PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGGUNAAN TRANSAKSI MOBILE BANKING, INTERNET BANKING, DAN E-MONEY
PADA BANK SYARIAH INDONESIA KCP ULAK KARANG PADANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : RONA ELFIZA NIM: 11170850000022
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/2021 M
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGGUNAAN TRANSAKSI MOBILE BANKING, INTERNET BANKING, DAN E-MONEY
PADA BANK SYARIAH INDONESIA KCP ULAK KARANG PADANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : RONA ELFIZA NIM: 11170850000022
Di bawah bimbingan
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag,M.H Muhammad Fadlillah Fauzukhaq, MA NIP: 197501012005011008 NIDN. 0304027901
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF
Hari ini, kamis tanggal 22 April 2021 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:
Nama : Rona Elfiza
NIM : 11170850000022
Jurusan : Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Penggunaan Transaksi Mobile Banking,Internet Banking, dan E-money pada Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelas Sarjana Ekonomi pada Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 22 April 2021
1. Umiyati, SEI., M.Si (………...)
NIDN. 2020047903 Penguji 1
2. Aini Masruroh, S.EI., M.M (………...…)
NIDN. 2020088005 Penguji 2
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Jum’at, 27 Agustus 2021 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Rona Elfiza 2. NIM : 11170850000022 3. Jurusan : Perbankan Syariah
4. Judul Skripsi :Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Penggunaan Transaksi Mobile Banking,Internet Banking, dan E-money pada Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 27 Agustus 2021
1. Yuke Rahmawati, M.A. ( )
NIP. 197509032007012023 Ketua
2. Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,M.H. ( )
NIP: 197501012005011008 Sekretaris
3. Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,M.H. ( )
NIP: 197501012005011008 Pembimbing I
4. Muhammad Fadlillah Fauzukhaq, MA ( )
NIDN. 0304027901 Pembimbing II
5. Dr. Riris Aishah Prasetyowati, S.E., M.M ( )
NIDN. 0421046805 Penguji Ahli
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Rona Elfiza NIM : 11170850000022 Jurusan : Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya karya lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 04 Agustus 2021
Yang menyatakan ,
Rona Elfiza
v
PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGGUNAAN TRANSAKSI MOBILE BANKING, INTERNET BANKING, DAN E-MONEY
PADA BANK SYARIAH INDONESIA KCP ULAK KARANG PADANG
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of increasing digital transactions and limiting social activities on the use of mobile banking, internet banking, and e- money transactions with the covid pandemic as an intervening variable at BSI in the Padang area of West Sumatra who are currently or have used the BSI mobile banking application, BSI. Net Banking or BSI e-money. The method used in this study is path analysis. The results of this study indicate that the increase in digital transactions has no significant effect on the use of mobile banking, internet banking, and e-money. Restrictions on social activities have a direct and significant effect on the use of mobile banking, internet banking and e-money transactions. The increase in digital transactions through the covid-19 pandemic does not directly affect the use of mobile banking, internet banking, and e-money.
Likewise, restrictions on social activities through the covid-19 pandemic have proven to have no direct effect on the use of mobile banking, internet banking, and e-money.
Keywords : Increased digital transactions, restrictions on social activities, mobile banking, internet banking, e-money
vi
PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGGUNAAN TRANSAKSI MOBILE BANKING, INTERNET BANKING, DAN E-MONEY
PADA BANK SYARIAH INDONESIA KCP ULAK KARANG PADANG
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh peningkatan transaksi digital dan pembatasan aktivitas sosial terhadap penggunaan transaksi mobile banking, internet banking , dan e-money dengan pandemi covid sebagai variabel intervening pada BSI di wilayah Padang Sumatera Barat yang sedang atau pernah menggunakan aplikasi BSI mobile banking, BSI Net Banking atau BSI e-money. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis).Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peningkatan transaksi digital tidak berpengaruh signifikan terhadap penggunaan mobile banking, internet banking, dan e-money. Pembatasan aktivitas sosial berpengaruh langsung dan signifikan terhadap penggunaan transaksi mobile banking, internet banking dan e-money. Peningkatan transaksi digital melalui pandemi covid-19 tidak berpengaruh langsung terhadap penggunaan mobile banking, internet banking, dan e-money. Sama hal dengan Pembatasan aktivitas sosial melalui pandemi covid-19 terbukti tidak berpengaruh langsung terhadap penggunaan mobile banking, internet banking, dan e-money.
Kata kunci : Peningkatan transaksi digital, pembatasan aktivitas sosial , mobile banking, internet banking, e-money
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. DATA PRIBADI
1. Nama Lengkap : Rona Elfiza
2. Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Gading,15 Februari 1999 3. Alamat : Jalan Flores Kuamang,Ujung Gading,
Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat 4. No. Telepon : 082170609558
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. 2017 – 2021 : UIN Syarif Hidayatulah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. 2014 – 2017 : MAN 1 Kota Bukittinggi 3. 2011 – 2014 : SMP N 1 Lembah Melintang 4. 2005 – 2011 : SD 02 Lembah melintang
III. PENGALAMAN KEPANITIAAN
1. Anggota kepanitiaan Youth economic Student DEMA Fakultas Ekonomi dan Bisnis divisi Humas
2. Anggota divisi seni dan budaya DEMA UIN Syarif Hidayatullah 2019 3. Panitia pekan olahraga Divisi humas KMM (Komunitas Mahasiswa
Minang)
4. Anggota organisasi HMI ( Himpunan Mahasiswa Islam)
5. Volunteer Perbankan Syariah Mengajar HMJ Perbankan Syariah 2019 6. Panitia divisi humas Minang Arts & Culture Festival 2019 KMM Ciputat
viii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman, amin.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul yang penulis ajukan adalah “Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Penggunaan Transaksi Mobile Banking,Internet banking dan E-money Pada Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang”
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang terhomat:
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE.Ak..M.Si., CA.,QIA.,BKP.,CRMP selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah SE, MBA selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah dan Ibu Yuke Rahmawati, M.A selaku Sekretaris sekaligus Dosen Pembimbing Akademik Jurusan perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan arahan serta bimbingan yang sangat berarti dalam penyelesaian perkuliahan Strata satu ini
ix
4. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, S.Ag.,M.H selaku dosen pembimbing I dan Bapak Muhammad Fadlillah Fauzukhaq, MA selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada saya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
5. Kedua orangtua penulis, Bapak Ahmad Isya S.Pd dan Ibu Aniarti, S.Pd.I, serta keluarga besar tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, motivasi dan dukungan terbaik untuk penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh staff pengajar Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang tak ternilai selama penulis menempuh pendidikan di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Seluruh Staf Tata Usaha dan Staf Akademik serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
8. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah 2017 yang telah menemani penulis selama masa-masa berkuliah.
9. Teman-teman tercinta saya Ummul Latifa, Amitia Jesika, Luftiana Fauza yang telah menemani dari Sekolah menengah pertama (SLTP) sampai saat ini, dan membantu serta memotivasi penulis selama ini sukses terus untuk kita semua.
10. Ahmad Fadli yang selalu memberikan do’a, dukungan, semangat yang tiada henti sampai skripsi ini dapat terselesaikan hingga akhir, terimakasih selalu menemani selama penyusunan skripsi.
11. Teman saya nila dan putri yang telah menemani penulis selama masa- masa berkuliah.
x
12. Seluruh pihak-pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan, arahan dan kerjasama demi kelancaran penyusunan.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman yang dimiliki oleh penulis, untuk itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan, dan kritik membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 27 Agustus 2021 Penulis,
Rona elfiza
xi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF ... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv
ABSTRACT ... v
ABSTRAK ... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 9
C. Rumusan Masalah ... 10
D. Tujuan Penelitian ... 11
E. Manfaat Penelitian ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 14
A. Teori-teori Terkait dengan Penelitian ... 14
B. Penelitian Terdahulu ... 49
C. Kerangka Pemikiran ... 56
D. Keterkaitan antar Variabel dan Hipotesis ... 58
BAB III METODE PENELITIAN... 64
A. Populasi dan Sampel ... 64
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 67
C. Data dan Sumber Data ... 67
D. Instrumen Penelitian... 69
E. Metode Pengumpulan Data ... 70
F. Metode Analisis Data ... 70
xii
G. Defenisi Operasional Variabel ... 84
BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 88
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 88
B. Temuan Hasil Penelitian ... 95
C. Pembahasan ... 124
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 133
A. Simpulan ... 133
B. Saran ... 137
DAFTAR PUSTAKA ... 139
LAMPIRAN ... 143
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Penurunanan Penggunaan BSI E-Money ... 8
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ... 49
Tabel 3. 1 Klasifikasi responden ... 66
Tabel 3. 2 Pedoman Nilai Jawaban Angket ... 69
Tabel 3. 3 Operasional Variabel Penelitian... 84
Tabel 4. 1 Profil Bank Syariah Indonesia ... 90
Tabel 4. 2 Data Responden Berdasarkan jenis kelamin ... 95
Tabel 4. 3 Data Responden Berdasarkan Usia ... 96
Tabel 4. 4 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 97
Tabel 4. 5 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 98
Tabel 4. 6 Data Responden Berdasarkan Penggunaan dalam sebulan ... 99
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian ... 100
Tabel 4. 8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian ... 101
Tabel 4. 9 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa... 101
Tabel 4. 10 Hasil Koefisien Determinasi Sub-Struktur 1 Model Summaryb ... 101
Tabel 4. 11 Uji Anova (Statistik F) Sub-Struktur 1 ANOVAa... 101
Tabel 4. 12 Uji Statistik T Sub-Struktur 1 Coeeficienta ... 101
Tabel 4. 13 Uji Statistik T Sub-Struktur 1 Coeefcientsa ... 101
Tabel 4. 14 Hasil Koefisien Determinasi Sub-Struktur 2 Model Summaryb ... 101
Tabel 4. 15 Uji Anova (Statistik F) Sub-Struktur 2 ANOVAa ... 101
Tabel 4. 16 Uji Statistik T Sub-Struktur 2 Coeeficient a ... 101
Tabel 4. 17 Uji Statistik T Sub-Struktur 2 Coeeficient a ... 101
Tabel 4. 18 Hasil Koefisien Determinasi Sub-Struktur 3 Model Summaryb ... 101
Tabel 4. 19 Uji Anova (Statistik F) Sub-Struktur 3 ANOVAa ... 101
Tabel 4. 20 Uji Statistik T Sub-Struktur 3 Coeeficient a ... 101
Tabel 4. 21 Uji Statistik T Sub-Struktur 3 Coeeficient a ... 101
Tabel 4. 22 Koefisien Analisis Jalur ... 101
Tabel 4. 23 Hasil Uji Sobel (Pengaruh Tidak Langsung) ... 101
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Pengguna Digital Banking Di Kawasan Asia Tenggara Sebelum
Dan Sesudah Terjadi Pandemi Covid-19 ... 1
Gambar 1. 2 Data Pertumbuhan Transaksi Fintech di Indonesia 2015-2021 ... 3
Gambar 1. 3 Pengguna mobile banking selama ... 5
Gambar 1. 4 Data Pengguna Internet Banking Bank Syariah Indoesia Selama pandemi Covid 19 ... 7
Gambar 2. 1 Layanan atau Fitur yang Disediakan ... 20
Gambar 2. 2 Jenis-Jenis Fitur Layanan Internet Banking ... 28
Gambar 2. 3 Halaman Login BSM Net Banking ... 29
Gambar 2. 4 Fitur layanan dan ketentuan Produk BSI e-money ... 42
Gambar 2. 5 Tampilan BSI e-money ... 42
Gambar 2. 6 Kerangka Pemikiran ... 57
Gambar 4. 1 Logo Bank Syariah Indonesia ... 91
Gambar 4. 2 Struktur perusahaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk ... 94
Gambar 4. 3 Hasil uji Normalitas variabel mobile banking... 102
Gambar 4. 4 Hasil uji Normalitas variabel Internet Banking... 103
Gambar 4. 5 Hasil Uji Normalitas variabel e-money ... 103
Gambar 4. 6 Hasil Uji Heterokedastisitas Variabel Mobile Banking ... 105
Gambar 4. 7 Hasil Uji Heterokedastisitas variabel Internet Banking ... 105
Gambar 4. 8 Hasil Uji Heterokedastisitas Variabel e-money ... 105
Gambar 4. 9 Sub Struktur Hubungan Kausal X1dan X2 terhadap Y1,Y2,Y3 melalui variabel intervening ... 111
Gambar 4. 10 Sub Struktur I Hubungan Kausal X1dan X2 terhadap Y1 ... 105
Gambar 4. 11 Sub Struktur II Hubungan X1 dan X2 terhadap Y2 ... 105
Gambar 4. 12 Sub Struktur Hubungan X1 dan X2 terhadap Y3 ... 105
Gambar 4. 13 Hubungan Kausal X1. X2 terhadap Y1,Y2,Y3 ... 105
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 menyebabkan krisis disektor keuangan dan berdampak pada perbankan di kawasan Asia Tenggara . Banyak sektor yang terbawa oleh adanya pandemi Covid-19 saat ini,salah satu dampaknya adalah lembaga keuangan syariah (Effendi & Hariani, 2020).
Adanya pandemi ini membawa perubahan perilaku sosial dan mobilitas masyarakat di beberapa negara dalam melakukan kegiatan transaksi perbankan . Hal ini disikapi oleh pihak perbankan dengan meningkatkan layanan digital banking. Layanan digital perbankan semakin diandalkan oleh nasabah sebagai salah satu layanan untuk tetap bisa melakukan transaksi perbankan ditengah wabah pandemi Covid-19 ( Panjaitan,dkk.
2020) .
2
Sumber : Global Consumer Insight survey 2019
Berdasarkan gambar diatas, pengguna mobile banking tertinggi yaitu China mengalami peningkatan sebesar 86%. Lalu diikuti oleh Thailand, Hongkong, Vietnam dan Indonesia di posisi 5 teratas dengan peningkatan 47% di tahun 2019 yang sebelumnya hanya sebesar 38%.
Pertumbuhan yang tinggi juga terjadi di kawasan Timur Tengah naik sebesar 45% pada tahun 2019. Dari gambar diatas dapat disimpulkan persentase penggunaan transaksi mobile payment di kawasan Asia Tenggara mengalami peningkatan yang signifikan.
Pandemi covid-19 juga berpengaruh pada perbankan di Indonesia.
Pengaruh yang dirasakan akibat adanya penyebaran Covid-19 telah melemahkan kinerja dan kapasitas perbankan khususnya debitur.
Lemahnya kinerja debitur tersebut dapat meningkatkan risiko kredit yang akan mengganggu perbankan dan stabilitas keuangan perbankan (Disemadi & Shaleh, 2020). Dampak selanjutnya adalah lemahnya sektor UMKM dan industri lainnya yang juga berpengaruh pada perolehan dari simpanan dana pihak ketiga dan pembiayaan pada bank pada awal penyebaran covid-19 (Ningsih & Mahfudz, 2020). Pandemi ini membawa risiko operasional perbankan menjadi dua bagian yaitu risiko ke nasabah dan risiko ke bank, seperti penutupan dan penurunan laba (Fauziah,dkk 2020)
Gambar 1. 1 Pengguna Digital Banking Di Kawasan Asia Tenggara Sebelum Dan Sesudah Terjadi Pandemi Covid-19
3
Dampak pandemi covid 19 bukan hanya menyebabkan kerugian pada sektor keuangan Bank Syariah yang ada di Indonesia,tetapi memberikan pengaruh positif terhadap penggunaan digital banking selama pandemi covid-19. Peningkatan transaksi nontunai terjadi karena masyarakat menilai adanya keefektifan dan efesiensi dalam melakukan transaksi nontunai. Adanya sistem pembayaran nontunai, diharapkan dapat memberikan manfaat dalam kemudahan melakukan transaksi. Seiring dengan adanya pandemi covid-19 penerapan pembayaran secara digital semakin banyak digunakan terutama pada sektor perbankan. Hal ini juga dilakukan melalui kanal digital yang cepat, mudah dan efisien dalam memenuhi layanan perbankan. (Effendi & Hariani, 2020)
Sumber : statista,2017
Hasil survei diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan transaksi digital dari layanan fintech tercatat paling tinggi. Terdapat 90%
responden sebagai pengguna dompet digital milik perusahaan fintech.
Pengguna M-banking 65%, provider telekomunikasi 39%, dan layanan Gambar 1. 2 Data Pertumbuhan Transaksi
Fintech di Indonesia 2015-2021
4
digital milik e-commerce 35%. Pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia semakin mengubah perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi kebutuhan secara digital. Wabah pandemi Covid-19 memaksa individu/kelompok/institusi/negara, untuk mengubah pola hidup dan perilakunya selama ini. Jika individu/kelompok/institusi/negara, tidak melakukan perubahan, maka dengan sendirinya perubahan tersebut yang akan melindasnya, tanpa terkecuali di dalamnya sektor usaha perbankan.
(Sulistiyo,2020.)
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Ulak Karang Padang merupakan salah satu perbankan syariah yang memberikan layanan digital banking terbaik untuk para nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan. PT Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Ulak Karang Padang mengungkapkan bahwa komposisi frekuensi penggunaan mobile dan internet banking mengalami peningkatan selama pandemi. Berbanding terbalik dengan penggunaan ATM dan layanan langsung di kantor Bank Syariah Indonesia yang mengalami penurunan (BSI, 2021)
Berdasarkan statistik Bank Indonesia, volume transaksi melalui mesin ATM telah mengalami penurunan pada bulan Maret 2020.
Persentase penurunannya cukup signifikan dari 24,46% menjadi 13,2%
yoy (year on year). Penurunan ini terjadi karena adanya penerapan PSBB dan anjuran untuk tetap di rumah serta ketakutan masyarakat terhadap mesin ATM yang dapat menjadi media penularan virus corona . Adanya ketakutan mayarakat membuat pihak perbankan mengambil solusi dalam
5
meningkatkan layanan digital banking yang telah diberikan oleh mayoritas bank di Indonesia. Langkah ini dilakukan Bank Syariah Indonesia untuk kepentingan aspek keamanan dan kesehatan bagi nasabah dalam memenuhi kebutuhan finansialnya (Effendi & Hariani, 2020).
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatatkan pertumbuhan transaksi digital selama masa pandemi Covid-19 terus meningkat. Salah satunya total transaksi BSI Mobile per Juni 2020 mencapai 19,50 juta transaksi. Angka ini meningkat 94% dibandingkan Juni 2019 sebesar 10,6 juta transaksi. Lonjakan total transaksi di Bank Syariah Indonesia meningkat seiring dengan peningkatan pengguna BSI Mobile yang mencapai 1,25 juta pengguna di Juni 2020 atau meningkat 45% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Kondisi pandemi sekarang membuat kebutuhan nasabah pada layanan tanpa tatap muka terbukti makin digandrungi karena dianggap lebih efektif dan efesien dalam melakukan transaksi sekaligus memutus rantai penyebaran covid-19 (BSI, 2020)
.
6
Gambar 1. 3 Pengguna mobile banking selama pandemi Covid-19 2020
Sumber : BSI.co.id
Berdasarkan gambar diatas, bahwa terjadi peningkatan jumlah nasabah BSI Mobile Banking dari Juni 2019 sampai Juni 2020 sebesar 45% yoy. Jumlah transaksi per bulan dari Juni 2019 sampai Juni 2020 juga mengalami peningkatan sebesar 113 % yoy. Hal ini jelas dianggap efektif oleh nasabah karena layanan mobile banking memungkinkan nasabah melakukan transaksi yang dapat dilakukan melalui ATM, seperti transfer dana, pembayaran tagihan, pembelian voucher pulsa, dan dapat membuka rekening tanpa harus datang ke kantor cabang (Skinner, 2014)
Teknologi digital yang diberikan oleh Bank Sariah Indonesia selain mobile banking adalah layanan internet Banking (BSI Internet Banking).
Internet banking merupakan salah satu layanan jasa Bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet (Riswandi,2005). Diharapkan dengan adanya optimalisasi dari layanan yang berbasis digital ini dapat memutus rantai penyebaran virus corona untuk mengurangi intensitas melakukan aktivitas diluar rumah termasuk salah satunya mengantri di bank untuk melakukan transaksi perbankan.
Berikut data pengguna internet banking BSI saat pandemi Covid-19 :
7
Gambar 1. 4 Data Pengguna Internet Banking Bank Syariah Indoesia Selama pandemi Covid 19
Sumber : BSI.co.id
Berdasarkan gambar diatas, jumlah transaksi nasabah pengguna internet banking BSI dari Juni 2019 sampai Juni 2020 mengalami kenaikan sebesar 5,7% yoy (year on year) . Jumlah user pengguna BSI Net Banking juga mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 13,3 % yoy. Dari data diatas membuktikan bahwa, penggunaan kanal digital untuk melakukan transaksi perbankan lebih banyak digunakan oleh nasabah dibanding penggunaan mesin ATM atau langsung datang ke kantor cabang selama masa pandemi covid . Hal ini dianggap masyarakat lebih efektif dan efesien, serta memutus rantai penyebaran virus corona demi mementingkan aspek keamanan dan kesehatan (Ningsih & Mahfudz, 2020)
Layanan yang disediakan Bank Syariah Indonesia untuk melakukan pembayaran ataupun transaksi lainnya adalah e-money dengan
8
nama produk yaitu BSI E-Money. BSI E-Money adalah kartu prabayar berbasis smart card yang diterbitkan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI,2021). BSI E-Money bertujuan untuk memudahkan manusia dalam melakukan segala macam transaksi ekonomi terutama untuk transaksi berskala mikro, mudah dan praktis dalam melakukan transaksi harian, tidak perlu membawa uang tunai dan tidak direpotkan oleh uang kembalian (Rohmah, 2015). Tetapi transaksi e-money mulai terpukul dampak penyebaran virus corona (Covid-19) sejak diberlakukannya anjuran WFH (work from home), pembatasan aktivitas sosial dan physical distancing oleh pemerintah. (BUMN, 2020)
Tabel 1.1 Data Penurunanan Penggunaan BSI E-Money
Periode Tahun 2020
Januari Februari Maret April Mei Volume 457,944,
919
431,467, 690
401,008, 518
324,878, 568
298,187, 384 Nominal 15,872,
433
15,178, 625
15,036, 070
17,552, 119
15,033, 708 Sumber : Bank Indonesia 2020
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa tejadi penurunan volume transaksi pengguna e-money sebesar 20-30% dari bulan januari sampai bulan Mei 2020. Penurunan nominal transaksi rata-rata sekitar 8%-10% dari Januari sampai Mei 2020. Hal ini terjadi karena sebanyak 80% dari volume transaksi penggunaan e-money didominasi untuk pembayaran di sektor transportasi seperti pembayaran nontunai di gerbang jalan tol, angkutan TransPadang, mass rapid transit (MRT), dan
9
pembayaran parkir. Penggunaan transportasi baik pribadi maupun umum anjlok akibat pembatasan mobilisasi seperti adanya peraturan PSBB yang dianjurkan pemerintah (Aksami & Jember, 2019)
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pandemi covid-19 terhadap penggunaan transaksi mobile banking, internet banking dan e- money dengan pandemi covid sebagai intervening pada BSI KCP Ulak Karang Padang. Dalam penelitian ini variabel pandemi covid-19 merupakan variabel determinan yang terdiri dari peningkatan transaksi digital sebagai X1 dan pembatasan aktivitas sosial sebagai X2. Dari indikator variabel ini dapat diperoleh simpulan variabel yang digunakan untuk mendapatkan hasil dan kesimpulan penelitian yang lebih akurat.
(Hafizd,2020)
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis memandang penting dan layak untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
“Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Penggunaan Transaksi Mobile Banking, Internet banking dan E-money Pada Bank Syariah
Indonesia KCP Ulak Karang Padang”
B. Identifikasi Masalah
Mengingat latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang berhubungan dengan Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Penggunaan Transaksi Mobile Banking, Internet banking dan
10
E-money Pada Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang diantaranya yaitu:
1. Terjadinya penurunan penggunaan mesin ATM disaat pandemi covid- 19 dikarenakan dapat menjadi media penularan virus corona dan transaksi digital dianggap lebih efektif untuk melakukan transaksi perbankan
2. Layanan e-money di masa pandemi mengalami penurunan karena adanya kebijakan Work from home, PSBB, physical distancing yang dibuat oleh pemerintah.
3. Pandemi Covid-19 membuat hampir seluruh lapisan masyarakat mengalami penyesuaian dan perubahan gaya hidup dalam melakukan transaksi perbankan
4. Transaksi tunai mengalami penurunan selama pandemi covid-19 karena dianggap kurang efektif dan efisien serta dapat menjadi media penularan virus corona
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas bahwa pandemi covid-19 merupakan variabel determinan yang terdiri dari peningkatan transakasi digital (X1) dan pembatasan aktivitas sosial (X2), terhadap penggunaan transaksi mobile banking(Y1), Internet banking (Y2) dan e-money (Y3). Dalam penelitian ini Pandemi covid-19 menjadi intervening untuk menentukan pengaruh tidak langsung, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
11
1. Apakah peningkatan transakasi digital berpengaruh secara langsung terhadap penggunaan transaksi mobile banking, internet banking dan e-money pada Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang?
2. Apakah pembatasan aktivitas sosial berpengaruh secara langsung terhadap penggunaan transaksi mobile banking, internet banking dan e-money pada Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang?
3. Apakah peningkatan transaksi digital melalui pandemi covid-19 berpengaruh tidak langsung terhadap penggunaan transaksi mobile banking, internet banking dan e-money pada Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang?
4. Apakah pembatasan aktivitas sosial melalui pandemi covid-19 berpengaruh tidak langsung terhadap penggunaan transaksi mobile banking, internet banking dan e-money pada Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab berbagai isu terkait dengan Pengaruh peningkatan transakasi digital (X1) dan pembatasan aktivitas sosial (X2), dengan pandemi covid-19 sebagai variabel intervening terhadap penggunaan transaksi mobile banking (Y1), internet banking (Y2) dan e-money (Y3) Pada Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang. Adapun tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah:
12
1. Untuk menganalisis pengaruh secara langsung peningkatan transakasi digital terhadap penggunaan transaksi layanan mobile banking, internet banking dan e-money bagi nasabah Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang
2. Untuk menganalisis pengaruh secara langsung pembatasan aktivitas sosial terhadap penggunaan transaksi layanan mobile banking , internet banking dan e-money bagi nasabah Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang
3. Untuk menganalisis pengaruh tidak langsung peningkatan transakasi digital melalui pandemi covid 19 terhadap penggunaan transaksi layanan mobile banking , internet banking dan e-money bagi nasabah Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang
4. Untuk menganalisis pengaruh tidak langsung pembatasan aktivitas sosial melalui pandemi covid 19 terhadap penggunaan transaksi layanan mobile banking , internet banking dan e-money bagi nasabah Bank Syariah Indonesia KCP Ulak Karang Padang
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
13 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menambah wawasan pengetahuan bagi para mahasiswa maupun pelajar dan masyarakat mengenai pengaruh pandemi covid-19 terhadap penggunaan transaksi digital perbankan syariah seperti layanan mobile banking,internet banking dan e-money pada Bank Syariah Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau pertimbangan-pertimbangan bagi Bank BSI KCP Ulak Karang Padang dalam rangka meningkatkan layanan transaksi digital perbankan syariah sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah. Serta dapat dijadikan referensi tambahan untuk mengetahui layanan yang telah dilaksanakan sehingga diharapkan bisa meningkatkan jumlah nasabah dalam penggunaan mobile banking, internet banking dan e- money
14 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori-teori Terkait dengan Penelitian
1. Perilaku konsumen menggunakan digital banking syariah
Perkembangan layanan perbankan melalui internet semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan informasi teknologi yang semakin canggih. Hal ini didorong oleh pergeseran perilaku pelanggan yang sudah mulai melibatkan peran teknologi dalam berbagai kegiatan termasuk kegiatan keuangan. Kehadiran teknologi menghilangkan batasan ruang dan waktu pada hubungan antara bank dan nasabah, sehingga bank dapat menjangkau nasabah lebih dekat, cepat, dan dengan mudah (Andriani, dkk. 2021).
Era digital telah mengubah pola bisnis di area perbankan.
Kemudahan teknologi yang digunakan diharapkan mampu memberikan kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi yang dikenal dengan digital banking. Digital banking merupakan layanan perbankan dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Banyaknya produk baru yang dikeluarkan oleh perbankan melalui teknologi yang mampu mempermudah transaksi nasabah salah salah satunya adalah mobile banking dan internet banking. Hal ini diharapkan akan memberi kepuasan kepada nasabah
15
agar nasabah menjadi loyal serta tidak mudah berpindah ke bank lain.
(Andriani, dkk. 2021)
Kehadiran teknologi yang begitu pesat harus dapat dimanfaatkan bank syariah dengan meningkatkan layanan digital perbankan syariah bagi konsumen dengan fasilitasi yang lebih kompeten dan tidak bertentangan dengan kepatuhan syariah. Pilar inilah yang menjadi pembeda utama antara bank syariah dengan bank konvensional. Menurut Adrian Sutedi, kepatuhan syariah dalam operasional bank syariah tidak hanya meliputi produk saja, akan tetapi meliputi sistem, teknik dan identitas perusahaan. Tujuannya untuk menciptakan suatu moralitas dan spiritual kolektif, yang dapat menopang kemajuan dan pertumbuhan jalan hidup yang islami. Tanpa adanya kepatuhan terhadap prinsip syariah, masyarakat akan kehilangan keistimewaan yang mereka cari sehingga akan berpengaruh pada keputusan mereka untuk memilih ataupun terus melanjutkan pemanfaatan jasa yang diberikan oleh bank syariah (Mulazid, 2016)
Faktor lainnya yang mempengahi nasabah menggunakan layanan digital perbankan menurut data MARS Indonesia menyebutkan bahwa konsumen bank konvensional sangat tertarik dengan manfaat fungsional. Hal ini berbeda dengan konsumen Bank Syariah dimana faktor utama bagi mereka untuk memilih Bank Syariah sebagian besar karena bebas Riba. Hal ini tentu saja mengikuti ajaran islam,sedangkan
16
sisanya adalah manfaat fungsional seperti keamanan, lokasi, bagi hasil dan kualitas layanan. (Suki,dkk. 2009)
Faktor yang menjadi penentu nasabah memilih menggunakan produk dan layanan bank syariah lainnya adalah
Menurut Nurmaliki & Mirza (2021) Faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah untuk menggunakan aplikasi digital perbankan adalah sebagai berikut:
a. Perceived Usefulness (Kegunaan yang Dirasakan)
Manfaat merupakan suatu kepercayaan tentang pengambilan keputusan, jadi jika seseorang percaya sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya sebaliknya jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia akan tidak menggunakannya.
b. Perceived Ease of Use (Kemudahan Penggunaan)
Kemudahan penggunaan didefenisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari biaya. Kemudahan penggunaan merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa penggunaan sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika seseorang merasa tidak mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya.
17 c. Attitude (sikap)
Sikap digambarkan dari perilaku individu dengan melihat sejauh mana aktivitas pribadi itu positif atau negatif. Para peneliti telah mencatat sikap sebagai penentu konsumen dalam menggunakan sistem informasi digital banking.
d. Perceived Behavioral Control (Kontrol Perilaku yang Dirasakan) Menurut Theory Planned Behavior (TPB), Perceived kontrol perilaku adalah bagaimana individu menganggapnya mudah dan menantang untuk melakukan suatu perilaku atau pekerjaan . Teori perilaku yang direncanakan mengusulkan bahwa Perceived Behavioral Control mempengaruhi niat orang. Hal ini didasarkan pada premis bahwa individu cenderung terlibat dalam perilaku tertentu ketika mereka percaya bahwa mereka memiliki modal dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan ataupun perilaku
e. Trust (kepercayaan)
Trust menjadi sebuah tolak ukur konsumen dalam mengukur kualitas dan layanan yang disediakan oleh organisasi tertentu. Jika kepercayaan berkurang, hal itu akan menjadi dasar untuk menggunakan atau tidak menggunakan layanan digital banking perbankan . Sehingga untuk menumbuhkan kepercayaan menjadi peranan penting dalam jasa keuangan, bank harus memberikan pelayanan yang berkualitas. Pada transaksi melalui digital banking
18
kepercayaan dapat diukur melalui transaksi yang aman, bank menjaga kerahasiaan pribadi informasi nasabah ,serta bank tidak menyalahgunakan data nasabah.
2. Mobile Banking
Menurut Wardhana (2015) dalam Nurdin,dkk. (2020), mobile banking adalah fasilitas layanan dalam pemberian kemudahan akses maupun kecepatan untuk memperoleh informasi terkini dan transaksi financial secara real time. Mobile Banking dapat diakses oleh nasabah perorangan melalui ponsel yang memiliki teknologi GPRS. Produk layanan mobile banking adalah saluran distribusi bank untuk mengakses rekening yang dimiliki nasabah melalui teknologi GPRS dengan sarana telepon seluler (ponsel).
Menurut Hutabarat dalam Tirtana & Sari (2014) mendefinisikan mobile banking adalah sebuah fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone dengan penyediaan fasilitas yang hampir sama dengan ATM kecuali mengambil uang cash.
Pengertian m-banking menurut (Riswandi,2005) dalam (Karomilah, 2015) m-banking adalah suatu layanan inovatif yang ditawarkan oleh bank yang memungkinkan pengguna kegiatan transaksi perbankan melalui smartphone.
Menurut (Wardhana,2015) dalam penelitiannya yang berujudul Pengaruh Kualitas Layanan Mobile Banking (M-Banking) Terhadap
19
Kepuasan Nasabah Indonesia menyebutkan bahwa nasabah tabungan merasa puas terhadap kualitas layanan m-banking yang meliputi:
1. kepuasan atas kecepatan (speed satisfaction)
Yaitu kecepatan dan kemudahan nasabah dalam melakukan layanan m-banking yang menyediakan berbagai macam layanan yang serupa di ATM
2. keamanan (security)
Yaitu jaminan kerahasiaan dalam setiap layanan m-banking 3. akurasi (accuracy satisfaction)
Yaitu ketepatan dan keakuratan dalam memperoleh informasi mengenai m-banking tanpa dibatasi ruang dan waktu dalam 24 jam 4. dan kepercayaan (trust satisfaction)
Yaitu kepercayaan nasabah terhadap bank dimana dilakukannya layanan m-banking yang pengelolaan dan peoses transaksi nya langsung dibawah Bank yang bersangkutan
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan mobile banking adalah layanan perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon selular atau handphone GSM (global message communication) atau dengan mengguakan SMS (short message service) yang merupakan fasilitas bank yang bisa digunakan secara langsung melalui handphone dengan menggunakan layanan data untuk memberi kemudahan bagi nasabah dalam melakukan pengecekan
20
saldo tabungan, membayar tagihan maupun melakukan transfer dana ke rekening yang lain.
Gambar 2. 1 Layanan atau Fitur yang Disediakan Mobil Banking
Sumber :www.BankSyariahIndonesia.co.id
Cara kerja fasilitas ini pada hakikatnya sedikit berbeda dengan SMS biasa yang kita lakukan. Nasabah mengirimkan SMS kepada nomor yang telah disediakan oleh pihak bank dengan isi pesan berupa kode tertentu. Selain itu, setiap kali mengirimkan sebuah SMS, di dalam pesan yang dikirimkan ikut serta di dalamnya adalah PIN untuk mengakses fasilitas elektronik tersebut. Apabila kode dan PIN yang dimasukkan benar maka permintaan transaksi akan diterima.
Sebaliknya, apabila salah satu isi pesan baik kode pesan maupun PIN tidak sesuai maka permintaan transaksi akan ditolak. (Vyctoria, 2013,102)
21
Kemudahan yang ditawarkan dari mobile banking yaitu kemudahan dalam melakukan berbagai transaksi, mulai dari isi ulang pulsa, transfer sampai pembayaran tagihan kartu kredit yang mudah hanya dengan seperti mengirim SMS. Disisi lain dari kemudahan tersebut, mobile banking juga terdapat beberapa kelemahan. Contoh kelamahannya adalah adanya hacker yang merugikan pengguna fasilitas elektronik ini.
Menurut Yusmad (2018) Jenis transaksi yang dapat dilayani melalui mobile banking yaitu sebagai berikut.
a. Transfer dana.
b. Informasi saldo, mutasi rekening, dan informasi nilai tukar.
c. Pembayaran untuk tagihan kartu kredit, listrik, telepon, handphone, dan asuransi.
d. Pembelian pulsa isi ulang dan saham.
2.1 Manfaat Penerapan Mobile Banking
Layanan mobile banking yang diberikan bank bertujuan mempermudah akses para nasabahnya dalam melakukan transaksi perbankan. Hampir semua bank di Indonesia telah menyediakan fasilitas m-banking, baik berupa SIM toolkit (Menu Layanan Data) maupun SMS plain (SMS Manual) yang biasa dikenal dengan SMS banking.
22
Menurut Tirtana & Sari (2014) Kegunaan, keuntungan dan kenyamanan yang dapat diperoleh dari penggunaan mobile banking, adalah sebagai berikut:
1. Mudah
Untuk melakukan transaksi perbankan kita tidak perlu datang langsung ke bank, kecuali pada saat mendaftarka nomor ponsel.
2. Praktis
Setiap nasabah dapat langsung bertransaksi perbankan melalui ponsel setiap saat, kapan saja dan dimana saja.
3. Aman
M-banking dilengkapi dengan sistem proteksi yang maksimal yang secara otomatis sudah terprogram sejak pendaftaran. Selain menggunakan pin yang dapat dipilih sendiri dan nomor ponsel yang didaftarkan, setiap transaksi yang dilakukan juga akan diacak untuk menjamin keamanan para nasabah.
4. Penggunaan yang bersahabat
M-banking dirancang sedemikian rupa sehingga mudah digunakan oleh siapa saja, nasabah bisa memilih jenis transaksi dari menu yang telah tersedia tanpa harus menghapal kode transaksi yang ingin dilakukan.
5. Nyaman
23
Nasabah seperti mempunyai ATM dalam genggaman tangan, karena berbagai transaksi yang biasa dilakukan di ATM, kini dapat dilakukan melalui m-banking kecuali penarikan tunai.
2.2 Dampak Penggunaan m-Banking
Menurut Wardhana (2015) Penggunaan m-Banking menimbulkan dampak yang positif secara khusus terhadap bank itu sendiri, nasabah dan operator telepon selular
1. Bank
Mendapatkan keuntungan, karena nasabah akan semakin bertambah banyak dan bank mendapatkan kepercayaan dari nasabah.
2. Nasabah
Mendapatkan pelayanan yang lebih dari bank, karena dengan adanya m-Banking akan semakin mempermudah para nasabah dalam melakukan transaksi perbankan atau hanya sekedar melakukan pengecekan saldo dimanpun, kapanpun dengan dimensi ruang dan waktu yang tidak terbatas
3. Operator Seluler
Mendapatkan konsumen yang aktif dalam penggunaan ponselnya.
Konsumen yang menggunakan fasilitas m-banking, pulsanya akan
24
terpotong dan konsumen akan melakukan pengisian ulang pulsa kembali untuk melakukan transaksi m-banking.
2.3 Kekurangan Layanan m-Banking
Pesatnya perkembangan internet sebagai basis dalam pelayanan jasa keuangan menyimpan berbagai risiko yang dapat muncul dikemudian hari. Menurut Kurtubi (2002) dalam Karomilah (2015) bagi bank penyelenggara secara umum terdapat empat resiko manajement yang terkait dengan penggunaan m-banking, yaitu:
1. Technology Risk, yang berhubungan dengan kehandalan dan keamanan sistem dari berbagai bentuk manipulasi ataupun pembobolan.
2. Reputation Risk, yang berkaitan erat dengan corporate image dari bank itu sendiri apabila layanan mobile banking-nya tidak berjalan dengan baik.
3. Outsourcing Risk, dimana bank kerap menggunakan jasa pihak ketiga sebagai provider sehingga terdapat kemungkinan layanan pada suatu waktu dapat mengalami gangguan.
4. Legal Risk, dimana aspek hukum mobile banking saat ini masih belum diatur secara jelas dan lengkap.
3. Internet Banking
Internet banking pada dasarnya merupakan gabungan dua istilah dasar yaitu Internet dan Banking (bank). Interconnected
25
Network (Internet) adalah sistem jaringan yang menghubungkan tiap- tiap komputer secara global di seluruh penjuru dunia. Koneksi yang menghubungkan masing-masing komputer tersebut memiliki standar yang digunakan yang disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP) (Riswandi, 2005:21).
Menurut Bank Indonesia Internet banking merupakan salah satu layanan jasa Bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet.
Menurut Yusmad (2018) Internet Banking merupakan suatu layanan perbankan syariah dengan menggunakan teknologi informasi berbasis internet. Layanan Internet Banking dapat digunakan dengan perangkat komputer seperti personal komputer, laptop, notebook, dan smartphone. Internet Banking sangat membantu dalam meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas bagi masyarakat. Penyediaan layanan perbankan berbasis internet memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi keuangan tanpa harus mendatangi bank
Internet Banking termasuk saluran terbaru e-banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan mengunakan handphone maupun komputer. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan tampilan menu dan informasi
26
secara lengkap yang muncul di layar perangkat yang digunakan untuk mengaksesnya (Tata Sutabri, 2013:76)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa internet banking merupakan pemanfaatan teknologi internet yang dilakukan oleh nasabah dengan melakukan transaksi perbankan (financial dan non financial) melalui komputer tepatnya menggunakan aplikasi web yang terhubung dengan jaringan internet bank tanpa harus bertemu langsung dengan petugas bank yang bersangkutan.
4.1 Fasilitas atau fitur layanan Internet Banking
Kelengkapan fitur layanan internet banking merupakan hal yang sangat dipertimbangkan dalam melakukan transaksi karena jarak, kemampuan teknologi dalam memfasilitasi transaksi, layanan yang tidak bertatap muka dengan teller/customer service (Mentayani, dkk. 2016). Fasilitas yang terdapat pada internet banking Bank Syariah pada umumnya hampir sama dengan fasilitas yang terdapat pada kegiatan transaksi tradisional di bank, yang membedakannya adalah kalau Internet banking transaksi dapat diakses melalui Internet kapanpun dan dimanapun berada , sedangkan transaksi tradisional harus di bank. adapun fasilitas internet banking Syariah pada umumnya menurut Ahmad & Pambudi (2014) antara lain:
27
1. Transfer dana antar rekening atau ke bank lain.
2. Informasi saldo dan mutasi rekening.
3. Pembayaran tagihan kartu kredit, angsuran, asuransi, rekening listrik, telepon, air, zakat, dan lain-lain.
4. Pembelian tiket transportasi, token listrik, pulsa hp, dan lain-lain.
5. Layanan lainnya seperti informasi notifikasi rekening dan kurs valuta asing.
28
Gambar 2. 2 Jenis-Jenis Fitur Layanan Internet Banking Sumber :Dokumentasi BSI Net Banking 2021
Dari penjelasan diatas, internet banking dapat melakukan berbagai transaksi yang memudahkan bagi nasabah dalam penggunaannya, dan tentunya dengan biaya yang murah, hal ini akan timbul minat nasabah untuk terus menggunakan layanan internet banking. BSI Net Banking merupakan salah satu layanan perbankan dari Bank Syariah Indonesia yang digunakan untuk transaksi perbankan secara online (BSI Net Banking,2021) . Adapun komponen layanan BSI Net Banking adalah sebagai berikut:
1. Tampilan
Tampilan atau antar muka halaman login terdiri dari user id dan password. Setiap nasabah yang ingin menggunakan layanan BSI Net Banking haruslah mendaftarkan diri melalui customer service.
29
Gambar 2. 3 Halaman Login BSM Net Banking Sumber :Bank Syariah Indonesia
2. Keamanan
BSI Net Banking memiliki fitur keamanan yaitu sebagai berikut:
a. Menggunakan user id dan password.
b. Dalam pengamanan website menggunakan SSL dan algoritma yang berlapis yaitu:
c. Sertifikat SSL dikeluarkan oleh VeriSign Secured.
d. Menggunakan keycode (PIN Otoritas) sebagai otentikasi kedua untuk transaksi.
e. Auto Log off jika nasabah lupa keluar dari sistem.
f. Seluruh transaksi nasabah akan tercatat pada sistem.
4.2 Manfaat dan keuntungan Penggunaan Layanan Internet Banking
Setiap layanan yang diberikan oleh bank mempunyai manfaat,baik untuk bank itu sendiri maupun untuk nasabahnya.
Manfaat internet banking (Nasution & Sutisna, 2015) adalah sebagai berikut:
a. Bagi Bank
1) Dapat mengurangi biaya operasional seperti: biaya kertas, biaya percetakan, biaya alat tulis dan lain-lain.
2) Mengurangi jumlah karyawan atau staf operasional sehingga penggunaan ruangan lebih dapat diefisienkan.
30
3) Bank dapat melebarkan jangkauannya keseluruh dunia sehingga nasabah dapat berhubungan dengan bank dari manapun diseluruh dunia dengan waktu tidak terbatas.
b. Bagi Nasabah
1) Mempermudah nasabah bank, dimana nasabah tidak perlu datang ke bank atau mesin ATM untuk melakukan transaksi seperti cek saldo, transfer, cek transaksi, membayar tagihan dan lain-lain, kecuali untuk transaksi setoran tunai atau penarikan tunai. Sebagai contoh nasabah bank yang mempunyai usaha online, dimana ketika pelanggan atau kliennya mentransfer uang langsung dapat dicek transaksi transfer masuk atau tidaknya pada waktu itu juga tanpa perlu datang ke bank atau ke mesin ATM.
2) Aktivitas perbankan dapat dilakukan kapan dan dimana saja selama ada akses internet. Hal ini mempermudah nasabah tanpa membawa uang tunai dalam jumlah yang besar sewaktu akan melakukan transfer. Sehingga dapat melindungi nasabah dari kejahatan perampokan.
3) Mempermudah nasabah dalam melakukan pembayaran tagihan tanpa perlu datang ke tempat pembayaran tagihan.
4) Keamanan sistem Internet Banking berlapis, mulai dari user id dan password kemudian website menggunakan SSL
31
dengan algoritma yang berlapis serta adanya otentikasi kedua untuk verifikasi transaksi seperti: token atau keycode.
4.3 Risiko Internet Banking dan Langkah Antisipasi a. Resiko penggunaan Internet Banking
Setiap perangkat apa pun yang terhubung ke Internet tidak tertutup kemungkinan mendapat serangan keamanan, karena selalu ada pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari serangan tersebut, ataupun hanya sekedar iseng untuk menguji keamanan dari perangkat yang diserangnya. Salah satu dari layanan perbankan yaitu internet banking juga ada kemungkinan mengalami serangan keamanan, apalagi internet banking langsung berhubungan dengan rekening nasabah dimana dalam rekening tersebut terdapat sejumlah uang sehingga banyak pihak yang ingin menjebol keamanannya, supaya dapat dengan leluasa untuk menguasai rekening nasabah bank tersebut.
Adapun jenis serangan keamanan terhadap internet banking adalah sebagai berikut (Wuest, 2005 ):
a. Remote attacks
Merupakan serangan keamanan dalam bentuk pengambilalihan atau pengendalian akses oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Remote attacks dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis yaitu:
32 1) Phishing:
Merupakan serangan jarak jauh yang paling sering terjadi terhadap layanan keuangan online. Seorang penyerang membuat website persis sama dengan website aslinya dan menggunakan alamat website mirip dengan aslinya sehingga tidak mudah dicurigai. Kemudian data- data pribadi tersebut disalahgunakan oleh penyerang untuk mencuri ataupun untuk keperluan negatif lainnya.
2) DNS (Domain Name System) attacks:
DNS attacks terbagi atas dua bagian antara lain:
a) DNS Cache Poisoning:
DNS Cache Poisoning merupakan suatu cara untuk menembus pertahanan DNS dengan cara menyampaikan informasi IP Address yang salah mengenai sebuah host, dengan tujuan untuk mengalihkan lalu lintas paket data dari tujuan yang sebenarnya. Cara ini banyak dipakai untuk menyerang situs-situs e-commerce dan Internet Banking. Teknik ini dapat membuat sebuah server palsu tampil identik dengan dengan server Internet Banking yang asli..
b) DNS Hijacking:
DNS Hijacking merupakan suatu serangan keamanan jaringan komputer di mana penyerang dapat
33
meletakkan dirinya di antara klien dan server DNS.
Kemudian penyerang dapat mengambil informasi dari klien dan mengirimkan kembali informasi yang palsu ke klien sebelum informasi asli sampai ke server DNS.
Tipe serangan ini bergantung dari kondisi siapa yang lebih cepat. Jika penyerang ingin serangannya berhasil, maka pernyerang harus membalas informasi yang diterimanya kepada klien sebelum informasi asli sampai ke server yang sesungguhnya.
b. Interception:
Pihak yang tidak berhak berhasil mengakses asset atau informasi. Contoh dari serangan ini adalah penyadapan.
c. Local attacks:
Local attacks merupakan serangan yang terjadi pada komputer lokal bisa melalui virus seperti trojan atau perangkat lunak yang bisa merekam kunci atau sering disebut dengan key logger.
d. Hybrid attacks:
Untuk melakukan serangan keamanan penyerang bisa menggunakan metode serangan gabungan (hybrid) yaitu dengan cara menggabungkan beberapa jenis serangan baik local dan remote.
34 4.4 Langkah Antisipasi
Berikut beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan nasabah untuk menghindari phising, key logger maupun kejahatan lainnya di dunia maya dalam menggunakan layanan internet banking (Ahmad & Pambudi, 2014):
1. Memasukkan alamat situs yang benar, serta dilarang mencoba alamat situs yang belum pasti keasliannya.
2. Merahasiakan informasi penting yang berkaitan dengan identitas nasabah seperti: user ID, password dan nomor PIN kepada orang lain termasuk petugas bank.
3. Melakukan perubahan password dan nomor pin secara berkala.
4. Tidak menggunakan password dan nomor PIN dengan angka- angka yang mudah ditebak seperti tanggal kelahiran, angka berurutan, gabungan yang sama atau kombinasi angka yang mudah ditebak.
5. Tidak mencatat user id, password dan PIN di kertas, memori hp atau media lainnya yang memungkinkan orang lain mengetahuinya.
6. Menggunakan anti virus yang terkini dan memastikan perangkat yang digunakan aman.
7. Menghindari penggunaan perangkat publik, seperti tidak menggunakan fasilitas internet banking di handphone maupun komputer yang digunakan bersama dengan orang lain.
35
4.5 Faktor nasabah memilih internet banking
Adapun hal-hal yang membuat nasabah memilih layanan internet banking dalam melakukan transaksi perbankan menurut ( Sihotang, 2016) dalah sebagai berikut :
1. Kemudahan (Easy of use)
Kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. maka sistem yang ada pada layanan internet banking harus mudah diaplikasikan oleh pengguna tanpa mengeluarkan usaha yang memberatkan, menggunakan internet banking dengan fleksibilitas waktu dan tempat, karena dengan layanan ini dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Selain itu layanan internet banking dapat di akses dengan mudah dan tidak mengalami kesulitan saat bertransaksi.
2. Kepercayaan (Trust)
Hal utama yang harus dipertimbangkan seorang nasabah ketika melakukan kegiatan internet banking adalah apakah mereka percaya terhadap kegiatan yang memakai jaringan internet terutama dalam hal keamanan.
3. Manfaat
Akses layanan internet banking melalui website dapat berfungsi sebagai penyedia informasi dasar sampai kepada memberikan pelayanan transaksi keuangan secara penuh,
36
sehingga selain web site mudah digunakan, para nasabah juga mengharapkan fitur-fitur bantuan yang memberikan informasi secara detail, baik informasi jasa dan layanan perbankan serta petunjuk penggunaannya. Selain manfaat yang dirasakan, tersedianya informasi yang membantu untuk melakukan transaksi bank secara online menjadi faktor terpenting terhadap penerimaan online banking
4. Resiko
Faktor keamanan dan kesadaran akan manfaat internet banking menjadi yang terpenting bagi nasabah untuk menggunakan layanan internet banking. Keamanan internet banking dilengkapi dengan security user id dan PIN untuk menjamin keamanan dan menggunakan token sebagai alat tambahan untuk mengamankan transaksi. Sehingga resiko yang ditimbulkan tidak terlalu besar didalam melakaukan transaksi
4. E-Money
E-money atau uang elektronik adalah suatu alat pembayaran elektronik prabayar yang artinya kita harus membayar terlebih dahulu sebelum memakai layanan tersebut dimana nilai uang tertentu terikat padanya yang dapat diisi ulang dan dapat digunakan untuk membayar berbagai transaksi pada merchant tertentu (M.Nur,2012).
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor: 11/12/PBI/2009 Tentang Uang Elekronik, Uang Elektronik adalah alat pembayaran yang
37
diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor dahulu oleh pemegang kepada penerbit, yang tersimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip, dan nilai uang tersebut bukan merupakan simpanan serta digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut.
Penggunaan uang elektronik di Indonesia memang diperbolehkan namun tetap harus sesuai dengan aturan yang berlaku.
Untuk uang elektronik konvensional telah diatur dalam Peraturan Bank Indonersia Nomor 20/06/PBI/2018 Tentang Uang Elektronik (Electronic Money) sedangkan untuk uang elektronik syariah telah diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 116/DSN-MUI/IX/2017 tentang Uang Elektronik Syariah (DSN MUI,2017)
Dari beberapa pegertian diatas dapat dijelaskan bahwa e-money adalah instrumen pembayaran nontunai. Produk ini menyimpan sejumlah nilai uang yang tersimpan dalam peralatan elektronis. Nominal uang yang tersimpan secara elektronis dilakukan dengan menukarkan sejumlah uang atau melalui pendebitan rekening bank yang kemudian disimpan dalam peralatan elektronis.
Tujuan dari pemberlakuan sistem pembayaran nontunai khususnya dengan e-money sebagai inovasi pembayaran mikro salah satunya adalah mengoptimalkan daya beli dan meningkatkan angka konsumsi masyarakat. Tingginya angka transaksi pembayaran dalam masyarakat membuat Bank Indonesia melihat hal ini sebagai sebuah
38
peluang bagi perkembangan dalam inovasi ekonomi di Indonesia (Abidin , 2015).
Salah satu Bank Syariah yang mengeluarkan produk e-money adalah Bank Syariah Indonesia. BSI E-Money adalah kartu prabayar berbasis smart card yang diterbitkan oleh BSI bekerjasama dengan Bank Mandiri Syariah,Bank BNI Syariah dan Bank BRI Syariah . Manfaatnya mudah dan praktis dalam melakukan transaksi harian, tidak perlu membawa uang tunai dan direpotkan oleh uang kembalian (BSI.co.id.).
Uang elektronik tersebut dipersamakan dengan uang karena pada saat pemegang menggunakannya sebagai alat pembayaran kepada pedagang, bagi pedagang tersebut nilai uang elektronik yang berpindah dari media elektronik (chip/kartu) yang dimiliki oleh pemegang ke penampungan nilai uang elektronik (reader) milik pedagang, apapun satuan nilai pada media elektronik tersebut pada dasarnya berupa nilai uang yang pada waktunya akan ditukarkan pada penerbit dalam bentuk uang tunai (cash) (Rivai, 2007).
Jenis alat pembayaran elektronik ada berbagai macam bentuk kartu kredit, kartu debet, dan yang belum lama ini masuk dan berkembang di Indonesia adalah ruang elektronik atau e-money yang biasanya dalam bentuk kartu penyimpanan dana. Dalam Pasal 1 angka 3 Peraturan Bank Indonesia No. 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik menyatakan bahwa yang di maksud dengan Uang Elektronik (e-money) adalah alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
39
a. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit
b. Nilai uang di simpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip
c. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut,
d. Nilai uang elektronik yang dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagai mana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.
4.1 Jenis Produk E-Money Bank Syariah Indonesia
Adapun produk e-money BSI dalam perspektif tipe uang elektronik (16/8/PBI/2014, 2014) adalah:
a. Berdasarkan Media Penyimpanannya
Berdasarkan media penyimpanannya, e-money Bank Syariah Indonesia dikategorikan berjenis Uang Elektronik yang Nilai Uang Elektroniknya selain dicatat pada media elektronik yang dikelola oleh penerbit juga dicatat pada media elektronik yang dikelola oleh pemegang. Media elektronik yang dikelola oleh Pemegang berupa chip yang tersimpan pada kartu, stiker, atau harddisk yang terdapat pada personal computer milik pemegang. Dengan sistem pencatatan seperti ini, maka transaksi pembayaran dengan menggunakan uang elektronik e-money Bank Syariah Indonesia dapat dilakukan secara offline dengan