• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pesan Moral Yang Tercermin Melalui Perilaku Tokoh Utama Dalam Novel CHIISANA ŌKOKU Karya Tanizaki Junichiro.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pesan Moral Yang Tercermin Melalui Perilaku Tokoh Utama Dalam Novel CHIISANA ŌKOKU Karya Tanizaki Junichiro."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

!

" #$ ! %

& '(' )

% *+ + )

) , '

-, , . /

"

" "

" &

* 0! 1 * ' /

* 2

" " * + ' 3

" " " #$ * "

" " & + 4 ( $ &

" " % '!56 '! ! + 6 $' *

-+ -+ * ! + 6 + # 7 . 6 /

" & #$ + + * + * ! 2

" & " + + * + * ! + . 6 "

, "/

& ' * * *! ' ' ( # "/

& * *! ( # $ 6 ' "/

& ' 7 '$ ! +'6 "/

(2)

& " ( # $ ' ' * ! 7

6 # %3

& " " '$ ! ' '! ! '

' +5 ' + 7 + ' + ! 6

( # %%

& " & !' ( # ! + 6 4 '# ' )"

8 -3

,

(3)

! " # $ %

& '

' & (

( & )))

))) * ))%

!+ , - " ! " .

! , - " ! " .

!/0 / 1 ! " .

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra adalah suatu bentuk hasil pekerjaan kreatif yang obyeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Atar, 1993:8). Sastra lahir disebabkan dorongan manusia untuk mengungkapkan dirinya, sastra menaruh minat terhadap dunia realitas yang berlangsung sepanjang hari sepanjang zaman. Sastra terbagi dua bentuk yaitu sastra lisan dan sastra tulisan. Bentuk pertama berupa sandiwara, wayang, lagu dan sejenisnya yang tersebar luas melalui mulut ke mulut. Sedangkan bentuk sastra tulisan dapat berupa cerpen, novel, puisi dan sejenisnya yang menyebar melalui rekaman tulisan.

Salah satu tujuan kehadiran sastra di tengah-tengah masyarakat pembacanya adalah berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai mahluk berbudaya, berpikir dan berketuhanan. Bertolak dari pemikiran tersebut, penulis menyetujui bahwa sebuah karya sastra yang bernilai tinggi adalah karya sastra yang mengandung pesan moral yang tinggi (Atar, 1994:71).

Sejak orang Jepang mengenal huruf untuk menulis bahasa Jepang, telah banyak literatur yang ditulis untuk menyampaikan pikiran, ide maupun emosi penulisnya. Kebangkitan sastra modern Jepang dimulai setelah adanya hubungan dengan sastra modern barat/Eropa. Salah satu contoh karya sastra modern Jepang adalah Shintaishi-sho1 yang ditulis pada tahun 1882 yang banyak dipengaruhi terjemahan puisi

1

Kumpulan puisi gaya baru, ditulis bersama oleh Sotoyama Shoichi, Yadabe Ryokichi, Inoue Tetsujiro. Berisi 14

..puisi terjemahan dari puisi Inggris dan Perancis dan 5 puisi ciptaan sendiri. Merupakan awal puisi gaya baru

(5)

dari Inggris dan Perancis. Walaupun puisi-puisi ini merupakan terjemahan tetapi telah memberikan angin segar dalam sastra Jepang karena telah menyadarkan pengarang-pengarang kesusastraan Jepang dari kelemahan-kelemahan tradisi lama. Sebagai contoh, kesusastraan terjemahan ini telah memperkenalkan cara berpikir yang sistematis dalam kesusastraan dan juga memperkenalkan aliran baru seperti aliran romantisme dan aliran naturalisme.

Dalam dunia prosa juga terjadi perubahan yang mencolok. Hal ini bisa terlihat pada novel Ukigumo2 yang ditulis oleh Futabatei Shimei pada tahun 1887. Berbeda dengan novel-novel sebelumnya, tokoh utama novel ini adalah seorang cendakiawan yang telah menyadari pikiran/pola pikir modern sehingga tokoh tersebut menentang unsur-unsur feodal. Penulisannya menggunakan gaya bahasa kombinasi antara bahasa tulisan dan bahasa lisan sehari-hari sehingga pengarang bisa mengungkapkan gagasannya dengan jelas dan hidup.

Salah satu bentuk sastra yang banyak ditulis dan dibaca di Jepang adalah novel yang dalam bahasa Jepang disebut “shǀsetsu” 小説 . Berikut definisi “shǀsetsu” yang diambil dari 2 buah sumber:

1. 文学形態の一

作家の構想 基 時代思潮・社会・人間性 現実的 事件・

i 人

物の中 表現 散文体の文学 古代の伝説・叙事詩 中世の物語

の系譜 う 近代 至 達

新潮国語辞典, 1980:968

Bungakukeitai no hitotsu.

Sakka no kousouni motozuki, jidaishichou, shakai, ningensei nado o genjitsu tekina jiken, jinbutsu no nakani hyougen suru. Sanbuntai no

2

(6)

bungaku. Kodai no densetsu, jojishi, chuuseino monogatari no keifu o uketsugi kindai ni itatte hatatsu.

(Shinchou Kokugo Jiten,1980:968)

Merupakan salah satu bidang kesusastraan.

Ditulis berdasarkan gagasan pengarangnya, mengenai kecenderungan jaman, kehidupan dalam masyarakat, kemanusiaan, dan lainnya, yang diungkapkan dalam tokoh atau kejadian yang realistis. Merupakan kesusastraan berbentuk prosa. Meneruskan hikayat dan syair-syair kepahlawanan dari jaman purbakala dan dongeng dari jaman pertengahan yang berkembang terus sampai jaman modern.

,文学

2. の ,一

,分野

,作者 ,考

,人物 ,人々

の え いろいろ その ま

,出来事

い ,生

ぶ う

,文章

い う ,書い の

う う

, 場

,人物

う う

,行動 ,考 ,通 ,人間

,生 ,方

の え の

,示そう

,学習 ,国語 ,百科 ,辞典

( ,1979:488)

Bungaku no hitotsu no bunya

Sakusha no kangae de iroirona jinbutsu o tsukuridashi, sono hitobito ga samazamana dekigoto ya ikite iku yousu o bunshou ni kaita mono.

Toujou jinbutsu no koudou ya kangae o toosite, ningen no ikikata o simesou to suru.

(Gakushuu Kokugo Hyakka Jiten,1979:488)

Merupakan salah satu bentuk kesusastraan.

(7)

Sesuai dengan dua definisi di atas, penulis ingin mengangkat sebuah novel

terkenal karya Tanizaki Junichiro berjudul Chiisana Ōkoku (小 王 国) yang

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “Kerajaan Kecil”. Novel yang menceritakan kehidupan seorang guru sekolah dasar dan murid-muridnya ini dipublikasikan pada tahun 1918. Dalam novel ini sang guru, sebagai orang dewasa dengan akal sehatnya, menemukan keganjilan pada dunia anak-anak. Murid-muridnya hidup dalam dunianya sendiri yang disebut Chiisana Ōkoku, yang mempunyai peraturan berdasarkan kepercayaan dan ketaatan. Persatuan murid-murid dalam Chiisana Ōkoku ini pada akhirnya mengancam kehormatan dan integritas sang guru yang hidup di dunia orang dewasa.

Penulis tertarik untuk meneliti novel Chiisana Ōkoku ini karena melihat pesan moral yang secara tersamar disampaikan oleh pengarangnya. Penulis ingin meneliti apakah tindak tanduk dan jalan pikiran tokoh-tokoh dalam novel ini sesuai dengan nilai moral masyarakat Jepang yang berlaku pada masa sebelum Perang Dunia II.

1.2 Pembatasan Masalah.

Untuk membuat sebuah penelitian terfokus dan mampu mencapai hasil yang diinginkan, diperlukan sebuah perumusan masalah yang akan mengarahkan penelitian dan membatasi cakupan penelitian agar mempunyai sasaran yang jelas. Untuk itu penulis akan merumuskan pembatasan masalah dalam penelitian ini ke dalam beberapa pertanyaan berikut :

(8)

2. Seperti apa perilaku moral tokoh dalam novel Chiisana Ōkoku karya

Tanizaki Junichiro? 1.3 Tujuan Penelitian

Penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan-tujuan sebagai berikut.

1. Memahami pesan moral yang terdapat dalam novel Chiisana Okoku karya Tanizaki Junichiro.

2. Memahami perilaku moral tokoh yang terdapat dalam novel

Chiisana Okoku karya Tanizaki Junichiro dihubungkan dengan

keadaan masyarakat pada saat itu.

3. Memahami pendidikan moral anak-anak Jepang dalam keluarga dan

sekolah dasar pada saat sebelum Perang Dunia II .

1.4 Metode dan Teknik Penelitian

Untuk memahami pesan moral yang terkandung dalam novel Chiisana Ōkoku penulis mengadakan sebuah penelitian kualitatif berbentuk penelitian kepustakaan (studi pustaka), yakni penelitian yang dilakukan di kamar kerja penulis, atau ruang perpustakaan, di mana penulis memperoleh data atau informasi tentang obyek penelitian lewat buku-buku atau alat-alat audiovisual lainnya (Atar, 1993:71).

Sesuai dengan definisi di atas penulis melakukan penelitian dengan 1. Membaca novel Chiisana Ōkoku.

2. Menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

3. Membacanya kembali sampai memahaminya dengan baik, sebagai

sumber data.

(9)

pengetahuan dan sebagai sumber teori untuk menganalisis data.

1.5 Organisasi Penulisan

Untuk mempermudah pembacaan dan pemahaman, skripsi ini akan diatur secara sistematis dengan urutan sebagai berikut

Bab I Pendahuluan, menyajikan Latar Belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode dan Teknik Penelitian, dan Organisasi Penulisan.

Bab II Landasan Teori, berisi teori-teori yang menyangkut novel Chiisana ƿkoku , Moral, dan Pendidikan moral terhadap anak dalam masyarakat Jepang.

Bab III Analisa, memuat analisis perilaku moral tokoh utama novel Chiisana Ōkoku yaitu Kaijima, yang terdiri dari Tokoh Kaijima sebagai kepala keluarga, dan

Tokoh Kaijima sebagai guru.

Bab IV Kesimpulan, berisi kesimpulan hasil analisis yang terkandung dalam novel Chiisana Ōkoku.

(10)
(11)

BAB IV

KESIMPULAN

Dari hasil analisa yang dilakukan pada Bab III, penulis dapat menyimpulkan

bahwa perilaku moral yang tercermin dalam novel Chiisana Ōkoku karya Tanizaki

Junichirou adalah sebagai berikut:

1. Perilaku moral seseorang bisa berubah karena pengaruh ekstern dan/atau pengaruh

intern. Dalam novel Chiisana Ōkoku, Kaijima yang pada awalnya berambisi untuk

menjadi doktor dalam bidang sastra tidak dapat mencapai cita-citanya karena tidak

didukung oleh kemampuan ekonomi. Sebagai pengaruh intern, setelah menikah

Kaijima yang sangat menyayangi istrinya merasakan kebahagian berumah tangga,

sehingga dia merasa puas dengan apa yang didapatnya dan melupakan cita-citanya.

Kelakuan muridnya yang tidak sesuai dengan harapan Kaijima merupakan pengaruh

ekstern yang merubah perilaku moral Kaijima dari sabar menjadi sering marah.

2. Pengalaman berpengaruh pada perilaku moral seseorang. Perkembangan moral

seseorang yang tercermin pada perilaku moralnya sangat dipengaruhi oleh

pengalaman orang tersebut. Kaijima yang berpengalaman 20 tahun mengajar di

sekolah dasar, menjadi terbiasa dengan berbagai sifat anak-anak. Dengan

pengetahuannya tentang sifat anak-anak, Kaijima bisa memperlakukan murid-

muridnya dengan bijaksana.

3. Pengalaman yang panjang dalam pekerjaan seseorang menghasilkan perilaku moral

(12)

masalah yang timbul dalam pekerjaannya. Kaijima sangat marah waktu mengetahui

bahwa muridnya melemparkan kesalahannya kepada orang lain. Walaupun Kaijima

sangat marah tapi dia bisa mengontrol emosinya. Kemampuan untuk mengendalikan

diri merupakan cerminan pengalamannya sebagai guru dalam memperlakukan

murid-muridnya dengan kasih sayang dan kesabaran seperti orang tua terhadap

anaknya-anaknya.

4. Kehidupan tanpa perencanaan bisa mengikabatkan berubahnya perilaku moral

seseorang. Hal tersebut mengakibatkan seseorang harus menjalani kehidupan yang

tidak diharapkan. Kaijima menikah pada umur 24 tahun, dan waktu berumur 36

tahun Kaijima sudah mempunyai 6 orang anak dan istrinya sedang mengandung

anak yang ke 7. Dalam jangka waktu yang sama gaji Kaijima sebagai guru hanya

meningkat dari 20 yen menjadi 45 yen. Biaya hidup keluarga Kaijima jauh lebih

besar daripada penghasilannya, sehingga kehidupan Kaijima sekeluarga menjadi

makin susah.

5. Memberikan tanggung jawab kepada seseorang yang belum bisa bertanggung jawab

merupakan tindakan yang ceroboh dan bisa berakibat tidak baik. Kaijima telah

mempercayai salah seorang muridnya untuk meningkatkan kedisplinan semua

murid-murid Kaijima. Dalam hal ini, Kaijima telah memberikan tanggung-jawab

kepada muridnya tersebut. Padahal murid Kaijima tersebut masih anak-anak,

sehingga secara moril tidak bisa dimintai tanggung jawab. Dalam novel Chiisana

Ōkoku, murid Kaijima yang diberi kepercayaan tersebut telah menyalah gunakan

(13)

,

谷崎

ゅん

,

いち

,

一郎作

ちい

,

おうこく

,

王国

んこう

,

主人公

こう

,

行動

んえい

,

反映

くてき

,

道徳的

メッセージ

ア ウ

0042062

教 大 学

バ ン

(14)

い う ,概 要 た き ,谷崎 ゅん ,潤 いち う く ,一郎作 ちい ,小 おうこく ,王国 ゅ んこう ,主人公 こう う ,行動 んえい ,反映 う くてき ,道徳的 メッセージ ん ,序 論 く ゅう ,学習 こく ,国語 ,百科 てん

,辞典 1979:488

(15)

ほ ん ん ,本 論 ゅ んこう ,主人公 い ,海島 きち ,昌吉 う こう ,小学校 小 王 国 い う き う ,教師 う ,海島 こう う ,行動 ん ,考 お ,通 く ,作者 た ,伝 あ え て えたい う くてき ,道徳的 こ ,見 ,出 た べんき う ,勉強 ,好 ん く ,文学 ,博士 ほう ,抱負 ,持 海島 き ていた ちち ,父 ,貧 い 海島 ん ,自分 ,夢 ん ,実現 こ き く うき う ,東京 う こう ,小学校 き う ,教師 た あ ,妻 て う ,海島 い ん ,以前 ほう ,抱負 わ ,忘 ,知 い ,今 い ,生活 ん く ,満足 い く ,計画 てい ,家庭 い ,生活 て い 海 島 おく ,送 こん ,結婚 ん ,年目 き ,時 ,彼 ,妻 て お て た 7 ん ,人目 こ ,子供 ん ん ,妊娠 ,彼 ゅう ゅう , 入 い ,一家 ていた い ,生活費 おお ,大 ,彼 ,貧 ほ う き い く た い ,生活 うたい ,状態 く ,家族 うき う ,東京 く 海 島 て G ん

,県 M ,市 こ

,引越 た 海島 M ,市 D

う こう

,小学校

き う

(16)

,市

た M ,住ん いて 海島

(17)

き ん

,責任 い ん

,人 ,仕事

ん い

,問題

(18)

! " #$ % !

$ $"" & ! ' ( ) * + ,

' &" - . # / & ..

, 001 2 , " .0

, 0222 . 3 1,0 !$ 4 ! 450 20" $4

, 00222 4 1,0 $ 0, , 0 !

) 62 ! $,,

+ 7 "

" . 2

" + 7 "

8 !$ ! .$ ( ( 9

8 $" ! " # $ $

% " ! && 2 4 8 1 4 $$

!

! & $ $ $ : . $

# 2 " ! 9 ' ' & #$

# , , "1 9 (* ' # 7 # "$ . #$

5

$ 3

.$3 ; ' ( ( *

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menerapkan pendekatan dalam penyampaian materi ditambah dengan pemberian motivasi kepada para siswa, maka tujuan dari kegiatan pembinaan KSM di Madrasah

Dengan nilai tingkat keakuratan selisih tersebut sistem kontrol dapat menstabilkan tetesan infus, sedangkan dengan nilai tingkat keberhasilan pengiriman data

Dalam penelitian ini uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan konsistensi butir pernyataan yang digunakan dalam kue- sioner atau sejauh mana alat ukur dapat

Desa Pasar Binanga, warga bernama Tamin Hasibuan, umur 50 tahun, pekerjaan tani dan beralamat di Pasar Binanga, Kecamatan Barumun Tengah, Padang Lawas, menerangkan bahwa

Pasal 23 ayat huruf c Undang-Undang No 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI menyatakan bahwa Warga Negara Indonesia kehilangan kewarganegaraan jika yang

8.4 Memperaktikan variasi dan kombinasi teknik dasar salah satu permainan olahraga beladiri lanjutan dengan tepat dan lancar serta nilai keberanian, kejujuran,

dengan gelar adat “Ta lo titihiya dungo lo tombango ilimu” yang berarti orang yang menyelami lautan ilmu. Dalam hal ini peneliti melihat bahwa sosok Aba Idu sangat pas

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel curahan jam kerja (per bulan) wanita di Kota Semarang, variabel upah, variabel pendidikan, variabel