• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRODUK, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN WAFER TANGO OT Di UD. SEDULUR SUKODONO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PRODUK, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN WAFER TANGO OT Di UD. SEDULUR SUKODONO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

284

PENGARUH PRODUK, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

“ WAFER TANGO OT” Di UD. SEDULUR SUKODONO

R. Kurniawan Wahyu Jiwandono

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya ABSTRAK

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Wafer Tango OT di UD. Sedulur Sukodono sebanyak 350 orang. Sampel yang diambil sebanyak 78 orang sebagai responden. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat yaitu Keputusan Pembelian(Y), serta variabel bebas terdiri dari Produk(X1), Harga(X2), dan Pelayanan(X3). Hasil penelitian menunjukan bahwa baik secara silmutan maupun secara parsial variabel Produk, Harga, dan Pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian, yang mana variabel Harga mempunyai pengaruh dominan terhadap Keputusan Pembelian.

Oleh karna itu perusahaan harus menjaga konsistensi kesesuaian harga dengan kualitas produk yang dijual.

Kata Kunci : Produk, Harga, Pelayanan, Keputusan Pembelian.

ABSTRACT

The method used is descripve quantitative research the population in this study is that consumers Wafer Tango OT a UD. Sedulur Sukodono many as 350 people. Samples taken as many as 78 people as respondents. Variables used in this research is the dependent variable is the purchase decision(Y), as well as the independent variables consisted of Products(X1), Price(X2), and Services (X3).

The results showed that either simultan ously or in partial, Product, Price and Services have significant influence on the purchase decision, in which the variable price has dominant influence on the purchase decision. Because of that Companies must maintain consistency suitability of price and quality of products sold

Keywords : Product, Price, Service, Purchasing Decision.

PENDAHULUAN

Dunia usaha dalam era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan, dilain pihak keadaan tersebut mengakibatkan semakin ketatnya persaingan di dalam dunia bisnis, banyak produk-produk baru dan berbagai macam jenis produk dan merek dagang yang

(2)

285

beredar di pasaran, sehingga berdampak pada ketatnya persaingan di antara produsen. Dengan demikian para konsumen semakin bebas dan leluasa dalam menentukan pilihannya untuk memenuhi kebutuhan atas berbagai macam produk, menentukan harga dan mempromosikan dengan baik. Indonesia yang padat penduduknya memiliki pasar yang sangat luas bagi para perusahaan perusahaan yang memproduksi makanan ringan atau kudapan/snack. Mulai dari cracker, biscuit,cookies, snack, jelly, wafer, permen, kacang, dan kripik. Makanan ringan merupakan sesuatu untuk menghilangkan rasa lapar dalam jangka waktu sementara, memberikan masukan kedalam tubuh, atau sesuatu yang di makan untuk dinikmati rasanya.

Produk makanan ringan ini sangat digemari, terutama oleh para anak-anak dan remaja sebagai camilan saat bersantai. Hal ini membuka peluang baru yang menjanjikan dalam berbisnis makanan ringan. Oleh karena itu, banyak produsen makanan ringan yang berlomba-lomba membuat strategi dalam persaingan pasar.

Perusahaan yang membuat atau memproduksi makanan ringan atau kudapan/snack diantaranya adalah Garuda Food, Richeese Nabati, Unilever, Deka (Dua Kelinci), Orang Tua dan lain-lain. Tango Orang Tua merupakan salah satu merek produk makanan yang diproduksi oleh PT. Ultra Prima Abadi pada Desember 1995. Terdiri dari beberapa lapisan wafer dengan krim ditengahnya, tango wafer dengan konsep “One Bite Size” merupakan wafer yang pas untuk dikunyah. Sejak saat itulah Tango Wafer masuk ke dalam pasar industri makanan ringan di Indonesia dengan varian rasa Chocolate, Susu Vanilla, dan Choco Hazelnut. Kondisi persaingan pasar makanan ringan di Indonesia yang semakin ketat menurut perusahaan-perusahhan makanan ringan yang bermain di dalam industri tersebut mampu menggunakan strategi yang tepat dan jitu untuk meemenangkan persaingan di pasar yang sangat kompetitif seperti industri makanan ringan ini banyak ditentukan oleh kemampuannya dalam meramu bauran pemasaran (marketing mix) yaitu produk, harga, dan keputusan pembelian.

Produk

Produk menurut Wisnu (2013:5) ialah barang dan atau jasa yang ditawarkan di pasar untuk dikonsumsi oleh konsumen. Pengolahan produk

(3)

286

termasuk didalamnya perencanaan dan pengembangan produk dan atau jasa yang baik untuk dapat dipasarkan oleh perusahaan. Beberapa elemen dari produk tadi antara lain ialah kualitas, bentuk fisik, kemasan, merk dagang, servis dan lain-lain.

Harga

Pengertian harga sangat beragam menurut para ahli. Daryanto (2013.62) mendefinisikan harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau sejumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat meneliti atau menggunakan produk. Konsep lain harga adalah sejumlah uang yang menghasilkan pendapatan (Widiyono dan Pakkanna, 2013:142). Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan.

Pelayanan

Kinner, Bernhardt dan Krentler (2005:671) mengemukakan layanan merupakan suatu aktifitas yang tidak berwujud dan yang memberikan suatu aktifitas yang tidak berwujud dan yang memberikan suatu tingkat kepuasan bagi pemakai jasa tersebut tetapi tidak termasuk kepemilikan, dan tidak dapat disimpan atau dipindahkan.

Pengertian Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadapproduk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan pembelian, menurut Kotler dan Armstrong (2011: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli.

Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan

(4)

287 METODE PENELITIAN

Populasi

Populasi merupakan subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Disini populasi yang diambil berdasarkan konsumen yang membeli produk pada bulan januari sampai dengan April sebanyak 350 konsumen, serta populasi ini diambil pada bulan januari sampai April 2016.

Sampel

Menurut (Stanton J William 2010:55) Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili dari populasi tersebut.

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan gambaran dari pola hubungan antara variabel-variabel penelitian yang hendak diuji. Untuk gambar dari kerangka konseptual dari penelitian ini sebagai berikut :

Sumber : Peneliti (2016

Keterangan :

a. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain, yang dalam penelitian ini adalah variabel Keputusa Pembelian (Y)

b. Variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain, yang dilambangkan dengan (X1) adalah Produk, (X2) adalah Harga dan (X3) adalah Keputusan Pembelian.

Harga (X2) Keputusan pembelian

(Y) Produk (X1)

Pelayanan (X3)

(5)

288 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian terhadap instrumen penelitian, apakah dapat mengukur yang hendak diukur atau tidak. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Tabel 1

Hasil Pengujian Validitas

Variabel / Indikator Nilai r Kondisi Keterangan Produk (X1)

X2.1 0,754 Nilai r >0,223 Valid X2.2 0,775 Nilai r >0,223 Valid X2.3 0,742 Nilai r >0,223 Valid Harga (X2)

X3.1 0,759 Nilai r >0,223 Valid X3.2 0,768 Nilai r >0,223 Valid X3.3 0,758 Nilai r >0,223 Valid Pelayanan (X3)

X1.1 0,857 Nilai r >0,223 Valid X1.2 0,723 Nilai r >0,223 Valid X1.3 0,683 Nilai r >0,223 Valid Keputusan Pembelian (Y)

Y1 0,731 Nilai r >0,223 Valid

Y2 0,793 Nilai r >0,223 Valid

Y3 0,741 Nilai r >0,223 Valid

Sumber : Peneliti (2016)

Dari Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa dari indikator-indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini semuanya memiliki nilai korelasi di atas rtabel0,223. Hal ini berarti bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur semua variabel dalam penelitian ini dinyatakan mempunyai validitas yang tinggi.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif sama maka alat ukur tersebut reliabel.

(6)

289 Tabel 2

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai Alpha Keterangan

Produk (X1) 0,627 Reliabel

Harga (X2) 0,634 Reliabel

Pelayanan (X3) 0,628 Reliabel

Keputusan Pembelian (Y) 0,621 Reliabel

Sumber : Peneliti (2016)

Berdasarkan diatas terlihat bahwa variabel bebas yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), dan Pelayanan (X3), serta variabel terikat Keputusan Pembelian (Y) masing-masing memiliki nilai Alpha Cronbach yang lebih besar dari 0,6.

Kondisi ini memberikan arti bahwa seluruh variabel tersebut adalah reliabel dan dapat digunakan pada analisis selanjutnya.

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel bebas (independen) yaitu Produk (X1), Harga (X2), dan Pelayanan (X3), terhadap variabel terikat (dependen) yaitu Keputusan Pembelian (Y). Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama dapat dihitung melalui suatu persamaan regresi berganda.

Berdasarkan perhitungan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows diperoleh hasil regresi sebagai berikut :

(7)

290 Tabel 3

Model Persamaan Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

B Std. Error

1 (Constant) .161 .190

Produk (X1) .286 .087

Harga (X2) .408 .093

Pelayanan (X3) .289 .080

Sumber : Peneliti (2016)

Berdasarkan Tabel 3, maka persamaan regresi yang terbentuk pada uji regresi ini adalah :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Y = 0,161 + 0,286X1 + 0,408 X2+0,289X3

Jadi variabel bebas yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), dan Pelayanan (X3) memiliki pengaruh yang positif atau searah terhadap variabel terikat Keputusan Pembelian (Y) di UD. Sedulur Sukodono

Pengujian Hipotesis Hipotesis I

Hasil pengujian model secara bersama-sama (simultan) dengan uji F di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 128,862 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.

Oleh karena nilai Fhitung(128,862) > Ftabel(2,728) dan nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 yang jauh lebih kecil dari  (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya bahwa variabel Produk (X1), Harga (X2), dan Pelayanan (X3) secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y) pada UD.

Sedulur Sukodono.

(8)

291

Tabel 4. Hasil Uji-F (Uji Simultan)

ANOVA Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 16.537 3 5.512 128.862 .000a

Residual 3.165 74 .043

Total 19.702 77

Sumber : Peneliti (2016) Hipotesis II

Tabel 5

Hasil Uji-t (Uji Parsial)

Model T Sig.

Produk (X1) 3.287 .002

Harga (X2) 4.370 .000

Pelayanan (X3) 3.627 .001

Sumber : Peneliti (2016)

Pengaruh Produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y) Perumusan hipotesis :

Ho : Variabel Produk (X1) secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada UD. Sedulur Sukodono

H1 : Variabel Produk (X1) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada UD. Sedulur Sukodono.

Hasil perhitungan didapatkan nilai thitung sebesar 3,287 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Oleh karena nilai thitung(3,287) > ttabel(1,666) dan nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 yang jauh lebih kecil dari 0,05, maka H0ditolak dan H1diterima. Artinya bahwa variabel bebas Produk (X1) secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y).

(9)

292 Hipotesis III

Tabel 6

Hasil Uji Pengaruh Dominan

Model

Standardized Coefficients Beta

Produk (X1) .291

Harga (X2) .399

Pelayanan (X3) .293

Sumber : Peneliti (2016)

Dari tiga variabel bebas yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), dan Pelayanan (X3), dapat diketahui bahwa variabel Harga (X2) mempunyai nilai koefisien β (beta) terbesar yaitu sebesar 0,399yang merupakan nilai terbesar diantara variabel-variabel bebas yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel terikat Keputusan Pembelian (Y) adalah variabel Harga (X2).

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Pada uji hipotesis secara simultan, variabel bebas yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2), dan Pelayanan (X3) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y).

b. Pada uji hipotesis secara parsial, variabel Pelayanan, Produk dan Harga secara sendiri-sendiri (parsial) mempunyai pengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y) padaUD. Sedulur Sukodono. Pada variabel Produk mayoritas responden memiliki tanggapan pada kategori Baik terhadap produk yang dijual oleh UD. Sedulur Sukodono. Pada variabel Harga mayoritas responden memiliki tanggapan pada kategori Baik mengenai harga yang ditawarkan UD.

Sedulur Sukodono. Pada variabel Pelayanan mayoritas responden memiliki tanggapan pada kategori Baik mengenai pelayanan yang diberikan oleh karyawan UD. Sedulur Sukodono.

(10)

293

c. Variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel terikat Keputusan Pembelian (Y) adalah variabel Harga dengan nilai koefisien β (beta) yang paling tinggi diantara variabel-variabel lain.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diajukan saran- saran, antara lain :

a. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen. Dalam hal ini perusahaan harus menjaga konsistensi kesesuaian harga dengan kualitas produk yang dijual. Disamping itu perusahaan juga harus terus menambah variasi produk, baik dalam variasi ukuran maupun bentuk produk yang disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen serta yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan pelayanan untuk menambah kepuasan konsumen, sehingga konsumen akan tertarik untuk melakukan pembelian ulang.

b. Penelitian ini masih terbuka bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel- variabel lain yang mempengaruhi keputusan pembelian selain variabel- variabel yang diteliti dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Heidjrahman dan S. Husnan, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Kadarisman, M, 2012, Manajemen Kompensasi, Rajagrafindo Persada, Depok.

Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.

Moleong, Lexy J, 2007, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mulyadi, John S, 2001, Sistem Perencanaan Pengendalian Management, Penerbit Salemba 4, Edisi 2, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian di pondok pesantren Futuhiyyah 1 Melungun Dalam, Bukit Kemuning, Lampung Utara, perencanaan manajemen sumber daya manusia di pondok pesantren

Galvin (1983) mengatakan bahwa jalur perempuan masuk kedalam kelompok teroris adalah karena dorongan kekasih / pacar / suami mereka. Hal ini juga tidak terlepas

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENETAPAN ANGGOTA DAN FOKUS TUGAS DEWAN RISET NASIONAL PERIODE 2012-2014.. PERTAMA

Disiplin kerja adalah kesediaan individu untuk mematuhi segala sesuatu, baik peraturan maupun kesepakatan lainnya yang telah disepakati oleh suatu organisasi. Apabila seorang

Menurut Tarone (1980) strategi komunikasi hanya wujud jika ada kerjasama di antara penutur dengan pendengar semasa penyampaian mesej kepada para pendengar. Jika

Tujuan dari laporan akhir ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio likuiditas, leverage , aktivitas dan profitabilitas pada PT

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan secara parsial dari tingkat pengangguran terhadap kinerja perbankan di Bank Muamalat Indonesia,

• Menurut pendapat kami, kecuali atas dampak penyesuaian tersebut, jika ada yang mungkin perlu dilakukan jika kami memeriksa bukti tentang investasi di luar negeri dan labanya