FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS
PERILAKU WAJIB PAJAK DALAM MENGGUNAKAN
E-F ILING
(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta)
NASKAH PUBLIKASI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
SEPTYARA WAHYUNINGTYAS B200120012
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS
PERILAKU WAJIB PAJAK DALAM MENGGUNAKAN E-F ILING (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta)”
Yang ditulis oleh :
SEPTYARA WAHYUNINGTYAS
B200120012
Penanadatanganan berpendapat bahwa Naskah Publikasi tersebut telah memenuhi syarat untuk diterima
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS
PERILAKU WAJIB PAJAK DALAM MENGGUNAKAN
E-F ILING
(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta)
SEPTYARA WAHYUNINGTYAS
(B200120012)
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email:
septyaraw@gmail.com
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas perilaku wajib pajak dalam menggunakan e-Filing, khususnya Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen yaitu, intensitas perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing, sementara variabel independen yang digunakan adalah Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kompleksitas, Kesukarelaan, Pengalaman, Keamanan dan Kerahasiaan, dan Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak.
Sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaporkan SPT menggunakan e-Filing di Kota Surakarta. Metode pengumpulan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling
diperoleh 100 sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Model Technology Acceptance (TAM) dengan program SPSS. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tingkat signifikan 0,05 Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kompleksitas, Kesukarelaan, Pengalaman, Keamanan dan Kerahasiaan, dan Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak berpengaruh signifikan terhadap Intensitas Perilaku dalam menggunakan e-Filing.
ABSTRACT
This research aims to investigate the factors that influence the behavior intensity taxpayer for using e-Filing Taxpayers, particularly Private People in the city of Surakarta. The variables used in this research is the dependent variable that is intensity of Taxpayer behavior in using e-Filing, while the independent variable used is the perception of usefulness, simplicity, complexity, volunteerism, experience, security and confidentiality, and readiness information technology tax payers.
The sample in this research is the tax payers of private People who report SPT use e-Filing in Surakarta. Sample collection method used in this research is convenience sampling retrieved 100 samples. The data used in this research is the primary data using questionnaires. Data analysis in this study uses the Technology Acceptance Model (TAM) and SPSS programs. Data analysis technique used was multiple linear regression.
The results of this study indicate that significant at the level of 0.05 Perception, perception of ease of Usability, complexity, Volunteerism, experience, security and confidentiality, and information technology Readiness Taxpayers significant effect against the intensity of Behavior in using e-Filing.
A. PENDAHULUAN
Pajak merupakan pendapatan negara yang paling besar. Penerimaan pajak berasal dari iuran yang harus dibayar oleh rakyat sebagai konsekuensi berlakunya Undang-Undang. Wajib Pajak tidak mendapat imbalan langsung dari iuran yang dibayarkan. Sehingga Wajib Pajak enggan untuk membayar pajak. Seperti yang dikatakan oleh Sakti (2015: 2 ) bahwa setiap orang enggan untuk membayar pajak, salah satu penyebabnya adalah karena tidak adanya kontrapretasi atau imbalan secara langsung yang diterima ketika seseorang membayar pajak. Padahal pajak bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bentuk peningkatan maupun perbaikan sarana publik.
Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ./2004 tanggal 14 Mei 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik. Setelah sukses dengan program e-SPT, Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan kembali surat keputusan KEP-05/PJ/2005 yang ditetapkan pada tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata Cara Penyampaian SPT secara elektronik (e-Filing) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Kemudian dikeluarkan PER-36/PJ/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan DJP Nomor PER-47/PJ/2008 tentang tata cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan secara Elektronik (e-Filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Selanjutnya dikeluarkan PER-03/PJ/2015 tentang penyampaian pemberitahuan elektronik untuk melengkapi peraturan sebelumnya.
Aplikasi tersebut mempermudah Wajib Pajak dalam pelaporan SPT. Wajib Pajak yang semula melaporkan SPT langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam bentuk kertas atau formulir, sekarang pelaporan SPT dapat dilakukan secara online dimana saja dan kapan saja.
E-Filing merupakan layanan pengiriman atau penyampaian SPT secara
elektronik baik untuk orang pribadi maupun badan (perusahaan, organisasi) ke DJP melalui sebuah ASP (Application Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi). E-Filing dilakukan dengan memanfaatkan jalur internet
secara online dan real time, sehingga Wajib Pajak tidak perlu lagi melakukan pencetakan semua formulir laporan dan menunggu tanda terima secara manual (Laihad, 2013:45).
sepanjang tahun. Mukti Agus Budi Santoso selaku Kepala Seksi Pengembangan dan Penyuluhan Drijen Pajak di Kantor Pajak Jakarta dalam situs DJP mengungkapkan bahwa e-Filing ini dimuat untuk mengurangi pertemuan langsung antara Wajib Pajak dengan petugas, mengurangi volume antrian, mengurangi berkas fisik dokumen perpajakan, jadi sekarang sudah jauh lebih mudah. (Sesa, Upa, dan Tjahjono; 2015).
Namun saat ini, mayoritas Wajib Pajak belum menerapkan
e-Filing. Hal tersebut dikarena sosialisasi dari DJP yang kurang dan
rendahnya pengetahuan Wajib Pajak mengenai teknologi baru (internet) untuk melaporkan pajaknya. Sehingga Wajib Pajak beranggapan bahwa menggunakan e-Filing akan lebih susah daripada dengan manual. Padahal dengan menggunakan e-Filing akan mempermudah Wajib Pajak dalam melaporkan SPT dan keakuratannya terjamin.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor intensitas perilaku wajib pajak dalam menggunakan e-filing.
B. LANDASAN TEORI
1. Teori Keperilakuan dalam Pengembangan dan Penerapan Teknologi Informasi
Intensitas perilaku merupakan ukuran kekuatan untuk menunjukkan bahwa seberapa sering Wajib Pajak melaporkan pajaknya menggunakan e-Filing (Desmayanti, Zulaikha; 2012). Setelah menggunakan e-Filing, apakah Wajib Pajak akan melanjutkan penggunaan atau berhenti menggunakan karena bosan.
2. Wajib Pajak
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotongan pajak, dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan praturan perundang- undangan (Mujiyati dan Aris, 2013 : 15).
3. Surat Pemberitahuan (SPT)
Surat Pemberitahuan adalah Surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan pehitungan dan pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan Wajib Pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan (Mujiyati dan Aris ; 2013).
4. Electronic F illing System (e-F iling)
e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan dan penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Jadi, Wajib Pajak dapat melaporkan SPT dimana saja tanpa harus datang ke Kantor Pelayanan Pajak dan dapat dilakukan kapan saja.
5. Prosedur penyampaian SPT melalui e-F iling
Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-39/PJ/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menggunakan Formulir 1770S atau 1770SS secara e-Filing melalui Website Direktorat Jenderal Pajak, tata cara penyampaian SPT secara e-Filing adalah sebagai berikut:
1.Wajib Pajak menyampaikan Surat Permohonan memperoleh
e-FINkepada Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar
2.Direktorat Jenderal Pajak via Kantor Pelayanan Pajak memberikan
e-FIN
3.Wajib Pajak mendaftar ke Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) dan meminta
Digital Certificate ke Direktorat Jenderal Pajak melalui ASP
4.Direktorat Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak memberikan Digital Certificate melalui Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)
5.Wajib Pajak melakukan e-Filing ke Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang diteruskan ke Kantor Pelayanan Pajak
6.Direktorat Jenderal Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak memberikan bukti penerimaan e-SPT yang mengandung informasi wajib pajak
7.Wajib Pajak menyampaikan print out dari Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)
6. Technology Acceptance Model (TAM)
Technology Acceptance Model (TAM) adalah model yang
disusun oleh Davis (1989) dalam Desmayanti, Zulaikha (2012) yaitu suatu model untuk memprediksi dan menjelaskan bagaimana pengguna teknologi menerima dan menggunakan teknologi tersebut dalam pekerjaan individual pengguna. Pengguna yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi dan teknologi informasi yang dimaksud adalah e-Filing.
7. Kompleksitas
teknologi komputer yang dipersepsikan sebagai suatu hal yang relatif sulit dipahami dan digunakan. Jadi, semakin rumit suatu sistem, maka pengguna akan merasa sulit dalam menggunakan sistem tersebut dan bahkan enggan untuk menggunakannya.
8. Kesukarelaan
Menurut Lie dan Sadjiarto (2013) Kesukarelaan adalah keputusan bahwa seseorang menggunakan e-F iling bukanlah suatu paksaan melainkan karena kemauannya sendiri. Tingkat kesukarelaan
(voluntariness) didefinisikan sebagai keputusan untuk mengadopsi
bukanlah suatu paksaan, melainkan keinginan yang timbul dari diri-sendiri,Venkantesh dan Davis (2000) dalam Sugihanti (2011). Jadi Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing atas dasar rasa suka, rasa ingin menggunakan sistem tersebut, bukan karena terpaksa.
9. Keamanan dan Kerahasiaan
Kerahasiaan (Bahasa Inggris: secrecy) adalah praktik pertukaran informasi antara sekelompok orang, bisa hanya sebanyak satu orang, dan menyembunyikannya terhadap orang lain yang bukan anggota kelompok tersebut (Wibisono dan Toly, 2014).
10.Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak
Menurut Rizky, Handayani, Prasetya (2015) menyatakan bahwa Kesiapan teknologi pada dasarnya dipengaruhi oleh individu itu sendiri, apakah dari dalam diri individu siap menerima teknologi khususnya dalam hal ini e-Filing. Jadi dapat disimpulkan, jika Wajib Pajak dapat menerima adanya teknologi baru, maka Wajib Pajak pasti akan menggunakan e-Filing dalam melaporkan pajaknya.
C. HIPOTESIS
H1 : Persepsi Kegunaan berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing
H2 : Persepsi kemudahan berpengaruh terhadap Intensita s Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing
H3 : Kompleksitas berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-F iling
H4 : Kesukarelaan berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-F iling
H5 : Pengalaman berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-F iling
H6 : Keamanan dan Kerahasiaan berpengaruh terhadap Intensitas perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing
Perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing
Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan penelitian terdahulu di atas menunjukkan bahwa penentuan variabel sebagai Faktor-faktor yang memepengaruhi intensitas perilaku Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing yang nampak bebeda-beda. maka dapat dibuat kerangka konseptual dan rangkaian hipotesis sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta yang telah menggunakan e-Filing. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
Intensitas Perilaku Dalam
Menggunakan
e-Filing
Persepsi pengalaman Persepsi Kegunaan
Kemudahan
Kompleksitas
Kesukarelaan
Keamanan dan kerhasiaan
Convinience Sampling. Convinnience Sampling merupakan pengambilan sampel secara nyaman, sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan mudah.
Jumlah minimal sampel ditentukan dengan menggunakan rumus solvin. Rumus perhitungan besaran sampel :
n = N/1+N (e)2 Keterangan :
N : Jumlah sampel yang dicari N : Jumlah Populasi
e2 : Nilai batasan ketelitian yang diinginkan ataumargin of error max yaitu tingkat kesalahan pengambilan sampel maksimum yang masih ditoleransi (ditentukan 10%). C. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey melalui angket (kuesioner) guna mendapatkan data primer. Jadi, peneliti akan memberikan kuesioner kepada responden, yaitu Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surakarta yang menggunakan
e-Filing.
D. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional 1) Pengukuran Variabel
Pengukuran Variabel yang digunakan untuk mengukur pendapat responden adalah dengan skala likert yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut :
Angka 1 = Sangat Tidak Setuju (STS), Angka 2 = Tidak Setuju (TS), Angka 3 = Netral (N), Angka 4 = Setuju (S), Angka 5 = Sangat Setuju. 2) Definisi Operasional
a. Intensitas Perilaku Dalam Menggunakan e-F iling
Intensitas perilaku merupakan ukuran kekuatan untuk menunjukkan bahwa seberapa sering Wajib Pajak melaporkan pajaknya melalui e-Filing. Dalam hal ini sampel yang dipilih adalah Wajib Pajak orang pribadi yang sudah menggunakan e-Filing.
b. Persepsi Kegunaan
Persepsi kegunaan secara langsung dapat mempengaruhi niat untuk mencoba dan menggunakan sistem e-Filing. Jika WP merasakan manfaatnya, ia akan berniat menggunakan sistem e-Filing, sebaliknya jika WP tidak merasakan manfaat sistem e-Filing, ia tidak akan berniat untuk menggunakannya (Susanto, 2011).
c. Persepsi Kemudahan
bebas dari usaha (Hartono, 2007:114 dalam Salim, 2014). Jadi, seseorang tidak akan merasa terbebani oleh adanya teknologi tersebut, karena kemudahan dalam penggunaannya.
d. Kompleksitas
Kompleksitas (Complexity) adalah ukuran kemampuan dimana pengguna sistem mempersepsikan apakah sistem ini mudah untuk digunakan atau susah untuk digunakani. Wiyono (2008) dalam Sugihanti (2011) mendefinisikan kompleksitas (complexity) sebagai tingkatan persepsi terhadap teknologi komputer yang dipersepsikan sebagai suatu hal yang relatif sulit dipahami dan digunakan.
e. Kesukarelaan
Menurut Putra, Firdaus, dan Misra, 2013 pada sistem
e-Filing, kesukarelaan merupakan bentuk persepsi pengguna untuk
menggunkan e-Filing tanpa paksaan (undang-undang terkait). Tingkat kesukarelaan seseorang dalam menggunakan sesuatu terlebih teknologi informasi merupakan hal yang tidak diwajibkan.
f. Pengalaman
Pengalaman dalam suatu Teknologi Informasi (TI) dapat didefinisikan sebagai bentuk pengetahuan pengguna (user) yang diperolehnya ketika pengguna pernah menggunakan teknologi informasi tersebut sebelumnya.
g. Keamanan dan Kerahasiaan
Kerahasiaan (Bahasa Inggris: secrecy) adalah praktik pertukaran informasi antara sekelompok orang, bisa hanya sebanyak satu orang, dan menyembunyikannya terhadap orang lain yang bukan anggota kelompok tersebut (Wibisono dan Toly, 2014).
h. Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak
Menurut Risky, Handayani, Prasetya (2015) menyatakan bahwa Kesiapan teknologi pada dasarnya dipengaruhi oleh individu itu sendiri, apakah dari dalam diri individu siap menerima teknologi khususnya dalam hal ini e-Filing.
E. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas dan ReliabilitaS a.Uji Validitas
sig 5% (Sujarweni 2015 : 192). b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner (Sujarweni 2015 : 192). 2. Regresi Linear Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang) (Sugihati, 2011).
KTI : Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak β : Koefisien Regresi
€ : error
3. Uji Ketepatan Model
a. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R-square berkisar antara 0 < R² < 1 dan kecocokan model dikatakan baik apabila nilai R² mendekati 1. Nilai R2 mendekati 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel independen amat terbatas.
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali , 2011:98). Jika probabilitas nilai signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kompleksitas, Kesukarelaan, Pengalaman, Keamanan dan Kerahasiaan, Kesiapan Teknologi Informasi berpengaruh secara signifikan terhadap Intensitas Perilaku Dalam Menggunakan e-Filing.
2. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan baik dalam pengambilan sampel maupun dalam pengukuran variabel. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
1.Pengukuran hanya dilakukan di wilayah Surakarta saja, sehingga hasil penelitian hanya mencerminkan mengenai kondisi diwilayah Surakarta dan tidak digeneralisasikan untuk mewakili seluruh Indonesia.
2.Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan metode survey melalui kuesioner sehingga memiliki kelemahan yaitu pengukuran seluruh variabel mengandalkan pengukuran subyektif atau berdasarkan pada persepsi responden saja. Pengukuran subyektif rentan terhadap munculnya bias atau kesalahan pengukuran.
3.Berdasarkan data yang diperoleh dari KPP Pratama Surakarta mengenai Realisasi Wajib Pajak dalam menyampaiakan SPT tahun 2014, bahwa jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan SPT adalah sebanyak 33.597, yang 10.937 Wajib Pajak menggunakan formulir 1770S dan 22.660 Wajib Pajak menggunakan formulir 1770SS. Sedangkan yang menggunakan e-Filing sebanyak 11.065 Wajib Pajak. Jadi dari total Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyampaikan SPT, hanya 33% Wajib Pajak yang menggunakan e-Filing.
A. Saran
Pada penelitian ini terdapat keterbatasan-keterbatasan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
Surakarta saja.
2.Bagi Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel bebas lain, sehingga diharapkan dapat memberikan hasil penelitian yang lebih baik, lengkap, dan bermanfaat.
3.Berdasarkan data yang diperoleh mengenai Wajib Pajak Orang Pribadi yaitu hanya 33% Wajib Pajak yang menggunakan e-Filing, maka seyogyanya bagi Direktorat Jenderal Pajak (Fiskus), diharapkan agar dapat meningkatkan sosialisasi mengenai penggunaan e-Filing bagi masyarakat. 4.Aturan perpajakan mengenai Tata Cara Pelaporan dan Pengolahan Surat
Pemberitahuan Tahunan perlu diperbaiki, dibuat semudah mungkin dan tidak rumit, sehingga wajib pajak mau menggunakan e-Filing untuk melakukan pelaporan SPT Tahunan wajib pajak.
Daftar Pustaka
Desmayanti, Eny dan Zulaikha. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas E-Filling Oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana
Penyampaian Spt Masa Secara Online Dan Realtime. Diponegoro Jurnal
Of Accounting. Volume 1, Nomor, Tahun 2012, Halaman 1-12.
Direktorat Jenderal Pajak. 2004. Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP- 88/PJ/2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara
Elektronik, Jakarta.
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=7113
Direktorat Jenderal Pajak. (2005). Keputusan Direktur Jenderal Paja k Nomor KEP-05/PJ./2005 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan
secara elektronik (e-Filling) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi.
http://www.kanwiljogja.pajak.go.id/ppajak.php?id=9334
Direktorat Jenderal Pajak. 2008. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 47/PJ/2008 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan Secara Elektronik (E-Filing) Melalui P erusahaan Penyedia Jasa
Aplikasi (Asp).
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=13534
Direktorat Jenderal Pajak. 2013. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 39/PJ/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang Menggunakan Formulir 1770S atau 1770SS secara e-Filing melalui Website Direktorat Jenderal
Direktorat Jenderal Pajak. 2013. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
36/PJ/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan DJP Nomor
PER-47/PJ/2008 tentang tata cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan secara Elektronik (e-Filing) melalui P erusahaan Penyedia Jasa
Aplikasi (ASP ).
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=15382 Direktorat Jenderal Pajak. 2015. Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor Per - 03/Pj/2015 Tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan
Elektronik Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=15693
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan P rogram IBM SPSS
19”. Semarang: Badan Penerbit Undip.
Lie, Ivana dan Arja Sadjiarto. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan e-Filing. TAX &
ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013. Universitas Kristen
Petra.
Laihad, Risal C.Y. 2012. Pengaruh Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penggunaan
e- Filling Wajib Pajak di Kota Manado. Jurnal EMBA. ISSN 2303-1174.
Vol.1 No.3 September 2013.
Mujiyati dan Aris, M. Abdul. 2013. “Perpajakan Kontemporer”. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Putra, Altahida Irhash, dkk. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling (Studi Empiris
Pada Wajib Pajak Badan Perusahaan Manufaktur Di Kota Padang). SNA
V 2013. Manado.
Risky, Dianita, dkk. 2015. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas perilaku dalam penggunaan sistem e-filling (Studi Kasus Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Pada Pendidik Dan Tenaga
Kependidikan Di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB), Vol. 6, No. 1, tahun 2015. Sakti, Nufransa Wira. 2015. Panduan Praktis Mengurus Pajak Secara Online.
Jakarta : Visimedia.
Salim, Emil. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas Efilling Oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana Penyampaian Spt Masa Secara Online Dan Realtime (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Badan Di Kpp
Sesa’, Eugenia Saremba, dkk. 2015. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Penerapan e-Filing Terhadap Kepatuhan Dalam
Menyampaikan Spt Tahunan Di Kota Surabaya. Jurnal Gempa Aktualita,
Vol.4 No.1, Juni 2015.
Sugiyono. 2011. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B”. Bandung: ALFABETA.
Sujarweni, V. Wiratna. 2015. “SPSS Untuk Penelitian”. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Susanto, Nugroho Agung. 2011. Analisis Perilaku Wajib Pajak Terhadap
Penerapan Sistem E-F iling Direktorat Jenderal Pajak. Universitas
Indonesia. Jakarta. Tesis.
Sugihanti, Winna Titis. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling (Studi Empiris Pada
Wajib Pajak Badan Kota Semarang). Skripsi. Universitas Diponegoro.
Semarang. http://eprits.ac.id/28634/1/skripsi01.pdf.
Wibisono, Lisa Tamara dan Agus Arianto. T. 2014. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Wajib P ajak Dalam Penggunaan e-Filing di Surabaya.
TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014. Universitas
Kristen Perta.
Widodo, Arie. 1770 SS Tahun 2014. 5 Februari 2015. http://ortax.org/ortax/?mod=issue&page=show&id=64&q=penerapan e-filling&hlm=1
Wowor, Ricky Alfianto, dkk. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling. Jurnal EMBA 1341