iv
TINJAUAN YURIDIS MENUNAIKAN IBADAH HAJI BAGI WANITA DALAM MASA IDDAH DIKAITKAN DENGAN HUKUM ISLAM DAN
UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
Aditya Chandra Murti 110113080186
ABSTRAK
Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yaitu aktivitas kaum muslimin melakukan perjalanan spiritual menuju ke Makkah untuk menunaikan salah satu tugas vertikal dalam rangka penghambaan dirinya kepada Allah secara total dalam bentuk ibadah haji.
Dalam masyarakat terdapat pandangan yang mengatakan bahwa wanita dalam masa iddah tidak dapat menjalankan ibadah haji, sedangkan dalam ajaran agama Islam menyatakan salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan bagi umat muslim adalah menunaikan ibadah haji bagi orang yang mampu, kedua hal tersebut menjadi permasalahan dalam menentukan sah atau tidak mengenai ibadah hajinya.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis yang melibatkan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data yang terkumpul, dianalisis secara yuridis kualitatif.
Penelitian ini dilakukan untuk menentukan keabsahan dari pelaksanaan ibadah haji bagi wanita dalam masa iddah menurut Hukum Islam dan Undang-Undang No 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Berdasarkan analisis keabsahan ibadah haji bagi wanita dalam masa iddah menurut hukum Islam adalah sah, permasalahan ini diselesaikan melalui hukum darurat Islam yaitu hukum nadzar, yang menyatakan dapat dilaksanakannya ibadah haji bagi wanita dalam masa
iddah tidak menjadikan masa iddahnya menjadi tidak wajib untuk
dilaksanakan, namun dapat ditunda setelah selesai menunaikan ibadah hajinya, sedangkan undang-undang tidak mengaturnya, dan dalam prakteknya tidak ada perbedaan dengan yang tidak mengalami masa