• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN

PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS X

SMA NEGERI 2 CIAMIS

(PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

SKRIPSI

DiajukanSebagaisalahSatuSyaratmemperoleh GelarSarjana Strata Satu (SI) Pendidikan

Oleh

MOCHAMAD IRFAN SATRIADI 0700667

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN

PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS X

SMA NEGERI 2 CIAMIS

(PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

Oleh

MochamadIrfanSatriadi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan OlahragadanKesehatan

© MochamadIrfanSatriadi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : MOCHAMAD IRFAN SATRIADI

NIM : 0700667

JUDUL :PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN

PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS)

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I

Dr. Nuryadi, M.Pd. NIP. 197101171998021001

Pembimbing II

Drs. Mudjihartono, M.Pd. NIP. 196508171990011001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

(4)

iii Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Penelitian... 8

F. Batasan Istilah... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... ... 10

A. Hakekat Pendidikan Jasmani ... 10

1. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Jasmani ... 10

2. PerbedaanMaknaPendidikanJasmanidanPendidikanOlahraga ... 12

B. Definisi Penerapan... 13

C. Hakekat Media Pembelajaran ... 14

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 15

2. Posisi Media Pembelajaran ... 16

3. Fungsi Media Pembelajaran ... 18

4. KarakteristikBeberapaJenis Media Pembelajaran ... 19

(5)

iv Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. DefinisiBelajar ... 23

2. DefinisiMengajar ... 23

3. Pengertian Proses BelajarMengajar (PBM) ... 24

E. HakikatSepakbola ... 25

1. PengertianSepakbola ... 26

2. Pengertian Dribbling ... 26

3. PengertianMengontrol Bola ... 27

4. Pengertian Passing ... 28

5. Pengertian Shooting ... 28

F. PenelitianTindakanKelas ... 29

G. HipotesisTindakan ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. JenisdanRancanganPenelitian ... 31

B. WaktudanTempatPenelitan ... 34

C. SubjekPenelitian ... 34

D. VariabeldanDefinisiOperasionalVariabel ... 35

E. Langkah-langkahPenelitian ... 36

F. ProsedurPenelitian ... 38

1. TahapPerencanaanTindakan ... 39

2. TahapPelaksanaan ... 39

3. TahapObservasidanEvaluasi ... 40

4. TahapAnalisisdanRefleksi ... 40

G. InstrumendanTeknikPengumpulan Data ... 43

1. Instrumen Penelitian... 43

2. Teknik Pengumpulan Data... 47

H. TeknikPengolahan Data danAnalisis Data ... 48

1. TeknikPengolahan Data ... 48

2. Analisis Data ... 48

I. Validasi Data ... 49

(6)

v Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 51

A. Deskripsi Pembelajaran Permainan Sepakbola di Kelas X SMA Negeri 2 Ciamis ... 51

B. Hasil Observasi Awal Pembelajaran Permainan Sepakbola di SMA 2 Ciamis Kelas X. 4 ... 52

C. HasilPengolahandanAnalisis Data ... 57

D. Pembahasan ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Rekomendasi ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(7)

vi Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tujuan Pendidikan Jasmani Meliputi Tiga Ranah Sebagai Satu

Kesatuan ... 11

Tabel 2.2 PerbedaanAntaraPendidikanJasmaniDenganPendidikanOlahraga ... 13

Tabel 2.3 Perbedaan Pengajaran dan Pembelajaran ... 25

Tabel 3.1 Skenario Penelitian Tiap Siklus ... 40

Tabel 3.2 Lembar Observasi Guru ... 43

Tabel 3.3 Lembar Observasi siswa ... 44

Tabel 3.4 Lembar Observasi Siswa Kemampuan Gerak Dasar Permainan Sepakbola... 45

Tabel 4.1 Nilai Observasi AwalKemampuanGerakDasarPermainanSepakbola ... 53

Tabel 4.2 Hasil Observasi Awal Siswa ... 55

Tabel 4.3 Hasil Observasi Awal Guru ... 56

Tabel 4.4 PerkembanganKemajuanHasilBelajarSiswa Dalam Bentuk Persentase ... 58

Tabel 4.5 Hasil Penilaian Observasi Kemampuan Gerak Dasar Permainan Sepakbola Siklus I tindakan 1 ... 61

Tabel 4.6 Hasil Observasi Siswa Siklus I Tindakan 1... 63

Tabel 4.7 Hasil Observasi Guru Siklus I Tindakan 1... 64

Tabel 4.8 Hasil Penilaian Observasi Kemampuan Gerak Dasar Permainan Sepakbola Siklus I Tindakan 2 ... 66

Tabel 4.9 Hasil Observasi Siswa Siklus I Tindakan 2 ... 68

(8)

vii Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Observasi Kemampuan Gerak Dasar Permainan

Sepakbola Siklus II Tindakan 1 ... 76

Tabel 4.12 Hasil Observasi Siswa Siklus II Tindakan 1 ... 77

Tabel 4.13 Hasil Observasi Guru Siklus II Tindakan 1 ... 79

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Cara Melatih Keterampilan Dribbling ... 27

Gambar 2.2 Cara Mengontrol Bola Dengan Paha dan Dada ... 28

Gambar 2.3 Cara Melakukan Passing ... 28

Gambar 2.4 Cara Melakukan Shooting ... 29

Gambar 3.1 Rancangan PTK Menurut Kurt Lewin ... 34

Gambar 3.2 SatuSiklusPelaksanaanTindakanDalam PTK Yusuf (2007:15) ... 38

(9)

i Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MochamadIrfanSatriadi (2014). Judul:Penerapan Media Audio VisualDalamPembelajaranPermainanSepakbolaPadaSiswaKelas X SMA NEGERI 2 Ciamis(PenelitianTindakanKelas) Skripsi. Program

StudiPendidkanJasmaniKesehatandanRekreasi (PJKR).FPOK–

UPI.PembimbingI: Dr. Nuryadi, M.Pd. PembimbingII: Drs. Mudjihartono, M.Pd.

Latar belakang permasalahan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang rendah pada pembelajaran permainan sepakbola, hal ini dikarenakan beberapa faktor diantaranya kecenderungan siswa yang kurang termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, minimnya penggunaan sarana pendukung media audio visual sebagai alat pembelajaran, dan proses pembelajaran yang monoton atau masih menggunakan pendekatan teknis sehingga siswa menjadi cepat jenuh saat pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang timbul adalah : “Apakah penerapan media audio visual pada saat proses pembelajaran permainan sepakbola dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X.4 SMAN 2 Ciamis?”. Pembelajaranpermainansepakbola di SMAN 2 Ciamis yang

diajarkankepadasiswadenganmenerapkan media audio

visualmemberikankontribusi yang optimal dalammempermudahpenilaian proses

pembelajaranpenjas. Pembelajaran yang dilaksanakanmelaluipenerapan media

audio

visualuntukmempermudahsiswamengertidanmemahamibagaimanamelakukantekni

kdasardanketerampilanbermaindalampermainansepakbola.Pembelajarandenganme

nerapkan media audio visualmenuntutsiswamengamatiapa yang

dilihatnyapadatayangan video

danberpikiruntukmemecahkanmasalahdalamkesulitanmelakukanketerampilandasa rdalampermainansepakbola.

Metodepenelitian yang digunakanadalahmetodePenelitianTindakanKelas (PTK).SubjekpenelitiansiswakelasX.4 SMAN 2 Ciamisberjumlah 33 orang yang terdiridari 11 siswaputradan 22 siswaputri. Instrumenpenelitian yang digunakanadalahlembarobservasi, wawancara, dan catatanlapangan.Pengumpulan data yang dilakukanadalahobservasi, wawancara, catatanlapangan,

danrekamanfoto.Dari data yang

dihasilkanmenunjukanadanyapeningkatankemampuanpembelajaranpermainansepa kbolasiswapadaobservasiawalmemilikinilai rata-rata 65,54, siklus I tindakan 1 67,39, siklus I tindakan 2 74,27,siklus II tindakan 1 menjadi78,45. Hasilpengolahan data diperoleh kesimpulan bahwa denganmenerapkan media

audio visualdapat mempermudah siswa mengatasi kesulitan dalam melakukan

(10)

ii Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Mochamad Irfan Satriadi (2014). Title: Application of Audio Visual Media in Learning Football Games In Class X SMAN 2 Ciamis (Classroom Action Research) Thesis. Studies Program of Physical Education and Recreation Health (PJKR) .FPOK-UPI.

Supervisor I: Dr. Nuryadi, M.Pd. Advisor II: Drs. Mudjihartono, M.Pd.

The background of the problem in this study is the low student learning outcomes in learning the game of football, this is due to several factors, including the tendency of students who are less motivated to engage actively in the learning process, the lack of use of means of support of audio visual media as a tool of learning, and the learning process monotonous or still using a technical approach so that students become quickly saturated when learning takes place.

Based on the above, the formulation of the problem that arises is: "What is the application of audio-visual media during the process of learning the game of football can improve student learning outcomes in the classroom X.4 SMAN 2 Ciamis?". Learning the game of football at SMAN 2 Ciamis is taught to students by applying audio-visual media provide optimal contribution in facilitating the learning process of physical education assessment. Learning is implemented through the application of audio-visual media to facilitate students mengertidan understand how to do basic techniques and skills to play in the game of football. Learning by applying audio-visual media requires students observe he saw in the video and thinking to solve problems in difficulty performing basic skills in the game of football.

(11)

iii Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah Swt, yang senantiasa memberikan rahmat dan

karunia-Nya pada kita semua. Shalawat beserta salam penulis sampaikan pada

baginda Nabi Muhammad S.A.W. beserta sahabat-sahabatnya hingga akhir jaman.

Alhamdulillah atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

lancar.

Dalam skripsi ini, berisikan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan

di SMA Negeri 2Ciamis dengan judul: Penerapan media audio

visualdalampembelajaranpermainansepakbolapadasiswakelas X SMA Negeri 2

Ciamis (PenelitianTindakanKelas). Semoga hasil penelitian ini dapat menjadi

gambaran dan rujukan bagi guru pendidikan jasmani dalam mengelola proses

pembelajaran siswa.

Penulis menyadari banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki.

Oleh karena itu, kritik dan saran positif sangat penulis harapkan demi perbaikan

dikemudian hari. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Amiin.

Bandung, Juli 2014

Penulis

(12)

1 Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani termasuk bagian yang integral dari sistem pendidikan

secara keseluruhan. Pendidikan jasmani pada hakekatnya merupakan suatu proses

yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, serta membina

kemampuan jasmani dan rohani pelakunya. Melalui pendidikan jasmani diharapkan

seseorang mempunyai jasmani dan rohani yang sehat, sehingga mampu melaksanakan

tugas untuk kepentingan sendiri maupun bagi kepentingan bangsa.

Seperti yang diungkapkan oleh Jenny(1961) dan Williams(1961) menyatakan

bahwa:

Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses yang bertujuan meningkatkan prestasi manusia melalui aktivitas fisikal yang berkait rapat dengan pemilikan dan penghalusan kemahiran-kemahiran motor, pembangunan dan pemeliharaan kecerdasan untuk kesehatan optimum dan keadaan baik, memperoleh pengetahuan, dan pembangunan sikap-sikap positif terhadap aktivitas fisikal.Pendidikan Jasmani memberi pendidikan melalui aktivitas fisikal dan manfaatnya mempengaruhi semua perkembangan fisikal termasuk perkembangan mental dan sosial.

Pendidikan jasmani secara keseluruhan bertujuan untuk mengembangkan

aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

keterampilan sosial, penalaran stabilitas nasional, dan lain sebagainya. Pada

hakekatnya pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan kegiatan

pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan

bukan prestasi dalam cabang olahraga, akantetapi tidak menutup kemungkinan

adanya pengembangan prestasi bagi siswa yang memiliki bakat dan kemampuan

dalam cabang olah raga tertentu.

Tujuan pendidikanjasmani sudah tercakup dalam pemaparan di atas yaitu

memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang

membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental,

sosial, emosional dan moral.Singkatnya, pendidikan jasmani bertujuan untuk

(13)

2

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaranadalah proses, caramenjadikan orang atau mahluk hidup belajar.

Proses pembelajaran dialami setiap orang sepanjang hayat serta dapat berlaku di

manapun dan kapanpun. Pembelajaran merupakan interaksi antara peserta didik

dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang lebih

baik.Dalam pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan

lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan prilaku bagi peserta didik.Pada

dasarnya pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,

walaupun memiliki konotasi yang berbeda.Dalam konteks pendidikan, guru mengajar

supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai

sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi

perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang

peserta didik.Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu

pekerjaan guru saja.Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi

antara guru dengan peserta didik. di dalam pembelajaran dapat berlangsung dengan

atau tanpa hadirnya guru.

Pembelajaran penjas telah mengalami perkembangan yang sangat pesat di

beberapa negara maju di dunia seperti China, Jepang, Belanda, Amerika Serikat,

Jerman dan sebagainya.Berbanding terbalik dengan negara kita yang masih mengacu

kepada pendidikan yang mengarahkan siswa kepada pembelajaran kecabangan

olahraga tertentu, ini merupakan suatu keadaan yang sangat ironis karena seharusnya

pembelajaran penjas sudah merupakan bagian yang sangat penting untuk menunjang

pembelajaran gerak dan sebagai sarana untuk meningkatkan kebugaran yang

menyenangkan tanpa adanya suatu unsur olahraga didalamnya.Hal ini berkaitan

dengan kaidah penjas itu sendiri yang mengutamakan kesenangan dan aspek bermain

tanpa mengesampingkan nilai-nilai pendidikan dan tujuan pembelajaran.

Pembelajaran penjas bukanlah merupakan suatu pembelajaran yang mengarahkan

siswa kepada suatu prestasi dari suatu kecabangan olahraga, akan tetapi adalah suatu

pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang bersumber pada “human movement

atau dapat diartikan gerak insani yang merupakan inti dari pendidikan jasmani.

Dunia olahraga dewasa ini mengalami perkembangan yang pesat, pesatnya

perkembangan olahraga tidak lepas dari kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi.

(14)

3

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hanya untuk aktivitas gerak saja namun dimanfaatkan untukkesenangan, pekerjaan,

kebugaran atau prestise.Hal itulah yang berdampakterhadap pandangan orang bahwa

olahraga tidak hanya bertujuan untuk aktivitasgerak semata tetapi masuk ke ranah

kompetisi (pertandingan), materi, kesehatandan lain-lain.

Sepakbola adalah satu olah raga yang sangat populer di dunia. Dalam

pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang

masing-masing berjuang untuk memasukan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing-masing

kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut

dinamakan kesebelasan.

Menurut Sucipto dkk (2000, hal. 7)

Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri atas sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang.Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya.

Tujuan permainan sepakbola, dua tim yang masing-masing terdiri dari sebelas

orang bertarung untuk memasukan sebuah bola bundar ke gawang lawan (“mencetak gol”). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam

jangka waktu 90 menit), tetapi ada cara lain untuk menentukan pemenang jika

hasilnya seri dalam jangka waktu 90 menit akan diadakan pertambahan waktu 2 x 15

menit dan apabila dalam pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu

penalti yang setiap timnya akan diberikan lima kali kesempatan untuk menendang

bola ke arah gawang dari titik penalti yang berada di dalam daerah kiper hingga

hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para

pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka

selama masih dalam permainan.

Perkembangan sepakbola akhir-akhir ini menunjukan peningkatan yang

sangat pesat, yaitu dengan banyaknya perkumpulan dan pertandingan baik di daerah,

provinsi, maupun nasional. Serta banyaknya dukungan penonton dalam suatu

pertandingan baik tua maupun muda. Hal ini memberikan gambaran bahwa

permainan sepakbola sangat populer dan sangat digemari oleh masyarakat.

Dalam permainan sepakbola, mencapai sebuah kemenangan merupakan hal

(15)

4

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pasti diperoleh. Namun dalam konteks penjas kemenangan bukanlah tujuan utama

yang harus diutamakan melainkan pemahaman siswa atau peserta didik pada saat

pembelajaran permainan sepak bola sedang berlangsung.

Sedangkanmedia pembelajaran dapat diartikan:

1. Kata media, berasal dari bahasa Latin, bentuk jamak dari medium secara

harfiah berarti perantara atau pengantar.

2. Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (chennel) untuk

menyampaikan pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource)

kepada penerimanya (reciver) (Soeparno, 1988, hal. 1).

3. Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide,

sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima (Santoso S. hamijoyo).

4. Media pengajaran merupakanhardware (perangkat keras) yang dipakai untuk

menunjang berlangsungnya proses belajar mengajar.

5. Media pengajaran pada hakekatnya hanya merupakan alat yang berfungsi

untuk menvisualisasikan konsep tertentu.

Dalam penjas juga ada beberapa cara yang dilakukan untuk menunjukan

cara-cara pembelajaran yaitu salah satunya dengan menggunakan media audio visual.

Maksud audio visual adalah wadah atau sarana yang mengandalkan penglihatan dan

pendengarannya. Terutama dalam pembelajaran sepakbola dengan menggunakan

media audio visual. Maka dari itu kita sebagai guru penjas harus bisa meneliti dengan

benar, apakah dengan penerapan media audio visual tersebut siswa yang kita didik

akan berkembang yang memungkinkan akan meningkatkan kreativitas, imajinasi,

ekspresi, dan sebagainya dalam pembelajaran sepakbola. Media audio visual harus

bisa memberikan contoh yang efektif dan menarik bagi siswa didik tentang

gerakan-gerakan yang dipelajarinya.

Tujuan utama dalam pembelajaran menggunakan media audio visual adalah

memberikan pengetahuan baru tentang pembelajaran sepakbola terhadap siswa dan

mengembangkan segenap potensi yang optimal bagi siswa melalui media audio

visual. Oleh karena itu, contoh gerakan yang diberikan melalui media audio visual

terhadap peserta didik harus menarik dan dapat dipahami agar memberikan pengaruh

(16)

5

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran sepakbola ditentukan oleh beberapa faktor yang ada diluar individu

adalah bahan ajar yang memberikan kemudahan bagi individu untuk dipelajarinya.

Dalam proses pembelajaran sepakbola dengan menerapkan media pembelajaran

memberikan pengaruh yang positif sehingga tujuan pembelajaran tersebut dapat

dicapai. Menurut Gamayanti (2005) mengatakan :

Anak yang terbiasa bermain dengan media audio visual terbiasa dengan stimulus 5 komponen yaitu: gambar, suara, warna, gerakan, dan cahaya. Maksudnya adalah keleluasaan objek dan kecepatan gambarnya cepat, luas, dan penuh serta banyak sekali efek sinarnya ternyata berpengaruh pada keseimbangan fungsi otak kanan dan otak kiri, karena itu melalui pembelajaran media audio visual siswa akan lebih mudah mempraktekan gerakan teknik dasar pada pembelajaran sepakbola dan mengetahui langsung gerakannya seperti nyata atau sungguhan.

Kegunaan menerapkan media pembelajaran antara lain dapat :

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis,

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra,

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid

dengan sumber belajar,

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori, dan kinestekiknya, serta

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.

Dengan demikian, penerapan audio visual cenderung lebih sesuai dengan

tuntutan pembelajaran khususnya sepakbola, karena siswa akan lebih mudah untuk

menirukan gerakan teknik dasar sepakbola diantaranya :menendang, mengontrol, dan

menggiring bola yang sebelumnya siswa menafsirkan gerakan tersebut. Hal tersebut

membantu dalam pencapaian suatu gerakan menendang, mengontrol, dan menggiring

bola yang baik dalam proses pembelajaran sepakbola.

Selama ini banyak faktor yang menjadi hambatan dalam proses pembelajaran

pendidikan jasmani khususnya sepakbola, sehingga kurang berhasil dalam

menyampaikan materi pembelajaran permainan sepakbola. Kendala atau

(17)

6

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

metode pembelajaran yang kurang bervariasi, sarana dan pra sarana yang kurang

lengkap, alat dan media yang dipergunakan kurang.

Demikian juga dengan persoalan pembelajaran pendidikan jasmani di kelas

X.4 (tempat penulis melakukan observasi awal), hasil observasi awal menunjukan

kecenderungan umum siswa kurang termotivasi untuk terlibat secara aktif dalam

proses pembelajaran, proses pembelajaran yang monoton atau masih menggunakan

pendekatan teknis sehingga siswa menjadi jenuh saat pembelajaran berlangsung, dan

minimnya penggunaan media audio visual pada saat proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, persoalan pokok yang dihadapi penulis saat

melakukan proses pembelajaran di kelas X.4 Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Ciamis, yaitu mayoritas siswa menunjukan hasil belajar yang rendah pada

pembelajaran permainan sepakbola. Persoalan pokok ini akan mempengaruhi pada

iklim pembelajaran secara keseluruhan dan juga menggangu kenyamanan siswa-siswa

lainnya dalam mengikuti pembelajaran. Pada gilirannya, akan berimbas pada kurang

memuaskannya prestasi akademik atau nilai akhir yang diperoleh siswa dengan

indikasi pokok masih minimnya penguasaan keterampilan gerak dasar permainan

sepakbola mahasiswa dan rendahnya hasil belajar siswa, sekaligus menambah citra

kurang bagus mata pelajaran pendidikan jasmani.

Sesuai dengan uraian pokok diatas dan kondisi riil permasalahan yang

dihadapi dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan maka perlu

dilakukan upaya kongkrit dan inovatif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajaran mata pelajaran pendidikan jasmani, salah satunya antara lain dengan

menerapkan media audio visual. Untuk itu, penulis bermaksud melakukan penelitian

tindakan kelas, dan merumuskannya dalam sebuah judul penelitian “Penerapan Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Permainan Sepak Bola Pada Siswa Kelas

X SMA Negeri 2 Ciamis”.

B. Rumusan Masalah

Dari hasil observasi awal peneliti saat melihat langsung pembelajaran di kelas

X.4 SMA Negeri 2 Ciamis terdapat beberapa fenomena yang terjadi pada

siswa.Diantaranya : kecenderungan siswa kurang termotivasi untuk terlibat secara

(18)

7

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran, dan minimnya pemenfaatan media pembentu dalam proses

pembelajaran. Persoalan pokok ini akan mempengaruhi pada iklim pemebelajaran

secara keseluruhan dan juga mempengaruhi kenyamanan siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Hal ini akan mempengaruhi hasil belajar yang kurang memuaskan

hususnya dalam pembelajaran permainan sepakbola.

Menurut penulis penerapan media audio visual dianggap sebagai suatu

strategi alternatif yang mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran permainan sepakbola.

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka penulis

merumuskan masalah penelitian yang timbul sehingga betul-betul merasa tertarik

untuk meneliti lebih lanjut. Memperhatikan kenyataan ini, maka timbul permasalahan

yang mendorong penulis untuk meneliti, yaitu sebagai berikut:

Apakah penerapan media audio visual pada saat proses pembelajaran

permainan sepakbola dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas X.4 SMAN 2

Ciamis?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses

pembelajaran dengan menerapkan media audio visual kelas X.4 SMAN 2 Ciamis.

Sedangkan secara khusus di dasarkan pada beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X.4 SMAN 2 Ciamis dengan

menerapkan mediaaudio visual pada saat proses pembelajaran permainan

sepakbola yang diantaranya menendang, mengontrol, dan menggiring bola.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat membantu semua pihak, terutama

kepada yang berkecimpung dalam dunia pendidikan jasmani. Penelitian ini juga

diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:

1. Sebagai bahan masukan dan informasi yang dibutuhkan oleh guru untuk dapat

melaksanakan proses pembelajaran permainan sepakbola dengan cara

(19)

8

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dapat dijadikan sebagai acuan dan variasi dari kegiatan belajar mengajar

permainan sepakbola bagi guru yang di sekolahnya sudah menerapkan

pembelajaran menggunakan mediaaudio visual.

3. Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi kepentingan perkembangan dan

kemajuan dunia pendidikan khususnya pendidikan jasmani dalam proses

pembelajaran menggunakan media audio visual.

E. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini memperoleh sasaran yang sesuai dengan tujuan yang

diharapkan, maka perlu adanya pembatasan masalah. Tentang perlu adanya

pembatasan ini, sebagaimana yang dikemukakan oleh Surakhmad (2006, hal. 13)

sebagai berikut:

Pembatasan masalah diperlukan untuk memudahkan menyederhanakan masalah, untuk menetapkan daerah, suatu yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dibatasi oleh keadaan waktu, tenaga, kecakapan masalah ini juga untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang akan dibahas.

Berpedoman dari latar belakang di atas, serta untuk menghindari timbulnya

penafsiran yang terlalu luas dan untuk memperoleh gambaran yang jelas, maka

batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Masalah pokok penelitian berkenaan dengan penerapan media audio visual

dalam pembelajaran permainan sepakbola pada siswa kelas X.4 SMAN 2

Ciamis.

2. Media yang akan digunakan adalah audio visual.

3. Penelitian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung untuk pokok

bahasan menendang, mengontrol, dan menggiring bola dalam permainan

sepakbola di kelas X.4 SMAN 2 Ciamis.

4. Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X.4 SMAN 2 Ciamis.

5. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ciamis Jalan. Kh. Ahmad

Dahlan No 2 kabupaten Ciamis.

6. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah

dengan cara Observasi, Wawancara, Catatan lapangan, dan Dokumentasi foto

(20)

9

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Populasi terdiri dari siswa kelas X.4 SMA Negeri 2 Ciamis sebanyak 33

orang.

F. Batasan Istilah

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam

penelitian ini, maka penulis mencoba memberikan penjelasan mengenai istilah

sebagai berikut :

1. Sepakbola,menurut Sucipto dkk (2000, hal. 7) sepakbola adalah permainan

beregu, masing-masing regu terdiri atas sebelas pemain dan salah satunya

adalah penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan

menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan

menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya.

2. Media audio visual, Slide bersuara merupakan salah satu contoh dari media

pembelajaran yaitu media audio- visual. Media audio-visual yaitu media yang

mempunyai unsur suara dan unsur gambar (Djamarah S.B, 1997, hal. 212).

3. Belajar, menurut Slameto (2003, hal. 2) adalah proses untuk memperoleh

suatu pengetahuan atau materi dengan tujuan untuk merubah prilaku sehingga

dapat merubah prilaku sehingga dapat diperoleh dari hasil proses.

4. Hasil belajar, hasil belajar umumnya dapat didefinisikan sebagai kemampuan

seorang siswa dalam menerima pembelajaran di sekolah, dimana kemampuan

itu dapat diukur melalui suatu tes atau ujian dengan menggunakan skala point.

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses

belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik

pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi

lebih baik dari sebelumnya. Hamalik (1995, hal. 15) mengatakan bahwa hasil

belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku subjek yang

meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor dalam situasi tertentu

(21)

31 Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Rancangan Penelitian

Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research).Menurut Abidin Yunus (2009, hal. 105) Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) secara sederhana adalah:

Seperangkat proses penelitian yang dilakukan dengan jalan mengidentifikasi masalah melakukan sesuatu untuk memecahkannya, melihat keberhasilan pemecahan masalah tersebut dan jika belum memuaskan akan dilakukan beberapa pengulangan.

Menyimak penjelasan diatas, dapat penulis jabarkan bahwa pada proses

penelitian tindakan kelas membutuhkan data-data yang akurat mengenai masalah di

dalam kelas untuk menemukan apa yang harus dilakukan peneliti terhadap pemecahan

masalah tersebut, sehingga masalah-masalah itu dapat ditanggulangi serta apa yang

diharapkan dapat tercapai dengan baik.

Menurut Susilo Herawati et al. (2008, hal. 2) Penelitian Tindakan Kelas

merupakan “Penelitian refleksi yang dilaksanakan secara siklis (berdaur) oleh guru

atau calon guru di dalam kelas”. Dikatakan demikian karena proses penelitian

tindakan kelas dimulai dari tahapan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi

untuk memecahkan masalah dan mencobakan hal-hal baru demi peningkatan hasil

belajar. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model kolaborasi yang

mengutamakan kerjasama antar kepala sekolah, guru, dan peneliti. Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) ini merupakan upaya untuk mengkaji apa yang terjadi dan

telah dihasilkan atau belum tuntas pada langkah upaya sebelumnya. Hasil refleksi

digunakan untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan

keberhasilan atau kegagalan terhadap pencapaian tujuan tindakan pembelajaran.

Pada dasarnya penelitian tindakan kelas (PTK) memiliki beberapa

karakteristik, yaitu: (1) bersifat situasional, yaitu berkaitan dengan mendiagnosis

masalah dalam konteks tertentu, dan berupaya untuk menyelesaikan dalam konteks

(22)

32

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersifat self-evaluatif, yaitu kegiatan modifikasi praktis yang dilakukan secara

kontinue, dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan dengan tujuan akhir untuk

meningkatkan perbaikan dalam praktiknya secara nyata; (4) bersifat luwes dan

menyesuaikan; (5) memanfaatkan data pengamatan dan perilaku empiris; (6)

sasarannya bersifat situasional-spesifik untuk menyelesaikan masalah praktis.

Sementara itu, subjek penelitiannya terbatas dan tidak representatif.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan untuk melihat hasil dari tindakan

yang telah dilaksanakan dalam rangka memperbaiki mutu pembelajaran dan guru

dapat mempraktekannya dalam pembelajaran mereka sendiri. Tujuan penelitian

tindakan kelas menurut Susilo et al. (2008, hal. 8), diantaranya:

1. PTK dilaksanakan demi perbaikan dan atau peningkatan praktek pembelajaran

secara berkesinambungan yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya

misi profesional pendidikan yang diemban guru.

2. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru untuk menghadapi

masalah aktual pembelajaran di kelasnya dan atau di sekolahnya sendiri.

3. Dapat ditumbuhkannya budaya meneliti di kalangan guru dan dosen sebagai

pendidik.

4. Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pengajaran (pembelajaran)

melalui teknik-teknik pengajaran yang tepat sesuai dengan masalah dan

tingkat perkembangan peserta didik.

Jadi, tujuan utama penelitian tindakan kelas yaitu untuk memperbaiki kegiatan

proses belajar mengajar secara berkesinambungan melalui teknik-teknik yang tepat

sesuai dengan masalah yang dihadapinya.

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini,

diantaranya, menurut Susilo et al. (2008, hal. 9) antara lain sebagai berikut:

1. Guru dan calon guru dapat langsung memperbaiki praktek-praktek

pembelajaran agar menjadi lebih baik dan efektif.

2. Guru dan calon guru dapat meneliti sendiri kegiatan praktek pembelajaran

yang ia lakukan di kelas.

3. Guru dan calon guru dapat melihat, merasakan, dan menghayati apakah

praktek-praktek pembelajaran yang dilakukan selama ini memiliki keefektifan

(23)

33

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Guru dan calon guru dapat mencari cara atau prosedur baru untuk

memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses belajar

mengajar di kelas dengan cara melihat berbagai indikator keberhasilan proses

dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.

5. Menumbuhkan budaya meneliti pada guru atau calon guru agar terjadi inovasi

pembelajaran.

6. Meningkatkan keprofesionalan guru atau calon guru, terutama kemampuan

dalam menjabarkan kurikulum sesuai dengan tuntutan lokal, sekolah, dan

kelas.

7. Meningkatkan mutu pengajaran dan hasil belajar peserta didik berdasarkan

temuan langsung dari kelas guru sendiri.

8. Mengembangkan kerja sama atau kolaborasi antar guru di sekolah itu dan

guru-guru di sekolah lain dalam memecahkan masalah pengajaran dan

pembelajaran.

9. Menumbuhkan kebiasaan guru atau calon guru melaksanakan pembelajaran

yang berwawasan penelitian (learning through research).

10.Membiasakan guru atau pihak lain untuk memecahkan masalah dan

merumuskan program pembelajaran berdasarkan temuan empiris yang

kontekstual.

Rancangan berarti struktur, kerangka, bentuk, atau desain. Rancangan

penelitian disebut juga rancang bangun penelitian, diartikan sebagai rencana dan

struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat

memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Penentuan rancangan

SPTK disesuaikan dengan jenis rancangan atau model penelitian tindakan kelas,

terdiri atas jenis rancangan (a) Model Kurt Lewin, (b) Model Kemmis dan Mc

Taggart, (c) Model Jhon Elliot, (d) Model Hopkins, dan (e) Model Mc Kernan.

Jenis SPTK ini yang akan digunakan merujuk pada rancangan Model Kurt

Lewin. Alasannya, karena model ini menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya

berbagai model penelitian tindakan yang lain, rancangan modelnya sederhana dan

lebih mudah dipahami, serta paling banyak digunakan dalam penelitian-penelitian

tindakan kelas. Rancangan model PTK menurut Kurt Lewin, terdiri atas 4 komponen,

(24)

34

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observing, dan (4) refleksi atau reflecting. Lebih jelasnya disajikan pada gambar

dibawah ini:

Merencanakan

Refleksi (Planning) Melakukan

Tindakan

(Reflecting) (Acting)

Mengamati

(Observing)

Gambar 3.1. Rancangan PTK menurut Kurt Lewin

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian akan di laksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ciamis,

Jalan Kh. Ahmad Dahlan No. 2 Ciamis. Penelitian direncanakan akan dilaksanakan

selama satu bulan (empat kali pertemuan atau tindakan) dan dikompilasi dalam dua

siklus, setiap siklus terdiri atas 2 tindakan

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.4 Sekolah Menengah Atas

Negeri 2 Ciamis yang berjumlah 33 orang, terdiri atas 11 orang siswa putra dan 22

orang siswi putri. Adapun dipilihnya SMA Negeri 2 Ciamis sebagai lokasi penelitian

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Minimnya penggunaan media audio visual sebagai sarana pendukung

pembelajaran, salah satunya pada pembelajaran permainan sepakbola.

2. Peneliti ingin melakukan perubahan dalam meningkatkan hasil belajar siswa

kelas X.4 SMA Negeri 2 Ciamis pada pembelajaran permainan sepakbola.

3. Perizinan untuk penelitian lebih mudah didapat karena peneliti merupakan

(25)

35

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. VariabelDan Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah gejala yang bervariasi yang akan dijadikan obyek pengamatan

yang kemunculannya berbeda-beda pada setiap subyek. Lawan dari variabel adalah

konstanta, yakni gejala yang kemunculannya bersifat tetap.Ada tiga variabel yang

dikaji dalam PTK, yaitu variabel input, variabel proses, dan variabel output. Variabel

input adalah subjek penelitian yang dijadikan sumber pengambilan data. Variabel

proses adalah variabel tindakan yang diyakini dapat mempengaruhi atau

menyebabkan perubahan dalam variabel output (dalam penelitian formal akademik

biasanya disebut variabel bebas atau independent variable). Adapun variabel output

adalah variabel yang perubahannya disebabkan karena pemberian tindakan pada

variabel proses (dalam penelitian formal akademik biasanya disebut variabel terikat

atau dependent variable).

Tiga variabel pokok yang dilibatkan dalam PTK ini, yaitu:

1. Variabel input: Siswa kelas X.4 SMAN 2 Ciamis;

2. Variabel proses: Penerapan Media Audio Visual;

3. Variabel output: Hasil belajar keterampilan dasar permainan sepakbola

(menendang, mengontrol, dan menggiring bola).

Definisi oprasional adalah definisi yang memiliki arti tunggal yang

menjelaskan tentang rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data

atau indikator yang menunjukan konsep tersebut.Untuk merumuskan definisi

oprasional, maka definisi istilah dari variabel yang diteliti yang sudah dirumuskan

harus diubah menjadi definisi operasional.

Ketiga jenis variabel di atas perlu dioprasionalisasikan agar dapat diukur,

berikut definisi operasional setiap variabel:

1. Media audio visual, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar

pesan dari pengirim ke penerima pesan. Jadi, media audio visual adalah

perantara atau pengantar pesan berupa kombinasi antara penglihatan dan

pendengaran. Penggunaan media ini akan semakin lengkap dan optimal untuk

(26)

36

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya, kemampuan ini mencakup bidang kognitif, afektif,

dan psikomotor.

3. Penguasaan keterampilan gerak adalah presentase skor tingkat penguasaan

siswa dalam melakukan keterampilan gerak menendang, mengontrol, dan

menggiring yang diukur dengan data hasil observasi selama proses

pembelajaran berlangsung.

E. Langkah-Langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian yaitu sebagai

berikut:

1. Ide Awal

Pada ide awal peneliti mengidentifikasi masalah yang akan ditemukan dalam

proses pembelajaran, identifikasi masalah tersebut dilakukan dengan cara

observasi langsung pada siswa kelas X.4 SMAN 2 Ciamis.

2. Temuan Analisis

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan dapat ditemukan masalah

yaitu minimnya penggunaan media audio visual pada saat pembelajaran dan

kurang aktifnya siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Sehingga

peneliti memutuskan siswa kelas X.4 SMAN 2 Ciamis untuk dijadikan objek

penelitian.

3. Perencanaan

a. Meminta izin kepada Kepala Sekolah SMAN 2 Ciamis.

Permintaan izin dapat diperoleh dari kepala sekolah, karena peneliti

merupakan alumni dari SMAN 2 Ciamis.

b. Melakukan sosialisasi dengan siswa

Peneliti melakukan sosialisasi dengan siswa kelas X.4 SMAN 2 Ciamis

yang akan dijadikan subjek penelitian.

c. Observasi dan wawancara

Observasi dan wawancara dilakukan untuk memperoleh gambaran

mengenai situasi dan kondisi SMAN 2 Ciamis, terutama siswa kelas X.4

(27)

37

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KTSP dan silabus SMAN 2 Ciamis untuk mempelajari kompetensi dasar

dari mata pelajaran Penjasorkes khususnya materi permainan sepakbola,

setelah itu peneliti menyiapkan materi yang akan digunakan dalam

pembelajaran.

4. Impementasi

a. Siklus 1

Pada siklus 1 dilakukan dengan 2 tindakan pembelajaran.Kegiatan yang

dilakukan yaitu membuat RPP pembelajaran permainan sepakbola tentang

gerak menendang, mengontrol, dan menggiring bola dengan menerapkan

media audio visual di kelas X.4 SMAN 2 Ciamis.

1) Tindakan 1

Pada tindakan 1 proses pembelajarannya yaitu pembelajaran

permainan sepakbola tentang menendang, mengontrol, dan menggiring

bola dengan menerapkan media audio visualselama pembelajaran

berlangsung guru melakukan penilaian terhadap siswa dengan catatan

lembar observasi.

2) Tindakan 2

Pada tindakan 2 masih samadengan tindakan 1 namun tayangan video

lebih menarik lagi untuk meningkatkan antusias siswa.

b. Siklus 2

1) Tindakan 1

Pada tindakan 1 pada siklus 2 ini pembelajaran mempokuskan dan

perbaikan pada rangkaian gerak menendang, mengontrol, dan

menggiring bola.

2) Tindakan 2

Pengulangan seluruh pembelajaran dari mulai tahap siklus 1 tindakan 1

sampai dengan siklus sebelumnya. Dan tidak lupa selalu melakukan

penilaian dengan catatan lembar observasi selama pembelajaran

(28)

38

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Identifikasi Masalah

Perencanaan

Perencanaan Ulang

5. Penjelasan Kegagalan

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran

yang akan dilaksanakan maupun yang telah dilaksanakan untuk dijadikan

bahan pertimbangan dan perbaikan pada tindakan selanjutnya.

F. Prosedur Penelitian

Arikunto (2002:83) mengemukakan konsep poko penelitian tindakan dari

empat komponen pokok yang menunjukan langkah langkah sebagai berikut (1) tahap

perencanaan tindakan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi dan

interpretasi, (4) tahap analisis dan refleksi.

Berdasarkan langkah langkah penelitian tindakan maka untuk mempermudah

alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Sesuai dengan prosedur umum

penelitian yang misalnya dikemukakan oleh Yusuf (2007:42) setiap siklus tindakan

memuat langkah langkah membuat rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,

observasi, dan refleksi. Semua tahapan tersebut dilakukan setelah melakukan

observasi awal untuk memperoleh gambaran mengenai karakteristik kemampuan

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran permainan sepakbola.

Gambar 3.2

Satu siklus pelaksanaan Tindakan dalam PTK (Yusuf (2007:15) Aksi

Refleksi

(29)

39

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Atas dasar itu maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian ini dilakukan

dengan beberapa tindakan :

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti adalah guru yang mengajar mata

pelajaran pendidikan jasmani, sedangkan observator adalah guru pendidikan

jasmani dari Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Ciamis.Peneliti dan observator

bertugas menyiapkan rancangan program PTK mulai dari perencanaan tindakan

sampai penyusunan laporan. Secara rinci beberapa langkah yang dilakukan dalam

tahap perencanaan tindakan adalah:

a. Menyiapkan rencana program pembelajaran untuk setiap pertemuan atau

tindakan sebagai pedoman untuk melakukan proses pembelajaran,

termasuk di dalamnya membuat skenario pembelajaran dengan

menerapkan media audio visual dalam permainan sepakbola.

b. Menyiapkan alat dan perlengkapan pembelajaran yang dibutuhkan, baik

untuk kepentingan simulasi maupun untuk pelaksanaan tindakan.

c. Menyusun dan mengembangkan instrumen atau alat pengumpul data,

dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: (a) menentukan indikator setiap

variabel; (b) membuat format observasi; (c) membuat lembar wawancara

untuk siswa; (d) menentukan target pencapaian sebagai kriteria ketuntasan

minimal.

d. Melakukan simulasi pembelajaran untuk mengetahui

kekurangan-kekurangan yang mungkin ada sebelum pelaksanaan tindakan.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa melakukan apa, kapan, dimana dan

bagaimana melakukannya.Skenario tindakan yang telah direncanakan dan

dilaksanakan dalam situasi yang aktual.Pada saat bersamaan kegiatan ini jiga

disertai dengan kegiatan observasi dan interprestasi serta diikuti dengan kegiatan

refleksi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan ini sebagai berikut:

a. Mengimplementasikan tujuan pembelajaran permainan sepakbola sebagai

upaya meningkatkan hasil belajar menendang, mengontrol, dan

(30)

40

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Melakukan penilaian melalui lembar observasi untuk melihat kemampuan

awal dari kompetensi dasar yang diharapkan.

c. Secara bersamaan dengan proses pembelajaran observer melaksanakan

observasi yang dilakukan oleh peneliti dan rekan sejawat peneliti

melakukan dokumentasi dengan mengambil foto pada setiap proses

pembelajaran.

d. Menyusun rencana tindakan lanjutan sebagai upaya perbaikan hasil

belajar.

3. Tahap Observasi dan Evaluasi

Tahap observasi dan evaluasi adalah tahap perekaman data yang meliputi

proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tahap ini ditujukan untuk

mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan

dalam melakukan refleksi. Proses perekaman data atau pengumpulan data dalam

PTK ini dilakukan dengan menggunakan teknik observasi partisipatif, self report.

4. Tahap Analisis dan Refleksi

Langkah selanjtnya adalah melakukan analisis dan refleksi terhadap semua

data yang diperoleh dari hasil observasi, sehingga diketahui apakah penelitian

yang dilakukan telah dapat meningkatkan hasil belajar dan penguasaan

keterampilan gerak menendang, mengontrol, dan menggiring bola dalam

pembelajaran permainan sepakbola atau sebaliknya.

Berikut di bawah ini adalah skenario pembelajaran siklus pelaksanaan

tindakan dalam penelitian tindakan kelas:

Tabel 3.1

Skenario Penelitian Tiap Siklus

No Skenario Penelitian Materi Pokok Yang Diberikan

1. Siklus I:

a.Planning (perencanaan) b.Act (pelaksanaan) c.Observe (pengamatan) d.Reflection (penerapan)

Pengenalan dan pemahaman tentang media

audiovisual dalam pembelajaran permainan

(31)

41

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Skenario Penelitian Materi Pokok Yang Diberikan

Penerapan media audio visual dalam siklus I:

a. Guru mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas/lapangan dan memperlihatkan tayangan video tentang teknik melakukan menendang, mengontrol, dan menggiring bola kepada siswa sebelum turun ke lapangan. b. Siswa turun ke lapangan untuk

melakukan pembelajaran teknik menendang, mengontrol, dan

menggiring bola secara berpasangan dan berkelompok yang telah dilihat sebelumnya di tayangan video. c. Guru membimbing siswa dengan

memberikan gambaran dasar dalam melakukan menendang, mengontrol, dan menggiring bola pada permainan sepakbola. Dan selalu melakukan

Penerapan hasil pengamatan pada siklus II berupa :

a. Guru kembali memperlihatkan tayangan video tentang teknik melakukan menendang, mengontrol, dan menggiring bola dengan video yang lebih menarik dari sebelumnya serta menambahkan video berupa

c. Guru lebih sering memberikan

bimbingan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

(32)

42

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Skenario Penelitian Materi Pokok Yang Diberikan

3. Observasi Pengamatan dilakukan kepada :

1. Guru 2. Siswa

Pengamatan dilakukan kepada guru dan siswa berdasar pada bagaimana seorang guru dalam hal ini peneliti menerapkan media audio visual sebagai sarana pendukung pembelajaran permainan sepakbola yang dilakukan oleh observer, sedangkan siswa diobservasi oleh peneliti untuk mendapatkan data hasil penerapan media audio visual yang telah diberikan.

Penjelasan tiap siklus pada skenario penelitian diatas:

Siklus I :

a. Setelah mendapat gambaran kelas, perhatian dan aktivitas pembelajaran

siswa tentang model pembelajaran penerapan media audio visual maka

dilakukan tindakan ke-1.

b. Melakukan observasi proses pembelajaran terhadap guru dan siswa saat

pembelajaran berlangsung.

c. Melakukan evaluasi hasil praktek mengenai pembelajaran penerapan

media audio visualdengan format yang sudah dipersiapkan yaitu format

pemantauan dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan dan kendala

dari siklus ke-1.

d. Melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi dari pemantauan.

e. Pada refleksi ke-1 peneliti menentukan cara baru sebagai dasar perbaikan

untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.

Siklus II :

a. Penerapan media audio visual dengan format yang baru yaitu siswa

terlebih dulu melihat tayangan video dalam melakukan teknik menendang,

mengontrol, dan menggiring bola pada permainan sepakbola.

b. Melakukan observasi dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang

dilakukan oleh guru dan skiswa.

c. Melakukan evaluasi hasil praktek mengenai proses pembelajaran dengan

(33)

43

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan format pemantauan, tujuannya adalah untuk mengetahui

keberhasilan dan hambatan dari cara siklus ke-1.

d. Melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi dan hasil pengamatan.

e. Selalu melakukan penilaian secara subjektif melalui observasi pada saat

pembelajaran berlangsung.

f. Refleksi, menganalisis hal-hal yang tercatat maupun terekam dengan

melakukan 2 siklus untuk dievaluasi dan diketahui apakah telah sesuai

dengan yang diharapkan

G. Instrumen Dan Teknik Pengumpulan Data 1. InstrumenPenelitian

a. Peneliti membuat lembar observasi untuk guru dan siswa yang bertujuan

untuk melihat, mengamati dan mengetahui segala suatu hal yang

berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran yaitu format yang berisi

item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan ketika

berlangsungnya penerapan media audio visual dalam pembelajaran

permainan sepakbola.Pada data hasil observasi dilakukan dengan

menjumlahkan beberapa skor yang diperoleh dari hasil penilaian yang telah

dilakukan

Tabel 3.2 Lembar Observasi Guru

No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3 4

1. Guru dapat mempengaruhi sikap siswa dalam

pembelajaran permainan sepakbola dengan menerapkan

media audio visual

2. Guru selalu memberikan pujian kepada siswa yang

berprestasi

3. Guru dapat mempengaruhi motivasi siswa dengan sarana

pendukung media audio visual dalam pembelajaran

(34)

44

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3 4

5. Guru menarik perhatian saat proses pembelajaran

6. Guru mampu memberikan contoh gerakan dengan baik

7. Guru mampu merangsang siswa untuk melakukan

gerakan dengan baik

8. Guru memberikan pengetahuan tentang pembelajaran

permainan sepakbola dengan menerapkan media audio

visual

9. Guru mampu meningkatkan interaksi siswa

10. Guru selalu memberikan pemahaman cara berfikir

kepada siswa

11. Guru mampu melakukan gerakan tentang pembelajaran

permainan sepakbola dengan menerapkan media audio

visual

12. Guru memberikan gambaran tentang keterampilan

permainan sepakbola

13. Guru dapat mengelola kelas dengan baik

14. Guru dapat mengarahkan dan mengatur siswa dengan

baik

15. Guru terlihat aktif dalam proses pembelajaran

* Pada lembar observasi yang ditujukan kepada guru peneliti dilakukan oleh guru penjas di SMAN 2 Ciamis. ( Drs. Nana Permana. )

Tabel 3.3

Lembar Observasi Siswa

No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3 4

1. Siswa mengalami peningkatan sikap lebih baik dari sebelumnya

2. Siswa mengalami peningkatan antusias dalam proses pembelajaran

3. Siswa termotivasi untuk melakukan proses pembelajaran

(35)

45

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek yang diamati Nilai

1 2 3 4

5. Siswa terlihat gembira dalam proses pembelajaran

6. Siswa mampu melakukan gerakan sesuai dengan contoh yang diberikan

7. Siswa terangsang ingin melakukan gerakan yang dicontohkan

8. Meningkatnya pengetahuan siswa tentang pembelajaran permainan sepakbola dengan menerapkan media audio visual

9. Siswa saling koreksi kesalahan dengan siswa lainnya

10. Siswa mengerti apa yang harus dilakukan pada situasi pembelajaran

11. Seluruh siswa dapat melakukan gerakan dengan baik

12. Siswa mengalami peningkatan keterampilan dalam bermain sepakbola

13. Siswa mengikuti peraturan yang diberikan guru

14. Siswa kreatif melakukan gerakan yang dicontohkan guru

15. Siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran

* Pada lembar observasi yang ditujukan kepada siswa dilakukan oleh

guru peneliti. ( Mochamad Irfan Satriadi )

Tabel 3.4

LembarObservasi Siswa Kemampuan Gerak Dasar PermainanSepakbola

No Nama Siswa

Nilai

NA Kriteria Ket

(36)

46

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Nama Siswa Nilai NA Kriteria Ket

32 SUSAN DWI SEPTIANI

(37)

47

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

4= Sangat baik

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Kategori penilaian

Skala 1-100 Huruf Kriteria

90-100 A Baik Sekali

76-89 B Baik

66-75 C Cukup

51-65 D Kurang

0-50 E Kurang Sekali

Sumber:Tes dan pengukuran 2007

b. Membuat lembar wawancara bagi guru dan siswa sebagai tambahan untuk

mengumpulkan informasi dan data.

c. Membuat catatan lapangan, catatan lapangan adalah tulisan tentang semua

kejadian proses pembelajaran berlangsung. Teknik ini digunakan untuk

mengetahui kejadian-kejadian penting dalam proses pembelajaran

permainan sepakbola dengan menerapkan media audio visual.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi yaitu suatu kegiatan, pengamatan, atau penilaian secara langsung

yang dilakukan peneliti sebagai guru dan juga observer yaitu mitra peneliti

ketika proses pembelajaran berlangsung dan bertujuan untuk mendapatkan

data-data tentang suatu masalah yang muncul, sehingga diperoleh

pemahaman sebagai alat pembuktian terhadap informasi atau keterangan

yang diperoleh.

b. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan rangkuman tentang semua kejadian yang

muncul dan terlihat ketika proses pembelajaran permainan sepakbola dengan

(38)

48

Moch Irfan Satriadi, 2014

Penerapan media audio visual dalam pembelajaran Permainan sepakbola pada siswa kelas x Sma negeri 2 ciamis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kejadian-kejadian penting yang muncul sehingga pada saat pembelajaran

berlangsung.

c. Wawancara

Penelitimembuat beberapa pertanyaan yang mengacu terhadap instrumen

observasiuntuk siswa yang diteliti untuk memperoleh keseluruhan

informasi yang diperlukan dan mencari solusi atas permasalahan

penelitian yang dilakukan.

H. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

a. Observasi

Bentuk pengukuran pada lembar observasi dengan pengskoran untuk nilai

keterampilan teknik dasar permainan sepakbola dan menderskripsikan

kegiatan yang dilakukan guru dan siswa secara subjektif selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

b. Catatan Lapangan

Pada data tersebut tidak dilakukan teknik pensekoran tetapi akan

dinarasikan tentang semua kejadian proses pembelajaran berlangsung.

c. Wawancara

Teknik pengolahan data pada lembar wawancara tidak dilakukan dalam

penskoran tetapi dengan cara dideskripsikan (dalam hal gagasan).

2. Analisis Data

Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal penelitian,

pada aspek kegiatan penelitian. Penelitian juga dapat langsung menganalisis apa yang

diamati, situasi dan suasana kelas/lapangan, hubungan guru dengan siswa dan siswa

dengan teman yang lainnya. Kriteria dan ukuran keberhasilan tujuan penelitian ditentukan

berdasarkan hasil evaluasi belajar siswa secara keseluruhan. Untuk mengetahui skor rata-rata

Gambar

Gambar 3.1. Rancangan PTK menurut Kurt Lewin
Gambar 3.2 Satu siklus pelaksanaan Tindakan dalam PTK (Yusuf (2007:15)
Tabel 3.1 Skenario Penelitian Tiap Siklus
Tabel 3.3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta Kelas IXC maka dapat disampaikan beberapa hasil, antara lain: partisipasi dan motivasi siswa

trace dari hal-hal yang tidak diinginkan yang diperoleh dari perekaman data di lapangan. Proses editing yang dilakukan pada penelitian ini adalah top mute yang ditunjukkan

Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 2 Selalu Berhemat Energi Selalu Berhemat Energi. Buku Guru SD/MI

Variasi nilai migration aperture pada migrasi kirchoff dalam pengolahan data seismik refleksi 2D di Perairan Alor.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dengan melakukan peninjuan beberapa aspek diatas, dapat disimpulkan perlunya suatu rencana tindak ( action plan ) yang meliputi, (1) melakukan pengenalan karekteristik sampah

Pendek kata, manajemen pendidikan adalah manajemen kebudayaan di ranah pendidikan, baik di dalam lembaga pendidikan formal, nonformal, bahkan di dalam komunitas dan masyarakat

I Gusti Lanang Bagus Wirajaya (1608611031) Putri Puspadiningrum

Hal ini sesuai dengan Wirakartakusumah (1992) yang menyatakan bahwa pencampuran bertujuan untuk mencampurkan satu atau lebih bahan dengan menambahkan satu bahan kedalam bahan