KODE UNIT : O.842340.037.01
JUDUL UNIT : Memimpin Anggota Tim Gabungan
DESKRIPSI UNIT : Unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk memberikan perintah kepada personel yang berasal dari berbagai organisasi yang tergabung dalam operasi tanggap darurat
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menjadi komandan 1.1 Perintah dikeluarkan sesuai
dengan wewenang organisasi dan pedoman.
1.2 Identitas, lokasi, dan kontak komandan disampaikan kepada personel internal dan pihak yang berwenang.
2. Menetapkan sarana komando 2.1 Sarana komando yang memadai diselenggarakan sesuai dengan pedoman organisasi.
2.2 Rincian sarana disampaikan kepada pihak yang berwenang.
3. Menetapkan struktur komando 3.1 Struktur komando ditetapkan sesuai dengan keunikan dan kerumitan tugas yang diemban oleh organisasi.
3.2 Struktur komando diperluas, diubah, atau dibuatkan perjanjian dalam merespon perubahan keadaan darurat yang terjadi.
4. Menetapkan prosedur agar
komando dapat dilaksanakan 4.1 Struktur komando disampaikan kepada pihak yang berwenang dalam keadaan darurat.
4.2 Sistem informasi manajemenkomando
diterapkan.
4.3 Mekanisme komunikasi dan prosedur komando diterapkan pada berbagai level sesuai dengan pedoman organisasi.
4.4 Petugas penghubung ditetapkan keberadaannya untuk memenuhi persyaratan pengawasan dan pelaksanaan perintah.
4.5 Sistem informasi publik ditetapkan sesuai dengan persyaratan dalam rencana pengendalian.
5. Menetapkan rencana
operasionalisasi komando 5.1 Tugas diterima dan/atau ditetapkan sesuai dengan persyaratan pengendalian.
5.2 Rencana operasionalisasi komando dalam penerapan strategi dikembangkan seperti permintaan sesuai dengan pedoman organisasi.
5.3 Taktik pengelolaan tanggap darurat yang efektif didentifikasi sesuai dengan rencana operasionalisasi komando.
6. Mengelola sumber daya dibawah
komando organisasi 6.1 Pengerahansumber daya untuk memastikan rencana operasionalisasi komando diterapkan sesuai dengan pedoman organisasi.
6.2 Sumber daya fisik dan manusia dikelola secara efektif untuk mencapai hasil sesuai denganrencana.
7. Mengelola operasi 7.1 Operasi dilaksanakan sesuai
dengan rencana
operasionalisasi komando.
7.2 Perubahan status dan tindakan yang signifikan dilaporkan secara konsisten sesuai dengan kebijakan dan prosedur organisasi.
7.3 Operasi direncanakan kembali untuk memenuhi kebutuhan perubahan kondisi yang berdampak pada situasi kedaruratan.
8. Mengakhiri operasi 8.1 Sumber daya fisik, manusia, dan keuangan disiapkan sesuai dengan pedoman organisasi.
8.2 Pengarahandilakukan sesuai dengan prosedur organisasi.
8.3 Dokumentasi operasional diselesaikan sesuai dengan standar organisasi.
8.4 Laporan dibuat sesuai dengan persyaratan.
9. Mengkaji ulang operasi 9.1 Rencana dan pedoman dievaluasi.
9.2 Efektivitas komando dan interaksi dengan pengendali dicatat.
9.3 Laporan disampaikan sesuai dengan protokol.
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel
1.1 Tipe keadaan darurat 1.1.1 peristiwa alam 1.1.2 tenggelam
1.1.3 kebakaran hutan 1.1.4 tsunami
1.1.5 angin puyuh 1.1.6 biologi
1.1.7 suhu ekstrem 1.1.8 banjir/angin
1.1.9 gempa bumi/pergerakan lempengan 1.1.10 gunung meletus
1.1.11 tanah longsor 1.1.12 SAR
1.1.13 penyelamatan binatang.
1.2 Peristiwasosial/politik, dapat termasuk 1.2.1 ekonomi
1.2.2 demontrasi umum 1.2.3 terorisme
1.2.4 sabotase
1.2.5 situasi penyanderaan 1.2.6 keributan sipil
1.2.7 terorisme ekologi 1.2.8 serangan musuh.
1.3 Pertimbangan untuk menentukan sifat, tingkat, dan potensi darurat, dapat termasuk
1.3.1 Risikopada kehidupan 1.3.2 Risikopada properti 1.3.3 Risikopada lingkungan
1.3.4 lingkup dan tingkat insiden, termasuk lamanya insiden 1.3.5 ketersediaan sumber daya
1.3.6 potensi perubahan situasi 1.3.7 topografi
1.3.8 iklim
1.3.9 kecepatan terjadinya dari awal 1.3.10 demografi.
1.4 Sumber daya, dapat termasuk 1.4.1 personel operasional 1.4.2 relawan
1.4.3 personel pendukung 1.4.4 lokal
1.4.5 pemerintah provinsi/daerah 1.4.6 peralatan dan mesin
1.4.7 kendaraan
1.4.8 peralatan komunikasi 1.4.9 peralatan teknologi
1.4.10 kapal terbang, kapal laut.
1.5 Sistem manajemen informasi, dapat termasuk 1.5.1 penerimaan data
1.5.2 rekaman
1.5.3 moda tempat penyimpanan dan pengeluaran 1.5.4 prosedur danprotokol
1.5.5 peralatan pertukaran data elektronik 1.5.6 alat perekam suara dan gambar 1.5.7 penyebaran informasi publik/media
1.5.8 penugasan keamanan
1.5.9 rekamandan dokumentasi insiden.
1.6 Personel pendukung aktivitas, dapat termasuk:
1.6.1 Pengiriman makanan
1.6.2 sanitasi
1.6.3 tempat penampungan sementara
1.6.4 jasa konseling bantuan
1.6.5 jasa pengelolaan stres.
1.7 Prosedur dan prinsip penetapan fasilitas komando, dapat termasuk mempertimbangkan
1.7.1 kedekatan dengan lokasi darurat/insiden 1.7.2 tipe dan ukuranstruktur
1.7.3 kebutuhan insiden khusus 1.7.4 moda komunikasi
1.7.5 operasi logistik
1.7.6 akses menuju lokasi dan persyaratan keluar 1.7.7 persyaratan keamanan
1.7.8 sifatperalatan 1.7.9 jasa pendukung 1.7.10 parkir
1.7.11 tempat yang nyaman 1.7.12 lingkungan.
1.8 Sistem dan proses komunikasi, dapat termasuk 1.8.1 saluran khusus untuk komunikasi
1.8.2 petugas yang bertanggung jawabatas komunikasi 1.8.3 radio komunikasi
1.8.4 petugas penghubung 1.8.5 pengiriman data 1.8.6 telekomunikasi.
1.9 Personel internal dan eksternal dan otoritas, dapat termasuk 1.9.1 personel operasi
1.9.2 organisasi kedaruratan 1.9.3 organisasi tambahan 1.9.4 otoritas yang lebih tinggi 1.9.5 umum
1.9.6 media 1.9.7 klien 1.9.8 saksi
1.9.9 otoritas pemerintah dan semi pemerintah
1.9.10 korban
1.9.11 spesialis K3
1.9.12 spesialis pengelolaan kedaruratan
1.9.13 jasa penyedia
1.9.14 pemangku kepentingan dan analis lainnya.
1.10 Jasa pendukung, dapat termasuk
1.10.1 organisasi kedaruratan
1.10.2 air
1.10.3 organisasi pemasok gas dan listrik
1.10.4 organisasi konseling
1.10.5 organisasi pertolongan medis
1.10.6 kontraktor
1.10.7 organisasi jasa masyarakat
1.10.8 badan pertanahan
1.10.9 transpor.
1.11 taklimat singkat,dapat termasuk
1.11.1 stres insiden
1.11.2 evaluasi kinerja
1.11.3 analisis operasional.
1.12 Persetujuan mekanisme pelaporan, akan melibatkan 1.12.1 otorisasi
1.12.2 distribusi dan pembuatan laporan sesuai dengan peraturan dan persyaratan organisasi, dapat termasuk:
laporan media
laporan kementerian
laporan kematian
laporan situasi
evaluasi kinerja
laporan akhir
kertas taklimat.
1.13 Aktivitas terkontrol, termasuk 1.13.1 operasi
1.13.2 perencanaan 1.13.3 logistik
1.13.4 komunikasi.
1.14 Sumber informasi/ dokumen, dapat termasuk 1.14.1 prosedur darurat
1.14.2 prosedur operasi standar 1.14.3 peta
1.14.4 laporan final 1.14.5 permintaan klien
1.14.6 peralatan teknologi komunikasi 1.14.7 prosedur evakuasi
1.14.8 prosedur K3
1.14.9 perundang-undangan dan peraturan pemerintah.
2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 peralatan tulis-menulis
2.2 komputer dan aplikasinya.
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Kepala BNPB Nomor 10 Tahun 2008, Komando Tanggap Darurat Bencana
3.2 Peraturan Kepala BNPB Nomor 9 Tahun 2008, Prosedur Tetap Tim Reaksi Cepat Badan Nasional Penanggulangan Bencana
3.3 Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2008, Organisasi dan Tata Kerja Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
4. Norma dan Standar
4.1 SNI 7937:2013, Layanan kemanusiaan dalam bencana
4.2 SNI ISO 22320:2012 Keamanan masyarakat — Manajemen kedaruratan — Persyaratan untuk penanganan insiden
4.3 SNI ISO/PAS 22399:2012 Perlindungan masyarakat - Pedoman untuk manajemen kesiapsiagaan insiden dan kontinuitas
operasional
4.4 SNI 7766:2012 Jalur Evakuasi Tsunami 4.5 SNI 7743:2011 Rambu Evakuasi Tsunami
PANDUAN PENILAIAN 1. Sumber Daya
1.1 pengujian dapat dilakukan dalam lingkungan operasional atau di lingkungan kerja simulasi yang telah disetujui
1.2 sumber daya sebaiknya melibatkan akses atau simulasi situasi darurat dalam respon multi-organisasi. Ini termasuk sumber daya yang berhubungan dengan peralatan, personel, fasilitas yang sesuai dengan situasi darurat dan dalam batas kewenangan pengawasan.
2. Persyaratan kompetensi
2.1 O.842340.001.01Melakukan Kerja Efektif dalam Sektor Penanggulangan Bencana
2.2 O.842340.010.01Menunjukkan Kepemimpinan di Tempat Kerja 2.3 O.842340.011.01Memimpin Staf Lapangan
2.4 O.842340.034.01 Memberikan Pengarahan 3. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan yang Diperlukan
3.1.1 penerapan perjanjian yang relevan
3.1.2 persyaratan pedoman atau perundang-undangan 3.1.3 denah lokasi darurat
3.1.4 mengidentifikasi dan menggunakan peralatan dengan benar 3.1.5 pengetahuan tentang prinsip dan praktik melakukan aktivitas
yang menggunakan elemen pengelolaan keamanan umum 3.1.6 struktur perintah organisasi
3.1.7 proses dan prosedur
3.1.8 keamanan dan kerahasiaan bahan-bahan/material.
3.2 Keterampilan yang Diperlukan
3.2.1 mengakses informasi dan dukungan fasilitas kontrol, personel yang berada di organisasi lainnya dan otoritas eksternal
3.2.2 menganalisis situasi darurat, fungsional, dan strategis
3.2.3 mengembangkan respon perencanaan termasuk memperkirakan konsekuensi dan mengidentifikasi hal-hal yangsudah dicapai
3.2.4 efektif dan efisien dalam mengerahkan sumber daya manusia dan fisik, termasuk:
operasional dan nonoperasional personel
bahan-bahan
peralatan dan barang habis pakai
pengerahan yang efektif, pemantauan, dan komunikasi alokasi tugas-tugas organisasi
mengidentifikasi dan menggunakan peralatan dengan benar
menerapkan respon sesuai dengan prosedur organisasi dan dalam batas kewenangan
memadukan manajemen risiko dan proses keberlanjutan
berhubungan efektif dengan pengawas kedaruratan
pengoperasian sistem kerja dan peralatan
proses dan prosedur
mengamankan lokasi operasi/darurat
memilih, memprioritaskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategi yang sesuai
bereaksi dengan strategis terhadap perubahan dalam situasi darurat
menggunakan berbagai macam peralatan teknologi informasi termasuk:
- komputer - peralatan radio
- sistem pertukaran data elektronik
- penggunaan alat dan teknik pemecahan masalah.
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 semua pekerja dalam penanggulangan bencana harus menyadari isu-isu kesempatan, kesetaraan, serta hak asasi manusia di bidang kerja masing-masing
4.2 semua pekerja harus mengembangkan kemampuan bekerja dalam lingkungan budaya yang berbeda
5. Aspek Kritis
Aspek-aspek kritisdalampengujian dan pembuktian yang dipersyaratkan untuk menunjukkan unit kompetensi ini:
5.1 menerapkan respon koordinasi sesuai dengan perencanaan kontrol, dan dalam batas kewenangannya
5.2 mengidentifikasi, memilih, memprioritaskan, menerapkan, dan mengevaluasi strategi yang sesuai untuk memperoleh dan mengerahkan sumber daya sesuai dengan kontrol dan kebutuhan perencanaan komando
5.3 menganalisis kebutuhan sumber daya sesuai dengan kebutuhan kontrol saat ini dan masa depan
5.4 menerapkan dan memelihara sistem komunikasi efektif, baik internal maupun eksternal dari keadaan darurat
5.5 memantau pengerahan sumber daya sesuai dengan kebutuhan kontrol
5.6 memelihara pengadaan dan catatan tempat kerja
5.7 bereaksi dengan strategis terhadap perubahan dalam situasi darurat 5.8 memadukan proses pengelolaan risiko dan berkelanjutan
5.9 mengevaluasi kinerja koordinasi sesuai dengan kebutuhan kontrol 5.10 memodifikasi aktivitas untuk memenuhi perubahan dalam konteks
keadaan darurat
5.11 menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang penting pada saat menetapkan rencana
5.12 menjelaskan konsekuensi 5.13 menyelesaikan tugas
5.14 mengidentifikasi pencapaian
5.15 menerapkan kehati-hatian keselamatan yang relevan dengan pekerjaan
5.16 menunjukkan bukti telah menerapkan prosedur kerja yang relevan termasuk prosedur dan kebijakan bahaya, prosedur dan pedoman kerja yang berhubungan dengan pengadaan sumber daya, prosedur pengawasan mutu (bila ada), kerahasiaan dan keamanan material, sampah, polusi serta pengelolaan proses pengelolaan pemulihan lingkungan.
5.17 bukti harus dikumpulkan lebih dari satu periode waktu dalam keadaan sebenarnya atau lingkungan kerja simulasi.