iv
ABSTRAK
Planet bumi ini terdiri dari berbagai bangsa dan negara yang terletak pada
setiap benua nya, yang didalamnya juga terdapat lagi bagian-bagian yang lebih
kecil yaitu kota-kota dan seterusnya. Perbedaan-perbedaan yang ada pada setiap
bagiannya membentuk suatu ciri khas yang tentunya membedakan antara satu
tempat dengan tempat-tempat yang lain.
Hal-hal demikian membentuk suatu kebudayaan, adat istiadat dan juga
berbagai keanekaragaman lainnya dalam setiap wilayah. Perbedaan itu membuat
suatu wilayah terkesan mempunyai “kedudukan” yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kota atau negara lain.
Padahal pada kenyataanya setiap wilayah mempunyai fungsi
masing-masing. Setiap wilayah pasti memiliki kelebihan, keunikan dan kekuatan yang
berbeda-beda. Oleh karena itu selayaknya setiap penduduk dapat berbangga atas
setiap kelebihan, keunikan dan kekuatan daerahnya masing-masing serta
menghargai kelebihan daerah-daerah lainnya. Menampilkan dengan bangga setiap
keunikan dan segala kebaikan yang dimiliki oleh daerahnya.
Akhir-akhir ini mulai merebak istilah city branding di kalangan
masyarakat Indonesia. City branding ini telah diberlakukan oleh beberapa kota
dan negara-negara lain, yang berdampak positif bagi kemajuan kota dan
daerahnya masing-masing. Suatu hal yang positif saat ada segelintir masyarakat
Indonesia yang mulai berpikir untuk memberlakukan hal yang sama terhadap
beberapa kota di Indonesia, seperti yang telah diterapkan pada Pulau Bali, Daerah
Istimewa Yogyakarta dan juga yang terakhir pada Kota Semarang. City branding
mengangkat identitas kota dengan menonjolkan kebaikan-kebaikan yang terdapat
pada kota bersangkutan. City branding adalah suatu tindakan yang tepat untuk
membentuk identitas kota dan juga menimbulkan semangat nasionalisme serta
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha v
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH
Mayor Desain Grafis VI, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tugas
Akhir, merupakan mata kuliah yang harus diselesaikan dalam rangka memenuhi
persyaratan akademik guna mencapai gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Desain
Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen
Maranatha.
Makalah ini disusun dengan mengolah data dari berbagai sumber, di
antaranya sumber literatur, observasi, dan pengalaman pribadi penulis.
Pelaksanaan penelitian Tugas Akhir diberi judul “City Branding Kabupaten
Garut” dan laporan Tugas Akhir ini terdiri dari empat bab, yaitu : • Bab 1 Pendahuluan
• Bab 2 Tinjauan Masalah • Bab 3 Pemecahan Masalah • Bab 4 Kesimpulan dan Saran
Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak terlepas
dari uluran tangan dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan, petunjuk, saran,
dorongan, dan bantuan moril maupun materil yang sangat berharga. Penulis
memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala penyertaan,
anugerah, rahmat dan juga kuasa-Nya yang memampukan penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Rasa terima kasih ini juga penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Rene Arthur, S.Sn., selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar
dan setia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan
memberi petunjuk berupa ilmu, saran, kritik, dan perbaikan dalam penyusunan
makalah ini.
2. Bapak Intan Rizky Mutiaz, S.Sn., M.Ds., selaku dosen pembimbing yang telah
dengan sabar dan setia meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk
membimbing dan memberi petunjuk berupa ilmu, saran, kritik, dan perbaikan
vi
3. Bapak Gai Suhardja, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain
Universitas Kristen Maranatha.
4. Bapak Dodi Rahadian., S.Sn., selaku dosen penguji yang telah begitu banyak
membantu dan memberikan saran dan kritik dalam pembuatan karya-karya desain
dalam tugas akhir ini.
5. Ibu Monica Hartanti., S.Sn., selaku dosen penguji yang telah begitu banyak
membantu dan memberikan saran dan kritik dalam pembuatan karya-karya pada
tugas akhir ini.
6. Ibu Irawati. T, selaku dosen penguji yang telah begitu banyak membantu dan
memberikan saran dan kritik dalam pembuatan tugas akhir ini.
7. Ibu Ellen Tunggono., M.Ds, selaku penguji yang telah begitu banyak membantu
dan memberikan saran dan kritik dalam penyusunan makalah ini.
8. Ibu Dra. Nina Nurviani, selaku dosen penguji yang telah begitu banyak
membantu dan memberikan saran dan kritik dalam penyusunan makalah ini.
9. Para dosen dan staf Tata Usaha Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen
Maranatha atas semua bantuan dan informasinya mengenai pelaksanaan Tugas
Akhir ini.
10. Bapa, Ibu dan segenap Pegawai Pemerintahan Daerah, atas data, keterangan dan
segala informasi yang telah diperoleh oleh penulis.
11. Ibu asisten RM Perusahaan Batik Tulis ”Garutan” yang dengan sabar
memberikan segala informasi-informasi yang dibutuhkan oleh penulis.
12. Mama dan Papa atas segala doa-doanya, dukungan baik secara moril maupun
materi, bimbingan dan seluruh kasih sayangnya.
13. Li, Yen, Pey dan seluruh keluarga besar atas dukungan dan kasih sayangnya.
14. Yuli, adik tercinta atas segala dukungan dan waktunya yang selalu ada ketika
penulis membutuhkan.
15. Chun, Mei, Linda, Alm. Dewi, Mel dan seluruh keluarga besar atas segala
dukungan dan kasih sayangnya.
16. Tya, Fenny, Celine, Cherly, Ci Ebeth, Ricky, Albert, Bochep, Martin, Giri, Yung,
Chika, Wemphy, Nia, Bro, Willy dan teman-teman lain yang telah memberikan
bantuan, dukungan, toleransi, kasih sayang, dan juga kenangan-kenangan
bersama yang tak terlupakan.
17. Sherly, Eka, Mul, Erlin dan teman-teman lain atas segala dukungan dan
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha vii
18. Dr. Indra atas resep, dukungan serta doa-doanya.
19. Pa Endang dan Pa Iwan yang telah memberikan pengarahan dan
informasi-informasi ketika penulis berada di lapangan.
20. Teman-teman dan juga pihak-pihak lain yang tak dapat disebutkan satu per satu
yang sudah terlibat dalam proses wawancara sehubungan dengan penelitian
penulis untuk permasalahan dalam Tugas Akhir ini.
21. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis sadar betul bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh sebab itu, penulis dengan lapang dada terbuka pada kritik dan saran demi
kesempurnaan isi makalah. Penulis juga berharap agar laporan Tugas Akhir ini
dapat dimanfaatkan dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
Bandung, Januari 2008
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR LAMPIRAN... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 3
1.3 Rumusan Masalah ... 4
1.4 Pembatasan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Perancangan ... 5
1.6 Ruang Lingkup Perancangan ... 6
1.7 Metodologi Penelitian ... 6
1.7.1 Sumber Data ... 7
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data ... 7
1.7.3 Mind Mapping ... 8
BAB II TINJAUAN MASALAH ... 9
2.1 Kajian Pustaka ... 9
2.1.1 Desain Komunikasi Visual... 9
2.1.2 Brand ... 10
2.2 Tinjuan Faktual (Empirik)... 16
2.2.1 Definisi Branding ... 16
2.2.1.1 City Branding ... 17
2.2.2 Membangun Enam Area Kompetensi Nation Brand ... 18
2.2.3 Strategi Branding ... 20
2.2.4 Persepsi Pribadi ... 26
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha ix
2.2.5.1 Pengertian Pemasaran... 27
2.2.5.2 Perumusan Strategi Pemasaran ... 27
2.2.5.3 Pengumpulan Data ... 27
2.3 Gagasan Awal ... 27
BAB III PEMECAHAN MASALAH ... 31
3.1 Objek Perancangan ... 31
3.2 Target Audience... 33
3.3 Konsep Perancangan ... 35
3.3.1 Konsep Verbal dan Visual ... 35
3.3.1.1 Konsep Verbal ... 35
3.3.1.2 Konsep Visual ... 36
3.3.2 Perencanaan Media ... 36
3.3.2.1 Tujuan Media ... 36
3.3.2.1.1 Jangkauan Media ... 36
3.3.2.1.2 Frekuensi Media ... 36
3.3.2.1.3 Konsistesi Media ... 37
3.3.2.2 Strategi Pemilihan Media ... 37
3.3.2.2.1 Media Primer (Media Utama) ... 37
3.3.2.2.1.1 Environmental Graphic ... 37
3.3.2.2.1.2 Billboard ... 38
3.3.2.2.1.3 Signage ... 39
3.3.2.2.2 Media Sekunder (Media Pendukung) ... 40
3.3.2.2.2.1 Print Media ... 40
3.3.2.2.2.2 Gimmick ... 40
3.3.2.2.2.3 Ambient Media ... 41
3.3.2.3 Alasan Pemilihan Media ... 41
3.3.3 Perencanaan Kreatif (Strategi Kreatif)... 42
3.3.4 Biaya / Budgeting ... 44
3.3.5 Visualisasi Karya ... 45
3.3.5.1 Logo... 46
3.3.5.2 Visualisasi Karya ... 47
x
4.1 Kesimpulan... 64
4.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... xi
DATA PENULIS... xii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk Tugas Akhir ini, diangkat tema “City Branding untuk Kota
Garut”. Kabupaten Garut adalah sebuah Kabupaten yang terletak di
Provinsi Jawa Barat, yang berbatasan dengan Kabupaten Sumedang di
utara, Kabupaten Tasikmalaya di sebelah timur, Samudera Hindia di
selatan, serta Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung di barat.
Kabupaten Garut ini sebagian besar kondisi geografisnya terdiri dari
pegunungan, kecuali di sebagian pantai selatan berupa dataran rendah
yang sempit. Sedangkan ibu kotanya sendiri adalah Kota Garut.
Kota Garut merupakan sebuah kota kecil yang sebagian besar
penduduknya bermata pencaharian sebagai petani yang menghasilkan
sayur-sayuran dan buah-buahan, sebagian lagi berwiraswasta. Sekarang ini
kabupaten Garut memiliki beberapa persepsi negatif di mata penduduk
kota-kota tetangga yang datanya sebagian besar saya dapatkan dari par
penduduk yang berdomisili di kota-kota sekitar. Persepsi-persepsi negatif
tersebut diantaranya adalah seperti kota mati, kota tertinggal, salah satu
kota termiskin, tidak berkembang, tidak maju, dan lain sebagainya. Hal
tersebut timbul disebabkan oleh banyak faktor seperti karena sedikitnya
jumlah gedung-gedung tinggi di Kota Garut, masih banyaknya pesawahan
dan juga hutan-hutan kecil atau perkebunan, juga karena untuk daerah
kotanya sendiri kegiatan perekonomian berlangsung hanya sampai sekitar
pukul 8 malam saja; serta faktor-faktor lainnya yang menyebabkan
timbulnya berbagai persepsi diatas.
Dan ketika ditelusuri, masyarakat Garut itu sendiri cenderung
BAB I Pendahuluan 2
dimilikinya dan bahkan mengenai persepsi-persepsi yang telah
disandangnya.
Fakta dari keadaan dan potensi Kabupaten Garut sendiri sangat
bertolak belakang dengan persepsi yang dilontarkan dan keadaan
masyarakat yang cenderung kurang memiliki kebanggaan atas keadaan
kotanya. Potensi Kabupaten Garut sangatlah besar, seperti yang telah
dipaparkan pada situs website kota Garut dan juga pada data yang telah
saya peroleh dari Pemerintahan Daerah Kota Garut. Hal tersebut dapat
terlihat dari berbagai sisi, misalnya dari segi kekayaan alam, kota Garut
memiliki sebuah potensi yang sangat besar yaitu dari tanaman akarwangi.
Akarwangi ini dapat dijadikan anyaman atau juga sejenis minyak yang
bernama minyak atsiri. Minyak atsiri ini sangat terkenal khususnya di
masyarakat mancanegara. Minyak atsiri ini banyak diekspor ke
negara-negara untuk menjadi bahan baku pembuatan kosmetik dan minyak wangi
papan atas dunia. Dan yang luar biasa dari minyak akarwangi ini yaitu
hanya ada 3 penghasil minyak tersebut yaitu Tahitti, Bourbon dan untuk
Indonesia hanya kota Garut saja. Sebuah kekayaan alam yang sangat
berpotensi untuk dilestarikan. Untuk produk budayanya sendiri terdapat
batik yang khas Kota Garut yang tidak kalah bagusnya dengan batik-batik
dari kota lain yang memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Sisi
kulinernya, di kota Garut banyak terdapat rumah makan Sunda yang tidak
hanya jenis makanan ataupun namanya saja yang Sunda; tetapi termasuk
dari peralatan yang dipakainya masih tradisional yang tentunya akan
menghasilkan rasa khas makanan Sunda, selain itu juga suasana tempat
yang masih bernuansa pedesaan dengan bahasa daerah yaitu bahasa Sunda.
Juga suasana alam, udara yang sejuk, tidak banyak terpolusi dan juga tidak
terdapat kemacetan. Jika para wisatawan ingin membawa oleh-oleh untuk
sanak saudara misalnya, banyak sekali barang-barang yang bisa dijadikan
cenderamata, kerajinan kulit, makanan-makanan khas kota Garut,
anyaman bambu, anyaman akarwangi, sutra alam, dan juga masih banyak
BAB I Pendahuluan
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 3
pemandian air panas yang harganya sangat terjangkau dengan fasilitas
yang baik dengan pemandangan alam yang masih segar. Dan serentetan
hal-hal lainnya yang bisa didapatkan dengan berwisata ke Kota Garut.
Persepsi negatif yang disandang oleh kota Garut disebabkan juga
oleh karena di kota Garut hanya terdapat sedikit sekali
bangunan-bangunan tinggi, perkantoran, dan lain sebagainya. Sedikitnya
gedung-gedung pencakar langit di kota Garut tidak berarti bahwa kota Garut
merupakan kota tertinggal atau tidak berkembang. Hal tersebut disebabkan
karena sebagian besar penduduk kota Garut bermatapencaharian sebagai
petani dan wiraswasta. Ini menimbulkan begitu besarnya wilayah kota
Garut yang dijadikan area pertanian, perkebunan dan sejenisnya. Hal
tersebut tidaklah negatif, malahan seharusnya menjadi kebanggaan untuk
masyarakat Garut.
Setelah dilihat sebagian dari potensi yang dimiliki Kota Garut,
tidak seharusnya terdapat persepsi-persepsi negatif seperti yang pernah
dilontarkan atas Kota Garut. Bahkan seharusnya masyarakat Garut
berbangga dan berbesar hati atas keadaan dan potensi kotanya. Karena itu
city branding ini dimaksudkan agar dapat menumbuhkan kebanggaan
masyarakat Garut terhadap kotanya; sehingga mereka dapat mengerti dasar
kebanggaannya yaitu mengenal dan mengetahui potensi yang terkandung
dalam Kabupaten Garut.
Target dari city branding ini sendiri adalah masyarakat Kabupaten
Garut yang secara garis besar bukanlah merupakan masyarakat yang
berpendidikan tinggi. Masyarakat Garut yang sebagian besar mata
pencahariannya adalah sebagai petani dan juga berwiraswasta.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka permasalahan yang
merupakan pangkal dari diadakannya “City Branding Kabupaten Garut”
BAB I Pendahuluan 4
1. Adanya persepsi-persepsi yang salah mengenai Kabupaten
Garut. Image yang telah ada di masyarakat kota yang
bersangkutan maupun masyarakat kota lain tidak sesuai
dengan yang ingin dibangun oleh kota / kabupaten tersebut.
2. Banyaknya potensi-potensi Kabupaten Garut yang belum
dikenal oleh masyarakat luas dan bahkan oleh masyarakat
Garut itu sendiri.
3. Kurangnya pengenalan mengenai potensi Kabupaten Garut itu
sendiri yang mengakibatkan kurangnya kebanggaan terhadap
Kabupaten dan potensi yang dimilikinya.
4. Masyarakat Garut yang tidak tergolong sebagai masyarakat
yang berpendidikan tinggi sehingga pemberian informasi lewat
sarana-sarana yang bersifat berteknologi tinggi diperkirakan
tidak akan terlalu efisien.
5. Adanya hal-hal tertentu yang menonjol dari Garut yang
mempunyai suatu nilai jual yang tinggi.
6. City Branding menjanjikan value terhadap kota yang
bersangkutan.
7. Kabupaten Garut memenuhi persyaratan-persyaratan yang
memungkinkan untuk dilakukannya city branding.
8. Era globalisasi yang membuat setiap kota / kabupaten harus
memiliki sesuatu yang berbeda, keunikan yang akan
membedakan dan menjadi identitas kota tersebut.
9. Menarik para investor juga pengunjung yang akan menambah
pemasukan pendapatan kota yang bersangkutan, menambah
lapangan pekerjaan untuk masyarakat dan secara otomatis
membawa kota yang bersangkutan kearah kemajuan yang lebih
baik lagi.
BAB I Pendahuluan
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 5
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis
mengidentifikasikan masalah-masalah yang ada dalam upaya penanaman
rasa kebanggaan masyarakat Kabupaten Garut terhadap potensi dan
keseluruhan dari Kabupaten Garut itu sendiri, yaitu sebagaimana diuraikan
dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana menanamkan kebanggaan terhadap masyarakat
akan Garutnya itu?
2. Hal apa yang akan diangkat / ditanamkan dalam rangka
penanaman rasa cinta dan kebanggaan tersebut?
3. Bagaimana keadaan atau hubungan antara pemerintah dengan
masyarakat Garut itu sendiri?
4. Apa-apa saja hal yang menjadi kekuatan dari Garut?
5. Pendekatan apa yang akan dilakukan sehubungan dengan
penerapan city branding ini agar dapat dilakukan seefisien
mungkin?
6. Bagaimana strategi penerapan city branding ini?
1.4 Pembatasan Masalah
Permasalahan akan dibatasi dengan cara menanamkan kebanggaan
pada masyarakat Garut mengenai potensi-potensi yang terkandung
didalamnya dan juga mengenai keseluruhan Kabupaten Garut itu sendiri.
Mensosialisasikan informasi mengenai potensi-potensi yang terdapat pada
Kabupaten Garut, diantaranya yaitu melalui penerapan pada sarana-sarana
umum dan juga pada hal-hal yang terdapat pada kegiatan sehari-hari para
masyarakatnya.
Program City Branding ini merupakan program pemerintah
setempat yang bekerja sama dengan pemerintah pusat guna memajukan
kota yang bersangkutan.
BAB I Pendahuluan 6
Tujuan perancangan adalah agar masyarakat Garut bangga dengan potensi
yang ada di Kabupaten Garut, dan tahu serta mengerti apa saja yang bisa
mereka banggakan. Dengan begitu potensi Kabupaten Garut tidak
terpendam begitu saja. Karena berdasarkan penelitian yang dilakukan di
Kota Garut, masyarakat Garut sendiri pun banyak yang belum tahu akan
potensi-potensi yang ada didalamnya.
1.6 Ruang Lingkup Perancangan
City branding Kota Garut akan dilakukan dengan mengenakan
sloganbaru atas Kota Garut. Dalam city branding ini penulis mengangkat
beberapa perwakilan atas bidang-bidang yang meliputi potensi Kota Garut
yang kemudian akan didesain sesuai dengan visualisasi dari slogan yang
diangkat. Hal yang diangkat dari slogan baru atas Kota Garut adalah
kebanggaan atas Kabupaten Garut beserta keseluruhan potensi yang ada
didalamnya. Karena itu beberapa contoh aplikasinya adalah seperti:
membuat Logo dari slogan baru untuk kota Garut; Maskot sebagai benang
merah yang menyatukan keseluruhan karya yang dibuat untuk program
tersebut juga untuk mencerminkan kota Garut beserta visinya; Aplikasi
Slogan, Logo dan Icon pada angkutan kota, Andong (delman), becak,
jalan-jalan protokol Kota Garut, tong sampah, alun-alun; Iklan / Billboard
di kota-kota lain di Jawa Barat; Shopping Bag untuk semua produk budaya
Kota Garut;; Desain Kemasan Batik, Minyak Atsiri; Buku beserta peta
tempat-tempat wisata dan keterangan atas Kota Garut; desain kemasan
beberapa makanan khas seperti dodol, ladu, kerupuk kulit, sale pisang;
desain kemasan Dompet Kulit, Sandal Tarumpah; Shopping Bag Jaket
Kulit; Brochures; Flyers; dan lain-lain.
1.7 Metodologi Penelitian
Untuk meneliti masalah persepsi negatif, kurangnya kebanggaan
serta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam upaya pendekatan dalam
BAB I Pendahuluan
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 7
sosial dan Desain Komunikasi Visual, dengan metode deskriptif analitis,
dengan menggunakan pendekatan studi literatur dari buku yang
berhubungan dan internet.
1.7.1 Sumber Data
Dalam proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh penulis
untuk perancangan Tugas Akhir ini dilakukan melalui studi pustaka,
internet, koran-koran, dosen-dosen, wawancara di lapangan dengan
pihak-pihak yang bersangkutan ataupun dengan pihak-pihak ketiga.
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data
Tehnik yang digunakan adalah melalui pemantauan atau
penganalisaan pribadi atas situasi yang sedang dihadapi atau terjadi di
lokasi; wawancara kepada pihak-pihak yang berkenaan, yang dapat
membantu jalannya pencarian data atau informasi; melalui browsing di
internet tentang istilah-istilah ataupun teori-teori yang dibutuhkan;
browsingdi internet mengenai forum-forum tentang Kota Garut yang akan
memberikan gambaran tentang persepsi masyarakat luas terhadap Kota
Garut; melalui studi pustaka dalam mendapatkan teori-teori untuk
memperlengkapi dan memperkuat setiap pernyataan yang dibuat; melalui
koran-koran yang telah terbit sebagai bahan pertimbangan, pembelajaran
ataupun perbandingan dengan kota-kota lain yang telah melakukan city
branding atas kotanya masing-masing; juga melalui wawancara atau
pembicaraan ringan untuk mengetahui pendapat masyarakat secara
BAB I Pendahuluan 8
64
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan riset yang dilakukan, proses pengerjaan
sketsa, pendesainan karya, laporan, konsep, diperoleh
kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
• Berhasilnya suatu penerapan atau perubahan persepsi diperlukan adanya kematangan dan kesiapan dari Kota atau
Kabupaten yang bersangkutan. Ada syarat-syarat yang
harus dipenuhi untuk mewujudkan suatu persepsi yang
baru (seperti pada teori yang terdapat dalam bab 2).
• Keberhasilan suatu ”City Branding” dapat dicapai dengan adanya suatu ciri khas yang kuat yang membedakan kota
tersebut dengan kota lain. Dengan adanya hal tersebut,
dapat membawa Kabupaten / Kota yang bersangkutan
kepada apapun tujuan dari ”City Branding” tersebut. • Keberhasilan ”City Branding” dapat terwujud dengan
adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dengan
seluruh lapisan masyarakat.
• Pada zaman sekarang ini banyak orang yang memukul rata, menyamakan persepsi dalam memandang suatu
permasalahan. Seperti halnya dalam Kabupaten Garut.
Banyak orang berpandangan bahwa kota yang maju
hanyalah kota yang memiliki banyak gedung-gedung
tinggi didalamnya. Sehingga dengan kondisi geografis
Kabupaten Garut yang sebagian besar masih terdiri dari
wilayah pegunungan, mengakibatkan banyak persepsi
BAB IV Kesimpulan dan Saran 65
bertentangan dengan fakta yang sebenarnya ada atas
Kabupaten Garut ini.
• Menumbuhkan kebanggaan dalam diri masyarakat luas bukanlah sesuatu yang mudah. Seberapa lama hal itu
terwujud ditentukan oleh seberapa eratnya kerjasama
antara masyarakat dengan pemerintah yang bersangkutan.
Karena ketika semua program dalam ”City Branding” ini
dapat terwujud, secara otomatis akan menarik kebanggaan
dan rasa cinta masyarakat Garut terhadap kotanya.
• Program ”City Branding” ini bisa dikatakan masih sangat sedikit sekali dilakukan, khususnya di Bangsa Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh keterbatasan dana yang pastinya
akan menghambat pelaksanaan program tersebut. Selain
itu juga yang menjadi penghalang lain adalah kurangnya
hubungan antara pemerintah dengan warga masyarakat
setempat yang mengakibatkan sulitnya pencapaian sasaran
sebagaimana yang telah direncanakan oleh pemerintah.
Juga yang beberapa waktu ini terjadi pada masyarakat
Garut, hal serupa ini tak jarang pula terjadi pada kota-kota
lainnya. Yaitu kurangnya kedisiplinan warga pemerintah
yang menjabat di daerah-daerah, seperti misalnya:
munculnya koruptor-koruptor yang duduk menjabat pada
kursi pemerintahan. Hal demikian mengakibatkan terus
berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah dan terhadap kegiatan atau rencana
program-program yang akan diadakannya.
• Untuk menemukan hal yang dibutuhkan oleh suatu tempat
perlu adanya penelitian yang dalam, pendekatan yang
didasarkan pada kondisi masyarakat yang bersangkutan. • Rasa kebanggaan perlu dipupuk sejak dini. Banyak orang
BAB IV Kesimpulan dan Saran 66
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha terkesan modern ataupun ”berkiblat barat”, ”berkiblat
Jepang”, dan lain sebagainya. Melihat dan belajar dari
sesuatu yang lebih maju tentulah suatu hal yang sangat
baik. Akan tetapi, yang perlu kita miliki adalah
kebanggaan untuk mengenakan apa yang ”diri kita miliki”.
Apapun yang kita miliki tidak akan berkembang ketika kita
hanya memandangnya dengan sebelah mata. Ketika kita
dapat mencintai ”diri sendiri” dan berbangga akannya,
dengan sendirinya kita akan mengembangkan potensi yang
ada didalamnya. Sesuatu tidak akan berkembang ketika
sesuatu tersebut tidak dihargai dan tidak kita sentuh.
• Adalah kebiasaan masyarakat kita yang cenderung bersifat ”acuh tak acuh” terhadap potensi dalam negara / kota nya.
Oleh karena itu dibutuhkan sarana-sarana yang bersifat
edukatif guna menyampaikan informasi yang terdapat pada
kota / bangsa kita. Seperti pepatah yang berkata ”Jika
bukan kita yang peduli, lantas siapa yang peduli akan
bangsa / kota kita?”; ”Jika bukan kita yang berbangga dan
mengembangkan potensi kota kita, lantas siapa yang akan
melakukannya?”.
4.2 Saran
• Saran Untuk Diri Sendiri :
1. Agar dapat lebih baik lagi dalam mengatur waktu dan
berdisiplin dalam pengerjaan sesuatu
2. Lebih baik lagi dalam mendesain, dalam mempelajari
sesuatu yang baru
• Saran Untuk Masyarakat Garut & Umum :
1. Tanamkan kebanggaan dalam diri kita sejak dini
2. Hargai budaya dan ciri khas bangsa kita, karena
BAB IV Kesimpulan dan Saran 67
masyarakatnya menghargai dan mengembangkan potensi
yang ada
3. Selalu kembangkan nilai-nilai positif, kedisiplinan serta
kejujuran dalam diri dan hati kita
4. Setiap tempat ataupun kota memiliki peranan yang
berbeda-beda. Berbangga dan bersyukurlah atas peranan
apapun yang kota kita perankan.
5. Dapat mendukung program-program pemerintah dan
program-program lain yang dapat membawa bangsa/kota
kita menjadi lebih baik lagi • Saran Untuk Pihak FSRD Maranatha :
1. Agar penguji baik pembimbing dapat memberikan kritik
maupun saran kepada mahasiswa agar mahasiswa dapat
semakin siap untuk terjun pada dunia kerja dengan
memiliki pengalaman dan ilmu yang cukup dalam
bidangnya.
• Saran Untuk Penelitian Selanjutnya :
1. Agar dapat menampilkan desain yang lebih baik dengan
konsep yang matang dan menjawab kebutuhan kota yang
bersangkutan.
2. Terjun langsung ke lapangan, karena disitu terdapat banyak
informasi yang ”up to date”, tidak dibuat-buat dan juga
tidak dapat dika dapatkan dari teori-teori yang ada didalam
Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha xi
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.garut.go.id
2. http://www.kompas.com
3. http://www.iamsterdam.com
4. http://www.citybranding.com
5. http://www.placebrands.com
6. http://www.signage.com
7. http://www.graphicsolution.com
8. http://www.visitsingapore.com
9. http://www.wikipedia.org
10. http://id.wikipedia.org
11. Business Graphics Book
12. Sticky Graphics Book