• Tidak ada hasil yang ditemukan

Status Hukum Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase Yang Diajukan Oleh Debitor Di Luar Perkara Kepailitan Kepailitan Terhadap Pernyataan Pailit Debitor Ditinjau Dari Hukum Positif Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Status Hukum Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase Yang Diajukan Oleh Debitor Di Luar Perkara Kepailitan Kepailitan Terhadap Pernyataan Pailit Debitor Ditinjau Dari Hukum Positif Indonesia."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Status Hukum Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase Yang Diajukan Oleh Debitor Di Luar Perkara Kepailitan Terhadap Pernyataan Pailit Debitor Ditinjau Dari Hukum Positif Indonesia

Abstrak Dimas Ario Bimo

110110090231

Arbitrase merupakan salah satu cara penyelesaian sengketa perdata di luar peradilan umum. Namun demikian, tidak semua sengketa dapat diselesaikan melalui forum arbitrase. Salah satunya ialah sengketa tentang pailit. Pasal 300 UUK-PKPU menyatakan bahwa badan yang berwenang menyelesaikan permohonan pernyataan pailit adalah Pengadilan Niaga. Kemudian Pasal 303 UUK-PKPU menegaskan bahwa Pengadilan Niaga tetap berwenang memeriksa dan menyelesaikan permohonan pernyataan pailit dari para pihak, sekalipun perjanjian utang piutang di antara para pihak memuat klausula arbitrase. Ketentuan tersebut membuka kemungkinan terjadinya kepailitan debitor yang terikat dalam perjanjian arbitrase maupun debitor yang sedang berperkara sebagai pemohon di lembaga arbitrase. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengenai konsekuensi putusan pernyataan pailit debitor terhadap perjanjian arbitrase antara debitor dan kreditor serta kewenangan debitor yang telah dinyatakan pailit dalam meneruskan perkaranya selaku pemohon di lembaga arbitrase.

Penulisan skripsi ini dikaji berdasarkan metode pendekatan yuridis normatif dengan metode deskriptif analitis, yaitu memfokuskan pemecahan masalah berdasarkan data yang diperoleh yang kemudian dianalisa berdasarkan ketentuan dalam perundang-undangan terkait hukum kepailitan dan hukum arbitrase dan alternatif penyelesaian sengketa di Indonesia, literatur serta bahan lain yang berhubungan dengan penelitian dan penelitian lapangan untuk memperoleh data primer melalui wawancara dan selanjutnya data dianalisis secara yuridis kualitatif.

(2)

v

The Legal Status Of Arbitration Proceedings Initiated By A Debtor Notwithstanding The Commencement Of Bankruptcy Of The Debtor

Based On Indonesian Law

Abstract Dimas Ario Bimo

110110090231

Arbitration means a method of settling civil disputes outside the general courts, however disputes that cannot be settled amicably under the regulations and the force of law may not be resolved by arbitration, among others is a petition for declaration of bankruptcy. Based on Article 300 paragraph (1) UUK-PKPU, the Commercial Court has an absolute competency to examine and adjudicate the petition for declaration of bankruptcy or PKPU. Furthermore, Article 303 UUK-PKPU stipulate that the Commercial Court shall remain be competent to examine and adjudicate the petition for declaration of bankruptcy from contracting parties containing arbitration clause provided that the debt being basis of application for bankruptcy has fulfilled the requirements as refered to in Article 2 paragraph 1 UUK-PKPU. The provision opens the possibility of bankruptcy of a debtor who has bound in the arbitration agreement or the debtor who has been acting as an applicant in the on-going arbitration proceeding. Issues raised in this paper are legal consequences of the bankruptcy declaration decision towards the pre-bankruptcy arbitration agreement between the debtor and his creditor and the authority of the bankrupt debtor in forwarding his case as the applicant in the on-going arbitration proceeding.

The method used for this research based on normative juridical approaching through descriptive analysis method which focus on problem solving pursuant to data and regulations regarding bankcrupcy law and arbitration law in Indonesia, literatures and other materials related to the research and field research to obtain primary data by interview. The collected data are then analyzed with qualitative juridical method.

The results obtained from these research is: First, the bankruptcy declaration decision will not invalidate the application of the pre-bankruptcy arbitration agreement. However, the execution of the arbitration agremeent under the bankruptcy proceeding is limited by the

coercive provisions on the UUK-PKPU. Second, the authority of the

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang terjadi di Dusun Giring-Giring adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pemahaman dan kesadaran kebutuhan sistem utilitas/prasarana lingkungan

Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis senyawa metabolit sekunder, fraksi mana yang paling aktif terhadap larva udang (Artemia

Berdasarkan uraian diatas, untuk mengetahui lebih dalam proses pembel- ajaran SBK, baik seni rupa dan keterampilan maupun seni musik di kelas V SD Singapore

Selanjutnya, kajian ini memfokuskan pada analisis isi kandungan yang mengandungi penerapan aspek persefahaman antara agama berdasarkan Huraian Sukatan Pelajaran yang

Dimensi pelayanan keagamaan memiliki nilai HSQ-Metrix nol yang berarti para responden memiliki tingkat kepuasan yang standar atau tidak terjadi kesenjangan antara

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keseimbangan energi dan protein (konsumsi energi, konsumsi protein, energi tercerna, protein tercerna,

Setiap narapidana diberikan pakaian, perlengkapan pakaian dan minum serta perlengkapan tidur yang layak. Di Lembaga Pemasayarakatan Klas II B Kabupaten Tuban diberikan

Berdasarkan uraian diatas, maka guru perlu mempelajari dan mempertimbangkan masalah Strategi mengajar yang tepat yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan