PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD
TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn
PADA SISWA KELAS X MAS MIFTAHUSSALAM-MEDAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
AHMAD SAYUTI NAINGGOLAN
NIM : 3103111004
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Ahmad Sayuti Nainggolan, NIM 3103111004. “Penerapan Model Pembelajaran
Numbered Head Together Dalam Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa
Kelas X MAS Miftahussalam Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktual mengenai penerapan model pembelajaran Numbered Head Together dalam meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas X MAS Miftahussalam Medan
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ridho
dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai
dengan yang direncanakan.
Skripsi ini adalah salah satu tugas akhir pada Universitas Negeri Medan
“UNIMED” guna memenuhi atau melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd). Oleh sebab itu saya mengambil judul skripsi yaitu:
Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas X MAS Miftahussalam Medan Tahun Pelajaran
2013/2014. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini diselesaikan berkat bantuan dan
bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. H Restu, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED
3. Ibu Dra. Nurmala Berutu M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Sosial, Bapak Sugiarto selaku Pembantu Dekan II, dan Bapak Drs. Liber
Siagian M,Si.
4. Ibu Dra. Yusna Melianti M.H Selaku Ketua Jurusan PP-Kn FIS UNIMED
5. Bapak Parlaungan G. Siahaan SH, M.Hum selaku Sekretaris Jurusan PP-Kn
FIS UNIMED, Dosen Pembimbing Akademik penulis, dan sekaligus dosen
iii
6. Kepada Ibu Dra. Rosnah Siregar S.H M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis untuk melengkapi
skripsi ini.
7. Kepada Bapak Drs. Halking M.Si sebagai dosen penguji skripsi saya dan juga
Bapak Drs. Buha Simamora selaku dosen penguji skripsi saya.
8. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Ilmu Sosial Universitas negeri Medan.
9. Kepada kedua orangtua tercinta, Ruspan Pola Nainggolan dan Zanna Wira
harahap yang tiada henti memberikan motivasi, kasih sayang, dukungan,
nasihat terlebih do’a pada penulis.
10.Bapak Jamaluddin S.Pd Selaku Kepala Sekolah MAS Miftahussalam Medan.
11.Ibu Harfah selaku KTU di MAS Miftahussalam Medan.
12.Kakak tersayang saya Subuhul Isnaini Nainggolan dan suaminya Permadi
Senjaya, adik saya masthura nainggolan dan ahmad fadhil nainggolan yang
telah memberikan dorongan dan do’a kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
13.Sahabat-sahabat saya, Nurul, Meli, Desi, Mei, dan Nikmah, Amy (Always
Together) yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi bahkan
do’a kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
14.Kepada teman-teman seperjuangan Helda, Lina, Shila, Hasima, Entina dan
kawan-kawan semua.
15.Teman-teman satu kos Zahra, Husyen, Novi, Bg Aziz, Tohar, Niftah, Wak Ida
16.Semua teman-teman Reguler B 2010 yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa apa yang ditulis dalam skripsi ini
tentu masih jauh dari harapan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
semua pembaca terutama bagi penulis sendiri “aammiinn”.
Medan , Juni 2014
Penulis
Ahmad Sayuti Nainggolan
v
2. Pengertian Model Pembelajaran ... 9
3. Model Pembelajaran Kooperatif ... 11
5. Pendidikan Kewarganegaraan ... 16
D. Prosedur Penelitian... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ... 33
F. Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 37
B. Hasil Penelitian ... 37
1. Hasil Observasi Aktivitas Belajar ... 38
vii
c. Deskripsi Siklus II ... 49
1. Perencanaan ... 49
2. Pelaksanaan ... 50
3. Analisis Data ... 52
4. Refleksi II ... 55
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59
B. Saran ... 60
DAFTAR TABEL
Tabel I. Fase Fase Model Pembelajaran Kooperatife ... 13
Tabel 2. Variabel Indikator penelitian ... 25
Tabel 3. Tabel Prosedur Penelitian ... 28
Tabel 4. Penelitian Tindakan Kelas Dengan Alur dan Tahapan (Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi) Siklus I ... 29
Tabel 5. Penelitian Tindakan Kelas Dengan Alur dan Tahapan (Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi) Siklus II ... 31
Tabel 6. Indikator Aktivitas Siswa ... 34
Tabel 7. Indikator Aktivitas Siswa ... 38
Tabel 8. Hasil Observasi Kegiatan Belajar Siswa ... 40
Tabel 9. Hasil Belajar Siswa Pada Pretes ... 41
Tabel 10. Hasil Belajar Siswa Pada Post Tes Siklus I ... 46
Tabel 11. Hasil Belajar Siswa Pada Post Tes Siklus II ... 53
ix
DAFTAR LAMPIRAN
1. RPP Siklus I
2. RPP Siklus II
3. Soal Tes Hasil Belajar Pre Test dan Pos Tes I
4. Soal Hasil Belajar Pos Tes II
5. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pre test
6. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I
7. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II
8. Nota Tugas
9. Surat Izin Penelitian dari Jurusan
10.Surat Izin Penelitian dari Fakultas
11.Surat Keterangan Dari Tempat Penelitian
12.Surat Keterangan dari Sekolah Menggunakan KTSP
13.Surat Keterangan dari Perpustakaan Jurusan dan fakultas
14.Surat Keterangan dari Perpustakaan Umum
15.Surat Keterangan Mengikuti Seminar Proposal
16. Pernyataan Keaslian Tulisan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap manusia dalam
menjalani kehidupan dan menghidupi kehidupannya. Dengan pendidikan tersebut manusia akan
dapat mengembangkan dirinya dan dapat mengangkat derajatnya sebagai seseorang yang terdidik
dan sebagai manusia yang unggul serta berkualitas dalam berbagai aspek kehidupan.
Saat ini sistem pendidikan nasional telah disempurnakan dan disesuaikan dengan
perkembangan kemajuan ilmu pengetatuan dan teknologi serta kondisi sosial-budaya. Sarat di
dalamnya prinsip-prinsip pendidikan yang berlandaskan kesatuan dan keutuhan nasional,
menjunjung tinggi kepribadian bangsa yang bermartabat dan bermoral, kreatifitas, keterampilan,
dan sebagainya
Pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar warga negara dengan
negara serta pendidikan pendahuluan bela negara. Pendidikan kewarganegaraan (Citizenship)
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pa pembentukan diri yang beragam dari segi
agama, sosio-kultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga Negara yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Melalui pendidikan
kewarganegaraan diharapkan warga negara Indonesia mampu menganalisa dan menjawab
tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia secara berkesinambungan dan konsisten sesuai
2
Salah satu aspek penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PKn adalah guru.
Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran harus mampu menciptakan suasana pembelajaran
yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan penuh
semangat.
Selain itu, berjalannya proses pembelajaran juga di tentukan oleh kondisi dari peserta
didik dalam hal (minat,bakat,potensi,motivasi,sikap), proses penciptaan suasana pembelajaran
yang ditekankan pada kreatifitas pengajar (guru), dukungan lingkungan berkaitan dengan
suasana atau situasi dan kondisi yang mendukung terhadap proses pembelajaran seperti
(lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar) dan sarana/prasarana sebagai perangkat yang
dapat memfasilitasi aktivitas pembelajaran seperti (gedung, alat-alat laboratorium, komputer dan
sebagainya).
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan bersama dengan siswa kelas X MAS
miftahussalam, guru dalam melakukan proses pembelajaran selalu menggunakan metode
ceramah dan siswa mendapatkan kebosanan dalam pembelajaran. Proses pembelajaran seperti
itu untuk masa sekarang dipandang kurang efektif bagi siswa karena kurang melibatkan
pengembangan kemampuan berfikir dan bertindak kritis, kurang dapat mengembangkan
kemampuan bekerjasama dengan teman selama proses pembelajaran, siswa kurang termotivasi
dan kurang bertanggung jawab terhadap proses belajar. Hal ini tentu mempengaruhi kualitas
pembelajaran itu sendiri karena kualitas pembelajaran bukan hanya dilihat dari hasil belajar saja
tetapi juga dilihat pada proses pembelajarannya.
Selain itu, pada sekolah Madrasah Aliyah tidak hanya pelajaran umum saja yang di
pelajari tetapi terdapat juga pelajaran agama. Dengan keadaan seperti ini, minat siswa untuk
3
ikuti oleh siswa. Rasa jenuh dan bosan itu pasti akan datang. Tetapi, hal tersebut dapat di
selesaikan dengan memberikan motivasi kepada siswa bahwa PKn tersebut merupakan pelajaran
yang menyenangkan dan dapat meningkatkan daya kritis siswa.
Dalam menghilangkan kebosanan dan rendah nya minat siswa yang berakibat kepada
rendahnya hasil belajar siswa tersebut, guru seharusnya lebih meningkatkan kreativitas dalam
hal mengajar. Agar kebosanan tersebut berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan di
kalangan siswa . Melalui model pembelajaran “Numbered Head Together” yang didalamnya
terdapat proses belajar mengeluarkan pendapat dan bekerja sama dalam bentuk kelompok yang
dapat menjadikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, siswa diberikan
kesempatan oleh guru untuk mengeluarkan pendapat masing-masing anggota dalam kelompok
tersebut.
Selain itu, model pembelajaran Numbered Head Together ini sangat tepat digunakan
dalam pembelajaran PKn. Karena PKn merupakan salah satu pelajaran yang mengharuskan
siswa untuk ikut serta aktif dalam mengambil solusi dalam pemecahan sebuah masalah dan
keberanian mengeluarkan pendapat. Untuk itu guru mata pelajaran PKn membutuhkan
model-model pembelajaran yang inovatif dalam melaksanakan proses belajar mengajar Tidak hanya
pelajaran PKn saja, model pembelajaran Numbered Head Together juga dapat digunakan dalam
mata pelajaran lain.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis termotivasi untuk memberikan sumbangan
pemikiran dalam mengatasi dan memperbaiki proses belajar di sekolah. Penulis berkeinginan
untuk mengadakan penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head
Together Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn di Kelas X
4
B. Identifikasi Masalah
Dalam mengidentifikasi masalah ini, penulis akan mengemukakan beberapa
permasalahan yang berkaitan dengan latar belakang di atas, yaitu sebagai berikut :
1. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Rendahnya minat siswa untuk mempelajari PKn sehingga hasil belajar siswa terhadap
mata pelajaran PKn rendah.
3. Guru selalu menggunakan metode ceramah, tanpa menngunakan model pembelajaran
yang inovatif dan bervariasi.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, agar pembahasan
lebih terarah dan terstruktur sesuai dengan tujuan yang akan dicapai maka yang menjadi
pembatasan masalah adalah sebagai berikut : guru hanya menggunakan metode pembelajaran
ceramah, sehingga hasil belajar siswa rendah
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan bagian yang sangat penting dan merupakan kelanjutan
uraian terdahulu. Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : “apakah dengan
menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together dapat Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran PKn di MAS Miftahussalam Medan?
E. Tujuan Penelitian
Dalam menetapkan tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam setiap
5
yang dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Seperti apa yang
diungkapkan oleh Setiawan (2013:24) bahwa “tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang
ingin dicapai dalam penelitian, isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan
masalah penelitian, perbedaannya terletak pada cara merumuskannya”.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah, Untuk mengetahui apakah dengan
menerapkan model pembelajaran Numbered Head Together tersebut dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas X MAS Miftahussalam Medan.
F. Mamfaat Penelitian
Dengan tercapainya penelitian diatas, maka diharapkan penelitian ini memiliki manfaat
sebagai berikut :
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dengan
menerapkan model pembelajaran cooperative numbered head together.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan bagi guru untuk lebih meningkatkan
kompetensinya dalam mengimplementasikan model pembelajaran numbered head
together.
3. Bagi peneliti sebagai bahan pembelajaran dan syarat dalam menyelesaikan studi.
4. Dan manfaat nya bagi sekolah adalah, sebagai sarana informasi dalam rangka
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab
sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran numbered head together
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di kelas X Mas
Miftahussalam. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti. Dimana pada saat pre tes ketuntasan belajar siswa hanya sebanyak 6
orang siswa (22,22%) dan ini tergolong rendah. Namun setelah dilaksanakannya
siklus I dengan menggunakan model pembelajaran numbered head together
ketuntasan belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 7,40 % yaitu
29,62 % atau sebanyak 8 siswa yang tuntas. Peningkatan tersebut masih tergolong
rendah yaitu hanya 7,40%. Kemudian dilakukan lah siklus II dan peningkatan secara
klasikal pun terjadi yaitu 81,48% peningkatan nya sebanyak 51,86% atau sebanyak
22 siswa tuntas. Dan dalama hal ini siswa sudah mengalami peningkatan hasil belajar
dengan menggunakan model pembelajaran numbered head together.
2. Dengan demikian dengan menerapkan model pembelajaran numbered head together
dapat meningkatan hasil belajar siswa di tempat penelitian peneliti.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil pnelitian yang telah
60
1. Peneliti mengharapkan kepada guru-guru agar menggunakan model pembelajaran
Numbered Head Together sebagai alternative untuk memperbaiki proses
pembelajaran karena melalui model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil
belajar siswa khususnya pada pelajaran PKn.
2. Terkhusus kepada kepada sekolah Madrasah Aliyah Swasta Miftahussalam Medan,
Pak Jamaluddin S.pd agar mengkoordinasikan pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran numbered head together untuk meningkatkan