• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN EKSTRAUNIVERSITER DALAM PENGUATAN KARAKTER KEPEMIMPINAN MAHASISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN EKSTRAUNIVERSITER DALAM PENGUATAN KARAKTER KEPEMIMPINAN MAHASISWA."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

EKSTRAUNIVERSITER DALAM PENGUATAN KARAKTER

KEPEMIMPINAN MAHASISWA

(Studi Deskriptif Terhadap Organisasi HMI, GMNI, dan GMKI Cabang Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

SONY KURNIAWAN

(1006694)

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

(2)

PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN EKSTRAUNIVERSITER DALAM PENGUATAN KARAKTER KEPEMIMPINAN MAHASISWA

(Studi Deskriptif Terhadap Organisasi HMI, GMNI, dan GMKI Cabang Bandung)

oleh Sony Kurniawan

1006694

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh

gelar sarjana pendidikan pada Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Sony Kurniawan

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Halaman Pengesahan SKRIPSI

SONY KURNIAWAN 1006694

PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN EKSTRAUNIVERSITER DALAM PENGUATAN KARAKTER KEPEMIMPINAN MAHASISWA

(Studi Deskriptif Terhadap HMI, GMNI dan GMKI Cabang Bandung) DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I

Prof. Dr. Idrus Affandi, S.H 19610501 198601 1002

Pembimbing II

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.Ip., M.Si 19690929 199402 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(4)

Skripsi ini diuji pada

Hari/Tanggal : Senin 30 Juni 2014 Panitia Ujian terdiri dari :

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001

2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji :

Penguji I,

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001 Penguji II,

Dr. Prayoga Bestari, M.Si NIP. 19750414 200501 1 001

Penguji III,

(5)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BSTRAK

SONY KURNIAWAN (1006694), PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN EKSTRAUNIVERSITER DALAM PENGUATAN KARAKTER KEPEMIMPINAN MAHASISWA (studi deskriptif terhadap HMI, GMNI, dan GMKI Cabang Bandung)

(6)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

organisasi kemahasiswaan merupakan laboratorium demokrasi, politik dan laboratorium untuk berlatih menjadi seorang pemimpin.

ABSTRACT

SONY KURNIAWAN (1006694), PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN EKSTRAUNIVERSITER DALAM PENGUATAN KARAKTER KEPEMIMPINAN MAHASISWA (studi deskriptif terhadap HMI, GMNI, dan GMKI Cabang Bandung)

(7)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

BAB I ...Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah...Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

E. Penjelasan Istilah ...Error! Bookmark not defined.

F. Sistematika Penulisan...Error! Bookmark not defined.

BAB II ...Error! Bookmark not defined.

KAJIAN TEORI ...Error! Bookmark not defined.

A. Teori Organisasi Kemahasiswaan...Error! Bookmark not defined.

1. Teori Organisasi...Error! Bookmark not defined.

2. Pengertian Organisasi Kemahasiswaan ...Error! Bookmark not defined.

3. Jenis dan Fungsi Organisasi Kemahasiswaan ...Error! Bookmark not defined.

4. Hambatan Organisasi Kemahasiswaan...Error! Bookmark not defined.

5. Upaya Organisasi Kemahasiswaan ...Error! Bookmark not defined.

B. Teori Karakter Kepemimpinan...Error! Bookmark not defined.

1. Teori Karakter...Error! Bookmark not defined.

2. Teori Kepemimpinan...Error! Bookmark not defined.

BAB III ...Error! Bookmark not defined.

METODE PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined.

(8)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Teknik Pengumpulan Data...Error! Bookmark not defined.

1. Observasi ...Error! Bookmark not defined.

2. Wawancara ...Error! Bookmark not defined.

3. Studi Dokumentasi ...Error! Bookmark not defined.

4. Studi Literatur...Error! Bookmark not defined.

C. Tahap Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1. Tahap Pra Penelitian...Error! Bookmark not defined.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3. Teknik Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

D. Validitas Data ...Error! Bookmark not defined.

E. Lokasi dan Subjek Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1. Lokasi Penelitian...Error! Bookmark not defined.

2. Subjek Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

BAB IV...Error! Bookmark not defined.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...Error! Bookmark not defined.

A. Gambaran Umum Organisasi Kemahasiswaan EktrauniversiterError! Bookmark not

defined.

1. Profil Himpunan Mahasiswa Islam ...Error! Bookmark not defined.

2. Profil Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia ...Error! Bookmark not defined.

3. Profil Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ...Error! Bookmark not defined.

B. Deskripsi Hasil Penelitian...Error! Bookmark not defined.

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1. Bentuk-bentuk program organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter sebagai proses dalam menjalankan kegiatan yang telah direncanakan dalam konteks penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa. ...Error! Bookmark not defined.

2. Metode yang digunakan organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam konteks penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa. ...Error! Bookmark not defined.

3. Media yang digunakan organisasi kemahsiswaan ekstrauniversiter dalam konteks penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa. ...Error! Bookmark not defined.

(9)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Upaya yang dilakukan organisasi kemahasiswan ekstrauniversiter dalam mengatasi hambatan pada konteks penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa...Error!

Bookmark not defined.

BAB V ...Error! Bookmark not defined.

KESIMPULAN DAN SARAN ...Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ...Error! Bookmark not defined.

B. Saran...Error! Bookmark not defined.

(10)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Sejarah mencatat perjuangan menuju kemerdekaan Republik Indonesia merupakan perjuangan yang berat dan tidak dapat ternegasikan oleh peran golongan pemuda. Bung Karno selalu menyebutkan “jangan melupakan sejarah”.

Sejarah merupakan lentera yang akan menerangi masa depan. Bagi Indonesia faktor golongan muda terdidik merupakan suatu bentuk kekuatan besar yang selalu hadir dalam segenap peristiwa sejarah yang heroik menuju perubahan bangsa yang lebih baik.

Golongan muda terdidik, dalam hal ini yang disebut mahasiswa, dikenal memiliki jiwa militansi dan idealisme yang tinggi. Hal itu disebabkan mahasiswa

sebagai pemuda yang memiliki motif mencari identitas dan pengakuan eksistensi dirinya dengan ditopang tingkat pengetahuan lebih jika dibandingkan dengan

pelajar sekolah dasar dan sekolah menengah. Dalam menjalankan kehidupannya mahasiswa memiliki tugas-tugas sosial yang secara tersirat disebutkan oleh

Purnama (2008: 1) „sebagai iron stock, sebagai guardian value, dan sebagai agent of change‟. Dengan jiwa militansi dan idealisme yang tinggi mahasiswa

menunjukkan ketangguhannya dalam mengatasi problematika bangsa, sebagai penjaga keutuhan nilai-nilai yang ada pada masyarakat, dan pembawa perubahan bagi masyarakat yang lebih baik.

Mahasiswa sebagai kaum intelektual muda memiliki jiwa yang energik, tangguh dan menjadi barisan terdepan dalam setiap kegiatan yang berkenaan

(11)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mahasiswa tempat mahasiswa tersebut mengasah intelektual yaitu institusi pendidikan tinggi. Institusi tersebut memiliki fungsi yang tertera pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi,

Pasal 58 Ayat (1) yang menyatakan:

(a) wadah pembelajaran mahasiswa dan masyarakat; (b) wadah pendidikan calon pemimpin bangsa; (c) pusat pengembangan pengetahuan dan teknologi; (d) pusat kajian kebajikan dan kekuatan moral untuk mencari dan menemukan kebenaran; dan (e) pusat pengembangan peradaban bangsa.

Melihat realitas mahasiswa saat ini bukan lagi berorientasi terhadap perubahan sosial ke arah yang lebih baik, tetapi berorientasi terhadap kepentingan

pribadi atau golongan, mahasiswa saat ini dikenal lebih individualistis, pragmatis

dan oportunis. Hal tersebut merupakan suatu kemunduran bagi gerak langkah mahasiswa yang sudah dikenal sebagai agen perubahan sosial dan pemegang estapeta kepemimpinan bangsa dan negara. seperti yang disebutkan oleh Mangandaralam dalam Kurniadi (1991 : vii) yang menyatakan:

terjadi erosi patriotisme dan idealisme di kalangan sementara generasi muda kita dewasa ini, yang lebih mengutamakan usaha-usaha untuk memperoleh kesenangan yang bersifat materealistis bagi dirinya sendiri, yang melupakan tanggung jawabnya untuk memperjuangkan kesejahteraan yang lebih merata bagi seluruh bangsa Indonesia.

Kemunduran mahasiswa Indonesia menjadi tanggung jawab bagi berbagai

elemen karena menjadi hal yang berbahaya bagi seluruhnya seperti kita ketahui bahwa kemajuan mahasiswa adalah kemajuan bangsa begitu juga sebalikya kemunduran mahasiswa merupakan suatu kemunduran juga bagi bangsa. Hal tersebut terealitakan pada masa kejayaan mahasiswa ketika menurunkan rezim kepemimpinan Presiden Soeharto seperti yang disebutkan Prasetyanto (2001: 50):

(12)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada kekosongan eksistensi, setelah mengalami masa-masa eskhalasi yang luas, secara drastis ada kecenderungan terus menurun.

Mahasiswa Indonesia telah mengalami degradasi nilai-nilai kebajikan dan

harus melakukan pembenahan, dari wilayah penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa. Dengan jiwa kepemimpinan yang kuat mahasiswa dapat memosisikan

diri sebagai elemen yang diperhitungkan keberadaanya.

Karakter kepemimpinan yang ada dalam diri mahasiswa dapat menjadi kuat, yaitu dengan dilatih secara intensif dan berjenjang. Upaya untuk

mewujudkan hal tersebut, dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan dan menambah pengalaman pemuda secara aplikatif dalam sebuah organisasi. Melalui organisasi, pemuda dapat menguatkan karakter kepemimpinan yang ada dalam dirinya, mengembangkan potensi, bersosialisasi, bekerja sama, dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan secara bersama, seperti yang disebutkan oleh Darmawan (2010: 5-6) menyatakan:

setiap ormawa memiliki (a) sumber daya manusia yang beragam (karena organisasi merupakan kumpulan manusia); (b) sumber daya alam dan lingkungan; (c) tujuan yang hendak dicapai; (d) sarana atau instrument yang digunakan dalam mencapai tujuan yang dimaksud.

Organisasi kemahasiswaan sebagai wahana pengembangan potensi, melatih dan menambah pengalaman mahasiswa untuk menjadi pemimpin yang ideal dan diharapkan oleh masyarakat, bukan hanya berorientasi pada individunya

melainkan secara umum, yaitu menyiapkan mahasiswa yang siap mengawal perjalanan bangsa dan negara. Dalam konteks itulah organisasi kemahasiswaan

bersama lembaga yang mendukung aktifitas positif mahasiswa mengemban tanggung jawab yang besar untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin

(13)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

organisasi kemahasiswaan begitu berat karena melawan kondisi mahasiswa hari ini yang kurang memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial sekitarnya.

Organisasi kemahasiswaan belum memiliki strategi yang optimal untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan pemuda yang saat ini diperlukan untuk menjawab segala problematika bangsa. Jika melihat keadaan bangsa dan negara

hari ini yang mengalami krisis kepercayaan dan miskin idealisme pada setiap lini kehidupan, organisasi kemahasiswaan dapat mengarahkan mahasiswa untuk

tampil menjadi solusi melalui program-program dan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan.

Organisasi kemahasiswaan memiliki kewenangan dalam pengembangan

potensi mahasiswa sebagai proses penguatan karakter kepemimpinan pemuda. Namun, kewenangan tersebut belum dimaksimalkan dalam bentuk kinerja. Para

mahasiswa masih sulit untuk mengembangkan potensinya dan menyalurkan minat positifnya. Hal itu terlihat dari kegiatan-kegiatan mahasiswa yang sifatnya tidak sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di masyarakat atau pelanggaran-pelanggaran yang dapat dikategorikan sebagai penyimpangan sosial.

Dalam ruang geraknya, organisasi kemahasiswaan bertanggung jawab dalam melakukan pelayanan kemahasiswaan, yaitu meningkatkan dan mengarahkan aktivitas pemuda pada aktivitas-aktivitas yang bermanfaat seperti yang disebutkan Budimansyah (2010: 23) “olah pikir, hati, rasa, karsa, dan olah raga yang mengandung niai, kemampuan, kapasitas moral, ketegaran dalam menghadapi tantangan dan tantangan”. Strategi dalam melakukan pelayanan kepemudaan tersebut harus tepat karena menyangkut masa depan bangsa, seperti

(14)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harus diakui bahwa mahasiswa merupakan salah satu aktor yang terlibat dalam setiap momentum perubahan yang terjadi. Mahasiswa dalam kurun sejarah selalu mampu menempatkan dirinya menjadi aktor utama yang berada di barisan

depan perubahan. Hal yang membedakan mahasiswa dengan aktor perubahan

lainnya, seperti kalangan cendekiawan, politisi, militer, dan elemen masyarakat lainnya. Keadaan ini sangat memungkinkan karena posisi mahasiswa yang dianggap netral dan belum bersentuhan langsung dengan berbagai kepentingan politik praktis. Pengetahuan dan karakter kepemimpinan yang dimiliki mahasiswa merupakan aset bangsa yang bernilai harganya lebih dari sekadar materi. Hal itu

tidak semata-mata hadir dengan sendirinya, tetapi perlu dilakukan penanaman yaitu melalui pelatihan yang sifatnya berkelanjutan. Adanya organisasi

kemahasiswaan seharusnya dapat membangun mahasiswa yang memiliki patriotisme, dinamika, budaya prestasi, dan profesional dalam setiap

melaksanakan programnya. Karakter kepemimpinan mahasiswa yang belum organisasi kemahsiswaan bangun dalam diri mahasiswa perlu disegerakan karena mahasiswa selalu menginisiasi perubahan dalam terwujudnya warga negara yang cerdas dan baik seperti yang telah diharapkan oleh pendiri bangsa.

Berdasarkan latar belakang, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN

EKSTRAUNIVERSITER DALAM PENGUATAN KARAKTER

KEPEMIMPINAN MAHASISWA (Studi Deskriptif terhadap Organisasi HMI, GMNI, dan GMKI Cabang Bandung).

(15)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah utama penelitian ini adalah Bagaimana Peranan Organisasi kemahasiswaan Ekstrauniversiter Dalam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa (Studi Deskriptif

terhadap Organisasi HMI, GMNI, dan GMKI Cabang Bandung)?

b. Rumusan masalah

Untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian, maka

masalah umum tersebut dijelaskan sebagai masalah khusus yang dipaparkan sebagai berikut:

1. Bagaimana bentuk-bentuk program organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter sebagai proses dalam menjalankan setiap kegiatan yang

telah direncanakan dalam upaya penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa?

2. Bagaimana metode yang digunakan organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa? 3. Media apa saja yang digunakan organisasi kemahasiswaan

ekstrauniversiter dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa?

4. Faktor-faktor apa saja yang menghambat program organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam melakukan penguatan karakter

kepemimpinan mahasiswa?

5. Bagaimana upaya organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam

(16)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Sesuai dengan perumusan masalah, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran organisasi kemahsiswaan ekstrauniversiter dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa.

b. Tujuan Khusus

Adapun yang menjadi tujuan khusus penelitian ini adalah:

1. menganalisis bentuk-bentuk program organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter sebagai proses dalam menjalankan setiap kegiatan yang

telah direncanakan dalam upaya penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa?

2. mengetahui metode yang digunakan oleh organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam penguatan karakter kepemimpina n mahasiswa?

3. mengetahui media apa saja yang digunakan organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam penguatan karakter kepemimpinan pemuda? 4. menganalisis Faktor-faktor apa saja yang menghambat kinerja organisasi

kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam melakukan penguatan karakter kepemimpinan pemuda?

5. mengetahui upaya organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam

(17)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

1. Dari Segi Teoretis

Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau bahan kajian dalam dunia pendidikan di bidang politik yang tentunya berkaitan dengan karakter kepemimpinan dan organisasi kemasyarakatan. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberi masukan serta kontribusi pada jurusan pendidikan kewarganegaraan dalam memberikan wawasan serta membangun kesadaran politik warga negara

melalui pemahaman tentang peran organisasi kemahasiswaan ektra universiter dalam penguatan karakter kepemimpinan.

2. Dari Segi Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan-masukan yang berarti dan beguna dalam penguatan karakter kepemimpinan pemuda, terutama:

a. Mahasiswa

1) mengetahui peran dan fungsi sebagai mahasiswa menurut

undang-undang;

2) mengetahui pentingnya kebersamaan untuk melakukan suatu perubahan bangsa menuju lebih baik melalui mahasiswa;

b. Organsisasi Kemahasiswaan

1) mengetahui peran dan fungsi sebagai wahana pengembangan potensi dan penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa.

2) mengetahui metode atau langkah yang efektif dalam melakukan aktualisasi penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa.

(18)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini dapat bermanfaat bagi jurusan PKn dalam segi keilmuan, khususnya rumpun ilmu politik dan dapat dimanfaatkan bagi dosen PKn dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa PKn.

3. Dari Segi Kebijakan

Penelitian ini dapat bermanfaat dari segi kebijakan, yaitu memberikan masukan guna pembuatan aturan secara birokratis pada perguruan tinggi dan bidang kepemudaan guna pengembangan potensi mahasiswa.

4. Dari Segi Isu

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan gambaran betapa penting dan berharganya segala potensi yang berada dalam jiwa raga

mahasiswa. Potensi yang ada dalam diri mahasiswa merupakan energi besar dan dapat bermanfaat dalam setiap aktivitas kehidupan.

E. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan dalam mengartikan istilah-istilah yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi pengertian dari

setiap istilah tersebut sebagai berikut:

1. Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter

Menurut Kepmendikbud No. 155/U/1998 Tentang Organisasi Kemahasiswaan intraperguruan tinggi adalah wahana dan pengembangan diri mahasiswa kearah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi.

(19)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Karakter

Megawangi (2004: 25) menyebutkan bahwa kata karakter berasal dari Yunani, charassein yang berarti mengukir sehingga terbentuk sebuah pola.

Kata pola menurut Megawangi tersebut merupakan suatu kerangka tingkah

laku yang membuat perbuatan baik seorang manusia. Adapun definisi karakter merujuk pada pernyataan Munir (2010: 3), sebuah pola, baik itu pikiran, sikap, maupun tindakan yang melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit dihilangkan disebut sebagai karakter.

3. Kepemimpinan

Pandji (1990: 2) menyebutkan kepemimpinan adalah:

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi yang baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan maksud menggerakkan orang-orang tersebut agar dengan pengaruh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak pemimpin itu.

F. Sistematika Penulisan

a. Bagian pertama berupa pendahuluan yang berisi uraian mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, penjelasan istilah, lokasi dan subjek penelitian dan sistematika penulisan.

b. Bagian kedua berupa kajian pustaka yang berisi mengenai organisasi kemahasiswaan dan karakter kepemimpinan.

c. Bagian ketiga berupa metode penelitian yang berisi mengenai pendekatan dan

(20)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Bagian keempat berupa hasil penelitian dan pembahasan yang berisi mengenai gambaran umum organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter tingkat cabang, profil kemahasiswaan ekstrauniversiter (HMI, GMNI dan GMKI), hasil

penelitian, analisis data dan pengujian, hipotesis dan pembahasan.

(21)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan sesuai dengan masalah yang diteliti

tentang peranan organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa, maka digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hal ini mengarah pada pendapat Silalahi (1999: 51), yang menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara cermat karakteristik dari suatu gejala atau masalah

yang diteliti dalam satu situasi.

Merujuk pada pendapat diatas, metode deskriptif ini dinilai cukup

representatif untuk digunakan dalam penelitian yang peneliti lakukan karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan secara sistematik dan

keseluruhan mengenai peranan organisasi kemahasiswaan ektrauniversiter dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa.

Sugiyono (2012: 15) mengemukakan bahwa:

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Penelitian kualitatif menurut pengertian di atas adalah penelitian yang

(22)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam Moleong (2007: 4) bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan kata-kata deskriptif berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari orang dan pelaku yang diamati. Oleh karena itu penelitian ini bersifat deskriptif

maka peneliti memfokuskan diri untuk memecahkan masalah yang terjadi pada

saat sekarang dan memusatkan perhatian terhadap masalah aktual yang terjadi pada saat sekarang. Sehubungan dengan hal ini Creswell (2010: 4) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif merupakan metode-metode untuk mengekplorasi dan memahami makna yang-oleh sejumlah individu atau sekelompok orang-dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan.

Penelitian kualitatif memiliki kelebihan dalam hal pengamatan yang lebih

mendalam sehingga mampu menggambarkan fenomena yang terjadi secara sistematik, utuh dan menyeluruh.

Selain itu, menurut Sugiyono (2008: 24) pendekatan kualitatif ini dipilih

untuk kepentingan sebagai berikut.

1. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang- remang atau mungkin masih gelap;

2. Untuk memahami makna dibalik fenomena yang tampak; 3. Untuk memahami interaksi sosial;

4. Untuk memahami perasaan orang; 5. Untuk mengembangkan teori; 6. Untuk memastikan kebenaran data 7. Meneliti sejarah perkembangan.

Merujuk pada penjelasan diatas, peneliti memandang bahwa

pendekatan kualitatif ini sangat tepat untuk digunakan dalam penelitian yang peneliti lakukan. Alasan peneliti menggunakan metode ini dikarenakan metode ini dinilai cukup representatif dengan tujuan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti yakni untuk memberikan gambaran mengenai Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter dalam Penguatan Karakter Kepemimpinan

(23)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Menurut Nasution (Sugiyono 2012: 310) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat

bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi dilakukan menyangkut tentang apa

yang telah dipilih dan disebutkan diatas mamaknai, memahami, dan menerima semua peristiwa yang berlangsung di lingkungan sekitar. Oleh karena itu dengan melakukan observasi secara langsung dan sistematis, tujuan dari metode penelitian ini diharapkan dapat mengungkap fakta-fakta secara lebih mendalam dan leluasa.

Merujuk pada pendapat diatas, kegiatan observasi merupakan

langkah awal untuk memperoleh data yang diperlukan, dengan melakukan observasi peneliti dapat memperoleh suatu gambaran yang lebih jelas

tentang masalah yang diteliti dan dapat memberikan deskripsi mengenai gambaran umum objek yang akan diteliti. Selain itu dengan melakukan

observasi peneliti dapat mengamati secara langsung kegiatan ataupun peristiwa yang dilakukan oleh subjek penelitian. Peneliti juga dapat memperoleh data yang faktual sesuai dengan keadaan dilapangan.

2. Wawancara

(24)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau lebih kecil. “Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviwer) yang mengajukan wawancara dan terwawancara (interviewee)

yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”, Moleong (2007: 186).

Wawancara adalah “pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalan

suatu topik tertentu” (Sugiyono, 2008: 231). Wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh melalui

observasi. Melalui wawancara ini peneliti bisa dapat memperoleh informasi yang mendalam.

Merujuk pada pendapat diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa wawancara adalah pertemuan dua orang yang bertukar informasi

melakukan kegiatan tanya jawab mengenai suatu topik tertentu untuk memahami dan menggambarkan suatu fenomena secara lebih mendalam.

3. Studi Dokumentasi

“Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, berupa tulisan, gambar, ataupun rekaman yang merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif”, Sugiyono (2008: 240).

Sejalan dengan itu dokumen dibagi menjadi dua yaitu, dokumen pribadi, dalam arti catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang

tindakan, pengelaman, dan kepercayaannya. Selanjutnya dokumen resmi, yang dibagi menjadi dua, yaitu dokumen internal berupa memo,

pengumuman, intruksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentuyang digunakan dalam kalangan sendiri. Kemudian dokumen eksternal yang

(25)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

misalnya majalah, buletin, pernyataan, dan berita yang disiarkan kepada media massa.

Merujuk pada pendapat diatas, studi dokumentasi dalam penelitian

ini dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang

berhubungan dengan masalah yang ditemukan di organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter. Dokumentasi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan organisasi ekstrauniversiter dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa.

4. Studi Literatur

Studi literatur adalah teknik pengumpul data untuk mengungkapkan berbagai teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti sebagai bahan pembahasan pada hasil penelitian.

Teknik pengumpulan data melalui studi literatur ini peneliti lakukan dengan cara membaca, mempelajari, dan mengkaji berbagai literatur yang berkaitan dengan kajian penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Studi literatur ini dimaksudkan untuk memperoleh data teoritis yang sekiranya mendukung kebenaran data yang digunkan dalam penelitian ini.

A. Tahap Penelitian

1. Tahap Pra Penelitian

Tahap pra penelitian yang pertama kali dilakukan adalah memilih masalah, menentukan judul, dan lokasi penelitian dengan tujuan untuk menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian yang akan

diteliti. Selain itu juga dalam tahap pra penelitian ini dengan melaksanakan pendahuluan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran

(26)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyusunan pedoman wawancara sebagai alat pengumpulan data. Dalam mengurus perizinan penelitian, peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Langkah pertama, peneliti mengajukan surat izin penelitian

kepada Ketua Jurusan PKN FPIPS UPI.

b. Setelah memperoleh izin dari Ketua Jurusan PKN kemudian diteruskan untuk mendapat izin dari Dekan FPIPS UPI.

c. Setelah mendapatkan izin dari Dekan FPIPS UPI melalui pembantu Dekan I, memberikan rekomendasi untuk

memperoleh izin dari Rektor UPI melalui BAAK.

d. Rektor UPI melalui Direktur Akademik memberikan

Rekomendasi dan izin yang menjadi modal penting dalam melaksanakan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Setelah selesai tahap persiapan, maka peneliti langsung turun ke lapangan untuk melaksanakan penelitian. Pelaksanaan penelitian

dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti sebagai berikut:

a. Menghubungi ketua, pengurus dan anggota dari setiap Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter untuk membuat janji mengadakan wawancara mengenai peranan organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam penguatan karakter

kepemimpinan mahasiswa.

b. Menghubungi Alumni dari setiap Organisasi Kemahasiswaan

Ekstrauniversiter untuk membuat janji mengadakan wawancara mengenai peranan organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter

(27)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Melakukan wawancara dengan responden, kemudian hasil wawancara tersebut ditulis dan disusun dalam bentuk catatan lengkap.

d. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi

kemudian dianalisis dengan didukung oleh studi dokumentasi dan studi literatur.

3. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2008: 244) mengatakan bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, sehingga membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama penelitian berlangsung dan setelah selesai di

lapangan. Namun menurut Sugiyono (2008: 245), “analisis lebih difokuskan selama proses di lapangan, bersamaan dengan pengumpulan

data.”

Berdasarkan model Miles dan Huberman yang dikutip Sugiyono (2008: 246), “analisis data kualitatif selama dilapangan terdiri atas tiga

aktivitas, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification”. Ketiga rangkaian aktivitas teknik analisis data tersebut peneliti terapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

(28)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian yang peneliti lakukan, data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Karena semakin lama

peneliti dilapangan, maka jumlah data akan semakin banyak,

kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya apabila memerlukan.

Pada tahap ini, peneliti merangkum dan memilih data mana saja yang penting yang diperoleh dari lapangan yang

akan digunakan untuk dijadikan bahan laporan. Hasil data yang sudah direduksi inilah yang akan memberikan gambaran

yang jelas dan mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya.

2. Data Display (Penyajian Data)

Menurut Sugiyono (2008: 249) menyebutkan Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya.

Dengan mendisplaykan data maka akan mudah untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

(29)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Conclusion Drawing/Verification

Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2008:

252), langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah

penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah peneliti berada dilapangan.

Langkah ketiga ini peneliti lakukan dengan maksud

untuk mencari makna dari data yang dikumpulkan. Agar mencapai suatu kesimpulan yang tepat, kesimpulan tersebut

senantiasa diverifikasi selama penelitian berlangsung.

B. Validitas Data

Penelitian kualitatif sering kali diragukan terutama dalam hal keabsahan datanya (validitas data), oleh sebab itu dibutuhkan cara untuk dapat memenuhi kriteria validitas data. Sugiyono (2012: 372) mengemukakan bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Untuk menguji validitas data penelitian menggunakan triangulasi sumber. Sugiyono (2012: 373)

menjelaskan bahwa triangulasi sumber untuk menguji krebilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

(30)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Triangulasi dengan tiga sumber data (Sumber : Diolah oleh peneliti 2014)

Triangulasi terbaik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi teknik yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 373) yaitu untuk

menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Apabila digambarkan

triangulasi teknik sebagai berikut: Pengurus

Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter

Alumni Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter

(31)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2. Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data (Sumber : Sugiyono (2008: 273))

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian akan diadakan di sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bandung yang bertempatkan di Jalan Sabang

Nomor 17 Cihapit Bandung, Sekretariat Gerakan mahasiswa Nasional Indonesia yang bertempatkan di Jalan Kancil Nomor 18 Buah Batu

Bandung, dan Sekretariat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia yang bertempatkan di Jalan Ir. H. Juanda 109 Bandung.

Wawancara

Dokumentasi

(32)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Subjek Penelitian

Dalam penentuan subjek, peneliti memilih subjek berdasarkan purposif, maka yang dijadikan subjek penelitian adalah pengurus

organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter yang duduk dalam

kepengurusan antara lain satu orang ketua/wakil ketua dan dua orang pengurus dari organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter. Selain itu, anggota dan alumni dari organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter tersebut.

Adapun alasan peneliti menentukan alumni sebagai subjek

penelitian karena alumni memiliki pengalaman yang memumpuni dan telah mengalami proses keanggotaan dalam organisasi kemahasiswaan

ekstrauniversiter tersebut pada masa sebelumnya. Untuk lebih jelasnya dalam subjek penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Nasional Indonesia 3 orang

Pengurus Gerakan Mahasiswa

Kristen Indonesia 3 orang

Anggota Himpunan Mahasiswa

Islam 1 orang

Anggota Gerakan Mahasiswa

Nasional Indonesia 1 orang

Anggota Gerakan Mahasiswa

Kristen Indonesia 1 orang

Alumni Himpunan Mahasiswa

Islam 1 orang

(33)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Nasional Indonesia

Alumni Gerakan Mahaiswa

Kristen Indonesia 1 orang

Jumlah 15 orang

(34)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Penelitian ini menggambarkan tentang studi deskriptif organisasi

kemahasiswaan ekstra universiter HMI, GMNI dan GMKI Cabang Bandung dalam peranannya melakukan penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa. Adapun simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bentuk-bentuk program organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter sebagai proses dalam menjalankan kegiatan yang telah direncanakan yaitu

pengasahan intelektual melalui kajian-kajian, focus group discuscion (FGD), pelatihan public speaking, pelatihan pengambilan keputusan, pelatihan

mengadvokasi permasalahan yang terjadi pada masyarakat. Bentuk-bentuk program organisasi tersebut dibuat berdasarkan tujuan, visi dan misi dari

organisasi.

2. Metode yang digunakan organisasi kemahasiswaan ektrauniversiter dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa yaitu dengan menerapkannya secara bertahap dari sebelum menjadi anggota, hingga mencapai pucuk pimpinan dari organisasi tersebut. Dengan metode yang bertahap transformasi keilmuan dan pendidikan akan sikap seorang kader organisasi

ekstrauniversiter dapat terpatri dalam diri seorang mahasiswa.

3. Media yang digunakan dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa

yaitu tebagi menjadi dua yaitu media tulisan dan media lisan. Media tulisan diantaranya poster, spanduk, media sosial di internet, dan sms, selain itu

(35)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai penyebaran informasi, menunjukan identitas dari organisasi dan sebagai penguat karakter kepemimpinan mahsiswa.

4. Faktor yang menghambat program organisasi kemahasiswaan

ekstrauniversiter dalam penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa yaitu

a) mahasiswa itu sendiri, mahasiswa saat ini lebih berfikir dan bertindak apriori terhadap kegiatan kemahasiswaan, ini perlunya kerja lebih bagi organisasi kemahasiswaan mengikis pemikiran dan tindakan dari mahasiswa yang bersikap pragmatis tersebut. b) Orang tua yang hanya berharap anaknya fokus dalam perkuliahan. c) Pengurus organisasi yang belum sepenuhnya

memiliki kesadaran mengurus organisasi dan menjadi tauladan bagi yang lainnya. d) Anggota yang kurang sadar akan tanggung jawab yang diberikan

oleh pengurus organisasi karena alasan tugas akademik. e) kegiatan akademik yang terlalu padat kegiatan perkuliahan, tugas dan tuntutan agar

mahasiswa lulus lebih cepat. f) jangka waktu penguatan karakter dalam proses penguatan karakter kepemimpinan melalui proses pengkaderan memerlukan waktu yang tidak singkat dan hal ini selalu menimbulkan seleksi alam terhadap para anggotanya. g) perguruan tinggi, beberapa kultur perguruan tinggi melarang mahasiswanya tergabung dengan organisasi ekstrauniversitas.

5. Upaya yang dilakukan organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam mengatasi hambatan dalam proses penguatan karakter kepemimpinan

mahasiswa yaitu a) memberikan motivasi secara rutin dan konsisten, diberikan pemahaman bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan ladang

pengabdian terhadap bangsa bukan mencari keuntungan individu semata. b) larangan terhadap mahasiswa mengikuti kegiatan organisasi ekstrauniversiter ini muncul dari berbagai pihak baik dari birokrat kampus maupun orang tua

(36)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gerakan bawah tanah, dan berkomunikasi dengan alumni organisasi yang memegang jabatan birokrat di perguruan tinggi untuk membantu dari segi kebijakan. c) mahasiswa yang tidak peduli dengan organisasi upaya yang

dilakukan yaitu organisasi kemahasiswaan ekstrauniversitas membuat

kegiatan yang menarik dan lebih kreatif tetapi tidak mengurangi esensi dari pengkaderan itu sendiri yaitu penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa, selain itu mengajaknya bergabung secara individu. d) meningkatkan komunikasi dan koordinasi diantara pengurus cabang dan pengurus komisariat dan perlunya mengadakan kegiatan bersama.

B. Saran

Setelah mengkaji berbagai permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian ini, maka peneliti memiliki pemahaman dan penilaian. Adapun

saran/rekomendasi yang dapat peneliti berikan diantaranya:

1. Untuk Lembaga UPI

a. Lembaga UPI harus mendukung pergerakan organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter dalam konteks penguatan karakter kepemimpinan.

b. Lembaga UPI harus mendukung dan tidak melarang mahasiswanya turut berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan ekstra universiter.

2. Untuk Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

a. Harus mendukung dan mendorong mahasiswa agar mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan dalam konteks penguatan karakter

(37)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Berikan pemahaman terhadap para mahasiswa bahwa berpartisipasi aktif dalam organisasi kemahasiswaan merupakan laboratorium demokrasi, politik dan laboratorium untuk berlatih menjadi seorang pemimpin.

3. Untuk Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter

a. Organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter harus dapat mengkoordinir minat dan bakat para mahasiswa dalam konteks penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa

b. Organisasi kemahasiswan ekstrauniversiter harus dapat membuat kegiatan-kegiatan yang efektif, efisien, inovatif dan kreatif yang

digunakan sebagai strategi peningkatan kualitas dan kuantitas anggotanya dalam penguatan karakter kepemimpinan

c. Organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter mampu bekerja sama dengan organisasi intrauniversiter yang keduanya memiliki peranan aktif dalam dunia kemahasiswaan

d. Organisasi kemahasiswaan ektrauniversiter diharapkan dapat bersinergis antara yang satu dengan yang lainnya dalam melakukan pengkaderan terhadap para calon anggota dengan grand design pengkaderan yang

disusun bersama-sama tanpa mengurangi muatan ideologis yang akan ditanamkan terhadap para calon anggota.

4. Untuk Mahasiswa UPI

(38)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Mahasiswa UPI harus memiliki miltansi yang tinggi terhadap pengentasan segala problematika bangsa dan disalurkan melalui organisasi kemahasiswaan dalam konteks penguatan karakter

kepemimpinan

c. Mahasiswa UPI jangan khawatir atau takut terhadap isu-isu yang berkembang mengenai organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter karena organisasi kemahasiswaan ekstrauniversiter memiliki itikad baik dan bertujuan untuk melakukan penguatan karakter kepemimpinan mahasiswa.

5. Untuk Peneliti Selanjutnya

(39)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Affandi, I. (2012). Pendidikan Politik (mengefektifkan Organisasi Pemuda Melaksanakan Politik pancasila dan UUD 1945. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Ahmadi, Abu, (1990), Psikologi Sosial, Jakarta : PT Rineka Cipta.

Akin, T and Team, (1995), Character Education in America’s Schools. Spring Valley, California: Innerschoice Publishing.

Anoraga, P. (1992), Psikologi Kepemimpinan, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press.

Cahyono, Cheppy Hari. (1984). Psikologi Kepemimpinan. Surabaya: Usaha Nasional

Creswell, John. W. (2010). Desearch Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibrahim, H (1997). Media pembelajaran: Arti, fungsi, landasan penggunaan, klasifikasi, pemilihan, karakteristik oht, opaque, filmstrip, slide, fil, video, Tv, dan penulisan naskah slide. Bahan sajian program akta mengajar III-IV. FIP-IKIP Malang.

Kartono, Kartini, (2005), Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kesuma, Dharma, Cepi Triatna dan Johar Permana. (2012). Pendidikan Karakter (Kajian Teori dan Praktik di Sekolah). Bandung: Remaja Rosdakarya

(40)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurniadi, E. (1991). Peranan Pemuda Dalam Pembangunan Politik. Bandung: Angkasa.

Kusumah, I. (2007). Risalah Pergerakan Mahasiswa. Bandung: Indydec Press.

Lickona, T (1991) “Educating For Character How Our School Can Teach

Respect And Responsibility”, New York -Toronto-London-Sidney-Auckland: Bantam Books.

Megawangi, R. (2004) Pendidikan karakter solusi yang tepat untuk membangun bangsa. Jakarta: BPMIGAS

Moleong, L.J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mu’in, F. (2011). Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoritik dan Praktik,

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Nawawi, H. (2006), Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi, Yogyakarta: Gajdah Mada University Press.

Nawawi, Hadari, (1995), Kepemimpinan Yang Efektif, Jakarta: Rineka Cipta.

Nawawi, M Martini. (2004), Kepemimpinan Yang Efektif, Yogyakarta: Gajah mada University Press

Notosusanto, Nugroho. (1983). Menegakan Wawasan Almamater. Jakarta: UI-Press

Prasetyanto, A dan Wahyu Indrio dkk. (2001). Gerakan Mahasiswa dan Demokrasi di Indonesia. Bandung: P.T. Alumni.

Rivai, V dan Arifin, A. (2009), Islamic Leadership Membangun Superleadership Melalui Kecerdasan Spiritual. Jakarta : PT Bumi Aksara.

(41)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rivai, Veitzhal dan Mulyadi, Deddy. (2012). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers.

Samani, M dan Hariyanto. (2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Silalahi, U, (1999). Metode dan Metodologi Penelitian. Bandung: Bina Budhaya

Subkhi, Akhmad dan Jauhar, Mohammad. (2013) Pengantar Teori dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sudarman, Paryati. (2004). Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2012), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Winardi. (2011). Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wursanto, (2003), Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, Yogyakarta: CV Andi

Makalah

Darmawan, C. (2010). “Kiat Sukses Managemen Organisasi Kemahasiswaa”. Gema Bumi Siliwangi UPI.

Dokumen

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Kamus Besar Bahasa Indonesia

(42)

Sony Kurniawan, 2014

Peranan Organisasi Kemahasiswaan Ekstrauniversiter D alam Penguatan Karakter Kepemimpinan Mahasiswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

, (2013), Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

AD ART HMI

AD ART GMNI

AD ART GMKI

Sumber Internet

Gambar

Gambar 3.1. Triangulasi dengan tiga sumber data
Gambar 3.2. Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data
Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Pemilukada di kabupaten Dogiyai masih menggunakan sistem noken.Sistem noken yang diterapkan di Dogiyai adalah sistem ikat/gantung, dimana dilaksanakan melalui kesepakatan

Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa Motivasi dan Disiplin Kerja secara bersama - sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja karyawan pada

53 Dengan demikian berdasarkan pembahasan yang telah diuraiakan, hasil uji hipotesis dengan menggunakan alat Independent t-Test Sample terhadap Current Ratio (CR), Total Debt

pengambilan sampah, fasilitasi kegiatan dan pemasaran hasil olahan sampah kerjasama pihak ketiga, peningkatan pelayanan kebersihan pasar, mempersiapkan bentuk kelembagaan

Analisis Perubahan Penutupan Lahan Kabupaten Cianjur Jawa Barat Menggunakan Sistem Informasi Geografis. Departemen Konservasi

Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif R&D, Bandung: CV Alfabeta. Taswan.2010.Manajemen Perbankan, Konsep, Teori dan Aplikasi, Edisi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN RUMAH TINGGAL DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KECAMATAN RANTAU

Pada setiap tahun kontribusi yang diberikan cenderung tidak stabil selalu terjadi naik turun untuk setiap tahunnya dan tingkat kontribusi yang diberikan masih terbilang