• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biodesulfurisasi Dibenzothiopena dalam Model Minyak Tetradekana oleh Bakteri Pendegradasi Sulfur Isolat SBJ8 pada Suhu, Ph, dan Sumber Karbon yang Berbeda.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Biodesulfurisasi Dibenzothiopena dalam Model Minyak Tetradekana oleh Bakteri Pendegradasi Sulfur Isolat SBJ8 pada Suhu, Ph, dan Sumber Karbon yang Berbeda."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BIODESULFURISASI DIBENZOTHIOPENA DALAM MODEL MINYAK TETRADEKANA OLEH BAKTERI PENDEGRADASI SULFUR ISOLAT

SBJ8 PADA SUHU, pH, DAN SUMBER KARBON YANG BERBEDA

SKRIPSI

OLEH:

GDE AGUNG BAGUS SURYA ADNYANA NIM. 1111205043

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

(2)
(3)

BIODESULFURISASI DIBENZOTIOPENA DALAM MODEL MINYAK TETRADEKANA OLEH BAKTERI PENDEGRADASI SULFUR ISOLAT SBJ 8

PADA SUHU, pH, DAN SUMBER KARBON YANG BERBEDA

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian

Universitas Udayana

Oleh:

Gde Agung Bagus Surya Adnyana NIM : 1111205043

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

(4)

Gde Agung Bagus Surya Adnyana (1111205043). Biodesulfurisasi Dibenzotiopena Dalam Model Minyak Tetradekana Oleh Bakteri Pendegradasi Sulfur Isolat SBJ8 Pada Suhu, pH, dan Sumber Karbon Yang Berbeda. Di bawah bimbingan Ir. Ida

Bagus Wayan Gunam, MP., Ph.D dan Anak Agung Made Dewi Anggreni, S.TP., M.Si.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu, pH, dan sumber karbon yang optimal untuk kegiatan biodesulfurisasi oleh isolat SBJ8. Isolat ditumbuhkan pada media MSSF-TD dengan konsentrasi 200 ppm DBT di tetradekana diuji pada berbagai suhu 33˚C, 37˚C, 41˚C, 45˚C, dan 49˚C, Tahap kedua adalah media awal pH berbagai 5; 5,5; 6; 6,5; 7; 7,5 dan; 8 menggunakan suhu terbaik telah diperoleh pada tahap pertama. Tahap ketiga adalah variasi dari sumber karbon untuk menggunakan glukosa, gliserol, sukrosa dan asam sitrat dengan suhu dan pH yang terbaik yang telah diperoleh dari tahap sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat SBJ8 memiliki suhu terbaik 37˚C, pH awal 7 dan glukosa sebagai sumber karbon. Dalam kondisi ini, isolat SBJ 8 memiliki pertumbuhan tertinggi masing- masing 0.552, 0.468 dan 0.358, serta bisa menurunkan DBT dalam tetradekana berturut-turut masing-masing 80.83%, 88.99% dan 85.66%.

(5)

Gde Agung Bagus Surya Adnyana (1111205043). Biodesulfurisasi Dibenzotiopena in Oil Tetradekana by Bacteria Degrading Sulfur SBJ8 Isolates at a Temperature, Ph, and Different Carbon Source. Supervised by Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP., Ph.D and Anak Agung Made Dewi Anggreni, S.TP., M.Si.

ABSTRACT

The objective of this research was to determine the temperature, pH, and the optimal carbon source for biodesulfurization activity of SBJ 8 isolate. The isolate was grown on MSSF-TD medium with a concentration of 200 ppm DBT in tetradecane tested at various temperature of 33˚C, 37˚C, 41˚C, 45˚C, 49˚C, The second stage was the initial media pH various 5; 5.5; 6; 6.5; 7; 7.5 and; 8 using the best temperature have been obtained in the first stage. The third stage was the variation of the carbon source to use glucose, glycerol, sucrose and citric acid with the temperature and pH of the best that has been obtained from the preceding stage. The results showed that the isolate of SBJ 8 had an optimum temperature of 37˚C, initial medium pH of 7 and glucose as a carbon source. In these conditions, SBJ 8 isolate had the highest growth of 0.552, 0.468 and 0.358, and could degrade DBT in row tetradekane of 80.83%, 88.99% and 85.66% respectively.

(6)

RINGKASAN

Penggunaan energi fosil terutama minyak bumi juga mempunyai dampak yang

negatif yaitu hasil pembakaran tidak sempurna dari minyak bumi dan batu bara

menghasilkan SOx yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan seperti polusi

udara dan hujan asam (Laras, 2006). Hujan asam akan memberikan pengaruh pada

daerah yang terkena seperti tanah di daerah hutan ataupun persawahan, air, mesin

industri dan bahan-bahan material lainnya. Hujan asam akan menurunkan pH tanah dan

air yang menyebabkan kerusakan tanaman, ekosistem air, mempercepat proses

pengkaratan dari beberapa material dan menyebabkan gangguan kesehatan (Cahyono,

2007).

Hidrodesulfurisasi (HDS) adalah teknologi yang sama digunakan oleh kilang

untuk mengurangi kandungan belerang. Dalam proses hidrodesulfurisasi (HDS) ini

katalitik belerang dikonversi menjadi hidrogen sulfida dengan mengkonversi belerang

menjadi hidrogen sulfida sehingga pada hidrodesulfurisai ini hanya menggunakan suhu

dan tekanan yang tinggi, oleh karena itu biaya modal serta biaya operasi terkait dengan

HDS sangat tinggi, dan tidak bekerja dengan baik pada senyawa sulfur organik (Nidhi

et al., 2005).

Salah satu usaha untuk mengatasi kandungan senyawa sulfur aromatik yang tinggi

dalam minyak bumi adalah dengan proses biodesulfurisasi. Dalam proses tersebut,

mikroba menggunakan sulfur dari minyak bumi sebagai sumber energi untuk

pertumbuhannya (Jasrizal, 2009). Biodesulfurisasi menggunakan mikroorganisme

dipakai sebagai cara memisahkan sulfur secara spesifik dari fraksi hidrokabon tanpa

mengubah struktur karbon yang ramah lingkungan dengan kondisi tekanan suhu rendah

(7)

Sebelumnya telah dilakukan isolasi bakteri pendegradasi sulfur yang diambil

dari tanah tercemar minyak bumi selama bertahun-tahun di daerah Samboja,

Kalimantan Timur. Penelitian sebelumnya telah menemukan bakteri isolat SBJ 8 yang

mampu mendegradasi sulfur aromatik dengan taraf tertinggi sebesar 80,827% dari

berbagai isolat lain yang mampu mendegradasi sulfur aromatik. Penelitian ini

menggunakan model minyak n-Tetradecane dengan substrat dibenzothiopena (Issassam,

2015).

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kondisi suhu yang optimal

sehingga isolat strain SBJ 8 dapat tumbuh baik dengan degradasi DBT tertinggi, (2)

mengetahui kondisi pH awal media yang optimal sehingga isolat strain SBJ 8 dapat

tumbuh baik dengan degradasi DBT tertinggi, (3) mengetahui sumber karbon yang

sesuai sehingga isolat strain SBJ 8 dapat tumbuh baik dengan degradasi DBT tertinggi.

Analisis data menggunakan metode deskriptif. Data hasil penelitian disusun

dalam bentuk tabel dan diklarifikasikan sehingga merupakan suatu susunan urutan data

dan digambarkan dalam bentuk grafik untuk kemudian diinterpretasikan sesuai dengan

pengamatan yang ada. Variabel yang diamati yaitu Optical Density (OD)/tingkat

kekeruhan, derajat keasaman (pH), dan kadar DBT sesudah proses desulfurisasi.

Perlakuan suhu inkubasi selama proses desulfurisasi selama 4 hari (96 jam)

menunjukkan bahwa perlakuan pada suhu 37˚C menghasilkan degradasi DBT tertinggi

yaitu sebesar 80,83%, sedangkan yang terendah ditunjukkan oleh perlakuan suhu 49 oC

yaitu sebesar 21,25%. Perlakuan pH awal media selama proses desulfurisasi selama 4

hari menunjukkan bahwa perlakuan oleh pH awal media 7 menghasilkan degradasi

DBT tertinggi yaitu sebesar 88,99% dan terendah ditunjukkan oleh pH awal media 5

(8)

selama 4 hari menunjukkan bahwa sumber karbon glukosa menghasilkan degradasi

DBT tertinggi yaitu sebesar 85.66% dan terendah ditunjukkan oleh asam sitrat hanya

(9)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian : Biodesulfurisasi Dibenzothiopena dalam Model Minyak

Tetradekana oleh Bakteri Pendegradasi Sulfur Isolat SBJ 8 pada

Suhu, pH, dan Sumber Karbon yang Berbeda

Nama : Gde Agung Bagus Surya Adnyana

Nim : 1111205043

Tanggal Lulus :

Skripsi ini telah mendapat persetujuan pembimbing

Pembimbing I

Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP., Ph.D. NIP. 19630424 198903 1 003

Pembimbing II

A A Made Dewi Anggreni, S.TP., M.Si. NIP. 19741117 199903 2 001

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana

(10)

RIWAYAT HIDUP

Gde Agung Bagus Surya Adnyana dilahirkan di Denpasar pada tanggal 13 Juni

1993. Penulis merupakan putra pertama dari dua bersaudara pasangan I Gede

Suadnyana Putra, SE dan Dewa Ayu Putu Mertanadi, S.Pd.

Penulis mulai memasuki dunia pendidikan di TK Purnayasa, Mengwi, tahun 1998.

Penulis melanjutkan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Mengwi pada tahun 1999 dan

lulus pada tahun 2005, lalu melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Mengwi tahun

2005 dan lulus pada tahun 2008. Tahun 2008 penulis melanjutkan pendidikan ke SMA

Negeri 1 Mengwi lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di perguruan

tinggi melalui jalur PMDK dan tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Teknologi

Pertanian, Universitas Udayana.

Selama tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan

Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Biodesulfurisasi Dibenzothiopena dalam Model Minyak Tetradekana oleh Bakteri Pendegradasi Sulfur Isolat SBJ 8 pada Suhu, pH, dan Sumber Karbon yang Berbeda” dengan baik. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknologi

Pertanian di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis atas dukungan, bantuan,

dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Ir Ida Bagus Wayan Gunam, MP., Ph.D sebagai pembimbing I, dan Ibu

Anak Agung Made Dewi Anggreni, S.TP., M.Si sebagai pembimbing II yang telah

banyak membantu, membimbing, dan mengarahkan selama pelaksanaan penelitian

dan penyusunan skripsi.

2. Bapak Dr. Ir. I Dewa Gede Mayun Permana, MS selaku Dekan Fakultas Teknologi

Pertanian Universitas Udayana.

3. Ibu Ir. Amna Hartiati, MP selaku Ketua Jurusan Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.

(12)

5. Segenap teknisi laboratorium Mikrobiologi Pangan dan Lab. Forensik POLDA Bali

atas bimbingan, kemudahan dan petunjuknya selama penelitian hingga penyusunan

skripsi ini selesai.

6. Penyandang dana dari Dikti yang diketuai oleh Bapak Ir. Ida Bagus Wayan Gunam,

MP., Ph.D., dalam penelitian Hibah Kompetensi (Hikom) yang telah memberikan

dana untuk kelancaran penelitian.

7. Ayah, ibu, adik, kakek, nenek, dan seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan

motivasi, dukungan dan doa kepada penulis selama masa kuliah, penelitian dan

penyusunan skripsi.

8. Teman-temanku Genk Mikroba dan Bodong Crew: Hendra, Iqbal, Krisna, Subakti,

Trikun, Budi, Bimby, Dekwan, Tebo, Made, Deba, Lucha, Eka, Dona, Maron,

Baskara, Darma Sadiya, dan yang tidak dapat disebutkan satu persatu serta semua

teman-teman di FTP Angkatan 2011 dan seluruh angkatan 2010, 2012, 2013, 2014,

terima kasih atas segala bantuannya dalam perkuliahan, membuat tugas, praktikum

dan penelitian hingga akhir skripsi ini.

9. Rekan-rekan Kribing All Day Mengwi: Mande Nesa, Arik, Jarum, Kebayan, Rahde,

Rah Febri, Surya, Yoga, Tonya, Dole, Gus Oka, Tu Becol, Godoh dan yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu terimakasi atas dukungan dan bantuannya.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa membalas semua

budi baik ini dengan balasan yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa laporan skripsi

ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan segala bentuk

kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa mendatang.

(13)

Bukit Jimbaran, September 2016

(14)

2.2. Senyawa Sulfur Dalam Minyak... 7

2.3. Dibenzothifena... 8

2.4. Penurunan Kandungan Sulfur... 9

2.4.1. Proses Hidrodesulfurisasi (HDS)……… 9

2.4.2. Biodesulfurisasi (BDS).……….….... 10

2.5. Isolat SBJ8………... 11

2.6. Pertumbuhan Bakteri (Growing Cells)... 11

2.6.1. Suhu………...……… 13

3.3. Pelaksanaan Penelitian ... 20

3.3.1. Pembuatan Media selektif MSSF (Mineral salt sulfur free)…… 20

3.3.2.Persiapan Kultur…...…….. ... 20

3.3.3. Penentuan kondisi Pertumbuhan... 21

(15)

3.4.1. Pengukuran Optical Density (OD)... 28

3.4.1. Pengukuran Derajat Keasaman (pH)... 28

3.4.1. Pengukuran Kadar DBT…………... 29

3.5. Analisis Data... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……….……... 31

4.1. Penentuan Suhu Optimal Pertumbuhan Isolat SBJ 8... 31

4.2. Penentuan pH awal Media Optimal Pertumbuhan Isolat SBJ 8... 33

4.3. Pertumbuhan Isolat SBJ 8 pada Sumber Karbon yang Berbeda ... 36

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 38

5.1. Kesimpulan ………...………...… 38

5.2. Saran ………...………... 38

DAFTAR PUSTAKA ………... 39

(16)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Pertumbuhan, pH, dan degradasi DBT isolat SBJ 8 pada suhu inkubasi yang

berbeda setelah inkubasi 4 hari (96 jam)... 31

2. Pertumbuhan, pH setelah inkubasi4 hari (96 jam), dan degradasi DBT isolat

SBJ 8 pada pH awal media yang berbeda... 34

3. Pertumbuhan, pH, dan degradasi DBT isolat SBJ 8 pada sumber karbon

yang berbeda setelah inkubasi 4 hari (96 jam)... 36

(17)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Sumber polusi udara (Christopherson (2000) dalam Gunam

2006.)………..……… 7

2. Struktur kimia dari senyawa sulfur organik dalam minyak bumi

(Kirkwood, et al 1996) ………... 8

3. Struktur kimia dibenzotiofena (Oshiro et al., 1996)... 9

4. Kurva pertumbuhan bakteri, menunjukkan empat fase pertumbuhan : a=fase lag; b=fase log; c=fase stasioner dan d=fase kematian (Brock &

Madigan, 2003)………... 12

5. Rantai Hidrokarbon Glukosa………... 16

6. Struktur kimia Asam Sitrat (sumber: Anonim, 2015)…..………... 18

7. Diagram alir persiapan kultur ... 21

8. Diagram alir penentuan kondisi pertumbuhan berdasarkan suhu ... 23

9. Diagram alir penentuan kondisi pertumbuhan berdasarkan pH ... 25

10. Diagram alir penentuan kondisi pertumbuhan berdasarkan sumber karbon.. 27

11. Pengaruh variasi suhu terhadap aktivitas pertumbuhan dan desulfurisasi strain SBJ8 selama diinkubasi 96 jam dalam 200 ppm DBT yang dilarutkan pada model minyak tetradekana dan didapatkan suhu terbaik pada suhu 37˚C yang memiliki aktivitas pertumbuhan dan

desulfurisasi………...…... 33

12. Pengaruh variasi pH terhadap aktivitas pertumbuhan dan desulfurisasi strain SBJ 8 selama diinkubasi 96 jam dalam 200 ppm DBT yang dilarutkan pada model minyak tetradekana dan didapatkan pH terbaik pada

pH 7 yang memiliki aktivitas pertumbuhan dan desulfurisasi... 35

13. Pengaruh variasi sumber karbon terhadap aktivitas pertumbuhan dan desulfurisasi strain SBJ 8 selama diinkubasi 96 jam dalam 200 ppm DBT yang dilarutkan pada model minyak tetradekana dan didapatkan sumber karbon terbaik pada glukosa sebagai sumber karbon yang memiliki

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Tahap preparasi kultur kerja isolat SBJ8……….………... 43

2. Penentuan suhu kondisi pertumbuhan isolat SBJ8…... 44

3. Penentuan pH awal media kondisi pertumbuhan isolat SBJ8………..….… 45

4. Penentuan sumber karbon kondisi pertumbuhan isolat SBJ8... …………... 46

5. Hasil Inkubasi 96 jam pada variasi pH media awal dan sumber karbon……….……….………... 47

6. Tabel luas area standar dibenzotiofena dan grafik persamaan linier …..…... 48

7. Tabel data hasil pengamatan pengujian dengan variasi suhu…………..…... 49

8. Tabel data hasil pengamatan pengujian dengan variasi pH media awal.…... 50

9. Tabel data hasil pengamatan pengujian dengan variasi sumber karbon..…... 51

10. Kromatogram hasil pengamatan…...……..…..………... 52

10a. Kromatogram Standart DBT 200 ppm……...……….………... 52

10b. Kromatrogram hasil pengamatan pada perlakuan suhu 37˚C………... 53

10c. Kromatrogram hasil pengamatan pada perlakuan pH 7…….………... 54

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa zeolit teraktivasi dengan kadar 3% (b/b) dari minyak yang diesterifikasi memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan lebih

Hubungan kardinalitas pada entity user dan entity transaksi adalah one to many sehingga atribut id_user yang menjadi primary key pada entity user akan mejadi

F Kualitas produk yang diberikan oleh toko online gifuto handicraft sangat baik F Produk souvenir dari toko online gifuto handicraft mudah rusak dan tidak tahan lama UF Pelayanan

Usaha-usaha peningkatan hubungan masyarakat dalam upaya peningkatan pencitraan sekolah di SMP Al Hikmah Surabaya antara lain (a) Peningkatan penyampaian informasi

Hasil lainnya ditemukan oleh Carolina dan Juniarti (2005) bahwa Perusahaan yang berukuran kecil akan cenderung untuk melakukan praktik perataan laba dibandingkan

Saya berkata padanya, “Saya berterima kasih karena kalian telah membantu insan Tzu Chi Afsel kami yang pergi ke Swaziland.” Dia selalu menjawab dengan gembira,

Hal itu tampak pada manajemen dakwah yang diterapkan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kudus berlandaskan pada fungsi-fungsi manajemen dari G.R

Sedangkan untuk perhitungan nilai sigma faktor lem dalam metode Six Sigma menunjukkan bahwa dalam satu juta produk terdapat 15795 produk yang mengalami kecacatan