ABSTRAK
Sarana Olahraga Gedebage merupakan salah satu fasilitas untuk mengakomodasi
masyarakat yang ada di Bandung khususnya dalam bidang olah raga. SOR Gedebage
sendiri nantinya akan menjadi salah satu sarana olahraga yang terbaik dan terbesar
nantinya di Bandung dan Jawa Barat dengan luas wilayah sebesar 40 hektare. Dengan
adanya SOR Gedebage ini pula maka Bandung terpilih sebagai tuan rumah
penyelenggara PON XIX pada tahun 2016. Setelah melihat rencana dan program
pembangunan SOR Gedebage serta event yang akan diselenggarakan maka sudah
seharusnya kawasan ini memiliki sebuah sign system yang teratur dan mempunyai
benang merah yang jelas. Maka dari itu secara tidak langsung kebutuhan desain grafis
pada SOR Gedebage khususnya dalam aspek environmental graphic harus cukup ideal
agar mampu mengakomodasi setiap kebutuhan dari segala aspek. Dengan fenomena
yang terjadi tersebut, maka penulis mengambil topik tentang “Pembuatan Environmental
Graphic Pada Sarana Olahraga Gedebage” dengan aspek-aspek signage, wayfinding
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR
i
v
BAB I
PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Permasalahan 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 4
1.3 Tujuan Permasalahan 5
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 6
1.5 Skema Perancangan 8
BAB II
LANDASAN TEORI 9
2.1 Pengertian Sarana Olah Raga 9
2.2 Environmental Graphic 9
2.2.1 Wayfinding 10
2.2.2 Sign 11
2.2.2.1 Macam-macamsign 14
2.2.2.2 Komponen-komponen sign 20
2.3.1 DefinisiWarna Secara Umum 29
2.3.2 Psikologi Warna 29
2.3.2 Pengaruh Warna Terhadap Lingkungan 30
2.4 Dimensi Manusia 31
2.4.1 Teori Antropometrik 31
2.4.2 Jenis Data 31
2.4.3 Pedoman Untuk Ruang Publik 32
2.5 STP (segmentasi, targeting dan positioning) 33
BAB III
DATA DAN ANALISIS MASALAH 37
3.1 Data dan Fakta 37
3.1.1 Perusahaan atau Lembaga Terkait 37
3.1.1.1 Data Dinas Tata Ruang dan CiptaKarya 37
3.1.1.2 PT Penta Rekayasa 40
3.1.1.3 PT META Engineering Consultant 41
3.1.2 Data Tentang Fenomena yang Terjadi 42
3.1.3 Data Tentang Permasalahan 43
3.1.3.1 Hasil Wawancara 43
3.1.3.2 Hasil Kwesioner 45
3.1.4 Tinjauan Terhadap Persoalan Sejenis 52
3.1.5.1 Analisis Environmetal Graphic Pada SOR Gedebage 54
3.1.5.1.1Wayfinding 54
3.1.5.1.2 Sign dan Komponen Sign 54
3.1.5.1.3 Psikologi Warna 55
3.1.5.1.4 Dimensi Manusia 55
3.1.5.1.5 Analisis STP 56
3.1.5.2 Analisis Keseluruhan 57
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH 58
4.1 Konsep Komunikasi 58
4.2 Konsep Kreatif 59
4.2.1 Environmental Graphic 59
4.2.2 Piktogram 60
4.2.3 Tipografi 60
4.2.4 Warna 61
4.2.5 Penggunaan Bentuk 61
4.2.6 Iklan 62
4.3 Konsep Media 62
4.3.1 Main Entrance 63
4.3.2 Wayfinding 63
4.3.3 Parkir Lot Sign 64
4.3.5 Room Signage 64
4.3.6 Facility Signage 64
4.3.7 Pictorial Indicator 65
4.3.8 Direct Signage 65
4.3.9 Sitemap 65
4.3.10 Ambience 65
4.3.11 Iklan 66
4.4 Budgetting 66
4.5 Hasil Karya 72
4.5.1 Main Entrance 66
4.5.2 Wayfinding 73
4.5.3 Parkir Lot Sign 74
4.5.4 Facility Signage, Pictorial Indicator, Room Signage, Entrance
Signage 75
4.5.5 Direct Signage 76
4.5.6 Sitemap 77
4.5.7 Ambience 78
4.5.8 Piktogram 80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 85
5.1 Kesimpulan 85
5.2 Saran 86
DAFTAR GAMBAR
Tabel 1.5.1 Skema Perancangan 8
Gambar 2.2.2.1 Image sign berbahan akrilik 12
Gambar 2.2.2.2 Image sign berbahan stainless dan kuningan 12
Gambar 2.2.2.3 Image sign berbahan kayu 12
Gambar 2.2.2.4 Image sign berbahan kaca 13
Gambar 2.2.2.5 Image sign berbahan batu bata dan granit 13
Gambar 2.2.2.6 Image sign berupa panel 13
Gambar 2.2.2.7 Image sign berbahan keramik 13
Gambar 2.2.2.8 Image sign berbahan kain 14
Gambar 2.2.2.1.1 Image animated sign dengan aplikasi LED 15
Gambar 2.2.2.1.2 Image banner 15
Gambar 2.2.2.1.3 Image billboards 16
Gambar 2.2.2.1.4 Image building name 16
Gambar 2.2.2.1.5 Image event sign 17
Gambar 2.2.2.1.6 Image historical maker 17
Gambar 2.2.2.1.7 Image objects 18
Gambar 2.2.2.1.8 Image park identification 18
Gambar 2.2.2.1.9 Image wall mount 19
Gambar 2.2.2.1.10 Image parker lot sign 19
Gambar 2.2.2.1.11 Image wayfinding 20
Gambar 2.2.2.2.2 Komponen Interline spacing 22
Gambar 2.2.2.2.3 Komponen Paragraph spacing 23
Gambar 2.2.2.2.4 Komponen Alignment 23
Gambar 2.2.2.2.5 Komponen Arrow 24
Gambar 2.2.2.2.6 Komponen Arrow alignment with text 24
Gambar 2.2.2.2.7 Komponen Sign colors 25
Tabel 2.2.2.2.1 Komponen viewing distance guide (Interior sign) 26
Tabel 2.2.2.2.2 Komponen viewing distance guide (Eksterior sign) 27
Tabel 2.2.2.2.3 Komponen viewing distance guide (Symbnol sign) 28
Gambar 2.2.2.2.8 Komponen Second language 28
Gambar 2.3.2.1 Spektrum warna 29
Gambar 3.1.3.1.1 Rancangan atau konsep awal 44
Gambar 3.1.3.1.2 Gambar denah stadion bola SOR Gedebage 44
Grafik 3.1.3.2.1 Data mayoritas Koresponden 45
Grafik 3.1.3.2.2 Penghasilan rata-rata koresponden 46
Grafik 3.1.3.2.3 Pendapat koresponden mengenai olahraga 46
Grafik 3.1.3.2.4 Penghasilan rata-rata koresponden 47
Grafik 3.1.3.2.5 Pengertian koresponden tentang SOR 47
Grafik 3.1.3.2.6 Kapasitas kedatangan ke SOR 48
Grafik 3.1.3.2.7 Standar fasilitas pada SOR yang ada di Bandung 48
Grafik 3.1.3.2.8 Sarana olahraga yang ada di Bandung 49
Grafik 3.1.3.2.10 Kesulitan dalam mencari fasilitas di SOR 50
Grafik 3.1.3.2.11 Fasilitas-fasilitas SOR 50
Grafik 3.1.3.2.12 Aspek permasalahan SOR 51
Gambar 3.1.4.1 Environmental Graphic Seowon Valley Golf Club 52
Gambar 3.1.4.2 Environmental Graphic Paradise 53
Gambar 4.2.3.1 Font Helvetica 60
Gambar 4.2.4.1 Contoh Warna 61
Gambar 4.2.5.1 Ide bentuk 62
Gambar 4.5.1.1 Main Entrance / Gate 72
Gambar 4.5.2.1 Wayfinding 73
Gambar 4.5.3.1 Parkir Lot Sign 74
Gambar 4.5.4.1 Facility, Pictorial, Room, dan Entrance Sign 75
Gambar 4.5.5.1 Direct Sign 76
Gambar 4.5.6.1 Site Map 77
Gambar 4.5.7.1 Baligo 78
Gambar 4.5.7.2 Sponsor 79
Gambar 4.5.8.1 Sketch Piktogram 80
Gambar 4.5.8.2 Final Piktogram 81
Gambar 4.5.9.1 Iklan Baseball 82
Gambar 4.5.9.2 Iklan Soccer 83
Gambar 4.5.9.3 Iklan Badminton 84
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
Perkembangan pembangunan secara global khususnya di Indonesia yang
semakin menuntut manusia sebagai individu agar mampu melakukan proses
percepatan dan perkembangan dalam berbagai hal, yang mencakup perubahan
secara menyeluruh dan saling berhubungan yang meliputi berbagai bidang
diantaranya ekonomi, politik, budaya yang berupaya untuk dapat memberikan
suatu solusi atau jawaban bagi kebutuhan hidup.
Pada kehidupan sebenarnya, praktik perkembangan tersebut memiliki
dampak terhadap meningkatnya konsumsi masyarakat urban1 terhadap
produk-produk yang beredar di masyarakat, yang mengakibatkan perubahan dalam gaya
dan pola hidup masyarakatnya. Bagian dari aktivitas konsumsi terebut terlihat
jelas dalam kehidupan sehari-hari, yang membuat para produsen berlomba untuk
menghasilkan suatu produk atau fasilitas yang memiliki tujuan terpenuhinya
kebutuhan konsumennya, mulai dari terbentuknya fasilitas café menampung
suatu komunitas yang ingin bersantai sambil makan, apartmen yang mulai
digemari sebagai alternative tempat tinggal, berbisnis sambil mendengarkan
1
2 musik di sebuah lounge, memenuhi kebutuhan dengan berbelanja di pusat
perbelanjaan, dan ada pula yang menjadikan olah raga sebagai suatu bentuk pola
hidup keseharianya.
Fasilitas-fasilitas tersebut memiliki tujuan untuk memenuhi dan
mempermudah kebutuhan masyarakat dan dapat digolongkan menjadi sebuah
brand baru khususnya di Kota Bandung, sehingga diperlukan sebuah identitas
yang mampu mengidentifikasi sebuah lingkungan atau fasilitas yang
diperlukan.Identitas yang dapat memberikan gambaran pada masyarakat
sehingga dapat dengan mudah memberikan arah dan gambaran tentang
segmentasi marketnya berupa elemen grafis2.
Elemen-elemen grafis tak cuma jadi pelengkap bagi sebuah bangunan
ataupun ruang publik. Dalam keseharian, grafis menjadi bagian dari penunjuk
informasi atau identitas bagi masyarakat yang secara naluri selalu mencari
kejelasan akan keberadaannya. Disadari atau tidak, setiap hari dan kemana pun
kita berpergian baik di mall, museum, apartemen, gedung-gedung perkantoran,
rumah sakit, kampus, sekolahan atau airport, selalu dapat melihat tanda-tanda
penunjuk atau sign, papan informasi, banner dan lain-lain. Elemen-elemen grafis
ini ternyata bukan hanya hiasan yang sekadar dipasang untuk melengkapi sebuah
bangunan atau tempat.Elemen-elemen grafis ini ada disiplin ilmunya, namanya
Environmental Graphic Design (EGD).
3 Sarana Olahraga Gedebage merupakan salah satu fasilitas untuk
mengakomodasi masyarakat yang ada di Bandung khususnya dalam bidang olah
raga. SOR Gedebage sendiri nantinya akan menjadi salah satu sarana olahraga
yang terbaik dan terbesar nantinya di Bandung dan Jawa Barat dengan luas
wilayah sebesar 40 hektare. Dari luas tersebut untuk stadion utama diperkirakan
akan mencapai 9 hektare. Sementara, untuk pembangunan venues dan akses jalan
dialokasikan lahan seluas 10,1 hektare. Hotel atlet dll. diperkirakan
menghabiskan lahan 4 hektare. Sisanya seluas 14,8 hektare akan dipergunakan
sebagai ruang terbuka hijau (RTH) serta berfungsi untuk resapan air sekaligus
penyegar lingkungan dan estetika3. SOR Gedebage juga mempunyai kolam
renang, lapangan tenis, bulu tangkis, bola voli, sofbol, sport club, dan kolam
dayung.Pembangunan stadion di Gedebage juga merupakan bagian dari mega
proyek Pusat Primer Gedebage (PPG) yang meliputi Kel Mekar Mulya, Kel
Derwati, dan Kel Cisaranten Kidul di Kec Rancasari dan Kel Cisaranten Wetan
di Kec Ujungberung,Kota Bandung. Luas lahan yang akan dikembangkan
menjadi kawasan terpadu itu sekitar 526,27 hektare. Selain stadion sebagai pusat
kegiatan olahraga dan PLTS, pada tahap awal 2007 ini akan dibangun juga
kawasan permukiman, terminal terpadu, dan jalan tol. Selanjutnya, secara
3
1 cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni dan keindahan serta tanggapan
4 bertahap didirikan pula rumah sakit, universitas, danau, dan berbagai fasilitas
publik serta fasilitas sosial lainnya. Dengan adanya SOR Gedebage ini pula maka
Bandung terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara PON XIX pada tahun 2016.
Setelah melihat rencana dan program pembangunan SOR Gedebage serta
event yang akan diselenggarakan maka sudah seharusnya kawasan ini memiliki
sebuah sign system yang teratur dan mempunyai benang merah yang jelas. Maka
dari itu secara tidak langsung kebutuhan desain grafis pada SOR Gedebage
khususnya dalam aspek environmental graphic yang meliput sign system,
ambience, wayfinding, dll harus cukup ideal agar mampu mengakomodasi setiap
kebutuhan dari segala aspek.Dengan fenomena yang terjadi tersebut, maka
penulis mengambil topik tentang “Pembuatan Environmental Graphic Pada
Sarana Olahraga Gedebage”.
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Permasalahan utama yang terjadi adalah belum adanya perencanaan
pembuatan environmental graphic yang sesuai dan tepat pada Sarana Olahraga
Gedebage, sehingga diharapkan perancangan environmental graphic ini dapat
membentuk citra yang diharapkan untuk sebuah SOR Gedebage dan memberikan
kontibusi yang bermanfaat untuk sarana olahraga yang lain khususnya di kota
Bandung. Dengan demikian pokok permasalahan tersebut dapat dirincikan
5 • Bagaimana membuat environmental graphic yang sesuai dengan konsep
SOR Gedebage yang memadukan fungsi fasilitas olahraga dengan
kesenian dan budaya daerah, menarik, mudah dimengerti, dan dapat
memberikan kemudahan untuk mengakses4 informasi-informasi penting
bagi pengunjung dan mengakses tempat–tempat di lingkungan SOR
Gedebage?
• Bagaimana menciptakan citra lingkungan Jawa Barat di dalam SOR
Gedebage?
Untuk perancangan, penulis membatasi ruang lingkup dalam membahas
permasalahan. Adapun ruang lingkup yang dikerjakan penulis adalah membuat
rancangan desain environmental graphic yang meliput signage, wayfinding,
information design, dan ambience untuk lingkungan SOR Gedebage yang akan
direalisasikan pada tahun 2011 mendatang. Segmentasi pasar yang dituju adalah
kepada mereka yang berada di daerah Bandung dan Jawa Barat.
1.3 Tujuan Perancangan
• Membuat environmental graphic yang sesuai dengan konsep SOR
Gedebage yang memadukan fungsi fasilitas olahraga dengan kesenian dan
budaya daerah, menarik, mudah dimengerti, dan dapat memberikan
kemudahan untuk mengakses informasi-informasi penting bagi
pengunjung dan mengakses tempat–tempat di lingkungan SOR Gedebage.
4
6
• Menciptakan citra lingkungan Jawa Barat di dalam SOR Gedebage.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Adapun beberapa teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis
adalah sebagai berikut :
• Observasi
Penulis melakukan observasi dengan riset langsung di lokasi yang akan di
bangun SOR Gedebage. Penulis melakukan pemotretan jalan untuk akses
masuk ke SOR Gedebage serta perumahan yang menjadi akses masuk ke
SOR Gedebage, mengumpulkan data stadion, data sarana olahraga di
beberapa tempat di Indonesia, perusahaan atau instansi terkait dan juga
dokumentasi environmental graphic di beberapa tempat di Jakarta.
• Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan beberapa orang yang kompeten
dan juga dapat mndukung rancangan Tugas Akhir, diantaranya :
Bapak Ganjar selaku direktur dari PT.META Engineering
Consultant.
Bapak Beny selaku penjaga warung di sekitar wilayah SOR
Gedebage.
Bapak Abdul Rohman selaku pedagang sayur di sekitar
wilayah SOR Gedebage.
Ibu Lina selaku pemilik toko dan sanggar senam di wilayah
7 Bapak Sugandi selaku pekerja di kantor pemerintahan Kel.
Ranca Numpang, Kec. Gedebage, Pemerintah Kota
Bandung.
Tri Murdono, ST selaku arsitek di PT. Penta Rekayasa.
• Studi Pustaka
Penulis memakai beberapa data pustaka untuk menjadi landasan teori dan
acuan dalam membuat rancangan Tugas Akhir, diantaranya :
Literaratur tentang environmental graphic
Buku tentang dimensi manusia
Literatur dan buku tentang warna
Buku tentang marketing (STP)
Media Internet
§ www.segd.org
§ www.conceptmagz.com
• Kwesioner
Penulis juga membuat dan menyebarkan kwesioner kepada berbagai
8
M embuat Enviroment al Graphic yan M enarik, M udah Dimengerti, M ampu M emberi Ident it as Cit ra Lingkungan Jaw a
Barat yang M emiliki Unsur Kebudayaan Sunda. SOR Gedebage
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pembuatan environmental graphic pada Sarana Olahraga Gedebage ditujukan
untuk memberi citra Jawa Barat pada Sarana Olahraga Gedebage serta memadukan sisi
olahraga dengan budaya dan kesenian Jawa Barat itu sendiri.
Perancangan pembuatan environmental graphic pada Sarana Olahraga Gedebage
membutuhkan penelitian serta pemahaman tentang konsep dasar dari arsitek perancang
SOR Gedebage itu sendiri serta tidak luput pemahaman tentang kesenian dan budaya
Jawa Barat sendiri untuk menghasilkan citra Jawa Barat yang sesungguhnya yang akan
diaplikasikan pada rancangan environmental graphic pada Sarana Olahraga Gedebage.
Penelitian yang dilakukan berupa riset langsung ke lapangan, mewawancarai pihak
terkait, serta melakukan riset tentang budaya dan kesenian Jawa Barat yang menyangkut
dengan konsep SOR Gedebage sendiri.
Tidak lupa riset warna dan bentuk yang matang untuk menghasilkan
environmental graphic yang selaras dengan bentuk bangunan yang berada di SOR
Gedebage itu sendiri.
Dari ini semua diharapkan rancangan environmental graphic pada SOR
Gedebage dapat memenuhi kebutuhan pengunjung untuk mengakses informasi serta
87 5.2 Saran
Bagi pembaca yang akan merancang tugas akhir berupa environmental graphic,
pemilihan konsep yang tepat merupakan bagian utama yang harus diperhatikan serta
didukung data yang kuat yang diperoleh dari hasil survey maupun literature,
data-data tersebut akan sangat membantu dalam perancangan environmental graphic yang
DAFTAR PUSTAKA
Lesmana, Grace. 2009, Concept Magazine
http://www.segd.org, 2 September ’09 ; 01:25WIB
Beneicke , Alice., Biesek, Jack., and Brandon, Kelley. 2003 : 4 , Wayfinding and
Signage in Library Design
Missouri , ST.Louis. 2007:88, Loft District Guidelines
Missouri , ST.Louis. 2007:80, Signage & Environmental Graphics
1996 3-2, Environmental Graphic Design Program Guide
Dameria , Anne. 2007:10 , Color Basic
Tilley. 1993:85 , The Measure Of Man and Women Revised Edition
Kuwayama, Yasaburo., Volume 3 Trademark & Symbols of the world : Pictogram &
Sign Design
Sembiring, Sentosa. 2008:3, Keolahragaan
Saliman. 1994 :162,202, Kamus Pendidikan,Pengajaran, dan Umum
Panero, Julius & Zelnik, Martin. “Dimensi Manusia dan Ruang Interior”. Jakarta:
Erlangga, 1979.