• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

Jalan Lapangan Banteng Timur Nomor 2-4, Jakarta 10710 Telepon : 021-3521978 Faksimile : 021-3521971

Nomor : PK-733/SES.M.EKON/11/2021 22 November 2021 Lampiran : 2 (dua) lampiran

Hal : Undangan Webinar Bertajuk

“Praktik Terbaik dalam pelaksanaan

Government Process Re-Engineering (GPRe) Untuk Meningkatkan Ekosistem Investasi di Indonesia”

Yth.

(Daftar Terlampir) di Tempat

Dalam rangka melanjutkan reformasi regulasi yang telah dimulai dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021, kami mengundang Bapak/Ibu untuk hadir dalam webinar bertajuk “Praktik Terbaik dalam pelaksanaan Government Process Re-Engineering (GPRe) Untuk Meningkatkan Ekosistem Investasi di Indonesia” yang akan diselenggarakan pada:

hari : Senin, 29 November 2021 waktu : 13.30 s.d. 17.00 WIB media : Aplikasi Zoom Meeting

Terlampir kami sampaikan Kerangka Acuan kegiatan webinar dimaksud sebagai acuan Bapak/Ibu. Selanjutnya kami mohon perkenan Bapak/Ibu untuk melakukan registrasi selambat-lambatnya pada tanggal 28 November 2021 melalui tautan https://bit.ly/CMEA-UK. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdri. Nani (WhatsApp: 085777123002).

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran, Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE sehingga tidak diperlukan tandatangan dengan stempel basah

(2)

Lampiran I

Nomor : PK-733/SES.M.EKON/11/2021 Tanggal : 22 November 2021

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN WEBINAR BERTAJUK

Jakarta, 29 November 2021

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UUCK) BAB III tentang Peningkatan Ekosistem Investasi dan Kegiatan Usaha - Pasal 7 s.d. Pasal 12 mengamanatkan bahwa jenis perizinan berusaha ditentukan berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha dan skala usaha. Pengaturan tersebut mengamanatkan pelaksanaan reformasi regulasi untuk perizinan berusaha di Indonesia, yang selanjutnya diwujudkan melalui Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PP5/2021).

Sebagai dasar pelaksanaan reformasi regulasi dan dalam rangka memperkuat penerapan pendekatan berbasis risiko pada perizinan berusaha, Pemerintah melakukan perubahan kerangka berpikir pada penetapan jenis perizinan berusaha dengan menerapkan prinsip “Trust but Verify “. Dimana Pemerintah memberikan kepercayaan (trust) kepada pelaku usaha dengan tidak menerapkan pola kebijakan yang sama untuk semua kegiatan usaha (berbasis risiko kegiatan usaha), memberikan kepercayaan kepada pelaku usaha bahwa dalam melakukan usaha akan mematuhi peraturan, standar dan norma serta memenuhi semua hak dan kewajiban. Dengan demikian, Pemerintah menetapkan bahwa hanya kegiatan yang diklasifikasikan risiko Tinggi yang perlu dilakukan pre-entry authorization - pemeriksaan di awal (ex- ante), sedangkan untuk kegiatan usaha yang tidak diklasifikasikan risiko Tinggi jenis perizinan berusaha bersifat evaluasi/audit (ex-post). Dengan penerapan prinsip tersebut, Pemerintah memfokuskan pengendalian kegiatan usaha melalui pelaksanaan pengawasan (verify) yang dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi.

Reformasi regulasi perizinan berusaha telah mulai dilakukan dan ini merupakan langkah awal dari perjalanan panjang reformasi regulasi selanjutnya yang masih perlu dilakukan. Hal ini mengingat kompleksitas

PRAKTIK TERBAIK DALAM PELAKSANAAN GOVERNMENT PROCESS RE-ENGINEERING (GPRe) UNTUK MENINGKATKAN EKOSISTEM INVESTASI DI

INDONESIA”

(3)

permasalahan perizinan berusaha yang belum semua dapat diselesaikan hanya dengan menerapkan kebijakan perizinan berusaha berbasis risiko.

Sebagaimana telah diamanatkan dalam Penjelasan UU Cipta Kerja bahwa dalam menerapkan kebijakan perizinan berusaha menggunakan pendekatan berbasis risiko harus didukung dengan penyesuaian tata kerja pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan Perizinan Berusaha (Government Process Re-engineering – GPRe).

Pelaksanaa perubahan tata kerja pemerintah dalam penyelenggaraan pelayanan Perizinan Berusaha (GPRe) sangat penting dilakukan untuk memastikan tercapainya tujuan utama reformasi regulasi perizinan berusaha berbasis risiko namun dipahami bahwa pelaksanaan GPRe akan mempunyai dampak yang sangat luas pada kegiatan Pemerintah. Oleh karena itu, untuk mempersiapkan dengan baik pelaksanaan reformasi regulasi dalam bentuk GPRe, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memandang perlu untuk memperluas wawasan dan mendapatkan pelajaran dari praktik terbaik (international best practices) pelaksanaan GPRe sebagai upaya meningkatkan ekosistem investasi dan kegiatan usaha di Indonesia.

B. Tujuan Pelaksanaan

Tujuan webinar ini bagi Pemerintah Indonesia adalah dalam rangka pembelajaran (lesson learn) memperkaya wawasan dan pengetahuan tentang pelaksanaan GPRe dalam bentuk :

1. Urgensi, latar belakang dan tahapan yang harus dilakukan Pemerintah dalam melaksanakan proses GPRe

2. Manfaat dan dampak GPRe bagi Pemerintah (Pusat dan Daerah) 3. Strategi yang perlu dilakukan Pemerintah untuk melaksanakan GPRe 4. Pembelajaran dari praktik terbaik (international best practices) terkait

pelaksanaan GPRe di Negara Filipina C. Target Pelaksanaan

Target pelaksanaan kegiatan webinar ini adalah pejabat Pemerintah mendapatkan wawasan tentang bagaimana pelaksanaan GPRe di negara lain (manfaat dan dampak) untuk dapat digunakan dalam penyusunan konsep pelaksanaan GPRe di Indonesia.

D. Format Acara

Webinar dengan judul “Praktik Terbaik Dalam Pelaksanaan Government Process Re-Engineering (GPRe) untuk Meningkatkan Ekosistem Investasi di Indonesia” akan diselenggarakan dalam format Diskusi Panel yang terdiri dari Narasumber dari Luar Negeri dan Indonesia yang dipandu oleh Moderator dan kemudian dilengkapi dengan penyampaian tanggapan /pembahasan oleh Penanggap.

(4)

E. Peserta

Webinar ini diharapkan diikuti oleh paling sedikit 300 Peserta yang berasal dari Perwakilan Kementerian/Lembaga di Pemerintah Pusat dan akan dilakukan juga secara live streaming dari Youtube Kemenko melalui kanal PerekonomianRI

F. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Senin, 29 November 2021 Waktu : 13.30 – 17.00 WIB

Tempat : Aplikasi Zoom Meeting G. Materi dan Narasumber

• Keynote Speaker

1. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan menyampaikan arahan terkait pelaksanaan reformasi yang berkelanjutan dalam upaya mewujudkan amanat UU Cipta Kerja, sekaligus membuka Webinar secara resmi.

2. Duta Besar Inggris di Jakarta akan menyampaikan arahan dan sambutan terkait kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam penyelenggaraan webinar.

• Narasumber:

1. DR. Cesar Cordova (Pakar Reformasi Regulasi):

“Memahami GPRe dan Implementasinya untuk Peningkatan Pelayanan Publik"

Narasumber memaparkan materi terkait:

a. Urgensi GPRe (mengapa pemerintah perlu meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya dalam perizinan usaha melalui GPRe) b. Konsep GPRe, yang terdiri dari namun tidak terbatas pada:

1) Identifikasi dan definisi masalah 2) Menentukan visi dan tujuan 3) Studi dan Dokumentasi 4) Proses Analisis

5) Proses Re-engineering

6) Implementasi/Pemberdayaan Teknologi Informasi/Validasi c. Dampak dan manfaat GPRe bagi Pemerintah (Pusat dan Daerah) d. Praktik terbaik internasional dalam implementasi GPRe

2. Jeremiah Belgica (Direktur Jenderal Anti Red-Tape Authority, Filipina):

“Penerapan Government Process Re-Engineering (GPRe) dalam Meningkatkan Layanan Publik untuk Bisnis di Filipina”

Narasumber akan berbagi informasi tentang praktik GPRe di Filipina

(5)

yang terdiri dari namun tidak terbatas pada:

a. Latar belakang, tujuan, dan fokus utama penerapan GPRe oleh Anti Red-Tape Authority (ARTA) di Filipina

b. Pendekatan hukum, politik, keuangan, dan implementasi ARTA dalam berhasil merekayasa ulang pelayanan publik lintas sektoral kementerian/lembaga di Filipina

c. Hambatan terkait, dampak dan manfaat GPRe oleh ARTA bagi pemerintah pusat dan daerah

d. Pelajaran dari pengalaman pelaksanaan ARTA di Filipina.

3. Satya Bhakti Parikesit (Deputi Bidang Perekonomian, Sekretariat Kabinet):

“Pelaksanaan GPRe sebagai kelanjutan dari pelaksanaan reformasi regulasi perizinan berusaha di Indonesia”

Narasumber dapat memberikan paparan tentang pentingnya melakukan GPRe yang terdiri dari namun tidak terbatas pada:

a. Semangat reformasi yang diamanatkan dalam UU Cipta Kerja b. Kondisi pelayanan publik saat ini di Indonesia

c. Mengapa perlu mengimplementasikan GPRe sebagai reformasi selanjutnya yang perlu dilakukan Pemerintah

• Penanggap:

1. Amalia Adininggar Widyasanti, ST, MSi, M.Eng. Ph.D (Deputi Bidang Ekonomi, Kementerian PPN/Bappenas)

2. Achmad Shauki (Senior Adviser Trade and Investment, Prospera) Penanggap diharapkan untuk menggali lebih dalam materi bahasan yang telah disampaikan oleh para Narasumber yang berkenaan namun tidak terbatas pada:

a. Strategi dan bentuk pelaksanaan GPRe yang paling sesuai untuk diimplementasikan di Indonesia dikaitkan dengan amanat UU Cipta Kerja;

b. Mitigasi risiko dari pelaksanaan GPRe di Indonesia.

(6)

H. SUSUNAN ACARA

Waktu Kegiatan

13.30-13.40 Pembacaan tata tertib webinar dan penjelasan penggunaan fitur terjemahan bahasa oleh panitia

13.40-13.50 Sambutan Bapak Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus membuka Webinar

13.50-14.00 Sambutan Duta Besar Inggris untuk Indonesia

14.00-14.05 Perkenalan Narasumber oleh Moderator (Nanda Nurridzki)

14.05-14.30 Paparan dari Deputi Bidang Perekonomian, Sekretariat Kabinet (Satya Bhakti Parikesit)

14.30-15.00 Paparan dari Pakar Reformasi Regulasi (Cesar Cordova) 15.00-15.25 Paparan dari Direktur Jenderal Anti Red-Tape Authority, Filipina

(Jeremiah Belgica)

15.25-15.45 Tanggapan dari Penanggap ( Amalia A. Widyasanti dan Achmad Shauki ) 15.45-16.30 Diskusi antar Narasumber dan diskusi Narasumber dengan Penanggap 16.30-16.55 Sesi tanya jawab peserta

16.55-17.00 Penutupan oleh Regulatory Reform and Health Attache, UK Embassy di Jakarta (Zoe Dayan)

(7)

Lampiran II

Nomor : S-733/SES.M.EKON/11/2021 Tanggal : 22 November 2021

DAFTAR UNDANGAN

Kepolisian Negara Republik Indonesia

1. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

Kantor Staf Presiden

1. Deputi Bidang Infrastruktur, Energi dan Investasi Kantor Staf Presiden Kementerian Koodinator Bidang Perekonomian

1. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan;

2. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribinis;

3. Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Riset dan Inovasi;

4. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

5. Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri;

6. Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang;

7. Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional;

8. Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi 9. Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

1. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia;

2. Deputi Bidang Koordinasi Politik Dalam Negeri;

3. Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri;

4. Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia;

5. Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara;

6. Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Nasional;

7. Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa;

8. Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur;

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;

1. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;

(8)

2. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial;

3. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda;

4. Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana;

5. Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga;

6. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan, dan Pembangunan Kependudukan;

7. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama;

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;

1. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;

2. Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi;

3. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim;

4. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi;

5. Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Linkungan dan Kehutanan;

6. Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

7. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan;

Kementerian Dalam Negeri;

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri;

2. Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum;

3. Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan;

4. Direktur Jenderal Otonomi Daerah;

5. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah;

6. Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa;

7. Direktur Jenderal Bina Keungan Daerah;

8. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Luar Negeri

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeeri 2. Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika;

3. Direktur Jenderal Amerika dan Eropa;

4. Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN;

5. Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral;

6. Direktur Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasional;

7. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik;

8. Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler

(9)

Kementerian Pertahanan

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan;

2. Direktur Jenderal Strategi Pertahanan;

3. Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan;

4. Direktur Jenderal Potensi Pertahanan;

5. Direktur Jenderal Kekuatan Pertahanan;

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;

2. Direktur Jenderal Peraturan Perundang-Undangan;

3. Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum;

4. Direktur Jenderal Pemasyarakatan;

5. Direktur Jenderal Imigrasi;

6. Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual;

7. Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia;

8. Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional;

9. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia;

10. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Hak Asasi Manusia;

Kementerian Keuangan

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan;

2. Direktur Jenderal Anggaran;

3. Direktur Jenderal Pajak;

4. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan;

5. Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko;

6. Direktur Jenderal Bea dan Cukai;

7. Direktur Jenderal Perbendaharaan;

8. Direktur Jenderal Kekayaan Negara;

9. Kepala Badan Kebijakan Fiskal;

10. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan;

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral;

2. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi;

3. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara;

4. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi;

5. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan;

6. Kepala Badan Geologi;

7. Kepala Badan Penelitian Pengembangan ESDM;

(10)

8. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM;

Kementerian Perindustrian

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian;

2. Direktur Jenderal Industri Agro;

3. Direktur Jenderal Industri Kimia Farmasi dan Tekstil;

4. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika;

5. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka;

6. Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan Industri dan Akses Industri Internasional;

7. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri;

8. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri;

Kementerian Perdagangan

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan;

2. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri;

3. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri;

4. Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga;

5. Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional;

6. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional;

7. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi;

8. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan;

Kementerian Pertanian

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian;

2. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian;

3. Direktur Jenderal Tanaman Pangan;

4. Direktur Jenderal Hortikultura;

5. Direktur Jenderal Perkebunan;

6. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan;

7. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian;

8. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian;

9. Kepala Badan Ketahanan Pangan;

10. Kepala Badan Karantina Pertanian;

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

2. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan;

3. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem;

4. Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan;

5. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari;

6. Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;

(11)

7. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun;

8. Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim;

9. Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kenitraan Lingkungan;

10. Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

11. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

12. Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan;

Kementerian Perhubungan;

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;

2. Direktur Jenderal Perhubungan Darat;

3. Direktur Jenderal Pehubungan Laut;

4. Direktur Jenderal Pehubungan Udara;

5. Direktur Jenderal Perkeretaapian;

Kementerian Kelautan dan Perikanan

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan;

2. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut;

3. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap;

4. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya;

5. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan;

6. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan;

Kementerian Ketenagakerjaan

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan;

2. Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas;

3. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja;

4. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja;

5. DirekturJenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

6. Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan;

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

2. Direktur Jenderal Sumber Daya Air;

3. Direktur Jenderal Bina Marga;

4. Direktur Jenderal Cipta Karya;

5. Direktur Jenderal Perumahan;

6. Direktur Jenderal Bina Kosntruksi;

(12)
(13)

7. Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan;

8. Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan;

9. Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah;

10. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

11. Kepala badan Pengatur Jalan Tol;

Kementerian Kesehatan

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan;

2. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat;

3. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;

4. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan;

5. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan;

6. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;

7. Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan;

Kementerian Sosial

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial;

2. Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial;

3. Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial;

4. Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial;

5. Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin;

6. Kepala Badan Pendidikan, Pelatihan, dan Penyuluhan Sosial;

Kementerian Agama

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Agama;

2. Direktur Jenderal Pendidikan Islam;

3. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam;

4. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah;

5. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik;

6. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen;

7. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu;

8. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha;

9. Kepala Badan Litbang dan Diklat;

10. Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal;

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi;

2. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi;

3. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi;

4. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat;

5. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah;

(14)

6. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan;

7. Direktur Jenderal Kebudayaan;

8. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa;

9. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan;

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

2. Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan;

3. Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

4. Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal;

5. Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi;

6. Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

7. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

2. Deputi Bidang Kebijakan Strategis;

3. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan;

4. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur;

5. Deputi Bidang Industri dan Investasi;

6. Deputi Bidang Pemasaran;

7. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan;

8. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Ekonomi Kreatif;

Kementerian Komunikasi dan Informatika

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika;

2. Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika;

3. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika;

4. Direktur Jenderal Aplikasi Informatikas;

5. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik;

6. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;

7. Kepala Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi;

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;

2. Deputi Bidang Perkoperasian;

(15)

3. Deputi Bidang Kewirausahaan;

4. Deputi Bidang Usaha Mikro;

5. Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah;

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

2. Deputi Bidang Kesetaraan Gender;

3. Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak;

4. Deputi bidang Partisipasi Masyarakat;

5. Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan;

6. Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak;

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;

2. Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan;

3. Deputi Bidang Kelembagaan dan Tatalaksana;

4. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Aparatur;

5. Deputi Bidang Pelayanan Publik;

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan;

3. Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan;

4. Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan;

5. Deputi Bidang Ekonomi;

6. Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam;

7. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana;

8. Deputi Bidang Pengembangan Regional;

9. Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan;

10. Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan;

Kementerian Agraria dan Tata Ruang

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang;

2. Direktur Jenderal Tata Ruang;

3. Direktur Jenderal Infrastruktur Keagrariaan;

4. Direktur Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan;

5. Direktur Jenderal Penataan Agraria;

6. Direktur Jenderal Pengadaan Tanah;

(16)

7. Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah;

8. Direktur Jenderal Penanganan Masalah Agraria, Pemanfaatan Ruang dan Tanah;

Kementerian Badan Usaha Milik Negara

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Badan Usaha Milik Negara;

2. Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan;

3. Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko;

4. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi;

Kementerian Pemuda dan Olahraga

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Pemuda dan Olahraga;

2. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda;

3. Deputi Bidang Pengembangan Pemuda;

4. Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga;

5. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga;

Kementerian Investasi/BKPM

1. Sekretaris Utama Kementerian Investasi/BKPM;

2. Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal;

3. Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal;

4. Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal;

5. Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal;

6. Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal;

7. Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal;

Badan Pengawas Obat dan Makanan

1. Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan;

2. Deputi bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekusor, dan Zat Adiktif;

3. Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik;

4. Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan;

5. Deputi Bidang Penindakan;

Badan Pengawas Tenaga Nuklir

1. Sekretaris Utama Badan Pengawas Tenaga Nuklir;

2. Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi;

3. Deputi Bidang Pengkajian Keselamatan Nuklir;

Badan Standardisasi Nasional

1. Sekretaris Utama Badan Standardisasi Nasional;

2. Deputi Bidang Pengembangan Standar;

3. Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian;

(17)

4. Deputi Bidang Akreditasi;

5. Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia

1. Sekretaris Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia 2. Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan

3. Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi

4. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 5. Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi

6. Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Teknologi 7. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi 8. Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah Badan Tenaga Nuklir Nasional

1. Sekretaris Utama Badan Tenaga Nuklir Nasional;

2. Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir;

3. Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir;

4. Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir;

Badan SAR Nasional

1. Sekretaris Utama Badan SAR Nasional;

2. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana, dan Sistem Komunikasi Pencarian dan Pertolongan;

3. Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan, dan Kesiapsiagaan 4. Deputi Bidang Tenaga dan Potensi Pencarian dan Pertolongan

Badan Pusat Statistik

1. Sekretaris Utama Badan Pusat Statistik;

2. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik;

3. Deputi Bidang Statistik Sosial;

4. Deputi Bidang Statistik Produksi;

5. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa;

6. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik;

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

1. Sekretaris Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2. Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi

3. Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam 4. Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi

5. Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material

6. Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa

(18)

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

1. Sekretaris Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2. Deputi Was. Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian

3. Deputi Was. Instansi Pemerintah Bidang Polhukam PMK 4. Deputi Was. Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah 5. Deputi Bidang Akuntan Negara

6. Deputi Bidang Investigasi

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

1. Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

2. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Asia dan Afrika 3. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik 4. Deputi Bidang Penempatan dan Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

1. Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme 2. Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi 3. Deputi Bidang Penindakan, dan Pembinaan Kemampuan 4. Deputi Bidang Kerjasama Internasional

Badan Nasional Penanggulangan Bencana

5. Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana 6. Deputi Bidang Sistem dan Strategi

7. Deputi Bidang Pencegahan

8. Deputi Bidang Penanganan Darurat

9. Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi 10. Deputi Bidang Logistik dan Peralatan

Badan Narkotik Nasional

1. Sekretaris Utama Badan Narkotik Nasional 2. Deputi Bidang Pencegahan

3. Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat 4. Deputi Bidang Pemberantasan

5. Deputi Bidang Rehabilitasi

6. Deputi Bidang Hukum dan Kerjasama

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

7. Sekretaris Utama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika 8. Deputi Bidang Meteorologi

9. Deputi Bidang Klimatologi 10. Deputi Bidang Geofisika

(19)

11. Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi Badan Informasi Geospasial

1. Sekretaris Utama Badan Informasi Geospasial 2. Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar 3. Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik 4. Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

1. Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 2. Deputi Bidang Pengendalian Penduduk

3. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi 4. Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga 5. Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi

6. Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Badan Kepegawaian Negara

1. Sekretaris Utama Badan Kepegawaian Negara 2. Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian 3. Deputi Bidang Mutasi Kepegawaian

4. Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian 5. Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lembaga Ketahanan Nasional

1. Kepala Lembaga Ketahanan Nasional;

2. Deputi Bidang Pendidikan Pimpinan TK. Nasional;

3. Deputi Bidang Pengkajian Strategik;

4. Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan;

Lembaga Perenerbangan Antariksa Nasional

1. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional;

2. Deputi Bidang Sains dan Antariksa dan Atmosfer;

3. Deputi Bidang Teknologi Penerbangan Antariksa;

4. Deputi Bidang Penginderaan Jauh;

Lembaga Sandi Negara

1. Kepala Lembaga Sandi Negara;

2. Deputi Bidang Stategi dan Kebijakan Keamanan Siber dan Sandi;

3. Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi;

4. Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia;

5. Deptui Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian;

(20)

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

1. Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi 2. Deptui Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu, akan dilakukan penelitian, dari batang gulma yang mana gulma atau tumbuhan pengaganggu yang akan di manfaatkan sabagai bahan bakar alternatif dan

Umumnya mereka menganut agama islam dengan taat, bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa asli Madura yang di bagi menjadi beberapa tingkatan, bahasa Madura biasa dan

Ketika pertama kali program dijalankan, anda hanya diminta untuk menekan tombol ulang sehingga program akan terlebih dahaulu mendeklarasikan 1 buah variabel

Dengan menggunakan pewarna daun jati muda (Tectona Grandis) dan filtrat kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus), struktur histologis preparat lebih jelas dan lebih

Peningkatan kekuatan mekanik material sebesar 24% dibandingkan dengan material tanpa penmabahan nanopartikel, ini terjadi pada penambahan fraksi massa SiO 2 sebesar 0,0087.

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa kegiatan preventive maintenance dilakukan sebagai pencegahan dari kerusakan yang akan terjadi pada waktu proses produksi dan juga

S arana dan prasarana merupakan alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam perusahaan, apabila kedua hal ini tidak tersedia maka kegiatan yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji geomorfologi Gua Seplawan pada kawasan Karst Jonggrangan yang meliputi: (1) tipe gua dan bentuklahan di sekitar gua, (2) tipe