• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 092012014 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 092012014 BAB III"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif (qualitative approach). Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif dan uraian mendalam berupa ucapan atau tulisan dan perilaku individu, kelompok masyarakat dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik (Rahmat, 2009).

Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif, secara mendasar perbedaan itu terletak pada kesulitan pembuatan format atau desain penelitian. Menurut Bungin (2007) perbedaan itu disebabkan oleh beberapa hal : (1) desain penelitian kualitatif itu adalah peneliti sendiri, sehingga penelitilah yang paham terhadap masalah penelitian yang akan dilakukan; (2) masalah penelitian kualitatif sangat beragam dan kasuistik sehingga sulit untuk membuat kesamaan desain penelitin yang bersifat umum; (3) ragam ilmu sosial variannya beragam sehingga memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda pula terhadap metode penelitian kualitatif.

(2)

pemerintahan dalam hal ini Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga.

Jenis Data dan Sumber Informasi

Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data empirik yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dan observasi. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara (indepth interview). Wawancara dimulai dengan mengemukakan topik yang umum untuk membantu peneliti memahami perspektif makna yang diwawancarai. Ini sesuai dengan asumsi dasar penelitian kualitatif bahwa jawaban yang diberikan harus dapat membeberkan prespektif yang diteliti dan bukan sebaliknya, yaitu prespektif peneliti sendiri.

Untuk memperoleh informasi dan data primer yang terkait dengan pokok persoalan utama diperlukan informan. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2005). Informan yang dipilih dalam penelitian ini berjumlah lima orang, yaitu Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip, Kasubag Tata Usaha, Kasi Perpustakaan, Kasi Arsip Daerah, dan Kasi Bina Perpustakaan dan Kearsipan. Narasumber ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa mereka mengalami, mengetahui, dan dapat memberikan penjelasan tentang objek atau masalah yang berkaitan dengan penulisan thesis.

(3)

Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Ketertarikan melakukan penelitian di lokasi ini dimulai dari pengalaman penulis yang bekerja di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga, sehingga penulis mengikuti dinamika perubahan kelembagaan beserta aktor-aktor yang terlibat di dalamnya.

Sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga, keberadaan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah cukup menarik karena merupakan satu-satunya perpustakaan umum yang ada di Salatiga. Keberadaan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah semakin terlihat dengan difungsikannya gedung baru di jalan Adi Sucipto nomor 7 Salatiga dan melakukan pelayanan selama tujuh hari dalam seminggu.

Perubahan yang dilakukan menyebabkan antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan semakin meningkat. Yang sebelumnya hanya dalam kisaran 70 (tujuh puluh) orang per hari meningkat menjadi 800 (delapan ratus) orang per hari. Masyarakat Salatiga dan sekitarnya juga mulai memanfaatkan keberadaan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga dengan bermacam fasilitas pelayanan yang ada seperti pelayanan sirkulasi, pelayanan keanggotaan, pelayanan baca di tempat, pelayanan referensi, pelayanan koleksi serial, pelayanan perpustakaan keliling, penelusuran informasi, penelusuran literatur, pelayanan bimbingan pemakai, bimbingan pembaca, story telling, pelayanan audio visual, koleksi braile, komputer bicara, pelayanan internet, koleksi anak, pelayanan kunjumgan anak, dan pelayanan koleksi digital.

(4)

menarik inilah yang juga mendasari pemilihan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga sebagai lokasi penelitian.

Proses Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara mendalam (in-depth interview). Ini dilakukan dengan meninjau dan menyelidiki objek ataupun target penelitian dan mengumpulkan bermacam data yang ditemukan di lapangan.

Metode observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan. Metode observasi yang digunakan adalah observasi partisipatoris, peneliti terlibat dengan kegiatan yang dilakukan dalam organisasi yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian (Sugiono, 2010). Peneliti mengamati apa yang dikerjakan, mendengarkan apa yang diucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas yang dilakukan.

Wawancara mendalam (indepth interview) secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan melakukan tanya jawab tatap muka antara pewawancara dengan narasumber, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan narasumber terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif berlangsung lama. Wawancara mendalam dalam kaidah penelitian ilmiah termasuk dalam kategori teknik pengumpulan data kualitatif. Teknik wawancara mendalam dilakukan dengan: (1) mengkonstruksikan kejadian, perasaan dan motivasi; (2) merekonstruksikan kejadian; (3) memproyeksikan hal-hal yang diharapkan di masa depan; (4) memverifikasi data dan informasi yang diperoleh dari sumber-sumber lain (Moleong, 2005).

(5)

merancang alat yang akan digunakan untuk menggali data dan informasi (interview guide); (3) melakukan wawancara dengan narasumber; (4) menarasikan hasil wawancara dalam teks tertulis; (5) menilai dan mengartikulasikan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara yang terkait dalam tema dan masalah yang diteliti; (6) melakukan verifikasi data, informasi yang diperoleh; (7) menyusun laporan hasil wawancara.

Analisis Data

Analisis kualitatif dimulai dari pendekatan fenomenologis yang lebih banyak memberikan kritik dibandingkan pendekatan positivisme yang dianggap terlalu kaku. Ini menyebabkan pendekatan fenomenologis lebih tepat digunakan untuk menguraikan persoalan subyek manusia yang secara umum memiliki nilai subyektifitas individual, dan memiliki emosi. Analisis kualitatif condong menggunakan pendekatan logika induktif, dimana silogisme dibangun berdasarkan hal-hal khusus atau data di lapangan (Bungin, 2007). Strategi analisis kualitatif umumnya tidak dipakai sebagai alat pencari data dalam arti frekuensi akan tetapi digunakan untuk menganalisa proses sosial yang berlangsung dan makna yang tampak dipermukaan. Dengan demikian analisis kualitatif digunakan untuk memahami sebuah proses dan fakta, dan bukan sekedar menjelaskan fakta.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian penilaian mengenai pengembangan instrumen telah dilakukan sebelumnya oleh Romika Rahayu di SMP Negeri Kota Semarang (2016) dari kegiatan pra

Pengaruh jumlah tiang terhadap perilaku kelompok tiang akibat variasi beban lateral dengan jarak tiang eksisting menggunakan Metode Elemen Hingga dengan PLAXIS 3D

31 Maka radja perempuan dari tanah sebelah selatan akan berbangkit pada hari kiamat beserta dengan orang bangsa ini dan akan menjalahkan mereka itu; karena radja perempuan itu

Hasil dan Pembahasan : Hasil uji pada mencit yang telah dibuat diare dengan induksi castor oil diperoleh bahwa ekstrak etanol daun seledri dosis 20 mg/20gBB dapat

berbasis ICT Seminar nasional Pembelajaran Inovatif berbasis ICT dalam rangka festival e-Pendidikan 2010 Pustekkom, 5 Oktober 2010 08 Pemanfaatan ICT untuk. meningkatkan kualitas

Bahwa perusahaan memiliki tingkat Nilai signifikan sebelum melakukan akuisisi dan merger sebesar 0,021 < 0,05 maka bisa ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini berdistribusi

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Return On Asset, Debt to Equity Ratio dan Ukuran Perusahaan Terhadap Income Smoothing pada perusahaan Manufaktur

Sedangkan menurut Berkowitz (2005), agresi ialah tindakan melukai yang disengaja oleh seseorang/institusi terhadap orang/institusi lain yang sejatinya disengaja.