PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS MENCATAT SISWA MENGGUNAKAN MIND MAP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN GROUP INVESTIGATION
TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP DI SMP PANCA BUDI MEDAN
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi
Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Oleh
RAHMAYANI RANGKUTI NIM. 8116174013
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS MENCATAT SISWA MENGGUNAKAN MIND MAP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN GROUP INVESTIGATION
TENTANG CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP DI SMP PANCA BUDI MEDAN
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi
Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Oleh
RAHMAYANI RANGKUTI NIM. 8116174013
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i ABSTRAK
Rahmayani Rangkuti. NIM. 8116174013. Perbandingan Hasil Belajar dan Kreativitas Mencatat Siswa Menggunakan Mind Map Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dan Group Investigation tentang Ciri-Ciri Makhluk Hidup di SMP Panca Budi Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Maret. 2014.
Penelitan ini dilakukan di SMP Panca Budi Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014, bertujuan untuk mengetahui perbedaan: (1) hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan
mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation; dan (2) kreativitas mencatat siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII, di SMP Panca Budi Medan yang terdiri dari 7 kelas, yang terbagi ke dalam 4 kelas unggulan dan 3 kelas reguler. Pada penelitian, sampel adalah seluruh siswa kelas VII reguler dengan jumlah sampel 80 siswa. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan berganda yang berjumlah 35 soal, dan untuk menilai kreativitas mencatat siswa digunakan rubrik penilaian kreativitas mencatat. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen dengan teknik analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) hasil belajar biologi siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (thitung = 5.624; P = 0.000); dan (2) Kreativitas mencatat siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih tinggi dibandingkan dengan kreativitas siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Skor rata-rata mencatat siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share 3.23, dan Skor rata-rata mencatat siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe
ii ABSTRACT
Rahmayani Rangkuti. NIM. 8116174013. The Comparison of Students’ Achievement and Creativity of Students’ Writing by Using Mind Mapping Through Cooperative Learning Type Think Pair Share and Investigation Group about The Characteristic of Living Organism at SMP Panca Budi Medan. Thesis. Posgraduate School of State University of Medan, Maret. 2014.
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala
atas segala karunia yang telah diberikanNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis berjudul “ Perbandingan Hasil Belajar dan Kreativitas Mencatat Siswa Menggunakan Mind Map Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share dan Group investigation tentang Ciri-ciri Makhluk Hidup di SMP Panca Budi Medan” yang disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi pada Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada ayahanda
Burhan Rangkuti dan ibunda Sahro Nasution yang telah memberikan dorongan
semangat, pengorbanan baik moril maupun material serta doa sehingga tesis ini
dapat terselesaikan. Secara khusus penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini terutama kepada
Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Si; Dr. Ely Djulia, M.Pd., selaku pembimbing I dan
II yang telah membimbing penulis sejak awal sampai selesainya tesis ini. Ucapan
terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd.; Dr.
Hasruddin, M.Pd.; Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, selaku nara sumber dan tim penguji
yang telah memberi saran untuk kesempurnaan tesis ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Kepala SMP Panca
Budi seluruh siswa, teman-teman di Dik Bio B terutama Nurul Fadillah; Eka
Riyana; Indayana; Glory Saragih; Sakti Yonni Purba; Weny Astari; Friska
Sidabalok, terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa pada tesis ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat konstruktif dan inovatif guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis
ini bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya bagi guru biologi sebagai sumber
belajar.
Medan, Maret 2014 Penulis,
iv
1. Belajar dan Hasil Belajar ... 9
2. Hakekat Kreativitas dalam Pembelajaran ... 12
3. Mind Map ... 13 A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 27
C. Variabel Penelitian ... 27
I. Uji Coba Instrumen Hasil Belajar ... 40
v BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ... 45
1. Data Pretes ... 45
2. Pengujian Hipotesis ... 46
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 52
1. Hasil Belajar Siswa ... 52
2. Kreativitas Mencatat Siswa ... 54
C. Keterbatasan Penelitian ... 56
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57
B. Implikasi ... 57
C. Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 60
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Pembuatan Mind Map ... 17
Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Group Investigation ... 19
Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Think Pair Share ... 21
Tabel 3.1 Desain Penelitian... 28
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siswa ... 36
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Bagan Alur Pelaksanaan Penelitian... 31
Gambar 4.1 Perbandingan Hasil Belajar Siswa SMP Panca Budi pada Materi Ciri-ciri Makhluk Hidup yang Dibelajarkan Menggunakan Mind Map Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Dibandingkan Group Investigation ... 46 Gambar 4.2 Perbandingan Hasil Belajar Siswa SMP Panca Budi dengan Nilai KKM Pelajaran Biologi ... 47
Gambar 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa SMP Panca Budi pada Materi Ciri-ciri Makhluk Hidup pada Ranah Kognitif C1 yang
Dibelajarkan Menggunakan Mind Map Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Dibandingkan dengan Group Investigation ... 48 Gambar 4.4 Perbandingan Hasil Belajar Siswa SMP Panca Budi pada Materi Ciri-ciri Makhluk Hidup pada Ranah Kognitif C2 yang
Dibelajarkan Menggunakan Mind Map Melalui Model Pembelajaran Koopearatif Tipe Think Pair Share Dibandingkan dengan Group Investigation ... 48 Gambar 4.5 Perbandingan Hasil Belajar Siswa SMP Panca Budi pada Materi Ciri-ciri Makhluk Hidup pada Ranah Kognitif C3 yang
Dibelajarkan Menggunakan Mind Map Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Dibandingkan dengan Group Investigation ... 49 Gambar 4.6 Rata-rata Kreativitas Mencatat Siswa SMP Panca Budi pada Materi Ciri-ciri Makhluk Hidup yang Dibelajarkan Menggunakan Mind Map Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share Dibandingkan dengan Group Investigation ... 50 Gambar 4.7 Kreativitas Mencatat Siswa SMP Panca Budi pada Materi
Ciri-ciri Makhluk Hidup yang Dibelajarkan Menggunakan Mind Map Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share ... 51 Gambar 4.8 Kreativitas Mencatat Siswa SMP Panca Budi pada Materi
Ciri-ciri Makhluk Hidup yang Dibelajarkan Menggunakan Mind Map Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Instrumen Tes dan Alat Pengumpulan Data ... 66
Lampiran 2. RPP Mind Map dan Think Pair Share ... 73
Lampiran 3. RPP Mind Map dan Group Investigation ... 90
Lampiran 4. Validasi Soal ... 107
Lampiran 5. Reliabilitas ... 108
Lampiran 6. Tingkat Kesukaran Soal... 109
Lampiran 7. Daya Beda Soal ... 110
Lampiran 8. Data Mentah Pretes Siswa Kelas VII-1 ... 111
Lampiran 9. Data Mentah Pretes Siswa Kelas VII-2 ... 112
Lampiran 10. Data Mentah Postes Siswa Kelas VII-1 ... 113
Lampiran 11. Data Mentah Postes Siswa Kelas VII-2 ... 114
Lampiran 12. Hasil Postes Soal Kognitif C1 ... 115
Lampiran 13. Hasil Postes Soal Kognitif C2 ... 116
Lampiran 14. HasilPostes Soal Kognitif C3 ... 117
Lampiran 15. Normalitas, Homogenitas, dan Hasil Uji t Pretes ... 118
Lampiran 16. Normalitas, Homogenitas, dan Hasil Uji t Postes ... 119
Lampiran 17. Hasil Uji t Ranah Kognitif C1-C3 ... 120
Lampiran 18. Data Kreativitas Mencatat Siswa Kelas VII-1 ... 121
Lampiran 19. Data Kreativitas Mencatat Siswa Kelas VII-2 ... 122
Lampiran 20. Gambar-gambar Penelitian ... 123
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru yang
diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa
meningkat. Pembelajaran adalah proses berpikir, artinya pengetahuan bukan
datang dari luar akan tetapi dibentuk oleh individu itu sendiri dalam struktur
kognitifnya. Costa (1988) mengkategorikan proses pembelajaran menjadi tiga
jenis yaitu teachingof thinking, teaching for thinking dan teaching aboutthinking. Teaching of thinking lebih menekankan pada proses berpikirnya sedangkan
teaching for thinking menekankan pada bagaimana prosesberpikir itu muncul saat belajar sedangkan teachingabout thinking menekankan pada caramodel mengajar apa yang dapat memotivasiuntuk berpikir.
Perkembangan di dalam kelas umumnya ditentukan oleh peran guru dan
siswa sebagai orang yang terlibat langsung di dalam proses tersebut. Menurut
Rachmawaty (2012) pada saat ini kegiatan mengajar guru cenderung bersifat
monoton. Trianto (2008) mengemukakan bahwa guru masih menggunakan model
pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered), pembelajaran lebih didominasi dengan cara konvensional yang sebagian besar ceramah, dimana siswa
lebih banyak diam menyimak penjelasan guru, mencatat, menghapal dan
mengerjakan tugas sehingga membuat siswa tidak aktif, tidak berani mengajukan
pendapat. Akibatnya kondisi belajar menjadi membosankan. Selain itu pada
2
sehingga tidak menimbulkan dan mengasah kreativitas siswa. Hasil penelitian
Hasan (2010) mengungkapkan bahwa kurang aktifnya peserta didik terutama di
dalam kelas karena masih kurangnya rasa percaya diri dari peserta didik untuk
bertanya. Harsanto (2005) juga mengemukakan bahwa pembelajaran pada kenyata
annya masih banyak yang semata berorientasi pada upaya mengembangkan dan
menguji daya ingat siswa sehingga kemampuan berpikir siswa direduksi dan
sekedar dipahami sebagai kemampuan untuk mengingat. Menurut Sugiarto (2004)
hal tersebut akan mengakibatkan siswa terhambat dan tidak berdaya menghadapi
masalah-masalah yang menuntut pemikiran dan pemecahan masalah secara
kreatif. Proses pembelajaran seperti ini apabila terus dipertahankan hanya akan
“membunuh” kreativitas siswa karena lebih banyak mengedepankan aspek
verbalisme. Sudiarta (2006) menambahkan bahwa siswa sering berhasil
memecahkan masalah tertentu, tetapi gagal jika konteks masalah tersebut sedikit
diubah. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa berpikir tingkat
metakognitif.
Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan peneliti di SMP Panca Budi
pada bulan Januari 2013 selama tiga minggu, hasil penelitian menunjukkan pada
proses pembelajaran penggunaan model ceramah lebih dominan dibandingkan
model lain dan komunikasi hanya bersifat satu arah. Siswa jarang terlibat secara
langsung dalam pembelajaran, siswa tidak dijadikan sebagai fokus dalam
pembelajaran. Siswa hanya duduk, mendengarkan dan menerima informasi. Siswa
juga enggan menyampaikan pendapat dan sungkan bertanya mengenai materi
yang diajarkan. Pembelajaran dengan model ini membuat siswa kurang
3
diam dan pasif dalam menerima pembelajaran akibatnya hasil belajar siswa
rendah. Hasil observasi tersebut dikuatkan dengan hasil wawancara yang
dilakukan oleh penulis dengan beberapa siswa kelas VII. Menurut siswa, saat guru
menerangkan pelajaran, mereka merasa tidak cocok dengan cara mengajar guru
tersebut, akibatnya mereka merasa jenuh dan bosan, pada saat itulah meraka tidak
memperhatikan pelajaran.
Dari hasil penelitian awal melalui wawancara dengan beberapa siswa
diperoleh data masih banyak siswa SMP Panca Budi yang beranggapan bahwa
belajar biologi sangat membosankan karena harus mencatat, menghapal dan
memahaminya dalam waktu yang relatif singkat. Sebagian siswa malas mencatat
dan bentuk catatan siswa kebanyakan hanya berbentuk catatan narasi, dimana
catatan tersebut berbentuk catatan yang monoton dan panjang. Keadaan seperti
itulah yang menyebabkan siswa kurang memahami materi pelajaran biologi.
Untuk memperbaiki hal tersebut, harus digunakan model pembelajaran
yang bervariasi dan tepat agar dapat meningkatkan pemahaman dan kreativitas
siswa dalam proses pembelajaran, diantaranya dapat digunakan pengajaran
dengan mind map, think pair share dan group investigation. Mind map merupakan suatu teknik mencacat yang diciptakan oleh pakar memori dari inggris Tony
Buzan tahun 1993. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak manusia
menyimpan informasi. Menurut Bobbi (2002), metode mencatat yang baik harus
membantu siswa dalam membuat perkataan dan bacaan, meningkatkan
pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi materi, dan memberi
4
Sementara itu model group investigation merupakan salah satu model pembelajaran yang paling lengkap mulai dari memilih topik atau permasalahan,
merumuskan masalah, membuat hipotesis, dan juga membuat kesimpulan. Model
group investigation menciptakan cara belajar siswa lebih aktif, mampu menumbuhkan motivasi belajar mandiri dalam diri siswa dan dapat menumbuhkan
minat dan kreativitas siswa serta lebih memupuk cara berpikir analitis dan
divergen sehingga siswa mampu mengembangkan kemampuan penalaran yang
dimilikinya (Anita, 2007).
Think pair share merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Think pair share menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh
penghargaan kooperatif daripada penghargaan individu. Think pair share
digunakan untuk menciptakan interaksi yang dapat mendorong rasa ingin tahu,
ingin mencoba, bersikap mandiri dan ingin maju.
Penelitian sehubungan dengan pembelajaran menggunakan mind map dan model think pair share serta group investigation telah banyak dilakukan diantaranya oleh Nugrahani (2011), penerapan strategi pembelajaran kooperatif
think pair share dengan penggunaan media mind map meningkatkan nilai rata-rata siswa , siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran, berani mengemukakan
pendapat di depan kelas, dan semakin percaya diri tampil dalam presentasi.
Harahap (2011), terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran think pair share dengan menggunakan
5
investigation berbasis mind map meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian Widowati (2010), mind map memberikan manfaat yang seimbang terhadap hasil belajar biologi dan peningkatan kreatifitas siswa. Rosmaini (2004)
menyatakan bahwa penerapan pembelajaran pembelajaran think pair share
meningkatkan hasil belajar, daya serap dan ketuntasan belajar siswa. Ariyanti
(2008) bahwa dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) siswa dapat mengembangkan dan melatih berbagai sikap dan nilai. Arianti (2011),
pembelajaran dengan think pair share berpengaruh nyata terhadap hasil belajar ranah afektif dan ranah psikomotor siswa. Sutrisno (2007), think pair share
mampu mengembangkan kemampuan individu serta kemampuan dalam bekerja
kelompok. Riyanti (2009) , Model pembelajaran Group Investigation secara nyata menunjukkan perbedaan prestasi belajar antara siswa baik secara intelektual dan
emosional.
Sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi siswa diatas, dan
berdasarkan hasil studi literatur yang mengungkapkan bahwa penggunaan mind map, model think pair share serta group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka dilakukan penelitian dengan judul “Perbandingan Hasil
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Siswa masih belajar dengan cara hapalan untuk memahami konsep-konsep
biologi.
2. Kemampuan bertanya siswa masih rendah.
3. Metode mengajar yang digunakan guru masih kurang bervariasi. Guru lebih
sering menggunakan metode ceramah.
4. Guru masih berfungsi sebagai sumber belajar dan pemegang otoritas tertinggi
keilmuan (teacher centered).
5. Kebanyakan siswa masih bersifat pasif. Siwa hanya duduk, mendengarkan dan
menerima informasi dari guru.
6. Siswa kurang memahami cara mencatat yang efektif dan kreatif, sehingga
siswa malas membaca kembali catatannya.
7. Penggunakan mind map, model think pair share dan group investigation dalam pembelajaran di kelas masih jarang dilakukan.
C. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada hasil belajar dan kreativitas mencatat siswa
menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan group investigation. Penilaian hasil belajar di batasi pada aspek kognitif (C1-C3) pada materi Ciri-ciri Makhluk Hidup. Batasan ini disesuaikan dengan
tingkat akademis siswa dan kompetensi dasar yang hanya mengidentifikasi
7
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas maka rumusan
permaslahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar siswa kelas VII-1 yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih tinggi daripada hasil belajar siswa kelas VII-2 yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada materi ciri-ciri makhluk hidup di SMP Panca Budi Medan?
2. Apakah kreativitas mencatat siswa kelas VII-1 yang dibelajarkan menggunakan
mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih tinggi daripada kreativitas mencatat siswa kelas VII-2 yang dibelajarkan
menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada materi ciri-ciri makhluk hidup di SMP Panca Budi Medan?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan gambaran
tentang perbandingan hasil belajar dan kreativitas mencatat siswa pada materi
ciri-ciri makhluk hidup menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan group investigation. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk:
1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VII-1 yang dibelajarkan menggunakan
8
melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada materi ciri-ciri makhluk hidup di SMP Panca Budi Medan.
2. Mengetahui kreativitas mencatat siswa kelas VII-1 yang dibelajarkan
menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan kreativitas mencatat siswa kelas VII-2 yang dibelajarkan menggunakan mind map melaui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation pada materi ciri-ciri makhluk hidup di SMP Panca Budi Medan.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah (1)
menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya teori-teori yang berkaitan
dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan
group investigation terhadap hasil belajar dan kreativitas mencatat siswa menggunakan mind map; dan (2) memberikan ide baru dalam paradigma pembelajaran.
Secara praktis penelitian ini diharapkan: (1) memberikan suatu alternatif
bagi guru untuk menerapkan pembelajaran yang tepat untuk membantu siswa
belajar dan mencatat secara efektif dan menyenangkan; dan (2) tersedianya
perangkat pembelajaran model think pair share dan group investigation serta teknik mencatat menggunakan mind map yang dapat dipergunakan oleh guru secara langsung di kelas untuk mengajarkan topik yang sama, maupun sebagai
57
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil belajar biologi siswa kelas VII-1 pada materi ciri-ciri makhluk hidup
yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation di SMP Panca Budi Medan.
2. Kreativitas mencatat siswa kelas VII-1 pada materi ciri-ciri makhluk hidup
yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe group investigation di SMP Panca Budi Medan.
B. Implikasi
Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa melalui pembelajaran
menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share siswa menjadi sosok yang aktif dalam kegiatan pembelajaran itu sendiri, siswa memiliki kesempatan untuk berpikir dan mengemukakan
58
pengetahuan baru. Siswa terlatih untuk mengggunakan pikirannya secara logis
dalam menerima informasi dan masalah yang dikemukakan. Pada pembelajaran
menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share pembelajaran cenderung berpusat pada siswa, lebih bervariasi dan tidak menimbulkan kebosanan siswa dengan cara mengajar guru sehingga hal tersebut
tentunya berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, dalam hal ini prestasi
kognitif, karena siswa terlibat langsung saat pembelajaran, sehingga mereka dapat
lebih lama menyimpan materi yang dipelajari dalam struktur kognitifnya, dan
mampu melihat relevansi dari materi yang dipelajari.
Keberhasilan siswa dalam pembelajaran yang ditunjukkan dengan
perolehan hasil belajar sangat dipengaruhi oleh kegiatan belajar mengajar yang
menekankan pada proses pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran
yang sesuai. Model pembelajaran tersebut mendukung keaktifan siswa dalam
belajar. Siswa tidak hanya menerima materi pelajaran, tetapi menjadi penyelidik
dan penemu dari pengetahuan baru yang akan dicari dan dipelajari itu, sehingga
dengan model tersebut siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dalam mengajarkan pelajaran Biologi guru sebaiknya tidak hanya
menyampaikan konsep saja, namun diharapkan dapat merancang dan
mengembangkan suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
59
dengan menggunakan mind map dan model think pair share, karena pada dasarnya suatu permasalaha akan lebih mudah dipecahkan jika ada kerjasama
antara siswa dalam suasana kelompok.
2. Dalam menerapkan pembelajaran menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share sebaiknya guru merencanakan dengan baik langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan, mulai dari
penentuan masalah yang akan didiskusikan siswa hingga penentuan kelompok
siswa secara heterogen sehingga dapat melibatkan siswa aktif secara langsung
dalam pembelajaran.
3. Penelitian ini hanya membahas mengenai perbandingan hasil belajar dan
kreativas mencatat siswa menggunakan mind map melalui model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dan group investigation pada materi ciri-ciri makhluk hidup dan hanya dibatasi pada ranah kognitif C1-C3, maka peneliti
menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melanjutkan penelitian pasca
penelitian ini dalam lingkup yang lebih luas agar diperoleh hasil penelitian
yang lebih baik sehingga dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan
60
DAFTAR PUSTAKA
Akinbobola, A. O dan Afolabi, F. (2010). Analysis of Science Process Skill in West African Senior Secondary School Certificate Physics Practical Examination in Nigeri. American-Eurasian Journal of Scientific Research, 4 (1) : 16-18.
Alamsyah, M. (2009). Kiat Jitu Meningkatkan Prestasi Belajar dengan Mind Mapping. Yogyakarta: Mitra Pelajar.
Anita, L. (2007). Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Arends. (1998). Classroom Instruction and Management. New York: Mc.Grow Hill Book Co.
Arianti, Peni. (2011). Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think- Pair-Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Negeri 8 Surakarta .
Tesis. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
Ariyanti, Vinta. (2011). Pengembangan LKS Kimia (Chemistry Worksheet) Berorientasi Pengajaran Langsung Dengan Strategi Mind Mapping Pada Materi Pokok Hidrokarbon Untuk Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Tesis. Jurusan Pendidikan Kimia, UNS, Surabaya.
Ariyanti, H. (2008). Peningkatan hasil belajar biologi pokok bahasan system Peredaran darah dengan model pembelajaran tipe Think-pair-share pada siswa kelas viii c Smp muhammadiyah 7 surakarta Tahun ajaran 2007/2008. Tesis. Jurusan Pendidikan Biologi, UNS, Surabaya.
Bigge, Morris. L. (1982). Learning Theories For Theacher. New York : Harper & Row.
Bobbi, D. P, Reardon, M., dan Nouri, S. S.,(2002). Quantum Teaching, Mempraktekkakan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.
61
Budimansyah, D. (2009c) Inovasi Pembelajaran Project Citizen, Bandung: Program Studi PKn SPS UPI.
Budiningsih. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Buzan, T. (2002). Gunakan Kepala Anda. Jakarta: Pustaka Delapratasa.
Buzan, T. (2004). Mind Map Untuk Meningkatkan Kreatifitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Buzan, T. (2009). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Champbell, DT. and Standly, JC. (1986). Experimental and Quasi Experimental
design for Reseacrh. Chicago. Rand Menally & Company. Costa.L, Arthur. (1988). Developing minds. Virginia: ASCD.
DePorter, B dan Hernacki, M. (2005). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Erlina. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa di SMA Negeri 1 Marbau.
Tesis. Jurusan pendidikan Biologi, FPMIFA, UNIMED. Medan.
Femi Olivia. (2008). Gembira Belajar dengan Mind Mapping Bantu Anak Menguasai ”Senjata Rahasia” Para Jenius untuk Melejitkan Prestasi di Sekolah. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Gagne, Robert M., Briggs, Leise. (1977). Principle of Instruction Design. New York: Holt Rinehart and Wilson.
Hairani, Parida. (2010). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Konstektual dan Kreativitas Siswa Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi di SMA Negeri Rantau Utara. Jurnal Pendidikan Biologi, 1: 90-91.
Hamalik, Oemar. (2003) . Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Harsanto, Ratno. (2005). Melatih Anak Berpikir Analisis, Kritis, dan Kreatif.
Jakarta: Gramedia.
62
Hurlock, E.B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan. Penerjemah: Istiwidayanti, Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.
Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jhonson. (2000). Cooperatif Learning Methods: A Meta-Analysis. University of Minnesota 60 Peik Hall 159 Pillsburry Drive, S.E. Minneapolis, Minnesota.
Kamal, Samsul. (2010). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan Menggunakan Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial Mahasiswa. Tesis. Jurusan pendidikan Biologi. FPMIFA UNIMED. Medan.
Khasanah, Uswatun. (2011). Pengaruh Pembelajaran Make A Match dan Index card Match Terhadap Pemahaman Siswa Kelas X SMA Institut Indonesia Semarang Tahun Ajaran 2010/2011. JP2F, 2 : 144-152.
Kurniati. (2005). Pengaruh Pelatihan Keterampilan Kreatif Terhadap Kreativitas. Seminar Nasional. PESAT. Jakarta. 22-24 Agustus 2005.
Lie, Anita. (2002). Cooperalitive Learning. Jakarta : Grasindo.
Lubis,Yuliana. (2011). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share0 Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Ekosistem Kelas X sma Negeri 8 Medan. Tesis. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIFA UNIMED. Medan.
Mahardhika, Tutut. (2012). Penerapan Group Investigation Berbasis Mind Mapping untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Semarang.
Monet, B., Bennet, B., Rolheiser, C. (2001). Rubric for Mind Map. VISUTronX. Mulyati. (2005). Psikologi Belajar. Andi: Yogyakarta.
Munandar, Utami. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Munandar, Utami. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah, Penuntun Bagi Guru dan Orang Tua. Jakarta : Gramedia.
63
Mutiara, Chisca. (2009). Upaya meningkatkan Hasil Belajar Biologi Dengan Metode TPS Disertai Eksperimen Pada Siswa SMAN 1 Batang Hari Lampung Timur. J urnal Bioedukasi, 2: 35-39.
Novita, Dian. (2012). The Assessment Of Student`s Mind Mapping Result On Limited Trial Towards Bilingual Interactive E-Book Media Through Mind Mapping Strategy on chemical Bonding Matter SMA RSB. Unesa Journal of Chemical Education,1: 115-123.
Nugrahaini, Hening. Susena. (2011). Penerapan Strategi Pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan Penggunaan Media Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Sale Rembang. Tesis. FIS. Universitas Negeri Semarang.
Nursamsu. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran Advance Organizer dan Teknik Meringkas Catatan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Swasta Dharma Patra Pangkalan Susu. Tesis, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIFA UNIMED. Medan.
Poerwadarminta. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rachmawaty, Aulia. Anne. (2012). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Dengan Penugasan Mind Mapping Dan Model Pembelajaran RBB (Round Robin Brainstorming). Tesis. Jurusan Pendidikan Biologi. FKIP Universitas Pakuan Bogor.
Rif`atunnisah, Nur Intan. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Konsep Perkembangan Manusia. Tesis. FPMIPA Univesitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Risnawati, Eni. ( 2012). Pengaruh Penerapan Model Group Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 80/1 REBGAS CONDONG.
Artikel Ilmiah.
Riyanti. (2009). Pembelajaran Biologi dengan Group Investigation Melalui Hands On Activities dan E-Learning Ditinjau dari Kreativitas dan Gaya Belajar Siswa. Tesis. Jurusan Pendidikan Sains. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Rohani, A dan Ahmadi, A. (1995). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Romizwoski, A. J. (1981). Designing Intructional System, (Desicion Making in Course Planning and Curriculum Design). London: Kogan Page.
64
Rosmaini. (2004). Penerapan Pendekatan Struktural Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa 1.7 SLTP 20 Pekanbaru pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan TA 2002/2003.
Jurnal Biogenesis, 1:18-25.
Rusmayani, Putu. Eka. (2011). The Effect of 7E Learning Cycle Model and Formal Thinking Capability of Concept Comprehension and Science Problem Solving Ability of Junior High School Student. Jurnal Pendidikan. 3: 20-37.
Sagala. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Senjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Septiana, N. (2007). Media Belajar dari Sudut Pandang Psikologi Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Inovatif, 3: 11-15.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. (1995). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice (Second Edition). Boston : Allyn and Bacon.
Sornsakda, S. (2009). Effects of Learning Environmental Education Using The E7-Learning Cycle with Metacognitive Techniques and the Teacher`s Process Skills and Critical Thingking of Mathayomsuka 5 Students with Different Learning Achievement. Pakistan Journal Social Science, 6: 5. Sudjana, Nana. (1992). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. ( 1994). Teori-teori Belajar untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
Sudiarta, P. (2006). Pengembangan Model Pembelajaran Berorientasi Pemecahan Masalah Openended Berbantuan LKM untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Mahasiswa Matakuliah Pengantar Dasar Matematika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA,39: 2-10.
Sugiarto, Iwan. (2004). Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berpikir Holistik dan Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Supini. (2010). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Teknik Meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri di Kabupaten Deli Serdang.
65
Suparno. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Supranata, S. (2005). Analisis Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sutrisno. (2007). Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Matematika. Semarang: Widyatama.
Tampubolon, Lusni. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Teknik Meringkas Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA kelas XI IPA di Kabupaten Aceh Tamiang. Tesis, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Trianto. (2009). Model-model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Konstruktivis. Jakarta: PustakaPublisher.
Uno, H. B. (2008). Teori Motivasi dan pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Widowati, Asri. (2010). Pengaruh Mind Map terhadap kemampuan kognitif dan
kreativitas siswa dalam pembelajaran sains Meaningfully. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.
Windura, S. (2008). Be An Absolute Genius. Jakarta: Elex Media Komputindo. Winkel, W.S. (1995). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramindo.