KARYA TULIS AKHIR
EFEK ANTIMIKOBA EKSTRAK KULIT LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae
Oleh :
Bella Yulia Rachmawati 09020121
FAKULTAS KEDOKTERAN
ii
HASIL PENELITIAN
EFEK ANTIMIKOBA EKSTRAK KULIT LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh
Bella Yulia Rachmawati 09020121
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
iii
LEMBAR PENGESAHAAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang Maret 2013
Pembimbing I
dr. Kusuma Andriana, Sp.OG
Pembimbing II
dr. Annisa Hanifwati
Mengetahui, Fakultas Kedokteran
Dekan,
iv
Karya Tulis Akhir oleh Bella Yulia Rachmawati ini telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada Tanggal: 15 Maret 2013
Tim Penguji
dr. Kusuma Andriana, Sp. OG , Ketua
dr. Annisa Hanifwati , Anggota
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul ”Efek Antimikroba Ekstrak Kulit Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap
Pertumbuhan Shigella dysentriae”. Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada pihak yang telah mendukung penyelesaian Karya Tulis Akhir ini, terutama kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia kesehatan, kesabaran dan lindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. 2. dr.Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang sekaligus selaku penguji yang telah memberikan kepercayaan, inspirasi, waktu, dan masukan. kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
vi
4. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kepercayaan dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
5. dr. Iwan Sis, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kepercayaan dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
6. dr. Kusuma Andriana, Sp. OG, selaku dosen pembimbing I yang penuh kesabaran memberikan bimbingan, inspirasi, masukan dan meluangkan waktunya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7. dr. Annisa Hanifwati, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran dalam membimbing serta mengarahkan saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Kedua orang tuaku tercinta Papa Heru Joko Setiyono dan Mama Henny Yuliana yang selama ini telah memberikan kasih sayang, dukungan, semangat, perhatian serta doanya selama ini. Terima kasih papa dan Mamaku. You are my everything.
9. Adek ku tersayang Mitha Rinjani Putri makasih untuk semangat, dukungan, inspirasi serta doanya selama ini, dan terima kasih juga untuk si kembar Naldi dan Naldo.
vii
11.Sahabat dan keluarga kecilku Astrini, Merinda, Marsha, Cut, Karina, Indah, Leni, Anngie, Tia, Wina, Udin, Mas Hilman, Cendy, Zulfahmy, mbak Putri, Diana, Danys, Dito, Atika yang selalu ada buat aku baik dalam susah maupun senang, terima kasih juga untuk motivasinya, kasih sayang, doa, hiburan serta ilmu nya selama masa perkuliahan ini. Semoga kita semua sukses dunia akhirat, menjadi dokter yang berguna bagi masyarakat, agama, bangsa dan negara. Amin.
12.Pak Joko selaku staf laboratorium FK UMM yang telah banyak membantu dengan tulus dan baik secara langsung dan tidak langsung dalam penelitian ini.
13.Mbak Emi, Mbak Dila, Mas Didit, Mas Faisal, Pak Yono, Ibu Rom, Mba’ Fat, Mas Mifta, serta para staf FK UMM lainnya yang telah banyak
membantu dalam proses administrasi dan maupun proses lainnya.
14.Para dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.
15.Semua teman-teman FK UMM angkatan 2009 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh pendidikan kedokteran.
16.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
viii
penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dan semoga penelitian ini dapat menambah wawasan serta bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, 15 Maret 2013
ix ABSTRAK
Rachmawati, Bella Yulia . 2013. Efek Antimikroba Ekstrak Kulit Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Shigella dysentriae. Karya Tulis Akhir, Program Pendidikan Dokter, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (I) dr. Kusuma Andriana, Sp.OG (2) dr. Annisa Hanifwati.
Latar Belakang: Shigella dysentriae yang merupakan bakteri patogen gram negatif yang berkembang dari kerabat enterobacteriae yang dapat menyebabkan diare. Penggunaan sediaan antimikroba yang tidak rasional dapat menimbulkan resistensi bakteri Shigella dysentriae. Ekstrak kulit lidah buaya diperkirakan memiliki efek antimikroba terhadap Shigella dysentriae.
Tujuan: Membuktikan efek ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera) sebagai antimikroba terhadap pertumbuhan Shigella dysentriae
Metode: Penelitian ini menggunakan True eksperimental, dengan menggunakan post test only control group design. Menggunakan metode dilusi tabung untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak kulit lidah buaya dengan berbagai konsentrasi terhadap bakteri Shigella dysentriae dan untuk mengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM). Sampel yang digunakan adalah bakteri Shigella dysentriae, konsentrasi ekstrak kulit lidah buaya yang digunakan adalah 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, dan kontrol kuman.
Hasil Penelitian: KHM dalam penelitian ini tidak dapat diamati dikarenakan warna ektrak yg hitam dan pekat, dan KBM ekstrak kulit lidah buaya terhadap Shigella dysentriae pada konsentrasi 25%. Uji statistik one way ANOVA signifikansi 0,000 < p (0,01) menunjukkan ada perbedaan yang signifikan. Uji korelasi signifikansi 0,000 < p (0,01) dan r= -0,667 menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak kulit lidah buaya yang diberikan, maka semakin sedikit pertumbuhan Shigella dysentriae. Uji regresi, didapatkan (R2= 0,444.) yang artinya pengaruh yang di berikan sebesar 44,4%.
Kesimpulan: Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) terbukti memiliki efek antimikroba terhadap bakteri Shigella dysenteriae secara in vitro,
x ABSTRACT
Rachmawati, Bella Yulia. , 2013. Antimicrobial effect of extract aloe vera rind (Aloe vera) toward Shigella dysentriae in vitro. The Last Scientific Writing, Medical Faculty of University Muhammadiyah Malang. Advisor: (I) dr. Kusuma Andriana, Sp.OG (2) dr.Annisa Hanifwati.
Background: Shigella dysentriae is a gram-negative pathogenic bacteria that evolved from family enterobacterial and may cause diarrhea. Irrational use of antimicrobe can arise Shigella dysentriae bacteria resistant. The content of rind extracts of aloe vera is expected to be used as antimicrobial agents to overcome
Shigella dysentriae.
Objective: Proving the influence of aloe vera rind extract as an antimicrobial against growth of Shigella dysentriae.
Methods: This study uses an true experimental, using a post-test only control group design. Using tube dilution test in order to know the antimicrobial effect of extracts of aloe vera rind (Aloe vera) in various concentrations of Shigella dysentriae and to determine the Minimal Inhibitory Concentration (MIC) and Minimal Bactericidal Concentration (MBC). The sample is Shigella dysentriae bacteria, the consentration of aloe vera rind extract that is used in 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, and bacteria control.
Results: MIC are could not be observed because the extract colour is black and concentrated and MBC are fixed in 25 %. One-way ANOVA test, significance 0.000 <p (0.01) showed no significant difference. Correlation test, significance 0.000 <p (0.01) and r = -0.667 shows the higher concentration of aloe vera rind extract is given, the less growth of Shigella dysentriae. regression test (R2 = 0.444), Which means that the effect is given by 44.4% .
Conclusion: Aloe vera rind Extract (Aloe vera) has antimicrobial effects against Shigella dysenteriae bacteria in vitro.
xi DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PENGUJIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
Daftar Isi... xi
Daftar Tabel ... xv
Daftar Gambar ... xvi
Daftar Singkatan... xvii
Daftar Lampiran ... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lidah buaya ...5
2.1.1 Sejarah lidah buaya ... 5
2.1.2 Taksonomi Lidah buaya (Aloe vera)... 6
2.1.3 Gambaran Umum Lidah Buaya ... 7
xii
2.1.5 Jenis dan Varietas Lidah Buaya ... 9
2.1.6 Zat-zat yang terkandung dalam Lidah Buaya ... 11
2.1.7 Struktur dan Kandungan Daun Lidah Buaya ... 12
2.1.8 Manfaat Lidah Buaya sebagai Antibakteri ... 15
2.1.9 Hasil Penelitian Terdahulu ... 16
2.1.10 Saponin ... 20
2.1.11 Flavanoid ... 20
2.1.12 Tanin ... 20
2.1.13 Alkaloid ... 21
2.2 Shigella dysentriae ... 22
2.2.1 Taksonimi Shigella dysentriae ... 23
2.2.2 Morfologi dan Struktur ... 23
2.2.3 Patogenesis dan Patologi ... 23
2.2.7Toksin Shigella dysentriae...24
2.2.8Tanda klinis Infeksi Shigella dysentriae...24
2.2.9Diagnostik Laboratorium...25
2.2.10Pengobatan...26
2.3 Uji Kepekaan Bakteri terhadap Antimikroba ... 26
2.3.1 Metode Dilusi Tabung ... 27
xiii
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep ... 29
3.2 Hipotesis ... 31
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 32
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32
4.3 Populasi dan Sampel ... 32
4.3.1 Populasi ... 32
4.3.2 Sampel ... 32
4.3.3 Estimasi Jumlah Pengulangan ... 33
4.4 Variabel Penelitian ... 33
4.4.1 Variabel Bebas ... 33
4.4.2 Variabel Tergantung... 33
4.5 Definisi Operasional ... 34
4.6 Instrumen Penelitian...35
4.6.1Alat dan bahan identifikasi Shigella dysentriae... 35
4.6.2Alat dan bahan pembuatan ekstrak kulit lidah buaya...36
4.6.3Alat dan bahan uji kepekaan ekstrak kulit lidah buaya...36
4.7 Prosedur Penelitian ... .37
4.7.1Sterilisasi alat...37
4.7.2 Pembuatan medium nutrient agar plate...38
4.7.3 Pembuatan medium nutrient cair...38
4.7.4 Pembuatan ekstrak kulit lidah buaya...39
xiv
4.7.5.1 Pewarnaan Gram ... .40
4.7.5.2 Penanaman pada medium Salmonella-Shigella (SS)41 4.7.5.3 Tes Biokimia ... .41
4.7.5.4 Reaksi Fermentasi Gula-gula...43
4.7.6 Uji efektifitas kepekaan larutan ekstrak kulit lidah buya terhadap Shigella ... 44
4.8 Alur penelitian ... 48
4.9 Analisis Data ... 49
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Efek Antimikroba Ekstrak kulit lidah buaya Terhadap Shigella dysentriae... 55
5.1.1 Kadar Hambat Minimum (KHM) Ekstrak kulit lidah buaya .. 56
5.1.2 Kadar Bunuh Minimum (KBM) Ekstrak kulit lidah buaya .... 57
5.2 Analisis Data ... 59
5.2.1 One way Anova ... 59
5.2.2 Pengujian Korelasi dan Regresi ... 60
BAB 6 PEMBAHASAN ... 65
BAB 7 PENUTUP 7.1 Kesimpulan ... 69
7.2 Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 71
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Karakteristik Tiga Jenis Tanaman Lidah Buaya...10
Tabel 2.2 Zat-zat yang Terkandung dalam Lidah Buaya...11
Tabel 2.3 Komposisi Kimia Gel Lidah Buaya ...13
Tabel 2.4 Skrining Fitokimia ekstrak Aloe vera...17
Tabel 2.5 Minimum inhibitory concentration (MIC) Ekstrak Lidah Buaya...17
Tabel 2.6 Tes Spesies Shigella...24
Tabel 2.7 Reaksi Biokimia...24
Tabel 5.1 Rata-rata jumlah koloni Shigella dysentriae dalam beberapa konsentrasi ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera)...53
Tabel 5.2 Hasil Analisis Data Jumlah Koloni Shigella dysentriae Dengan Uji Anova...54
Tabel 5.3 Hasil Uji Lanjut Honesty Significant Differences 5% Dosis kulit lidah buaya...55
Tabel 5.4 Hasil Analisis Data Jumlah Koloni Shigella dysentriae dengan Uji Korelasi...56
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Aloe vera ...6
Gambar 2.2 Shigella dysentriae...20
Gambar 3.1 Kerangka konsep...32
Gambar 4.1 Skema Alur Penelitian I...48
Gambar 5.1 Kadar Hambat Minimum...51
Gambar 5.2 Kadar Bunuh Minimum...52
xvii
DAFTAR SINGKATAN
ANOVA :Analisis of Variance
As :Asam
Alk : Alkalin
EMB(agar) :Eosine-Methylene Blue
IMViC test :Indole, Methylen-red, Voges-Proskauer, Citrat test KBM :Kadar Bunuh Minimum
KHM :Kadar Hambat Minimum
MR : Methyl-red
NCCLS :National Committee for Clinical Laboratory Standart SS(agar) :Salmonella-Shigella
TSI (agar) :Triple Sugar Iron
VP : Voges-Proskauer
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Determinasi Tanaman Lidah Buaya ... 70
LAMPIRAN 2 Hasil Penelitian ... 71
LAMPIRAN 3 Hasil Analisis Statistik ... 74
LAMPIRAN 4 Gambar Alat-alat Penelitian ... 80
xix
DAFTAR PUSTAKA
Agarry O O, Olaleye, Bello-Michael, 2005, Comparative antimicrobial activities of aloe vera gel and leaf. African journal of Biotechnology, Volume 4 (12), Hlm 1413-1414, di akses 29 Desmber 2012 < www.academicjournals.org/AJB>
Agus Kardinan & Agus Ruhnayat. 2008, Budi Daya Tanaman Obat Secara Organik, Agro Media Pustaka, Jakarta, Hlm 44-50.
Armalia Iriano, 2008, Efek Antimikroba Infusum Aloe vera Terhadap Porphyromonas ginggivalis in vitro ( Perbandingan metode ekstraksi meserasi & infundasi), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Astawan, M, 2008, Khasiat Makanan Mentah, Raw Food Diet, Gramedia, Jakarta, Hlm 32-33.
Astuti, 2004, Tanggap Tanaman Lidah Buaya (Aloe vera chinensis) Terhadap Pemberian Mikroba dan Abu Janjang Kelapa Sawit di Lahan Gambut, Sekolah Pasca Sarjan, Institut Pertanian Bogor, di akses tanggal 10
Januari 2013 <
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/6715/2004aku.p df?sequence=4>
Ayalu A. Reda, dkk. 2011, Antibiotic Susceptibility Patterns of Salmonella and Shigella Isolates in Harar, Eastern Ethiopia. Journal of Infectious Disease and Imunity Vol. 3(8), pp. 134-139, di akses 29 Desmber 2012 <www.academicjournals.org/JIDI>
Bajwa R, Shafique S, 2007, Appraisal of antifungi activity of Aloe vera, Mycopath Volume 5(1), Hlm 5-9, di akses 29 Desmber 2012 <http://111.68.103.26/journals/index.php/mycopath/article/viewFile/19 2/97>
Boel T, 2002, Daya Antibakteri pada Beberapa Konsentrasi dan Kadar Hambat Tumbuh Minimal dari Aloe vera. Dentika Dent, Volume 7(1), hlm
58-66, di akses 29 Desember 2012 <
http://journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-2-05.pdf>
xx
Choi S, Chung MH.A, Review on the relationship between Aloe vera components and their biologic effects. Seminar in Integrative Medicine
2003,1(1): 53-62, di akses 30 Desember 2012,
<http://libra.msra.cn/Publication/24811444/a-review-on-the-relationship-between-aloe-vera-components-and-their-biologic-effects>
Dahlan SM, 2008, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika.Jakarta, Hlm 17-36
Dalimartha S,2007, Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Diabetes Mellitus, Cet.12, Penebar Swadaya, Jakarta, Hlm 124.
Dzen, M.Sjoekoer, dkk, 2010, Bakteriologi Medik, Fakultas Kedokteran Brawijaya, Bayumedia Publishing, Jakarta, Hlm 217-222.
Ensymm, 2008, Technology transfer and project management network for aloe vera as semi finish products like gel, powder, and finish products like aloe vera dring or fizzy tablet, di akses tanggal 29 Desember 2012.<http://www.ensymm.com/pdf/ensymmProjectstudyAloeVerapro duction.pdf>
Furnawanti 2007, Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya, Cet. I ,Argo Media Pustaka, Jakarta, 4-12
Francis G, Kerem Z, Makkar HPS, Becker K, The biological action of saponins in animal system. British Journal of Nutrition 2002, 88(6), 587-605, di
akses 29 Desember 2012,
<http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12493081>
Gunnar, 2008, Molecular Pathogenesis of Shigella spp. Controlling host cell signaling, Invasion, and Death by Type III Secretion.
Hamman JH, 2008 Compositional and application of Aloe vera leaf gel, Molecules, Volume 13, hlm 1599-1616, di akses 29 Desember 2012, <http://www.mdpi.com/1420-3049/13/8/1599/pdf>
Hartono, 2009, Mengenal Saponin, di akses 29 Desember 2012, <http://farmasi.dikti.net/saponin/>
Hegar. 2006, Disentri Harus Segera Diobati, diakses 30 juni 2012, <http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/diare/diare090107.htm>
xxi
Jawetz, Melnick & Adelberg’s, 2001, Mikrobiologi Kedokteran, Bagian mikrobiologi FK UNAIR, Salemba Medika, Jakarta, Hlm 362-370. Karsinah, Lucky H.M., Suharto, Mardiatuti H.W. 2002, Mikrobiologi
Kedokteran Edisi Revisi.FK UI, Jakarta, Hlm 165-168.
Kurniawan, Deny, 2008, Regresi Linier (Linear Regression), diakses tanggal 20 Juni 2012 , <ineddeni.files.wordpress.com/2008/07/regresi_linier.pdf>
Lukito H, 2001, Rancangan Penelitian Suatu Pengantar, FKIP, Malang, Hlm 25-27
Murray PR, RosenthalnKS & Pfaller, 2009, Shigella, Medical Microbiology ed. 6, Moslay Elsevier, Canada, pp 301-307
Public Health Agency of Canada, 2010,Pathogen Safety Data Sheet – Infectious Substances.
Pudjarwoto. 2006. Pola Resistensi Bakteri Enteropatogen. Di akses 29
Desember 2012
<http://www.kalbe.co.id/files/cdk/PolaResistensiBakteriEnteropatogen. pdf>
Putra, Dony, 2010, Pengaruh Ekstrak Lidah Buaya ( Aloe vera) Sebagai Antimikroba Terhadap Bakteri Shigella dysenteriae Secara In Vitro , Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang.
Ram, 2008, Part II Analysis of data gaps pertaining to Shigella infections inlow and medium human development index countries. 1984-2005.
Robinson, 1998, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi keenam. Terjemahan Padmawinata K, penerbit ITB, Bandung.
Sanusi, Sri Rahayu, 2005, Beberapa Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Instrumen Penelitian, diakses tanggal 20 juni 2012 <repository.usu.ac.id/bitstream/.../18868/1/ikm-okt2005-9%20(6).pdf> Setiabudy Rianto, 2008, Antimikroba, Dalam Farmakologi dan Terapi, Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Hlm 585-598.
xxii
Suparjo, 2008,Saponin dalam Jurnal Fakultas Peternakan Universitas Jambi, di
akses 29 Desember 2012,
<http://jajo66.files.wordpress.com/2008/06/saponin.pdf>
Syahrurachman, Agus dkk. 2001, Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Binarupa aksara, Jakarta, Hlm 10-17
Sya’roni A, 2007, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam “Disentri Basiler”, Jilid III Edisi IV, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta, Hlm 2857-2868.
Taneja N, 2011, Dipstick Test for Rapid Diagnosis of Shigella dysentriae in Bacterial Cultures and Potential Use on Stool Samples.
Tuminah S, 2004, Camellia sinensis O.K.var Assamica sebagai salah satu sumber antioksidan, Di akses tanggal 20 Oktober 2012, <http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/144_16
AntioxidantTea.pdf/144_16 AntioxidantTea.html>
Volk and Wheeler, 2003, Mikrobiologidasar I, edisirevisi, Erlangga, Jakarta, Hlm 94-104.
Wahjono, 2002, Mengebunkan Lidah Buaya Secara Intensif, Argo Media Pustaka, Jakarta, Hlm 8-16.
WHO, 2005. Guidelines for the Control of Shigellosis, Including Epidemics Due to Shigewlla Type 1, diakses 20 mei 2012 dari WHO Library
publication data.
<http://www.who.int/vaccine_rerearch/dokuments/Guidelines_Shigello sis.pdf>
Yebpella G dkk, 2011, Phtyochemical screening and comparative study of antimicrobial activity of Aloe vera various extracts, African Journal of Microbiology Research Vol.5 (10), diakses 18 May 2011, <http://www.academicjournals.org/ajmr>
Yohanes, 2005, Olahan Lidah Buaya, Cet.1, Trubus Agrisaran, Surabaya, Hlm 24-25.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Penyakit infeksi atau penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri merupakan penyakit yang banyak ditemukan dalam masyarakat. Menurut laporan WHO penyakit infeksi ini menjadi penyebab kematian terbesar pada anak-anak dan dewasa dengan jumlah kematian lebih dari 13 juta jiwa setiap tahun, dan satu dari dua kematian terjadi di Negara berkembang seperti Indonesia (WHO, 2000). Salah satu penyebab infeksi adalah bakteri Shigella dysentriae yang merupakan bakteri patogen gram negatif yang berkembang dari kerabat enterobacterial berbahaya dan dapat menyebabkan diare.( Gunnar, 2008)
2
Besarnya angka kesakitan dan kematian diatas salah satunya dipicu oleh penggunaan sediaan antimikroba yang tidak rasional sehingga menimbulkan resistensi bakteri Shigella dysentriae terhadap antimikroba. Hasil penelitian Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan Jakarta menyebutkan 14,2% Shigella dysentriae telah resisten terhadap 4 jenis antibiotik yaitu kloramfenikol, tetrasiklin, ampisilin dan kotrimoxazol (Pudjarwoto, 2006). Di Ethiopia, Salmonella dan Shigella telah dilaporkan resisten terhadap antibiotik seperti ampicillin, tetracycline, dan chloramphenicol (Ayalu, 2011).
Dewasa ini penggunaan ramuan dan obat-obatan tradisional semakin disukai dan mendapat tempat yang layak di masyarakat. Salah satunya adalah lidah buaya, tanaman lidah buaya secara empiris digunakan untuk pengobatan tradisional antara lain getah atau daging daun digunakan untuk pencahar, pemakaian luar digunakan untuk menyuburkan pertumbuhan rambut. Lumatan daun dan gel ekstrak digunakan untuk mengobati luka bakar dan anti radang. Daun lidah buaya dapat berfungsi sebagai anti radang, anti jamur, anti bakteri dan regenerasi sel. Bunga lidah buaya berkhasiat mengobati luka memar dan muntah darah. Akarnya berkhasiat sebagai obat cacing dan susah buang air besar/sembelit. (Furnawanthi, 2007)
3
Aspek farmakologi lidah buaya yang begitu besar mendorong peneliti untuk mencari informasi mengenai pemanfaatan kulit dari lidah buaya sebagai antimikroba terhadap Shigella dysentriae dengan menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut etanol berdasarkan penelitian sebelumnya.
1.2Rumusan masalah
Apakah ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera) mempunyai efek antimikroba terhadap bakteri Shigella dysentreriae?
1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui efek antimikroba ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera) terhadap bakteri Shigella dysenteriae.
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Mengetahui KHM (kadar hambat minimum) ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera) sebagai antimikroba terhadap bakteri Shigella dysentriae.
1.3.2.2 Mengetahui KBM (kadar bunuh minimum) dan ekstrak kulit lidah buaya (Aloe vera) sebagai antimikroba terhadap bakteri Shigella dysenteriae.
1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Klinis
4
1.4.1.2 Memperluas pengetahuan tentang khasiat lidah buaya (Aloe vera) sebagai obat tradisional.
1.4.2 Manfaat akademis