• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT DISEMINASI DAN PENGUATAN HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2020 DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TAHUNAN DIREKTORAT DISEMINASI DAN PENGUATAN HAK ASASI MANUSIA TAHUN 2020 DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

TAHUNAN DIREKTORAT DISEMINASI DAN PENGUATAN

HAK ASASI MANUSIA

TAHUN 2020

DIREKTORAT JENDERAL HAK ASASI MANUSIA

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI

(2)

DISEMINASI DAN PENGUATAN HAK ASASI MANUSIA

PADA TAHUN 2020

Dalam Permenkumham No. 29 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia di bawah Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang diseminasi dan penguatan hak asasi manusia serta pengembangan tenaga diseminasi dan penguatan hak asasi manusia sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia.

Sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia Tahun 2020-2024 yaitu jumlah instansi pemerintah yang menindaklanjuti hasil Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia dalam bentuk Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia, maka pada tahun 2020 Direktorat Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia menyusun kegiatan berdasarkan fokus strategis pelayanan publik berbasis hak asasi manusia. Pelayanan publik yang menjadi fokus utama pada tahun 2020 adalah pelayanan publik berbasis hak asasi manusia di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, yaitu UPT Administrasi Hukum Umum, UPT Imigrasi, dan UPT Pemasyarakatan. Namun, instansi pemerintah yang dimaksud dalam IKU tidak hanya terbatas dalam lingkup Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia saja sehingga membuka kemungkinan adanya pengembangan dan perluasan cakupan program ke luar lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di masa depan.

Tidak hanya program kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan publik berbasis hak asasi manusia, Direktorat Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia di bawah Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia juga melaksanakan kegiatan di bidang pendidikan hak asasi manusia. Hal tersebut menjadi bagian dari implementasi tugas dan fungsi Direktorat Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia untuk mendukung pemajuan hak asasi manusia bagi masyarakat Indonesia.

Pada tahun 2020, pelaksanaan Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia dihadapkan dengan tantangan pandemi COVID-19. Seluruh kegiatan yang dilaksanakan kemudian disesuaikan dengan protokol kesehatan dalam pandemi COVID-19. Pada titik ini, inovasi dalam perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan menjadi hal yang harus dilakukan agar Direktorat Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia dapat mewujudkan kinerja yang efektif dan bermanfaat bagi masyarakat.

(3)

Pendidikan Hak Asasi Manusia

di Tengah Pandemi COVID-19

Pendidikan hak asasi manusia terus

menjadi isu yang diangkat dalam

diseminasi dan penguatan yang dilakukan Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia tiap tahunnya. Pada tahun 2020, pendidikan

hak asasi manusia yang diberikan

Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia kepada para pelajar Indonesia dilakukan

melalui media daring akibat adanya

pandemi COVID-19. Kegiatan yang

dilaksanakan adalah Diskusi Daring dan Webinar bagi Pelajar.

1. Diskusi Daring

Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia mengadakan Diskusi Daring dengan pelajar dan mahasiswa dengan tema “Kebijakan Belajar dari Rumah pada Kondisi Pandemi COVID-19” pada tanggal 27 April 2020. Diskusi interaktif tersebut berpedoman pada Perspektif

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Konvensi Hak Anak.

Dalam kegiatan tersebut, Bapak Johno Supriyanto, Direktur Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia selaku narasumber menegaskan bahwa hak atas pendidikan merupakan bagian dari hak asasi manusia sebagaimana tertuang pada Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Meski demikian, tidak bisa diabaikan bahwa ada ketimpangan

sarana prasarana khususnya terkait

infrastruktur jaringan di sejumlah

wilayah di tanah air sehingga dunia pendidikan perlu menemukan cara-cara

kreatif dan inovatif dalam

menyelesaikan persoalan teknis di lapangan di masa pandemi.

Gambar 1.1. Poster Diskusi Daring

Gambar 1.2. Direktur Diseminasi dan Penguatan HAM Memaparkan Materi dalam Diskusi Daring

(4)

Selain Direktur Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia, Nandi

selaku Ketua Forum Pelajar Sadar

Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Barat serta Cindya Mulia Kencana selaku Supervising Council of Asian

Law Students' Association National Chapter Indonesia turut menjadi

pembicara dalam diskusi yang

dilaksanakan untuk menyampaikan

kendala pemenuhan hak pendidikan di tengah tantangan pandemi COVID-19 berdasarkan pengalaman mereka.

Para pelajar dan mahasiswa yang terlibat dalam diskusi daring yang dilaksanakan kemudian menyampaikan berbagai pendapat dan masukan. Dari diskusi daring yang dilakukan, dapat ditarik beberapa poin penting terkait kebijakan belajar dari rumah di tengah pandemi COVID-19, yaitu:

a. Kesenjangan infrastruktur dalam

pelaksanaan pendidikan di

berbagai daerah masih menjadi

kendala terbesar dalam

pemenuhan hak pendidikan bagi pelajar Indonesia;

b. Perlu adanya penguatan kerja sama antara Dinas Pendidikan, pemerintah daerah, dan sekolah agar dapat terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang baik dan kondusif di tengah pandemi; dan c. Pentingnya forum atau wadah bagi

pelajar untuk menyampaikan

aspirasi dan masukan untuk solusi

terkait permasalahan pemenuhan hak pendidikan di Indonesia.

Kegiatan Diskusi Daring yang telah dilaksanakan tersebut menjadi masukan untuk perumusan kebijakan di bidang

diseminasi dan penguatan pada

Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia terkait pemenuhan hak pendidikan ke depannya.

2. Webinar bagi Pelajar

Selain diskusi daring tematik,

Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia

mengadakan kegiatan Webinar

dengan tema “Membangun Kesadaran Hak Asasi Manusia bagi Pelajar” pada tanggal 2 Desember 2020 dalam rangka menyambut Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia setiap

tanggal 10 Desember. Kegiatan

webinar tersebut dihadiri oleh 250 orang pelajar SMA/SMK dari Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya.

Kegiatan dibuka oleh Direktur

Jenderal Hak Asasi Manusia, Bapak

Mualimin Abdi dan Kepala Dinas

(5)

Pendidikan DKI Jakarta, Ibu Nahdiana. Tidak hanya Ibu Nahdiana, acara juga dihadiri oleh beberapa perwakilan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta lainnya.

Bapak Johno Supriyanto, Direktur Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi

Manusia selaku narasumber

memaparkan prinsip–prinsip dasar

tentang hak asasi manusia serta

tanggung jawab negara dalam

pemenuhan hak asasi manusia.

Sementara itu, Ibu Olivia Dwi Ayu Qurbaningrum, Kasubdit Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia

Wilayah II memaparkan peran

Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia dalam melindungi hak anak serta situasi dan kondisi terkini menyangkut hak anak di Indonesia.

Webinar tersebut disambut dengan antusias oleh para peserta. Dalam sesi tanya jawab, banyak peserta yang ingin mengenal implementasi hak

asasi manusia dalam kehidupan

sehari-hari secara lebih dalam dan mengetahui bentuk kehadiran negara dalam pemenuhan hak asasi manusia di Indonesia, terutama dalam hal pemenuhan hak pendidikan. Dalam webinar tersebut, para pelajar juga

menyampaikan kerinduan mereka

agar pandemi COVID-19 segera

berakhir sehingga mereka dapat

bersekolah dengan normal.

Beberapa poin yang penting dari Webinar bagi Pelajar tersebut adalah: a. Pelajar sebagai generasi muda

mempunyai kesempatan serta

peran penting untuk memajukan

Hak Asasi Manusia mulai dari

lingkungkan terkecil yaitu keluarga dan sekolah;

b. Pemerintah terus berupaya

memenuhi pemenuhan hak asasi manusia, utamanya hak pendidikan untuk anak di antaranya melalui

program sekolah gratis, Kartu

Gambar 2.3. Moderator dan Narasumber dalam Webinar bagi Pelajar

Gambar 2.2. Direktur Jenderal HAM membuka Webinar

(6)

Jakarta Pintar, bantuan pendidikan di tengah pandemi COVID-19, dan sebagainya;

c. Peran serta dan pelibatan anak harus dalam setiap keputusan yang menyangkut haknya sangat penting untuk terus dikedepankan; dan d. Pemenuhan dan perlindungan hak

asasi manusia bagi anak-anak khususnya pelajar tidak hanya perlu dilakukan oleh pemerintah melalui

kementerian atau lembaga

pemerintah, namun juga harus

diupayakan oleh masyarakat

terutama dari lingkup terdekat yaitu keluarga.

Webinar bagi Pelajar yang telah dilaksanakan tidak hanya menjadi

wadah bagi para pelajar untuk

mengenal hak asasi manusia dengan lebih dalam, namun juga menjadi jembatan penghubung bagi Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta agar di masa depan dapat terwujud kerja sama yang baik untuk pemenuhan hak asasi manusia di bidang pendidikan bagi pelajar.

Pelayanan Publik Berbasis Hak

Asasi Manusia Pada Tahun 2020

Sesuai dengan Permenkumham No. 27 Tahun 2018 Tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi

Manusia, pada tahun 2020 Direktorat

Jenderal Hak Asasi Manusia dengan Direktorat Diseminasi dan Penguatan Hak

Asasi Manusia sebagai koordinator

melaksanakan penilaian dan pemberian penghargaan pelayanan publik berbasis hak asasi manusia kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Hal tersebut menjadi bagian dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia Tahun 2020-2024.

Pada Tahun 2020, Direktorat

Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia di bawah Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia melaksanakan Diseminasi dan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia di 13 Provinsi di Indonesia, yaitu: DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Bangka Belitung, Jawa

Barat, D.I. Yogyakarta, Gorontalo,

Kalimantan Tengah, Lampung, Bengkulu,

Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan

Banten. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan pelaksanaan verifikasi, penilaian, dan penganugerahan Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia bagi UPT Kemenkumham yang turut serta, yaitu UPT Administrasi Hukum Umum, UPT

(7)

Dalam pelaksanaannya, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia melakukan kerja sama dengan Sekretariat Jenderal Hak Asasi Manusia khususnya Pusat Data dan Informasi untuk mengelola Aplikasi Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi

Manusia. Berikut adalah timeline

penyelenggaraan Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia yang dilaksanakan pada tahun 2020:

Pelaksanaan tugas dan fungsi serta

implementasi kebijakan Direktorat

Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia di bawah Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia terkait Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia pada tahun 2020 secara lebih rinci dapat dilihat dalam rangkaian tahapan kegiatan berikut:

1. Persiapan Pelaksanaan dan Penilaian Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia

Pada tahun 2020, pelaksanaan dan penilaian pelayanan publik berbasis

hak asasi manusia menghadapi

kondisi yang berbeda di tengah

pandemi COVID-19. Untuk itu,

Direktorat Diseminasi dan Hak Asasi

Manusia di bawah Direktorat

Jenderal Hak Asasi Manusia

melakukan berbagai persiapan untuk memenuhi tugas dan fungsinya dalam

perumusan dan pelaksanaan

kebijakan terkait pelayanan publik berbasis hak asasi manusia. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain: a. Rapat Koordinasi dengan Seluruh

Kantor Wilayah Kementerian

Hukum dan Hak Asasi manusia Pada tanggal 4 Juni 2020, Direktorat Jenderal Hak Asasi

Manusia mengadakan Rapat

Koordinasi dengan seluruh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia terkait

pelaksanaan Pelayanan Publik

Berbasis Hak Asasi Manusia. Rapat tersebut diadakan secara daring

agar sesuai dengan protokol

kesehatan di tengah pandemi

COVID-19.

Gambar 4.1. Direktur Jenderal HAM memberikan keynote

speech kepada seluruh kantor wilayah

Gambar 5.1. Timeline Penilaian dan Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM berdasarkan

Permenkumham No. 27 2018 Tentang Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM

(8)

Pada rapat tersebut Direktur

Jenderal Hak Asasi Manusia,

Bapak Mualimin Abdi menegaskan

bahwa pemajuan hak asasi

manusia di Indonesia harus

menjadi arus utama kegiatan

pemerintah. Oleh karena itu,

Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia melalui Permenkumham No. 27 Tahun 2018 Tentang

Penghargaan Pelayanan Publik

Berbasis Hak Asasi Manusia untuk mendorong Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia agar dapat melaksanakan pelayanan publik

yang berperspektif dan tidak

melanggar hak asasi manusia.

Seluruh Kantor Wilayah

Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia kemudian diharapkan

dapat terus berpartisipasi aktif

dalam pelaksanaan dan penilaian pelayanan publik berbasis hak asasi manusia pada tahun 2020.

Permenkumham No. 27 Tahun

2018 Tentang Penghargaan

Pelayanan Publik Berbasis Hak

Asasi Manusia diharapkan pula

dapat dikembangkan dan dinaikkan menjadi peraturan presiden agar tidak hanya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang melaksanakan pelayanan publik berbasis hak asasi manusia, namun juga seluruh kementerian dan pemerintah daerah di Indonesia.

Dalam evaluasi pelaksanaan pelayanan publik berbasis hak asasi manusia di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2018 dan 2019 yang

disampaikan oleh Sekretaris

Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia, Ibu RR Risma Indriyani, pada tahun 2018 ada 145 UPT

yang mendapatkan predikat

Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia Terbaik sedangkan tahun 2019 ada 76 UPT yang mendapatkan predikat Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia

Terbaik. Pandemi COVID-19

kemudian jelas menjadi tantangan bagi pelayanan publik berbasis hak asasi manusia di tahun 2020 karena membatasi interaksi sosial dalam pelayanan publik.

Dalam rapat tersebut Direktur Diseminasi dan Penguatan Hak

Asasi Manusia, Bapak Johno

Supriyanto memberikan paparan

mengenai jadwal kegiatan

Direktorat Jenderal Hak Asasi

Gambar 4.2. Direktur Diseminasi dan Penguatan HAM memaparkan materi teknis

(9)

Manusia terkait Penghargaan

Pelayanan Publik Berbasis Hak

Asasi Manusia serta materi

mengenai hal yang perlu

dipersiapkan oleh daerah dalam melaksanakan Pelayanan Publik

Berbasis Hak Asasi Manusia.

Kantor wilayah diharapkan dapat

melakukan inovasi pelayanan

publik dalam rangka menghadapi pandemi COVID-19 sehingga tetap dapat berpartisipasi secara aktif dalam pelaksanaan serta proses penilaian pelayanan publik berbasis hak asasi manusia di tahun 2020.

Rapat tersebut kemudian

menjadi wadah bagi para peserta

untuk bertanya dan meminta

masukan untuk perbaikan

pelaksanaan pelayanan publik

berbasis hak asasi manusia di seluruh UPT Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

b. Bimbingan Teknis Tim Verifikasi

Pusat dan Operator Pelayanan

Publik Berbasis Hak Asasi Manusia Untuk menyiapkan pelaksanaan dan penilaian pelayanan publik

berbasis hak asasi manusia,

Direktorat Jenderal Hak Asasi

Manusia melalui Direktorat

Diseminasi dan Penguatan Hak

Asasi Manusia bekerja sama

dengan Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

untuk mengadakan bimbingan

teknis bagi Tim Verifikasi Pusat dan

Operator Kantor Wilayah

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Kegiatan dilaksanakan melalui aplikasi rapat daring. Bimbingan Teknis bagi Tim Verifikasi Pusat dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2020, sedangkan Bimbingan Teknis bagi Operator Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia dilaksanakan pada

tanggal 12 Agustus 2020.

Bimbingan Teknis dilaksanakan

dengan materi pemanfaatan

Aplikasi Pelayanan Publik Berbasis

Hak Asasi Manusia. Dalam

kegiatan tersebut, para peserta tidak hanya diberikan materi teknis penggunaan aplikasi, namun juga

evaluasi kendala dan

permasalahan penggunaan aplikasi yang muncul pada tahun-tahun sebelumnya.

Gambar 4.3. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tim Verifikasi Pusat Pelayanan Publik Berbasis HAM secara daring

(10)

2. Diseminasi dan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia

Diseminasi dan Penguatan

Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi

Manusia pada tahun 2020

dilaksanakan dengan melakukan

kunjungan langsung ke Kantor

Wilayah dan beberapa Unit

Pelaksana Teknis (UPT). Kegiatan ini

bertujuan untuk mendorong UPT

menyelenggarakan pelayanan publik

berbasis hak asasi manusia sesuai

indikator–indikator di Permenkumham No 27 tahun 2018. Diharapkan dengan

terwujudnya pelayanan publik yang

berbasis hak asasi manusia dapat

meningkatkan kepuasan masyarakat

terhadap kinerja pemerintahan.

Dalam kegiatan tersebut juga

dilaksanakan pengarahan dan

konsultasi teknis terkait implementasi Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia di UPT. Pada tahun 2020 dilaksanakan kegiatan Diseminasi dan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia di 13 Kantor Wilayah dengan total 137 UPT.

Berikut adalah rincian Pelaksanaan Diseminasi dan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia pada tahun 2020:

No Kantor Wilayah Tanggal Pelaksanan

Jumlah UPT yang dikunjungi 1 DKI Jakarta 3 – 21 Juli 2020 20 UPT 2 Jawa Barat 22 Juni – 3 Juli

2020

24 UPT 3 Banten 6, 8, & 10 Juli 2020 12 UPT 4 Lampung 7 – 9 Juli 2020 1 UPT 5 Kalimantan Barat 25 – 28 Agustus 2020 9 UPT 6 D.I. Yogyakarta 25 – 28 Agustus 2020 10 UPT 7 Sumatera Barat 1 – 4 September 2020 14 UPT 8 Gorontalo 8 – 11 September 2020 7 UPT 9 Bengkulu 15 – 18 September 2020 9 UPT Gambar 5.1. Dokumentasi Diseminasi dan Penguatan

Pelaksanaan Pelayanan Publik Berbasis HAM di Provinsi Jawa Timur

Gambar 5.3. Dokumentasi Diseminasi dan Penguatan Pelaksanaan Pelayanan Publik Berbasis HAM di Provinsi Kalimantan Tengah

Gambar 5.2. Dokumentasi Diseminasi dan Penguatan Pelaksanaan Pelayanan Publik Berbasis HAM di Provinsi Jawa Tengah

(11)

10 Jawa Timur 22 – 25 September 2020 6 UPT 11 Kalimantan Tengah 29 September – 2 Oktober 2020 8 UPT 12 Bangka Belitung 6 – 9 Oktober 2020 5 UPT 13 Jawa Tengah 13 – 16 Oktober

2020

14 UPT

3. Verifikasi Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia

Verifikasi Pelayanan Publik

Berbasis Hak Asasi Manusia

merupakan proses untuk memvalidasi data dukung yang telah dikirim oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) kepada

kantor wilayah. Proses verifikasi

dilakukan oleh tim dari kantor wilayah

dengan mengunjungi UPT yang

mengirim data. Pada proses verifikasi ini kantor wilayah memastikan bahwa data dukung yang dikirim memang benar–benar sesuai dengan keadaan sebenarnya. Validasi data dukung ini

dibuktikan dengan Berita Acara

verifikasi. Sehubungan dengan kondisi

pandemi COVID-19, Verifikasi

Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia dapat dilaksanakan secara

daring dengan tetap menyertakan

berita acara verifikasi.

Setelah proses verifikasi maka operator dari kantor wilayah akan mengunggah data dukung ke Aplikasi Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi

Manusia yang digunakan sebagai

dasar penilaian. Data dukung dapat

berupa foto ataupun dokumen yang

sesuai dengan indikator–indikator

pada Permenkumham No 27 Tahun

2018. Operator juga wajib

mengunggah berita acara verifikasi yang dilaksanakan untuk kelengkapan data dukung. Waktu unggah dokumen data dukung ini yaitu mulai tanggal 1

April – 31 Oktober setiap tahun

berjalan. Setelah lewat tanggal

tersebut maka aplikasi akan ditutup untuk melakukan penilaian.

4. Penilaian Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia

Penilaian pelayanan publik

berbasis hak asasi manusia

dilaksanakan setelah masa unggah

data dukung ditutup. Penilaian

didasarkan pada hasil data dukung yang diunggah oleh operator kantor wilayah. Tim Penilai Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia Tahun 2020 terdiri dari:

a. Sekretaris Jenderal Kemenkumham b. Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia c. Staf Ahli Menteri

d. Sekretaris Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia

e. Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

f. Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi

g. Sekretaris Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum

h. Sekretaris Balitbang Hukum dan Hak Asasi Manusia

Tabel 1.1. Rincian Pelaksanaan Diseminasi dan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia Tahun 2020

(12)

Penilaian Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia dilakukan melalui Kegiatan Rapat bersama Tim Penilai yang diadakan pada tanggal 9, 12, dan 13 November 2020. Dalam

rapat penilaian dilaporkan hal-hal

sebagai berikut:

a. Dalam pelaksanaan verifikasi

Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia pada tahun 2020, ditemui beberapa kendala berupa

bugs pada aplikasi, adanya kriteria

penilaian yang tidak sesuai SOP di

UPT, dan banyaknya ditemui

kendala komunikasi serta

koordinasi.

b. Dari 33 provinsi dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, ada 31 provinsi yang berpartisipasi dalam penilaian pelayanan publik berbasis hak asasi manusia dan mengirim data;

c. Dari 747 UPT Administrasi Hukum Umum, UPT Imigrasi, dan UPT

Pemasyarakatan yang ada di

Indonesia pada tahun 2020, ada 617 UPT yang berpartisipasi dalam penilaian pelayanan publik berbasis hak asasi manusia dan mengirim data; dan

d. Pada Tahun 2020, ada 240 UPT Imigrasi dan Pemasyarakatan yang

memperoleh Predikat Terbaik

Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia.

Rapat penilaian menghasilkan

daftar penerima Penghargaan

Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia yang kemudian disetujui dan ditandatangani oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Gambar 6.2. Sekretaris Jenderal Kemenkumham berbicara dalam Rapat Tim Penilai Gambar 6.1. Rapat Tim Penilai Pelayanan Publik

Berbasis Hak Asasi Manusia

Gambar 6.3. Staf Ahli Menkumham mengutarakan pendapat dalam Rapat Tim Penilai

Grafik 1.1. Capaian Keseluruhan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia Tahun 2020

240 617

747

0 200 400 600 800

Capaian Keseluruhan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia Tahun

2020

Jumlah Seluruh UPT Kemenkumham

Jumlah UPT yang Mengikuti Penilaian Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM

Jumlah UPT yang Mendapatkan Predikat Terbaik Pelayanan Publik Berbasis HAM

(13)

5. Penganugerahan Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia

Penghargaan Pelayanan Publik

Berbasis Hak Asasi Manusia diberikan kepada 240 UPT Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang secara simbolis diberikan kepada kantor wilayah yang hadir dalam Acara Peringatan Hari Hak Asasi Manusia

Sedunia Ke- 72. Acara tersebut

diadakan di Graha Pengayoman

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia secara langsung dan daring pada tanggal 14 Desember 2020.

Penganugerahan Penghargaan

Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia ini dilaksanakan bersamaan

dengan pemberian penghargaan

Kabupaten/Kota Peduli Hak Asasi

Manusia. Pada tahun 2020

sehubungan dengan kondisi pandemi

COVID-19, pemberian piagam

dilaksanakan di masing–masing

provinsi melalui video conference.

Tidak hanya penghargaan, UPT Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia yang melaksanakan

pelayanan publik berbasis hak asasi

manusia menerima rapor capaian

pelayanan publik pada tahun 2020 yang langsung dikirimkan ke seluruh

kantor wilayah di Indonesia.

Diharapkan penghargaan dan rapor yang diterima dapat menjadi dorongan dan pemacu bagi seluruh UPT dan kantor wilayah agar terus memperbaiki pelayanan publiknya dan turut serta dalam pemenuhan hak asasi manusia.

Secara lebih rinci, berikut adalah capaian Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia yang dapat dilihat dalam grafik:

Gambar 7.3. Penganugerahan Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM Tahun 2020 oleh Direktur Jenderal HAM

Gambar 7.1. Pidato Menteri Hukum dan HAM pada Acara Peringatan Hari HAM Sedunia ke-72

Gambar 7.2. Peserta Acara Peringatan Hari HAM Sedunia ke-72 Tahun 2020

(14)

Hasil dari seluruh rangkaian kegiatan Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia pada tahun 2020

kemudian menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan serta pengembangan pelayanan publik berbasis hak asasi manusia di tahun 2021. Dari evaluasi yang dilakukan, ada beberapa kendala di berbagai UPT Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam melaksanakan pelayanan publik berbasis

hak asasi manusia yang masih

memerlukan perhatian dan solusi, di antaranya adalah:

a. Masih perlunya dorongan dan

kesadaran UPT akan pentingnya pelaksanaan dan partisipasi dalam penilaian pelayanan publik berbasis hak asasi manusia;

b. Masih banyaknya UPT yang belum

melaksanakan pelayanan publik

sesuai standar dalam Permenkumham

No. 27 Tahun 2018 Tentang

Penghargaan Pelayanan Publik

Berbasis Hak Asasi Manusia; dan

c. Perlunya alokasi anggaran yang

terencana untuk pengembangan

pelayanan publik berbasis hak asasi manusia.

Pelaksanaan Penilaian dan

Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tahun 2020 kemudian diharapkan menjadi dorongan pengembangan pelayanan publik tidak

hanya bagi lingkungan internal

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, namun juga kementerian lain, lembaga, dan pemerintah daerah.

Grafik 1.3. Sebaran Jumlah Penerima Predikat Terbaik Pelayanan Publik Berbasis HAM Tahun 2020 Berdasarkan Provinsi

Grafik 1.2. Capaian Pelayanan Publik Berbasis HAM Tahun 2020

(15)

Penyusunan Bahan serta Panduan

Diseminasi

dan

Penguatan

Hak

Asasi Manusia

Selain rangkaian kegiatan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia, pada tahun 2020 Direktorat Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia di bawah Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia juga melakukan penyusunan bahan serta panduan Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia guna untuk mendukung pelaksanaan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia. Bahan dan panduan pada tahun 2020 dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu bahan dan panduan yang telah selesai disusun pada tahun 2019 lalu dimanfaatkan pada tahun 2020 serta bahan dan panduan yang disiapkan pada tahun 2020 untuk tahun 2021.

Bahan dan panduan yang telah

tersusun pada tahun 2019 dan

dimanfaatkan pada tahun 2020 adalah

Audiovisual tentang Petugas

Pemasyarakatan, Indikator Sikap Petugas di UPT Pemsyarakatan, dan Instrumen Evaluasi. Dalam menyusun bahan dan

panduan di tahun 2020, Direktorat

Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi

Manusia melakukan berbagai kegiatan, di antaranya adalah:

1. Penyusunan Panduan Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia

Penyusunan panduan diseminasi pelayanan publik berbasis hak asasi

manusia pada tahun 2020

menghasilkan bahan dan panduan di bidang diseminasi hak asasi manusia yang berupa Panduan Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia dan

Bahan Bacaan Modul Diseminasi

Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia.

Gambar 9.1. Bahan Bacaan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM

(16)

2. Penyusunan Panduan Penguatan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia

Penyusunan panduan penguatan pelayanan publik berbasis hak asasi

manusia pada tahun 2020

menghasilkan bahan dan panduan di bidang penguatan hak asasi manusia yang berupa Bahan Ajar Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat dan Modul Bahan Ajar Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang Berat.

3. Penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia

Penyusunan modul diseminasi

pelayanan publik berbasis hak asasi

manusia pada tahun 2020

menghasilkan modul yang terdiri dari

beberapa materi yang dapat

menunjang kebutuhan aparatur

negara di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang akan menerapkan pelayanan publik berbasis hak asasi manusia. Materi-materi tersebut antara lain: Orientasi

Pelatihan, Pengantar Hak Asasi

Manusia, Good Governance dan Hak

Asasi Manusia, Pelayanan Publik

Berbasis Hak Asasi Manusia, dan Rencana Tindak Lanjut.

4. Penyusunan Modul Training of

Trainers (ToT) Penguatan Hak Asasi

Manusia

Kegiatan penyusunan Modul ToT Penguatan Hak Asasi Manusia pada

tahun 2020 bertujuan untuk

mempersiapkan materi dalam

Gambar 10.1. Bahan Ajar Pelanggaran HAM yang Berat

Gambar 11.1. Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia

(17)

pembentukan fasilitator yang cakap dalam menyampaikan materi dengan baik. Modul ToT secara umum, tidak hanya memfasilitasi materi pelayanan publik berbasis hak asasi manusia, tapi bisa digunakan untuk semua

kegiatan yang bersifat pelatihan.

Modul ini disusun untuk digunakan oleh trainers atau fasilitator dalam Kegiatan Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia.

5. Evaluasi di Bidang Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia

Guna mengetahui efektivitas

panduan atau instrumen yang telah dibuat, perlu dilakukan pemantauan

dan evaluasi sebagai bahan

rekomendasi penyusunan kebijakan perencanaan teknis diseminasi dan

penguatan hak asasi manusia.

Berdasarkan hal tersebut evaluasi di bidang diseminasi dan penguatan hak asasi manusia pada tahun 2020 dilaksanakan melalui Kegiatan Survei Pemahaman Hak Asasi Manusia dan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia secara daring menggunakan

Google Form yang disebarkan ke 232

UPT Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di seluruh Indonesia.

6. Pemantauan dan Evaluasi Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia di UPT Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia merupakan tindak lanjut dari Kegiatan Survei Pemahaman Hak Asasi Manusia dan Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia di UPT Pemasyarakatan dan UPT Imigrasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 24, 25, dan 28 September 2020. Kegiatan dilaksanakan melalui

Focus Group Discussion (FGD) secara

daring dengan mengundang beberapa Kepala Lembaga Pemasyarakatan, Kepala Rumah Tahanan, Kepala Balai Pemasyarakatan, dan Kepala Kantor Imigrasi sebagai narasumber.

(18)

7. Bimbingan Teknis di Bidang Perencanaan Teknis Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia

Bimbingan teknis di bidang

perencanaan teknis diseminasi dan

penguatan hak asasi manusia

dilaksanakan pada tanggal 12, 14, dan

15 Oktober 2020. Kegiatan ini

bertujuan untuk meningkatkan

pemahaman mengenai bahan dan panduan yang telah selesai disusun. Tema pembahasan pada bimbingan

teknis tersebut adalah Modul

Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis

Hak Asasi Manusia dan Modul

Penguatan Hak Asasi Manusia.

Gambar 13.1. Bimbingan Teknis di Bidang Perencanaan Teknis Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia

(19)

PENUTUP

Laporan ini telah menyajikan

pelaksanaan dan capaian dari

implementasi core business dari

diseminasi dan penguatan hak asasi

manusia. Pendidikan dan Pelayanan

Publik Berbasis Hak Asasi Manusia telah menjadi isu strategis yang menjadi fokus kegiatan pada tahun 2020.

Dalam melaksanakan kegiatan terkait isu strategis tersebut, Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia melalui Direktorat Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi

Manusia melakukan inovasi untuk

beradaptasi di situasi pandemi COVID-19.

Tidak hanya melaksanakan kegiatan

secara daring, inovasi yang dilakukan adalah berupa kerja kolaboratif antara Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia dengan Unit Eselon I lain di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kantor Wilayah Kementerian Hak Asasi Manusia, dan lembaga di luar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Disadari bahwa dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan, masih terbuka ruang untuk perbaikan dan pengembangan agar kegiatan yang dilaksanakan di masa depan dapat memberikan manfaat yang efektif dan luas bagi masyarakat. Untuk itu, evaluasi dan perencanaan berdasarkan hasil evaluasi yang disertai terobosan

inovasi harus terus dilakukan secara

berkesinambungan dan bersinergi.

Pada tahun 2020 ini, perkembangan pemanfaatan teknologi komunikasi dan

informasi menjadi pendukung utama

keberhasilan pelaksanaan pendidikan hak asasi manusia serta pelayanan publik berbasis hak asasi manusia. Oleh karena itu, optimalisasi program dan perencanaan

teknis yang memanfaatkan teknologi

komunikasi dan informasi perlu untuk disertakan dalam fokus pengembangan kegiatan ke depannya. Koordinasi dengan

pihak terkait dan penguatan aturan

pelayanan publik berbasis hak asasi manusia. Sehingga Direktorat Jenderal

Hak Asasi Manusia dapat terus

beradaptasi serta berkembang

Gambar

Gambar  1.2.  Direktur  Diseminasi  dan  Penguatan  HAM Memaparkan Materi dalam Diskusi Daring
Gambar 2.1. Poster Webinar bagi Pelajar
Gambar  2.3.  Moderator  dan  Narasumber  dalam  Webinar bagi Pelajar
Gambar 4.1. Direktur Jenderal HAM memberikan keynote speech kepada seluruh kantor wilayah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

Layanan Keimigrasian adalah layanan pemerintah di bidang Keimigrasian yang meliputi layanan Visa, Paspor, Izin Tinggal, dan Dokumen Keimigrasian lain1. Paspor Republik

Berdasarkan hal diatas, Direktorat Diseminasi dan Penguatan Hak Asasi Manusia melalui Subdirektorat Perencanaan Teknis Diseminasi dan Penguatan HAM membuat Kegiatan

Tahapan penelitian dimulai dengan inventarisasi yang bertujuan untuk mengetahui aspek biofisik kawasan mangrove Muara Angke (kondisi fisik kimia dan biologi kawasan), aspek

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

Tanpa seka kultural apapun (termasuk sekat etnis, ras, agama. geografis, dan strata sosial) individu bebas melalukan aktivítas di ruang cyberpublik. la

(2) masukkan data Deteni yang diperlukan, dan cetak kartu Deteni dengan menekan tombol ”Cetak”.. 4) Dalam hal Deteni berstatus pengungsi dimungkinkan untuk

d) Bapak Zaeroji, Sekretaris Direktorat Jenderal Imigrasi menyampaikan bahwa Kepatuhan Internal ini setingkat Eselon IV dan diampu di Direktorat Pengawasan.. dan Penindakan