• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARPADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNANDI SMKN 2 TASIKMALAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARPADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNANDI SMKN 2 TASIKMALAYA."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR

DAN EKSTERIOR BANGUNAN

DI SMKN 2 TASIKMALAYA

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tasikmalaya

Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

Di Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

GEBBY ROVINDA

1004902

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

(2)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO

VISUAL

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN

DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR

BANGUNAN

DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Oleh Gebby Rovinda

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Gebbby Rovinda 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN

INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMK NEGERI 2 TASIKMALAYA

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Teknik Gambar Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014)

Mahasiswa Gebby Rovinda

1004902

DISETUJI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Dr. Asep Yudi Permana, S.Pd., M.Des. NIP. 19690411 199703 1 002

Pembimbing II

Tutin Aryanti, S.T., M.T., Ph.D. NIP. 19750815 200312 2 001

MENGETAHUI:

KETUA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

(4)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN

DI SMKN 2 TASIKMALAYA Gebby Rovinda

1004902

Abstrak. Proses pembelajaran yang ada di SMK Negeri 2 Tasikmalaya memiliki

beberapa permasalahan di antaranya kurangnya interaksi antara guru dengan siswa dan materi pembelajaran diberikan sejalan dengan praktik dan proses pembelajaran yang monoton. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar, untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran multimedia audio visual yang terhadap peningkatan hasil belajar siswa yang dianalisis berdasarkan nilai n-gain. Penelitian dilakukan pada kelas Penerapan Desain Interior dan Eskterior Bangunan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang terdiri dari 3 siklus, dengan kegiatan setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Perbaikan hasil belajar siswa dengan multimedia pembelajaran terlihat dari n-gain yang meningkat hingga siklus ke 3 (siklus 1 0,40, siklus 2 0,41, siklus 3 0,47). Peningkatan hasil belajar juga terlihat dari hasil tes yang diberikan. Pada ketiga siklus, jumlah siswa yang belum mencapai KKM 75 secara berurutan adalah 6, 4, dan 1. Penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan multimedia audio visual mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan. Multimedia yang digunakan dalam pembelajaran mampu menyajikan materi belajar secara lengkap, menarik, dan mudah dipahami oleh siswa.

Kata kunci:

Multimedia pembelajaran, Audio visual, Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Abstract. The process of learning in SMK Negeri 2 Tasikmalaya has several problems

among which are the lack of interaction between teachers and students and learning materials are given in accordance with the practices and monotonous learning process. To improve the quality of teaching and learning outcomes, to determine the effect of the use of multimedia instructional audio-visual media that the improvement of student learning outcomes were analyzed based on the value of n-gain. The study was conducted on the Application class Interior Design and Building eskterior using Classroom Action Research (CAR), which consisted of 3 cycles, with each cycle activities including planning, implementation, observation, and reflection. Improvement of student learning outcomes in multimedia learning visible from n-gain increased up to 3 cycles (cycle 1 0.40, 0.41 cycle 2, cycle 3 0.47). Improved learning outcomes can also be seen from the results of the tests given. In the third cycle, the number of students who have not reached the KKM 75 are respectively 6, 4, and 1. Study shows that the application of audio-visual multimedia can improve student learning outcomes in subjects Application Design Interior and Exterior Building. Multimedia is used in teaching and learning materials are able to present a complete, attractive, and easy to understand by students.

Keywords:

(5)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Ucapan Terima Kasih ... iii

Daftar Isi... iv

Daftar Tabel ... viii

Daftar Grafik ... x

Daftar Gambar ... xi

Daftar Lampiran ... xiii

Bab 1 Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang ... 1

1. 2 Identifikasi Masalah ... 2

1. 3 Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 3

1. 3. 1 Pembatasan Masalah ... 3

1. 3. 2 Perumusan Masalah ... 3

1. 4 Penjelasan Istilah dalam Judul ... 4

1. 5 Tujuan Penelitian ... 5

1. 6 Manfaat Penelitian ... 5

1. 7 Sistematika Penulisan ... 5

Bab II Landasan Teori 2. 1 Kajian Teori ... 7

2. 1. 1 Belajar dan Pembelajaran ... 7

(6)

2. 1. 1. 2 Pengertian Pembelajaran ... 8

2. 1. 1. 3 Proses Belajar ... 8

2. 1. 1. 4 Prinsip Belajar dan Tujuan Belajar ... 9

2. 1. 2 Hasil Belajar ... 12

2. 1. 2. 1 Pengertian Hasil Belajar ... 12

2. 1. 2. 2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 13

2. 1. 3 Media Pembelajaran ... 13

2. 1. 3. 1 Pengertian Media Pembelajaran ... 13

2. 1. 3. 2 Fungsi Media Pembelajaran ... 14

2. 1. 3. 3 Jenis-Jenis Media Pembelajaran ... 15

2. 1. 3. 4 Peran dan Manfaat Media Pembelajaran ... 16

2. 1. 3. 5 Pemilihan Media Pembelajaran ... 18

2. 1. 4 Multimedia Pembelajaran ... 19

2. 1. 4. 1 Pengertian Multimedia ... 19

2. 1. 4. 2 Klasifikasi Multimedia ... 20

2. 1. 4. 3 Manfaat dan Keuntungan Multimedia ... 21

2. 1. 4. 4 Prosedur Pembuatan Multimedia ... 22

2. 1. 5 Audio Visual ... 23

2. 1. 5. 1 Media Audio ... 23

2. 1. 5. 2 Media Visual ... 24

2. 1. 5. 3 Media Audio Visual ... 26

2. 2 Penelitian Relevan ... 27

2. 3 Anggapan Dasar ... 28

Bab III Metode dan Langkah-Langkah Penelitian 3. 1 Metode Penelitian ... 29

3. 2 Prosedur Penelitian ... 32

3. 3 Setting Penelitian ... 33

3. 3. 1 Lokasi Penelitian ... 33

3. 3. 2 Waktu Penelitian ... 33

(7)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

3. 4 Data dan Sumber Data ... 33

Bab IV Hasil Penelitian dan pembahasan 4.1 Deskripsi Data ... 41

4.1.1. Pra-Tindakan ... 41

4.1.2. Implemtasi Tindakan Pembelajaran ... 44

(8)

4.2 Hasil Analisis Data ... 68

4.2.1. Hasil belajar ... 68

4.2.1.1. Siklus 1 ... 68

4.2.1.2. Siklus 2 ... 71

4.2.1.3. Siklus 3 ... 75

4.2.2. Angket ... 78

4.3 Pembahasan... 83

4.3.1. Nilai pre-test dan post-test ... 83

4.3.2. Nilai Tes Psikomotori... 84

4.3.3. Nilai Akhir... 85

4.3.4. Peningkatan gain ... 86

4.3.5. Pembelajaran Multimedia Audio Visual ... 87

Bab V Kesimpulan dan Saran 5. 1 Kesimpulan ... 90

5. 2 Saran ... 91

Daftar Pustaka ... 92

(9)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Kelulusan Nilai Individu Siswa ... 37

Tabel 3.2 Interpretasi IPK Aspek Kognitif ... 38

Tabel 3.3 Kriteria n-gain ... 38

Tabel 3.4 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran ... 39

Tabel 3.5 Kriteria Respon Angket ... 40

Tabel 4.1 Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran ... 42

Tabel 4.2 Hasil Wawancara dengan Siswa ... 43

Tabel 4.3 Pengamatan Aktivitas Peneliti Selama Pembelajaran ... 50

Tabel 4.4 Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran ... 51

Tabel 4.5 Hasil Wawancara dengan Siswa ... 53

Tabel 4.6 Pengamatan Aktivitas Peneliti Selama Pembelajaran ... 58

Tabel 4.7 Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran ... 59

Tabel 4.8 Pengamatan Aktivitas Peneliti Selama Pembelajaran ... 66

Tabel 4.9 Pengamatan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran ... 67

Tabel 4.10 Data Nilai pre-test, post-test, dan tes psikomotorik siklus 1 ... 68

Tabel 4.11 Indeks Prestasi Kelompok Siswa Siklus 1 ... 69

Tabel 4.12 Skor Akhir Siklus 1 ... 69

Tabel 4.13 Hasil wawancara dengan siswa ... 71

Tabel 4.14 Data Nilai pre-test, post-test, dan tes psikomotorik siklus 2 ... 71

(10)

Tabel 4.16 Skor Akhir Siklus 2 ... 73

Tabel 4.17 Hasil wawancara dengan siswa ... 74

Tabel 4.18 Data Nilai pre-test, post-test, dan tes psikomotorik siklus 3 ... 75

Tabel 4.19 Indeks Prestasi Kelompok Siswa Siklus 3 ... 75

Tabel 4.20 Skor Akhir Siklus 3 ... 76

Tabel 4.21 Hasil wawancara dengan siswa ... 77

(11)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Nilai rata-rata pre-test dan post-test Tiap Siklus ... 83

Grafik 4.2. Perolehan tes psikomotorik (JobSheet) Setiap Siklus ... 84

Grafik 4.3. Rata-rata Nilai Akhir ... 85

Grafik 4.4. Rata-rata n-gain Setiap Siklus ... 86

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Proses Belajar ... 8

Gambar 3.1. PTK Model Kemmis dan Taggart (1988) ... 31

Gambar 3.2. Rancangan Kegiatan PTK ... 32

Gambar 4.1. Wawancara dengan Guru ... 42

Gambar 4.2. Wawancara dengan Siswa ... 44

Gambar 4.3. Cuplikan Multimedia Audio Visual Siklus 1 ... 45

Gambar 4.4. Siswa Sedang Menyimak Multimedia Audio Visual ... 47

Gambar 4.5. Suasana Kelas Saat Berdiskusi ... 48

Gambar 4.6. Siswa Sedang Mengerjakan Soal Post-test ... 48

Gambar 4.7. Siswa mengerjakan tes psikomotorik ... 49

Gambar 4.8. Cuplikan Multimedia Audio Visual Siklus 2 ... 54

Gambar 4.9. Peneliti Menyampaikan Tujuan Pembelajaran ... 56

Gambar 4.10. Melakukan Diskusi ... 56

Gambar 4.11. Membagikan Soal Post-test ... 57

Gambar 4.12. Siswa mengerjakan tes psikomotorik (JobSheet) siklus 2 ... 57

Gambar 4.13. Ruang Kelas Siklus 3 ... 62

Gambar 4.14. Peneliti Memberikan Penjelasan kepada Siswa ... 63

Gambar 4.15. Salah Seorang Siswa Menjawab Pertanyaan ... 64

Gambar 4.16. Siswa Mengikuto Tes Psikomotorik (Jobsheet )Siklus 3 ... 64

(13)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN ... 94 Lampiran A : SIKLUS 1

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... A1 2. Materi ... A2 3. Kisi-kisi Instrumen Tes ... A3 4. Soal Tes ... A4 5. Kunci Jawaban Tes ... A5 6. Lembar soal Tes Psikomotorik... A6 7. Lembar Judgement Ahli ... A7 8. Lembar Pengamatan Siswa ... A8 9. Lembar Observasi Penilaian Media Pembelajaran ... A9 10.Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran ... A10 Lampiran B : SIKLUS 2

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... B1 2. Materi ... B2 3. Kisi-kisi Instrumen Tes ... B3 4. Soal Tes ... B4 5. Kunci Jawaban Tes ... B5 6. Lembar soal Tes Psikomotorik... B6 7. Lembar Judgement Ahli ... B7 8. Lembar Pengamatan Kegiatan Belajar yang dilakukan Peneliti ... B8 9. Lembar Observasi Penilaian Media Pembelajaran ... B9 10.Lembar Pengamatan Aktivitas Peneliti ... B10 Lampiran C : SIKLUS 3

(15)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

11.Angket ... C11 12.Lembar Judgement Angket ... C12

LAMPIRAN D

1. Data siswa yang tidak mengikuti siklus ... D1 2. Nilai hasil pre-test, post-test, dan tes psikomotorik siklus 1... D2 3. Nilai hasil pre-test, post-test, dan tes psikomotorik siklus 2... D3 4. Nilai hasil pre-test, post-test, dan tes psikomotorik siklus 3... D4 5. Perhitungan Nilai Akhir Siklus 1 ... D5 6. Perhitungan Nilai Akhir Siklus 2 ... D6 7. Perhitungan Nilai Akhir Siklus 3 ... D7 8. n-gain setiap siklus ... D8 9. hasil perhitungan angket ... D9 LAMPIRAN E

(16)

1

Gebby Rovinda, 2014

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Proses pembelajaran adalah cara yang dilakukan secara bersama-sama oleh guru dan siswa dalam memahami bahan ajar. Dalam prosesnya, pembelajaran akan selalu menuntut bagaimana bahan ajar yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh siswa secara baik. Dalam prinsip pengelolaan kelas, penentuan metode yang digunakan atau media pembelajaran yang digunakan secara efektif sangat diperlukan untuk membuat siswa lebih mudah menerima materi ajar yang disampaikan. Pada kenyataannya sering kali dijumpai media pembelajaran yang digunakan oleh guru tidak efektif terhadap keadaan siswa di kelas. Seharusnya pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan (selanjutnya disebut SMK) menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan pemahaman siswa, agar daya tangkap siswa terhadap materi ajar yang disampaikan dapat dipahami dan dapat langsung diaplikasikan ke praktik dengan baik.

(17)

2

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Dalam kegiatan belajar mengajar yang telah dipaparkan di atas, ditemukan masalah yaitu banyak siswa kurang paham tentang materi penerapan desain interior dan eksterior bangunan yang sedang dipelajarinya. Akibatnya, siswa mengalami kesulitan saat menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan tersebut.

Berdasarkan pengamatan Peneliti, peran teknologi komputer semakin meluas dan semakin menjadi salah satu tren pada saat ini, salah satunya bagi pemenuhan kebutuhan pembelajaran. Ini mengacu pada pendapat Lancien (1998: 7) bahwa multimedia yang menggabungkan teks grafik, animasi, audio, video interaktif sebagai bahan ajar dapat membantu menggambarkan sesuatu yang abstrak menjadi lebih nyata. Selanjutnya Lancien (1998: 7) juga mengatakan bahwa penggunaan multimedia audio visual dalam pembelajaran penerapan desain interior dan eksterior bangunan dalam kegiatan belajar mengajar dapat menjadi cara belajar yang efektif. Visualisasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menggambarkan sesuatu yang abstrak menjadi konkrit. Multimedia juga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga materi dapat diserap dengan lebih cepat. Selain itu, multimedia dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, waktu, serta memperjelas penyajian pesan dan informasi memperlancar dan meningkatkan hasil belajar. Multimedia audio visual dapat digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis dalam pembelajaran klasikal, baik untuk kelompok kecil maupun kelompok besar.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu mengadakan sebuah penelitian yaitu, “Pembelajaran Multimedia Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan di SMKN 2 Tasikmalaya.”

1. 2. Identifikasi Masalah

(18)

3

(19)

4

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

1. Pada Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan masih terfokus pada praktik tanpa memanfaatkan teknologi, guru memberikan materi penjelasan dasar mengenai materi seiring dengan praktik yang dilakukan oleh siswa.

2. namun guru melibatkan siswa langsung membuat membuat maket tanpa memberikan gambaran tentang penggunaan warna, bentuk, gambar dalam bentuk teori tidak disertai dengan ilustrasi (gambaran secara nyata) sehingga siswa tidak terlalu paham dengan apa yang sedang ia kerjakan atau degan kata lain kurangnya interaksi antara guru dengan siswa.

3. Siswa kelas XI JTGB SMKN 2 Tasikmalaya masih kurang memahami materi dasar interior dan eksterior. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan awal peneliti berdasarkan wawancara kepada siswa.

1. 3. Pembatasan Dan Perumusan Masalah 1. 3. 1. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan tidak terlalu luas atau lebih terarah pada maksud serta tujuan yang ingin dicapai, maka perlu adanya pembatasan masalah yang menjadi ruang lingkup penelitian. Untuk itu, Peneliti membatasi permasalahan di dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Siswa kelas XI JTGB 2 SMKN 2 Tasikmalaya.

2. Penyampaian materi pembelajaran Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan dengan menggunakan media pembelajaran multimedia audio visual.

3. Hasil belajar siswa yang diambil dari hasil tes tertulis dan tes keterampilan.

1. 3. 2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

(20)

5

Gebby Rovinda, 2014

Untuk lebih mengarahkan proses penelitian dalam menjawab rumusan masalah, maka Peneliti menurunkan secara detail ke dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana respons siswa terhadap pembelajaran dengan multimedia audio visual?

2. Apakah hasil belajar siswa meningkat setelah diterapkannya pembelajaran multimedia audio visual?

1. 4. Penjelasan Istilah Dalam Judul

Agar tidak terjadi salah penafsiran mengenai istilah yang digunakan, maka Peneliti kemukakan definisi untuk beberapa istilah yang digunakan dalam

judul: “Pembelajaran Multimedia Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan di

SMKN 2 Tasikmalaya” sebagai berikut:

1. Media pembelajaran multimedia audio visual

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada siswa. Media audio visual adalah jenis multimedia yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.

2. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

3. Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior bangunan

Merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SMK Negeri 2 Tasikmalaya. Mata pelajaran ini menuntut siswa untuk memahami berbagai teori yang berkaitan dengan interior dan eksterior bangunan.

(21)

6

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Penggunaan multimedia audio visual sebagai perantara dalam pembelajaran di kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Penerapan Interior dan Eksterior Bangunan.

1. 5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, Peneliti merumuskan tujuan penelitian yaitu, diketahuinya pengaruh penggunaan media pembelajaran multimedia audio visual terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas XI JTGB SMKN 2 Tasikmalaya pada mata pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan.

Untuk lebih mengarahkan tujuan penelitian, maka Peneliti menurunkan secara detail tujuan penelitian ke dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran dengan multimedia

audio visual.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya pembelajaran multimedia audio visual.

1. 6. Manfaat Penelitian

Secara umum manfaat dari penelitian terbagi menjadi teoritis dan praktisi, yang bermanfaat sebagai masukan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar dan dunia pendidikan mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran multimedia audio visual sebagai bahan ajar. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis penelitian ini memberikan wawasan baru tentang penggunaan multimedia audio visual sebagai bahan ajar dan manfaatnya untuk meningkatkan hasil belajar.

2. Secara praktik penelitian ini memberikan model alternatif yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

(22)

7

Gebby Rovinda, 2014

Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Mencakup latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, penjelasan istilah dalam judul, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Berisikan beberapa teori – teori kajian pustaka, anggapan dasar, dan hipotesis penelitian.

Bab III Metode Dan Langkah-Langkah Penelitian

Berisikan tentang metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Berisikan tentang deskriptif data, hasil analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V Kesimpulan Dan Saran

(23)

29

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

BAB III

METODE DAN LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

3. 1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode Penelitian Tindakan Kelas. Metode ini berkembang dari penelitian tindakan. Oleh karena itu, untuk memahami pengertian Penelitian Tindakan Kelas kita harus menelusuri penelitian tindakan. Kemmis (1998) melihat penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran pelaksanaan sosialnya. Pendapat ini sejalan oleh pendapat Elliot (1982) yang mengatakan bahwa penelitian tindakan merupakan kajian sosial dengan tujuan meningkatkan kualitas tindakan melalui proses diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan mempelajari pengaruh yang akan ditimbulkan dari hal tersebut.

Penelitian tindakan berurusan langsung dengan praktik di lapangan dalam situasi alami. Penelitinya adalah pelaku praktik itu sendiri dan pengguna langsung hasil penelitiannya. Yang paling menonjol adalah penelitian tindakan ditujukan untuk melakukan perubahan pada semua diri pesertanya dan perubahan situasi tempat penelitian dilakukan guna mencapai perbaikan praktik secara perlahan dan berkelanjutan. Dapat disimpulkan ciri utama dari penelitian tindakan adalah adanya intervensi atau perlakuan tertentu untuk perbaikan kinerja dalam dunia nyata. Selanjutnya, penelitian tindakan yang diteliti oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (selanjutnya disebut PTK).

(24)

30

Gebby Rovinda, 2014

dihadapi, atau untuk memperbaiki sesuatu. PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisa setiap pengaruh dari perlakukan tersebut.

Masnur (2009:12) menyebutkan beberapa karakteristik PTK, antara lain: (1) Masalah PTK berawal dari guru, guru merasakan ada masalah di kelasnya ketika mengajar dan berusaha mengatasi masalah tersebut dengan sebuah penelitian yang disebut dengan PTK; (2) Tujuan PTK memperbaiki pembelajaran, guru berupaya memperbaiki proses pembelajaran agar lebih efektif. Oleh karena itu, guru tidak boleh mengorbankan proses pembelajaran karena melakukan PTK; (3) PTK bersifat kolaborasi, dilaksanakan dengan cara berkolaborasi dengan dosen maupun teman sejawat; (4) PTK memunculkan adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar di kelas; (5) PTK menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik pendidikan.

PTK bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah, PTK juga bertujuan mendorong guru untuk memikirkan apa yang mereka lakukan sehari-hari dalam menjalankan tugasnya. Ada beberapa asas dalam pelaksanaan PTK yakni, asas reflektif, asas resiko, dan asas laporan menyeluruh. Pada PTK ada lima jenis validitas yang dapat diterapkan, yakni validitas demokratif, validitas hasil, validitas proses, validitas katalik, dan validitas dialogis. Sedangkan reliabilitas hasil penelitian dalam PTK Peneliti bisa menyajikan data apa adanya.

(25)

31

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

dapat menyederhanakan suatu proses yang bersifat kompleks; (4) Model dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan.

Banyak model yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan PTK, secara umum pelaksanaan PTK merupakan suatu daur atau siklus yang terdiri dari empat urutan langkah yaitu: (1) perencanaan perbaikan (planning); (2) pelaksanaan tindakan (action); (3) pengamatan (observation); dan (4) refleksi (reflection). Peneliti menggunakan model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1988), merupakan model yang bagannya menggambarkan kegiatan spiral. Secara mendetail Kemmis dan Taggart menjelaskan tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang dilakukannya.

Gambar 3.1. PTK Model Kemmis dan Taggart (1988)

(26)

32

Gebby Rovinda, 2014

3. 2. Prosedur Penelitian

(27)

33

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

(28)

34

Gebby Rovinda, 2014

3. 3. Setting Penelitian

3. 3. 1.Lokasi Penelitian

PTK dengan judul Media Pembelajaran Multimedia Audio Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan dilakukan di sekolah Peneliti melakukan Program Pelatihan Lapangan (PPL), yaitu di SMKN 2 Tasikmalaya yang beralamat di Jalan Noenoeng Tisnasaputra No. 10 Tasikmalaya, Jawa Barat.

3. 3. 2.Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap 2013/2014 di bulan Mei. Alokasi waktu disesuaikan dengan Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan.

3. 3. 3.Siklus Penelitian

PTK sebagai penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran dan merupakan satu penelitian yang berkesinambungan, sehingga penelitian ini dilaksanakan melalui tiga siklus. Masing-masing siklus terdapat empat tahapan yang harus dilalui, yaitu: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan; (3) observasi; (4) refleksi.

3. 4. Data dan Sumber Data 3. 3. 1. Data

Suharsimi Arikunto (1993:91) menjelaskan bahwa data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta atau angka yang dapat dijadikan bahan menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Dalam penelitian diperlukan data atau informasi dari sumber data yang jelas sumber dan bentuknya apakah dalam bentuk dokumen tertulis atau tidak, kapan waktu diperolehnya data tersebut dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(29)

35

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

proses tindakan pembelajaran di kelas berlangsung. Berdasarkan jenisnya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa angka-angka diperoleh dari hasil belajar siswa dalam bentuk skor yang diambil dari hasil tes dan kualitatif berupa hasil observasi.

3. 3. 2. Sumber Data

Suharsimi Arikunto (1993: 107) memberikan pengertian mengenai sumber data, bahwa sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan angket atau wawancara dalam penggunaan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak, atau proses sesuatu.

Berdasarkan jenis keperluan sumber data pada penelitian ini, maka sumber data penelitian adalah siswa kelas XI JTGB 2 SMKN 2 Tasikmalaya dan guru Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior SMKN 2 Tasikmalaya pada Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior.

3. 5. Populasi dan Sampel Penelitian 3. 4. 1. Populasi Penelitian

Sudjana (1996: 6) memberikan pendapat bahwa populasi penelitian adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah siswa kelas JTGB 2 SMKN 2 Tasikmalaya tahun ajaran 2013/2014.

3. 4. 2. Sampel Penelitian

(30)

36

Gebby Rovinda, 2014

disebut dengan sampel subjek atau sampel penelitian. Pendapat ini didukung oleh Sunarto (1987: 2) yang mengemukakan bahwa sampel ialah bagian yang diteliti melalui cara tertentu untuk mewakili keseluruhan kelompok populasi.

Sampel penelitian yang digunakan Peneliti adalah siswa JTGB yang sedang mengikuti Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan yaitu kelas XI JTGB 2. Alasan Peneliti memilih kelas XI JTGB 2 karena di kelas ini kemampuan siswa lebih beragam dan relatif tertinggal pada Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangun dibandingkan dengan kelas JTGB 1 dan 3.

3. 6. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 3. 5. 1. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2010) memberikan pendapat mengenai instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh Peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Adapun instrumen penelitian yang digunakan Peneliti adalah dengan tes sebagai instrumen utamanya.

Suharsimi Arikunto (2010) menjelaskan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Tes yang diberikan berupa tes pilihan ganda, responden mengisi lembar jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

3. 5. 2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Perangkat soal pre-test, digunakan untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum dilakukan tindakan pembelajaran multimedia audio visual. Soal

pre-test berupa soal pilihan berganda yang telah disiapkan oleh peneliti.

(31)

37

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

yang diberikan kepada siswa dalam bentuk pilihan berganda dan dalam bentuk

essay. Hasil pre-test dan post-test kemudian akan dibandingkan untuk melihat

perubahan atau kemajuan kemampuan pemahaman siswa setelah tindakan dilakukan.

c. Soal tes psikomotorik yang merupakan tugas untuk melatih kemampuan siswa dalam praktik.

d. Lembar observasi, digunakan untuk memantau aktivitas guru serta memantau siswa. Dari hasil pengamatan dapat ditemukan kelemahan atau kekurangan sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk memperbaiki tindakan pada siklus berikutnya.

e. Dokumentasi, dapat berupa foto atau video. f. Wawancara dengan guru dan siswa.

g. Angket, disusun Peneliti untuk mengetahui respons siswa terhadap multimedia dalam pembelajaran.

3. 7. Teknik Analisis Data

Apabila pengumpulan data sudah dilakukan, data terkumpul harus diolah dan dianalisis. Penganalisisan data dimaksudkan untuk membantu peneliti dalam memecahkan masalah penelitian. Berikut ini cara mengolah data yang Peneliti gunakan:

1. Validitas tes

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2003: 65). Uji validitas tes pada penelitian ini menggunakan judgment ahli. Adapun lembar judgment expert atau melalui pertimbangan para ahli, dalam hal ini adalah guru mata pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan. Lembar judgment dapat dilihat pada lampiran hal..

2. Hasil belajar (tes)

(32)

38

Gebby Rovinda, 2014

dengan menggunakan media pembelajaran multimedia audio visual merupakan tujuan akhir dari penelitian ini, maka data hasil belajar diukur dari nilai tes.

Langkah – langkah menganalisa data kuantitatif hasil prestest dan post-test yaitu sebagai berikut :

1) Pemberian skor terhadap jawaban dari siswa. Tiap-tiap soal dari siswa diberikan skor sesuai dengan ketepatan menjawab soal.

2) Penilaian terhadap siswa, yaitu setelah penskoran tiap butir jawaban langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor masing-masing siswa.

3) Pengelompokkan nilai tes dengan rentang nilai tertentu, setelah melakukan penilaian terhadap tes kepada siswa lalu dilanjutkan dengan pengelompokkan nilai dengan kriteria tertentu. Hal ini bermaksud untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian ranah kognitif siswa.

No. Rentang Nilai Kategori Kelulusan

1 95 - 100 Lulus amat baik 2 85 – 94 Lulus baik 3 75 – 84 Lulus cukup

4 < 75 Belum lulus

Data nilai tes individu setiap siswa dikelompokkan berdasarkan pencapaian standar kelulusan nilai kriteria ketuntasan minimal (selanjutnya disebut KKM) untuk Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior bangunan di SMKN 2 Tasikmalaya yaitu 75. Siswa dengan nilai di bawah 75 berarti belum memenuhi KKM.

Data hasil pengolahan nilai tes kemudian diinterpretasikan pada Indeks Prestasi Kelompok (IPK) agar dapat menunjukkan kenaikan kemampuan siswa

Tabel 3.1. Kriteria Kelulusan Nilai Individu Siswa

(33)

39

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

pada aspek kognitif disiklus yang diterapkan, adapun interpretasinya sebagai berikut :

No. Rentang Nilai Kategori Kelulusan

1 00,00 – 30,00 Sangat rendah 2 31,00 – 54,00 Rendah 3 55,00 – 74,00 Sedang 4 75,00 – 89,00 Tinggi 5 90,00 – 100,0 Sangat tinggi

Efektivitas pembelajaran menguasai Mata Pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior bangunan dengan penerapan media multimedia audio visual dapat diketahui dengan cara melihat peningkatan hasil belajar dari proses pembelajaran. Peningkatan hasil proses belajar diperoleh dengan cara menghitung

gain termomalisasi (N-gain). Gain ternomalisasi (N-gain) diformulasikan dalam

bentuk persamaan sebagai berikut ini :

Sedangkan katagori gain ternomalisasi adalah sebagai berikut ini :

Skor N-gain Kriteria Normalized Gain

0,70 < N-gain Tinggi

0,30 ≤ N-gain ≤ 0,70 Sedang N-gain < 0,3 Rendah

Tabel 3.3. Kriteria Normalized Gain

Sumber : Panggabean (Haryanto, 2009:48)

Tabel 3.2. Interpretasi IPK Aspek Kognitif

(34)

40

Gebby Rovinda, 2014

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

%

3. Keterlaksanaan pembelajaran (lembar observasi)

Data observasi yang dilakukan teman sejawat, guru, dan Peneliti sendiri serta angket sebagai hasil data pelengkap yang diolah secara kualitatif dengan menggunakan lembar observasi. Dengan cara pengolahan keterlaksanaan pembelajaran sebagai berikut:

Keterangan:

P : Jumlah √ pada kolom lembar observasi N : Jumlah keseluruhan kolom lembar observasi

Presentase rata-rata (%) Kriteria

0,00 – 24,90 Sangat kurang

25,00 -37,50 Kurang

37,50 – 62,50 Sedang

62,50 – 87,50 Baik

87,60 – 100,00 Sangat baik

4. Analisis angket respon siswa

Respon siswa terhadap komponen kegiatan pembelajaran dikelompokkan dalam kategori sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Trianto (2008: 173) menjelaskan bahwa hasil angket respon siswa dianalisis dengan persentase setiap jawaban siswa, dengan rumus sebagai berikut:

Tabel 3.4. Kriteria keterlaksanaan pembelajaran

(35)

41

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi. Keterangan:

PRS : Persentase respon siswa X : Skor angket respons siswa N : Skor maksimal

Presentase rata-rata (%) Kriteria

90% ≤ P ≤ 100% Sangat baik

80% ≤ P ≤ 90% Baik

65% ≤ P ≤ 80% Cukup Baik

55% ≤ P ≤ 65% Rendah

0% ≤ P ≤ 55% Sangat rendah

Tabel 3.4. Kriteria respons angket

(36)

Gebby Rovinda, 2014

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1 KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas di Jurusan Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Tasikmalaya dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Siswa JTGB kelas XI memberikan respon yang baik terhadap pembelajaran

multimedia audio visual. Terlihat bahwa hasil angket siswa rata-rata berada di atas 80% yang berarti siswa menerima dengan baik media pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran Penerapan Desain Interior dan Eksterior Bangunan.

2. Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas di kelas XI JTGB SMKN 2 Tasikmalaya, menunjukkan bahwa setiap siklus terjadi peningkatan hasil belajar siswa, yaitu:

A. Siklus 1 dari hasil pre-test rata-rata 59,8 nilai siswa naik menjadi 75,9 B. Siklus 2 dari hasil pre-test kelulusan siswa 65,78, nilai rata-ratanya naik

menjadi 83,22.

C. Siklus 3 dari rata-rata nilai pre-test siswa 67,17 nilai siswa naik menjadi 86,52. Pada siklus 3 mayoritas siswa telah mempunyai nilai akhir pada kategori lulus amat baik.

D. N-gain setiap siklus meningkat dari siklus 1 0,40, siklus 2 0,51, dan siklus 3 menjadi 0,59.

E. Multimedia pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran dinilai dapat meningkatkan hasil belajar, menyajikan materi belajar secara lengkap, menarik, dan mudah dipahami oleh siswa.

F. Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan dari PTK adalah suasana pembelajaran, keadaan siswa, dan kemampuan Peneliti/guru dalam melakukan pengelolaan kelas.

(37)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

audio visual dapat diterima dengan jelas oleh siswa, baik siswa yang duduk di depan maupun di belakang.

5. 2 SARAN

1. Penerapan multimedia pembelajaran audio visual dapat dijadikan sumber belajar alternatif yang efektif untuk pembelajaran di kelas, sebagai sarana untuk menunjang kesiapan pemahaman siswa sebelum praktik.

2. Peran guru pada pembelajaran menggunakan multimedia audio visual tetap menjadi penentu keberhasilan pembelajaran, peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator yang mengarahkan dan memberikan bimbingan kepada siswa selama proses pembelajaran. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian multimedia pembelajaran audio visual diperlukan beberapa tindakan pengkondisian seperti mengubah layout kelas agar audio terdengar secara menyeluruh dan siswa dapat fokus pada proses belajar.

3. Desain multimedia pembelajaran yang dirancang dengan tampilan menarik, menggunakan teks dan suara yang jelas. Selain itu, penggunaan visual gambar dan audio suara dalam multimedia harus relevan dengan indikator belajar agar mampu menggambarkan proses nyata secara jelas.

(38)

Gebby Rovinda, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Zulfina. 2012. Upaya Peningkatan Kemampuan Menggambar Pada

Mata Pelajaran Menggambar Bangunan Gedung 2 Melalui Metode Tutor Sebaya. Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI

Bandung: Tidak Diterbitkan.

Ali, Mohammad. 2010. Metodologi dan Aplikasi Riset Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Cendikia Utama.

Amirin, Tatang M. 2011. Taksonomi Bloom Versi Baru. [Online] Tersedia :

http://tatangmanguny.wordpress.com/2011/02/03/taksonomi-bloom-versi-baru-2/ [27 Juni 2014]

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi

Revisi II). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.

Arisza, D., et al. 2013. Interior Rumah Mungil Simpel Minimalis. Jakarta: Griya Kreasi.

Daryanto. 1993. Media Visual untuk Pengajaran Teknik .Bandung: Tarsito. Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. (1983). Media belajar dan kesulitan-kesulitan belajar.

Bandung: Tarsino.

Hamalik. 1994. Media Pendidikan. Bandung : Citra Aditya Bakti

Ihsanudin, Muhamad. 2013. Penggunaan Peta Konsep Berbantuan Multimedia

Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa SMP. Skripsi

Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA-UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press

Kemp, J.E. dan Dayton, D.K. 1985. Planning and Producing Instructional Media. Cambridge: Harper & Row Publishers, New York.

Kusumah, W dan Dwitagama, D. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks.

Mulyono, Asep. 2013. Penerapan Multimedia Pembelajaran untuk Meningkatkan

(39)

Gebby Rovinda, 2014

PEMBELAJARAN MULTIMEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN DESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN DI SMKN 2 TASIKMALAYA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Gaung Persada Press

Munir. 2005. Aplikasi Multimedia Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Nugraha, Gusti. 2012. Pengertian Dan Tujuan Dari Belajar. [Online]. Tersedia:

http://Sainsmatika.Blogspot.Com/2012/03/Pengertian-Dan-Tujuan-Dari-Belajar-Dan.Html [9 April 2014]

Nuraeni, Rakhmi. 2011. Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Audio

Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Standar Kompetensi Menggambar Konstruksi Lantai dan Dinding. Skripsi

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Pratiwi, Sri Novianthi. 2011. Model Pembelajaran Incuiry Wheel untuk

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Menggambar Dekorasi Interior Di SMKN 6 Bandung. Skripsi Jurusan

Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK-UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Rahadi. 2003. Karakteristik Media Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia. Sadiman, A.S. 1993. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Sadiman, Arif. S. 2005. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sadiman, Dkk. 2002. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenadal Media Group. Seminar Internasional Membangun Pendidikan Berkualitas. 2009.

Mengembangkan Pendidikan Unggul dan Bertaraf Internasional.

Bandung: UPI Press Bandung.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2010. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(40)

Gebby Rovinda, 2014

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunarto. 1987. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Depdikbud.

Susanto, Eko. 2013. Tujuan Belajar. [Online]. Tersedia:

http://Eccozoezanto.Blogspot.Com/2013/04/Tujuan-Belajar.Html [9 April 2014]

Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Suyanto, M. 2003. Multimedia alat untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Suyitno, Imam. 2011. Cara Mudah Dalam Perencanaan Penelitian Tindakan

Kelas. Bandung: PT. Refika Aditama.

Undang, Gunawan. 2009. Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Sayagatama.

Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Winkel. 1993. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia. Wiriaatmadja, Rochadi. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT.

Gambar

Gambar 3.1. PTK Model Kemmis dan Taggart (1988) Sumber: Gunawan, 2009
Gambar 3.2.  Rancangan Kegiatan PTK
Tabel 3.1. Kriteria Kelulusan Nilai Individu Siswa
Tabel 3.2. Interpretasi IPK Aspek Kognitif
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia sebagian besar adalah usia 5-6 tahun (30%), jenis kelamin sebagian besar perempuan (57,5%), sebagian besar suku Batak (42,5%),

[r]

dirasakan anak-anak usia prasekolah saat dilakukan tindakan pemasangan infus. yang dirawat di

Sugiyono (2011: 335) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

Mengetahui seberapa besar nilai aliran daya pada motor induksi lima phasa. Mengetahui seberapa besar nilai effisiensi dan torsi pada motor

Tahapan Penulisan meliputi langkah-langkah pembuatan sebuah Homepage mulai dari tahap menentukan struktur navigasi, perancangan tampilan, cara upload Homepage ke web server

Storyboard Multimedia Pembelajaran IPA Terpadu pada Tema Pencemaran Lingkungan ……… 198.