III. DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN
A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Menurut data yang diberikan PT.KCJ terhitung volume pengguna Commuter Line pada tahun 2016, mulai bulan januari, februari, dan Maret (Triwulan I) mencapai 1.451.842 pengguna, lalu pada bulan April, Mei, dan Juni (Triwulan II) mencapai 1.454.900 penumpang, dan pada bulan Juli, Agustus, dan September (Triwulan III) 1.476.126 penumpang, dan pada bulan Oktober, November, dan Desember (Triwulan IV) mencapai 1.644.919 pengguna, sedangkan data ketersediaan fasilitas CommuterLine terbagi menjadi 3 katagori rangkaian yaitu 18 Kereta dengan 12 rangkaian gerbong, 31 kereta dengan 10 rangkaian, lalu sisanya dengan 8 rangkaian gerbong, jumlah perjalanan KRL saat ini setiap harinya mencapai 830 perjalanan, dengan rata-rata penumpang mencapai 1.460.000 penumpang per tiga bulan (1 triwulan) se-jabodetabek dalam 1 tahun belakangan ini namun hal ini masih belum mengurangi situasi berdesakkan di stasiun, PT.KCJ masih terus berusaha memaksimalkan dan menambahkan rangkaian kereta, namun diperkirakan dengan bertambahnya fasilitas commuterline akan bertambah pula pengguna commuterline, hal ini tentu saja membuat masalah antri di stasiun tidak langsung terpecahkan, dalam situasi ini menanggapi hal tersebut maka diperlukan penanganan pendukung sehingga dapat mendukung PT.KCJ dalam menyelesaikan permasalahan mengenai ketertiban penumpang.
B. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Estetika Fungsi Produk Rancangan
1. Unsur Desain Komunikasi Visual
Desain Komunikasi Visual yang juga dapat dimaaknai Mengkomunikasikan pesan menggunakan segala kekuatan visual seperti, tipografi, Illustrasi, warna, garis, dan layout dan lain sebaginya.
Dalam beberapa kasus, Istikah DKV dapat menampung perkeembangan desain grafis yang semakin luas, tidak terbatas pada penggunaan unsur grafis.
Kompetisi bisnis tumbuh semakinketat pada bidang industri barang dan jasa juga perkembangan teknologi komunikasi, menjadikan DKV semakin dikenal dan dibutuhkan, pemanfaatan dan pengembangan media terus dieksplorasikan tak jarang munculbentuk baru dari sebuah media untuk mempromosikan hal tertentu baik cetak maupun digital.
a. Warna
Warna dapat didefinisikan secara objektif atau fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subjektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera penglihatan. Secara objektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang.
(Nirmana : 2009 : 13) dalam hal ini juga terdapat : Komposisi warna, Interval Tangga Warna, Proporsi Warna, Keseimbangan Warna.
b. Garis
Garis merupakan dasar yang dapat dibentuk untuk membuat huruf, grafik dan elemen desain grafis lainnya. Garis mempunyai fungsi tertentu yang pada dasarnya digunakan untuk mengarahkan arah dari gerakan mata yang melihat elemen dalam suatu karya
desain grafis. Garis terdiri dari 4 macam bentuk, yaitu (Nirmana : 2009 : 87)
1) Garis Vertikal: Digunakan untuk mengarahkan mata dan sekelompok informasi ke informasi lainnya.
2) Garis Horizontal: Digunakan untuk mengarahkan mata agar bergerak mendatar.
3) Garis Diagonal: Merupakan suatu ekspresi yang menggambarkan keadaan tak menentu.
4) Garis yang berbentuk gelombang: Merupakan adanya suatu irama dalam viisual.
c. Bentuk
Bentuk merupakan suatu wujud yang menempati ruang dan biasanya memiliki dimensi dua atau tiga, yang biasanya disebut 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra). Namun bentuk sebenarnya dapat disederhanakan menjadi titik, garis, bidang, dan lain sebagainya. (Nirmana : 2009 : 83)
2. Prinsip Desain
Adapun metode dalam merancang karya desain yang disebut sebagai prinsip-prinsip desain dasar seni rupa dan desain, meliputi antara lain keselarasan/ritme, kesatuan (unity), daya tarik, keseimbangan, proporsi, kesederhanaan dan kejelasan. (Nirmana : 2009 : 146)
a. keselarasan/ritme
Adalah gerak pengungalan atau gerak mengalir yang ajeg, teratur, terus menerus. Yang dimaksud adala sebuah gerak yang sama dengan demikian suatu keteraturan dan sekaligus kerapian.
b. kesatuan (Unity)
Kesatuan yang ditimbulkan oleh dominasi pada suatu bagian atau unsur, sedangkan pada bagian yang lain lemah, antara lain:
1) Jika Ukuran: lebih besar, maka lebih cepat menarik perhatian dari pada yang kecil.
2) Intensitas warna: Warna yang lebih terang akan lebih menonjol dibandingkan dengan yang lebih gelap
3) Cara penempatan: Mata penonton selalu tertarik pada pusat dari suatu pengamatan, sehingga yang di tengah akan selalu menarik perhatian utama. (Nirmana Dwimatra : 1984 : 37-119) c. Keseimbangan (Balance)
Desain harus memiliki keseimbangan, agar enak dilihat, tenang tidak berat sebelah, menurut ilmu matematika keseimbangan keadaan yang dialami sesuatu (benda) jika semua gaya yang bekerja saling meniadakan. Dalam bidang desain sifatnya perasaan, tetapi pengertiannya hampir sama yaitu suatu keadaan jika disemua bagian karya tidak ada yang lebih terbebani.
(Nirmana : 2009 : 237) d. Proporsi
Proporsi pada dasarnya menyangkut perbandingan ukuran yang sifatnya matematis, proporsi yang bersifat matematis telah diciptakan sejak zaman yunani yang pada umumnya dianggap proporsi yang paling ideal. Misalnya proporsi tubuh manusia, proporsi bentuk bangungan, trimatra, dwimatra dan sebagainya.
(Nirmana : 2009 : 250)
3. Tipografi
Menurut Januadi (2013:39), Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain huruf yang tersedia. Tipografi yang baik mengarahkan
pada keterbacaan, kemenarikan dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang digambarkan. Menurut James Craig (Kasali,1995:14;
Januadi,2013:39) terdapat lima jenis huruf yang mencitrakan hal yang berbeda, yaitu:
a. Roman: Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminine.
b. Egyptian: Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk persegi seperti papan. Jenis huruf ini mencitrakan kokoh, kuat, kekar,dan stabil.
c. San serif: Jenis huruf ini tanpa sirip/kaki, mencitrakan modern, kontemporer, dan efisien.
d. Script: Huruf ini menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Jenis huruf ini mencitrakan sifat pribadi dan akrab.
e. Miscellaneous: Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentukbentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Jenis huruf inim mencitrakan dekoratif dan ornamental.
4. Illustrasi
Gambar Ilustrasi adalah gambaran singkat alur cerita suatu cerita guna lebih menjelaskan salah satu adegan (Kusmiyati dalam Smartconsulting, 2010). Secara umum ilustrasi selalu dikaitkan dengan menjelaskan sebuah cerita. Gambar ilustrasi adalah gambar atau bentuk visual lain yang menyertai suatu teks, tujuan utama dari
ilustrasi adalah memperjelas naskah atau tulisan dimana ilustrasi itu dikumpulkan (Ensiclopedia Americana, 1977No;14:787). Dengan demikian, gambar ilustrasi adalah gambar yang bercerita yang memiliki tema sesuai dengan tema isi cerita tersebut. Ilustrasi In- context berarti Ilustrasi yang menggambarkan adegan-adegan penting dalam kaitannya dengan cerita, mewakili keseluruhan isi cerita dalam bentuk yang ringkas dan padat. Hal ini sesuai dengan pendapat Phaidon (dalam Pratiwi, 2011:33) bahwa tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan suatu cerita, diharapkan dengan bantuan visual tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Sedangkan ilustrasi out-context yaitu ilustrasi yang menggambarkan adegan-adegan yang tidak penting dalam kaitannya dengan cerita, tidak mewakili keseluruhan isi cerita.
5. Layout
Layout berarti tata letak atau penempatan. Menurut Hendri Hendratman (2014:199), Ada beberapa jenis layout yang dapat digunakan dalam mendesain, antara lain:
a. Picture Window Layout
Layout dimana sebuah ilustrasi atau gambar yang ditampilkan berukuran besar mendominasi bidang layout, sedangkan teks dan logo yang tampil sangat kecil.
b. Copy Heavy Layout
Kebalikan dari Picture Window Layout, desain ini didominasi oleh teks yang sangat banyak karena menjelaskan informasi secara detail, sedangkan gambar atau ilustrasi berukuran kecil.
c. Silhouette Layout Layout
Didominasi oleh gambar bayangan atau siluet dan teks disekitarnya akan terpengaruh posisinya mengikuti gambar tersebut.
d. Grid Layout Layout
Setiap komponen grafisnya teratur dalam sebuah grid atau tabel. Desain layout ini terlalu sederhana maka sering dikombinasikan dengan layout yang lain.
e. Vertical Panel Layout
Desain layout dengan ukuran memanjang ke bawah atau vertikal. Layout ini sering digunakan pada standing banner dan bercerita runtun dari atas ke bawah.
6. Animasi
Menurut Vaughan (2004), animasi adalah suatu usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan perubahan visual sepanjang waktu yang memberi kekuatan besar pada proyek multimedia yang dibuat (Binanto, 2010:219). Ilusi dari gerakan tersebut dapat terjadi dengan cara menggerakkan secara cepat serangkaian gambar yang mempunyai gerakan secara bertahap dari masing-masing bagian objek gambar tersebut. Apabila rangkaian gambar tersebut digerakkan secara cepat, maka mata akan menangkap gerakan dari objek, dan bukan lagi gambar per-frame-nya.
Standar animasi seperti itu sering kali disebut sebagai stop-frame- cinematography. (Ranang, 2010:9) Menurut Ranang A.S (2010:41-87), jenis-jenis animasi terbagi tiga, yaitu:
a. Animasi gambar diam (stop-motion animation) sering pula disebut claymotion karena sering menggunakan tanah liat sebagai objek yang digerakkan.
b. Animasi tradisional (Traditional Animation) atau animasi sel (cel animation) yang pengerjaannya seperti presentasi karena bentuknya lembaran lembaran gambar dua dimensi tersebut, teknik ini juga disebut teknik 2D dan saat ini lebih populer daripada istilah animasi sel itu sendiri. Dengan berkembangnya
teknologi, teknik animasi tradisional berubah menggunakan komputer.
c. Animasi Komputer (Computer Animation) yaitu animasi yang dikerjakan dengan menggunakan computer. Melalui menu gerakan kamera dalam program komputer, keseluruhan objek bisa diperlihatkan secara tiga dimensi.
C. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Teknis Produk Perancangan Perancangan kampanye sosial “Tertib Itu Baik” dalam pembuatanya dikerjakan secara bertahap dari pembuatan sketsa karakter, foto untuk kebutuhan bukti dan konten dalam pembuatann guidebook. Setelah itu dibuat penggabungan foto dengan ilustrasi karakter dengan penggabungan teknik color splash dan monochromatic yang menampilkan latar hitam putih dengan sebagian objek dibiarkan berwarna untuk menampilkan efek point of view dan penggunaan warna pendukung yang senada diantara objek lain.
Supaya pesan dapan tersampaikan penulis menggunakan elemen visual dan kemudian ditata secara konsisten, dengan rata teks mengikuti posisi gambar. Tepi margin diatur sedemikian rupa, sesuai dengan skala buku dan kepadatan elemen visual yang di tampung dalam setiap halaman pada buku. Sedangkan pada media motion graphic di kemas menggunakan animasi sederhana yang menampilkan isi konten yang sama langsungmengarah pada inti pesan yang akan disampaikan.
D. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Ekonomi Produk Rancangan Segmentasi yang ditujukan untuk semua kalangan dan secara masal di distribusikan, penuis menggunakan material yang murah dan berkualitas sehingga tahan terhadap kerusakan adn dapat di simpan dalam jangja waktu yang cukup lama.