PENERAPAN REKAYASA NILAI PADA PROYEK PEMBANGUNAN
GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA PAREPARE
M. Asad Abdurahman, A. Subhan Mustari, Ferdiansyah I. Halim
Abstrak
Penelitian ini mencoba untuk menganalisis bahwa pada proyek pembangunan gedung
kantor pertanahan kota Parepare, khusunya pada pekerjaan beton kolom lantai I, pekerjaan dinding lantai I dan II, pekerjaan keramik Lantai I dan II dan pengecetan lantai I dan II dapat dilakukan VE karena dari referensi yang sudah ada . VE memberikan dampak positif berupa efisiensi biaya tanpa mengurangi fungsi utama. Metode yang digunakan terdiri dari 4 tahap rencana kerja rekayasa nilai, yaitu tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa dan tahap rekomendasi. Proyek ini terdiri dari 2 lantai dan membutuhkan dana sebesar Rp. 2.680.000.000,00. Sehingga terdapat total penghematan biaya sebesar Rp. 533.595.287,76 Kata Kunci: Rekayasa Nilai, Biaya, Alternatif
PENDAHULUAN
Proyek Konstruksi berkembang
sejalan dengan perkembangan dan
kemajuan teknologi. Bidang-bidang
kehidupan manusia makin beragam
sehingga menuntut jasa konstruksi
membangun proyek-proyek konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan tersebut. Proyek konstruksi untuk bangunan gedung perkantoran atau sekolah dan perumahan akan sangat berbeda dengan konstruksi bangunan pabrik, begitu juga dengan konstruksi bangunan bendungan, jembatan, jalan dan proyek sipil lainnya. Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks dan membutuhkan biaya yang besar, sehingga membutuhkan perhatian dalam pengelolaan waktu dan sumber daya lebih baik lagi. Suatu studi yang dilakukan untuk menilai sejauh mana kesiapan pelaksana konstruksi di Indonesia dalam upaya untuk meningkatkan nilai (value) suatu produk konstruksi dengan mengurangi pemborosan
(waste) yang terjadi dalam proses
pelaksanaan proyek konstruksi. Dasar pemikiran yang mendasari perlunya Value Engineering adalah bahwa pada setiap kegiatan konstruksi selalu terdapat biaya-biaya yang tidak diperlukan. Biaya tersebut tidak terlihat atau disadari oleh pemilik, perencana, maupun pelaksana kegiatan tersebut. Merupakan suatu hal
yang tidak mungkin untuk melakukan analisis yang sempurna untuk semua detail perencanaan yang begitu banyak dari suatu proyek untuk mencapai keseimbangan fungsional yang terbaik antara biaya, penampilan, reabilitas tanpa mengadakan Value Engineering Review. Penghematan efisiensi anggaran dari pihak owner yang berdasarkan permintaan agar
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
diperkecil. Oleh karena itu dilakukan penghematan tanpa mengurangi kualitas bangunan tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka penulis mengangkat contoh kasus pada pekerjaan proyek pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Kota Parepare.
Pengertian Rekayasa Nilai
Menurut Dell’Isola (1975),
Rekayasa Nilai adalah teknik manajemen yang menggunakan pendekatan sistematis
untuk mencari keseimbangan fungsional yang terbaik antara biaya, mutu dan kinerja suatu proyek. Rekayasa Nilai bukan hanya menganalisis suatu biaya, tetapi fungsi
yang diberikan oleh setiap elemen
bangunan dari perencanaan tersebut
sebelum menerapkan Rekayasa Nilai.
Tujuan Rekayasa Nilai
Rekayasa Nilai merupakan disiplin
manajemen yang memfokuskan
perhatiannya pada fungsi dasar suatu desain atau proses konstruksi. Rekayasa Nilai menekankan pada pencapaian fungsi dasar biaya siklus hidup proyek terendah, tahap melakukan pengurangan terhadap kualitas dan estetika yang biasa diterima. Rekayasa Nilai mendorong dilakukannya evaluasi terhadap sistem konstruksi dan material baru melalui desain yang inovatif.
Seringkali pengendalian biaya
berarti mengurangi fungsi fasilitas atau mengurangi kualitas estetika. Konstribusi Rekayasa Nilai terhadap manajemen biaya adalah memungkinkannya pengurangan biaya tanpa mengkompromikan fungsi atau estetika yang dipersyaratkan. Oleh karena itu Rekayasa Nilai bisa digambarkan sebagai suatu pengendalian biaya yang kreatif, untuk memenuhi target biaya klien dengan menghasilkan yang terbaik untuk proyek..
Value Enginering Job Plan
Pada tahap kerja rekayasa nilai ini digunakan metode 4 langkah sesuai teori
De’ll Isola dengan alasan untuk
mengaplikasikan dan menyelesaikan tahap perencanaan kerja rekayasa nilai secara terarah dan praktis. Adapun langkah-langkah dalam penyelesaian rekayasa nilai dengan metode 4 langkah yaitu tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa dan tahap rekomendasi
METODOLOGI
Secara skematis metodologi
penelitian dapat dilihat pada diagram alir (flowchart) sebagai berikut
Gambar.1. Diagram Alir Penilitian
Data Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang akan digunakan, yaitu: 1. Data Primer
Data primer dapat berupa data-data teknis dari proyek, seperti gambar bestek, daftar harga satuan, RAB, Rencana Kerja dan Syarat (RKS). 2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data-data pendukung yang dapat dijadikan input dan referensi dalam melakukan analisis rekayasa nilai, seperti daftar harga satuan dan analisa pekerja, data bahan atau material bangunan yang digunakan, data alat-alat berat, data tenaga kerja, dan data-data lainnya yang bias dijadikan referensi dalam menganalisis rekayasa nilai.
Dalam peneitian penerapan rekayasa nilai pada proyek ini digunakan metode atau teknik rencana kerja rekayasa nilai berdasarkan teori Dell’Isola (1975) yang terdiri dari tahap informasi, thap kreatif, tahap analisa, tahap rekomendasi. a. Tahap Informasi
Tahap informasi dilakukam dengan mengumpulkan data-data proyek yaitu gambar desain dan RAB. Mempelajari gambar perencanaan dan RAB untuk mendapatkan masing-masing komponen dari item pekerjaan dan biaya pekerjaan.
Menyusun informasi harga item
pekerjaan dengan membuat cost model proyek. Setelah itu menentukan item pekerjaan yang berbiaya tinggi dari data cost model kedalam tabel breakdown
cost model. Menggabarkan item
pekerjaan terpilih dalam bentuk grafik hokum distribusi pareto. Menganalisa lebih lanjut dalam analisa fungsi seperti
menentukan fungsi dasar item
pekerjaan, menentukan fungsi
komponen item pekerjaan. Menentukan rasio cost/worth yang merupakan indeks nilai biaya disbanding nilai manfaat. b. Tahap Kreatif
Setelah diperoleh item-item yang
memungkinkan untuk dilakukan
rekayasa nilai, dilakukan pengumpulan ide dan berfikir secara kreatif untuk mendapatkan alternatif desain yang dapat memenuhi fungsi dasar item kerja tersebut. Pada tahap kreatif ini dilakukan dengan cara membagikan kueisioner pada pihak yang berpengalaman untuk mendapatkan alternatif desain yang dapat memenuhi fungsi dasar item kerja tersebut.
c. Tahap Analisa
Setelah dilakukan penilaian terhadap
keuntungan serta kerugiannya,
alternatif-alternatif tersebut dianalisa
pengaruhnya terhadap biaya daur
proyek. Masing-masing alternatif
dibandingkan terhadap biaya
kepemilikan dan pengoperasian fasilitas d. Tahap Rekomendasi
Alternatif yang tepilih pada tahap analisa diajukan pada tahap ini yang selanjutnya disampaikan secara tertulis kepada pemilik proyek. Penyampaian tersebut harus dilakukan dengan baik dan meyakinkan serta disajikan sejelas mungkin dengan memakai sketsa dari item yang terpilih
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tahap Informasi
a. Identifikasi item pekerjaan
Dilakukan penyusunan breakdown cost model dari biaya item-item pekerjaan
pada proyek ini. Hasil Tersebut
dicantumkan di tabel 1
Tabel 1. Breakdown Cost Model
Berdasarkan breakdown cost model tersebut didapatkan biaya item pekerjaan dari yang tertinggi sampai terendah. Selanjutnya untuk menemukan batasan item kerja berbiaya tinggi digunakan grafik hokum distribusi pareto pada gambar 2. Berdasarkan gambar tersebut di dapatkan 7 item pekerjaan berbiaya tinggi yaitu Beton Lantai II, Beton Lantai I, Kusen pintu dan jendela lantai II, Konstruksi atap, pek. Tanah dan pondasi, pek lantai I dan pek lantai II.
gambar 2. Diagram Pareto
b. Identifikasi item berbiaya tidak
diperlukan
Selanjutnya melakukan analisa
fungsi untuk mendapatkan perbandingan antara biaya dan manfaat (c/w). Hail rekapitulasi analisa fungsi dicantumkan pada tabel 2.
Tabel 2. Rekapitulasi Analisa Fungsi No Item Pekerjaan C/W 1 Pek. Beton Lantai I 1,21 2 Pek. Dinding Lantai I 2,18 3 Pek. Dinding Lantai II 2,18 4 Pek. Keramik Lantai I 1,20 5 Pek. Keramik Lantai II 1,20 6 Pek. Pengecetan Lantai I 1,32 7 Pek. Pengecetan Lantai II 1,88
B. Tahap Kreatif
Berdasarkan hasil diskusi yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang
berpengalaman didapatkan alternative
untuk tiap item pekerjaan yang
dicantumkan dalam tabel 3 sampai tabel 9
Tabel 3. Alternatif pek beton lantai I
Tahap Kreatif
Pengumpulan alternatif
Item: Pekerjaan Beton Lantai I Fungsi: Menyalurkan Beban
No Alternatif
A0 Kolom (50/50) K225 pembesian 20D16
A1 Kolom (40/40) K225 pembesian 16D13 Tabel 4. Alternatif pekerjaan dinding lantai I Tahap Kreatif
Pengumpulan alternatif
Item: Pekerjaan Dinding lantai I Fungsi: Membatasi Ruangan No Alternatif
A0 Pasangan ½ batu bata(1:4) plesteran (1:5)
A1 Pasangan dinding batako(1:5) plesteran (1:5)
Tabel 5. Pengumpulan alternatif pek. Dinding lantai II
Tahap Kreatif
Pengumpulan alternatif
Item: Pekerjaan Dinding lantai II Fungsi: Membatasi Ruangan No Alternatif
A0 Pasangan ½ batu bata(1:4) plesteran (1:5)
A1 Pasangan dinding batako(1:5) plesteran (1:5)
Tabel 6. Pengumpulan alternatif Pek. Keramik lantai I
Tahap Kreatif
Pengumpulan alternatif
Item: Pekerjaan Keramik lantai I Fungsi: Melapisi Lantai
No Alternatif
A0 Keramik lantai 60x60, rabat beton lantai T=5cm
A1 Keramik lantai 40x40, rabat beton lantai T=5cm
Tabel 7. Pengumpulan alternatif Pek Keramik lantai II
Tahap Kreatif
Pengumpulan alternatif
Item: Pekerjaan Keramik lantai II Fungsi: Melapisi Lantai
No Alternatif
A0 Keramik lantai 60x60, rabat beton lantai T=5cm
A1 Keramik lantai 40x40, rabat beton lantai T=5cm
Tabel 8. Pengumpulan Alternatif pekerjaan pengecetan Lantai I
Tahap Kreatif
Pengumpulan alternatif
Item: Pekerjaan pengecetan lantai I Fungsi: menciptakan keindahan No Alternatif
A0 Cat dinding setara mowilex interior, cat dinding mowilex exterior
A1 Cat dinding setara metrolite interior, cat dinding metrolite exterior
Tabel 9. Pengumpulan alternatif pekerjaan pengecetan lantai II
Tahap Kreatif
Pengumpulan alternatif
Item: Pekerjaan pengecetan lantai II Fungsi: menciptakan keindahan No Alternatif
A0 Cat dinding setara mowilex interior, cat dinding mowilex exterior
A1 Cat dinding setara metrolite interior, cat dinding metrolite exterior
C. Tahap Analisa 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00
Life Cycle Cost digunakan sebagai salah satu kriteria pemilihan alternatif. Di dalam LCC masing-masing alternatif terdiri dari initial cost, replacement cost, salvage cost, operational cost, dan maintenance cost. Rekapitulasi LCC masing-masing item pekerjaan.
Tabel 10. Rekapitulasi Besarnya Penghematan Initial Cost No . Item Pekerjaan Alternat if Desain Nilai (Rp) Penghemat an (%) 1 Pek Beton Lantai I Desain Awal 166,604,711. 27 9.79% Alternat if 151,742,802. 82 2 Pek. Dinding Lantai I Desain Awal 79,923,263.4 1 26.12% Alternat if 63,370,712.2 6 3 Pek. Dinding Lantai II Desain Awal 94,141,476.7 8 26.12% Alternat if 74,644,254.7 8 4 Pek. Keramik Lantai I Desain Awal 105,769,420. 20 23.16% Alternat if 85,879,651.8 0 5 Pek. Keramik Lantai II Desain Awal 131,132,520. 00 28.99% Alternat if 101,661,480. 00 6 Pek. Pengecet an Lt I Desain Awal 25,776,557.8 2 24.12% Alternat if 20,767,798.7 4 7 Pek. Pengecet an Lt II Desain Awal 43,245,824.1 5 21.86% Alternat if 35,528,587.3 5
Tabel 11. Rekapitulasi Besarnya Penghematan NPV No. Item Pekerjaan Alterna tif Desain Nilai (Rp) Penghe matan (%) 1 Pek Beton Lantai I Desain Awal Rp165,294,208.37 9.81% Alterna tif Rp150,530,814.91 2 Pek. Dinding Lantai I Desain Awal Rp90,386,785.17 22.13% Alterna tif Rp74,005,834.32 3 Pek. Dinding Lantai II Desain Awal Rp106,466,441.35 22.13% Alterna tif Rp87,171,347.05 4 Pek. Keramik Lantai I Desain Awal Rp135,889,702.81 24.45% Alterna tif Rp109,190,393.75 5 Pek. Keramik Lantai II Desain Awal Rp176,027,574.08 28.99% Alterna tif Rp136,466,710.94 6 Pek. Pengecetan Lt I Desain Awal Rp27,502,975.81 24.19% Alterna tif Rp22,145,886.33 7 Pek. Pengecetan Lt II Desain Awal Rp45,412,933.87 21.86% Alterna tif Rp37,266,558.02 D. Tahap Rekomendasi
Setelah dilakukan analisa pemilihan alternatif dengan metode Analisa Biaya Siklus Hidup (Life Cycle Cost Analysis) secara keseluruhan dari beberapa alternatif yang ada, tahap yang dilalui selanjutnya
dan merupakan tahap akhir dalam
penerapan Rekayasa Nilai sesuai Rencana Kerja Rekayasa Nilai adalah tahap rekomendasi. Pada tahap ini, yang dilakukan adalah memberikan rekomendasi atas hasil studi analisa yang telah dilaksanakan unutk dijadikan sebagai alat bantu dalam mengambil langkah-langkah
penghematan biaya pada Proyek
Pembangunan Gedung Kantor Pertanahan Kota Parepare.
Tsbel 12. Tahap Rekomendasi Pek. Kolom Lantai I
TAHAP REKOMENDASI
Item Pekerjaan : Pekerjaan Beton Lantai I Fungsi : Menyalurkan Beban 1
. Desain Awal
Pek. Kolom (50/50 Cm) Beton K.225, pembesian kolom (20 D16)
2
Pek. Kolom (40/40 Cm) Beton K.225, pembesian kolom (16 D13) 3 . Penghematan Biaya = 151,742,802.82 = 9.79 % 4 . Dasar Pertimbangan :
Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Life Cycle Cost (LCC)
Tidak bertentangan dengan batasan dalam proyek
Tabel 13. Tahap Rekomendasi pekerjaan dinding lantai I
TAHAP REKOMENDASI
Item Pekerjaan : Pekerjaan Dinding Lantai I
Fungsi : Membatasi Ruangan 1
. Desain Awal
Pek. Pasangan 1/2 Batu Bata ( 1 : 4), Pek. Plesteran Tembok ( 1 : 5 ), pek. Acian 2 . Usulan
Pasangan dinding batako 1pc:5ps, Pek. Plesteran Tembok ( 1 : 5 ), pek. Acian 3 . Penghematan Biaya = 63,370,712.26 = 26.12 % 4 . Dasar Pertimbangan :
Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Life Cycle Cost (LCC)
Tidak bertentangan dengan batasan dalam proyek
Tabel 13. Tahap Rekomendasi Pek. Dinding Lantai II
TAHAP REKOMENDASI
Item Pekerjaan : Pekerjaan Dinding Lantai II Fungsi : Membatasi Ruangan 1
. Desain Awal
Pek. Pasangan 1/2 Batu Bata ( 1 : 4), Pek. Plesteran Tembok ( 1 : 5 ), pek. Acian 2 . Usulan
Pasangan dinding batako 1pc:5ps, Pek. Plesteran Tembok ( 1 : 5 ), pek. Acian 3 . Penghematan Biaya = 74,644,254.78 = 26.12 % 4 . Dasar Pertimbangan :
Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Life Cycle Cost (LCC)
Tidak bertentangan dengan batasan dalam proyek
Tabel 14. Tahap Rekomendasi Pekerjaan Keramik Lantai I
TAHAP REKOMENDASI
Item Pekerjaan : Pekerjaan Keramik Lantai I
Fungsi : Melapisi Lantai 1
. Desain Awal
Pek. Pas. Keramik Lantai 60 x 60 cm, Pek. Rabat Beton Lantai T = 5 cm 2 . Usulan
Pek. Pas. Keramik Lantai 40 x 40 cm, Pek. Rabat Beton Lantai T = 5 cm 3 . Penghematan Biaya = 85,879,651.80 = 23.16 % 4 . Dasar Pertimbangan :
Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Life Cycle Cost (LCC)
Tidak bertentangan dengan batasan dalam proyek
Tabel 15. Tahap Rekomendasi Pekerjaan Keramik Lantai II
TAHAP REKOMENDASI
Item Pekerjaan : Pekerjaan Keramik Lantai II Fungsi : Melapisi Lantai
1
. Desain Awal
Pek. Pas. Keramik Lantai 60 x 60 cm, Pek. Rabat Beton Lantai T = 5 cm
2
. Usulan
Pek. Pas. Keramik Lantai 40 x 40 cm, Pek. Rabat Beton Lantai T = 5 cm 3 . Penghematan Biaya = 101,661,480.00 = 28.99 % 4 . Dasar Pertimbangan :
Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Life Cycle Cost (LCC)
Tabel 16. Tahap Rekomendasi Pek. Pengecetan Lantai I
TAHAP REKOMENDASI
Item Pekerjaan : Pekerjaan Pengecetan Lantai I Fungsi : Menciptakan Keindahan 1
. Desain Awal
Pek. Cat Dinding Setara Mowilex Interior, Pek. Cat Dinding Mowilex Exterior,
Pek. Cat Kayu ( Kusen,Pintu Jendela ), Pek. Cat Plafond dan Les
2
. Usulan
Pek. Cat Dinding Setara Metrolite Interior, Pek. Cat Dinding setara Metrolite Exterior
Pek. Cat Kayu ( Kusen,Pintu Jendela ), Pek. Cat Plafond dan Les 3 . Penghematan Biaya = 20,767,798.74 = 24.12 % 4 . Dasar Pertimbangan :
Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Life Cycle Cost (LCC)
Tidak bertentangan dengan batasan dalam proyek
Tabel 17. Tahap Rekomendasi Pek. Pengecetan Lantai II
TAHAP REKOMENDASI
Item Pekerjaan : Pekerjaan Pengecetan Lantai II Fungsi : Menciptakan Keindahan 1
. Desain Awal
Pek. Cat Dinding Setara Mowilex Interior, Pek. Cat Dinding Mowilex Exterior,
Pek. Cat Kayu ( Kusen,Pintu Jendela ), Pek. Cat Plafond dan Les
2
. Usulan
Pek. Cat Dinding Setara Metrolite Interior, Pek. Cat Dinding setara Metrolite Exterior
Pek. Cat Kayu ( Kusen,Pintu Jendela ), Pek. Cat Plafond dan Les 3 . Penghematan Biaya = 35,528,587.35 = 21.86 % 4 . Dasar Pertimbangan :
Berdasarkan analisa Biaya Siklus Hidup proyek/ Life Cycle Cost (LCC)
Tidak bertentangan dengan batasan dalam proyek
PENUTUP
Kesimpulan
Dari analisa dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dalam penenelitian penerapan
rekayasa nilai pada proyek ini digunakan metode atau teknik Rencana Kerja Rekayasa Nilai (Value Engineering Job Plan) berdasakan teori Dell’Isola (1975) yaitu rencana kerja rekayasa nilai yang terdiri dari tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa, dan tahap rekomendasi.
2. Analisa yang digunakan dalam
tahap analisa Rencana Kerja
Rekayasa Nilai adalah analisa biaya siklus hidup (Life Cycle Cost). 3. Berdasarkan hasil analisa fungsi
pada tahap informasi dari
keseluruhan item pekerjaan,
diperoleh 4 item pekerjaan yang
mempunyai rasio C/W
(Cost/Worth) > 1, sehingga layak
untuk diadakan penerapan
Rekayasa Nilai, yaitu:
a. Pekerjaan Beton Lantai I b. Pekerjaan dinding lantai I
dan II
c. Pekerjaan keramik lantai I dan II
d. Pekerjaan pengecatan lantai I dan II
4. Total keseluruhan penghematan gedung kantor pertanahan kota
Parepare sebesar Rp.
533.595.287,76 dengan rincian : a. Pekerjaan beton lantai I
merekomendasikan
alternatif desain akhir
dengan biaya penghematan sebesar Rp. 151.742.802,82 atau 9.79%
b. Pekerjaan dinding lantai I merekomendasikan
alternatif sebagai desain
penghematan sebesar Rp. 63.370.712,26 atau 26,12% c. Pekerjaan dinding lantai II
merekomendasikan
alternatif desain akhir
dengan biaya penghematan sebesar Rp. 74.644.254,78 atau 26,12%
d. Pekerjaan keramik lantai I merekomendasikan
alternatif desain akhir
dengan biaya penghematan sebesar Rp. 85.879.651,80 atau 23.16%
e. Pekerjaan keramik lantai II merekomendasikan
alternatif desain akhir
dengan biaya penghematan sebesar Rp. 101.661.480,00 atau 28,99%
f. Pekerjaan pengecetan
Lantai I merekomendasikan alternatif sebagai desain
akhir dengan biaya
penghematan sebesar Rp. 20.767.798,74 atau 24,12%
g. Pekerjaan pengecetan
Lantai II
merekomendasikan
alternatif sebagai desain
akhir dengan biaya
penghematan sebesar Rp. 35.528.587.35 atau 21,86%
5.2 Saran
Penulis menyimpulkan saran
sebagai berikut:
1. Dalam studi penerapan Rekayasa Nilai sebaiknya dilaksanakan oleh suatu tim studi yang terdiri dari pakar atau ahli yang profesioanl
dan berwawasan luas dalam
bidangnya masing-masing sesuai objek studi yang akan dianalisa,
sehingga kriteria-kriteria yang
terkait dengan objek studi dapat ditentukan mendekati nilai ideal. 2. Penerapan Rekayasa Nilai di
lapangan sebaiknya dilakukan pada
saat awal perencanaan
pembangunan, sehingga dapat
memberikan hasil yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Dell’Isola, A. 1975. Value Engineering in
the Construction Industry. New York
: Van Nostrad Reinhold Company
Zimmerman, L. W. & Hart, G. D. (1982).
Value Engineering : A Practical Approach for Owners, Designer, and Contractors. New York : Van
Nostrald Reinhold
Dean, A. 2013. Penerapan Rekayasa Nilai
Pada Proyek Pembangunan Gedung Research center ITS Surabaya. Tugas
Akhir: Surabaya ; ITS
Wicaksono, A. Y. 2012. Penerapan
Rekayasa Nilai Pada Proyek Pembangunan Universitas Katolik Widya Mandala Pakuwon City Surabaya. Tugas Akhir : Surabaya ;