• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman | 1 BAB I

PENDAHULUAN

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Pati tahun 2014 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.1 PEMERINTAHAN

Pemerintah Kabupaten Pati dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah.

Sejak otonomi daerah pada tahun 2001, jumlah kecamatan di Kabupaten Pati tidak mengalami perubahan yaitu 21 kecamatan. Pada tahun 2006 jumlah desa/kelurahan bertambah menjadi 406 desa/kelurahan dari 405 desa/kelurahan, karena ada pemekaran desa di Kecamatan Gabus yaitu Desa Pantirejo, yang dipecah menjadi dua desa yaitu Desa Pantirejo dan Desa Kosekan. Tahun 2012 ada penggabungan RT menjadi 7.518 RT dari 7.551 pada tahun 2011 dan di Tahun 2013 berkurang lagi menjadi 7.518 RT.

Tabel 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan No. Nama Kecamatan Jumlah Luas Wilayah

Kelurahan/Desa (Ha) % thd total

1 Sukolilo 16 15.874 10,56 %

2 Kayen 17 9.603 6,39 %

3 Tambakromo 18 7.247 4,82 %

4 Winong 30 9.994 6,65 %

5 Pucakwangi 20 12.283 8,17 %

6 Jaken 21 6.852 4,56 %

7 Batangan 18 5.066 3,37 %

8 Juwana 29 5.593 3,72 %

9 Jakenan 23 5.304 5,01 %

10 Pati 5/24 4.249 2,83 %

11 Gabus 23 5.551 3,69 %

12 Margorejo 18 6.181 4,11 %

13 Gembong 11 6.730 4,48 %

14 Tlogowungu 15 9.446 6,28 %

15 Wedarijaksa 18 4.085 2,72 %

16 Trangkil 16 4.284 2,85 %

17 Margoyoso 22 5.997 3,99 %

18 Gunungwungkal 15 6.180 4,11 %

19 Cluwak 13 6.931 4,61 %

20 Tayu 21 4.759 3,16 %

21 Dukuhseti 12 8.159 5,43 %

Jumlah 5/401 150.368 100 %

Bab I Berisi:

1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis

Daerah

1.4 Gambaran Umum Demografi

1.5 Sistematika

(2)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman | 2 Dalam menjalankan tugas dan kewenangan, Pemerintah Kabupaten Pati telah membentuk organisasi perangkat daerah yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati, Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Pati disusun berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (SKPD di DPPKAD), Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja (SKPD di Kesbangpol, Satpol, Inspektorat), Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan, dan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 4 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pati terdiri dari: Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 13 Dinas Daerah, 13 Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 21 Kecamatan dan 5 Kelurahan yang bertanggung jawab kepada Bupati Pati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Pati.

1.2 KEPEGAWAIAN

Pegawai sebagai aset dan unsur utama dalam organisasi memegang peranan yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan organisasi. Semua unsur sumber daya organisasi tidak akan berfungsi tanpa ditangani oleh manusia yang merupakan penggerak utama jalannya organisasi. Tanpa didukung dengan kinerja yang baik atau tinggi dari aparatur, suatu organisasi akan mengalami kesulitan dalam proses pencapaian tujuannya.

Peningkatan profesionalisme pegawai dimaksudkan untuk mewujudkan sumber daya aparatur yang handal dan berkompeten dengan bidang tugasnya.

Jumlah pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Pati pada 31 Desember 2014 sebanyak 12.286 orang, terdiri dari 6.371 orang atau 52% berjenis kelamin laki-laki dan 5.915 orang atau 48% merupakan pegawai perempuan. Dilihat dari jenjang pendidikan PNS di Kabupaten Pati, sebagian besar merupakan pegawai dengan tingkat pendidikan S1 dan SLTA.

Jumlah PNS dengan pendidikan S1 sebanyak 6.998 orang atau 57 % dari total PNS, sedangkan PNS dengan pendidikan SLTA sebanyak 2.136 orang atau 17 % dari total PNS, pendidikan SD sebanyak 132 orang atau 1 % dari total PNS, pendidikan SLTP sebanyak 321

(3)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman | 3 orang atau 3 % dari total PNS, dan D3 sebanyak 1.759 orang atau 14 % dari total PNS di Kabupaten Pati.

1.3 KONDISI GEOGRAFIS DAERAH 1.3.1 BATAS ADMINISTRASI

Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten / kota di JawaTengah bagian timur yang berbatasan:

Sebelah utara : dibatasi wilayah Kab. Jepara dan Laut Jawa;

Sebelah barat : dibatasi wilayah Kab. Kudus dan Kab. Jepara;

Sebelah selatan : dibatasi wilayah Kab. Grobogan dan Kab. Blora;

Sebelah timur : dibatasi wilayah Kab. Rembang dan Laut Jawa.

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Pati

Sumber: Pati Dalam Angka, 2014

1.3.2 LUAS WILAYAH

Kabupaten Pati terletak di pantai utara bagian timur, berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara di bagian barat, Laut Jawa di bagian utara, Kabupaten Rembang di bagian timur, dan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora di bagian selatan. Letak astronominya antara 110˚,50’ dan 111˚,15’ bujur timur dan 6˚,25’ dan 7˚,00 lintang selatan.

Luas wilayah Kabupaten Pati adalah 150.368 Ha Kabupaten Pati merupakan salah satu dari 35 daerah kabupaten / kota di Jawa Tengah bagian timur.

Kabupaten Pati mempunyai luas wilayah 150.368 Ha yang terdiri dari 58.448 Ha lahan sawah dan 91.920 Ha lahan bukan sawah. Secara lebih rinci dapat dilihat dalam tabel luas tanah menurut penggunaannya, tabel berikut 1.2 berikut ini.

(4)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman | 4

Tabel 1.2 Luas Tanah Menurut Penggunaannya

Kecamatan Lahan

Sawah

Lahan

Bukan Sawah Jumlah/ Total Persentase (%) 010. Sukolilo

020. Kayen 030. Tambakromo 040. Winong 050. Pucakwangi 060. Jaken 070. Batangan 080. Juwana 090. Jakenan 100. Pati 110. Gabus 120. Margorejo 130. Gembong 140. Tlogowungu 150. Wedarijaksa 160. Trangkil 170. Margoyoso 180. Gunungwungkal 190. Cluwak 200. Tayu 210. Dukuhseti

7.253 4.937 2.947 4.202 5.023 3.595 2.082 1.165 3.871 2.558 4.075 2.708 823 1.829 1.967 1.034 1.210 1.624 1.344 2.138 2.063

8.621 4.666 4.300 5.792 7.260 3.257 2.984 4.428 1.433 1.691 1.476 3.473 5.907 7.617 2.118 3.250 4.787 4.556 5.587 2.621 6.096

15.874 9.603 7.247 9.994 12.283

6.852 5.066 5.593 5.304 4.249 5.551 6.181 6.730 9.446 4.085 4.284 5.997 6.180 6.931 4.759 8.159

10,56 6,39 4,82 6,65 8,17 4,56 3,37 3,72 3,53 2,83 3,69 4,11 4,48 6,28 2,72 2,85 3,99 4,11 4,61 3,16 5,43

Jumlah/ Total 58.448 91.920 150.368 100,00

Sumber: Wikipedia, 2014

1.3.3 TOPOGRAFI DAN MORFOLOGI

Wilayah Kabupaten Pati terletak pada ketinggian antara 0 -1.000 m di atas permukaan air laut rata-rata dan terbagi atas 3 relief daratan, yaitu:

a. Lereng Gunung Muria, yang membentang sebelah barat bagian utara Laut Jawa dan meliputi wilayah Kecamatan Gembong, Kecamatan Tlogowungu, Kecamatan Gunungwungkal, dan Kecamatan Cluwak.

b. Dataran rendah membujur di tengah sampai utara Laut Jawa, meliputi sebagian Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Margoyoso, Wedarijaksa, Juwana, Winong, Gabus, Kayen bagian Utara, Sukolilo bagian utara, dan Tambakromo bagian utara.

c. Pegunungan Kapur yang membujur di sebelah selatan meliputi sebagian kecil wilayah Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, dan Pucakwangi.

Dengan melihat peta topografi wilayah Kabupaten Pati, wilayah dengan ketinggian 0 - 100 m dpl merupakan wilayah yang terbesar yaitu meliputi wilayah seluas 100.769 Ha atau dapat dikatakan bahwa topografi wilayah Kabupaten Pati sebagian besar merupakan dataran rendah sehingga wilayah ini potensial untuk menjadi lahan pertanian.

(5)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman | 5

Tabel 1.3 Ketinggian dari Permukaan Air Laut Dirinci Tiap Kecamatan di Kabupaten Pati No. (meter dari

permukaan laut / m dpl)

Wilayah

1 0 - 7 Kecamatan Dukuhseti, Tayu, Margoyoso, Trangkil, Wedarijaksa, Pati, Juwana, Margorejo, Jakenan, Batangan, Jaken, Gabus, sebagian Kecamatan Sukolilo, Kayen, Winong, dan Pucakwangi, serta sebagain kecil Kecamatan Tlogowungu dan Gunungwungkal.

2 7 - 100 Sebagian Kecamatan Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, Pucakwangi, Margorejo, Tlogowungu, Gunungwungkal, Cluwak, sebagian kecil Kecamatan Margoyoso dan Dukuhseti.

3 100 - 500 Sebagian Kecamatan Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Winong, Cluwak,

Gunungwungkal, Tlogowungu, Gembong dan sebagian kecil Kecamatan Pucakwangi dan Margorejo

4 500 - 1000 Sebagian kecil Kecamatan Gembong, Tlogowungu 5 > 1000 Sebagian kecil Kecamatan Gembong, Tlogowungu Sumber: Kabupaten Pati Dalam Angka, 2006

Ketinggian wilayah yang terendah di Kabupaten Pati berada di Kecamatan Tayu dengan ketinggian 1 m di atas permukaan laut dan tertinggi berada di Kecamatan Tlogowungu dengan ketinggian 624 m di atas permukaan laut.

Menurut hasil pendataan potensi desa (PODES) tahun 2011, sebagian besar desa di Kabupaten Pati merupakan desa bukan pesisir yang jumlahnya mencapai 354 desa dengan topografi wilayah sebagian besar berada di dataran yaitu sebanyak 339 desa.

Jenis tanah di Kabupaten Pati terbagi menjadi dua bagian yaitu daerah bagian utara dan daerah bagian selatan. Jenis tanah di daerah bagian utara meliputi tanah red yellow, latosol, aluvial, hidromer, dan regosol. Sedangkan di bagian selatan terdiri dari tanah aluvial, hidromer, dan gromosol, Rincian menurut kecamatan sebagai berikut:

1. Batangan, Sukolilo, Gabus dan Jakenan merupakan tanah Aluvial;

2. Cluwak, Gunungwungkal dan Gembong merupakan tanah Latosol;

3. Juwana dan Margoyoso merupakan tanah Aluvial dan Red Yellow mediteran;

4. Pati dan Margorejo merupakan tanah Red Yellow mediteran, Latosol, Aluvial dan Hidromer;

5. Kayen dan Tambakromo merupakan tanah Aluvial dan Hidromer;

6. Pucakwangi dan Winong merupakan tanah Gromosol dan Hidromer;

7. Wedarijaksa merupakan tanah Red Yellow mediteran, Latosol dan Regosol;

8. Tayu merupakan tanah Aluvial, Red Yellow dan regosol; dan 9. Tlogowungu merupakan tanah Latosol dan Red Yellow mediteran.

1.3.4 IKLIM

Berdasarkan curah hujan wilayah di Kabupaten Pati terbagi atas berbagai type iklim (oldeman) tersebut adalah sebagai berikut.

(6)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman | 6

Tabel 1.4 Type Iklim ( oldeman ) Kecamatan District Oldeman

Climate Type 010. Sukolilo

020. Kayen 030. Tambakromo 040. Winong 050. Pucakwangi 060. Jaken 070. Batangan 080. Juwana 090. Jakenan 100. Pati 110. Gabus 120. Margorejo 130. Gembong 140. Tlogowungu 150. Wedarijaksa 160. Trangkil 170. Margoyoso 180. Gunungwungkal 190. Cluwak 200. Tayu 210. Dukuhseti

D 2 D 2 D 2 E 2 E 2 E 3 E 3 E 4 E 3 D 2 D 2 D 2 D 2 D 2 E 1 E 1 D 2 D 2 C 2 D 2 D 2 Sumber: Wikipedia, 2014

1.4 GAMBARAN UMUM DEMOGRAFI

Komposisi penduduk di Kabupaten Pati bila diamati dari piramida penduduk pada tahun 2013 menuju ke arah yang lebih baik, ditunjukkan dengan adanya arah perkembangan penduduk yang hampir sama dari penduduk usia 0-4 tahun sampai dengan penduduk usia 45- 49 tahun. Komposisi penduduk juga dapat dihubungkan dengan Dependency Ratio (DR) / Angka Ketergantungan, yang menggambarkan beban tanggungan ekonomi kelompok umur produktif (15-64 tahun) terhadap kelompok umur tidak produktif (0-14 tahun) dan (65+).

Angka ketergantungan tahun 2013 sebesar 48,08 persen, berarti setiap 100 penduduk yang produktif menanggung sekitar 48 penduduk yang tidak produktif.

Jumlah penduduk Kabupaten Pati dari tahun ke tahun selalu mengalami kenaikan, hal ini dapat dilihat pada tabel indikator kependudukan Kab. Pati, namun tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2013 sebesar 0,66 persen lebih rendah dibanding tahun 2012 dengan pertumbuhan sebesar 0,73 persen. Dengan luas wilayah sekitar 1.503 Km², rata-rata setiap Km² ditempati penduduk sebanyak 810 jiwa/Km2 pada tahun 2013, meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 803 jiwa/Km2.

Gambar 1.2 Piramida Penduduk Kabupaten Pati

Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013

Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Pati, 2014

(7)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman | 7 Jumlah penduduk perempuan di Kabupaten Pati lebih banyak di banding dengan jumlah penduduk laki-laki. Sex ratio tahun 2013 nilainya lebih kecil dari 100 yaitu sebesar 94 persen berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 94 penduduk laki-laki.

Menurut data Sakernas 2013, status pekerjaan utama penduduk yang bekerja sebagian besar adalah sebagai buruh/karyawan/

pegawai, yaitu sebesar 25,97 persen.

Selanjutnya adalah pekerja keluarga/

tidak dibayar sebesar 23 persen dan berusaha dibantu buruh tidak tetap yaitu 20,72 persen Sebaliknya yang berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar hanya 4,17 persen. Status penduduk yang berusaha sendiri sebesar 13,44

persen, lebih tinggi daripada pekerja bebas sebesar 12,70 persen, terdiri dari pekerja bebas di sektor pertanian dan non pertanian.

Ditinjau dari pendidikan tertinggi yang ditamatkan, penduduk yang bekerja di Kabupaten Pati dari tahun 2011-2013 mayoritas mempunyai latar belakang pendidikan SD ke bawah, yaitu masing-masing tercatat sebesar 57,70 persen, 57,47 persen dan 50,98 persen.

Pendidikan tinggi (Diploma/Universitas ke atas) masih merupakan bagian terkecil dari penduduk yang bekerja, yakni sebesar 7,61 persen di tahun 2013. Sedangkan yang berpendidikan SLTP tahun 2013 turun menjadi 19,95 persen bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 20,38 persen dan naik biladibandingkan tahun 2011 sebesar 17,77 persen. Penduduk bekerja yang berpendidikan SLTA tahun 2013 sebanyak 21,46 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 yakni sebanyak 21,51 persen.

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional Bulan Agustus 2013, pada tahun 2013 kesempatan bekerja di sektor pertanian masih mendominasi pasar kerja di Kabupaten Pati dengan persentase sebesar 40,87%, kemudian disusul oleh sektor perdagangan 19,45%, jasa 17,96%, industri 11,92%, dan lainnya 9,80%.

1.5 SISTEMATIKA

Penyusunan LKj IP Kabupaten Pati Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka sistematika penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Kabupaten Pati Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 1.5 Indikator Kependudukan Kabupaten Pati

Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Pati, 2014

(8)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pati 2014 Halaman | 8

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi.

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2014.

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran, serta analisis capaian kinerja.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja.

LAMPIRAN : 1) Penetapan Kinerja Tahun 2014.

2) Lain-lain.

Gambar

Tabel 1.1 Nama Kecamatan, Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan  No.  Nama Kecamatan  Jumlah Luas Wilayah
Gambar 1.1 Peta Kabupaten Pati
Tabel 1.2 Luas Tanah Menurut Penggunaannya
Tabel 1.3 Ketinggian dari Permukaan Air Laut Dirinci Tiap Kecamatan di Kabupaten Pati  No
+2

Referensi

Dokumen terkait

RSUD.Prof.Dr.Aloei Saboe kota Gorontalo Pencegahan flebitis dapat dilakukan dengan cara bagaimana perawat bisa memilih ukuran yang tepat untuk vena pasien, letak

Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas adalah perangkat elektronik yang menggunakan isyarat lampu yang dapat dilengkapi dengan isyarat bunyi untuk mengatur Lalu Lintas

Model transshipment adalah model transportasi yang memungkinkan dilakukan pengirim (komoditas) dengan cara tidak langsung, di mana komoditas dari suatu sumber dapat

Diperdengarkan deskripsi pendek dan sederhana  tentang alat transportasi/rambu lalu lintas/dan alat-

Bahan ajar kaparigelan nulis keur barudak SD/MI bisa ditengetan dina Standar Kompetensi (SK) jeung Kompetensi Dasar (KD) dina SKKD Matapelajaran Bahasa dan Sastra Sunda 2006..

WLD2 Bulak Banteng-Dukuh Kupang PP

Langkah ketiga setelah persiapan bahan dan peralatan maka dilanjutkan dengan proses perancangan alat pencacah sampah organik menggunakan motor bensin sebagai

Concept Selection adalah suatu metode untuk memutuskan konsep mana yang akan terus dikembangkan hingga akhirnya menjadi produk jadi dari beberapa konsep yang telah