PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/BANJAR : PENGOTAN /BANJAR DELOD DESA
KECAMATAN : BANGLI
KABUPATEN : BANGLI
NAMA MAHASISWA : I GUSTI AYU MADE OKTAVIA UTAMI DEWI
FAKULTAS/PS :FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS/ EKONOMI PEMBANGUNAN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan selesainya kegiatan KKN-PPM yang saya kerjakan, maka saya:
Nama Mahasiswa : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi
No. Mahasiswa : 1306105039
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN-PPM
Pengotan, 25 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui
NS. Ni Made Dian Sulistiowati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J Nang Purut NIP. 19840813 201212 2 001
Menyetujui
Kepala Desa Pengotan
iii
KATA PENGANTAR
Rahmat-Nya kegiatan KKN PPM XIII ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun
KKN-PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Pengotan serta
pendampingan keluarga.
Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dari berbagi pihak yaitu:
1. NS. Ni Made Dian Sulistiowati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J selaku dosen pembimbing
lapangan yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis
sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.
2. Bapak I Wayan Suardana selaku Kepala Desa Pengotan yang membantu penulis dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga
Dampingan.
3. Bapak Nang Purut, selaku KK Dampingan di Desa Pengotan yang telah bekerja sama
dengan baik dan terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
4. Teman-teman KKN PPM Periode XIII di Desa Pengotan yang telah memberikan
semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang kami hadapi.
Akhirnya, saya berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat
dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai
yang diharapkan.
Pengotan, Agustus 2016
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGANError! Bookmark not defined. 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Pendapatan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... Error! Bookmark not defined. BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITASError! Bookmark not defined. 2.1 Permasalahan Keluarga ... 5
2.2 Masalah Prioritas ... 5
2.2.1 Masalah Keuangan ……… ...6
2.2.2 Masalah Tempat Tinggal………6
2.2.3 Masalah Kesehatan……….6
BAB III USULAN SOLUSI MASALAH ... Error! Bookmark not defined. 3.1. Program ... Error! Bookmark not defined. 3.1.1. Masalah Keuangan ... Error! Bookmark not defined. 3.1.2 Masalah Tempat Tinggal...8
3.1.3 Masalah Kesehatan……….8
3.2. Jadwal Kegiatan ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... Error! Bookmark not defined.
v
4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang EkonomiError! Bookmark not defined. 4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ... Error! Bookmark not defined.
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Dalam bab ini akan dijabarkan tentang profil keluarga dampingan termasuk
perekonomian keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga
Bapak Nang Purut dan saudaranya Ibu Wangi. Identitas keluarga dampingan merupakan hal
primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti
melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga kurang mampu dengan koordinasi
serta pembagian oleh Kepala Desa khususnya untuk Desa Pengotan, Kecamatan Bangli,
Kabupaten Bangli sebagai tempat penelitian mahasiswa KKN-PPM periode XIII.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Identitas dari keluarga Bapak Nang Purut bersama saudaranya Ibu Wangi sebagai
keluarga dampingan ada pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Identitas Keluarga Bapak Nang purut dan Ibu Wangi. No
. Nama Status
Umur
(Th) Pendidikan Pekerjaan Ket.
1. Nang Purut Belum
masuk dalam kriteria keluarga Kurang Mampu (KM). Bapak Nang Purut kesehariannya bekerja
sebagai peternak sapi di tegal dan Ibu Wangi tidak bekerja dikarenakan faktor usia yang sudah
sangat tua. Bapak Nang purut memiliki kesulitan dalam mendengar, selain itu memiliki penyakit
2
Keluarga dari Bapak Nang Purut ini dapat dikatakan sebagai salah satu keluarga kurang
mampu karena dilihat dari segi ekonomi yang masih sangat kurang untuk mencukupi
kebutuhanya sehari-hari.
Dalam kesehariannya, Bapak Nang Purut beserta adiknya mendiami sebuah rumah yang
sangat sederhana dengan luas bangunan seluas 3,5 x 6 M yang berdiri diatas lahan seluas 6 x 9
M. Rumah ini pernah mendapat bantuan dari pemerintah dalam program Bedah Rumah, dari
program pemerintah ini keluarga Babak Nang Purut sangat terbantu sekali terutama dalam
masalah hunian yang lebih layak.
Secara umum bentuk bangunan yang didiami Bapak Nang Purut dan Ibu Wangi ini
hanya memiliki satu pintu tanpa ada jendela pada bangunan tersebut. Bentuk interior bangunan
rumah dari Bapak Nang Purut dan Ibu Wangi ini tanpa adanya sekat antara dapur dan tempat
tidur menjadi satu tempat, sehingga bangunan tersebut menjadi sangat pengap dan gelap karena
kurangnya fentilasi di bangunan tersebut.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat
kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk
melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa
indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai
sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh
keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah Bapak Nang Purut dan Ibu
wangi.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Bapak Nang Purut dan Ibu wangi merupakan salah satu dari keluarga kurang mampu di
Dusun Delod Desa, Desa Pengotan yang masih tergolong keluarga yang berada pada situasi
kurang mampu. Dengan riwayat pendidikan Bapak Nang Purut dan Ibu wangi yang tidak pernah
mengenyam bangku sekolah ditambah lagi usia mereka yang sudah cukup tua membuat mereka
Pendapatan dari Bapak Nang Purut dan Ibu wangi didapatkan dari bertani dan bantuan
tetangga sekitar serta warga pengotan. Bapak Nang Purut dan Ibu wangi mengandalkan dari
uluran tangan tetanga yang tentu sangat membantu mereka . bantuan yang diberikan dari warga
desa Pengotan yaitu makan pokok berupa beras, ubi, sayur jagung dll. Sumbangan tersebut
tentunya sangat kurang bagi Bapak Nang Purut dan Ibu wangi karena tidak setiap hari warga
Desa Pengotan memberikan bantuan kepada mereka. Mungkin dalam benak Bapak Nang Purut
dan Ibu wangi tidak ada jalan lain selain menunggu pertolongan dari warga Desa Pengotan
melihat dari segi umur dan keadaan fisik yang sudah menurun.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pemenuhan kebutuhan dari Bapak Nang Purut dan Ibu wangi terbatas hanya pada
pemenuhan kebutuhan pokok untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain.
a. Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)
Perincian yang kita buat untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Nang Purut dan Ibu
wangi dalam sebulan adalah sebagai berikut :
Belanja per-hari : Rp 30.000 x 30 hari = Rp 900.000
b. Kesehatan
Untuk biaya kesehatan, keluarga Bapak Nang Purut dan Ibu Wangi telah mendapat sedikit
kemudahan. Bapak Nang Purut beserta keluarga dapat menggunakan kartu JAMKESMAS
untuk melakukan pengobatan medis, sehingga bila ada anggota keluarga yang sakit, keluarga
tersebut dapat menggunakan kartu JAMKESMAS tersebut untuk dapat berobat secara gratis
atau setidaknya mendapat keringanan biaya dari Puskesmas. Hal ini disebabkan karena
keluarga Bapak Nang Purut telah terdaftar sebagai salah satu keluarga yang kurang mampu
sehingga mendapat pelayanan berobat gratis atau keringanan biaya dengan menunjukkan
kartu JAMKESMAS.
c. Sosial
Kegiatan sosial yang ada di Desa Pengotan lebih tepatnya di Dusun Delod Desa juga
merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga Bapak Nang Purut.
4
khusus. Keperluan-keperluan sosial yang diperlukan, seperti iuran banjar, uang untuk warga
yang memiliki duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat warga
yang punya hajatan dan lain-lain. Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan
dengan keperluan sosial, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan
keluarga saat itu.
d. Lain – lain
Biaya rutin yang di keluarakan oleh Bapak Nang Purut dan Ibu Wangi adalah biaya listrik
kurang lebih sebesar Rp 50.000 per bulan. Dengan mengandalkan bantuan warga yang tidak
menentu tentu sangat tidak sebanding dengan perincian pengeluaran perbulannya yang
sekitar sejumlah Rp. 1.200.000,00. Hal ini menjadi kendala bagi Bapak Nang Purut dan Ibu
wangi dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan sehari sangat sulit ditambah dengan beberapa
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai
permasalahan primer sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat
ditentukan solusinya.
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui
pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan
kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga
ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu tentang hunian
yang kurang layak tanpa adanya fentilasi dan juga pemasukan yang hanya mengandalkan
bantuan warga Desa Pengotan itu pun dirasa sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan Bapak
Nang Purut dan Ibu wangi.
2.2 Masalah Prioritas
Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Nang Purut dan Ibu wangi, ditemukan
masalah prioritas yang terjadi dalam keluarga. Bapak Nang Purut dan Ibu Wangi merupakan
salah satu keluarga yang kurang mampu di Dusun Delod Desa, Desa Pengotan, dimana kondisi
ekonomi keluarga Bapak Nang Purut dan Ibu Wangi dapat dilihat pada perhitungan pengeluaran
sehari-hari yang telah disusun sebelumnya. Sesuai dengan perhitungan pengeluaran kebutuhan
sehari-hari Bapak Nang Purut dan Ibu wangi, bahwa selisih pengeluaran Bapak Nang Purut dan
Ibu Wangi dengan pemasukan yang diperolehnya tergolong minim, apalagi jika terdapat
kebutuhan tak terduga yang membutuhkan biaya cukup besar. Ditambah dengan pemasukan
Bapak Nang Purut dan Ibu wangi yang hanya mengandalkan bantuan dari warga Pengotan
tentunya sangat jauh dari perhitungan pengeluaran yang telah dibuat. Ditambah lagi dengan
tempat tinggal yang kurang layak tanpa adanya sekat antar ruangan dan kurangnya fentilasi yang
ada sehingga mebuat kesehatan Bapak Nang Purut dan Ibu wangi menurun.
Dari pemaparan permasalahan diatas memberi pemahaman dan pengetahuan tentang
6
keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
maka akan memberikan jalan yang lebih baik agar hidup lebih mandiri sehingga dapat
meningkatkan taraf hidup suatu untuk masa depan yang lebih baik.
2.2.1 Masalah Keuangan
Keadaan ekonomi keluarga Bapak Nang Purut dan Ibu wangi dari tahun ke tahun belum
mengalami perubahan yang dapat dikatakan drastis, sedangkan pemasukan yang hanya
mengandalkan bantuan dari warga Desa pengotan yang tidak menentu juga masih belum cukup
untuk biaya tidak terduga dan tidak dapat ditabung sebagai investasi jangka panjang. Hal ini
menjadi prioritas mengingat kebutuhan keluarga pasti akan terus meningkat dan kebutuhan akan
dana juga pasti meningkat.
2.2.2 Masalah Tempat Tinggal
Kondisi tempat tinggal Bapak Nang Purut dan Ibu Wangi dapat dikategorikan tidak layak
untuk ditinggali. Luas rumah yang hanya 4x6 m, tembok yang terbuat dari bambu, dan lantai
tanah serta tidak memiliki fasilitas mandi cuci kakus yang layak. Kondisi tersebut diakibatkan
pembangunan yang terburu-buru mengingat pada saat itu beliau masih menempati wilayah
pekarangan keluarga almarhum suaminya.
2.2.3 Masalah Kesehatan
Bapak Nang Purut memiliki masalah kesehatan yaitu mengalami katarak pada kedua
matanya. Selain itu, Bapak Nang Purut memiliki ketidakmampuan dalam mendengar atau
mengalami tuli. Disamping itu, Ibu Wangi juga mengalami patah tulang karena pernah jatuh saat
bekerja di rumah. Sehingga, mengalami kelumpuhan akibat lama tidak berobat dan tidak ada
BAB III
USULAN SOLUSI MASALAH
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga
dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang
bersangkutan.
3.1. Program
Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan
masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada
keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah
yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan
saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan. Harapan dari pogram ini tentunya untuk
membuat taraf hidup KK dampingan menjadi maju dan lebih berkembang.
3.1.1 Masalah Keuangan
Solusi yang dapat diberikan untuk masalah keuangan Bapak Nang Purut dan Ibu Wangi
yaitu dengan mengoptimalkan pekerjaan sebagai peternak sapi, dimana penghasilan yang di
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, pemanfaatan lahan disekitar
rumah untuk nenanam ubi-ubian sebagai makan pokok sehari-hari. Hal itu tentunya sangat
diharapkan untuk kelangsungan hidup Bapak Nang Purut dan Ibu wangi untuk menjadi warga
Desa Pengotan yang mandiri. Dari hasil dari berkebun diharapkan dapat membuat taraf hidup
Bapak Nang Purut dan Ibu wangi lebih baik. Tanaman tersebut bisa dijual di pasar dan beberapa
hasil berkebun tersebut dapat dikonsumsi sendiri kengingat yang akan ditaanami adalah
umbi-umbian yang mengandung karbohidrat sebagai pengganti nasi. Perbaikan ekonomi ini
diharapkan juga dapat dilakukan dengan cara menyisihkan uang lebih dari hasil penjualan
ubi-ubian sehingga Bapak Nang Purut dan Ibu wangi miliki uang untuk ditabung dan digunakan
8 3.1.2 Masalah Tempat Tinggal
Kondisi tempat tinggal Bapak Nang Purut dan Ibu Wangi yang tidak layak tersebut dapat
dibenahi, mengingat bapak Nang Purut telah mendapat bantuan perumahan oleh Pemerintah
setempat, maka dapat digunakan sebagai tempat tinggal khususnya untuk beristirahat. Rumah
bantuan yang diberikan saat ini ditempati untuk menaruh barang kebutuhan sehari-hari, yang
seharusnya bisa diletakkan di dapur, maka sebaiknya rumah bantuan tersebut dioptimalkan
penggunaannya.
3.1.3 Masalah Kesehatan
Masalah penyakit katarak, tidak bisa mendengar atau tuli, dan kelumpuhan yang dialami
Bapak Nang Purut dan Ibu Wangi dapat diberikan solusi pengobatan gratis untuk meringankan
beban penyakit yang dialami, dan menapat tindakan pengobatan. Kami dari KKN Unud telah
mendaftarkan atau mencantumkan Bapak Nang Purut dan Ibu Wangi dalam daftar pengobatan
katarak dan lumbuh gratis secara massal dengan warga dari dusun lain untuk penanganan
selanjutnya oleh Pemerintah.
3.2. Jadwal Kegiatan
Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) dari
awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk
mendampingi aktifitas yang dilakukan oleh Bapak Nang Purut dan Ibu wangi. Adapun
kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti tabel 3.1..
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
No. Tanggal Kegiatan
1. 25 Juli 2016
Mendata calon KK dampingan sekaligus rapat
anggota untuk persiapan KK Dampingan dan
pembagian KK Dampingan
2. 26 Juli 2016
Perkenalan dengan KK dampingan Dusun Delod
Desa, Desa Pengotan dan melakukan wawancara
tentang profil keluarga
4. 29 Juli 2016 Melakukan pendekatan dengan cara membantu KK dampingan di rumahnya
5. 30 Juli 2016 Memberikan motivasi untuk hidup mandiri kepada keluarga dampingan di rumahnya
6. 31 Juli 2016 Melakukan diskusi untuk memecahkan permasalahan ekonomi keluarga dampingan
7. 1 Agustus 2016 Beternak sapi membantu Nang Purut di tegalan
8. 2 Agustus 2016 Membantu KK dampingan membersihkan rumahnya
9 3 Agustus 2016 Melakukan diskusi permasalahan kesehatan
10. 4 Agustus 2016
Melaksanakan program untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga dampingan bersama
kakak-kakak Fakultas Kedokteran
11. 5 Agustus 2016 Melakukan diskusi permasalahan tempat tinggal
12. 7 Agustus 2016 Pemberian informasi mengenai potensi tanaman pekarangan sebagai penambah penghasilan keluarga
13. 8 Agustus 2016 Membantu KK Dampingan membersihkan kebun dan tegalan tempat beternak sapi
14. 9 Agustus 2016
Melaksanakan program untuk memotivasi keluarga
dampingan yang berkaitan dengan pentingnya
keluarga dampingan ini memiliki tabungan
10
16. 14 Agustus 2016 Mencari pupuk kandang untuk tanaman di ladang KK Dampingan
17. 15 Agustus 2016 Memupuk tanaman umbi-umbian di halaman KK Dampingan
18. 16 Agustus 2016
Melakukan pemeriksaan kesehatan bersama
kakak-kakak Fakultas kedokteran dan berdiskusi masalah
kesehatan
19. 18 Agustus 2016 Membersihkan ladang dari rumput liar di tegalan
20. 19 Agustus 2016 Membantu beternak sapi di tegalan dan ikut membersihkan kandang sapi
21. 20 Agustus 2016 Membantu membersihkan kebun
22. 21 Agustus 2016 Membantu mengerjakan pekerjan rumah dan memasak untuk makan siang
23. 22 Agustus 2016 Melakukan evaluasi pasca kunjungan
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga
Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan secara bertahap ditempat tinggal Bapak
Nang Purut dan Ibu wangi. Waktu berkunjung ke rumah KK dampingan umumnya tidak
menentu, namun rata-rata pada pukul 10.00 WITA dan 17.00 WITA. Hal ini dikarenakan
padatnya jadwal dan kegiatan yaitu persiapan dan pemantapan progam kerja yang dibuat oleh
kelompok KKN PPM periode XIII Desa Pengotan. Adapun kegiatan pendampingan keluarga
sebagai berikut
Dusun Delod Desa, Desa Pengotan
dan melakukan wawancara tentang
Melakukan pendekatan dengan cara
membantu KK dampingan di
rumahnya
5. 30 Juli 2016 11.00-14.00 Wita
Memberikan motivasi untuk hidup
mandiri kepada keluarga dampingan di
rumahnya
12
Wita permasalahan ekonomi keluarga
dampingan
7. 1 Agustus 2016
17.00-20.00
Wita
Beternak sapi membantu Nang Purut
di tegalan
Membantu mencari pakan ternak di
4.2 Hasil
permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari
masalah ekonomi yang berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan 16. 14 Agustus
2016
10.00-17.00
Wita
Mencari pupuk kandang untuk
tanaman di ladang KK Dampingan
17. 15 Agustus
Membersihkan ladang dari rumput liar
di tegalan
20. 19 Agustus 2016
13.00-19.00
Wita
Membantu beternak sapi di tegalan
dan ikut membersihkan kandang sapi
21 20 Agustus 2016
16.00-19.00
Wita Membantu membersihkan kebun
22 21 Agustus 2016
10.00-17.00
Wita
Membantu mengerjakan pekerjan
rumah dan memasak untuk makan
siang
23 22 Agustus 2016
10.00-19.00
Wita Melakukan evaluasi pasca kunjungan
14
pengeluaran sehari-hari sehingga terjadi keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran dan
motivasi agar hidup lebih mandiri.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari Bapak Nang Purut dan Ibu wangi
tentang komunikasi, hal ini dikarenakan mulai berkurangnya indra pendengaran yang dialami
oleh Bapak Nang Purut. waktu untuk kunjungan yang tidak menentu, sehingga untuk dapat
bertemu KK dampingan, umumnya dilakukan pada jam-jam pagi atau sore. Hal ini dikarenakan
adanya program kerja berupa mengajar siswa dan siswi di sekolah yang harus kami jalani. Selain
itu kendala lainnya adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal dalam permasalahan
ekonomi karena keterbatasan dana yang dimiliki. Pendanaan mahasiswa yang masih bergantung
dari orang tua menyebabkan mahasiswa hanya mampu memberikan solusi dalam bentuk diskusi,
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Program keluarga dampingan ini merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh
mahasiswa Universitas Udayana yang mengikuti kegiatan KKN-PPM. Secara umum pelaksanaan
program keluarga dampingan KKN-PPM yang berlangsung selama kurang lebih 1 bulan terasa
kurang maksimal Karena keterbatasan waktu sehingga mahasiswa tidak bengitu mengetahui
secara pasti perkambangan KK Dampingan. Menarik evaliasi dan kesimpulan dirasa cukup dini
karena terbatasnya waktu, sehingga mahasiswa belum terlihat hasil yang siknifikan dari program
yang dibuat kepada KK Dampingan tersebut
Poin yang paling penting yang didapatkan mahasiswa yaitu dengan adanya program keluarga
dampingan ini mahasiswa belajar agar mampu bersosialisasi dan menghadapi permasalahan yang
dihadapi keluarga dampingan dengan baik. Inovasi dan kreatifitas dari mahasiswa sangat diuji
dengan adanya program ini yang berguna untuk menambah kesejahteraan keluarga dampingan.
Hal ini diharapkan bisa memberikan dampak yang positif untuk keluarga KK Dampingan
5.2.Rekomendasi
Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik
terutama bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran
pendampingan keluarga berikutnya, beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai
berikut:.
1. Pembekalan KKN-PPM oleh pihak LPPM Universitas Udayana perlu diberikan secara lebih
baik agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan, dan beberapa urusan administrasi
KKN-PPM dapat terlaksana lebih baik.
2. Perlu adanya tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa
KKN-PPM sehingga program yang telah dibuat dapat benar-benar bermanfaat dan
berkesinambungan bagi pengembangan keluarga dampingan.
3. Waktu yang sangat singkat dirasa sangat kurang bagi Desa dan Mahasiswa, dengan waktu
satu bulan mahasiswa harus belajar cepat untuk memehami potensi dan seluk-beluk yang ada
16
mahasiswa dianggap hanya megawali program tanpa tahu adanya kendala didalam proses