iv
STUDI KASUS PUTUSAN MA NO. 185K/PID/2014 TENTANG PERKARA HUTANG PIUTANG YANG DIVONIS HAKIM SEBAGAI TINDAK PIDANA
PENGGELAPAN DITINJAU BERDASARKAN PASAL 372 KUHP
KARINA PURNAMASARI NPM. 11011090018
ABSTRAK
Manusia sebagai subjek hukum yang hidup saling berinteraksi dengan sesamanya seringkali menimbulkan ikatan di antara mereka. Berinteraksi semacam itu berarti melibatkan lebih dari satu pihak, dalam artian masing-masing pihak bertujuan untuk memperoleh manfaat atau keuntungan. Mengingat sifatnya personal, di Indonesia pengaturannya dapat dijumpai dalam Buregerlijk Wetboek (BW) atau yang sudah dikenal dengan Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata), yakni sebagai salah satu bentuk dari Hukum Privat. Masalah perikatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat dapat dijumpai aturannya dalam Buku III tentang Perikatan, ketentuannya diatur dalam Pasal 1233 BW dinyatakan perikatan itu dapat lahir dari perjanjian. Dalam praktik penegakkan hukum terdapat perbedaan pendapat terkait penentuan apabila salah satu pihak tidak memenuhi perjanjian/kesepakatan. Pendapat pertama mengatakan bahwa hal itu merupakan wanprestasi, namun pendapat kedua mengatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan tindak pidana berupa penipuan atau penggelapan. Pendapat pertama mendasarkan pada suatu argumentasi bahwa tidak terpenuhinya perjanjian/kesepakatan maka ada sebuah prestasi yang tidak tercapai, sehingga pihak yang dirugikan akan memperjuangkan haknya dengan mengajukan gugatan ke pengadilan.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah spesifikasi penelitian deskriptif analsisis dengan pendekatan yuridis normatif, dengan menggunakan data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan. Metode anallisis data dengan analisis yuridis kualitatif.