• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Penuaan KUlit (Studi Pustaka).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Penuaan KUlit (Studi Pustaka)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Mia Risma Yosmiawati, 2006, Pembimbing I : Savitri R Wardhani, dr., SpKK Pembimbing II : Slamet Santosa, dr., M.Kes

Proses menua merupakan suatu proses dinamik yang akan dialami oleh setiap individu. Proses penuaan akan menyebabkan perubahan-perubahan anatomis dan fisiologis termasuk kulit. Banyak cara yang digunakan oleh para ahli untuk mengatasi proses penuaan tersebut khususnya proses penuaan kulit, diantaranya dengan menggunakan bahan-bahan alamiah termasuk lidah buaya ( Aloe vera ). Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagianmana sajakah dari lidah buaya (Aloe vera) yang digunakan untuk menghambat proses penuaan kulit dan mekanisme kerja zat yang terkandung dalam lidah buaya (Aloe vera) terhadap penuaan kulit.

Zat-zat yang terkandung dalam gel lidah buaya (Aloe vera) antara lain adalah zat lignin yang mempunyai kemampuan penyerapan yang tinggi pada lapisan kulit terutama lapisan epidermis kulit dan dapat menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit sehingga dapat menjaga kelembaban kulit terutama bila digunakan secara topikal. Vitamin C dan E yang terkandung dalam lidah buaya (aloe vera) merupakan suatu antioksidan alami yang dapat mencegah efek penuaan, sedangkan vitamin A dapat mengurangi keriput-keriput halus dan menjadikan kulit lebih cerah, dan unsur-unsur lainnya yang terkandung dalam lidah buaya walaupun terdapat dalam jumlah yang sedikit tetapi bila digabungkan akan didapat hasil yang baik.

Dapat disimpulkan bahwa gel lidah buaya (aloe vera) mengandung zat lignin yang dapat menahan hilangnya cairan dari permukaan kulit, vitamin E dan C dapat menghambat lipid peroksida dan mempunyai fungsi antioksidan signifikan terutama terhadap membran sel dan lipoprotein. Dan vitamin A yang bekerja di lapisan dermis akan mengatur pertumbuhan dan perkembangan sel, dan dapat memperbaiki tekstur kulit dan mencegah serta mengurangi keriput yang merupakan suatu tanda-tanda penuaan.

Kata Kunci : Lidah buaya – Penuaan Kulit

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF ALOE (ALOE VERA) ON SKIN AGING

Mia Risma Yosmiawati, 2006, Tutor I : Savitri R Wardhani, dr., SpKK Tutor II : Slamet Santosa, dr., MKes

Aging process is a dynamic process that will be experienced by every individual. Aging process wil causes physiology and anatomical changing, including skin. Many way has been used by experts to overcome the aging process especially on the skin aging, among other by using natural materials including aloe (Aloe vera).

The purpose of this Scientific Paper is to discover which part of aloe that can be use for inhibit skin aging process and the mechanism of substance that contain in aloe towards skin aging.

Substances that contain in aloe gel among other is lignin substance which has high absorption ability on skin especially epidermis and able to inhibit the loss of body liquid from surface of the skin so it can sustain the moisture of skin especially it is used topically. Vitamin C and E which contain in aloe gel represent natural antioxidant which will be able to prevent aging effect. While vitamin A can decrease wrinkles and make skin more fair, and although in small amounts of elements in aloe, but if they combined, the result will be good.

It could be concluded that aloe gel (Aloe vera) contain lignin substance which able to inhibit the loss of liquid from surface of skin, vitamin E and C can inhibit lipid peroxide and has significant antioxidant functions especially in cell membranes and lipoprotein. And vitamin A which work in dermis can repair skin texture and prevent and decrease wrinkle which indicates aging signs.

Key Word : Aloe Vera – Skin aging

(3)

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 2

1.5 Metode Penelitian ... 3

1.6 Lokasi dan Waktu...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Normal ... 4

2.1.1 Histologi Kulit...4

2.1.1.1 Lapisan Epidermis ... 6

2.1.1.2 Lapisan Dermis... 7

2.1.1.3 Lapisan Subkutis ... 8

2.1.2 Adneksa Kulit... 8

2.1.2.1 Kelenjar Kulit ... 8

2.1.2.1.1 Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)... 8

2.1.2.1.2 Kelenjar Palit (glandula sebasea) ... 9

2.1.2.2 Kuku ... 9

2.1.2.3 Rambut ... 10

(4)

viii

2.1.3 Fungsi Kulit ... 10

2.2 Kulit Menua ... 12

2.2.1 Teori Kontrol Genetik ... 13

2.2.2 Teori Radikal Bebas ... 13

2.2.3 Teori Telomerase... 14

2.2.4 Teori Crosslinking Kolagen-Elastin ... 14

2.2.5 Teori Glikosilasi Monnier ... 14

2.2.6 Teori Neuro-Endokrin (Hormonal) ... 15

2.3 Proses Menua Pada Kulit ... 15

2.4 Perubahan Pada Kulit Menua... 17

2.4.1 Kulit Kering dan Kasar... 17

2.4.2 Kulit Berkerut dan Longgar (wrinkle, laxity) ... 18

2.4.3 Bercak Ketuaan (mottled hyperpigmentation)... 19

2.4.4 Tumor Kulit ... 20

2.5 Lidah Buaya ... 20

2.5.1 Asal-usul Lidah Buaya ... 20

2.5.2 Morfologi Lidah Buaya ... 21

2.5.3 Jenis dan Varietas Lidah Buaya ... 22

2.5.4 Lidah Buaya dan Pengobatan ... 23

2.5.5 Bagian Lidah Buaya yg Dimanfaatkan untuk Pengobatan... 24

2.5.6 Zat-zat yang Terkandung dalam Lidah Buaya ... 25

2.5.6.1 Lignin ... 25

2.5.6.2 Saponin ... 26

2.5.6.3 Aloin, Barbaloin, dan Kompleks Antrakuinon... 26

2.5.6.4 Enzim-enzim... 27

2.5.6.5 Mono&Polisakarida, Selulosa, Glukosa, Mannosa, Aldopentosa dan Rhamnosa ... 28

2.5.6.6 Vitamin E dan C ... 28

2.5.6.7 Vitamin A ... 29

(5)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Khasiat Lidah Buaya Bagi Kulit ... 35

3.2 Hubungan Antara Zat yang Terkandung dalam Lidah Buaya Terhadap Penuaan Kulit... 36

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 37

4.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA... 39

(6)

x

DAFTAR TABEL

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Histologi Kulit... 5

Gambar 2.2 Perbedaan Kulit Muda dan kulit Tua ... 16

Gambar 2.3 Histologis Kulit Kering ... 17

Gambar 2.4 Kulit Berkerut dan Longgar (wrinkle, laxity)... 18

Gambar 2.5 Histologis Kulit berkerut... 19

Gambar 2.6 Bercak Ketuaan (mottled hyperpigmentation) ... 19

Gambar 2.7 Lidah Buaya (Aloe vera)... 21

Gambar 2.8 Aloe Barbadensis Miller ... 23

Gambar 2.9 Gel Lidah Buaya (Aloe vera) ... 24

Gambar 2.10 Struktur Kimiawi Lignin ... 25

Gambar 2.11 Struktur Kimiawi Saponin ... 26

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3

1.5 Metode Penelitian...3

1.6 Lokasi dan Waktu...3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kulit Normal ... 4

2.1.1 Histologi Kulit...5

2.1.1.1 Lapisan Epidermis ... 6

2.1.1.2 Lapisan Dermis... 7

2.1.1.3 Lapisan Subkutis ... 8

2.1.2 Adneksa Kulit... 8

2.1.2.1 Kelenjar Kulit ... 9

2.1.2.1.1 Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)... 9

2.1.2.1.2 Kelenjar Palit (glandula sebasea) ... 10

2.1.2.2 Kuku ... 10

2.1.2.3 Rambut ... 11

2.1.3 Fungsi Kulit ... 12

(9)

2.2 Kulit Menua ... 14

2.2.1 Teori Kontrol Genetik ... 15

2.2.2 Teori Radikal Bebas ... 15

2.2.3 Teori Telomerase... 15

2.2.4 Teori Crosslinking Kolagen-Elastin ... 16

2.2.5 Teori Glikosilasi Monnier ... 16

2.2.6 Teori Neuro-Endokrin (Hormonal) ... 17

2.3 Proses Menua Pada Kulit ... 17

2.4 Perubahan Pada Kulit Menua... 19

2.4.1 Kulit Kerung dan Kasar... 19

2.4.2 Kulit Berkerut dan Longgar (wrinkle, laxity) ... 20

2.4.3 Bercak Ketuaan (mottled hyperpigmentation)... 22

2.4.4 Tumor Kulit ... 22

2.5 Lidah Buaya ... 23

2.5.1 Asal-usul Lidah Buaya ... 23

2.5.2 Morfologi Lidah Buaya ... 24

2.5.3 Jenis dan Varietas Lidah Buaya ... 25

2.5.4 Lidah Buaya dan Pengobatan ... 26

2.5.5 Bagian Lidah Buaya yg Dimanfaatkan untuk Pengobatan... 27

2.5.6 Zat-zat yang Terkandung dalam Lidah Buaya ... 28

2.5.6.1 Lignin ... 28

2.5.6.2 Saponin ... 29

2.5.6.3 Aloin, Barbaloin, dan Kompleks Antrakuinon... 30

2.5.6.4 Enzim-enzim... 31

2.5.6.5 Mono&Polisakarida, Selulosa, Glukosa, Mannosa, Aldopentosa dan Rhamnosa ... 31

2.5.6.6 Vitamin E dan C ... 32

2.5.6.7 Vitamin A ... 33

(10)

ix

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Khasiat Lidah Buaya Bagi Kulit ... 38

3.2 Hubungan Antara Zat yang Terkandung dalam Lidah Buaya Terhadap Penuaan Kulit... 39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 40

4.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA... 41

(11)

DAFTAR TABEL

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Penuaan merupakan suatu proses dinamik dan alamiah yang akan dialami setiap manusia. Proses ini terjadi pada seluruh organ tubuh termasuk kulit. Kulit merupakan organ tubuh terluar dan terluas dapat dilihat secara jelas perubahannya. Kulit akan mengalami suatu proses penuaan alamiah secara bertahap. (Riyanto&Barakbah,2004)

Proses penuaan pada kulit dipengaruhi oleh banyak faktor ( multifaktorial ) seperti genetik, hormonal dan lingkungan. ( Djuanda, 2004 )

Para ahli memperhitungkan bahwa 20 tahun mendatang jumlah usia lanjut akan bertambah. Menjadi tua atau menua (aging) masih merupakan misteri. Seseorang dapat dikatakan tua karena jumlah umur yang telah dilaluinya, karena penampilan fisiknya atau oleh perilaku yang menyertainya. Proses menua ini oleh sebagian besar manusia tidak disukai kehadirannya, terutama kalangan wanita. Kebanyakan dari mereka takut kulit wajahnya menjadi keriput, maka tak heran jika saat ini banyak ditawarkan berbagai produk kosmetik yang konon katanya dapat mempercantik wajah. Namun banyak produk-produk kecantikan harus diwaspadai, terutama yang menggunakan bahan-bahan kimia yang pada akhirnya membahayakan bagi pemakainya.

Di era dunia kedokteran modern saat ini, tidak sedikit orang yang kembali mempelajari obat-obat tradisional. Tanaman-tanaman berkhasiat obat dikaji dan dipelajari secara ilmiah. Salah satu jenis tanaman obat yang banyak digunakan untuk kesehatan kulit adalah lidah buaya (Aloe vera). Lidah buaya merupakan

tanaman fungsional karena semua bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan, baik untuk perawatan kecantikan kulit maupun untuk mengobati berbagai penyakit. Di Indonesia sendiri, pada awalnya lidah buaya sudah dikenal sebagai

(13)

Gel dari lidah buaya diyakini mampu mempertahankan kelembaban kulit, sehingga kulit tidak mudah menjadi kering ataupun keriput. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mendalami manfaat lidah buaya dalam

menghambat proses penuaan kulit terutama kulit wajah.

1.2.Identifikasi Masalah

1. Zat aktif apa sajakah dari lidah buaya (Aloe vera) yang dapat digunakan

untuk menghambat penuaan kulit

2. Bagaimanakah mekanisma kerja zat yang terkandung dalam lidah buaya

(Aloe vera) terhadap penuaan kulit

1.3.Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memberi informasi mengenai manfaat lidah buaya sebagai salah satu alternatif terapi terhadap penuaan kulit.

Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui mekanisme kerja zat lignin yang terkandung dalam lidah buaya (Aloe vera) terhadap penuaan kulit.

1.4.Manfaat Karya Tulis Ilmiah

• Untuk menambah pengetahuan mengenai peranan lidah buaya dalam

menghambat proses penuaan.

(14)

3

1.5. Metode Penelitian

Studi pustaka

1.6.Lokasi dan Waktu

(15)

4.1 Kesimpulan

Penuaan pada kulit merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap individu yang dapat disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik yang ditandai dengan timbulnya kerutan-kerutan pada kulit.

• Proses penuaan kulit ini dapat diatasi dengan penggunaan bahan-bahan

alamiah termasuk lidah buaya. Bagian dari lidah buaya yang dapat digunakan untuk menghambat penuaan kulit adalah gel lidah buaya yang mengandung berbagai zat terutama zat lignin, vitamin E dan C serta vitamin A.

• Zat lignin mempunyai kemampuan untuk meresap ke dalam lapisan

kulit terutama lapisan epidermis sehingga mampu menahan hilangnya cairan dari permukaan kulit. Sedangkan vitamin E dan C nya merupakan suatu antioksidan alami yang dapat menghalangi efek penuaan, vitamin E dapat menghambat lipid peroksida dan mempunyai fungsi antioksidan signifikan terutama pada membran sel dan lipoprotein. Vitamin C dapat merangsang pembentukan kolagen dengan mempengaruhi produksi kolagen dengan mekanisme post-translasi dan transkripsi dengan menstimulasi pembentukan kolagen secara langsung dan spesifik dengan mengaktivasi gen pengatur kolagen. Vitamin A yang terkandung dalam gel lidah buaya dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembangunan jaringan yang normal. Bahan aktif dari vitamin A akan mengatur pertumbuhan dan pembelahan sel, dan dapat memperbaiki tekstur kulit untuk mencegah dan mengurangi keriput. Kerja vitamin A pada daerah dermis akan menimbulkan peningkatan proliferasi sel-sel epidermis, meningkatkan deskuamasi, menurunkan

(16)

38

diferensiasi sel-sel epidermis, merangsang sintesis fibroblas dan kolagen, serta meningkatkan vaskularisasi lokal.

4.2 Saran

(17)

Skin,Clinical Dermatology. 6 ed, W.B Saunders Company

Edwin Djuanda. 2004; Anti Aging dan Rahasia Awet Muda. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hal 8 -12

Eko Riyanto & Yusuf Barakbah. 2004; Faktor Intrinsik dan EkstrinsikPenuaan Kulit. Berkala Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, (33): hal 269, 270,272

H.M Hembing Wijayakusuma, . 2004; Perawatan Kecantikan Kulit Untuk Mencegah dan Menghambat Penuaan Dini.

http://cybermed.cbn.net.id?kategori+Hembing+65., 9 Juni 2005

Irni Furnawanthi,. 2004; Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

J. Rio Purbaya. 2003; Mengenal dan Memanfaatkan Khasiat Aloe Vera(Lidah Buaya). Bandung: Pionir Jaya

J.A Olson.1988; Vitamin A,Tretionin and Carotenoids In Modern Nutritions In Health and Disease. 7th ed, Philadelphia: Lea and Febiger, pp 239

Kligman AM., et al. 1989; Guidelines for The Used Topical Tretionin (RetinA) for Photoaged Skin. Pp 1:1-3

Lesson,R..,and Paparo, A.1996. Kulit dan Turunannya. Dalam Jan Tambayong & Sugito Wonodirekso: Buku Ajar Histologi.Edisi 5.Jakarta: EGC.Hal 306- 324

Marcus R., Coulston AM. 1991. Fat Soluble Vitamin. The Pharmacological Basis of Therapeutical. 2nd ed, Goodman and Gilman

Marwali Harahap. 2000. Anatomi dan Fungsi Kulit. Dalam Marwali Harahap: Ilmu Penyakit Kulit. Edisi 1. Jakarta: Hipocrates. Hal 1-3

Sjarief M. Wasitaatmadja. 2002. Anatomi Kulit. Dalam Sulistia G. Ganiswara: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3. Jakarta: FKUI. Hal 3-5

_______ 2002. Faal Kulit.Dalam Sulistia G.Ganiswara:Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 3. Jakarta: FKUI. Hal 7-8

Rumsey S., Wang ., Levin M. 1999. Vitamin C. Antioxidant Status, Diet,

(18)

40

Nutrition, and Health. USA: CRC Press LLC. Hal 163

Wasilah Rochmah & Soedjono Aswin. 2001. Tua dan Proses Menua. Berkala Ilmu Kedokteran, (16): hal 221, 223, 224

www.aloevera-bolt.hu/images/aloe%20barbadensis20Miller.jpg. 27 Oktober 2005

www. archrheumatoid.net/images/icn16c.jpg. 13 September 2005

www. changjaya/abadi.com/jamu-jawa06.htm. 2 Maret 2005

www.doctorphyto.com/images/anti_wrinkle/after_w_saran_gauze.jpg.2 Maret 2005

www. fda.gov/fdac/graphics/2004graphics/wrinkleinfog.jpg. 2 Maret 2005

www. friedli.com/herbs/phytochem/saponin.gif. 27 Oktober 2005

www. indianspringherbs.com/images/aloe.jpg. 2 Maret 2005

www. jaapa.com/issues/articles/screen.jpg. 8 april 2005

www. laserdermct.com/esquire_skin.jpg. 12 Agustus 2005

www. Rpi.edu/bio-tech-Environ/FUNDAMANT/lignin. 8 April 2005

Referensi

Dokumen terkait

  Keywords:

FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe vera (L.) Webb) DENGAN GELLING AGENT KITOSAN.. DAN UJI EFEK PENYEMBUHAN

“Pembuatan Sabun Transparan Dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) ” Program Studi DIII Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.. Lidah

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh maserat lidah buaya (Aloe vera) terhadap kadar kolesterol darah mencit (Mus musculus) jantan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian zat bioaktif lidah buaya ( Aloe vera barbadensis ) dalam bentuk kering pada konsentrasi 1,0 g/kg ransum pada ayam petelur di

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lidah buaya ( Aloe vera ) dan waktu penutupan luka sayat pada mukosa rongga mulut tikus wistar.. Lidah buaya diambil

Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh penambahan gel lidah buaya (Aloe vera) terhadap karakteristik sabun cair

Manisan dengan perlakuan perendaman larutan kapur memiliki rasa yang sesuai dengan manisan lidah buaya pada umumnya dikarenakan saat proses perendaman gel lidah