• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN INTERAKSI EDUKATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK YAPIM 2 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN INTERAKSI EDUKATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK YAPIM 2 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN INTERAKSI EDUKATIF TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DI SMK YAPIM 2 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

SEHAT S. HARIANJA N I M . 7 1 0 3 1 4 1 1 3 4

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sumber

segala kekuatan yang telah mencurahkan berkat dan hikmatnya sehingga peneliti

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kemandirian Belajar,

Fasilitas Belajar dan Interaksi Edukatif Terhadap Prestasi Belajar Siswa di

SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan. Penulisan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

kemandirian belajar, fasilitas belajar dan interaksi edukatif terhadap prestasi

belajar siswa di SMK Yapim 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini,

khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. H. Thamrin, M.Si selaku Pembantu Dekan I Fakultas

(6)

4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Jhonson, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Administrasi Perkantoran sekaligus dosen pembimbing

skripsi penulis yang telah memberikan yang terbaik berupa bimbingan

dan saran maupun motivasi yang super kepada penulis selama proses

penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Khairuddin E. Tambunan, M.Si selaku Dosen Pembimbing

Akademik penulis.

8. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran

Universitas Negeri Medan.

9. Ibu Dra. Bungarita Simanjuntak selaku Kepala Sekolah, Bapak Samson

Siregar selaku guru mata pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar

Komunikasi, serta Bapak/Ibu guru dan Staf Pegawai beserta seluruh

siswa/i SMK Yapim 2 Medan.

10. Teristimewa penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang

sebesar-besarnya kepada kedua orang tua terkasih, Ayahanda Ali Finder

Harianja dan Ibundaku yang luar biasa Noria Br. Hombing yang telah

memberikan cinta dan kasih sayang, pengorbanan, kerja keras, dorongan

serta lantunan doa-doa yang tulus kepada penulis mulai dari awal hingga

(7)

11. Begitu juga kepada keluargaku yang kusayangi abang dan adik-adikku:

abangda Robetson H. Harianja, adinda-adinda penulis: Ice R. D.

Harianja, Roselovita Harianja, Suryanita Harianja, Widya W. S. Harianja

dan Kristiani M. Harianja, yang selalu memberikan doa, semangat, tawa

dan dukungan tiap waktu tanpa batas.

12. Terkhusus buat sahabat terbaik sepanjang masa hidupku Kristian M.

Harahap yang tak henti-hentinya menyemangati dan mengingatkan

penulis dalam segala hal, tak kenal batas ruang dan waktu, terima kasih

untuk setiap perhatian yang selalu stay-on.

13. Keluarga kecilku yang selalu beside on: Erina N., Melita M., Ika D.S.,

Muhcim S, Dones P, Domen, Rejeki, Nanda P.S. dan Gunawan N.

Terima kasih atas cinta dan perhatian yang tiada pernah hentinya dan

selalu mendampingi penulis dalam segala keadaan, kepomaniak dan

selalu membangkitkan semangat penulis.

14. Buat teman-teman seperjuangan dalam kebersamaan di kampus hijau

tercinta:“wiartri –Sartika &Wira” Sahat R. S., Syailendra S. dan Tigor

M. Situmorang yang tiada bosan-bosannya menyemangati. Terimakasih

juga untuk kakak senior saya: Riwan M.S., David M., Dulles S., Werdi

R.D., yang senantiasa memberi dorongan semangat bagi penulis. Juga

teman-teman seperjuangan kelas B Reguler 2010 terkhusus buat wak

Alfi, Meilin, tulang Ridho, “tung-tung grup: Mutiara T.M.H., Pratiwi

(8)

perjuangan bersama-sama mulai dari awal hingga akhirnya penulis

mempersembahkan skripsi ini untuk rekan-rekan sekalian.

15. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada partner dan

kepomaniak-team: Nanda P.Srr., Iwansen M., Vandhy S., Rona V.T.

Rini G., Alfrin S., Lidia A.G. dan teman-teman seperjuangan segenap

penghuni posko PPL-T Pahoppu ni Op. Sisingamangaraja 2013, yang

selalu mengikuti perkembangan penulisan skripsi ini dan tiada

henti-hentinya memberi dorongan dan menyemangati penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

16. Kepada semua pihak yang turut membantu penulis semasa pengerjaan

hingga selesainya skripsi ini yang namanya tidak penulis sebutkan satu

per satu, semoga Tuhan membalas segala kebaikan yang telah diberikan

kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat

membangun dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis

berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

Medan, Nopember 2014

Penulis

(9)

ABSTRAK

Sehat S. Harianja, NIM 7103141134. Pengaruh Kemandirian Belajar, Fasilitas Belajar dan Interaksi Edukatif Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2014.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah kemandirian belajar, fasilitas belajar dan interaksi edukatif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa SMK Yapim 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar, fasilitas belajar dan interaksi edukatif secara parsial dan simultan terhadap prestasi belajar siswa di SMK Yapim 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Yapim 2 Medan yang berjumlah 71 orang. Sampel penelitian ini adalah sejumlah 71 orang yang diambil dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan angket. Uji validitas angket menggunakan rumus product moment pearson, dan realibilitasnya dihitung dengan rumus cronbach alpha. Desain penelitian adalah korelasi dan regresi berganda untuk menguji penelitian yaitu dengan uji hipotesisnya uji-t dan uji-F.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial variabel kemandirian belajar (X1) berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y) dengan nilai thitung > ttabel (5,037>1,995). Sama halnya dengan variabel fasilitas belajar (X2) berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y) dengan nilai thitung > ttabel (4,021>1,995). Begitu pula dengan variabel interaksi edukatif (X3) juga berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa (Y) dengan nilai thitung > ttabel (4,805>1,995). Secara simultan (X1), (X2), dan (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada taraf alpha 5%. Hal ini terlihat dari hasil perhitungan Fhitungsebesar 16,325 lebih besar dari Ftabelsebesar 2,74. Dengan demikian Ha yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar, fasilitas belajar dan interaksi edukatif terhadap prestasi belajar siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015” diterima. Dari hasil perhitungan menggunakan regresi liniear berganda didapat koefisien regresi Y = 40,127 + 0,253 X1 + 0,126 X2 + 0,369 X3. Kemandirian belajar, fasilitas belajar dan interaksi edukatif memberikan sumbangsih sebesar 42,20% terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan pada koefisien determinasi 0,422 dan 57,80% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar analisa penelitian ini.

(10)

ABSTRACT

Sehat S. Harianja, NIM 7103141134. The Effect of Learning Independence, Learning Facilities and Educational Interaction on Students’Achievement in

SMK YAPIM 2 Medan Academic Year of 2014/2015. A Thesis of Economy Department, Office Administration Studies Program, Faculty of Economics, University of Medan in 2014.

The problem of this research was to find whether there was a significant effect of learning independence, learning facilities and educational interaction on students’ achievementin SMK Yapim 2 Medan.

The aim of this research was to find the effect of learning independence, learning facilities and educational interaction partially and simultaneously on students’ achievementin SMK Yapim 2 Medan academic year of 2014/2015. The population in this study were all students of class X Office Administration Department SMK Yapim 2 Medan which totaled 71 people. The sample of this research is 71 people were taken with a total sampling technique. The data were collected with documentation and questionnaires. To ensure the validity of the questionnaire using product moment pearson formula is used, and for the reliability calculated by cronbach alpha formula. The design of this research were multiple correlation and regression, and to test the research used with t-test and F-test.

The results of the research shows that in partial learning independence (X1) has significant effect on students’ achievement (Y) with t 5,037 higher than ttable1,995. Similarly, the learning facilities (X2) has significant effect on students’ achievement (Y) with t 4,021 higher than ttable 1,995. And the educational interaction (X3) also has significant effect on students’ achievement (Y) with t 4,805 higher than ttable 1,995. In simultaneous learning independence, learning facilities and educational interaction has significant effect on students’ achievement on alpha level of 5%. It was showed on the result of F for 16,325 higher than Ftable2.74. Tested using with multiple linear regression coefficient, it was showed on the result regression coefficient is Y = 40,127 + 0,253 X1 + 0,126 X2 + 0,369 X3. Learning independence, learning facilities and educational interaction contributed by 42.20% on students’ achievement shown in the coefficient of determination 0.422, the rest is influenced by other variables were analyzed.

(11)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

2.1.1.1 Pengertian Kemandirian Belajar ... 10

2.1.1.2 Karakteristik dan Kelebihan Belajar Mandiri .... 13

2.1.1.3 Ciri-ciri Kemandirian Belajar ... 14

2.1.1.4 Manfaat Kemandirian Belajar ... 17

2.1.2 Fasilitas Belajar ... 19

2.1.2.1 Pengertian Fasilitas Belajar ... 19

2.1.2.2 Fasilitas Belajar Sebagai Alat Bantu ... 22

2.1.2.3 Fasilitas Belajar Di Rumah Sebagai Komponen Sistem Pengajaran ... 23

(12)

Di Rumah ... 25

2.1.2.5 Jenis-jenis Fasilitas Belajar Di Rumah ... 26

2.1.2.6 Hambatan Dalam Memenuhi Fasilitas Belajar ... 30

2.1.2.7 Pengaruh Pemanfaatan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap Prestasi Belajar ... 31

2.1.3 Interaksi Edukatif ... 32

2.1.3.1 Pengertian Interaksi Edukatif ... 32

2.1.3.2 Ciri-ciri Interaksi Edukatif ... 33

2.1.3.3 Aspek Pokok Dalam Interaksi Edukatif ... 35

2.1.4 Prestasi Belajar ... 40

2.1.4.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 40

2.1.4.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 42

2.2 Penelitian Yang Relevan ... 44

2.3 Kerangka Berpikir ... 45

2.4 Hipotesis ... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 50

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

3.2 Populasi dan Sampel ... 50

3.2.1 Populasi ... 50

3.2.2 Sampel ... 50

3.3 Variabel Penelitian ... 51

3.3.1 Variabel Bebas (X)... 51

3.3.2 Variabel terikat (Y) ... 51

3.4 Defenisi Operasional ... 51

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.5.1 Observasi ... 53

3.5.2 Dokumentasi ... 53

(13)

3.6 Uji Instrumen Angket Penelitian ... 55

3.6.1 Uji Validitas ... 55

3.6.2 Uji Realibilitas Angket ... 56

3.7 Teknik Analisa Data ... 58

3.7.1 Menentukan Persamaan Regresi ... 58

3.7.2 Pengujian Hipotesis ... 58

3.7.3 Menguji Koefesien Korelasi dan Determinasi ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 61

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 61

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... 62

4.2.1 Kemandirian Belajar (X1) ... 62

4.2.2 Fasilitas Belajar (X2) ... 67

4.2.3 Interaksi Edukatif (X3) ... 71

4.2.4 Prestasi Belajar (Y) ... 76

4.3 Analisis Data ... 78

4.3.1 Perhitungan Koefisien Korelasi ... 78

4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 81

4.3.3 Uji Hipotesis ... 83

4.3.4 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 86

4.3.5 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 87

4.4 Pembahasan Penelitian ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

5.1 Kesimpulan ... 91

5.2 Saran ... 93

(14)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ... 47

Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar (X1) ... 67

Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Variabel Fasilitas Belajar (X2)... 71

Gambar 4.3 Diagram Frekuensi Variabel Interaksi Edukatif (X2)... 76

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan secara umum merupakan suatu proses kehidupan dalam

mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan

kehidupan. Pendidikan memberi pengetahuan tentang dunia dan mampu

mengembangkan perspektif manusia dalam memandang kehidupan. Pendidikan

adalah dasar dari budaya dan peradaban.

Dalam dunia yang kompetitif saat ini pentingnya pendidikan untuk

pengembangan masyarakat secara keseluruhan tidak dapat diabaikan. Suatu

pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik

dari segi spiritual, intelegensi dan skil. Dalam hal ini pendidikan merupakan

proses mencetak generasi penerus bangsa untuk menjadi individu yang mampu

merencanakan masa depan, dewasa dan mampu mengambil keputusan yang tepat

dalam hidupnya. Apabila output dari proses pendidikan gagal maka akan sulit

mencapai suatu kemajuan.

Mengenyam pendidikan pada institusi pendidikan formal yang diakui

oleh lembaga pendidikan negara adalah suatu hal yang wajib dilakukan. Proses

pendidikan formal yang kita kenal adalah sekolah. Sekolah merupakan landasan

pendidikan bagi setiap orang. Sekolah memainkan peran kunci dalam

mengembangkan anak menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan

(16)

2

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal

ditegaskan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Belajar merupakan kegiatan inti dalam proses pendidikan. Dengan

belajar siswa akan mengalami perubahan, baik dari pengetahuan yang semakin

berkembang, pemahaman sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan,

kebiasaan, serta perubahan aspek lainnya. Baik dan buruknya prestasi belajar di

sekolah ditentukan oleh masing-masing siswa, karena sesungguhnya setiap

individu memiliki kemampuan untuk mencapai prestasi belajar yang terbaik.

Kemandirian adalah unsur penting dalam belajar karena dengan adanya

kemandirian belajar, keberhasilan dan prestasi siswa akan lebih mudah diperoleh.

Kemandirian dalam belajar adalah cara belajar aktif dan partisipatif untuk

mengembangkan diri masing-masing individu secara bebas.

Hal terpenting dalam proses kemandirian belajar ialah peningkatan

kemauan dan keterampilan peserta didik dalam proses belajar tanpa bantuan orang

lain. Lingkungan juga harus diciptakan dengan baik sehingga anak didik tertarik

untuk mandiri dalam belajar. Untuk mendorong kemandirian belajar siswa bukan

hanya peran guru yang diperlukan, namun peran orang tua juga sangat dibutuhkan

sebagai fasilitator, menjadi orang yang siap memberi bantuan kepada siswa

(17)

3

serta membantu dalam memecahkan kesulitan yang tidak dapat dipecahkan sendiri

oleh siswa.

Fasilitas belajar juga memiliki peranan yang sangat penting dalam

meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan adanya fasilitas yang memadai, guru

dan siswa akan sangat terbantu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Bukan hanya fasilitas di sekolah, pada proses belajar di rumah juga perlu dibenahi

agar siswa lebih termotivasi untuk belajar. Siswa tentu dapat belajar lebih baik

dan menyenangkan bila segala kebutuhan belajarnya terpenuhi, dan ini akan

berdampak positif dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa.

Problematika dalam pendidikan juga terletak pada bagaimana cara guru

mentransformasikan ilmu terhadap anak didiknya. Tercapainya tujuan proses

mengajar dan belajar yang baik dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran

memerlukan usaha terciptanya interaksi yang baik pula antara guru (pendidik) dan

peserta didik (siswa). Interaksi antara guru dengan siswa dalam proses

pembelajaran di kelas merupakan salah satu cara untuk menciptakan suatu kondisi

edukatif yang nyaman, aman dan tenang menuju efisiensi, efektifitias dan

optmimalisasi proses pembelajaran yang diperlukan. Masalahnya sekarang adalah

bagaimana dapat diciptakan interaksi edukatif itu sehingga pengajaran dapat

mencapai tujuannya.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada bulan April

2014 di SMK YAPIM 2 Medan, peneliti menemukan bahwa prestasi belajar siswa

(18)

4

akhir dibawah KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Persentase ketuntasan siswa kelas X AP SMK YAPIM 2 Medan

Kelas

Diolah dari: Daftar Kumpulan Nilai Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi Kelas X AP SMK YAPIM 2 Medan.

Pada observasi ini peneliti menemukan kondisi siswa yang tidak fokus

saat belajar dengan mengerjakan aktifitas lain diluar pembelajaran (mengantuk,

mengganggu teman, bermain), suasana kelas yang tidak kondusif. Saat guru

memberikan pertanyaan jarang ditemukan siswa yang percaya diri untuk

menjawab pertanyaan tersebut. Siswa sering mengalami kesulitan dalam belajar

dan akhirnya materi yang disampaikan kurang dipahami.

Jarangnya siswa mengulang pelajaran yang telah diajarkan di sekolah

sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Tidak sedikit siswa yang

didapati ketika telah selesai mengikuti pembelajaran di sekolah, menunda untuk

kembali langsung kerumah. Banyak yang masih bermain di luar dan

menghabiskan waktu untuk “hang-out” bersama teman-teman yang seyogianya

waktu tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengulang dan membahas kembali

(19)

5

beranggapan bahwa guru adalah satu-satunya sumber ilmu, sehingga budaya

mandiri pun belum begitu berkembang di kalangan peserta didik.

Pemanfaatan fasilitas belajar siswa di luar sekolah juga sangat

berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Namun, tidak sedikit

siswa yang beranggapan bahwa fasilitas belajar yang mendukung

pembelajarannya hanyalah fasilitas yang terdapat di sekolah. Hal ini

mengakibatkan siswa jarang mengulang pelajaran yang telah diajarkan di sekolah

dengan menggunakan fasilitas belajar di rumah, sehingga fasilitas yang

seharusnya bisa dimanfaatkan akhirnya terabaikan. Dalam hal ini peran orang tua

sangat dibutuhkan sebagai fasilitator terhadap kebutuhan belajar siswa di luar

sekolah.

Rendahnya prestasi belajar siswa juga sangat dipengaruhi interaksi yang

tercipta dalam pembelajaran. Tercapainya interaksi yang baik antara guru dan

siswa sangat tergantung pada sejauh manakah guru dapat mengkoordinasikan

segenap komponen sehingga benar-benar berinteraksi sebagai suatu sistem dalam

pembelajaran. Namun, tidak sedikit siswa yang merasa canggung dalam

pembelajaran karena takut guru merasa terusik ketika siswa ingin menggali lebih

lagi tentang apa yang kurang dipahami. Hal ini menyebabkan siswa lebih memilih

diam dan akhirnya pemahaman terhadap materi pun tidak tercapai. Dalam hal ini

guru harus peka melihat bukan hanya dari segi pembelajaran yang dilaksanakan

dan selesai di kelas, akan tetapi betapa pentingnya melihat kepada setiap individu

siswa yang diajarkannya, sehingga kejanggalan-kejanggalan dalam pembelajaran

(20)

6

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merasa tertarik untuk

meneliti bagaimana kemandirian belajar, fasilitas belajar dan interaksi edukatif

mempengaruhi prestasi belajar siswa dan sekaligus alasan penulis memilih judul:

“Pengaruh kemandirian belajar, fasilitas belajar dan interaksi edukatif

terhadap prestasi belajar siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis

dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya inisiatif dari siswa untuk mempelajari kembali pelajaran

yang kurang dipahami sehingga banyak waktu yang akhirnya

digunakan untuk bermain dan kumpul bersama teman.

2. Kurangnya kemandirian siswa dalam belajar.

3. Kebanyakan siswa menganggap fasilitas belajar itu hanya yang ada di

sekolah sehingga fasilitas belajar di luar sekolah yang harusnya bisa

dimanfaatkan menjadi terabaikan.

4. Siswa kurang memanfaatkan fasilitas belajar di rumah sehingga hasil

belajarnya pun kurang maksimal.

5. Kurangnya interaksi yang memberi suasana nyaman sehingga siswa

(21)

7

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti serta terbatasnya waktu

dan kemampuan maka peneliti membatasi masalah hanya pada:

1. Kemandirian yang diteliti adalah kemandirian belajar dari siswa kelas

X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK YAPIM 2 MEDAN

Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Fasilitas yang diteliti adalah fasilitas belajar di rumah siswa kelas X

Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK YAPIM 2 Medan Tahun

Pelajaran 2014/2015.

3. Interaksi yang diteliti adalah interaksi edukatif antara guru dan siswa

dalam proses belajar mengajar Mengaplikasikan Keterampilan Dasar

Komunikasi di kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran SMK

YAPIM 2 MEDAN Tahun Pelajaran 2014/2015.

4. Prestasi yang diteliti adalah prestasi belajar siswa pada kelas X

Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK YAPIM 2 MEDAN Tahun

Pelajaran 2014/2015.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah

yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar

(22)

8

2. Apakah ada pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi

belajar siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015?

3. Apakah ada pengaruh interaksi edukatif terhadap prestasi belajar siswa

di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015?

4. Apakah ada pengaruh kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan

interaksi edukatif secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa

di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi

belajar siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi

belajar siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi edukatif terhadap prestasi belajar

siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

4. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan

interaksi edukatif secara bersama-sama terhadap perastasi belajar siswa

(23)

9

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah wawasan bagi penulis tentang bagaimana pengaruh

kemandirian belajar, fasilitas belajar dan interaksi edukatif terhadap

prestasi belajar siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program

Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan, bagi mahasiswa calon guru yang akan

terjun langsung kelapangan dan sebagai bahan pertimbangan bagi

peneliti lainnya dalam melakukan penelitian pada masalah yang sama

ditempat yang berbeda.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru dan pengelola sekolah terutama

SMK YAPIM 2 Medan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan

dan mendorong perilakunya untuk mengembangkan kompetensi

keguruannya secara profesional sehubungan dengan tugas dan

tanggung jawab profesi yang dikembangkannya.

4. Sebagai masukan bagi siswa tentang pentingnya kemandirian belajar.

5. Sebagai masukan bagi orang tua agar lebih memberikan perhatian dan

dukungan kepada siswa dalam kegiatan belajar siswa, terlebih dalam hal

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan terhadap data hasil

penelitian yang telah dikumpulkan mengenai pengaruh kemandirian belajar,

fasilitas belajar dan interaksi edukatif terhadap prestasi belajar siswa di SMK

YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 diperoleh beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Arah pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa di

SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 bersifat positif.

Artinya setiap terjadi peningkatan intensitas kemandirian belajar dalam

diri siswa, maka akan diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar

siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. Arah

pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap prestasi belajar siswa di

SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015 bersifat positif.

Artinya setiap terjadi peningkatan intensitas pemanfaatan fasilitas

belajar di rumah oleh setiap siswa maka akan diikuti pula dengan

meningkatnya prestasi belajar siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun

Pelajaran 2014/2015. Begitu juga dengan arah pengaruh interaksi

edukatif terhadap prestasi belajar siswa di SMK YAPIM 2 Medan

Tahun Pelajaran 2014/2015 bersifat positif. Artinya setiap terjadi

(25)

92

maka akan diikuti dengan meningkatnya prestasi belajar siswa di SMK

YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

2. Hasil dari uji hipotesis secara parsial menyatakan bahwa ada pengaruh

yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi belajar

siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015. Ada

pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar terhadap prestasi

belajar siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran 2014/2015.

Ada pengaruh yang signifikan antara interaksi edukatif terhadap

prestasi belajar siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran

2014/2015.

3. Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F menunjukkan

“Ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara

kemandirian belajar, fasilitas belajar dan interaksi edukatif terhadap

prestasi belajar siswa di SMK YAPIM 2 Medan Tahun Pelajaran

2014/2015”.

4. Pengaruh dari kemandirian belajar, fasilitas belajar dan interaksi

edukatif terhadap presatasi belajar siswa di SMK YAPIM 2 Medan

Tahun Pelajaran 2014/2015 secara bersama-sama memberikan

kontribusi sebesar 42,20% dan sisanya sebesar 57,80% dipengaruhi

(26)

93

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan disimpulkan, maka

diperoleh beberapa cara yang bisa dilakukan untuk dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa, yaitu dikemukakan dalam beberapa saran sebagai berikut:

1. Kemandirian belajar harus ditanamkan dan ditingkatkan dalam diri

setiap siswa guna mencapai perstasi belajar yang lebih baik lagi.

2. Pengadaan fasilitas belajar di rumah hendaknya menjadi sorotan bagi

setiap orangtua siswa dan ditunjang pula pemanfaatannya secara

maksimal oleh siswa, khususnya pada mata pelajaran mengaplikasikan

keterampilan dasar komunikasi sehingga fasilitas belajar yang tersedia

dapat terasa manfaatnya dalam kegiatan belajar guna peningkatan

prestasi belajar siswa.

3. Lembaga pendidikan, dalam hal ini pihak sekolah yang terkait perlu

meningkatkan profesionalisme sebagai tenanga pendidik guna

menciptakan interaksi edukatif yang lebih baik lagi dalam menunjang

ketercapaian tujuan pendidikan dalam proses belajar mengajar di

sekolah.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapakan mampu mengungkapkan

variabel-variabel lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa di luar

(27)

94

DAFTARPUSTAKA

Ahmadi, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Asdi Mahasatya

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Bahri dan Zain 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta

Bangun, Darwin. 2008. Hubungan Persepsi Siswa Tentang Perhatian Orang Tua, Kelengkapan Fasilitas Belajar, Dan Penggunaan Waktu Belajar Di Rumah Dengan Prestasi Belajar Ekonomi. Jurnal Ekonomi & Pendidikan Volume 5 Nomor 1 April 2008. Unila

Cogen Victor, 2006. Melejitkan Prestasi Anak. Bandung: How Press

Daswisaptri, dkk. 2013. Strategi Pembelajaran Dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan. Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 6 Nomor 2 Oktober 2013. ISSN 1997-6692. Unimed

Dhesiana. 2009. http://dhesiana.wordpress.com/2009/01/16/kemandirian-dalam-belajar/ di akses tanggal 14 Maret 2014

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Asdi Mahasatya

_________. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, O. 2003.Media Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Harahap, Ikhsan. 2009. Hubungan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Di Rumah dengan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Perguruan Prayatna Medan Tahun Ajaran 2008/2009. Medan: Universitas Negeri Medan

Hasan, Ishak. 2013. Analisis Daya Dukung Fasilitas Belajar Dan Upaya Guru Dalam Mendorong Minat Siswa Berwirausaha Pada Usaha Kecil Mikro Dan Koperasi (UKMK) Di Provinsi Aceh. Jurnal Ekonomika Vol IV No. 7 ISSN 2086-6011. Aceh: Universitas Almuslim Bireuen

(28)

95

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta

Munthe, David. 2012. Pengaruh motivasi belajar, persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas x sma negeri 17 medan pada mata pelajaran ekonomi t.a. 2011/2012. Medan: Universitas Negeri Medan

Liberna, Hawa. Membangun Interaksi Edukatif Yang Bernilai Normatif Melalui Pengajaran Berbasis Aktifitas. Jurnal Formatif 2(2):149-157 ISSN 2088-351X. Universitas Indraprasta PGRI

Prawiradilaga dan Siregar. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Prayitno. 2005. www.google.co.id/peranan fasilitas belajar/ di akses tanggal tanggal 24 Maret 2012

Ridwan dkk. 2008. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta

Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sari. 2014. www.google.co.id/kemandirian.belajar/ diakses tanggal 16 April 2014

Siburian, Rita. 2010. Pengaruh Interaksi Edukatif Terhadap Prestasi Belaajr Siswa di SMK BM Pencawan Medan Tahun Ajaran 2009/2010. Medan: Universitas Negeri Medan

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

________. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

(29)

96

Syah, Muhibin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Tahar, Irzan. 2006. Kemandirian Belajar Dan Hasil Belajar Pada Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh Vol 7 No. 2 September 2006 91-101. Universitas Terbuka

The Liang Gie. 2000. Cara Belajar yang Efesien. Yogyakarta: Gajahmada

Gambar

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir ...........................................................
Tabel 1.1Persentase ketuntasan siswa kelas X AP SMK YAPIM 2 Medan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran kooperatif dan untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih efektif antara model

siswa. Teknik penggumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan metode tes yaitu tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan tes untuk

Dalam melaksanakan fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan (financing), manajer keuangan harus mencari alternatif sumber dana untuk dianalisa dan dari hasil

Sedangkan pada patah satu gigi, amplitudo pada frekuensi gearmesh naik 10 kalinya sebesar 123,5 volt dengan diikuti dengan munculnya sideband yang jaraknya sebesar satu

Oleh karena itulah dalam penelitian ini akan mengkaji kuat lentur balok beton bertulangan bambu wulung takikan tipe U jarak takikan 15 cm dengan jarak takikan

Does teaching vocabulary through experiential learning using toys at Aisyiyah Bustanul Athfal Kindergarten Karanganyar improve the student’s vocabulary.. What are

Anak burung elang jawa memiliki warna mata hitam, warna kepala dan mahkotanya coklat, kumis mesial belum terbentuk, iris berwarna coklat tua (saat lahir) berubah menjadi

Pelindung: Menteri Kelautan dan Perikanan lndonesia Pembina : Dirjen P2HP, Es-I Mendiknas, EsJ Menperindag Pengarah : Dir. PH, Ditjen P2HP Sekretaris Pengarah: