan memiliki kekuatan hukum;

4. Bahwa Akta Jual Beli Nomor 27/2010 pada hari Senin tanggal 22 Februari 2010 atas Hak Milik Nomor 00042, Kelurahan Tidar Utara, SU Nomor 132/

Tidar/2006, Luas 275 m2, pemegang hak: Hario Bimo Putro/Tergugat I dalam Konvensi yang dibuat di hadapan Notaris/PPAT Suharni, S.H./Turut Tergugat I antara Penggugat Rekonvensi IV, V dengan Tergugat I dalam Konvensi serta istri Tergugat I dalam Konvensi telah terjadi kesepakatan secara formil dengan diterbitkannya akta jual beli dan telah terjadi peralihan hak serta telah didaftarkan pada kantor Badan Pertanahan Kota Magelang oleh Turut Tergugat II menjadi pemegang hak: Yulianto/Penggugat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

Rekonvensi IV Rekonvensi telah sah secara hukum dan sebagai pembeli yang beritikad baik harus dilindungi secara hukum dan undang-undang;

5. Bahwa Penggugat Rekonvensi IV, V tidak memiliki hubungan hukum dengan para Tergugat Rekonvensi dikarenakan transaksi dilakukan antara Tergugat I dalam konvensi dan Tergugat II dalam konvensi/istri Tergugat I dalam konvensi selaku Penjual dengan Penggugat Rekonvensi IV selaku pembeli terhadap Tanah dan Bangunan Hak milik Nomor 00042 Kelurahan Tidar Utara, Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 Tanggal 27 November 2006 Luas 275 m2di hadapan pejabat yang berwenang yaitu Notaris/PPAT Hj. Suharni, S.H./Turut Tergugat I dalam konvensi;

6. Bahwa perjanjian kredit Nomor 68 tanggal 22 Februari antara Penggugat IV dalam Rekonvensi dan Penggugat V dalam Rekonvensi dengan Tergugat VI dalam konvensi telah sah secara hukum dan mengikat para pihak yang membuatnya;

7. Bahwa Para Tergugat Rekonvensi memiliki itikad buruk dengan menempati serta menikmati dengan tanpa ijin dan mendaku sebagai pemilik Tanah dan bangunan Hak Milik Nomor 00042, Kelurahan Tidar Utara, SU Nomor 132/

Tidar/2006, Luas 275 m2 pemegang Hak Milik Penggugat III, IV dalam Rekonvensi maka Para Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan hukum. Sehingga menyebabkan kerugian baik secara materiil apabila bangunan tersebut disewakan serta mengalami kerugian moril dengan tercemar nama baik dan terganggunya aktifitas dan kepercayaan usaha dengan adanya gugatan perkara a quo;

Kerugian Materiil:

Total kerugian materiil tanah dan bangunan tersebut disewakan sejak tahun 2010 sampai 2013 jika dihitung setiap tahun sebesar setiap tahun sebesar Rp40.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) x 3 tahun = Rp120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah);

Kerugian Immateriil:

Dengan adanya gugatan tersebut ternyata telah mencemarkan nama baik, mengganggu ketenangan, mengganggu usaha serta menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran dari Penggugat IV, V dalam Rekonvensi sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);

Jadi total jumlah kerugian baik material dan moril Rp1.120.000.000,00 (satu miliar seratus dua puluh juta rupiah);

8. Bahwa Para Tergugat Rekonvensi telah menempati, menikmati serta tidak mengosongkan dan menyerahkan secara sukarela terhadap penguasaan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

atas tanah dan bangunan Hak Milik Nomor 00042 Kelurahan Tidar Utara dengan Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tanggal 27 November 2006 Luas 275 m2 yang terletak di Jalan Beringin VI/12 A RT/RW 01/18, Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang kepada Penggugat Rekonvensi IV dan Penggugat Rekonvensi V, sehingga Para Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan hukum dan dibebankan untuk membayar ganti rugi setiap harinya sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) sejak perkara ini didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Magelang sampai perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap dan diserahkan pada Penggugat Rekonvensi IV, V;

9. Bahwa Para Tergugat Rekonvensi serta siapapun yang menguasai, menikmati, memanfaatkan objek sengketa dalam perkara a quo tanpa seizin dari Penggugat IV,V dalam Rekonvensi adalah merupakan perbuatan melawan hukum;

10. Bahwa agar gugatan dapat dijamin pelaksanaannya, maka kiranya perlu diletakan Sita Jaminan terhadap benda tetap milik Penggugat Rekonvensi IV,V atas tanah dan bangunan Hak milik Nomor 00042 Kelurahan Tidar Utara dengan Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 Tanggal 27 November 2006 Luas 275 m2 yang terletak di Jalan Beringin VI/12 A RT/RW 01/18, Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang yang dikuasai secara tanpa hak dan melawan hukum oleh Para Tergugat Rekonvensi karena dikhawatirkan akan dialihkan baik dengan cara disewakan/dijaminkan pada pihak-pihak lain;

11. Bahwa gugatan rekonvensi serta provisi ini diajukan dengan seluruh alat bukti yang otentik dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara hukum, sesuai dengan ketentuan Pasal 191 RBG/180 HiR maka Putusan Pengadilan dalam perkara ini dapat dijalankan dan dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada upaya hukum (uitvoerbaar bij voorraad);

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Para Penggugat Rekonvensi mohon kepada Pengadilan Negeri Magelang untuk memberikan putusan sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan seluruh gugatan rekonvensi Penggugat Rekonvensi IV, V;

2. Menyatakan sah secara hukum dan memiliki kekuatan hukum Akta Jual Beli Nomor 15/2008 pada hari Selasa, tanggal 29 Januari 2008 atas Hak Milik Nomor 04409, Kelurahan Tidar, SU Nomor 132/Tidar/2006, Luas 275 m2, atas pemegang hak: Agus Nusantara bin R. Soenardhi yang telah terjadi peralihan hak menjadi pemegang hak Hario Bimo Putro/Tergugat I yang

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

dibuat di hadapan Notaris/PPAT Suharni, S.H./Turut Tergugat I antara Tergugat I dalam Konvensi dengan Para Tergugat Rekonvensi;

3. Menyatakan Secara hukum dan memiliki kekuatan hukum Akta Jual Beli Nomor 27/2010 tanggal 22 Februari 2010 atas Hak Milik Nomor 00042, Kelurahan Tidar Utara, SU Nomor 132/Tidar/2006, Luas 275 m2, pemegang hak: Hario Bimo Putro/Tergugat I dalam Konvensi yang dibuat dihadapan Notaris/PPAT Suharni, S.H./Turut Tergugat I antara Penggugat Rekonvensi IV dengan Tergugat I dalam Konvensi dan Tergugat II dalam konvensi oleh Turut Tergugat II diterbitkan Sertifikat Hak Milik menjadi pemegang hak:

Yulianto/Penggugat IV Rekonvensi;

4. Menyatakan secara hukum Penggugat IV, V dalam Rekonvensi adalah pembeli yang beritikad baik dan harus dilindungi oleh undang-undang;

5. Menyatakan secara hukum Para Tergugat Rekonvensi tidak memiliki hubungan hukum dengan Penggugat Rekonvensi IV, V terhadap Tanah dan Bangunan Hak Milik Nomor 00042 Kelurahan Tidar Utara, Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tanggal 27 November 2006 Luas 275 m2;

6. Menyatakan secara hukum dan mengikat para pihak yang membuatnya Perjanjian Kredit Nomor 68 tanggal 22 Februari antara Penggugat IV, V dalam Rekonvensi dengan Tergugat VI dalam Konvensi;

7. Menyatakan secara hukum Para Tergugat Rekonvensi telah melakukan perbuatan melawan hukum, memiliki itikad buruk dengan tanpa hak menempati, menikmati dengan tanpa ijin dan mengaku sebagai pemilik Tanah dan Bangunan Hak Milik Nomor 00042, Kelurahan Tidar Utara, SU Nomor 132/Tidar/2006, Luas 275 m2 pemegang Hak milik Penggugat Rekonvensi IV, V;

8. Menghukum Para Tergugat Rekonvensi membayar ganti kerugian baik secara materiil apabila disewakan dan mengalami kerugian immateriil dengan tercemar nama baik dan terganggunya aktifitas dan kepercayaan usaha dengan adanya gugatan perkara a quo;

Kerugian Materiil:

Total kerugian materiil tanah dan bangunan tersebut disewakan sejak tahun 2010 sampai 2013 jika dihitung setiap tahun sebesar Rp40.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) x 3 tahun = Rp120.000.000,00 (seratus dua puluh juta rupiah);

Kerugian Immateriil:

Dengan adanya gugatan tersebut ternyata telah mencemarkan nama baik, mengganggu ketenangan, mengganggu usaha serta menghabiskan waktu,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 dari 32 hal. Put. Nomor 620 K/Pdt2016

tenaga dan pikiran dari Penggugat IV, V dalam Rekonvensi sebesar Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);

Jadi total jumlah kerugian baik materiil dan moriil Rp1.120.000.000,00 (satu miliar seratus dua puluh juta rupiah);

9. Menghukum Para Tergugat Rekonvensi serta siapapun yang menguasai, menikmati, memanfaatkan untuk mengosongkan dan menyerahkan secara sukarela penguasaan atas tanah dan bangunan Hak Milik Nomor 00042 Kelurahan Tidar Utara dengan Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tanggal 27 November 2006 Luas 275 m2 yang terletak di Jalan Beringin VI/12 A RT/RW 01/18, Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang kepada Penggugat IV, V dalam Rekonvensi;

10. Menghukum Para Tergugat Rekonvensi untuk membayar ganti rugi setiap harinya sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) sejak perkara ini didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Magelang sampai perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap dan diserahkan pada Penggugat Rekonvensi IV, V;

11. Menyatakan sah dan berhaga Sita Jaminan terhadap benda tetap milik Penggugat Rekonvensi IV, V atas tanah dan bangunan Hak milik Nomor 00042 Kelurahan Tidar Utara dengan Surat Ukur Nomor 132/Tidar/2006 tanggal 27 November 2006 Luas 275 m2yang terletak di Jalan Beringin VI/12 A RT/RW 01/18, Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang;

12. Menyatakan secara hukum gugatan rekonvensi serta provisi ini dapat dijalankan dan dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij voorraad).

Sekalipun ada upaya hukum lain;

13. Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada Para Tergugat Rekonvensi;

Subsidair:

Apabila Majelis Hakim pemeriksa perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang sedail-adilnya;

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Magelang telah memberikan Putusan Nomor 18/Pdt.G/2013/PN Mgl., tanggal 27 Agustus 2014 dengan amar sebagai berikut:

Dalam Provisi:

- Menolak gugatan provisi Para Penggugat dan Tergugat IV dan V untuk seluruhnya;

Dalam Konvensi:

Dalam Eksepsi:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Referensi

Dokumen terkait

Polusi asap rokok merupakan faktor risiko kejadian pneumonia pada balita dibuktikan juga dengan hasil penelitian Heriyana dan kawan-kawan bahwa bayi yang tinggal di dalam rumah

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah modal mata pencaharian yang dimiliki rumah tangga petani agroforestri berupa modal alam, modal manusia, modal sosial,

Dilihat dari jumlah hasil tangkapan selama penelitian pada Tabel 1, men- jelaskan hasil tangkapan terbesar diperoleh pada alat tangkap pancing ulur yang menggunakan umpan

MAKMUN GHOZALI Camat Makasar Jakarta Timur 167.2 BMS 39 7 MARHAYADI Camat Kemayoran Jakarta Pusat 165.67 BMS 40 200 JAHRUDDIN Camat Jagakarsa Jakarta Selatan 154.72 BMS 41 2

Pada Gambar 6 ditunjukkan plot PNLT untuk pesawat C, rata-rata tiap plot PNLT tiap pesawat memiliki bentuk yang hampir sama dan tidak ada satupun sampel pesawat C yang

Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan Muchtadi (1997) dalam Martunis (2012) yang menyatakan bahwa nilai kadar air yang meningkat dan tidak merata merupakan akibat dari

A Lorentz telah menurunkan persamaan transformasi dengan menganggap bahwa kecepatan cahaya tetap sama di semua kerangka acuan inersial dan koordinat waktu (t) juga