• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu 3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Adapun alasan pemilihan lokasi karena tersedianya sampel yang memadai dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya di Puskesmas ini.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Tanggal 15 mei s/d 3 juni Tahun 2013 3.2 Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan desain yaitu Cross sectional adalah penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel dependen dan independen dinilai hanya satu kali (Nursalam, 2003). Cross sectional studi digunakan untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan dengan

kejadian gastritis Di Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek atau peristiwa yang diteliti, ingin kita ketahui apakah ada pengaruh atau hubungan diantara dua objek penelitian atau tidak (Triswanto, 2010: 21)

24

(2)

3.3.1 Variabel bebas (independent variabel)

Variabel bebas merupakan sebab timbulnya variabel dependen atau variabel yang mempengaruhi variabel lain (Machfoedz Ircham, 2011). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kebiasaan makan.

3.3.2 Variabel Terikat (dependen variabel)

Variabel yang berubah karena variabel bebas(Triswanto, 2010: 75). Dalam penelitian ini variabel terikat adalah kejadian gastritis.

Berdasarkan judul penelitian yang diteliti maka dapat diketahui dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variable independent (bebas) dan variable dependent (terikat) dengan rincian sebagai berikut :

a. Kebiasaan makan sebagai variable independent b. Kejadian Gastritis sebagai variable dependent 3.4 Definisi Operasional

Table 3.1 Definisi Operasional Penelitian

No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Kriteria

Objektif 1. Variable

independen kebiasaan makan

Adalah ekspresi dari responden dalam memilih makanan yang akan membentuk pola perilaku makan, berupa frekuensi makan, banyanknya makanan, jenis makanan, makanan pantangan, dan makanan selingan

Menggunakan

kuesioner yang terdiri dari 20 pernyatan dengan kemungkinan menjawab benar atau salah diukur dengan skala gutmen:

Nilai 1 jika menjawab benar Nilai 0 jika menjawab salah

Kuesioner  Kebiasaa n makan baik jika responden menjawab pertanyaan yang tepat 11-20

 kebiasaan makan buruk jika responden menjawab pertanyaan yang tepat 1-10

(3)

No Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Kriteria Objektif 2. Variabel

dependen kejadian gastritis

Suatu keadaan yang dirasakan oleh pasien yang mendapatkan diagnose medis dari dokter dan tertulis pada kartu pasien

Dengan melihat kartu diagnose pasien dengan penilaian:

 Gastritis : ada diagnosa dari dokter

 Bukan

Gastritis: tidak ada diagnosa dari

dokter/Diagno sa penyakit lain.

Kartu diagnosa pasien

 Mendapat kan diagnosa medis dari dokter dan tertulis pada kartu pasien skor 1

 Tidak mendapatkn diagnosa medis dari dokter dan tidak tertulis pada kartu pasien skor 0

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi adalah sekumpulan yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian (Triswanto, 2010:25). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien rawat jalan yang berkunjung di Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2003). Sampling adalah proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Tehnik

(4)

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling.

dimana siapa saja yang kebetulan ditemui dimasukkan dalam sampling.

Sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pasien gastritis dan tidak mengalami gastritis yang berkunjung di puskesmas tamalate dengan memiliki kriteria sebagai berikut :

Kriteria Inklusi :

a. Seluruh pasien gastritis maupun tidak gastritis yang dirawat jalan di Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo

b. Pasien yang bersedia menjadi responden Kriteria Eksklusi :

a. Pasien yang tidak berkunjung ke puskesmas tamalate kecamatan kota timur kota gorontalo pada saat penelitian

b. Pasien yang berkunjung ke puskesmas tamalate dengan penyakit yang dapat mempengaruhi gastritis seperti gondok, jantung dan strok.

3.6 Tehnik Pengumpulan Data 3.6.1 Jenis Data

a. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan dalam kuisioner meliputi data : kebiasaan makan

b. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh dari dikes kota gorontalo dan data yang didapatkan dari dokumentasi pasien seperti kartu diagnosa pasien di Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo.

(5)

1.6.2 Cara Pengumpulan Data a. Angket atau Kuisioner

Angket atau kuisioner adalah suatu yang berisi pertanyaan untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan dengan kejadian gastritis di puskesmas tamalate kecamatan kota timur kota gorontalo, dengan menggunakan jenis kuisioner tanya jawab.

b. Wawancara

Metode ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang terdapat di kuisioner secara langsung atau lisan kepada responden (Hidayat, 2011: 87)

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengambil data yang berasal dari dokumen asli (Hidayat, 2011: 88).

1.6.3 Intrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda–tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan dari kebiasaan makan dan dengan kemungkinan menjawab benar atau salah diukur dengan: Nilai 1 jika menjawab benar, nilai 0 jika menjawab salah. Sedangkan untuk pasien gastritis yang mendapatkan diagnosa medis dari dokter dan tertulis pada kartu pasien skor 1, sedangkan untuk pasien tidak gastritis yang tidak mendapatkan diagnosa gastritis dari dokter skor 0.

(6)

3.7 Metode Pengolahan Dan Teknik Analisis Data 3.7.1 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer (SPSS) langkah-langkahnya sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010: 174)

a. Penyuntingan Data (Editing).

Pada tahap ini penulis melakukan penelitian terhadap data yang diperoleh dari Kuesioner, kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam pengisiannya.

b. Membuat Lembaran Kode atau Kartu Kode (Coding Sheet).

Setelah dilakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisa data.

c. Memberikan Penilaian (Scoring).

Memberikan skor atau bobot pada setiap jawaban dari pertanyaan dalam kuisioner.

d. Tabulasi (Tabulating).

Pengelompokan data dalam suatu bentuk tabel menurut sifat yang dimiliki sesuai tujuan penelitian dan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi.

(7)

3.7.2 Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan media untuk menarik kesimpulan dari seperangkat data hasil pengumpulan (Setiawan, 2010: 123)

a. Analisis Univariat.

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui proporsi masing-masing variabel yang di teliti.

b. Analisis Bivariat.

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengolahan data diolah dengan sistem komputerisasi dengan program SPSS dalam bentuk distribusi frekwensi disertai narasi.

Analisis data yang digunakan adalah Chi Square, dalam uji 2 (Chi Square) digunakan untuk menguji kebebasan antara 2 variabel yang disusun dalam tabel B dan K (baris dan kolom) dengan α=0.05, maknanya Hipotesis nol Ho ditolak jika 2 hitung >2 tabel, yang artinya ada hubungan antara variabel dependent dan independent.

Sudjana, 2005 dalam Yunan (2009) memberikan petunjuk Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji Chi-Square untuk dengan rumus sebagai berikut :

2 =

 

 

a b

 

c d

 

a c

 

b d

c n b d a n

2

2

Keterangan :

2 = Nilai 2

a, b, c, d = Banyaknya penderita

(8)

3.8 Etika Penelitian

Etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain (Hidayat, 2007):

a. Lembar Persetujuan (Informed Concent)

Informed Concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan

lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed concent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak klien. Beberapa informasi yang harus ada dalam informed concent tersebut antara lain: partisipasi klien, tujuan dilakukannya tindakan,

jenis data yang dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

b. Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

(9)

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

c. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan diaporkan pada hasil riset.

1.9 Alur Penelitian

a. Terlebih dahulu peneliti melakukan studi pendahuluan untuk melihat masalah yang terjadi dan layak diteliti Di Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo

b. Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian dari fakultas FIKK dan memberikannya kepada kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Gorontalo, setelah itu ke Rektor Universitas Negeri Gorontalo, kemudian ke jurusan keperawatan, setelah itu ke Kepala Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo, setelah mendapatkan rekomendasi, maka peniliti mengadakan pendekatan dengan respoden yang diteliti.

c. Selajutnya peneliti membuat daftar populasi. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien rawat jalan yang berkunjung di Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Sampel yang harus dicapai sebanyak 30 orang penderita gastritis dan 30 orang yang bukan penderita gastritis dengan teknik sampling yakni accidental sampling.

(10)

d. Mengadakan penelitian pada Tanggal 15 mey s/d 3 juni 2013. Setelah itu mengadakan pendekatan dengan calon responden, lalu memberikan penjelasan tentang penelitian. Jika responden setuju menjadi responden maka peneliti mempersilahkan responden untuk menandatangani surat persetujuan.

Kemudian responden mengisi kuesioner sesuai jawaban dari responden, peneliti hanya mengarahkan pernyataan yang ada di kuesioiner kepada responden, maka responden tersebut ada yang didampingi oleh peneliti ada yang tidak didampingi.

e. Kemudian peneliti melakukan analisa data dari kuesioner dengan pertanyaan dalam alat ukur berisi tentang Kebiasaan makan dan kejadian Gastritis

f. Setelah hasil penelitian terkumpul kemudian peneliti akan melakukan tabulasi secara manual, setelah itu hasil yang didapatkan dituangkan dalam Master Tabel untuk melengkapi laporan hasil penelitian.

Gambar

Table 3.1 Definisi Operasional Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik, 1962), sebagaimana dikutip oleh Prof. Abudin Nata, MA.. yang diminati oleh peserta didik. Ketika peserta didik memiliki minat dalam belajar maka peserta didik

Penataan Ruang Kawasan Rawan Tsunami Dengan Konsep Alami ( Sabuk Hijau) Di Kawasan Pantai Kota Bengkulu Khairul Amri Aplikasi Bambu Petung Bentuk Bilah Pada Struktur Rangka

Di satu sisi, eksekutif membutuhkan kewenangan eksekutif review dalam mengharmonisasikan kebijakan antara pemerintahan pusat dengan pemerintah daerah, akan tetapi

Pemicu inflasi bulan Oktober 2017 berasal dari kelompok perumahan, listrik, air, gas dan bahan bakar sebesar 1,86 persen dengan sumbangan inflasi sebesar 0,36 persen pada komoditas

jumlah sampel yang diuji, maka dapat dihitung tingkat cemaran Salmonella sp berdasarkan jumal sampel yang diuji adalah jumlah sampel positif dibandingkan total sampel adalah 20% yang

The research finding elaborates the concepts in making Lesson Plan based on Character Building to the second years student, the processes in English Teaching Learning

Struktur pati ketan HMT lebih berongga akibat adanya perombakan oleh air dalam proses pembuatan HMT, sehingga saat digunakan dalam adonan cookies, menghasilkan tekstur

Formula dari Cycle Time Efficiency digunakan untuk mengukur persentase aktivitas yang telah dilakukan dengan menggunakan aktivitas Real Value-Added yang digunakan