• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pasar Pelanggan Pria Produk Deodorant Merek Rexona Men di Universitas Kristen Maranatha.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pasar Pelanggan Pria Produk Deodorant Merek Rexona Men di Universitas Kristen Maranatha."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Pada perkembangannya, tidak hanya pria metroseksual saja yang menggunakan produk kosmetik khusus pria. Kaum pria pada umumnya juga mulai mempergunakannya. Salah satu produk kosmetik yang dominan adalah deodorant khusus pria. Optimisme perusahaan yang memproduksi kosmetik khusus kaum pria semakin meningkat seiring dengan tren pria masa depan. Segmen metroseksual mulai muncul di Indonesia dan merupakan peluang bisnis yang sangat potensial bagi para pemasar. Kebutuhan kosmetik kaum pria tidak hanya didominasi oleh minyak rambut dan facial wash saja. Deodorant yang berguna untuk merawat tubuh juga termasuk dalam salah satu produk kosmetik.

Metode yang penulis gunakan dalam melakukan penulisan ini adalah metode penelitian deskriptif yaitu pengujian meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepedulian kaum pria terhadap penampilan diri mereka. Validitas digunakan untuk menguji kecepatan alat ukur, apakah memperoleh informasi sesuai dengan yang diharapkan. Hanya terdapat satu variabel dalam penelitian ini. Ruang lingkup penelitian ini terbatas hanya berada di Universitas Kristen Maranatha. Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner sebanyak 180 responden di Universitas Kristen Maranatha yang pernah menggunakan deodorant pria merek Rexona Men, yang mana datanya diolah dengan menggunakan program SPSS12. Pengolahan data juga menggunakan uji cluster yang berdasarkan ukuran jarak ketakmiripan atau kemiripan dari atribut-atribut yang diukur. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan cluster, diketahui bahwa setiap responden mempunyai perbedaan dalam memandang setiap dimensi (attitude, interest, opinion), dan untuk pemakaian deodorant pria baik dalam cluster 1 maupun cluster 2 didominasi oleh usia 21 sampai 23 tahun.

Berdasarkan analisis data di atas maka sebaiknya produsen meningkatkan apa yang menjadi kebutuhan konsumennya sehingga konsumen dapat mencoba tertarik dan mencoba menggunakan deodorant pria.

(2)

ABSTRACT

At its development, not only just metrosexsual man using special cosmetic product of man. The man generally also starts utilizes it. One of dominant cosmetic product is special deodorant for man. Company optimism producing special cosmetic the man increasingly increases along with future man trend. Segment metrosexsual starts emerging in Indonesia and is a real potential business apportunity to all marketer. The need for cosmetic for man is not only predominated by pomade and deodorant only. Deodorant which good for taking care of face to seen more draws also included in one of cosmetic product.

Meyhod which writer applies in doing this writing is descriptive research method that is testing checks status a group of man, an object, a condition set, an idea system and or class event of during now. This research is conducted to know caring of man to appearance of they self. Validity is applied for test measuring instrument accuracy, is obtain information matching with the one which expected. Only there are one variables in this research. This research scope limited to residing in Maranatha Christian University which applied deodorant brand man Rexona Men, which it’s the data was manner by using program SPSS 12. Data clusters based on data processing result which has been done by using cluster, known that every respondent has difference in looking at every dimension (attitude, interest, opinion), and usage of deodorant man either in cluster 1 and also cluster 2 predominated by age 21 to 23 years old.

Based on analysis to hence is better if producer to increase what becoming requirement of it’s the consumer so that consumer can try interesting and tries applies deodorant for man.

Keywords: deodorant for man, cluster, attitude, interest, opinion. 

 

 

 

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... .x

ABSTRAK...xi

ABSTRACT...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Pemasaran ... 6

2.2 Konsep Inti Pemasaran………...7

2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran ... 9

(4)

2.5 Hirarki Produk ... 12

2.6 Bauran Produk ... 13

2.7 Produk ... 13

2.8 Diferensiasi Produk ... 16

2.9 Tujuan Pembelian Produk ... 17

2.10 Tingkatan Produk ... 17

2.11 Kerangka Pemikiran ... 19

2.12 Hubungan Antar Konsep ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.2 Jenis Penelitian ... 23

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 25

3.4 Populasi dan Sampel ... 28

3.4.1 Populasi ... 28

3.4.2 Sampel ... 28

3.4.3 Metode Pengambilan Sampel ... 29

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33

3.6.1 Uji validitas ... 33

(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian ... 36

4.2 Karakteristik Responden ... 36

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengguna ... 37

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 37

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 39

4.3 Pernyataan Responden Terhadap Attitude, Interest, Opinion .... 40

4.3.1 Pernyataan Responden Mengenai Attitude ... 40

4.3.2 Pernyataan Responden Mengenai Interest ... 43

4.3.3 Pernyataan Responden Mengenai Opinion ... 47

4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 50

4.4.1 Uji Validitas ... 50

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 52

4.5 Uji Klaster ... 55

4.5.1 ANOVA ... 55

4.5.2 Analisis Variabel Yang Signifikan ... 56

4.5.3 Final Cluster ... 56

4.5.4 Jumlah Responden Tiap Cluster ... 58

4.5.5 Variabel Cluster Membership Berdasarkan Jurusan ... 58

(6)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Pre Test 3

Tabel 2.1 Definisi Pemasaran 6

Tabel 3.1 Operasional Variabel 27

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan User atau Non-User 37

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 38

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan 39

Tabel 4.4 Pernyataan Responden Terhadap Attitude 40

Tabel 4.5 Pernyataan Responden Terhadap Interest 43

Tabel 4.6 Pernyataan Responden Terhadap Opinion 47

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas 51

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabel Dimensi Attitude 53

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabel Dimensi Interest 53

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabel Dimensi Opinion 54

Tabel 4.11 Anova 55

Tabel 4.12 Final Cluster Centers 57

(8)

Tabel 4.14 Variable Cluster Membership 59

Tabel 4.15 Melihat Komposisi Usia Klaster 60

Tabel 4.16 Melihat Komposisi Jurusan Klaster 61

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Inti Pemasaran 8

Gambar 2.2 Empat Komponen P Dalam Bauran Pemasaran 11

Gambar 2.3 Hubungan Antar Konsep 22

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

• Kuesioner

• Data Outlier

• Uji Validitas dan Reliabilitas

• Uji Cluster

• Jurnal

• Surat-surat

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam keseharian, kaum wanita tidak lepas dari tuntutan untuk tampil cantik, dan

menarik. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, produk perawatan tubuh telah menjadi

salah satu bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis

wanita memang merasakan adanya kebutuhan untuk merasa nyaman dengan dirinya

sendiri. Adapun peran yang dilakukannya, wanita ingin merasakan kepuasan ketika

melihat dirinya di depan kaca. Namun jika kebutuhan terhadap perawatan tubuh

dirasakan oleh pria, maka pria akan kesulitan untuk mendapatkan produk perawatan

tubuh yang sesuai dengan dirinya. Seiring dengan adanya fenomena metroseksual,

tren mulai bergeser. Sejumlah orang melihat bahwa kebutuhan akan perawatan tubuh

khusus pria nyata adanya. Semakin lama kaum wanita memang semakin

mengidamkan pria yang berpenampilan menarik. Karena itu semakin banyak

produk-produk perawatan tubuh yang didasarkan khusus untuk pria sampai saat ini.

Menyadari peluang tersebut, maka banyak perusahaan mulai memproduksi

perawatan tubuh khusus kaum pria (Yohanes dan Inggrid, 2005).

Pria metroseksual adalah sebutan untuk pria yang suka berdandan, dan sangat

memperhatikan penampilannya, mulai dari rambut, wajah, baju, bahkan pakaian

(12)

Bab I Pendahuluan 

Perilaku konsumtif pria metroseksual nyaris sama dengan yang dilakukan oleh

kaum wanita yang berasal dari kalangan atas. Penggunaan kosmetik, pakaian dan

segala aksesoris serta kebutuhan perawatan diri menjadi menu yang sudah lazim

untuk diakrabi dan dijalani. Pria metroseksual dikatakan sebagai individu yang

sangat mencintai diri sendiri dan tergolong narsis. Mereka seperti rela melakukan apa

saja dan mengeluarkan biaya yang besar hanya untuk mendapatkan penampilan yang

sempurna menurut mereka (Rahardjo, W., Silalahi, B.Y., 2007).

Optimisme perusahaan yang memproduksi perawatan tubuh khusus kaum pria

semakin meningkat seiring dengan tren pria masa depan. Hasil riset perusahaan Euro

RSCG menyimpulkan bahwa tren pria masa depan atau yang lebih dikenal dengan

metroseksual telah menjadi topik yang sering diperbincangkan dan menjadi global

diseluruh dunia. Hal ini diperkuat dengan bukti bahwa pada Maret 2009, ada 97.300

artikel yang membahas topik metroseksual di Google (www.google.co.id).

Majalah Swa Sembada dalam edisi 18-31 Maret 2004, menyatakan bahwa

segmen metroseksual mulai muncul di Indonesia dan merupakan peluang bisnis yang

sangat potensial bagi para pemasar. Dari hasil survei yang dilakukan, Swa Sembada

menarik kesimpulan bahwa kebutuhan perawatan tubuh kaum pria tidak hanya

didominasi oleh minyak rambut dan cologne saja, tetapi deodorant yang berguna

untuk menghilangkan bau badan pada ketiak akibat keringat yang berlebih juga

(13)

3 Bab I Pendahuluan 

 

atribut-atribut yang hampir sama, antara lain, sesuai dengan aroma pria, musk,

energik (Borma, 22 Maret 2009).

Atribut bahwa deodorant ini dibuat khusus untuk pria merupakan salah satu

atribut yang dibuat para produsen deodorant untuk memperluas segmen pasarnya,

tidak hanya dari golongan pria secara umum. Pergeseran penggunaan produk

deodorant khusus pria yang selama ini identik dengan golongan pria metroseksual

menjadi produk yang umum digunakan adalah fenomena yang menarik untuk diteliti.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan produk Rexona Men, karena

berdasarkan penelitian menggunakan pre-test yang berisi deodorant apa yang paling

disukai, pre-test tersebut disebarkan kepada 100 orang user dan non-user yang

dilakukan di Universitas Kristen Maranatha, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 1.1 Hasil Pre-Test

Merek Hasil

Rexona Men 52

Brylcreem 10

Casablanca 13

Cusson’s Extreme 15

Bask 10

(14)

Bab I Pendahuluan 

Latar belakang inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang akan dituang dalam judul:

“ ANALISIS PASAR PELANGGAN PRIA PRODUK DEODORANT MEREK

REXONA MEN DI UNIVERSITAS MARANATHA, BANDUNG”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas, penulis mengidentifikasikan

masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana minat pasar terhadap produk deodorant khusus pria?

2. Bagaimana tingkat kepuasan dari konsumen pria yang menggunakan produk

deodorant merek Rexona Men?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan

mengumpulkan data-data serta informasi atau keterangan yang diperlukan untuk

penyusunan laporan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian

sidang strata satu Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen

Maranatha.

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah

(15)

5 Bab I Pendahuluan 

 

2. Untuk mengukur kepuasan konsumen terhadap deodorant pria merek Rexona

Men.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat:

1. Bagi perusahaan perawatan tubuh: Penelitian ini bermanfaat sebagai

informasi bagi perusahaan perawatan tubuh yang tertarik untuk membidik

pasar pria melalui produk deodorant dengan melihat potensi pasar yang ada

serta segmentasi.

2. Bagi penulis: penelitian ini merupakan sarana pengembangan wawasan dan

(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dengan judul “Analisis Pasar

Pelanggan Pria Produk Deodorant Merek Rexona Men di Universitas Kristen

Maranatha” maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Nilai pada ANOVA klaster Sig. < 0,05. Ini berarti setiap klaster mempunyai

perbedaan yang berarti dalam memandang setiap dimensi kecuali dimensi

opinion 4&5.

2. Berdasarkan table 4.11 ANOVA dapat dilihat bahwa angka F terbesar ada di

a4 (attitude) yaitu 101,227. Hal ini berarti bahwa responden menganggap

dalam beraktivitas selalu ingin menjadi perhatian.

3. Di pengujian final cluster, pada klaster 1 dan 2, semua angka berada di atas 3.

Hal ini berarti responden cenderung positif pada dimensi tersebut. Pada

klaster 1 dan 2 responden cenderung menyukai penampilan yang rapih dalam

pekerjaan, dalam aktivitas menemui banyak orang, membutuhkan deodorant,

ingin menjadi perhatian, selalu mengikuti kata hati dalam mengambil

(17)

63  Bab V Simpulan dan Saran  

deodorant merupakan kenutuhan pria saat ini, produk pria seharusnya

berbeda dengan wanita, berminat menggunakan deodorant khusus pria,

adanya layanan jasa konsultasi saat membeli, adanya edukasi dan informasi

yang jelas. Di beberapa dimensi baik klaster 1 maupun klaster 2 angkanya

berada di atas 3 (opn5 pada klaster 1 4,38, dan klaster 2 int7 4,57) hal ini

berarti masing-masing responden cenderung positif ke dimensi tersebut. Dan

dapat disimpulkan bahwa responden pada klaster 1 dan 2 merupakan pria

metroseksual, karena semua angka diatas 3 yang berarti cenderung positif

terhadap dimensi attitude, interest, dan opinion.

4. Jumlah responden tiap cluster menunjukkan klaster 1 jumlah responden

sebanyak 82 responden, dan pada klaster 2 sebanyak 98 responden. Jadi

responden lebih banyak di klaster 2.

5. Di komposisi usia, pada klaster 1 dan klaster 2 didominasi oleh usia 21-23

tahun klaster 1 45.1%, klaster 2 52.0%.

6. Pada komposisi jurusan, pada klaster 1 dan klaster 2 didominasi oleh jurusan

manajemen, klaster 1 61.0%, klaster 2 61.2%.

5.2 Saran

Setelah penulis mengambil kesimpulan dari hasil penelitian dan analisis, penulis

akan memberikan saran yang dapat berguna dalam meningkatkan niat beli konsumen

terhadap suatu produk. Saran tersebut sebagai berikut:

1. Secara umum pria saat ini sangat menjaga penampilan dirinya, terlihat pada

(18)

64  Bab V Simpulan dan Saran  

merek Rexona Men. Dengan adanya hal tersebut, perusahaan harus

meningkatkan kualitas terhadap produk sesuai dengan kebutuhan pria masa

kini.

2. Dalam melakukan periklanan, pemasar harus dapat memilih produk yang

memiliki kriteria yang baik seperti yang dapat meningkatkan attitude, interest

dan opinion responden. Perusahaan harus dapat memperbaharui iklan Rexona

Men secara bertahap. Hal ini bertujuan untuk menjangkau konsumen yang

belum mengetahui merek Rexona Men dan mempengaruhi konsumen untuk

mempunyai niat beti deodorant merek Rexona Men.

3. Penanganan program promosi yang terdiri dari pemberian hadiah kepada

konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli dan melakukan pembelian

produk ulang.

Demikian hasil kesimpulan dan saran yang dapat saya kemukakan dalam

penelitian ini. Hal tersebut dilakukan sebagai masukan, pengembangan dan

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D.A., Joachimsthaler E. 2000. Brand Leadership. Free Press Business, United Kingdom.

Aprillia, Ariesya. 2006. Penilaian Sikap Terhadap Iklan, Sikap Terhadap Merek, Iklan Komparatif Tidak Langsung, Iklan Non Komparatif Serta Niat Beli. Unpublished Thesis S2, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Fuad. M.2000. Pengantar Bisnis. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip, 1997, Edisi ke-9, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan kontrol, Prentice Hall.

Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 1 (Edisi Millenium).(Benyamin Molan, Trans.). PT Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip and Gary Amstrong, 2001, Dasar-Dasar Pemasaran, edisi Indonesia, jilid 2, Penerbit Prehalindo, diterjemahkan oleh Drs. Alexander

Sindoro, Jakarta.

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, (Edisi Millenium).(Benyamin Molan, Trans.). Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip, 2003. 11th edition. Marketing Management. New Jersey: Prentice

Hall, Inc.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas Jilid 2, PT Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller (2007). Manajemen Pemasaran, Jilid Satu, Terjemahan. PT Prenhallindo, Jakarta.

Kunto, Yohanes Sondang dan Inggried Kurniawan Khoe. 2005. Jurnal Manajmen Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Preta

Lamb, Hair, McDaniel. Pemasaran. 5th edition. (Alih Bahasa : David Octarevia).

Salemba Empat.2000, Jakarta.

Radiosunu.1993.Manajemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Analisis. BPFE, Yogyakarta.

(20)

http://www.google.co.id/search?hl=id&q=metroseksual+adalah&btnG=Telus uri&meta= pada tanggal 21 Maret 2009.

Saladin, Djaslim dan Yevis Marty Oetomo. 2002. Intisari Pemasaran dan Unsur- unsur Pemasaran (Ringkasan Praktis Teori dan Tanya Jawab).

Linda Karya, Bandung.

Saladin, Djaslim. Inti Sari Pemasaran dan Unsur Unsur Pemasaran. Linda Karya. 2003, Jakarta.

Santoso, S(2004), “Mengatasi Berbagai Masalah Statistic Multivariat”. PT. Elex MediaKomputindo, Jakarta.

Santoso, S. Tjiptono, F. (2002). “Riset Pemasaran”. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Sekaran, Uma. Research Method For Business A Skill Building Aproach,John Wiley & Sons Inc., 2000.

Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia, Jakarta.

Sugiyono, Metode Penelitian. 2004

Supranto. J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Untuk Menaikkan Pangsa Pasar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. (Edisi Kedua). Andi Offset, Yogyakarta.

Umar, Husein (2001). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Pre-Test

Referensi

Dokumen terkait