• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BIOLOGI SMA PADA MATERI SEL, JARINGAN TUMBUHAN, JARINGAN HEWAN, SISTEM GERAK MANUSIA, DAN SISTEM PEREDARAN DARAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KELAYAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BIOLOGI SMA PADA MATERI SEL, JARINGAN TUMBUHAN, JARINGAN HEWAN, SISTEM GERAK MANUSIA, DAN SISTEM PEREDARAN DARAH."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAYAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BIOLOGI SMA PADA MATERI SEL, JARINGAN TUMBUHAN, JARINGAN HEWAN,

SISTEM GERAK MANUSIA, DAN SISTEM PEREDARAN DARAH SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh Gina Angelina

0900137

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS KELAYAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BIOLOGI SMA PADA MATERI SEL, JARINGAN TUMBUHAN, JARINGAN HEWAN,

SISTEM GERAK MANUSIA, DAN SISTEM PEREDARAN DARAH

Oleh Gina Angelina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Gina Angelina 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

GINA ANGELINA

ANALISIS KELAYAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BIOLOGI SMA PADA MATERI SEL, JARINGAN TUMBUHAN, JARINGAN HEWAN,

SISTEM GERAK MANUSIA, DAN SISTEM PEREDARAN DARAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Drs. H. Dadang Machmudin, M.Si. NIP. 196205051987031003

Pembimbing II

Dr. Didik Priyandoko, M. Si. NIP. 196912012001121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

(4)

Analisis Kelayakan Multimedia Interaktif Biologi SMA pada Materi Sel, Jaringan Tumbuhan, Jaringan Hewan, Sistem Gerak Manusia, dan Sistem

Peredaran Darah ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan multimedia interaktif biologi SMA pada materi sel, jaringan tumbuhan, jaringan hewan, sistem gerak manusia, dan sistem peredaran darah, ditinjau dari aspek media dan aspek pedagogik. Multimedia interaktif yang dianalisis adalah tiga Compact Disc (CD) interaktif biologi SMA yang ditentukan secara purposive sampling. Kriteria pemilihan CD interaktif yang dianalisis yaitu CD interaktif merupakan keluaran perusahaan atau instansi, CD interaktif digunakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan dipasarkan di kota Bandung, CD interaktif berisi kelima materi yang dianalisis yaitu materi sel, jaringan tumbuhan, jaringan hewan, sistem gerak manusia, dan sistem peredaran darah, dan isi CD interaktif berbentuk file digital berformat flash. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase aspek media adalah 75,15% dan hal ini berarti bahwa multimedia interaktif yang dianalisis tergolong baik dan layak digunakan, sedangkan persentase aspek pedagogik adalah 57,55% dan hal ini berarti multimedia interaktif yang dianalisis tergolong cukup baik dan cukup layak digunakan.

Kata Kunci : Kelayakan, Multimedia Interaktif, Aspek Media, Aspek Pedagogik,

(5)

Feasibility Analysis of High School Biology Interactive Multimedia in The Topic of Cell, Plant Tissue, Animal Tissue, Human Musculoskeletal

System and Circulatory System ABSTRACT

The purpose of this study was to find out the feasibility of high school biology interactive multimedia in the topic of cell, plant tissue, animal tissue, human musculoskeletal system and circulatory system as seen from media and pedagogic aspects. Interactive multimedia analyzed in this study were three high school biology Compact Disc (CD) interactive that determined with purposive sampling. The criteria of choosing CD interactive were CD interactive produced by firm or institution, used in high school and marketed in Bandung, CD interactive contains five topics that were analyzed, they were cell, plant tissue, animal tissue, human musculoskeletal system, and circulatory system, and content of CD interactive in flash format. The method of this study was descriptive method. The instrument used was a sheet of observation. The result of the analyses showed that percentage of media aspect was 75,15%, it means that interactive multimedia which were analyzed belong to good category and feasible to use, while percentage of pedagogic aspect was 57.55%, it means interactive multimedia which were analyzed belong to good enough category and feasible enough to use.

(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Tujuan ... 6

E. Manfaat ... 6

BAB II MULTIMEDIA INTERAKTIF BIOLOGI SMA KELAS XI A. Media Pembelajaran ... 8

B. Multimedia interaktif ... 10

C. Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran... 15

D. Analisis Multimedia Interaktif ... 16

E. Analisis Materi Biologi SMA kelas XI ... 22

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ... 47

B. Metode Penelitian ... 47

C. Definisi Operasional ... 48

D. Instrumen Penelitian ... 49

E. Teknik Pengambilan Data ... 51

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 53

(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 60

B. Pembahasan ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 109

B. Saran ... 110

DAFTAR PUSTAKA ... 111

(8)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Ruang lingkup mata pelajaran Biologi di SMA/ MA mencakup aspek organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan, dan manusia (BNSP, 2006). Hal ini memperlihatkan bahwa kebanyakan materi SMA terdiri dari materi-materi yang berhubungan dengan fenomena yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup.

(9)

2

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen sumber belajar yang penting. Keberadaannya turut menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Latuheru dalam Kurniawati (2011) menyatakan bahwa media pembelajaran mampu menyajikan data yang kuat dan terpercaya akan sesuatu hal atau kejadian dan menguatkan informasi. Selain itu, media pembelajaran berguna untuk menarik minat siswa terhadap materi pembelajaran serta meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang disajikan tersebut. Penggunaan media pembelajaran diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar siswa yang akan berdampak pada hasil belajar dan prestasi belajar siswa.

Perkembangan teknologi dan informasi terjadi dengan sangat cepat dan signifikan. Perkembangan tersebut memicu perkembangan di bidang lainnya dan mengakibatkan terjadinya perubahan, salah satunya di bidang pendidikan. Perkembangan yang mengarah kepada perkembangan teknologi pembelajaran menuntut sekolah dan guru memenuhi tuntutan perkembangan pengajaran yang mencakup materi, metode, dan medianya. Perkembangan teknologi dalam pembelajaran sangat dirasakan pada media pembelajaran. Salah satunya yaitu penggunaan media pembelajaran berbasis komputer. Keberadaan hardware

maupun software pembelajaran berperan dalam proses percepatan transformasi pengetahuan antara guru dan siswa serta informasi itu sendiri (Rasyid, 2008)

Salah satu perkembangan dari pembelajaran berbasis komputer adalah lahirya multimedia interaktif yang digunakan sebagai media pembelajaran. Multimedia interaktif menggabungkan berbagai media untuk menyampaikan informasi dan memberikan keleluasaan bagi penggunanya untuk mengontrol penyampaian informasi tersebut. Gabungan multimedia dan komputer dapat menghadirkan interaktivitas dalam pembelajaran. Komunikasi aktif antar berbagai komponen pembelajaran dapat tercipta dan pembelajaran menjadi lebih dinamik (Waryanto, 2008).

(10)

pembelajaran dapat dikurangi, meningkatkan kualitas belajar siswa dan proses belajar mengajar dapat dilakukan kapan saja, serta dapat memfokuskan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran. Penggunaan multimedia interaktif meningkatkan kualitas belajar dan mengajar. Multimedia interaktif telah mengembangkan proses pembelajaran dan pengajaran ke arah yang lebih dinamik. Siswa pun dapat merasakan pengalaman belajar yang berbeda. Pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif. Keterbatasan waktu dan tempat dapat pula diatasi. Fitriani et al. (2013) juga menambahkan bahwa keuntungan penggunaan multimedia dalam pembelajaran dapat membantu siswa dalam memahami konsep abstrak dengan lebih mudah. Multimedia juga memberikan kesan positif kepada guru karena dapat membantu guru menjelaskan materi dan meningkatkan motivasi siswa.

(11)

4

Hasil penelitian Rasyid dan Sumintono, di atas memperlihatkan bahwa selain guru menemukan kesulitan dalam menggunakan multimedia interaktif, diketahui pula bahwa belum semua sekolah memiliki sarana dan prasarana yang mendukung penggunaan multimedia interaktif serta belum semua sekolah pula memiliki multimedia interaktif itu sendiri. Padahal, hal tersebut seharusnya dapat diatasi dengan adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan. DAK merupakan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk mendanai dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas nasional. Salah satu pemanfaatan DAK bidang pendidikan ini yaitu digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana peningkatan mutu pendidikan (Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

(12)

kurang. Selain itu, Trikusyanti dan Ruwanto (2010) yang melakukan penelitian berupa analisis isi media pembelajaran fisika berbasis komputer produksi pustekkom Depdiknas juga menemukan adanya kesalahan konsep.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, terlihat bahwa pengembangan multimedia interaktif yang digunakan dalam pendidikan terus dilakukan namun masih banyak yang belum memenuhi syarat untuk digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisis kelayakan multimedia interaktif yang digunakan dalam pembelajaran biologi SMA. Adapun judul penelitiannya yaitu Analisis Kelayakan Multimedia Interaktif Biologi SMA pada Materi Sel, Jaringan Tumbuhan, Jaringan Hewan, Sistem Gerak Manusia, dan Sistem Peredaran Darah.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kelayakan

multimedia interaktif biologi SMA pada materi sel, jaringan tumbuhan, jaringan hewan, sistem gerak manusia, dan sistem peredaran darah dilihat dari aspek media dan aspek pedagogik?”

Untuk memudahkan penelitian, permasalahan dapat dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Bagaimana kemudahan penggunaan program multimedia interaktif?

2. Bagaimana kualitas elemen penyusun multimedia interaktif meliputi media visual, audio, dan interaktivitas?

3. Bagaimana kualitas isi materi yang disajikan multimedia interaktif meliputi kebenaran isi materi dan kesesuaian isi dengan kurikulum yang berlaku? 4. Apakah multimedia interaktif memiliki kelayakan dari segi media dan segi

(13)

6

C. Batasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah, maka peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Multimedia interaktif yang dianalisis adalah multimedia interaktif pembelajaran yang dikemas dalam Compact Disk (CD) yang dikeluarkan oleh perusahaan atau instansi yang digunakan di sekolah dan dipasarkan ke masyarakat umum, multimedia interaktif berformat flash, serta multimedia interaktif memuat materi struktur dan fungsi sel, struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, struktur dan fungsi jaringan hewan, sistem gerak pada manusia, dan sistem peredaran darah. Semua materi dapat dikemas dalam satu CD atau dalam beberapa CD.

2. Analisis kelayakan multimedia interaktif yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan penilaian kelayakan secara teoritis dengan melihat kelayakan multimedia interaktif dari dua aspek, yaitu aspek media dan aspek pedagogik. D. Tujuan

Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan multimedia interaktif biologi SMA pada materi sel, jaringan tumbuhan, jaringan hewan, sistem gerak manusia, dan sistem peredaran darah yang ditinjau dari aspek media dan aspek pedagogik.

E. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru

Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kelayakan multimedia interaktif biologi, memberikan informasi mengenai multimedia interaktif pembelajaran yang baik, dan memberikan pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang berkualitas.

(14)

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kelayakan multimedia interaktif pembelajaran. Siswa pun bisa mendapatkan media pembelajaran yang baik.

3. Bagi pencipta media

Penelitian ini dapat memberikan informasi untuk membuat dan mengembangkan media pembelajaran berupa multimedia interaktif yang baik sehingga pembelajaran yang baik, menarik, dan interaktif dapat tercipta. 4. Bagi peneliti lain

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh multimedia interaktif biologi SMA yang dikemas dalam Compact Disk (CD), yang disebut CD interaktif biologi, yang ditemukan di sekolah menengah atas (SMA) maupun toko-toko yang menyediakan CD interaktif biologi SMA di Kota Bandung. Sedangkan sampel pada penelitian ini adalah CD interaktif biologi materi sel, jaringan tumbuhan, jaringan hewan, sistem gerak manusia dan sistem peredaran darah yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya oleh peneliti. Teknik pengambilan sampel seperti ini disebut purposive sampling atau sampel bertujuan,

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian ini, yaitu CD interaktif merupakan keluaran perusahaan atau instansi, CD interaktif digunakan di sekolah dan dipasarkan ke masyarakat umum, CD interaktif berisi kelima materi yang dianalisis yaitu materi sel, jaringan tumbuhan, jaringan hewan, sistem gerak manusia, dan sistem peredaran darah, dan isi CD interaktif berbentuk file digital berformat flash. Berdasarkan kriteria ini, dari 12 CD interaktif biologi yang ditemukan, ditetapkan tiga CD interaktif Biologi SMA untuk menjadi sampel penelitian. CD interaktif yang terpilih tersebut selanjutnya disebut sebagai CD A, CD B, dan CD C dalam penelitian ini.

B. Metode Penelitian

(16)

kelayakan multimedia interaktif tersebut dilihat dari aspek media dan aspek pedagogik tanpa melibatkan guru dan siswa. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian besar yang terbagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama, yaitu penelitian yang peneliti lakukan, yaitu penelitian yang hanya menganalisis kelayakan multimedia interaktif secara teoritis dilihat dari aspek media dan aspek pedagogik tanpa melibatkan siswa dan guru. Sedangkan kelompok kedua, yaitu penelitian yang menganalisis kelayakan multimedia interaktif dengan melibatkan pendapat guru dan siswa sebagai pengguna multimedia interaktif tersebut.

C. Definisi Operasional

1. Analisis kelayakan multimedia interaktif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penilaian kelayakan multimedia interaktif dengan melihat kelayakan dari aspek-aspek yang menjadi kriteria penilaian multimedia interaktif, yaitu aspek media dan aspek pedagogik. Penilaian multimedia interaktif menggunakan instrumen berupa lembar observasi penilaian multimedia interaktif yang dibuat peneliti yang telah melalui judgment oleh dosen yang menekuni tentang media dan dosen yang menekuni tentang pedagogik. Aspek media terdiri dari lima sub aspek yaitu technical quality (elemen-elemen teknis dari multimedia interaktif), usability (kemudahan menggunakan multimedia interaktif), elemen media visual (penyajian informasi yang berkaitan dengan indra penglihatan), elemen media audio (penyajian informasi yang berkaitan dengan indra pendengaran), dan interaktivitas (komunikasi dua arah antara multimedia dengan pengguna.). Aspek pedagogik terdiri dari dua sub aspek, yaitu sub aspek pembelajaran (penyajian informasi yang menunjang proses belajar) dan sub aspek standar isi (kebenaran informasi dan kesesuaian informasi dalam multimedia interaktif dengan standar pada kurikulum yang berlaku).

(17)

49

interaktif dikemas dalam bentuk CD (Compact Disk) yang berisi materi biologi SMA, yaitu struktur dan fungsi sel, struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, struktur dan fungsi jaringan hewan, sistem gerak pada manusia, dan sistem peredaran darah. CD interaktif biologi didapat dari sekolah menengah atas (SMA) atau toko-toko yang menyediakan multimedia interaktif biologi di Kota Bandung.

D. Instrumen Penelitian

(18)
[image:18.595.108.518.165.751.2]

Tabel. 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Multimedia Interaktif

No. Aspek Indikator Deskripsi Item Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Aspek Media 1 Technical

Quality (Kualitas Media secara Teknis)

a. Portabilitas Kemampuan multimedia

interaktif digunakan pada berbagai macam jenis sistem operasi (Windows, Mac, dan Linux)

1

4

b. Instalasi Kemudahan proses instalasi. 2

c. Kelancaran pengoperasian

Kemampuan software berjalan lancar tanpa hambatan seperti

hang/crash pada saat digunakan 3

d. Dokumentasi Keberadaan petunjuk

penggunaan serta kelengkapan

dan kejelasan petunjuk

penggunaan.

4

2 Usability (kemudahan penggunaan multimedia interaktif)

a. Konsistensi Konsistensi posisi navigasi, bentuk navigasi, dan bentuk tombol serta warna dan fungsi

pada setiap screen 5 1

3 Elemen Media Visual (penyajian informasi yang berkaitan dengan indra penglihatan)

a. Teks Keterbacaan teks yang meliputi

penilaian ukuran huruf, jenis huruf, dan jumlah kalimat pada satu screen

6

3 b. Keselarasan

warna teks dan

background

Ketepatan pemilihan warna teks

dan background. 7

c. Ilustrasi (gambar, video animasi)

Kualitas ilustrasi (gambar, video, dan animasi) baik dalam segi peletakan, ukuran, warna dan pencahayaan

8

4 Elemen Media Audio (penyajian informasi yang berkaitan dengan indra pendengaran).

a. Narasi Kualitas narasi meliputi suara bersih, kejelasan intonasi dan artikulasi, serta tempo bicara.

9

3

b. Sound effect Ketepatan jenis sound effect

yang digunakan sehingga tidak mengganggu konsentrasi.

10

c. Backsound Ketepatan pemilihan backsound

yang digunakan yaitu yang tidak

mengganggu konsentrasi

pengguna dan tidak menutupi suara narasi

11

(19)

51

E. Teknik Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi penilaian multimedia interaktif. Lembar observasi berisi 20 indikator yang terbagi dalam dua aspek besar yaitu aspek media dan aspek pedagogik. Setiap indikator telah ditetapkannya rubrik penilaiannya. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan oleh tiga orang pengamat atau observer. Satu orang pertama adalah peneliti sendiri dan dua orang lainnya adalah mahasiswa yang

multimedia dengan pengguna

dikontrol sesuai dengan kehendak pengguna

Aspek pedagogik 6 Pembelajaran

(penyajian informasi yang menunjang proses belajar) a. Keselarasan ilustrasi visual dan deskripsi

Keselarasan deskripsi

penjelasan ilustrasi (gambar, animasi, dan video) dengan ilustrasi yang dideskripsikan dan sebaliknya.

13

3 b. Penekanan

pembelajaran

Keberadaan penekanan

informasi penting berupa pemberian warna dan ornamen pembeda.

14

c. Evaluasi Kesesuaian soal latihan dengan

Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang berlaku. 15

7 Standar Isi (kebenaran informasi dan kesesuaian informasi dalam multimedia interaktif dengan standar pada kurikulum yang berlaku) a. Kebenaran informasi

Kesesuaian informasi pada multimedia interaktif dengan informasi yang diterima secara

ilmiah, dengan cara

mencocokkan informasi pada multimedia interaktif dengan informasi pada buku acuan.

16

[image:19.595.107.517.92.625.2]

5 b. Kebenaran

gambar

Kesesuaian gambar dengan objek aslinya serta kebenaran dan kelengkapan keterangan gambar

17

c. Kebenaran animasi

Kebenaran informasi, ilustrasi dan simulasi dari animasi serta kelengkapan informasi pada animasi. 18 d. Kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku

Kesesuaian informasi dengan

Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar yang berlaku 19

e. Tujuan pembelajaran

Kesesuaian tujuan pembelajaran pada multimedia dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang berlaku dan disampaikan secara tertulis.

20

(20)

memahami multimedia interaktif dan materi biologi. Pengamat kedua dan ketiga memberikan penilaian dengan cara yang sama dengan pengamat pertama hanya saja pengamat kedua dan ketiga diberi informasi tambahan berupa hasil analisis pengamat pertama tanpa memperlihatkan perolehan skor yang diberikan pengamat pertama. Pengambilan data dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: 1. Menganalisis aspek media yang meliputi sub aspek technical quality,

usability, elemen media visual, elemen media audio, dan interaktivitas pada ketiga multimedia interaktif yang dianalisis. Setiap sub aspek terdiri dari beberapa indikator. Analisis dilakukan dengan cara melihat tayangan CD dan menilai setiap komponen yang menjadi bahan penilaian pada setiap screen di setiap CD, kecuali komponen-komponen yang keberadaanya tidak di setiap

screen.

2. Menganalisis aspek pedagogik yang meliputi sub aspek pembelajaran dan standar isi ketiga multimedia interaktif yang dianalisis. Setiap sub aspek terdiri dari beberapa indikator. Analisis dilakukan dengan cara yang sama pada seperti yang dilakukan pada aspek media, yaitu dengan melihat tayangan setiap screen dan memberikan penilaian. Namun, pada indikator kebenaran informasi, kebenaran gambar, kebenaran animasi, dan kesesuaian dengan kurikulum yang berlaku, analisis dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda, yaitu sebagai berikut:

a. Menganalisis kebenaran informasi dilakukan dengan mencocokkan informasi yang ada pada multimedia interaktif dengan informasi yang ada pada buku yang dijadikan acuan.

b. Menganalisis kebenaran gambar dilakukan dengan mencocokkan gambar yang ada pada multimedia interaktif dengan gambar yang ada pada buku yang dijadikan acuan.

(21)

53

d. Menganalisis kesesuaian informasi yang ada pada multimedia interaktif dengan kurikulum yang berlaku dilakukan dengan terlebih dahulu membuat indikator berdasarkan standar kompetensi, kemudian ditentukan materi pokok yang mendukung tercapainya indikator. Setelah itu, mengecek kesesuaian materi yang ada pada multimedia interaktif dengan materi pokok yang telah ditentukan.

3. Menganalisis dan membandingkan hasil analisis aspek media dan aspek pedagogik.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Memeriksa hasil pengisian lembar observasi penilaian multimedia interaktif

2. Data kuantitatif yang diperoleh berdasarkan bobot skor yang telah ditetapkan, selanjutnya dianalisis dengan statistika deskriptif.

3. Hasil perhitungan data kuantitatif menghasilkan suatu nilai dan nantinya dapat diinterpretasikan menggunakan skala interpretasi.

Penilaian kelayakan multimedia interaktif menggunakan lembar observasi. Lembar observasi dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran rating scale. Menurut Sugiyono (2011), skala pengukuran ini menghasilkan data mentah berupa angka yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Rentang angka yang digunakan yaitu 0-4. Setiap angka memiliki arti masing-masing yang telah ditentukan sebelumnya. Perolehan skor dihitung dengan rumus:

Keterangan :

P = angka persentase

Skor perolehan = skor setiap jawaban dari responden dijumlahkan

(22)

Tabel 3.2 Interpretasi Skor Hasil Analis Multimedia interaktif Persentase (%) Kriteria

0-20 Sangat tidak baik

21-40 Tidak baik

41-60 Cukup

61-80 Baik

81-100 Sangat baik

(Sugiyono dalam Trisanti & Sanjaya, 2013) Kualitas multimedia interaktif dikatakan baik dan dapat dikatakan layak apabila persentasenya lebih dari atau sama dengan 61% dari semua aspek. Interpretasi skor hasil analisis menjadi data kualitatif dapat lebih jelas diketahui dengan menggunakan garis kontinum seperti pada Gambar 3.2 di bawah ini.

G. Prosedur penelitian

Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

1. Pra persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan studi literatur dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan analisis kelayakan multimedia Sangat Tidak

Baik

Kurang Baik Cukup Baik Sangat Baik

20% 60% 80%

[image:22.595.115.514.208.602.2]

0% 40% 100%

(23)

55

merencanakan segala macam kegiatan yang akan dilaksanakan dan hal-hal yang diperlukan dalam penelitian analisis kelayakan multimedia interaktif pada materi sel, jaringan tumbuhan, jaringan hewan, sistem gerak manusia, dan sistem peredaran darah manusia dalam sebuah proposal.

2. Persiapan

a. Menyusun instrumen berupa lembar observasi penilaian multimedia interaktif. Lembar observasi terbagi dalam dua aspek penilaian, yaitu aspek media dan aspek pedagogik. Setiap aspek terbagi dalam beberapa sub aspek dan setiap sub aspek terbagi dalam beberapa indikator.

b. Melakukan judgment instrumen. Judgment instrumen dilakukan oleh dosen yang menekuni tentang media dan dosen yang menekuni tentang pedagogik. Setelah melakukan judgment, peneliti melakukan diskusi dengan dosen pembimbing terkait hasil judgment, berupa identifikasi dan pengambilan keputusan untuk menyempurnakan instrumen. Peneliti melakukan perbaikan pada instrumen. Instrumen yang telah diperbaiki, diperlihatkan kembali pada dosen judgment. Setelah itu, peneliti kembali melakukan perbaikan instrumen, yaitu penambahan beberapa indikator di aspek pedagogik. Instrumen yang telah direvisi, diujicobakan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat digunakan oleh observer. Setelah uji coba dilakukan, instrumen penelitian kembali diperbaiki, yaitu adanya perbaikan beberapa rubrik penilaian baik pada aspek media dan aspek pedagogik.

c. Melakukan observasi ke Sekolah Menengah Atas (SMA) dan toko-toko multimedia interaktif biologi di Kota Bandung untuk menginventarisir CD interaktif biologi SMA yang ada. Berdasarkan observasi yang dilakukan ditemukan 12 CD interaktif.

(24)

digunakan di sekolah serta dipasarkan ke masyarakat umum. Berdasarkan kriteria ini, dari 12 CD interaktif biologi yang ditemukan terpilih tiga CD interaktif Biologi SMA yang dianalisis, yang selanjutnya disebut sebagai CD A, CD B, dan CD C.

3. Tahap Pelaksanaan

Analisis kelayakan multimedia interaktif dilakukan oleh tiga orang pengamat atau observer. Satu orang pertama adalah peneliti sendiri dan dua orang lainnya adalah mahasiswa yang memahami multimedia interaktif dan materi biologi. Ketiga observer menganalisis tiga CD interaktif biologi yang telah ditentukan menggunakan lembar observasi penilaian multimedia interaktif yang telah dijudgment sebelumnya. Adapun tahap pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Pengamat pertama menilai kelayakan multimedia interaktif dengan cara menganalisis aspek media dan aspek pedagogik ketiga CD interaktif yang telah ditentukan. Analisis dilakukan dengan menilai komponen-komponen penilaian yang telah ditetapkan dalam indikator, dari setiap screen atau halaman pada multimedia interaktif, kecuali indikator-indikator yang keberadaannya tidak ditemukan di setiap halaman seperti indikator portabilitas, instalasi, dan dokumentasi pada aspek media dan indikator evaluasi pada aspek pedagogik. Indikator yang penilaiannya dilakukan dengan menilai setiap screen dilakukan dengan cara menayangkan CD kemudian menilai komponen yang ditetapkan dalam indikator di setiap

(25)

57

dijalankan. Indikator instalasi menilai kemudahan proses instalasi, sehingga untuk menilai indikator ini cukup dengan memperhatikan proses instalasi. Indikator dokumentasi menilai keberadaan petunjuk penggunaan serta kelengkapan dan kejelasan petunjuk penggunaan, sehingga untuk menilai indikator ini cukup dengan mencari petunjuk penggunaan yang mungkin ada dalam tampilan program atau ada dalam bentuk fisik berupa buku petunjuk penggunaan atau tertera pada cover CD. Indikator evaluasi menilai kesesuaian soal latihan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berlaku, sehingga untuk menilai indikator ini cukup dengan menilai bagian evaluasi berupa soal-soal latihan yang ada pada CD.

b. Indikator kebenaran informasi, kebenaran gambar, kebenaran animasi, dan kesesuaian dengan kurikulum dilakukan dengan cara yang sedikit berbeda dengan indikator lainnya. Indikator kebenaran informasi dilakukan dengan mencocokkan informasi yang ada pada setiap screen dengan informasi yang ada pada buku yang dijadikan acuan. Indikator kebenaran gambar dilakukan dengan mencocokkan setiap gambar yang ada pada CD dengan gambar yang ada pada buku yang dijadikan acuan. Indikator kebenaran animasi dilakukan dengan mencocokkan ilustrasi pada animasi dan informasi yang diberikan animasi dengan ilustrasi dan informasi yang ada pada buku yang dijadikan acuan. Indikator kesesuaian informasi yang ada pada multimedia interaktif dengan kurikulum yang berlaku dilakukan dengan terlebih dahulu membuat indikator berdasarkan standar kompetensi, kemudian ditentukan materi pokok yang mendukung tercapainya indikator. Setelah itu, mengecek kesesuaian materi yang ada pada CD dengan materi pokok yang telah ditentukan.

(26)

analisis dari pengamat pertama, setelah itu baru memberi skor. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah pengamat kedua dan ketiga dalam menganalisis.

4. Tahap Akhir

a. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh

Skor setiap indikator yang diperoleh dari tiga pengamat dijumlahkan dan dirata-ratakan, sehingga diperoleh skor akhir untuk setiap indikator. Selanjutnya, skor setiap indikator diolah menggunakan rumus yang ada pada bagian teknik analisis data pada bab III, sehingga diperoleh angka persentase setiap indikator. Angka persentase dicocokkan dengan kriteria penilaian untuk menentukan kategori kelayakan setiap indikator. Angka persentase setiap indikator dijumlahkan dan dirata-ratakan untuk mendapatkan angka persentase sub aspek. Angka persentase sub aspek dijumlahkan dan dirata-ratakan untuk mendapatkan angka persentase setiap aspek. Pada akhir kegiatan ini, kelayakan CD yang dianalisis dilihat dari aspek media dan aspek pedagogik akan diketahui, dengan cara mencocokkan angka persentase setiap aspek dengan kriteria penilaian.

b. Setelah semua indikator telah ditentukan kelayakannya selanjutnya dilakukan pembahasan untuk menilai kelebihan dan kekurangan dari setiap CD yang dianalisis. Setelah pembahasan masing-masing CD telah dilakukan selanjutnya diambil kesimpulan mengenai kualitas dan kelayakan penggunaan masing-masing CD dalam pembelajaran.

c. Setelah kesimpulan dibentuk, semua hasil penelitian disusun dalam sebuah laporan penelitian.

(27)

59

Studi Pendahuluan

Penyusunan proposal Tahap pra persiapan

Melakukan survei CD interaktif Biologi SMA yang ada di SMA dan

toko-toko yang menyediakan multimedia interaktif di Kota

Bandung

Menentukan CD interaktif yang akan dianalisis

Judgment instrumen

Tahap pelaksanaan

Menganalisis kelayakan CD interaktif menggunakan lembar

observasi

Pengolahan dan analisis data

Membahas hasil analisis

Kesimpulan Tahap akhir

Menyusun instrumen berupa lembar observasi penilaian

multimedia interaktif

Uji coba instrumen

Analisis hasil uji coba instrumen Tahap persiapan

revisi

(28)
[image:28.595.119.507.246.630.2]
(29)

82

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan data, mengenai kualitas multimedia interaktif biologi SMA kelas XI pada materi sel, jaringan tumbuhan, jaringan hewan, sistem gerak pada manusia dan sistem peredaran darah, yang dilihat dari aspek media dan aspek pedagogik, maka dapat disimpulkan bahwa dilihat dari aspek media CD A, CD B, dan CD C masuk dalam kategori baik dan layak untuk digunakan, dengan perolehan rata-rata skor aspek media ketiga CD sebesar 75,15%. Hal ini dikarenakan secara keseluruhan kualitas elemen media yang meliputi media visual, audio, dan interaktivitas dari CD A, CD B, dan CD C masuk dalam kategori baik. Selain itu, kemudahan penggunaan CD A, CD B, dan CD C masuk dalam kategori cukup hingga baik. CD A masuk dalam kategori cukup sedangkan CD B dan CD C masuk dalam kategori baik

(30)

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka saran yang disampaikan penulis adalah sebagai berikut:

1. Ketika melakukan analisis menggunakan lembar observasi penilaian multimedia interaktif terdapat beberapa temuan yang tidak tercantum dalam lembar observasi tersebut. Hal-hal yang ditemukan yaitu adanya kesalahan penulisan serta ukuran huruf keterangan pada gambar kecil. Maka bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian serupa dan ingin menggunakan lembar observasi penilaian multimedia interaktif dalam penelitian ini disarankan untuk mencari referensi tambahan dan melengkapi lembar observasi penilaian multimedia interaktif yang digunakan dalam penelitian ini. 2. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini masih memiliki

banyak kekurangan terutama pada aspek pedagogik. Aspek pedagogik terbagi dalam dua sub aspek yaitu sub aspek pembelajaran dan sub aspek standar isi. Sub aspek pembelajaran terdiri dari tiga indikator, yaitu keselarasan ilustrasi visual dan deskripsi, penekanan pembelajaran, dan evaluasi. Komponen yang dinilai pada indikator keselarasan ilustrasi visual dan deskripsi serta penekanan pembelajaran ternyata lebih cocok dimasukkan dalam aspek media, selain itu komponen-komponen yang dinilai pada aspek pedagogik dirasa masih kurang. Hal-hal seperti hierarki konsep, kesesuaian isi CD dengan tujuan pembelajaran, kesesuaian evaluasi dengan tujuan pembelajaran belum ternilai dengan lembar observasi ini. Oleh karena itu, studi lanjut lembar observasi perlu dilakukan untuk menyempurnakan lembar observasi.

(31)

84

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Amrulloh, R., Yuliani, dan Isnawati. (2013). “Kelayakan Teoritis Media

Pembelajaran Multimedia Interaktif materi mutasi untuk SMA”. Dalam

BioEdu [Online], Vol 2 (2), 3 halaman. Tersedia: http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu. [10 Oktober 2013].

Amsel, S. (2013). Tissues - Epithelium, Muscle, Connective Tissue and Nervous

Tissue. [Online]. Tersedia:

http://www.exploringnature.org/db/detail.php?dbID=21&detID=691 [3 Oktober 2013]..

Arsyad, A. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.

Beck, C.B. (2010). An Introduction to Plant Structure and Development: Plant Anatomy for The Twenty-first Century Second Edition. United Kingdom: Cambridge University Press.

Bilash, O. (2011). Dale's Cone of Experience. [Online]. Tersedia: http://www.educ.ualberta.ca/staff/olenka.bilash/best%20of%20bilash/dalesc one.html [3 Oktober 2013].

Brashers, V.L. (2008). Aplikasi Klinis Patofisiologi: Pemeriksaan & Manajemen. Jakarta: ECG.

Brooker, C. (2009). Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: ECG.

(33)

113

Campbell, N.A., Reece, J.B. Urry, L.A., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., dan Jackson, R.B. (2008a). Biologi Jilid 1 (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga. Campbell, N.A., Reece, J.B. Urry, L.A., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., dan

Jackson, R.B. (2008b). Biologi Jilid 2 (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga. Campbell, N.A., Reece, J.B. Urry, L.A., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., dan

Jackson, R.B. (2008c). Biologi Jilid 3 (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga. Campbell, N.A., Reece, J.B. Urry, L.A., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., dan

Jackson, R.B. (2004). Biologi Jilid 3 (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga. Crozat, S., Hu, O., dan Trigano, P. (1998). A Method for Evaluating Multimedia

Learning Software. [Online]. Tersedia: http://edutice.archives-ouvertes.fr/docs/00/00/18/92/PDF/icmcs99.pdf [19 Mei 2013]

Darsono, H. (2006). Troubleshooting Komputer. Jakarta: Puspa Swara.

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Menengah Tahun 2013. [Online]. Tersedia: http://intranet.sman2bdg.sch.id/bankfile/Data/Dokumen%20Sekolah/DAK/ Kebijakan%20Pelaksanaan%20Program%20DAK%20Dikmen%202013.pdf [10 September 2012].

Fitriani, F. H., Parmin, dan Akhlis, I. (2013). “Pengembangan Media Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Komputer pada Tema Bunyi melalui

Lesson Study Untuk Kelas VIII.” Unnes Science Education Journal. 2, (2): 321-328.

Guilfoile, P. (2008). Deadly Disease and Epidemics: Tetanus. New York: Chelsea House.

(34)

http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/115792-P2003.004%20(1)-Ekokardiografi.pdf [10 September 2013].

Harahap, J.P.S. (2010). Pentingnya Merumuskan Tujuan Dalam Sistem

Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://p4tkmedan.or.id/programkerja/pentingnya%20merumuskan%20pemb elajaran.pdf [20 September 2013].

Haryanto. (2012). Kajian Konseptual Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131656343/KAJIAN%20KONSEPT UAL%20MEDIA%20PEMBELAJARAN.pdf [10 November 2012] Hidayat, B.E. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.

Horne.M.M, dan Swearingen.L.P. (2001). Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan Asam Basa (Edisi Kedua). Jakarta: ECG

Istanti, A., Prasetyo, I. T., Listyorini, D. (1999). Biologi Sel. Malang: UNM. Kadzan, M. K. (2003). Introduction to Plant Tissue Culture. USA: Science

Publisher.

Kurnadi, K. A. (2009). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 1. Bandung: FPMIPA UPI.

Kurnadi, K. A. (2011). Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia 2. Bandung: FPMIPA UPI.

Kurniawati, D. (2011). Analisis media pembelajaran CD interaktif topik "Air Permukaan dan Pemanfaatannya Bagi Aktivitas Manusia" karya Sulton. [Online]. Tersedia: http://mulok.library.um.ac.id [4 Desember 2012]

(35)

115

Mitcell, B.S., dan Peel, S. (2009). Histology: An Ilustrated Colour Text. New York: Chrunchill Livingstone Elsever.

Munadi, Y. (2008). Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung Persada.

Munir. (2012). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Nugrahalia, M., Apriyanti, D., dan Dongoran, H. (2007). Laporan PTK Biologi: Desain dan Teknik Pengelolaan Pembelajaran Menggunakan Multimodel dan Multimedia Untuk Memecahkan Permasalahan Pembelajaran Topik Kajian Metabolisme dan Sel Di Man 1 Medan. [Online]. Tersedia: http://pendkimiadiabermutu.files.wordpress.com/2012/08/4-laporan-pips-2007.doc [28 Oktober 2013].

Nuranti, G. (2012). Analisis Keterbacaan Media Grafis Buku Ajar Biologi Kelas XII pada Pokok Bahasan Metabolisme. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Nurdianti, M. (2012). Identifikasi Efektivitas Gambar Dalam Memperjelas Konsep Evolusi Pada Buku Teks Pelajaran Biologi SMA. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Obwegeser, J.A. (1994). “Bioconvertible screws made of allogenic cortical bone for osteosynthesis following sagittal split ramus osteotomy without postoperative immobilisation”. Journal of Cranio-maxillo-facial Surgery.

22, (2): 63-75.

(36)

Pluta, R.M., Burke, A.E., dan Golub, R.M. (2011) Abdominal Hernia. [Online]. Tersedia: http://jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=900171 [2 Oktober 2013 ]

Raharja, P.C dan Wahyu, W. (2005). Aneka Cara Memperbanyak Tanaman. Jakarta: AgroMedia Pustaka

Ramli, M. (2013). Mengajar Tanpa Paksaan dan Kedzoliman: Pembelajaran

Biologi. [Online]. Tersedia:

http://murniramli.wordpress.com/2013/04/12/mengajar-tanpa-paksaan-dan-kedzoliman-pembelajaran-biologi/ [29 Oktober 2013].

Rasyid, M. R. (2008). Optimalisasi Peran Guru dalam Proses Transformasi Pengetahuan dengan Menggunakan Media Pembelajaran. Dalam Lentera Pendidikan. [Online], Vol. 11 (1), 14 halaman Tersedia: http://ejurnal.uin alauddin.ac.id/artikel/05%20Optimalisasi%20Peran%20Guru%20%20Muha mmad%20Rusydi%20Rasyid.pdf [22 Juni 2013]

Ratini. (2010). Penggunaan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Metro Tahun Pelajaran 2010/2011. Dalam Bioedukasi [Online], Vol 2 (1), 12 halaman. Tersedia:http://www.ummetro.ac.id/file_jurnal/7.%20Ratini%20UM%20Me tro.pdf [17 November 2012].

Redii, U. V. (2003). Multimedia as an Educational Tool. Reddi, U.V. dan Mishra, Sanjaya. Educational Multimedia. New Delhi: Graphic Shield.

Resnick D. K., dan Garfin, S. R. (2005). Vertebroplasty and Kyphoplasty. New York: Tim Hiscock.

(37)

117

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito. (1986). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Saputro, S. A. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif pada Pokok Bahasan relasi dan fungsi untuk siswa SMP Kelas VII.

Tesis Jurusan Pendidikan Matematika FPPMIPA Universitas Negeri

Yogyakarta. [Online]. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/8317. [7 Februari 2013]

Setjo, S., Krtini, E., Saptasari, M., dan Sulisetijono. (2004). Common Textbook

Anatomi Tumbuhan. Malang: UNM.

Shen, M.M. (2013). Miskonsepsi dalam Pembelajaran di Sekolah. [Online]. Tersedia:http://lpmpntb.org/serba_serbi.php?/50/MISKONSEPSI_DALAM _PEMBELAJARAN_DI_SEKOLAH [19 September 2013]

Sloane, Ethel. (2003). Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: ECG.

Stedman. (2005). Kamus Ringkas Kedokteran STEDMAN untuk Profesi Kesehatan. Jakarta: ECG

Stephen, A. (2007). File Privacy: Membongkar Seluk Beluk Pembajakan dan Pencurian di Internet. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Subowo. (2009). Histologi Umum. Jakarta: Sagung Seto.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

(38)

Sumardjo, D. (2009). Pengantar Kimia: Buku Panduan Kuliah Siswa Mahasiswa Kedokteran dan Program 1 Fakultas Bioeksakta: Jakarta: ECG

Sumintono, B., Wibowo, S. A., Mislan, N., dan Tiawa, D. H. (2012). Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pengajaran: Survei pada Guru-guru Sains SMP di Indonesia. Jurnal Pengajaran MIPA 17 (1): 122-131 Sungkono. (2008). Evaluasi Media Pendidikan. [Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/sungkono-mpd/evaluasi-media.pdf [22 November 2012]

Sutopo, A. H. (2011). Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.

Jakarta: Graha Ilmu.

Sutrisno, A. (2012). Kyphoplasty Dan Vesselplasty. [Online]. Tersedia: http://www.medistra.com/index.php?option=com_content&view=article&id =112 [17 September]

Tambayong, Jan. (2000). Patofisiologi Untuk Keperawatan. Jakarta: ECG.

Taufiqoh, P. L., Raharjo, dan Indana, S. “Profil Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia”. Jurnal BioEdu. 1, (2), 1-4.

Tjitrosoepomo, G. (2009). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada Unverity Pers

Tortora, G.J. dan Derrickson, B. (2011a). Principle of Anatomy & Physiology Volume 1 (13th ed.). Hoboken: Wiley.

Tortora, G.J. dan Derrickson, B. (2011b). Principle of Anatomy & Physiology Volume 2 (13th ed.). Hoboken: Wiley.

(39)

119

Tersedia:http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Analisis%20Isi%20Media% 20Pembelajaran%20Berbasis%20Komputer.doc [4 Desember 2012].

Trisanti, D.C. dan Sanjaya, I.G.M. (2013). Pengembangan Media Permainan Stoichio Game pada Materi Pokok Konsep Mol Bagi Siswa SMA Sekolah Berstandar Internasional. Journal of Chemical Education. 2, (2),181-187. Ulfa, M. (2012). “Optimalisasi Hasil Belajar IPA tentang Sistem Gerak pada

Manusia Melalui Metode Diskusi dengan Tehnik Pembelajaran Tutor Sebaya”. Jurnal Dinamka. 3, (1), 20-24.

Vipra, Jay. (2007). Why do babies have more bones than adults?. [Online]. Tersedia: http://articles.timesofindia.indiatimes.com/2007-09-02/open-space/27995066_1_bones-babies-skeleton [10 September 2013.

Wahono, R.S. (2006). Aspek dan Kriteria Penilaian Media Pembelajaran. [Online]. Tersedia: http://romisatriawahono.net [21 November 2012]

Wardani, F.T., Ibrahim, M.Y., dan Zakso, A. (2013). Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. Vol 2 (6), 12 halaman. Tersedia:

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/2166/2107 [20 Oktober 2013].

Waryanto, N.H. (2008). Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Multimedia%20Interaktif%20Da lam%20Pembelajaran.pdf [17 November 2012].

Weller, B. F. (2005). Kamus Saku Perawat Ed. 22. Jakarta: EGC.

Wijaya, I. R. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visualisasi 3D Sebagai Suplemen Pendukung Pembelajaran Biologi Pada Kompetensi

(40)

Keperawatan. [Online]. Tersedia: http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TE/article/view/25597 [28 Oktober 2013]. Winatasasmita, D. (1986). Biologi Sel. Jakarta : PT. Karunika.

WHO. (2013). Poliomyelitis. [Online]. Tersedia:

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs114/en/ [10 September 2013] Wolpert, L. (2011). The Miracle oOf Cells: Rahasia Kehidupan dan Kecerdikan

sel. Bandung: Qanita.

Zulfikar, T. (2012). CD Interaktif. [Online]. Tersedia: http://www.sahabatdesain.com/preview/cd-interaktif.ppt [12 Desember 2012].

Xu, Jinyuan. (2012). The Application and Design of Computer Multimedia Technology. Journal of Technology for Education and Learning. 753-758. Yadav, P.R. (2003). Histology. New Delhi: Discovery Publishing.

Gambar

Tabel. 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Multimedia Interaktif
gambar dengan
Gambar 3.1 Garis Kontinum
Gambar 3.2 Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Hotel merupakan salah satu tempat peristirahatan dengan menyediakan makanan, dan fasilitas kamar tidur, baik yang sedang melaksanakan bisnis maupun rekreasi.. Pengertian

Jika dilihat dari aspek fungsinya merupakan penelitian terapan, dengan membuat kunci pada file dokumen yang selanjutnya akan dilakukan proses enkripsi dan deskripsi

kontrol, tidak ada perbedaan efektifitas cara minum tablet besi terhadap perubahan kadar hemoglobin ibu hamil trimester II di BPM bidan T kecamatan Gunung Putri

Dengan demikian pesantren kedepan diharapkan tidak hanya memainkan fungsi tradisionalnya namun harus lebih dari itu pesantren harus melakukan transformasi yang dapat

Pada subbab ini akan ditunjukkan bahwa jika ring tumpuan modul adalah daerah ideal utama maka setiap submodul taknol dari modul bebas yang dibangun secara hingga senantiasa bebas

tai ypač jautriai reagavo dalis vyresnės kartos kunigų, kurie buvo įpratę jaustis vienvaldžiais šeimininkais bažnyčioje ir nemanė, kad būti­ na ką nors iš esmės

[r]

• Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut