• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Partisipasi Penganggaran pada Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan dan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Kota Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Partisipasi Penganggaran pada Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan dan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Kota Bandung)."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The budget is an element in the management control system that serves as a planning tool, a tool of work coordinating and monitoring tools for the job of top managers to improve managerial performance that can be applied to the company's organizational control mechanisms. Study was to examine the effect of participation budgetary on managerial performance in the style of leadership and the quality of human resources as a moderating variable .. The data was collected by distributing questionnaires. The respondents of this study were all employees under the Finance Director of PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) Bandung. The results of this study showed that the test results of the first hypothesis was that participation has positive and significant budgeting on managerial performance, visible from 5.604 t count> t-table 1.699. The results of the second hypothesis show leadership style did not moderate the relationship between participation budgetary on managerial performance, this is indicated by the acquisition value of the regression coefficient is negative (-0.003) and not significant because the significance value 0.966> 0.05, and the results of the third hypothesis suggests regression coefficient negative (-0.017) but not significant because the significance value of 0.383> 0.05 with the contribution of influence exerted by only 0.1%, suggesting that the quality of human resources can not moderate the relationship between participation budgetary on managerial performance. As well as the last one on the fourth hypothesis stated that the style of leadership and the quality of human resources can not moderate the relationship between participation budgetary on managerial performance, souls can be seen from the acquisition value of the regression coefficient is negative (-0.092), and no significance because the significance value 0.729> 0.05, with the contribution of influence exerted only by 3.6%.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Anggaran merupakan suatu elemen dalam sistem pengendalian manajemen yang berfungsi sebagai alat perencanaan, alat pengkoordinasian kerja, dan alat pengawasan kerja bagi manajer puncak untuk meningkatkan kinerja manajerial perusahaan yang dapat diterapkan dengan mekanisme pengendalian organisasi. Penelitian ini untuk menguji pengaruh partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan kualitas sumber daya manusia sebagai variabel moderating.. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Responden penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berada dibawah Direktur Keuangan PT. Telekomuniakasi Indonesia, Tbk (Telkom) kota Bandung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji hipotesis yang pertama adalah partisipasi penganggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial, terlihat dari t-hitung 5,604 > t-tabel 1,699. Hasil hipotesis yang kedua menunjukkan Gaya kepemimpinan tidak memoderasi hubungan antara partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial, hal ini ditunjukan dengan perolehan nilai koefisien regresi negatif ( -0,003) dan tidak signifikansi karena nilai signifikansi 0,966 > 0,05, dan hasil hipotesis ketiga menunjukkan nilai koefisien regresi negatif (-0,017) tetapi tidak signifikan karena nilai signifikasi sebesar 0,383 > 0,05dengan kontribusi pengaruh yang diberikan hanya sebesar 0,1%, yang menyatakan bahwa Kualitas sumber daya manusia tidak dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial. Serta yang terakhir pada hipotesis keempat menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dan kualitas sumber daya manusia tidak dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial, hali ini dapat dilihat dari perolehan nilai koefisien regresi negatif (-0,092), dan tidak signifikansi karena nilai signifikansi sebesar 0,729 > 0,05, dengan kontribusi pengaruh yang diberikan hanya sebesar 3,6%.

Kata kunci: Partisipasi Penganggaran, Kinerja Manajerial, Gaya

(3)

x Universitas Kristen Maranatha

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... v

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 13

2.1 Landasan Teori ... 13

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.1.10 Tujuan dan Manfaan Anggaran ... 26

2.1.11 Keterbatasan Anggaran ... 28

2.1.12 Syarat-syarat Program Anggaran ... 28

2.1.13 Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran... 29

2.1.14 Kinerja Manajerial ... 31

2.2 Rumusan Hipotesis ... 32

2.2.1 Hubungan Partisipasi Penganggaran dengan Kinerja Manajerial ... 32

2.2.2 Hubungan Partisipasi Penganggaran, Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja Manajerial ... 34

2.2.3 Hubungan Partisipasi Penganggaran, Kualitas Sumber Daya Manusia dengan Kinerja Manajerial ... 36

2.2.4 Hubungan Partisipasi Penganggaran, Gaya Kepemimpinan dan Kualitas Sumber Daya Manusia Dengan Kinerja Manajerial ... 38

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.1.5 Badan Hukum PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ... 47

3.2 Defenisi Konseptual dan Defenisi Operasional ... 48

3.2.1 Defenisi Konseptual ... 48

3.2.1.1 Variabel Terikat ... 48

3.2.1.2 Variabel Bebas... 48

3.2.1.3 Variabel Moderatting ... 48

3.2.2 Defenisi Operasional Variabel ... 49

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha

3.6.1 Uji Hipotesis 1 ... 58

3.6.2 Uji Hipotesis 2 ... 59

3.6.3 Uji Hipotesis 3 ... 61

3.6.4 Uji Hipotesis 4 ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

4.1 Hasil Penelitian ... 66

4.1.1 Karakteristik Responden ... 66

4.1.2 Uji Instrumen Penelitian ... 68

4.2 Analisis Deskriptif ... 70

4.2.1 Analisis Deskriptif Partisipasi Penganggaran di PT. Telkom Indonesia, Tbk Kota Bandung ... 70

4.2.2 Analisis Deskriptif Kinerja Manajerial di PT. Telkom Indonesia, Tbk Kota Bandung ... 73

4.2.3 Analisis Deskriptif Gaya Kepemimpinan di PT. Telkom Indonesia, Tbk Kota Bandung ... 83

4.2.4 Analisis Deskriptif Kualitas Sumber Daya Manusia di PT. Telkom Indonesia, Tbk Kota Bandung ... 87

4.3 Pengaruh Partisipasi Pengangaran Pada Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan dan Kualitas Sumber Daya Manusia Sebagai Variabel Moderatting ... 95

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 95

4.3.2 Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial ... 97

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha

4.3.2.2 Analisis Korelasi ... 99

4.3.2.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 100

4.3.2.4 Pengujian Hipotesis ... 101

4.3.3 Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderatting ... 102

4.3.4 Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Kinerja Manajerial dengan Kualitas Sumber Daya Sebagai Variabel Moderatting ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 109

5.1 Kesimpulan ... 109

5.2 Keterbatasan Penelitian………. ... 110

5.3 Saran…… ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 113

LAMPIRAN ... 117

(8)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I Grafik Laba Rugi PT. Telekomuniasi ... 8

Indonesia, Tbk tahun 2007 – 2011 Gambar II Kerangka Konseptual ... 39

Gambar III Garis Kontinum Partisipasi Penganggaran ... 73

Gambar IV Garis Kontinum Kinerja Manajemen ... 82

Gambar V Garis Kontinum Gaya Kepemimpinan ... 87

(9)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Defenisis Operasional ... 45

Tabel II Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin... 66

Tabel III Karakteristik responden berdasarkan Usia ... 67

Tabel IV Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 67

Tabel V Hasil Uji Validitas Instrumen ... 68

Tabel VI Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 69

Tabel VII Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Variabel Partisipasi Penganggaran... 71

Tabel VIII Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Perencanaan ... 74

Tabel IX Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Investigasi ... 75

Tabel X Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Pengkoordinasian ... 76

Tabel XI Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Evaluasi ... 77

Tabel XII Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Pengawasan ... 78

Tabel XIII Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Pemilihan Staff ... 79

Tabel XIV Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Negosiasi ... 80

Tabel XV Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Idikator Perwakilan ... 81

Tabel XVI Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada variabel Kinerja Manajemen ... 81

(10)

xvii Universitas Kristen Maranatha

Tabel XVIII Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada

Indikator Pemimpin Otoriter ... 84

Tabel XIX Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Pemimpin Bebas ... 85

Tabel XX Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Variabel Gaya Kepemimpinan ... 86

Tabel XXI Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Kualitas Kerja ... 88

Tabel XXII Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Tanggung Jawab ... 89

Tabel XXIII Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Kerja Sama ... 91

Tabel XXIV Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Indikator Inisiatif ... 92

Tabel XXV Rekapitulasi Tanggapan Responden Pada Variabel Kualitas Sumber Daya Manusia ... 93

Tabel XXVI Hasil Uji Normalitas Data ... 96

Tabel XXVII Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 97

Tabel XXVIII Persamaan Regresi Linier Sub Struktur Pertama ... 98

Tabel XXIX Analisis Korelasi Pearson ... 99

Tabel XXX Analisis Koefisien Determinasi ... 100

Tabel XXXI Pengujian Hipotesis Partisipasi Penganggaran pada Kinerja Manajerial ... 101

Tabel XXXII Pengaruh Partisipasi Penganggaran Pada Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating ... 102

Tabel XXXIII Uji Hipotesis Partisipasi Penganggaran Pada Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating ... 103

(11)

xviii Universitas Kristen Maranatha

Tabel XXXV Uji Hipotesis Partisipasi Penganggaran Pada

Kinerja Manajerial dengan Kualitas Sumber Daya Manusia

Sebagai Variabel Moderating ... 105

Tabel XXXVI Pengaruh Partisipasi Penganggaran Pada Kinerja

Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan dan

Kualitas SDM Sebagai Variabel Moderating ... 107

Table XXXVII Uji Hipotesis Pengaruh Partisipasi Penganggaran

Pada Kinerja Manajerial dengan Gaya Kepemimpinan dan

(12)

xix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Surat Keterangan dari Perusahaan ... 117

Lampiran B Struktur Divisi Dibawah Direktur Keuangan... 118

Lampiran C Kuesioner ... 119

Lampiran D Tabulasi Data ... 122

(13)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

Data Pribadi / Personal Details

Nama / Name : Juventus Purba

Alamat / Address : Jalan Surya Sumantri No.33 RT 03RW05

Kec. Sukajadi, Bandung

Kode Post / Postal Code : 40164

Nomor Telepon / Phone : 085220002858

Email : [email protected]

Jenis Kelamin / Gender : Laki-laki

Tanggal Kelahiran / Date of Birth : 12 Juli 1990

Status Marital / Marital Status : Belum Menikah

Warga Negara / Nationality : Indonesia

Agama / Religion : Kristen Protestan

Jenjang Pendidikan :

Periode Sekolah / Institusi /

Universitas Jurusan Jenjang

1996 - 2002 SD Methodist Kabanjahe

2002 - 2005 SLTP Methodist Kabanjahe

2005 - 2008 SMA Negeri 1 Kabanjahe

2008 - 2012 Univ. Kristen Maranatha Akuntansi S1

Demikian CV ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandung, 21 Februari 2013

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia usaha saat ini dihadapkan pada persaingan yang dapat

menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

menimbulkan kesulitan dalam proses perencanaan dan pengendalian manajemen.

Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang tak terpisahkan. Perencanaan

melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang harus

dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu.

Pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai apa yang telah dihasilkan

dan membandingkannya dengan rencana yang telah disusun. Sistem perencanaan dan

pengendalian manajemen yang dipilih dan diterapkan oleh perusahaan, untuk

mengatur kegiatan operasional yang nantinya dapat meningkatkan kemajuan

perusahaan. Seorang manajer dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik

apabila dia menggunakan suatu alat bantu yang dapat dimanfaatkan untuk

memenangkan persaingan dengan perusahaan lain serta dapat digunakan untuk

mempertahankan kelangsungan hidup dari perusahaan tersebut. Alat tersebut juga

harus mampu menjadi dasar atau pedoman bagi para manajer, baik itu manajer

puncak, manajer menengah, ataupun para manajer pada tingkat bawah serta para

karyawan yang bekerja di bawah tanggung jawab ketiga manajer tersebut dalam

menjalankan kegiatan perusahaan dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Salah

(15)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Anggaran merupakan suatu elemen dalam sistem pengendalian manajemen

yang berfungsi sebagai alat perencanaan, alat pengkoordinasian kerja, dan alat

pengawasan kerja bagi manajer puncak untuk meningkatkan kinerja manajerial

perusahaan yang dapat diterapkan dengan mekanisme pengendalian organisasi..

Anggaran juga merupakan alat bantu manajemen dalam mengalokasikan

keterbatasan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki organisasi untuk mencapai

tujuan. Pemahaman terhadap tujuan anggaran dan informasi tentang beberapa tujuan

anggaran memberi dasar bagi manajer untuk mengukur efisiensi, mengidentifikasi

masalah dan mengendalikan biaya.

Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh manajer puncak sangat

menentukan perilaku bawahannya sehingga dalam penyusunan anggaran diperlukan

perhatian yang lebih terhadap perilaku-perilaku yang berhubungan dengan anggaran

agar dapat memotivasi para manajer tingkat menengah dan bawah dalam mencapai

tujuan organisasi melalui anggaran. Dengan demikian, manajer puncak akan

berusaha menggunakan metode penyusunan anggaran yang lebih baik. Sebelumnya

penganggaran dilakukan dengan sistem top-down, dimana rencana dan jumlah

anggaran telah ditetapkan oleh atasan sehingga bawahan atau pelaksana anggaran

hanya melakukan apa yang telah disusun. Anggaran digunakan oleh manajer tingkat

atas sebagai suatu alat untuk melaksanakan tujuan-tujuan organisasi ke dalam

dimensi kuantitatif dan waktu, serta mengkomunikasikannya kepada

manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka panjang ataupun jangka pendek

(Yogi, 2008). Penerapan sistem ini mengakibatkan kinerja bawahan menjadi tidak

(16)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha diberikan tidak mencukupi (overloaded). Dalam proyeksi, atasan kurang mengetahui potensi dan hambatan yang dimiliki oleh bawahan sehingga memberikan target yang

sangat menuntut dibandingkan dengan kemampuan bawahan. Payne (2010)

menyatakan bahwa seorang atasan sebaiknya mampu menyesuaikan target yang

ingin dicapainya dengan kemampuan bawahannya. Dalam penyusunan anggaran,

atasan harus membuat estimasi pendapatan dan pengeluaran yang beralasan untuk

periode yang akan datang. Berdasarkan atas hal tersebut, perusahaan mulai

menerapkan sistem penganggaran untuk menanggulangi masalah diatas, yaitu dengan

penganggaran partisipasi (participatory budgeting). Dalam penganggaran

partisipasi, bawahan dilibatkan dalam penyusunan anggaran yang menyangkut

bagiannya masing-masing sehingga tercapai kesepakatan antara atasan dan bawahan

mengenai anggaran tersebut. Dengan diterapkannya partisipasi penganggaran, maka

akan diperoleh kepercayaan atau suatu kenyamanan bekerja serta berkomunikasi bagi

bawahan (Franklin, 2006).

Brownell dalam Puspaningsih (2002) menyebutkan dua alasan mengapa

pengaruh partisipasi anggaran pada kinerja manajerial merupakan suatu topi yang

menarik dalam penelitian, karena partisipasi dinilai sebagai pendekatan manajerial

yang dapat meningkatkan kinerja anggota organisasi dan berbagai penelitian yang

menguji hubungan antara partisipasi dan kinerja hasilnya saling bertentangan.

Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai pengaruh partisipasi penganggaran

terhadap kinerja manajerial. Hasil penelitian tersebut dikemukakan Sumarno (2005),

dimana ada yang menunjukkan partisipasi penganggaran berpengaruh positif dan

(17)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha dan ada yang menunjukkan bahwa partisipasi penyusunan anggaran mempunyai

pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja manajerial, (Milani, Kenis: Brownell

dan Hirst; dan Morse dan Reimer, dalam Sumarno, 2005). Banyak riset telah

dilakukan terhadap hubungan tersebut. Dalam riset-riset tersebut partisipasi

penganggaran merupakan variabel independen dan kinerja manajer merupakan

variabel dependen. Nouri dalam Supriyono (2004) menyatakan bahwa pada

awal-awal riset antara partisipasi penganggaran dan kinerja manajerial menunjukkan bukti

yang tidak meyakinkan (inconclusive) dan seringkali bertentangan. Govindarajan dalam Supriyono (2005) menyatakan bahwa untuk mengatasi ketidakkonsistenan

hasil-hasil riset tersebut, diperlukan pendekatan kontinjensi (Contingency). Pendekatan ini memberikan suatu gagasan bahwa hubungan antara partisipasi

penganggaran dan kinerja manajerial diduga dipengaruhi oleh faktor atau variabel

yang bersifat kondisional. Salah satu variabel kondisional tersebut adalah variabel moderating. Variabel moderasi adalah suatu variabel yang mempunyai pengaruh yang dapat menguatkan atau melemahkan hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen (Sugiyono, 2008:60). Variabel gaya kepemimpinan dan kualitas

sumber daya manusia adalah varibel yang dapat memoderasi hubungan partisipasi

penganggaran dengan kinerja manajerial dikarenakan ternyata dalam

implementasinya, penganggaran juga mempunyai dampak terhadap organisasi itu

sendiri. Adapun dampak penerapan metode pengganggaran terhadap kinerja seperti

(18)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

1) Muncul kebutuhan penyimpanan data, baik itu berupa data kualitatif maupun

kuantitatif, baik berupa finansial maupun non finansial, karena data akan diolah

menjadi informasi, untuk menentukan indikator (ukuran), serta untuk

mengevaluasi dan mengambil keputusan pengalokasian dana yang lebih objektif.

2) Muncul kebutuhan mengukur output dan input, serta kelayakan jenis indikator.

3) Biaya yang dikeluarkan lebih menekankan pada aktivitas yang dilakukan oleh si

pengguna anggaran, bukan menekankan pada jumlah anggaran yang terpakai.

4) Dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu mengidentifikasi indikator dan

mampu menganalisis biaya dan data.

Oleh karena itu, menurut Kawedar, dkk (2008), terdapat kondisi yang harus

disiapkan sebagai faktor pemicu keberhasilan implementasi penggunaan anggaran

terhadap kinerja , yaitu:

1) Kepemimpinan dan komitmen dari seluruh komponen organisasi.

2) Fokus penyempurnaan administrasi secara terus menerus.

3) Sumber daya yang cukup untuk usaha penyempurnaan tersebut (uang, waktu,

orang).

4) Penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) yang jelas. 5) Keinginan yang kuat untuk berhasil.

Dari kelima kondisi di atas, kepemimpinan dan sumber daya manusia merupakan

faktor penting dalam menunjang keberhasilan organisasi menerapkan partisiapasi

anggaran terhadap kinerja manajerial. Kesuksesan suatu organisasi atau setiap

kelompok dalam suatu organisasi sangat tergantung pada kualitas kepemimpinan.

(19)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha terjadi dengan sekuat tenaga memanfaatkan semua kesempatan yang ada,

memotivasi pengikut mereka untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi,

mengoreksi kinerja yang buruk dan mendorong organisasi ke arah

sasaran-sasarannya atau kearah tujuan perusahaan atau organisasi (Bowo, 2008).

Gaya kepemimpinan merupakan suatu norma perilaku yang digunakan oleh

seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku dengan orang

lain seperti yang ia lihat (Thoha, 2008:301). Efektivitas partisipasi penganggaran

sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan manajemen (Fiedler dan Chandra dalam

Sumarno, 2005).

Selain itu, hal yang paling penting dalam menghadapi implementasi perubahan

sistem penganggaran adalah permasalahan kesiapan SDM. SDM merupakan salah

satu faktor internal yang memegang peranan penting berhasil tidaknya suatu

organisasi dalam mencapai tujuan sehingga perlu diarahkan melalui manajemen

sumber daya manusia yang efektif dan efisien. Agar SDM mempunyai etos kerja

tinggi, terampil dan terlatih sebuah organisasi dapat melakukan pelatihan,

pendidikan, dan bimbingan bagi SDM. Hanya saja untuk menghasilkan kinerja dan

prestasi kerja yang tinggi seorang karyawan tidak hanya perlu memiliki

keterampilan, tetapi juga harus memiliki keinginan dan semangat untuk berprestasi

tinggi karena berkembang tidaknya suatu organisasi, sangat ditentukan oleh anggota

atau personel dari organisasi itu sendiri. SDM juga harus terus dibenahi sehingga

selalu siap menghadapi perubahan khususnya dalam proses penganggaran dalam

rangka peningkatan kinerja manajerial. Peningkatan kompentensi dibidang

(20)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha efisien dan efektif (Mauritz, 2008). Jadi kepemimpinan dan SDM yang akan

menentukan faktor-faktor lain seperti komitmen, penyempurnaan administrasi,

reward and punishment . Untuk itulah dalam penelitian ini menggunakan variabel moderasi gaya kepemimpinan dan kualitas sumber daya manusia.

PT. Telekomunikasi Indonesia. Tbk adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di

Indonesia. Oleh karena itu, dalam menghadapi persaingan yang ketat, PT Telkom

dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi kepada para konsumen dalam

mengembangkan usahanya dalam mengahadapi persaingan tersebut. Dalam hal ini

seluruh karyawan perusahaan mulai dari manajer puncak sampai bawahan harus

mampu meningkatkan kinerjanya agar bisa menacapai target perusahaan yang

diingainkan. PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dalam penyusunan anggarannya

mengikut sertakan para top management dan low management. Disisi lain, dalam penyusunan anggaran pasti selalu terdapat perbedaan pendapat antar partisipan,

sehingga pengambilan keputusan yang berbeda dapat mempengaruhi kinerja

manajerial.

Kinerja manajerial pada PT Telekomunikasi, Tbk ini bisa dinyatakan tidak

terlalu bagus. Bahkan sekedar informasi pada tahun 2010 PT. Telkom tidak lagi

menjadi salah satu perusahaan dengan kapitalisasi terbesar dibursa

(http://www.bisnis.com). Hal ini juga dapat dilihat dari gambar 1.1 tentang laporan

(21)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha Gambar I

Grafik Laba Rugi PT. Telekomuniasi Indonesia, Tbk tahun 2007 – 2011

Sumber : Laporan Tahunan 2011 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Data Diolah )

Dari gambar I terlihat bahwa terjadi penurunan laba pada tahun 2007 ke 2008, dan

dari tahun 2008 ke 2010 tidak mengalami kenaikan yang signifikan dan dinilai

masih cenderung datar, bahkan pada tahun 2010 ke 2011 terjadi penurun laba.

Sehingga hal ini mencerminkan kinerja manajerial PT. Telkom tidak terlalu bagus,

karena salah satu penilaian kinerja manajerial adalah pencapaian laba bersih

perusahaan. Mungkin salah satu penyebab terjadinya hal itu adalah semakin ketatnya

persaingan antara perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi.

Untuk macapai kinerja manajerial yang maksimal memerlukan strategi yang

akan dilaksanakan untuk mencapai tujuannya, dimana proses perencanaan strategi

(22)

BAB I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha mulai dari top manager sampai tingkat low manager, serta kualitas dari setiap SDM yang berada di perusahaan untuk bekerja secara efektif dan efesien.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN

PADA KINERJA MANAJERIAL DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN DAN

KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI VARIABEL

MODERATING ( Studi Pada PT. TELKOM Indonesia, Tbk Kota Bandung) . ”

1.1Identfikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah yang dapat diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah partisipasi penganggaran berpengaruh positif dan signifikan pada

kinerja manajerial ?

2) Apakah gaya kepemimpinan dapat memoderasi hubungan antara partisipasi

penganggaran pada kinerja manajerial ?

3) Apakah kualitas sumber daya manusia dapat memoderasi hubungan antara

partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial ?

4) Apakah gaya kepemimpinan dan kualitas sumber daya manusia dapat

memoderasi hubungan antara partisipasi penganggaran pada kinerja

manajerial?

1.2Maksud dan Tujuan penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

(23)

BAB I Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha

2) Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpina dapat memoderasi hubungan

antara partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial

3) Untuk mengetahui apakah kualitas sumber daya manusia dapat memoderasi

hubungan antara partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial

4) Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan dan kualitas sumber daya

manusia dapat memoderasi hubungan antara partisipasi penganggaran pada

kinerja manajerial

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

1. Bagi peneliti sendiri, diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan, baik secara teori maupun dalam praktek serta untuk

memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya khususnya tentang pengaruh

partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial dengan komitmen

organisasi dan gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating.hubungan

antara partisipasi dalam proses penyusunan anggaran.

2. Bagi perusahaan, organisasi atau badan usaha lainnya, termasuk PT.

TELKOM Indonesia, Tbk yang menjadi tempat penelitian, diharapkan

penelitian ini dapat menjadi dasar untuk mengetahui pengaruh partisipasi

penganggaran pada kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan dan

(24)

BAB I Pendahuluan 11

Universitas Kristen Maranatha 3. Memberi kajian bagi penelitian selanjutnya pada bidang yang sejenis, dan

memberikan bukti empiris tentang ada tidaknya pengaruh pengaruh

partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial dengan gaya kepemimpinan

dan kualitas sumber daya manusia sebagai variabel moderating.

1.5 Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survey explanatory research yaitu untuk menjelaskan

hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa. Dimensi waktu

penelitian ini adalah cross sectional yaitu studi satu tahap yang dilaksanakan satu kali

yang mencerminkan keadaan pada saat tertentu (Erina dan Mulyani, 2007). Jenis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data

yang belum diolah, dalam hal ini berupa hasil kuesioner yang diisi responden yakni

setiap manajer beserta staf-staf lain yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran.

Alat statistik yang digunakan yaitu:

a. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk menilai sejauh mana alat ukur tersebut diyakini

dapat dicapai sebagai alat untuk mengukur item-item dalam penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Realiabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument

tersebut sudah baik.

(25)

BAB I Pendahuluan 12

Universitas Kristen Maranatha a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya

korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antar variabel terikatnya.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

(26)

109

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada

bab sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Partisipasi penganggaran berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja

manajerial, hal ini ditunjukkan dengan t-hitung 5,604 > t-tabel 1,699, serta

pengaruh yang diberikan sebesar 52,0%, sedangkan sisanya sebesar

100%-52,0%= 48,2% merupakan pengaruh variabel lain yang tidak diteliti.

2) Gaya kepemimpinan tidak memoderasi hubungan antara partisipasi

penganggaran pada kinerja manajerial, hal ini ditunjukan dengan perolehan

nilai koefisien regresi negatif ( -0,003) dan nilai signifikansi 0,966 > 0,05

dengan pengaruh yang diberikan hanya sebesar 0%.

3) Kualitas sumber daya manusia tidak dapat memoderasi hubungan antara

partisipasi penganggaran pada kinerja manajerial, hal ini ditunjukan dengan

perolehan nilai koefisien regresi negatif (-0,017) tetapi tidak signifikan

karena nilai signifikasi sebesar 0,383 > 0,05, dengan kontribusi pengaruh

yang diberikan hanya sebesar 0,1%, sedangkan sisanya sebesar 100%-0,1% =

99,99% merupakan pengaruh dari faktor lain diluar model.

4) Gaya Kepemimpinan dan kualitas sumber daya manusia tidak dapat

memodeasi hubungan antara pengaruh partisipasi penganggaran pada kinerja

(27)

BAB V Kesimpulan dan Saran 110

Universitas Kristen Maranatha negatif (-0,092), dan tidak signifikansi karena nilai signifikansi sebesar 0,729

> 0,05, dengan kontribusi pengaruh yang diberikan hanya sebesar 3,6%,

sedangkan sisanya sebesar 100%-3,6% = 96,4% merupakan pengaruh

variabel lain diluar model.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1) Peneliti menerapkan metode sensus melalui kuesioner, sehingga peneliti

tidak melakukan wawancara atau terlibat secara langsung dalam

aktivitas perusahaan dan tidak dapat mengetahui kondisi perusahaan

sebenarnya. Hal ini menyebabkan peneliti tidak mengetahui apakah

partisipasi yang sebenarnya, bukan partisipasi semu dan kesimpulan

yang diambil hanya berdasarkan data yang terkumpul melalui

penggunaan instrumen tertulis.

2) Penerapan metode kuesioner yang dilakukan oleh penulis, terdapat

beberapa kemungkinan data yang bias yakni kemungkinan responden

tidak menjawab secara serius atau tidak jujur dan peneliti tidak

mengetahui apakah yang mengisi kuesioner benar-benar responden

yang bersangkutan.

3) Keterbatasan jumlah responden yang diperoleh oleh penulis, sehingga

(28)

BAB V Kesimpulan dan Saran 111

Universitas Kristen Maranatha 5.3 Saran

Terlepas dari beberapa keterbatasan yang dimiliki, penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat sebagai bahan masukan. Berikut beberapa saran berkaitan

dengan keterbatasan penelitian, antara lain:

1) Bagi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

a) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dapat mempertimbangkan untuk

menerapkan sistem partisipasi penganggaran sebagai alat bantu

manajemen dalam pelaksanaan tugas manajemen yaitu, perencanaan

dan pengendalian secara efektif dengan melibatkan faktor perilaku

karyawan. Mengingat hasil penelitian ini membuktikan bahwa

partisipasi penganggaran dapat meningkatkan kinerja karyawan di

perusahaan

b) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebaiknya terus meningkatkan

kualitas sumber daya manusia sehingga dapat berkontribusi secara

optimal dalam mencapai tujuan perusahaan. Serta sumber daya manusia

merupakan komponen penting dalam penyusunan dan pelaksanaan

anggaran karena SDM selalu terkait mulai dari penetapan sasaran

hingga evaluasi. SDM memiliki fungsi penting dalam penentuan

indikator kinerja yang merupakan bagian dari penetapan sasaran

anggaran.

c) Gaya kepemimpinan yang diterapkan para manajer atau atasan

sebaiknya adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi hubungan

(demokratis) karena akan membuat para karyawan semangat bekerja,

(29)

BAB V Kesimpulan dan Saran 112

Universitas Kristen Maranatha gaya kepemimpinan yang lebih demokratis dan humanis akan

memungkinkan danya fleksibilitas dan adanya masukan dalam proses

penganggaran

2) Bagi Penelitian Selanjutnya :

a) Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat memilih responden yang

berbeda yang diharapkan dapat menambah wacana ilmu pengetahuan

dan dapat memberikan kontribusi dalam pengkajian aspek-aspek

keperilakuan dalam pengembangan teori-teori akuntansi.

b) Penelitian selanjutnya diharpkan dapat menggunakan variabel lainnya

selain gaya kepemimpinan seperti motivasi, budgetary slack, budaya

perusahaan, komitmen organisasi, ketidakpastian lingkungan untuk

melihat pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja

manajerial.

(30)

113

DAFTAR PUSTAKA

---, (2011) Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk tahun

2011

Abriyani Puspaningsih. (2002) . Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran

Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Manajaer. Dalam Jurnal akuntansi dan Auditing Indonesia, 6(2): h:65.

Alwi, S. (2001) .Manajemen Sumberdaya Manusia, Stategi Keunggulan Kompetitif.

BPFE. Yogyakarta.

Anoraga, Pandji. (2007). Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis dalam Era

Globalisasi. Rineka Cipta. Jakarta.

Danim, Sudarman. (2004) .Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.

Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Gibson, J.L, Ivancevich dan Donnely, JM, 2000.” Organization : Behavior Stucture,

Processes”, Irwin. McGraw-hill.

Ivona Vrdoljak Raguz. (2010) Top Level Manager’s Leadership Style in Large

Croation Companies. The Business Review Cambridge, 14(2). h: 154. Kartono, (2000). Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta. Madiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

(31)

114

Universitas Kristen Maranatha

Matindas, R. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia; lewat Konsep AKU

(ambisi, kenyataan dan usaha). Pustaka Utama Grafiti. Jakarta.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen. Salemba Empat. Yogyakarta.

Nafarin, M. (2000). Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat. Jakarta.

Ndraha, Taliziduhu. (1997). Metodologi Ilmu Pemerintahan. Rineka Cipta. Jakarta. ---(1997). Budaya Organisasi. Rineka Cipta. Jakarta.

Noor, Wahyuddin. (2007) . Desentralisasi dan Gaya Kepemimpinan Sebagai

Variabel Moderating Dalam Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Kinerja Manajerial. Simposium Nasional Akuntan-X. Makasar.

Nurrizanty, Khairina. (2011). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Kualitas Sumber

Daya manusia Terhadap Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Badan Layanan Umum (Studi Pada BLU Universitas Diponegoro Malang). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Malang

Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku Organisasi. Edisi Kesembilan, Jilid 2. PT. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.

Safitri, Niken. (2006). Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran Terhadap

Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan : Job Relevant Information (Jri) Sebagai Varibel Antara (Studi Pada PT. Merapi Utama Pharma Cabang Yogyakarta). Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta.

Sumarno, J. (2005). Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan

(32)

115

Universitas Kristen Maranatha

Manajerial (Studi Empiris Pada Kantor Cabang Perbankan Indonesia di Jakarta). Disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.

Supriyono. (2002). Akuntansi Manajemen I. BPFE. Yogyakarta.

---.(2004). Pengaruh Variabel Intervening Kecukupan Anggaran dan

Komitmen Organisasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penganggaran danKinerja Manajer di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 19 No. 3 Universitas Gajah Mada.

---. ( 2005). Pengaruh Komitmen Organisasi, Keinginan Sosial, dan Asimetri Informasi Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Penganggaran Dengan Kinerja Manajerial. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol. 20 No. 1 Universitas Gajah Mada.

Tampubolon, Manahan P. (2008). Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior).

Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Thoha, Miftah. (2004). Kepemimpinan Dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

---. (2008). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Vincent K. Chong dan Dareen M. Jhonson. (2007). Testing A Model of The Antecendents nad Consequences of Budgetary Participation on Job Performance. Accounting and Business Research, 37 (1). h: 3-19.

Wasisto, Arief., Sholihin Mahfud. (2004). .Peran Partisipasi Penganggaran dalam

Hubungan Antara Keadilan Prosedural dengan Kinerja Manajerial dan

(33)

116

Universitas Kristen Maranatha Winardi, J. (2000). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

Yukl, Gary. (2005). Kepemimpinan Dalam Organisasi. Prehaliindo. Jakarta.

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&sqi=2&ve

d=0CBwQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.unisbank.ac.id%2Fojs%2Findex.php

%2Ffti1%2Farticle%2Fdownload%2F95%2F90&ei=KwyRUK_EBpCHrAeh_4GwD

w&usg=AFQjCNHILFPEnO-3cIlXDTrdz82-t4hfhA&cad=rja

http://bisnis.com

http://blogtutorialspss.blogspot.com/2012/06/uji-interaksi.html

http://blogtutorialspss.blogspot.com/2012/06/analisis-regresi-dengan-variabel.html

Gambar

Grafik Laba Rugi PT. Telekomuniasi Indonesia, Tbk tahun 2007 Gambar I – 2011

Referensi

Dokumen terkait

Gaya kepemimpinan juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi manajerial dalam penyusunan anggaran karena itu gaya

dan hidayahnya, sehingga tugas penyusunan skripsi dengan judul : “Gaya kepemimpinan sebagai variabel moderating dalam hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan

Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Dan Kinerja Manajerial (Survey pada Kantor Cabang

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIBEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI.. PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL ( STUDY EMPIRIS PERUSAHAAN

Sumarno (2005) Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial Tujuan penelitian adalah untuk

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial, 2) apakah gaya kepemimpinan berpengaruh

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja manajerial, dan menguji pengaruh apakah gaya kepemimpinan

Hasil yang sama dikemukakan oleh Suwadi (dalam Yogantara, 2013) bahwa variabel komitmen organisasi tidak memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja