35 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian akan dilakukan di kantor Bank Jatim Syariah Cabang Malang yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta, Grand Ruko Kav.
13-14, Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65142.
B. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini deskriptif kuantitatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan suatu fenomena dan permasalahan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.
C. Populasi dan Sample
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan Bank Jatim Syariah Malang yang berjumlah 32 orang.
Metode penentu sampel pada penelitian ini adalah metode sampel jenuh.
Metode sample jenuh yaitu teknik penentuan sampel yang menggunakan semua anggota populasi. Jenis pengambilan sample yang digunakan
36
adalah Total Sampling karena populasi 32, total sampling dapat dilakukan saat peneliti ingin mengeneralisasi dengan syarat populasi yang kecil atau relatif sedikit dengan kesalahan yang minim.
Tabel 3.1 Data Divisi Karyawan Perusahaan
Divisi Bag. Jumlah
Karyawan/Staf 1. Divisi PN & Teller 9
2. Divisi Pembiayaan 10
3. Divisi Akuntansi Umum
& SDM
12
4. Divisi IT 1
Total 32
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel yang diungkap dalam definisi konsep secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yaitu (X) Kepribadian (personality). Komitmen Organisasi (Z) dan Organization Citizenship Behavior (Y). Berikut uraian masing-masing definisi operasional variabel :
37
Tabel 3.2 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Indikator Sumber Data Jurnal
OCB (Y)
Organization Citizenship Behavior merupakan perilaku sukarela yang secara tidak langsung berkontrubusi untuk keefektifan organisasi.
Altruism :
Seberapa sering karyawan Bank Jatim Syariah menampilkan prilaku menolong yang dilakukan atas kehendaknya sendiri ditunjukkan kepada rekannya yang lain
Conscientiousness:
Seberapa sering karyawan Bank Jatim Syariah Malang melakukan hal-hal yang menguntungkan perusahaan melebihi standar minimum yang disyaratkan, ditunjukkan dalam perilaku disiplin kerja dan kualitas kerja yang dimiliki.
Sportmanship :
Seberapa sering karyawan Bank Jatim Syariah dapat mentoleransi situasi dan suasana kerja tanpa disertai keluhan.
Courtessy:
Seberapa sering karyawan Bank Jatim Syariah menampilkan perilaku untuk mencegah terjadinya masalah dalam pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang lain, ditunjukkan dalam perilaku menghindari konflik.
Civic Virtue :
Menunjukkan partisipasi atau
Menurut Podsakoff (1996), Organ
dan Ryan dalam S.
Pantja Djati, dkk (2011)
38
Variabel Definisi Operasional Indikator Sumber Data Jurnal keterlibatan terhadap fungsi
organisasi baik secara professional maupun sosial.
Menggambarkan kepedulian terhadap perusahaan.
Kepribadian (X)
Kepribadian merupakan jumlah total dari cara-cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain.
Extraversion :
merefleksikan keter-bukaan, sosialitas tinggi atau perilaku Ektrovert individu.
Emotional Stability :
Merefleksikan kepribadian yang mampu mengatur atau
mengendalikan emosi.
Agreeableness:
(mudah akur atau mudah bersepakat)
Conscientiousnes:
Penggambaran dengan individu yang patuh, terkontrol,teratur, ambisius, berfokus pada pencapaian, dan disiplin diri.
Openness to experience:
Penggambaran individu untuk melakukan penyesuaian terhadap suatu situasi dan ide yang baru.
Menurut Robbins dan Judge
dalam Ahmad
Habibi Tutugo1,
Much.
Riyadus Solichin2
(2020)
39
Variabel Definisi Operasional Indikator Sumber Data Jurnal
Komitmen organisasi
(Z)
Komitmen organisasi merupakan bentuk adanya ikatan antara anggota dengan perusahaan.
Komitmen afektif : a) Keinginan untuk
bertahat dan berkarir di perusahaan.
b) Rasa percaya terhadap organisasi
Komitmen Normatif :
a) Kebanggaan karyawan pada perusahaan b) Kesetiaan / loyalitas
karyawan pada perusahaan
Komitmen Kelanjutan :
a) Adanya perasaan nyaman dan aman saat bekerja dan memutuskan untuk tidak meninggalkan pekerjaan saat ini b) Keinginan bertahan
dengan pekerjaan c) Bersedia mengorbankan
kepentingan pribadi
Menurut Mayer, Allen, dan
Smith
E. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data menurut sumber yang digunakan sebagai bahan untuk menganalisis variabel- variabel penelitian. Sumber data ada 2 jenis yaitu Primer dan Sekunder.
1. Data Primer
Data diperoleh peneliti dari kuesioner pada 32 karyawan.
Pengumpulan data yang akan diperoleh adalah data yang berasal
40
dari hasil penyebaran kuesioner untuk bisa memperkuat jawaban dari para karyawan.
2. Data Sekunder
Tambahan data melalui berbagai sumber, mulai dari buku atau literatur, jurnal online, artikel dan website sebagai penunjang data maupun pelengkap data.
F. Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner, menurut Sugiyono (2013) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan secara tertulis kepada subjek penelitian yang terkait dengan topik yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kuesioner kepada seluruh divisi karyawan Bank Jatim Syariah Malang.
G. Teknik Pengukuran Variabel
Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur sampel yang di dalamnya mewakili indikator dari tiap variabel yang diteliti dilakukan dengan menggunakan pengukuran skala likert. Skala likert dimana menurut Sugiyono (2014) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert maka variabel yang diukur
41
dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan menjadi komponen-komponen yang dapat diukur. Komponen-komponen yang terukur kemudian dijadikan sebagai titik tolak ukur menyusun pertanyaan yang kemudian akan dijawab oleh responden. Pengukuran skala likert disajikan dalam bentuk tabel berisikan pertanyaan atau pernyataan disertai alternatif jawaban yang diberi skor secara bertingkat. Skala likert yang digunakan terdapat 5 kategori yaitu 1 hingga 5 dengan keterangan sangat tidak setuju hingga sangat setuju.
Tabel 3.3 Skor Pengukuran Skala Likert Skala Pilihan Jawaban Keterangan Skor
1 Sangat setuju SS 1
2 Setuju S 2
3 Cukup C 3
4 Tidak Setuju TS 4
5 Sangat Tidak Setuju STS 5
Didalam penelitian ini peneliti mengguakan lima kategori skala likert secara negatif seperti skala 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 = cukup, 4 = tidak setuju dan 5 = sangat tidak setuju.
H. Pengujian Instrumen
1. Uji validitas
Merupakan uji untuk mengetahui derajat ketepatan suatu item pertanyaan didalam kuisioner berdasarkan data yang telah dikumpulkan (Sugiyono, 2014). Uji validitas diambil berdasarkan
42
hasil uji terhadap objek tertentu dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan pengujian program SPSS. Instrument dapat dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut secara riil. Uji Validitas dapat dikatakan valid apabila signifikan < 0,05 atau 5 % sehingga apabila nilai signifikansinya sebesar 0,05 berarti data tersebut dinyatakan valid (Imam Ghozali, 2018).
Perhitungan nilai korelasi Pearson Product Moment dapat dilakukan dengan rumus berikut :
Keterangan:
r : Koefisien korelasi X : Skor butir
Y : Skor total butir
N : Jumlah sampel (responden)
2. Uji Reliabilitas
Suatu Instrumen kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari
43
waktu ke waktu (Ghozali, 2013). Sedangkan untuk uji reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini, adalah dengan menggunakan fasilitas SPSS, yakni dengan uji statistik Cronbach Alpha. Kriteria penilaian nilai Cronbach Alpha (á) adalah Jika
Nilai Cronbach Alpha (á) variabel lebih besar dari 0.60 dapat disimpulkan instrumen kuisoner tersebut reliabel.
I. Teknik Analisis Data 1. Rentang Skala
Rentang skala digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat tinggi-rendahnya OCB, Kepribadian, Komitmen Organisasi di Bank Jatim Syariah Malang. Untuk menentukan rentang skala dengan menggunakan perhitungan rumus
RS =
Keterangan :
RS = Rentang Skala n = Jumlah Sampel
m = Jumlah Alternatif Jawaban
44
Tabel 3.4 Rentang Skala
Rentang Skala OCB Kepribadian Komitmen
Organisasi 32 – 58 Sangat Rendah Sangat Tidak
Baik
Sangat Rendah
58 – 84 Rendah Tidak Baik Rendah
84 – 110 Cukup Rendah Cukup Baik Cukup Rendah
110 – 136 Tinggi Baik Tinggi
136 – 162 Sangat Tinggi Sangat Baik Sangat Tinggi
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau mendekati normal, karena data yang baik adalah data yang meyerupai distribusi normal. Uji distribusi normal merupakan syarat untuk semua uji statistik. Apabila nilai probabilitas ≥ 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai probabilitas
< 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi tidak normal.
45 b. Uji Multikolinearitas
Merupakan syarat untuk semua uji hipotesis kausalitas (regresi). Mutikolinearitas juga digunakan dalam analisis klaster. Mutikolinearitas dapat dideteksi dengan menghitung keofosien korelasi ganda dan membandingkannya dengan koefisien korelasi antara variabel bebas (Ghozali, 2013). Uji mutikolinearitas digunakan untuk mengetahui kesalahan standar estimasi model alam penelitian. Akibat yang muncul jika sebuah model regresi berganda memiki kasus mutikolinearitas adalah kesalahan standar estimasi akan cenderung meningkatkan dengan bertambahnya variabel ekogen yang masuk pada model. Sehingga signikansi yang digunakan akan menolak hipotesis nol akakn semakin besar. Akibatnya model regresi yang diperoleh valid untuk menaksir variabel endogen.
Menguji adanya kasus mutikolinearitas adalah dengan patokan nilai VIF (variance inflation factor) dan koefisien korelasi antarvariabel bebas. Karim dan Hadi berpendapat bahwa untuk melihat adanya kasus mutikolinearitas adalah dengan melihat VIF, apabila nilai VIF suatu model kurang dari 10, maka model tersebut dinyatakan bebas dari kasus muti-kolinearitas.
46 c. Uji Heteroskedasitas.
Merupakan alat uji dengan model regresi untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya kesamaan varian dari residual dari pengamatan satu ke pengamatan lainnya (Ghozali,2013). Dinyatakan heteroskedasitas jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap atau tidak terjadi masalah heteroskedasitas dengan korelasi sig. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresi nilai absolut residual dari model yang diestimasi terhadap variabel-variabel penjelas.Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilihat dari nilai probabilitas setiap variabel independen. Jika Probabilitas > 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya jika Probabilitas < 0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas
3. Analisis Jalur
Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda, untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang berjenjang berdasarkan teori. Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui hubungan langsung atau tidak langsung seperangkat variabel bebas dan terikat (Ghozali, 2013). Analisis jalur digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening, yang
47
merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksirkan hubungan kausalitas antara variabel (model casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Model persamaan analisis jalur (path analysis) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y1 = α + β1 X + e1
Y2 = α + β2 X + β3 Y1 Keterangan:
Y = OCB
Z = Komitmen organisasi
a = Konstanta
b1-b3 = Koefisien regresi
X = Kepribadian
e = Standar error 4. Uji Hipotesis
a. Uji t Parsial
Uji t digunakan untuk menguji signifikan secara parsial pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan cara membandingkan besarnya nilai t hitung dengan t tabel. Rumus t hitung adalah sebagai berikut:
atau
48 Keterangan :
t = t hitung
r = koefisien korelasi n = banyaknya sampel
= koefisien regresi setiap variabel = standar eror setiap variabel
Berdasarkan uji statistik tersebut formulasi hipotesis yang digunakan adalah:
1. Apabila probabilitas < 0.05 atau t hitung > t tabel maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima, artinya variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap va variabel pada kesalahan 5% α 5%
2. Apabila probabilitas ≥ 0,05 atau t hitung > t tabel maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternative (Ha) ditolak, artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kesalahan 5% α 5% .
b. Uji Mediasi Sobel
Peneliti menggunakan alat uji sobel (sobel test) karena penelitian ini terdapat variabel intervening. Sobel Test berguna untuk menguji efek langsung dan tidak langsung variable independent (X) terhadap variabel dependen (Y) melalui variabel intervening (Z).
Uji mediasi dilakukan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung variabel kepribadian terhadap organization
49
citizenship behavior melalui mediasi komitmen organisasi,.
Uji mediasi sobel menurut (Ghazali,2018) adalah uji yang dilakukan dengan menguji kekuatan pengaruh tidak langsung X ke Y melalui Z. Perhitungan dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan :
a = Koefisien regresi variabel bebas (X) – variabel mediasi (Z)
b = Koefisien regresi variabel bebas (X) – variabel terikat (Y)
Sa = Standart error koefisien a (X-Z) Sb = Standart error koefisien b (X-Y) Dengan kriteria berikut :
a. Jika maka variabel mediasi tidak mempengaruhi variabel bebas dan variabel terikat.
b. Jika maka variabel mediasi memiliki pengaruh terhadap variabel bebas dan variabel terikat.
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka perlu dihitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
t = ab / Sab
50
Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel, jika nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Untuk memudahkan dalam menguji pengaruh mediasi, maka Tes Sobel ini dapat dihitung melalui Online Sobel Calculatorr.