• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN INSPIRATIF DIRECT EXPERIENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGGAMBAR EKSPRESIF :Penelitian Tindakan Kelas di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN INSPIRATIF DIRECT EXPERIENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MENGGAMBAR EKSPRESIF :Penelitian Tindakan Kelas di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN INSPIRATIF DIRECT EXPERIENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK

DALAM MENGGAMBAR EKSPRESIF

(Penelitian Tindakan Kelas di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Oleh

Fikhi Frasethian 0900060

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN INSPIRATIF DIRECT EXPERIENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK

DALAM MENGGAMBAR EKSPRESIF

(Penelitian Tindakan Kelas di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Oleh Fikhi Frasethian

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Fikhi Frasethian 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN INSPIRATIF DIRECT EXPERIENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK

DALAM MENGGAMBAR EKSPRESIF

(Penelitian Tindakan Kelas di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

SKRIPSI PENELITIAN

Oleh :

FIKHI FRASETHIAN

0900060

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I,

Dr. Tri Karyono, M.Sn

NIP.196611071994021001

Pembimbing II,

Bandi Sobandi, M.Pd.

NIP. 197206131999031001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Bandi Sobandi, M.Pd.

(4)

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan

Pendekatan Inspiratif Direct Experience untuk Meningkatkan Kemampuan

Peserta Didik dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)” Ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi

yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika

keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Bandung, Juli 2013

Yang membuat pernyataan,

(5)

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Fikhi Frasethian : Penerapan Pendekatan Inspiratif Direct Experience untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Skripsi : Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia

Pendidikan seni rupa berdasarkan kurikulum bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik. Ada beberapa ketidaksesuain seperti pada menggambar ekspresif, peserta didik diberi kebebasan namun tanpa arahan sebelumnya, sehingga ide gagasan tidak berkembang dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik tidak mengalami peningkatan. Rumusan masalah: 1) Bagaimana menyusun desain pembelajaran penerapan pendekatan inspiratif direct

experience (pengalaman langsung) untuk meningkatkan kemampuan menggambar

ekspresif pada siswa kelas IV SD Mathlaul Khairiyah? 2) Bagaimana pelaksanaan penerapan pendekatan inspiratif direct experience (pengalaman langsung) untuk meningkatkan kemampuan menggambar ekspresif pada siswa kelas IV SD Mathlaul Khairiyah? 3)Bagaimana hasil penerapan pendekatan inspiratif direct

experience (pengalaman langsung) untuk meningkatkan kemampuan menggambar

ekspresif pada siswa kelas IV SD Mathlaul Khairiyah?”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggard, lokasi penelitian ini adalah SD Mathlaul Khoeriyah di Jalan Tamansari Bawah No 60 Kelurahan Tamansari Bawah Kecamatan Bandung wetan Kota Bandung. Penerapan pendekatan inspratif direct experience dalam tahap perencanaan atau pembuatan desain pembelajaran harus terlebih dahulu mengetahui pengalaman rata-rata yang dimiliki oleh peserta didik di kelas yang kemudian pengalaman tersebut dijadikan tema menggambar ekspresif. Dalam proses pembelajaran guru melakukan melakukan pembelajaran interaktif dengan peserta didik mengenai pengalaman yang dimiliki. Hasil dari penerapan pendekatan inspiratif direct experience dapat meningkatkan kemampuan menggambar ekspresif peserta didik, dalam hal kejelasan ide, kesesuain tema, penguasaan media dan teknik, serta kreativitas. Dapat disimpulkan bahwa, perumusan desain pembelajaran harus lebih dahulu mengetahui pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Proses pembelajaran dilakukan dengan mengingatkan peserta didik akan pengalaman yang dimiliki. Hasil pembelajaran kemampuan peserta didik dapat mengalami peningkatan yang signifikan.

(6)

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Fikhi Frasethian: Application Of Direct Experience Inspiring Approach To Enhance The Ability Of The Students In Drawing Expressive (Research Action class in the ELEMENTARY SCHOOL Mathlaul Khaeriyah Grade IV)

Skripsi : Visual Arts Education Faculty of Arts University of Education

Indonesia

Education fine arts based on curriculum aims to improve creativity learners. But when the situation there were some of sesuain such as drawing expressive learners are given the freedom but without the previous directives so that idea is not developing ideas and capabilities possessed by the learners did not experience an increase. Formulation of the problem: 1) how to put together a learning application design approach to inspiring direct experience (experience) to enhance the ability to draw expressive in grade IV ELEMENTARY SCHOOL Mathlaul Khaeriyah? 2) How inspiring approach to application of direct execution experience (experience) to enhance the ability to draw expressive in grade IV ELEMENTARY SCHOOL Mathlaul Khaeriyah? 3) how inspiring approach to implementation of the results of direct experience (experience) to enhance the ability to draw expressive in grade IV ELEMENTARY SCHOOL Mathlaul Khaeriyah?”. A method of research that we use is a method of research the act of class a model kemmis and mc taggard, the location of this research is elementary mathlaul khoeriyah on the road tamansari under no 60 tamansari under sub-district bandung wetan city of bandung. The technique of collecting data used in this research among others: observation, interview the study of documentation, and the study of pustaka. Application of the inspratif approach to direct experience in planning or resistant making instructional design should first find out the average experience of the learners in the classroom that the experience be the themes later to draw expressive. In the process of learning the teacher did do interactive learning with students about the experience, exposure of media to help learners in visualizing and guidance by the teacher are also carried out. The result of the application of the direct experience inspiring approach can improve the ability to draw expressive learners, with the clarity of ideas, kesesuain theme, mastery of media and techniques, as well as creativity.

(7)

i

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian... 6

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Pembelajaran Seni Rupa di SD (Sekolah Dasar) ... 9

1. Pengertian dan Tujuan Pembelajaran seni Rupa di SD ... 9

2. Materi Pembelajaran Seni Rupa di SD ... 12

3. Evaluasi Pembelajaran Seni Rupa ... 14

B. Pendekatan Dalam Pembelajaran Seni Rupa ... 17

1. Konsep Pendekatan Dalam Pembelajaran ... 17

2. Pendekatan Inspiratif ... 19

3. Direct Eksperience Sebagai Sebuah Pendekatan ... 21

4. Karakteristik Pendekatan Direct Eksperience ... 22

(8)

ii

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengertian Menggambar Ekspresif ... 24

2. Unsur-unsur dalam Menggambar Ekspresif ... 24

3. Teknik dalam Menggambar Ekspresif ... 29

4. Media dalam Menggambar Ekspresif ... 33

D. Perkembangan Seni Rupa Anak ... 35

1. Periodisasi Seni Rupa Anak... 37

2. Bentuk Ungkapan Gambar Anak ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

A. Lokasi dan Subjek Penelitian... 47

B. Metode Penelitian ... 47

C. Prosedur dan Desain Penelitian ... 48

D. Definisi Operasional ... 54

E. Asumsi Penelitian ... 54

F. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 54

G. Teknik Analisis Data ... 56

H. Indikator Keberhasilan... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Deskripsi Hasil Penelitian... 58

1. Pembelajaran Sebelum Tindakan ... 58

2. Siklus 1... 69

3. Siklus 2... 83

4. Siklus 3... 97

B. Pembahasan ... 113

1. Penyusunan desain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan direct experience ... 114

2. Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan direct experience ... 116

(9)

iii

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 122

A. Kesimpulan ... 122

B. Saran ... 124

DAFTAR PUSTAKA ... 126

DAFTAR ISTILAH ... 128

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 129

(10)

iv

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Ragam Stimulasi………… ... 22

2.2 Perkembangan Artistik (Artistic Development) ... 36

3.1 Perencanaan Siklus 1... 50

3.2 Perencanaan Siklus 2... 50

3.3 Perencanaan Siklus 3... 51

4.1 Hasil Karya Menggambar Ekspresif Peserta didik Pra siklus ... 59

4.2 Penilaian Menggambar Ekspresif (Pra siklus) ... 64

4.3 Hasil Penyebaran Angket ... 68

4.4 Hasil Observasi Siklus 1 ... 74

4.5 Hasil Menggambar Ekspresif Peserta didik (Siklus 1) ... 77

4.6 Penilaian Menggambar Ekspresif (Siklus 1) ... 80

4.7 Hasil Menggambar Ekspresif Peserta didik (Siklus 2) ... 88

4.8 Penilaian Menggambar Ekspresif (Siklus 2) ... 92

4.9 Hasil Menggambar Ekspresif Peserta didik (Siklus 3) ...100

4.10 Penilaian Menggambar Ekspresif (Siklus 3) ...103

4.11 Kemampuan Menggambar Ekspresif Peserta Didik pada Siklus Pertama, Kedua dan Ketiga (Penilaian oleh peneliti) ...109

4.12 Kemampuan Menggambar Ekspresif Peserta Didik pada Siklus Pertama, Kedua dan Ketiga (Penilaian oleh peneliti) ...110

(11)

v

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Keterkaitan antara Tujuan, Hasil dan Pengalaman Belajar ... 15

2.2 Posisi Hierarkis Model Pembelajaran ... 17

2.3 Macam-Macam Garis... 24

2.4 Berbagai Bentuk dan Bangun ... 25

2.5 Pemanfaatan Tekstur pada Seni Gambar ... 26

2.6 Lingkaran Warna Munsell ... 26

2.7 Cara Penumpukan ... 27

2.8 Cara Perebahan ... 28

2.9 Cara Perspektif Burung ... 28

2.10 Structural Sketch ... 30

2.11 Value Sketch ... 30

2.12 Black and White Sketch ... 30

2.13 Contour Sketch ... 31

2.14 Combining Approach – Structural Sketch with Contour Sketch ... 31

2.15 White Squirrel ... 32

2.16 Jenis Pensil Berdasarkan Ketebalannya ... 33

2.17 Fiksasi ... 34

2.18 Gambar Anak pada Masa The Scribbling Stage ... 37

2.19 Gambar Anak ada Masa The Pre-Schematic Stage ... 38

2.20 Gambar Anak pada Masa The Schematic Stage ... 39

(12)

vi

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.22 Gambar Peserta Didik Kelas IV SD... 40

2.23 Gambar Anak pada Masa The Pseudo-Naturalistic... 40

2.24 Gambar Anak pada Masa The Period of Decision ... 42

2.25 Ungkapan Gambar Kepala Berkaki ... 43

2.26 Ungkapan Gambar Ideoplastis ... 44

2.27 Ungkapan Gambar Pembesaran ... 44

2.28 Ungkapan Gambar Pengecilan ... 45

2.29 Ungkapan Gambar Stereotip ... 46

2.30 Ungkapan Gambar Haptic ... 46

3.1 Desain Penelitian ... 53

4.1 Karya Peserta Didik Dendi dengan Tema Kendaraan ... 61

4.2 Karya Peserta Didik Rahma dengan Tema Lingkungan ... 61

4.3 Grafik Jumlah Tema Menggambar Ekspresif Peserta Didik ... 62

4.4 Grafik Persentase Tema Menggambar Ekspresif Peserta Didik ... 62

4.5 Grafik Jumlah Bentuk dan Karakteristik Gambar Peserta Didik ... 63

4.6 Grafik Persentase Bentuk dan Karakteristik Gambar Peserta Didik ... 63

4.7 Karya Peserta Didik Keisha dengan Tema Lingkungan ... 64

4.8 Angket Pengalaman Individual-Rutin Peserta Didik ... 66

4.9 Angket Pengalaman Individual-Insidental Peserta Didik ... 67

4.10 Angket Pengalaman Klasikal-Rutin Peserta Didik ... 67

4.11 Angket Pengalaman Klasikal-Insidensial Peserta Didik ... 67

4.12 Karya Peserta Didik Zaki dan Rizkita ... 78

4.13 Karya Peserta Didik Rani dan Reihan ... 79

4.14 Karya Peserta Didik Mizan dan Maras ... 80

4.15 Karya Peserta Didik Rifana dan Imelda ... 93

4.16 Karya Peserta Didik Rahma dan Reza ... 94

4.17 Karya Peserta Didik Schamsul dan Tezar Reza ... 94

(13)

vii

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.19 Karya Peserta Didik Rifana dan Bunga ... 104

4.20 Karya Peserta Didik Reihan dan Restu ... 104

4.21 Karya Peserta Didik Maulana ... 106

4.22 Karya Peserta Didik Eka ... 106

4.23 Grafik Kenaikan Nilai Rata-Rata ... 112

4.24 Grafik Persentase Pemenuhan KKM Pra siklus dan Siklus 1 ... 113

4.25 Grafik Persentase Pemenuhan KKM Siklus 2 dan Siklus 3 ... 113

4.26 Alur Penyusunan Desain Pembelajaran ... 116

4.27 Alur Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ... 118

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

2. Format Penilaian Menggambar Ekspresif

3. Silabus Pembelajaran

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

5. Hasil Penelitian

a. Lembar Observasi

b. Hasil Gambar Peserta Didik

6. Surat – surat Penelitian

(14)

1

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seni Budaya dan Keterampilan merupakan salah satu mata pelajaran yang

terdapat pendidikan SD. Dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

peserta didik akan mempelajari pelajaran bidang-bidang seni namun yang

dipelajari dari tiap-tiap bidang seni pada tiap tingkatan pendidikan formal

berbeda-beda. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23

tahun 2006. materi pembelajaran seni budaya dan keterampilan di Sekolah Dasar

adalah :

1. Seni Rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni

2. Seni Musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik

3. Seni Tari, keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan buyi, apresiasi terhadap gerak tari

4. Seni drama, mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, seni tari dan peran

5. Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills)

Semua cakupan materi pembelajaran tersebut tentunya harus dipelajari

tetapi pada kenyataannya tidak semua dapat dipelajari karena salah satu faktornya

adalah kompetensi guru yang hanya berkompeten dalam satu bidang saja.

Sobandi (2007: 29) menyatakan bahwa kondisi ini memerlukan pengajar yang

ahli dalam bidang ini. Kenyataanya guru SD sebagai guru kelas dalam

menjalankan tugas profesinya menemukan kendala terkait dengan kompetensi

profesionalnya.

Cakupan materi dalam pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan dapat

dilakukan dengan membagi ke dalam beberapa kelas dengan dipegang oleh guru

yang kompeten di dalam bidangnya seperti materi seni rupa dipegang oleh guru

(15)

2

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Melihat dari tiap tingkatan pendidikan formal selalu terdapat mata pelajaran

seni budaya dan keterampilan, hal ini dapat dikatakan mata pelajaran seni

budaya dan keterampilan memang wajib ada pada setiap tingkatan pendidikan

formal. Alasan mata pelajaran ada pada setiap tingkatan pendidikan formal dapat

dilihat dari tujuan mata pelajaran tersebut yaitu meningkatkan sikap apresiasi

kepada seni budaya, dan keterampilan, menumbuhkan sikap kreatif,

menampilkan peran serta seni budaya dan keterampilan, memahami konsep

pentingnya seni budaya dan keterampilan. Mata pelajaran seni budaya juga

diperlukan karena dapat turut membantu dalam pengembangan otak secara utuh,

hal tersebut dinyatakan oleh Hume (ed. Prayitno, 2011: 1) bahwa: siswa yang

berpartisipasi dalam kesenian menunjukan prestasi yang lebih baik

dibidang-bidang lainnya.

Kembali kepada kompetensi guru dan tujuan mata pelajaran seni budaya

terkadang tidak semua materi dapat disampaikan terlebih pada tingkat sekolah

dasar, khususnya di SD Mathlaul Khairiyah kelas IVA Kota Bandung mata

pelajaran seni budaya hanya dilakukan dengan menugaskan peserta didik untuk

menggambar ekspresif yang sering kita kenal menggambar bebas. Memang tidak

salah guru memberikan tugas menggambar bebas karena dapat membuat anak

kreatif mencurahkan ide gagasan ke dalam gambarnya, tetapi jika hanya

memberikan tugas saja tanpa pengarahan, atau strategi pembelajaran yang tepat

tentu ini tidak dapat membuat anak menjadi kreatif.

Gambar yang dihasilkan oleh setiap peserta didik hampir semuanya

menggambarkan objek sekitar pemandangan, rumah, pohon, kendaraan bahkan

setelah di ulang dengan tugas yang sama gambarnya pun tidak jauh berbeda

masih berkisaran objek-objek tersebut. Masalah tersebut dibuktikan ketika

penulis melakukan penelitian awal pada tanggal 21 Januari 2013 dengan cara

melihat guru memberikan tugas menggambar ekspresif dan melihat hasil karya

sebelumnya. Dari hasil penelitian awal data yang dihasilkan berdasarkan objek

yang dipilih bahwa: dari jumlah keseluruhan peserta didik yang mengikuti

(16)

3

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambar dengan tema pemandangan, sebanyak 7 (35%) peserta didik

menggambar dengan tema lingkungan, sebanyak 3 (10%) peserta didik

menggambar dengan tema hewan, sebanyak 1 (5%) peserta didik menggambar

dengan tema kendaraan, sebanyak 1 (5%) peserta didik menggambar dengan

tema kartun, sebanyak 1 (5%) peserta didik menggambar dengan tema bermain.

Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa tujuan dari mata pelajaran seni rupa

dapat dikatakan masih belum tercapai.

Guru boleh saja menugaskan menggambar ekspresif atau menggambar

bebas tetapi dari setiap tugas yang diberikan tersebut harus ada peningkatan

kemampuan peserta didik dalam menggambar ekspresif. Berarti ada hal yang

harus dibenahi, seperti pergantian guru dengan guru yang lebih kompeten dalam

bidangnya hal tersebut tidak dapat langsung dibenahi ada cara lain yang dapat

dilakukan yaitu dengan mengubah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran

yang bagaimana harus diubah? Itulah pertanyaannya. Dalam strategi

pembelajaran kita mengenal metode pembelajaran, model pembelajaran dan

pendekatan pembelajaran. Penulis ingin mengangkat masalah meningkatkan hasil

belajar menggambar ekspresif peserta didik melalui pendekatan pembelajaran.

Dalam pemilihan pendekatan pembelajaran itu sendiri ada hal yang harus

diperhatikan menurut Prawira (2007: 102) mengatakan bahwa: “dalam memilih

pendekatan paling tidak ada 3 faktor yang harus diperhatikan (1) kompetensi

peserta didik yang diharapkan (2) karakteristik atau struktur bidang kajian (3)

karakteristik peserta didik yang ada (4) kesiapan guru”.

Pendekatan pembelajaran yang dipilih oleh penulis adalah mengambil salah

satu pendekatan pembelajaran Seni Rupa yaitu pendekatan inspiratif, pendekatan

inspiratif itu sendiri adalah pendekatan yang dilakukan dengan teknik

memberikan stimulasi kepada peserta didik, stimulasi dalam pembelajaran,

stimulasi yang diambil adalah salah satu stimulasi yang diungkapkan oleh

Lansing (Prawira, 2007: 11) yaitu: “direct experience yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah pengalaman langsung”. Pendekatan inspiratif direct

(17)

4

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cukup dengan mengajak peserta didik mengingat kembali

pengalaman-pengalaman yang pernah dialami, melalui pendekatan ini peserta didik diajak

juga untuk menceritakan pengalamannya melalui media gambar sehingga hasil

gambarnya pun tidak lagi monoton dengan objek berkisaran pemandangan,

pohon, rumah, dan kendaraan tetapi banyak objek lain yang dapat digambarkan

dari pengalaman tersebut begitu pula dengan pemilihan warna yang akan lebih

variatif.

Uraian di atas melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian

tindakan kelas mengenai peningkatan kemampuan peserta didik dalam

menggambar ekspresif melalui penerapan sebuah pendekatan yaitu pendekatan

inspiratif direct experience dengan judul: “Penerapan Pendekatan Inspiratif Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik dalam

Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas di SD Mathla’ul

Khairiyah Kelas IV)”.

B. RUMUSAN MASALAH

Melalui judul ini penulis menemukan beberapa faktor permasalahan yang

menyebabkan kurangnya kemampuan peserta didik kelas IV SD Mathla’ul

Khairiyah dalam menggambar ekspresif di kelas sehingga gambar yang dibuat

adalah gambar dengan objek pemandangan, rumah, pohon, dan kendaraan.

Faktor-faktor tersebut di antaranya:

1. Kompetensi guru yang bukan berlatar belakang pendidikan seni rupa sehingga

berakibat kurang memahami pendidikan seni rupa.

2. Kurangnya penyediaan alat dan bahan untuk menunjang pembelajaran seni

rupa di kelas.

3. Kurangnya kemampuan untuk mengarahkan peserta didik pada teknik dasar

seni rupa.

4. Strategi pembelajaran yang kurang efektif untuk memaksimalkan kemampuan

(18)

5

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari faktor-faktor tersebut penulis mengambil langkah untuk menyelesaikan

permasalahan yang akan diangkat menjadi suatu rumusan masalah, yaitu

mengambil dari faktor yang ke-4 strategi pembelajaran yang kurang efektif untuk

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggambar ekspresif, karena

dari keempat permasalahan tersebut yang memungkinkan untuk diperbaiki, dan

dapat mempengaruhi faktor lain apabila strategi pembelajaran yang dibenahi.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana menyusun desain pembelajaran penerapan pendekatan inspiratif

direct experience (pengalaman langsung) untuk meningkatkan kemampuan

menggambar ekspresif pada peserta didik kelas IV SD Mathlaul Khairiyah?

2. Bagaimana penerapan pendekatan inspiratif direct experience (pengalaman langsung) untuk meningkatkan kemampuan menggambar ekspresif pada

peserta didik kelas IV SD Mathlaul Khairiyah?

3. Bagaimana hasil penerapan pendekatan inspiratif direct experience (pengalaman langsung) untuk meningkatkan kemampuan menggambar

ekspresif pada peserta didik kelas IV SD Mathlaul Khairiyah?

C. TUJUAN PENELITIAN

Dari rumusan masalah penelitian tindakan kelas tersebut penulis bertujuan

untuk:

1. Memahami penyusunan desain pembelajaran penerapan pendekatan inspiratif

direct experience (pengalaman langsung) untuk meningkatkan kemampuan

menggambar ekspresif pada peserta didik kelas IV SD Mathla’ul Khairiyah.

2. Memahami penerapan pendekatan inspiratif direct experience (pengalaman langsung) untuk meningkatkan kemampuan menggambar ekspresif pada

(19)

6

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memahami hasil penerapan pendekatan inspiratif direct experience (pengalaman langsung) untuk meningkatkan kemampuan menggambar

ekspresif pada peserta didik kelas IV SD Mathla’ul Khairiyah.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Bagi Penulis

Untuk meningkatkan kemampuan pengalaman dalam proses pembelajaran

Seni Budaya dan dapat lebih memahami pembelajaran Seni Budaya melalui

pendekatan inspiratif direct experience (pengalaman langsung). 2. Bagi Guru

Membantu guru dalam meningkatkan pembelajaran Seni Budaya di kelas

dengan proses pembelajaran yang lebih variatif dan kreatif agar tujuan dari

mata pelajaran tersebut dapat tercapai dengan maksimal.

3. Bagi Peserta Didik

Meningkatnya pengalaman dan wawasan peserta didik terhadap keadaan yang

terjadi di lingkungan sekitar, dan meningkatnya kreativitas peserta didik dalam

berkarya baik menggambar ekspresif maupun berkarya yang lainnya. Tidak

hanya dalam pelajaran sehari-hari tetapi kreativitas ini akan meningkat dalam

kehidupan sehari-hari.

4. Bagi Sekolah

Memberikan wawasan bahwa pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan di

dalam kelas dengan metode guru memberikan pembelajaran dan peserta didik

menerima pembelajaran, tetapi pembelajaran dapat dilakukan di luar sekolah

dan dapat mengambil dari pengalaman-pengalaman yang didapat dari peserta

(20)

7

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Bagi Dunia Pendidikan Seni Rupa

Untuk memberikan kontribusi dalam mengembangkan pembelajaran seni rupa

yang kreatif dan efektif.

E. METODE PENELITIAN

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

PTK (Penelitian Tindakan Kelas) model Kemmis & Mctaggart (Kusumah, 2012:

20) bahwa: “Penelitian Tindakan Kelas dengan model ini terdiri terdiri dari empat

komponen yaitu: Perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi”. Kempat

komponen tersebut merupakan kegiatan yang dilakukan dalam satu siklus.

Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus dengan pendekatan inspiratif

direct experience, tiap siklus dapat diuraikan sebagai berikut: Pada siklus pertama

meminta peserta didik menggambar pengalaman saat liburan, kemudian pada

kedua peserta didik diminta membuat cerita tentang pengalaman saat menonton

teater kemudian meminta peserta didik untuk menggambarkan pengalaman

tersebut, dan pada siklus ketiga peserta didik diminta untuk menggambar

pengalamannya saat mengunjungi kebun binatang dengan menayangkan contoh

gambar. Penulis akan melakukan penelitian disatu kelas yaitu kelas IVA, karena

penulis mengambil tiga siklus maka penelitian dilakukan dalam tiga kali

pertemuan.

Penulis melakukan pengumpulan data pada setiap pertemuannya dengan

menggunakan format penilian, format identifikasi karya, kemudian penulis

membandingkan hasil menggambar peserta diidk dari hasil penelitian awal,

pertemuan pertama, pertemuan kedua dan pertemuan ketiga dengan

(21)

8

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penulis juga menggunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

penelitian kualitatif dan kuantitatif, karena pada hasil penelitian selain penulis

menginginkan hasil yang bersifat deskriptif berupa kata-kata tertulis penulis pun

menginginkan data real akan keefektifan pendekatan inspiratif direct exsperience tersebut. Sehingga hasilnya dapat dijabarkan dengan jelas dengan disertakan

bukti kongkrit berupa dokumentasi penilelitian dan format penilaian. Dengan

metode tersebutlah penulis dapat mengetahui peningkatan kemampuan peserta

didik dalam menggambar ekspresif melalui pendekatan inspiratif direct

experience.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

membahas pemaparan dan uraian menegnai Latar Belakang Masalah, Fokus

Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode

penelitian, Sistematika Penulisan. Menjelasskan hal-hal apa saja yang menjadi

penyebab ingin dilakukannya penelitian ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

membahas tentang teori-teori yang relevan dengan pokok permasalahan dan

teori memperkuat penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

memaparkan metode penelitian yang akan digunakan, lokasi dan subjek

populasi/sampel penelitian, desain penelitian, definisi operasional, instrument

penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV PEMBAHASAN

menguraikan dan memaparkan hasil penelitian mengenai penerapan

pendekatan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menggambar

ekspresif dan analisis karya gambar ekspresif anak.

(22)

9

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membahas paparan singkat mengenai hasil dari penelitian dan rekomendasi

(23)

47

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Sekolah yang menjadi lokasi penelitian ini adalah SD Mathlaul Khairiyah

yang beralamat di Jl Tamansari Bawah No 60 Kelurahan Tamansari Bawah

Kecamatan Bandung wetan Kota Bandung. Subjek penelitian adalah peserta didik

kelas IV A yang mengikuti pembelajaran di SD Mathlaul Khairiyah yang

berjumlah 28 peserta didik yaitu 13 peserta didik laki-laki dan 15 peserta didik

perempuan.

Peneliti mengambil kelas IVA karena setiap peserta didik dalam menggambar

ekspresif objek yang diambil selalu sama dan guru dalam memberi tugas tidak

memberikan arahan pada peserta didik baik secara penggunaan media, teknik

menggambar, teknik mewarnai dan pemberian tema yang akan digambar,

sehingga gambar yang dihasilkan monoton dan kemampuan peserta didik dalam

menggambar ekspresif tidak mengalami peningkatan.

Peserta didik pun kurang kreatif dalam pemilihan objek gambar, sehingga

gambar yang dihasilkan monoton. Menurut Soegiarty (2007: 4) anak pada usia 7-9

tahun merupakan masa The Golden Age Of Creative Expression atau masa kemasan dalam berekspresi pada kelas IV ini anak kurang dalam

mengekspresikan dirinya dalam membuat gambar ekspresif.Berkaitan dengan hal

tersebut peneliti ingin melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan

peserta didik dalam menggambar ekspresif melalui pendekatan inspiratif direct

experience.

B. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu secara umum

penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan

(24)

48

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didik dalam menggambar ekspresif, dari mulai penyusunan desain pembelajaran,

proses pembelajaran, dan hasil pembelajaran melalui pendekatan tersebut.

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan peserta didik

dalam menggambar ekspresif melalui pendekatan inspiratif direct experience guna memperoleh perubahan, perbaikan, dan peningkatan kualitas pembelajaran.

Untuk mencapai sasaran tersebut maka diperlukan metode penelitian yang

menitik beratkan pada proses pembelajaran, berdasarkan pertimbangan tersebut

maka peneliti mengambil metode penelitian berupa PTK (Penelitian Tindakan

Kelas), pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat Muhyadi (2012: 1) bahwa:

Penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik-praktik pembelajaran tersebut dilakukan

Definisi PTK itu sendiri menurut Elliot (Daryanto, 2011: 3) adalah:

Penelitian tindakan kelas adalah tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya, melalui proses diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan pengaruh yang menciptakan hubungan antara evaluasi diri dengan perkembangan professional.

Peneliti mengambil metode PTK juga karena dalam PTK memiliki beberapa

kelebihan, Dwitagama (2012: 17) menyatakan keunggulan PTK yang

dilaksanakan di sekolah di antaranya:

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi yang aktual

2. Kerangka kerjanya teratur

3. Berdasarkan pada observasi nyata dan objektif

4. Fleksibel dan adaptif

5. Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran

6. Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum tingkat kelas

7. Dapat digunakan untuk meningkatkan kepekaan atau profesionalisme guru

(25)

49

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain penelitian yang akan digunakan mengacu kepada model PTK yang

diungkapkan oleh Kemmis dan Mc Taggard (Dwitagama, 2012: 20) yaitu: “PTK

terdapat empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi

keempat komponen tersebut terdapat dalam satu siklus”. Melihat penelitian yang

belum memiliki hasil yang diinginkan maka siklus diulang kembali dengan

melakukan perbaikan dari siklus yang pertama.

Berdasarkan desain PTK tersebut peneliti menyusun langkah-langkah

penelitian atau prosedur penelitian yang akan dilakukan. Adapun prosedur

penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan

Rancangan tindakan pembelajaran melalui pendekatan inspiratif direct

experience dilakukan dalam beberapa proses perencanaan yaitu:

a. Menentukan kelas yang akan digunakan untuk melalukan penelitian. Adapun

kelas yang akan digunakan untuk penelitian adalah kelas IV A

b. Mengambil informasi mengenai hal-hal yang perlu disiapkan dalam

penelitian, di antaranya: Menyebarkan angket dan wawancara kepada peserta

didik kelas IV A dengan tujuan mengetahui pengalaman yang pernah dimiliki

peserta didik dan wawancara dengan guru kelas.

c. Menyusun desain pembelajaran atau Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) siklus pertama berdasarkan informasi yang telah didapat pada proses

sebelumnya. Untuk penyusunan desain pembelajaran atau RPP siklus kedua

dirancang berdasarkan hal-hal yang perlu dibenahi pada siklus pertama.

Sedangkan untuk siklus ketiga dalam penyusunan desain pembelajaran atau

RPP dirancang berdasarkan hal-hal yang perlu dibenahi pada siklus kedua.

Penyusunan desain pembelajaran atau RPP dilakukan bersama guru kelas

yang bersangkutan.

d. Menyusun lembar observasi untuk setiap siklus dan lembar wawancara untuk

guru mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan.

(26)

50

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah melakukan perencanaan, maka peneliti akan melaksanakan tindakan

atau kegiatan pembelajaran berdasarkan desain pembelajaran atau RPP yang telah

disusun. Dalam pelaksanaan ini peneliti sekaligus melakukan observasi

pelaksanaan tindakan baik cara guru mengajar, peserta didik menerima pelajaran,

maupun karya yang dibuat oleh peserta didik

Adapun perencanaan pelaksanaan tindakan setiap siklus sebagai berikut :

Tabel 3.1

PERENCANAAN SIKLUS 1

Tahap Deskripsi Kegiatan

A. Perencanaan a. Menyusun desain pembelajaran atau RPP dengan menerapkan pendekatan direct experience dalam pelaksanaan pembelajaran

b. Menyusun lembar observasi

B. Pelaksanaan a. Guru sebelum memulai pelajaran bertanya mengenai pengalaman yang pernah dialami oleh peserta didik berupa pengalaman individual-rutin

b. Setelah mengajukan pertanyaan guru meminta peserta didik untuk menggambarkan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik tersebut

c. Peserta didik mulai menggambar ekspresif dengan tema yang ditentukan

d. Media yang digunakan buku gambar, pensil, crayon, oil pastel, pensil warna

e. Guru membimbing peserta didik dalam menggunakan alat dan bahan

C. Observasi a. Mengamati proses pembelajaran (kelemahan dan kelebihan).

b. Mengamati hasil pembelajaran berupa gambar yang telah dibuat oleh peserta didik.

D. Refleksi a. Mengkaji kelemahan dan kelebihan hasil pembelajaran.

b. Merencanakan pembelajaran/tindakan siklus ke-2.

Tabel 3.2

PERENCANAAN SIKLUS 2

(27)

51

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap Deskripsi Kegiatan

A. Perencanaan a. Menyusun desain pembelajaran atau RPP dengan menerapkan pendekatan direct experience dalam pelaksanaan pembelajaran dan rekomendasi perbaikan dari siklus ke-1

b. Menyusun lembar observasi

B. Pelaksanaan a. Guru sebelum memulai pelajaran meminta peserta didik untuk menuliskan mengenai pengalaman yang pernah dialami oleh peserta didik berupa pengalaman klasikal-rutin

b. Setelah peserta didik selesai menuliskan

pengalamannya guru meminta peserta didik untuk menggambarkan bagian yang paling menarik dari pengalaman yang telah dituliskan oleh peserta didik tersebut

c. Peserta didik mulai menggambar ekspresif dengan tema yang ditentukan

d. Media yang digunakan buku gambar, pensil, crayon, oil pastel, pensil warna

e. Guru membimbing peserta didik dalam menggunakan alat dan bahan

C. Observasi a. Mengamati proses pembelajaran (kelemahan dan kelebihan).

b. Mengamati hasil pembelajaran berupa gambar yang telah dibuat oleh peserta didik.

D. Refleksi a. Mengkaji kelemahan dan kelebihan hasil pembelajaran.

b. Merencanakan pembelajaran/tindakan siklus ke-3.

Tabel 3.3

PERENCANAAN SIKLUS 3

Tahap Deskripsi Kegiatan

A. Perencanaan a. Menyusun desain pembelajaran atau RPP dengan menerapkan pendekatan direct experience dalam pelaksanaan pembelajaran dan rekomendasi perbaikan dari siklus ke-2

b. Menyusun lembar observasi

(28)

52

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap Deskripsi Kegiatan

b. Setelah peserta didik selesai guru menampilkan contoh gambar dan menceritakan gambar tersebut kepada peserta didik lalu guru meminta peserta didik untuk menggambarkan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik tersebut sebagai ide dalam menggambar ekspresif

c. Peserta didik mulai menggambar ekspresif dengan tema yang ditentukan

d. Media yang digunakan buku gambar, pensil, crayon, oil pastel, pensil warna

e. Guru membimbing peserta didik dalam menggunakan alat dan bahan

C. Observasi a. Mengamati proses pembelajaran (kelemahan dan kelebihan).

b. Mengamati hasil pembelajaran berupa gambar yang telah dibuat oleh peserta didik.

D. Refleksi a. Mengkaji kelemahan dan kelebihan hasil pembelajaran.

3. Obsevasi

Peneliti melakukan observasi dengan cara mengamati dan menulis

kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian baik yang direncanakan maupun yang tidak

direncanakan yang bersifat mendukung dan menghambat kegiatan pembelajaran

Pelaksanaannya dilakukan secara terus menerus mulai dari siklus pertama,

kedua hingga siklus ketiga. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauhmana

keberhasilan dan hambatan yang dialami selama pembelajaran sehingga dapat

dijadikan referensi perbaikan pada pembelajaran berikutnya. Selain

mengobservasi kegiatan pembelajaran, observasi juga dilakukan terhadap hasil

gambar yang telah dibuat oleh peserta didik pada setiap siklusnya. Catatan yang

didapat pada saat pelaksanaan dan observasi akan menjadi bahan refleksi

sehingga secara tidak langsung dapat memberi perbaikan pada kegiatan

berikutnya lembar observasi atau instrumen observasi terdapat pada lampiran 4.

(29)

53

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Refleksi dilakukan berdasarkan catatan lapangan dan diskusi antara guru dan

observer mengenai proses pembelajaran dan hal-hal penting dalam pelaksanaan

tindakan seperti hambatan dan kekurangan yang terjadi selama pembelajaran.

Hasil refleksi yang didapat dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan rencana

ulang tindakan selanjutnya. Refleksi ini lebih bersifat memberikan perbaikan

terhadap siklus sebelumnya agar siklus berikutnya tidak lagi mengalami

kekurangan yang terdapat pada siklus sebelumnya.

PERENCANAAN

Menentukan kelas yang digunkan untuk melakukan penelitian

Menyusun desain pembelajaran Siklus 1

PELAKSANAAN

 Melaksanakan kegiatan pembelajaran

OBSERVASI Mengamati pelaksanaan tindakan Mencatat hal-hal penting selama tindakan

dan mengisi lembar observasi

REFLEKSI Menganalisis Karya peserta didik

Diskusi tentang kekurangan selama tindakan dan masalah selama pelaksanaan tindakan

PELAKSANAAN

Melaksanakan kegiatan pembelajaran

PERENCANAAN

Menyusun desain pembelajaran Siklus 2 berdasarkan hasil refleksi sebelumnya

OBSERVASI Mengamati pelaksanaan tindakan  Mencatat hal-hal penting selama tindakan

dan mengisi lembar observasi

REFLEKSI Menganalisis Karya peserta didik

Diskusi tentang kekurangan selama tindakan dan masalah selama pelaksanaan tindakan

PELAKSANAAN

Melaksanakan kegiatan pembelajaran

PERENCANAAN

Menyusun desain pembelajaran Siklus 3 berdasarkan hasil refleksi sebelumnya

OBSERVASI Mengamati pelaksanaan tindakan  Mencatat hal-hal penting selama tindakan

dan mengisi lembar observasi

(30)

54

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

[image:30.595.110.510.231.592.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Desain Penelitian

Sumber: Penelitian 2013

D. Definisi Operasional

1. Pendekatan Inspiratif Direct Eksperience

Direct experience merupakan sebuah stimulus daya cipta peserta didik yang

mengkaitkan kepada pengalaman langsung. Dalam penelitian ini pengalaman

langsung berupa pengalaman yang telah dialami langsung oleh peserta didik baik

secara klasikal atau individual yang bersifat rutin maupun insidental.

2. Menggambar Ekspresif

Peneliti membatasi menggambar ekspresif dalam penelitian ini adalah dengan

tidak membebaskan peserta didik menggambar ekspresif sesuai dengan keinginan

peserta didik tetapi guru memberikan stimulus kepada peserta didik dengan cara

mengajak peserta didik untuk mengingat kembali pengalaman yang pernah

dialaminya.

E. Asumsi Penelitian

Penelitian ini meneliti tentang peningkatan kemampuan peserta didik dalam

menggambar ekspresif melalui pendekatan direct experience maka asumsi penelitian ini adalah pendekatan direct experience dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggambar ekspresif.

(31)

55

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini melalui

observasi, angket, format penilaian menggambar ekspresif, format perbandingan

karya peserta didik, catatan lapangan, dan studi dokumentasi. Adapun instrumen

penelitian dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

1. Observasi

Narbuko (2009: 70) menjelaskan observasi adalah “alat pengumpulan yang dilakuakan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki”. Observasi dilakukan dengan cara mengamati, melihat, mendengarkan kejadian-kejadian selama pelaksanaan penelitian. Observasi dalam

penelitian ini tidak hanya dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran serta

kekurangan dalam proses pembelajaran tetapi dilakukan untuk mengamati hasil

menggambar peserta didik dan melakukan perbandingan gambar antara sebelum

penelitian, hasil gambar pada siklus 1, siklus 2, dan siklus 3.

2. Angket

Angket dilakukan dalam dua kali, yang pertama dilakukan pada saat

perencanaan tindakan dan setelah pelaksanaan tindakan. Pada perencanaan

tindakan angket digunakan untuk mengetahui hal-hal yang akan dijadikan bahan

pembelajaran yang berkaitan dengan pendekatan inspiratif direct experience yaitu mengetahui pengalaman-pengalaman yang pernah dialami oleh peserta didik.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan kegiatan mencatan hal-hal yang terjadi selama

proses penelitian. Dalam penelitian ini catatan ditulis saat pelaksanaan tindakan

yaitu pada proses pembelajaran mulai dari kegiatan awal atau pembukaan

pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan penutup pembelajaran.

Semua hal yang terjadi dicatat, catatan berisi tentang jalannya pembelajaran,

pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik, dan jawaban yang disampaikan oleh

(32)

56

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Studi dokumentasi

Sukmadinata (2006: 221) menyatakan bahwa: “dokumentasi merupakan suatu

[image:32.595.114.509.231.623.2]

teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik”. Adapun langkah -langkah yang dilakuakn peneliti dalam studi dokumentasi adalah pengambilan

(33)

57

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Sudjana (2001: 128) bertujuan untuk “mengubah data

mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga

memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut”. Data-data yang dianalisis adalah

data yang telah diperoleh melalui instrumen penelitian.

Analisis pertama adalah menganalisis pengalaman-pengalaman yang dimiliki

oleh kebanyakan peserta didik untuk dijadikan tema menggambar ekspresif.

Informasi yang berasal dari angket kemudian dikelompokan berdasarkan

karakteristik pendekatan direct experience yaitu rutin, individual-insidensial, kalasikal-rutin, dan klasikal-insidental. Setelah itu data yang diperoleh

dihitung berdasarkan banyaknya pengalaman yang hampir dialami oleh semua

peserta didik kemudian di urutkan dari mulai yang paling banyak hingga yang

paling sedikit. Dari data yang berbentuk jumlah kemudian dipersentasikan

sehingga peneliti dapat memilih pengalaman-pengalaman apa saja yang akan

dijadikan tema dalam menggambar ekspresif peneliti mengambil

pengalaman-pengalaman yang hampir seluruhnya pernah dialami oleh peserta didik.

Untuk data yang berupa hasil wawancara akan diolah berdasarkan sumber

wawancara yaitu peserta didik dan guru. Untuk wawancara yang dilakukan

kepada peserta didik yaitu seputar menggambar ekspresif di kelas dengan

menggunakan pendekatan direct experience sehingga kita peneliti mengetahui berapa banyak peserta didik yang merespon baik atau kurang terhadap

pembelajaran melalui pendekatan direct experience sehingga mendapatkan perbandingan dalam skala persen. Sedangkan data wawancara terhadap guru yang

berkaitan akan dideskripsikan ulang sehingga data yang didapat berupa data

kualitatif.

Lembar observasi kegiatan pembelajaran dan gambar yang dibuat oleh

peserta didik akan dianalisis dan diolah sehingga mendapatkan perbandingan

antara siklus 1, siklus 2 dan siklus 3. Dari kegiatan pembelajaran itu sendiri akan

dihitung kualitas pembelajaran tersebut dan dipersenkan sehingga mendapatkan

(34)

58

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tiap siklus semakin membaik atau berkurang. Gambar yang dibuat oleh peserta

didik akan dianalisis berdasarkan objek yang digambar, warna yang digunakan,

kemampuan peserta didik dalam menguasai media, karakteristik gambar yang

dibuat oleh setiap peserta didik dan dalam masa mana peserta didik tersebut.

Gambar yang dibuat oleh peserta didik, penulis akan menghitung nilai yang

diperoleh setiap peserta didik untuk melihat kemampuan menggambar yang

dimiliki oleh peserta didik tersebut kemudian melihat perbedaan yang terjadi pada

setiap siklusnya apakah gambar yang dibuat oleh setiap peserta didik mengalami

peningkatan atau tidak dan akan menghitung berapa jumlah peserta didik yang

mengalami peningkatan dan yang tidak mengalami peningkatan. Kemudian

disajakan dalam bentuk kuantitif dengan menampilkan angka dan dalam skala

persen serta disajikan dalam bentuk kualitatif yaitu mendeskripsikan melalui

kata-kata dari hasil yang diperoleh.

H. Indikator Keberhasilan

BSNP (2007: 22) menyatakan bahwa: “Dari rentang skor 0-100, skor 75

disarankan sebagai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan pertimbangan

tertentu, satuan pendidikan dapat menentukan KKM di bawah atau di atas skor 75

yang disarankan tersebut.”

Berdasarka pernyataan tersebut maka indikator keberhasilan penelitian ini

penulis menentukan kemampuan menggambar ekspresif peserta didik dengan

KKM 70. Apabila sekitar 75% peserta didik atau sekitar 21 peserta didik dari 28

peserta didik yang mengikuti pembelajaran mendapatkan nilai lebih dari 70 maka

penelitian ini dikatakan telah berhasil. Dan sudah semua peserta didik dapat

memvisualisasikan pengalaman yang ditentukan menjadi tema saat pelaksanaan

(35)

122

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini maka dapat

disimpulkan bahwa penyusunan desain pembelajaran atau RPP menggunakan

pendekatan inspiratif direct experience (pengalaman langsung) terlebih dahulu harus mengetahui pengalaman-pengalaman yang rata-rata peserta didik miliki,

agar dalam menentukan pembahasan pengalaman yang kemudian akan dijadikan

tema menggambar ekspresif. Banyak peserta didik yang telah mengalaminya dan

mempermudah dalam memvisualisasikan cerita ke dalam gambar. Selain itu

peserta didik juga mampu menceritakan kembali isi dari gambar yang mereka

buat.

Persiapan media pun dilakukan agar maksud dari pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan inspiratif direct experience (pengalaman langsung) dapat dimengerti oleh peserta didik. Yaitu menggambar dengan tema pengalaman yang

telah mereka alami. Media yang digunakan berupa contoh gambar ekspresif dan

foto yang sesuai dengan pengalaman yang kan diangkat dalam materi

pembelajaran. Contoh gambar yang ditayangkan hanya bersifat mengantar saja

agar peserta didik dapat berfikir kreatif dan tidak mencontoh persis seperti contoh

dalam menggambarnya.

Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pedekatan inspiratif direct

experience (pengalaman langsung) dilaksanakan dengan terlebih dahulu

melakukan tanya jawab seputar pengalaman yang akan diangkat saat

pembelajaran. Kemudian peserta didik diminta untuk menceritakan sedikit

pengalamannya didepan kelas agar mendapat gambaran bagian cerita apa yang

akan mereka angkat menjadi gagasan ide dalam menggambar ekspresif, sambil

(36)

123

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada kegiatan inti guru membantu peserta didik dalam memvisualisasikan

objek dan teknik penggunaan media agar mempermudah peserta didik dalam

mengungkapkan gagasan ide yang akan mereka gambar. Diakhir pelajaran peserta

didik menceritakan kembali gambar yang telah mereka buat agar guru mengetahui

kesesuain gambar dan tema serta kemampuan peserta didik dalam menceritakan

kembali gambar yang mereka buat. Kemudian guru mengapresiasi beberapa karya

terbaik di kelas.

Hasil yang didapat selama tiga siklus, pembelajaran dengan menerapkan

pendekatan inspiratif direct experience (pengalaman langsung) perubahan dalam kemampuan menggambar ekspresif peserta didik mengalamai perubahan yang

signifikan. Kemampuan peserta didik dalam menggambar ekspresif mengalami

peningkatan. Peningkatan kemampuan yang dihasilkan mengalami peningkatan

secara bertahap dilihat dari perolehan poin-poin dalam penilaian, dari mulai

kejelasan ide dan kesesuain dengan tema, kemudian teknik penguasaan media,

sampai kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik.

Pada Siklus pertama kemampuan menggambar ekspresif peserta didik

mendapatkan nilai rata-rata 74,5 nilai tertinggi 81,8 nilai terendah 69,4 peserta

didik yang mendapatkan nilai di atas KKM 19 orang dan yang dibawah KKM 2

orang, dengan kecenderungan peserta didik menggambar pantai, namun

dibandingkan dengan prasiklus, pada siklus pertama ini kemampuan menggambar

ekspresif meningkat dari segi kesesuain tema dan kejelasan ide cerita.

Pada siklus kedua kemampuan menggambar ekspresif peserta didik

mendapatkan nilai rata-rata 79,1 nilai tertinggi 87,5 nilai terendah 71,1 semua

peserta didik mendapatkan nilai diatas KKM. Peserta didik cenderung

menggambar dengan objek angkot kaarena mereka lebih tertarik saat perjalanan

menuju tempat menonton teater. Kemampuan peserta didik meningkat dari siklus

pertama yaitu penguasaan media alat dan bahan sudah baik.

Pada siklus ketiga kemampuan menggambar ekspresif peserta didik

mendapatkan nilai rata-rata 79,4 nilai tertinggi 88,1 nilai terendah 68,1 peserta

(37)

124

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan nilai di bawah KKM 2 orang. Meskipun demikian rata-rata

kemampuan menggambar ekspresif yang diperoleh meningkat. Pada siklus ketiga

kreativitas yang dituangkan dalam gambar sangat baik karena tidak lagi

ditemukan peserta didik yang menggambar diluar tema dengan kata lain

menggambar pemandangan. Objek yang digambar sangat bervariatif gambar anak

yang satu dengan yang lain berbeda. Meskipun berkecenderungan menggambar

dengan objek utama jerapah tetapi objek tambahan atau objek pendukung berbeda

satu dengan yang lain.

Dari tiap siklus mengalami peningkatan secara bertahap, dari mulai

kesesuaian tema dan kejelasan ide cerita, kemudian penguasaan alat dan bahan

hingga kreativitas. Oleh karena itu penerapan pendekatan inspiratif direct experience (pengalaman langsung) dapat meningkatkan kemampuan menggamabr

ekspresif peserta didik.

Peningkatan kemampuan menggambar eksprsif dari prasiklus ke siklus 1

sekitar 4,3% dari siklus pertama ke siklus kedua sekitar 5,4% dan dari siklus

kedua ke siklus ketiga peningkatan sekitar 0,3%. Pendekatan direct experience dalam penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan menggambar ekspresif

peserta didik sekitar 8,6%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, berikut adalah beberapa

saran dalam melaksanakan pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada

materi menggambar ekspresif dengan menerapkan pendekatan inspiratif direct

experience (pengalaman langsung):

1. Bagi peserta didik pengalaman yang mereka alami dapat menjadikan sebuah

kengan yang akan mereka selalu ingat, maka sebagai guru dapat menjadikan

pengalaman peserta didik sebagai stimulus dalam berkarya seni. Dampaknya

adalah kemampuan menggambar ekspresif yang dimiliki peserta didik dapat

(38)

125

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menceritakan pengalaman adalah salah satu strategi pembelajaran yang

mudah dan dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

oleh guru. Guru dapat menambahkannya dengan menayangkan contoh

gambar, foto-foto, atau pun benda lainnya seperti cendramata yang didapat

saat berliburan. Untuk media contoh gambar jadikan media tersebut sebagai

pengantar jangan meminta peserta didik untuk mencontoh persis seperti

gambar agar kreativitas mereka dapat terasah.

3. Pengalaman yang akan disampaikan hendaknya pengalaman yang hampir

semua peserta didik alami, agar saat memberikan arahan pengalaman mereka

dapat menceritakan pengalamannya dan memvisualisasikannya pun lebih

mudah, sehingga pada akhir pembelajaran peserta didik pun mampu

menceritakan isi dari gambar yang mereka buat.

4. Disarankan sekali untuk peneliti selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam lagi

tentang penerapan pendekatan direct experience (pengalaman langsung) yang dapat meningkatkan kemampuan menggambar ekspresif peserta didik, atau

bahkan mencoba untuk tidak sebatas menggambar ekspresif tetapi bidang

[image:38.595.110.514.122.618.2]
(39)

126

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Apriyatno, Veri. (2000). Cara Mudah Menggambar Dengan Pensil. Bandung: Kawan Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Badan Standar Nasional Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional. (2007).

Panduan Penilaian Kelompok Mata Pelajaran Estetika. Jakarta: Badan

Standar Nasional Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Ching, Francis, D.K. (2002).Menggambar Suatu Proses Kreatif. Jakarta: Erlangga Daryanto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah

Beserta Contoh-contohnya. Yogjakarta : Gava Media.Dwitagama

Dimiyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dwitagama, Dedi dan Kusumah, Wijaya. (2012). Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: PT Indeks

E, Muharam dan Sundaryati, Warti. (1991). Pendidikan Kesenian II Seni Rupa. Jakarta: Departeman Pendidikan dan Kebudyaaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.Sugiarti

Garha,Oho. Pendidikan Seni Rupa Program Spesialisasi. (1980). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hammond, Lee. (2002). Drawing In Colour Animal. Ohio: North Light Book Harianti, Diah. (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum Seni Budaya. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Hume, Helen D.(2011).Panduan Untuk Guru Kesenian Sekolah dasar dan

Menengah. Jakarta: Indeks

Lowenfeld, Victor dan Brittain, W. Lambert. (1975). Creative and Mental

Growth. Six Edition. New York: Macmillan Publishing Co., Inc.Muhyadi

Narbuko, dan Achmadi. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Prawira, N.G dan Supriatna, N. (2005). Materi dan Strategi Pembelajaran Seni

Rupa dan Seni Musik bagi Guru. Bandun: Direktorat Jendral Pendidikan

(40)

127

Fikhi Frasethian,2013

Penerapan Pendekatan Direct Experience Untuk Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Dalam Menggambar Ekspresif (Penelitian Tindakan Kelas Di SD Mathlaul Khaeriyah Kelas IV)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Tabel
Gambar  2.1 Keterkaitan antara Tujuan, Hasil dan Pengalaman Belajar ............... 15
Grafik Jumlah Tema Menggambar Ekspresif Peserta Didik ............. 62
PERENCANAAN SIKLUS 1 Tabel 3.1
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran Berbasis Model Nondirective untuk Meningkatkan Percaya Diri dan Kemampuan Berbicara Peserta Didik” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar. Kerangka

(3) Gambaran tentang bentuk rencana pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik V SDN Sukabakti 01 setelah mengunakan pendekatan contextual teaching

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan self esteem yang rendah pada peserta didik melalui pendekatan modifikasi kognitif perilaku dengan teknik restrukturisasi

Abstrak: Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Ma’rang. Penelitian ini bertujuan

Abstrak: Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 1 Ma’rang. Penelitian ini bertujuan

Pada penelitian pengembangan model pembelajaran student oriented dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik ini bertujuan mengembangkan

Hasil pembelajaran dengan penerapan pendekatan pembelajaranRealistik Matematic EducationRME dengan perbaikan aktivitas guru dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dari siklus I

Strategi Pengelolaan Kelas Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik di SD Negeri Curugbarang Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan di SD Negeri