• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Return On Investment dan Fixed Asset Turnover Terhadap Harga Saham.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Return On Investment dan Fixed Asset Turnover Terhadap Harga Saham."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Pada dasarnya apabila sebuah perusahaan memiliki kelebihan dana atau modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau modal tersebut dapat diinvestasikan pada instrumen-instrumen investasi sesuai dengan sifat dana atau modal yang dimiliki. Bila dana atau modal yang dimiliki bersifat likuid, maka manajer keuangan sebaiknya menginvestasikan dana atau modal tersebut pada instrumen investasi jangka pendek (obligasi dan saham). Salah satu informasi yang tersedia di pasar saham adalah laporan keuangan, laporan keuangan merupakan instrumen penting untuk mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan potensial suatu perusahaan sebagai faktor-faktor internal strategik melalui pendekatan fungsi, khususnya fungsi keuangan. Salah satu analisis yang sering dilakukan adalah analisis rasio keuangan dari informasi akuntansi yang disajikan perusahaan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on investment dan fixed asset turn over terhadap harga saham. Data yang digunakan adalah laporan keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tahun 1996 – 2005.

Metode yang digunakan adalah metode regresi berganda (multiple linear regresion method).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan return on investment dan fixed asset turn over berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Secara parsial return on investment tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, dan fixed asset turn over berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

Kata Kunci: Return on investment, fixed asset turn over, dan harga saham.

(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ………... iv

KATA PENGANTAR ………. v

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAR TABEL ……… xii

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………...….. 4

1.3 Maksud dan Tujuan ………...……... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ………...…….. 5

1.5 Kerangka Penelitian dan Hipotesis ………... 6

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ……… 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan ……… 12

2.1.1 Pengertian, Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan ... 13

2.1.2 Bentuk dan Penyajian Laporan Keuangan ... 18

2.1.3 Hubungan Akuntansi dengan Laporan Keuangan ... 27

2.1.4 Sifat, Keterbatasan dan Karakteristik Laporan Keuangan ... 29

viii

(3)

Daf t ar Isi ix

2.2 Analisis Laporan Keuangan ... 31

2.2.1 Pengertian dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 31

2.2.2 Pentingnya Analisis Laporan Keuangan ... 32

2.3 Analisis Rasio Keuangan ... 33

2.3.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan ... 33

2.3.2 Jenis-jenis Analisis Rasio Keuangan ... 34

2.3.3 Keunggulan Analisis Rasio Keuangan ... 38

2.3.4 Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan ... 39

2.4 Saham ... 40

2.4.1 Jenis-jenis dan Karakteristik Saham ... 40

2.4.2 Nilai Saham ... 42

2.5 Penilaian Harga Saham ... 44

2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham ... 47

2.6.1 Permintaan dan Penawaran ... 48

2.6.2 Perilaku Investor ... 48

2.6.3 Kinerja Keuangan Emiten ... 49

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 51

3.2 Metode Penelitian ... 51

3.2.1 Metode yang Digunakan ... 51

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 51

(4)

Daf t ar Isi x

3.2.3 Prosedur Pengumpulan Data ... 52

3.2.4 Sejarah Singkat Perusahaan ... 53

3.2.5 Metode Analisis ... 55

3.2.5.1 Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan ... 57

3.2.5.2 Pengujian Koefisien Regresi secara Individual ... 58

3.2.5.3 Koefisien Determinasi Multipel ... 60

3.2.5.4 Asumsi Multikolinieritas ... 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data ………...………... 62

4.2 Model Regresi ………... 64

4.3 Statistika Deskriptif ………...………... 65

4.4 Multikolinieritas ... 65

4.5 Pengujian Koefisien Regresi secara Keseluruhan ... 66

4.6 Pengujian Koefisen Regresi secara Individual ... 67

4.6.1 Pengaruh Return On Investment Terhadap Harga Saham ...…… 68

4.6.2 Pengaruh Fixed Asset Turn Over Terhadap Harga Saham …….. 69

4.7 Koefisien Determinasi ………...………... 70

4.8 Koefisien Korelasi Parsial ………...………. 70

(5)

Daf t ar Isi xi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 72

5.2 Saran ………...……….. 73

DAFTAR PUSTAKA ………..……….. 74

LAMPIRAN ………..………. 75

RIWAYAT HIDUP PENULIS ………. 101

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 : Data Return on Investment (X1), Fixed Asset

Turn Over (X2), dan Harga Saham (Y) ………. 63

Tabel 4.2 : Koefisien Regresi ... 64

Tabel 4.3 : Statistika Deskriptif ... 65

Tabel 4.4 : Uji Multikolinieritas ... 65

Tabel 4.5 : Pengujian Koefisien Regresi secara Keseluruhan ... 67

Tabel 4.6 : Koefisien Determinasi Variabel X1, X2, Y ... 70

Tabel 4.7 : Koefisien Korelasi Parsial Variabel X1, X2, Y ... 71

xii

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Neraca Konsolidasi PT Indofood Sukses

Makmur Tbk Tahun 1996 – 1997 ………... 75

Lampiran 2 : Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Indofood

Sukses Makmur Tbk Tahun 1996 – 1997 ………... 77

Lampiran 3 : Neraca Konsolidasi PT Indofood Sukses

Makmur Tbk Tahun 1998 – 1999 ………... 79

Lampiran 4 : Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Indofood

Sukses Makmur Tbk Tahun 1998 – 1999 ………... 81

Lampiran 5 : Neraca Konsolidasi PT Indofood Sukses

Makmur Tbk Tahun 2000 – 2001 ………... 83

Lampiran 6 : Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Indofood

Sukses Makmur Tbk Tahun 2000 – 2001 ………... 87

Lampiran 7 : Neraca Konsolidasi PT Indofood Sukses

Makmur Tbk Tahun 2002 – 2003 ………... 89

Lampiran 8 : Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Indofood

Sukses Makmur Tbk Tahun 2002 – 2003 ………... 93

Lampiran 9 : Neraca Konsolidasi PT Indofood Sukses

Makmur Tbk Tahun 2004 – 2005 ………... 95

Lampiran 10 : Laporan Laba Rugi Konsolidasi PT Indofood

Sukses Makmur Tbk Tahun 2004 – 2005 ………... 99

xiii

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

Lampir an 79

Lampir an 79

(13)

(14)

(15)

(16)

Lampir an 83

Lampir an 83

(17)

(18)

(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada dasarnya apabila sebuah perusahaan memiliki kelebihan dana atau

modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

modal tersebut dapat diinvestasikan pada instrumen-instrumen investasi sesuai

dengan sifat dana atau modal yang dimiliki. Apabila kelebihan dana atau modal

tersebut dapat digunakan jangka panjang, maka manajer keuangan

menginvestasikan pada instrumen investasi jangka panjang seperti pendirian

usaha baru, pembelian aktiva tetap, dan sebagainya. Bila dana atau modal yang

dimiliki bersifat likuid artinya harus tersedia apabila diinginkan atau dibutuhkan,

maka manajer keuangan sebaiknya menginvestasikan dana atau modal tersebut

pada instrumen investasi jangka pendek.

Instrumen investasi jangka pendek sering disebut juga dengan surat

berharga atau sekuritas (efek). Investasi atau pembelian surat berharga atau

sekuritas dilakukan dengan tujuan untuk menjaga likuiditas, artinya kelebihan

dana yang dimiliki oleh perusahaan dibelikan surat berharga agar tidak terjadi

iddle fund sehingga mendapat keuntungan, namun sekuritas tersebut harus dapat segera menjadi uang tunai apabila likuiditas perusahaan kurang baik.

Secara garis besar sekuritas dapat dibagi menjadi dua, yaitu sekuritas yang

memberikan penghasilan secara tetap (obligasi) dan sekuritas yang memberikan

1

(35)

Pen dahuluan 2

penghasilan tidak tetap (saham). Saham adalah sertifikat yang menunjukan bukti

kepemilikan suatu perusahaan, sedangkan obligasi adalah surat hutang yang

dikeluarkan perusahaan dalam jangka panjang dan memberikan bunga.

Investor yang menanamkan modal dalam bentuk saham berharap untuk

memperoleh rate of return yang memuaskan untuk investasinya. Hal ini dapat

digambarkan oleh 2 (dua) hal, yaitu dividend dan capital gain. Dividend adalah

proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam

jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya.

Sedangkan capital gain adalah selisih antar nilai jual dengan nilai beli saham bila

investor menjual saham tersebut.

Dalam menentukan saham yang akan dibeli ataupun dijual, seorang investor

akan mempertimbangkan informasi yang tersedia. Informasi yang ada dan tersedia

dapat berupa antara lain pengumuman dividen yang berisi nama saham, tanggal

pengumuman, jumlah dividen yang dibayarkan serta jenis dividen. Selain itu

terdapat juga informasi tentang laporan keuangan dari perusahaan yang

menerbitkan saham tersebut, sehingga para investor dapat mengetahui kondisi

perusahaan.

Dalam melakukan investasi, investor sebaiknya tidak hanya terpaku pada

informasi yang mengungkapkan besarnya dividen dan capital gain yang

diharapkan. Investor sebaiknya juga melihat faktor-faktor di luar informasi

tersebut. Jika investor hanya menggunakan informasi dividen dan laba saja

(36)

Pen dahuluan 3

sebagai dasar analisis investasinya, maka investor akan mengalami risiko kerugian

yang cukup besar karena informasi yang diterima tersebut sangat bias.

Dikatakan bahwa laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang

tersedia di pasar saham, karena laporan keuangan merupakan instrumen penting

untuk mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan potensial suatu perusahaan

sebagai faktor-faktor internal strategik melalui pendekatan fungsi, khususnya

fungsi keuangan. Perusahaan memuat data historis yang berguna dalam

melakukan penilaian dan peramalan analisis investasi serta akan mempengaruhi

perilaku dari para pelaku pasar modal yaitu para investor.

Masukan-masukan penting dalam melakukan analisis investasi adalah :

1. Meninjau prospek dan rencana ekspansi perusahaan melalui prospektus

yang disajikan.

2. Melakukan penilaian atas asset dan kewajiban perusahaan, besarnya laba,

ekspektasi dividen, cash flow serta informasi akuntansi lainnya.

Analisis ini sangat penting dalam menentukan tingkat pengembalian modal

yang tercermin dalam harga saham suatu perusahaan. Salah satu analisis yang

sering dilakukan adalah analisis rasio keuangan dari informasi akuntansi yang

disajikan perusahaan. Dengan bantuan analisis rasio keuangan, dapat diketahui

tingkat likuiditas, solvabilitas, keefektifan operasi, leverage serta derajat

keuntungan suatu perusahaan, yang terdiri dari antara lain tingkat penjualan,

biaya, pajak, penambahan serta pengurangan investasi.

(37)

Pen dahuluan 4

Dengan demikian, kita ketahui bahwa sangatlah penting bagi para investor

untuk memahami rasio-rasio keuangan yang disajikan perusahaan agar dapat

melakukan analisis investasi secara lebih akurat. Keempat rasio tersebut

merupakan informasi penting mengenai hubungan kondisi suatu perusahaan

dengan perilaku investor dalam memilih saham yang akan dibeli atau dijual yang

selanjutnya akan berhubungan juga dengan tingkat harga saham tersebut di pasar

modal.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membandingkan rasio

keuangan terhadap harga saham. Rasio yang digunakan adalah rasio profitabilitas

dan rasio aktivitas, yaitu dengan menggunakan analisis Return On Investment dan

analisis Fixed Asset Turn Over.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka

dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh Return On Investment dan Fixed Asset Turn Over

secara simultan terhadap harga saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

2. Seberapa besar pengaruh Return On Investment dan Fixed Asset Turn Over

secara parsial terhadap harga saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

(38)

Pen dahuluan 5

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka maksud

dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui besarnya pengaruh Return On Investment dan Fixed Asset Turn

Over secara simultan terhadap harga saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

2. Mengetahui besarnya pengaruh Return On Investment dan Fixed Asset Turn

Over secara parsial terhadap harga saham PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, diharapkan dapat

memberikan kegunaan bagi :

1. Perusahaan

Diharapkan dengan penelitian ini, perusahaan mendapat gambaran

mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham.

2. Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan bahan kajian

lebih lanjut yang akan memberikan arahan yang jelas bagi pembaca yang

ingin melakukan penelitian dalam masalah yang sama.

(39)

Pen dahuluan 6

3. Penulis

Untuk memperoleh gambaran secara langsung sejauh mana teori-teori yang

telah dipelajari selama perkuliahan dapat mendukung keadaan sebenarnya

dalam praktik. Selain itu melalui penelitian ini penulis dapat memperoleh

tambahan pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh analisis rasio

keuangan terhadap harga saham.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

Pasar modal sebagaimana layaknya suatu pasar, maka pergerakan harga

yang berlaku ditentukan oleh permintaan dan penawaran dari pelaku pasar,

sehingga harga yang diperoleh merupakan gambaran keseimbangan antara

permintaan dan penawaran tersebut. Tersedianya informasi yang bersifat kualitatif

maupun kuantitatif yang dapat dianalisis dan diintepretasikan oleh pasar berakibat

pada kemungkinan perubahan pada keseimbangan harga saham yang ada.

Pasar modal efisien adalah pasar modal yang harga sekuritasnya telah

mencerminkan semua informasi yang relevan. Semakin cepat informasi baru

tercermin pada harga sekuritas, semakin efisien pasar modal tersebut.

Dalam pasar modal yang efisien, harga-harga pada saat tertentu

mencerminkan semua informasi yang relevan dan tersedia, baik secara umum

(dengan publikasi) maupun yang tersirat (melalui berbagai analisis). Seorang

investor tidak dapat memperkirakan dengan tepat harga saham pada periode yang

akan datang berdasarkan harga saham pada saat ini. Jika investor dapat

(40)

Pen dahuluan 7

memperkirakan dengan tepat harga saham pada saat yang akan datang, maka

pasar tersebut dikatakan tidak efisien. Karena saham suatu perusahaan

menghasilkan abnormal return yang terus terjadi disekitar tanggal pengumuman.

Abnormal return adalah selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya

dengan tingkat keuntungan yang diharapkan.

Terdapat tiga bentuk pasar modal yang efisien, yaitu :

1. Weak Form Efficiency (Efisiensi bentuk lemah)

2. Semi Strong Form Efficiency (Efisiensi bentuk semi kuat) 3. Strong Form Efficiency (Efisiensi bentuk kuat)

Pada pasar modal yang efisien, bentuk Weak Form Efficiency (Efisiensi

bentuk lemah) ditandai dengan harga saham yang merefleksikan semua informasi

harga historis. Harga saham sekarang dipengaruhi oleh harga saham masa lalu

dimana informasi masa lalu dibandingkan untuk membantu menentukan harga

saham sekarang. Semi Strong Form Efficiency (Efisiensi bentuk semi kuat)

ditandai dengan saham yang mencerminkan perubahan harga saham masa lalu dan

informasi yang telah dipublikasikan. Setiap investor yang memanfaatkan

informasi umum yang ada tidak akan mendapat excess atau abnormal return,

karena harga saham telah disesuaikan dan tidak akan terjadi perubahan harga

saham hingga dipublikasikannya informasi baru. Pada pasar modal bentuk Strong

Form Efficiency (Efisiensi bentuk kuat) ditandai dengan harga saham yang

mencerminkan semua informasi, baik yang dipublikasikan ataupun tidak

dipublikasikan.

(41)

Pen dahuluan 8

Dalam kegiatan pasar modal, informasi merupakan unsur yang fundamental

dan sangat dominan, karena pada hakekatnya informasi tersebut menyajikan

keterangan, gambaran suatu perusahaan baik yang menyangkut kondisi, performa,

dan prospeknya di masa yang akan datang. Para pelaku pasar akan menggunakan

informasi yang tersedia untuk membuat keputusan investasi dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraannya. Karena itu informasi yang lengkap, relevan,

akurat dan tepat waktu sangatlah diperlukan.

Seperti telah diungkapkan pada latar belakang, dalam melakukan investasi,

sebaiknya investor tidak hanya terpaku pada informasi yang mengungkapkan

besarnya dividen dan capital gain yang diharapkan. Investor sebaiknya juga

memperhatikan faktor-faktor di luar informasi tersebut. Jika investor hanya

menggunakan informasi dividen dan laba saja sebagai dasar analisis investasinya,

maka investor akan mengalami risiko kerugian yang cukup besar karena biasnya

informasi tersebut. Sebenarnya keuntungan yang diharapkan investor tersebut

dapat terealisir dengan cara membeli saham dari perusahaan yang menunjukkan

kinerja lebih baik dari rata-rata perusahaan sejenis dalam jangka panjang.

Informasi yang menunjukan kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan

keuangan yang dipublikasikan, yaitu terdiri dari neraca, laporan rugi laba, dan

laporan arus kas. Laporan keuangan ini akan digunakan dan dianalisis terhadap

kondisi suatu perusahaan oleh semua pihak yang terkait, baik oleh pemilik,

manajemen perusahaan ataupun pihak luar. Investor selaku pihak luar perusahaan

akan menilai kinerja suatu perusahaan dimana ia akan menanamkan modalnya.

(42)

Pen dahuluan 9

Keputusan investasi saham meliputi keputusan untuk membeli, menjual dan

menanam saham. Keputusan tersebut akan dipengaruhi oleh berbagai informasi

mengenai saham tersebut. Pengambilan keputusan investasi harus melalui suatu

proses analisis, yaitu mempelajari fakta-fakta yang berkaitan dengan investasi

tertentu, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

Untuk mengukur hal ini, investor dapat melakukan analisis data intern

maupun data ekstern perusahaan. Namun sebagian besar analisis yang biasanya

dilakukan investor adalah analisis data intern perusahaan yang dalam hal ini

laporan keuangan dan prospektus. Dalam menganalisis dan menilai posisi

keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan perusahaan, faktor yang paling

utama untuk mendapatkan perhatian oleh si penganalisis adalah : likuiditas,

solvabilitas, rentabilitas atau profitabilitas, serta stabilitas usaha.

Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan yang dicerminkan

dalam empat faktor utama tersebut, analisis keuangan memerlukan tolok ukur.

Tolok ukur yang sering digunakan adalah rasio atau indeks.

Kieso dan Weygandt (1989 : 1206) mendefinisikan analisis rasio sebagai

berikut :

”Ratio analysis is the starting point in developing the information desired by the analyst.”

Menurut Munawir (1995 : 64) menyatakan :

”Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio, ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio

(43)

Pen dahuluan 10

tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.”

Tujuan yang ingin dicapai dalam analisis rasio keuangan menurut Munawir

(1995 : 69) adalah :

”Tujuan tiap penganalisa pada umumnya adalah untuk mengetahui tingkat rentabilitas, solvabilitas dan likuiditas dari perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu angka-angka rasio pada dasarnya juga dapat digolongkan antara: (1) rasio-rasio likuiditas. (2) rasio-rasio solvabilitas, (3) rasio-rasio rentabilitas dan rasio-rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisa misalnya rasio-rasio aktivitas.”

Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan

perhitungan rugi-laba satu dengan lainnya, dapat memberikan sejarah perusahaan

dan penilaian posisinya pada saat ini. Analisis laporan keuangan juga

memungkinkan manajer keuangan memperkirakan reaksi para kreditor dan

investor.

Pengukuran prestasi perusahaan dengan menggunakan analisis rasio

keuangan sangat penting bagi para investor, karena apabila hasil dari analisis rasio

keuangan menunjukan rasio keuangan yang baik, akan mencerminkan prestasi

perusahaan yang baik pula. Hal ini akan menarik minat investor terhadap saham

perusahaan, sehingga permintaan terhadap saham akan meningkat dan

menyebabkan harga saham di pasar modal akan mengalami kenaikan.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, hipotesis dari penelitian ini

adalah Return On Investment dan Fixed Asset turn Over mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap harga saham.

(44)

Pen dahuluan 11

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang beralamat

Jalan Jendral Sudirman Kav 52/53 Jakarta. Penelitian dimulai pada bulan

November 2006.

(45)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan

menggunakan pengujian statistik yaitu dengan metode regresi berganda (multiple

linear regresion method) serta pembahasan dari penelitian yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara simultan

a. Return on investment dan fixed asset turn over berpengaruh secara

signifikan terhadap harga saham.

b. Pengaruh return on investment dan fixed asset turn over terhadap harga

saham sebesar 71,5% dan sisanya sebesar 28,5% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain.

2. Secara parsial

a. Return on investment tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

b. Pengaruh return on investment terhadap harga saham sebesar 43,7% dan

sisanya sebesar 56,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

c. Fixed asset turn over berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

72

(46)

S impulan dan S ar an 73

d. Pengaruh fixed asset turn over terhadap harga saham sebesar 49,4% dan

sisanya sebesar 50,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang telah penulis

lakukan sebelumnya, maka penulis mencoba untuk mengemukakan saran-saran,

yaitu :

1. Bagi investor informasi mengenai fixed asset turn over dapat digunakan untuk

mengambil keputusan investasi karena fixed asset turn over mempengaruhi

secara signifikan terhadap harga saham.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dapat meneliti dengan menggunakan rasio-rasio

keuangan yang lainnya, dengan tahun yang lain atau tahun yang lebih banyak.

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Shafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2004. Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Salemba Empat, Jakarta.

Kieso and Weygandt. 1989. Intermediate Accounting, Sixth Edition, John Willey And Sons Inc.

Munawir S. 1995. Analisis Laporan Keuangan, Edisi 4, Liberty, Yogyakarta.

Nur, Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta,

Yogyakarta.

Santoso, Singgih. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS

Versi 11.5, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Skousen, K. Fred; James D. Stice; Earl K. Stice. 2003. Intermediate Accounting, South-Wastern Publishing Co, Ohio.

Skousen, K. Fred; W. Steve Albrecht; James D. Stice; Earl K. Stice. 2001.

Akuntansi Keuangan : Konsep dan Aplikasi, Buku 1, Edisi 7, Salemba

Empat, Jakarta.

Smith, M. Jay and K. Fred Skousen. 1987. Akuntansi Intermediate, Jilid 1, Edisi 9, Erlangga, Jakarta.

Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi 4, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi 3, BPFE, Yogyakarta.

Warren, S. Carl; James M. Reeve; Philip E. Fess. 2005. Pengantar Akuntansi, Buku 1, Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta.

Wild, J. John; K. R. Subraman Yam; Robert F. Halsey. 2005. Financial

Statement Analysis (Analisis Laporan Keuangan), Buku 1, Edisi 8,

Salemba Empat, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari hasil wawancara mendalam, FGD dan telaah dokumen yaitu pendekatan dilakukan oleh bidan dengan bantuan tokoh masyarakat dan lintas sektor namun

(4) bangunan, rumah tinggal, atau pabrik beserta tanah pekarangan sekitarnya kecuali dengan izin dari instansi Pemerintah, persetujuan masyarakat dan perseorangan

Aset biologis yang termasuk dalam tanaman menghasilkan (TM) telah dianggap memberikan manfaat ekonomis bagi perusahaan, maka Kusuma Agrowisata melakukan penilaian kembali

Selain memiliki tantangannya yang berbeda-beda di setiap negara, proses transisi demokrasi juga sangat dipengaruhi oleh keputusan atau pola perilaku dari aktor-aktor

1) Setiap orang yang melakukan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup wajib melakukan pemulihan fungsi lingkungan hidup. penghentian sumber pencemaran dan

Dari kedua propinsi ini, propinsi Gorontalo lebih memiliki karakteristik wilayah sebagai kawasan lindung, karena dalam propinsi ini, hutan lindung, hutan suaka alam dan

(1985) dalam Santosa dan Wedari (2007) menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit going concern pada perusahaan kecil, karena auditor mempercayai bahwa

[r]