• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Daerah tekanan rendah : Expantion bagian keluar evaporator dan kompresor bagian isap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. Daerah tekanan rendah : Expantion bagian keluar evaporator dan kompresor bagian isap"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

24

2. Daerah tekanan rendah : Expantion bagian keluar evaporator dan kompresor bagian isap

Menurut cara pendinginan mesin pendingin dibedakan :

1. Pendinginan secara langsung, dimana evaporator ditempatkan angsung didalam ruangan yang diinginkan.

2. Pendinginan secara tak langsung, dimana evaporator mendinginkan air brine dan kemudian dengan bantuan pompa sirkulasi air brine dimasukan dalam ruangan yang akan didinginkan.

1. Pemisah minyak lumpur 2. By pass

3. Pengering 4. Solf noid valve 5. Expansi valve 6. Selanoid

(2)

25 Cara kerja :

Freon gas diisap oleh kompresor san ditekan sampai tekanan yang menghasilkan suhu gas Freon (sesuai dengan sifatnya) di atas suhu air pendingin dikompresor sehingga terjadi kondensasi yang baik di kondensor.

Dari kondensor cairan Freon yang terjadi akibat kondensasi dialirkan ke penampung (receiver) dan selanjutnya setelah melalui penyaring / pengering (dryer) ditekan ke expansion valve. Disini cairan dikembangkan volumenya seehingga terjadi penurunan tekanan secara drastic yang menyebabkan turunnya suhu didih dan cairan refrigerant sesuai pula dengan sifatnya selama perjalanan di evaporator.

Dengan penguapannya membutuhkan panas dari sekeliling dan diambil dan ruangan yang didinginkan. Demikianlah akhirnya ruangan akan dingin dan uap yang terjadi kembali diisap oleh kompresor dan seterusnya berulang – ulang.

(3)

26

BAB IV

TURBIN UAP

1. PENDAHULUAN

Nama turbin berasal dari bahasa latin turbo, yang berarti berputar. Turbin terdiri dan bagian – bagian yang berputar dan bagian yang tetap tinggal diam.

Bagian – bagian yang berputar tersebut disebut rotor dan bagian – bagian yang tetap disebut stator.

a) Pada mesin uap torak, uap dengan tekanan tinggi mengembang (ekspansi0 dan kemudian mendorong torak. Jadi karena adanya penurunan tekanan, maka pada waktu yang sama torak bergerak, jadi malakukan usaha mekanis.Dengan lain perkataan bahwa tenaga potensial dan uap langsung diubah jadi tenaga mekanis. b) Pada turbin uap, uap juga mengadakan ekspansi dalam suatu saluranyang tingga

diam atau bergerak, tetapi disini belum terjadi usaha mekanis. Baru setelah uap tadi menumbuk sudut – sudut (aksi) terjadi usaha mekanik yang dimaksud. Jadi pada turbin uap tenaga potensial uap diubah menjadi tenaga kinetic (kecepatan) dan sesudahnya berupa tenaga kinetic diubah menjadi tenaga mekanik dalam sudut – sudut.

2. JENIS – JENIS TURBIN UAP

Kalau kita tinjau berdasarkan tekanan dimuka dan dibelakang sudut- sudut jalan, kita bedakan:

a. Turbin tekanan rata b. Turbin tekanan lebih a) Turbin Tekanan Rata

Pada turbin ini, seperti disebut diatas dalam pipa pancar bentuknya uap akan mengembang (terjadi penurunan tekanan ) yang berakibat naiknya kecepatan . Jadi selama terjadi kenaikan kecepatan uap, maka terjadi penurunan tekanan. Dalam ilmu mekanik telah ditentukan bahwa jumlah tenaga kinetis bertambah atau berkurang, maka juga tenaga potensial akan menjadi sebaliknya. Stelah meninggalkan pipa pancar uap mengalir diantara sudut-sudut mjalan menyerahkan sebagian dan tenaga kinetisnya, sehingga roda jalan mulai atau tetap berputar.

(4)

27

Penyerahan tenaga kinetis kepada sudut- sudut memyebabkan kecepata uap berkurang sehingga kerangga sudut- sudut jalani tersebut disebut juga tingkat – tingkat kecepatan .Tekanan uap selama mengalir disebut turbin tekanan rata, jadi pada turbin tekanan rata berlaku :

a. Waktu uap mengalir melalui tabung pancar, kecepatan uap naik tetapi tekanan turun.

b. Waktu uap melalui sudut-sudut jalan kecepatan turun sedang tekanan tetap. Jalannya tekanan dan kecepatan uap selama mengalir dalam turbin dapt digambarkan dalam sebuah diagram yang disebut diagram tekanan kecepatan (gb 68)

b). Turbin tekanan lebih

Pertama kali uap mengalir dalam sudut hantar. Karena bentuknya sudut sedemikian rupa sehingga ruang antara sudut – sudut seolah olah merupakan tabung pancar seperti pada turbin tekanan rata.

Jadi pada saat tersebut kecepatan uap akan naik dan tekanan turun. Pada sudut jalan, konstruksinya sama dengan sudut hantar, maka ruang antara, sudut – sudut juga berbentuk seperti tabung pancar, dimana disini kecepatan uap betambah. Penambahan kecepatan ini memerlukan sebuah gaya kecepatan yang searah dengan kecepatan tadi ( aksi)

Karena adanya gaya aksi ini, tentu ada gaya reaksinya yang sebesarnya sama tapi arahnya berlawanan. Gaya reaksi ini yang menyebabkan roda berputar. Karena baik pada sudut hantar maupun pada sudut jalan terjadi penurunan tekanan, maka

(5)

28

tekanan dimuka sudut – sudut lebih besar dari pada tekanan dibelakangnya sehingga turbin yang memakai sistim ini disebut turbin reaksi atau turbin tekanan lebih.Diagram tekanan kecepatann uap seperti gambar 69.

3. TURBIN DE LAVAL.

Seorang bangsa Swedia Dr.G.de laval ialah seoarang sarjana yang pertama kali membuat turbin uap yang dapat dipakai pada tahun 1885 (lihat gambar 70 )

Tersusun dan sebuah rumah turbin (1) yang didalamnya terdapat satu roda jalan (2) dengan satu baris sudut – sudut sekeliling roda. Pada bagian kiri terdapat sebuah saluran uap barn dimana pada saluran tersebut dipasang beberapa tabung (ppa) pancar (6). Tiap pipa – pipa pancar dapat ditutupi dan dibuka sendiri – sendiri dengan katup (7) untuk mengatur daya turbin. Sudut bidang, ancar terhadap roda ± 20

Bagian dalam dari rumah turbin berhubungan langsung dengan kondensor sehingga tekanan dalam rumah juga sama dengan tekanan kondensor.Penurunan tekanan hanya terjadi dalam pipa pancar (satu kali) hingga kecepatan uap yang keluar masih amat tinggi dan ini berarti kerugian. Misalnya tekanan ketel 11 atmut dan tekanan kondensor 0.1 atmut maka kecepatan uap sampai ± 1200 m / detik. Kecepatan berputar sudu – sudu ± 600m / detik atau ± 36000 putaran / menit R.P.M. (revolution per minute)

Kecepatan ini terlalu besar mengingat kekuatan bahan sehingga pemakaian turbin de laval hanya terbatas pada daya yang kecil.

4. BENTUK TABUNG PANCAR

Secara teoritis maka bentuk tabung pancar harus mengikuti suatu huku yang tertentu. Hukum ini yang lazim disebut hokum kontinuitas, yang dapat dituliskan demikian :

(6)

29 G.V.F.0

G : berat uap yang mengalir tiap detik (kg) V : Volume jenis uap dalam M3/ Kg F : luas penampang laluan uap dalam M2 C : kecepatan uap dalam m / detik

Persamaan tersebut dapat diubah menjadi : F = G.Vc

Harga G ialah tetap, selama uap mengalir sehingga nilai F kalau digambarkan dalam sebuah grafik akan berbentuk hiperbola (lihat gabar : 71.a)

Bagian tersempit disebut leher.pada bagianini tekanannya disebut tekanan kritis. Kecepatannya juga disebut kecepatan kritis (nilainya ± 450 m/ detik) perbandingan antara tekanan mula – mula dan tekanan kritis disebut perbandingan tekanan. Kritis untuk uap jenuh perbandingan = 1,73 sedang tekanan kritis ±0,57 tekanan mula – mula.

5. KECEPATAN UAP

Seperti telah diterangkan tenaga atau usaha dapat berbentuk macam – macam.Bentuk – bentuk tenaga/ usaha terebut tentunya mempunyai satuan yang berbeda – beda misalnya usaha panas dengan satuan K.cal,usaha gerak dengan satuan Kg/m dll.

Tetapi keduanya ialah sama –sama bentuk usaha. Jadi untuk nilai – nilai tertentu maka keduanya harus equivalent (sesuai).

Menurut percobaan dihasilkan : 1 kcal = 427 kg m

(7)

30 Angka 427 disebut equivalent panas mekanik.

Juga telah dikatehui bahwa jika suatu benda bergerak maka disamping ia mempunyai usaha kinetis, maka dia juga memiliki usaha potensial. Jumlah – jumlah dan usaha terebut besarnya (ingat ilmu mekanika) artinya kalau yang satu bertambah, maka yang lainnya harus berkurang demikian juga sebaliknya, jika sekarang 1 kg uap mengalir melalui sebuah tabung pancar, maka selama uap mengalir akan terjadi penurunan tekanan.

Kalau ethalpi uap ada keadaan mula – mula sebelum tabung pancar = h1, dan

sesudah ekspansi= h2 maka panas yang berguna h = h1 – h2.

h inilah yang disebut jatuh panas

Disamping uap mengalami jatuh panas, pada uap juga terjadi kenaian kecepatan yaitu sebelum tabung pancar kecepatan uap = 0 dan sesudah tabung pancar kecepatan uap = C

Jadi :

a. Uap mengalami pertambahan usaha kinetis sebesar ½ m, C2kgm b. Uap mengalami pengurangan panas h427 kgm

M = massa = G = berat g grafhasi

Jika berat uap G = 1 kg dan g = 9.8 m / detik Penambahan usaha kinetis = pengurangan usaha panas

½.G.C2 = G.427 h

g

C2 = 427.g.h.2

C = √427.9,s-h.2

C = 91,5√ℎ-

Inilah kecepatan uap waktu keluar dari tabung pancar dan turbin de laval.Rumus diatas dikenal dengan rumus ZEUNER.

6. KECEPATAN KELILING

Sebesarnya uap keluar dan tabung pancar dan masuk sudut – sudut dengan kecepatan C1 dan sudut terhadap bidang roda (disebut sudut uap) 200 kalu

(8)

31

sekarang kita misalkan sebuah turbin ideal, artinya sudut uap = 0o dan kecepatan keliling = U m / detik.

Sehingga kecepatan uap waktu masuk sudut – sudut yang bergerak W1 = C1-U

Kecepatan W1 yang dipandang terhadap sudu yang bergerak dan disebut kecepatan

relatip (lihat gambar 72).

Selama mengalir melalui sudut – sudut tidak terjadi ekspansi sehingga kecepatan uap W1

tetap besarnya, sehingga juga kecepatan uap waktu meninggalkan sudut – sudut W1 = W2 = C1- U

C1 ialah kecepatan uap yang

keluar dan tabung pancar dan dipandang terhadap rumah turbin yang tinggal diam. Dan kecepatan C1 ini karenanya

disebut kecepatan mutlak (absolute) waktu masuk sudut. Kecepatan absolute waktu meninggalkan sudut – sudut. C2 = W2- U

= C1-U-UC1-2U

Untuk turbin ideal maka tidak terdapat keruhian apapun, sehingga tenaga kinetis uap seluruhnya dirubah menjadi tenaga mekanis, karenanya kecepatan uap waktu keluar C2=0 jadi

C2 = C1 – 2U = 0 maka C1 = 2U

Atau U = ½ C1

U = ½.91,5h Kesimpulan

Pada turbin aksi ideal maka kecepatan keliling roda turbin sama dengan setengah kecepatan uap absolute waktu masuk sudut – sudut

(9)

32 Kalau sudut uap =20o

C = Kecepatan absolute W = Kecepatan relative U = kecepatan keliling

Maka keterangannya sebagai berikut : (lihat gbr 73)

Uap keluar dan tabung pancar. Kecepatan mutlak C1. Karena sudut

– sudut bergerak dengan kecepatan U, maka uap antara sudut – sudut sebenarnya W dengan sudut β1.

W1 disebut kecepatan uap relatip

waktu masuk. Selama mengalir melalui sudut – sudut W1 tetap

besarnya sehingga kecepatan uap relatip waktu keluar W2

W2 = W1 dengan sudut β2 jadi juga

β1= β2

Secara vektoris dapat dituliskan : C2 = W2 – U

Gambar : 73

Kalau vektor kecepatan uap disusun sedemikian sehingga sudut – sudut dan berimpit, akan sebuah segitiga gbr 73b, sehingga segitiga tersebut disebut segitiga kecepatan.

(10)

33 TURBIN ZOELLY

1. TINGKAT – TINGKAT TEKANAN DAN KECEPATAN

Pada pasal – pasal yang lalu telah diketahui bahwa turbin de laval karena jumlah perputarannya terlalu tinggi, tidak cocok kalau dibuat untuk tenaga – tenaga yang besar, sehingga karenanya turbin de laval juga tidak dipakai untuk menggerakkan mesin induk dan sebuah kapal.

Untuk mengurangi kecepatan / perputaran turbin yang besar itu, dapat ditempuh 2 jalan yaitu :

a) Jatuh tekanan antara ketel dan kondensor di bagian – bagian dan beberapa tingkat (dinamai tingkat – tingkat tekanan)

b) Kecepatan uap dalam tiap tingkat di bagian-bagian sama rata disebut tingkat kecepatan).

2. TURBIN ZOELLY

Turbin dengan tingkat – tingkat tekanan yang terkenal ialah turbin zoelly. Turbin zoelly ialah sebuah turbin tekanan rata dengan beberapa roda jalan yang dipasang satu sumbu dan pada tiap – tiap karangan sudut – sudut jalan dipasang satu karangan sudut – sudut hantar.

Ruangan atau saluran antara sudut – sudut hantar ini dibuat sedemikian rupa hingga mempunyai bentuk sama dengan tabung pancar seperti pada turbin de laval (lihat gambar 74)

Bentuk ukuran – ukuran dan jarak antara sudut – sudut hantar menentukan jalanya expansi uap dalam saluran tersebut. Kalau kita perhatikan sebenarnya turbin Zoelly ialah gabungan dan beberapa turbin de laval yang di pasang pada sumbu, dan antara tiap – tiap Turbin de laval diberi dinding

pemisah.jadi tekanan uap tidak turun dan tekanan ketel langsung tekanan kondensor, tetapi di tingkat – tingkatkan dalam tiap-tiap rode jalan (lihat gambar 74)

(11)

34 E = sudut jalan tekanan

B = tekanan uap kecepatan L = kecepatan uap

Jika misalkan sebuah turbin zoelly dengan X tingkat tekanan.

Jatuh panas seluruhnya = H kcal/kg dan jatuh panas tiap tingkat tekanan h = H X Sesuai dengan turbin de laval.

Kecepatan absolut turbin zoelly C1z = 91,5√𝐻

x Uz = ½.C1= ½.91,5H

x

Kalau sekarang Turbin de Laval dengan jatuh panas yang sama H maka kecepatan absolut Turbin de laval CH = 915 V H

U1 = ½ C =½.915 H

Kalau kita bandingkan nilai ini dengan turbin zoelly didapat

Kesimpulan :

Pada jatuh panas yang sama maka turbin zoelly dengan x tingkat – tekanan akan

mempunyai kecepatan sekeliling yang 1 besarnya kali kecepatan keliling turbin de laval √𝑥

Contoh turbin zoelly dengan 9 tingkat tekanan, kecepatan keliling Uz = 1 = 1 Uz

√9 3

Inilah maksud turbin zoelly, yaitu dengan meningkatkan tekanan uap didapatkan kecepatan keliling yang lebih kecil dari pada turbin de laval.

Dalam praktek jumlah tingkat – tingkat tekanan antara 9 – 16 dengan RPM 3000, sehingga dengan perantara pemindahan roda – roda gigi dapat dicapai RPM yang sesuai dengan menggerakkan kapal.

(12)

35 3. SUSUNAN TURBIN ZOELLY

Turbin terdiri dan sebuah rumah silindris, dimana ruang – ruang di dalamnyadipisahkan oleh dinding – dinding pemisah yang rapat uap.

Diantara dinding – dinding pemisah dipasang roda dengan sudut – sudut yang disebut roda jalan.

Dimuka masing –masing roda dibuat karangan sudut – sudut hantar yang berfungsi seperti tabung pancar. Dan diagram tekanan kecetan uap (gambar 74) ternyata bahwa waktu melalui sudut hantar tekanan uap turun (expansi) sehingga kecepatan uap naik, dan pada sudut – sudut jalan kecepatan uap diubah menjadi usaha mekanis.

Roda – roda jalan dipasang mati pada sumbu turbin, pada roda – roda ini dibuat lobang – lobang supaya dimuka dan dibelakang roda, (sudut) tidak ada perbedaan tekanan

Selama mengalir melalui sudut – sudut, tekanan makin lama makin berkurang sampai akhirnya sama dengan tekanan kondensor.karena terjadi penurunan ini maka volume uap makin besar

Jadi supaya terjadi aliran uap yang kontinue maka mula – mula sudut – sudut dibuat pendek dan makin tinggi

Bentuk sudut ialah seperti gambar 76 yang dibuat dan baja nikel dengan kakinya berbentuk ekor boning, untuk pemasangan pada sekeliling roda jalan.

Antara dinding pemisah yang tinggal diam dan roda-roda yang gerak tidak boleh bocor. Untuk ini dipakai cara penutupan yang dusebut penutupan Labirin (gambar 75). Juga antara rumah dengan poros dipakai penutupan Labirin, selain

(13)

36 itu juga dipakai cincin arang (koolringen).

TURBIN CURTIS

1. TURBIN TINGKAT KECEPATAN

Cara lain untuk mengurangi putaran turbin, di dapat oleh orang Amerika bernama

Curtis (GambarL 77 dan 78)

Setelah uap keluar dan tabung pancar, kemudian berturut-turut mengalir kekarangan sudut-sudut jalan. Diantara sudut jalan ada sudut-sudut pembalik yang dimaksudkan untuk membalik arah uap, supaya mengalir ke sudut jalan berikutnya dengan arah yang tepat.

Waktu uap melalui sudut jalan I kecepatan uap turun, demikian juga waktu mengalir di sudut jalan II kecepatan uap turun lagi dst, hingga karenanya Turbin Curtis juga disebut Turbin dengan tingkat-tingkat kecepatan.

Pada gambar : 77 maka ada 3 kali penurunan kecepatan (jumlah ini sesuai dengan jumlah karangan sudut-sudut jalan).

Sehingga Turbin tersebut turban dengan 3 tingkat kecepatan.

Juga kita lihat bahwa uap dan ketel masuk tabung pancar dan langsung berhubungan dengan tekanan kondensor, jadi selama, mengalir hanya terjadi 1 kali penurunan

(14)

37

tekanan yaitu dalam tabung pancar. Sehingga turbin Gg.77, disebut Turbin Curtis tekanan rata.

Dengan satu atau lebih tingkat-tingkat tekanan masing-masing dengan beberapa tingkat kecepatan. Pada tiap-tiap tingkat tekanan berlaku

Clc = 91,5 √ h

Dari diagram tekanan kecepatan gambar 78 dapat dilukiskan segitiga kecepatan seperti gambar 79.

Kalau turbin Curtis dengan x tingkat kecepatan maka dari gambar 79 dengan menganggap sama dengan nol (turbin ideal).

Konstruksi Turbin Curtis dengan lebih dan satu tingkat tekanan ialah seperti gambar 80. Turbin mempunyai 3 tingkat tekanan masing-masing dengan 2 tingkat kecepatan.

(15)

38

Dengan membuat tingkat-tingkat tekanan dan kecepatan selain didapatkan reduski kecepatan, juga konstruksi Turbin pendek, jadi lebih ringan.

Pada turbin ini tidak dipakai tabung-tabung pancar tetapi segmen tabung pancar (gr.78) Konstruksi tabung paking, dinding-dinding pemisah dsb. Sama dengan turbin Zoelly. TURBIN CURTIS DENGAN :

2 TINGKAT KECEPATAN 3 TINGKAT TEKANAN

(16)

39 TURBIN PARSONS

1. TURBIN TEKANAN LEBIH

Pada tahun 1897 seorang Inggris bernama Parsons turbin tekanan lebih yang pertama yang dapat dipakai.

Turbin Tekanan lebih ialah turbin dimana tekanan-tekanan dimuka sudut-sudut lebih besar dari pada dibelakang sudut-sudut.

Konstruksi sudut-sudut ialah sedemikian rupa sehingga waktu uap melalui sudut-sudut uap mengembang, jadi tidak seperti pada turbin aksi maka bentuk sudut tidak sinetris.

Ruang antara sudut-sudut mina-mina lebar makin lama makin sepit (Lihat gb. 81).

Sudut-sudut turbin tekanan lebih merupakan rangkaian dan tabung-tabung dimana uap bertambah kecepatannya. Akibat adanya pertambahan kecepatan (percepatan) maka timbul gaga reaksi yang arahnya erlawanan dengan arah gerakkan uap. Gaya reaksi ini dapat memutar roda jalan. Jadi turbin tekanan lebih disebut juga turbin bereaksi.

W = KECEPATAN PADAT

C0 = Kecepatan uap masuk

(abs)

C1 = Kecepatan uap keluar ( abs)

C1 < C0

2. PRINSIP KERJA REAKSI

Gambar 82 a dan b sebuha bejana tertutup yang dipasang roda-roda supaya dapat bergerak dengan mudah. Kedalam bejana dimasukan gas atau uap dengan tekanan tertentu (P) yang lebih besar dan tekanan terakhir. Maka tekanan akan lebih dalam semua arah pada seluruh ruangan dalam bejana antara lain pada titik A, B, C dan D (Gb. 82a).

(17)

40

Karena, gaya-gaya yang menekan akibat tekanan P ialah sama besarnya maka keadaan akan seimbang. Artinya bejana tetap tinggal diam .

D tetap kalau sekarang salah satu gaya, misalnya Dada titik A dihilangkan, yaitu dengan membuat lubang Dada A maka keseimbangan lobang Dada A akan terganggu (gb.62b).

Gaya –gaya Dada B dan C masih tetap seimbang, tetapi karena gaya A hilang, sekarang ada sisa gaya lebih Dad P, dan cukup besar untuk menggerakkan bejana keamanan .

Dan gambar ternyata bahwa uap / gas keluar melalui A dengan arah kekiri tetapi gerakan bejana, ke kanan.

Inilah yang disebut bahwa gerakan bejaaa tadi ialah akibat dan gaya reaksi, karena adanya aliran uap tadi.

(18)

41 3. JALANNYA UAP

Pertama kali masuk kedalam karangan sudu-sudu hantar dengan kecepatan Co. pada sudu hantar kecepatan absolute uap naik jadi C1 (lihat gb. 81).

Sama dengan Turbin aksi dulu, kecepatan yang masuk antara sudut-sudut ialaha kecepatan relati: W. Karena konstruks sudut-sudut hantar dan jalan sama, maka juga pada sudut jalan kecepatan W1.

Diagram tekanan kecepatan dapat dilihat pada gambar 83.sebenarnya cara kerja turbin Parsons tidak melulu akibat dan gaya reaksi karena terjadinya perubahan kecepatan uap. Pada sudut-sudut turbin ini permukaan sudut juga melengkung. Dan sesuai dengan turbin aksi dulu, maka arah uap dibelokkan yang akibatnya akan timbul gaya centrifugal (gaya aksi) yang menyebabkan roda berputar.

Jadi turbin Persons dapat juga disebut turbin Turbin Aksi dan reaksi.

Selama uap mengalir terjadi penurunan tekanan baik pada sudut jalan maupun sudut hantar. Yang dimaksudkan tingkat tekanan pada turbin Parson ialah tingkat tekanan jalan hantar dan hantar (2 kali penurunan tekanan), maka biasanya disebut tingkat tekanan ganda.

Aksi ialah perbandingan jatuh panas pada karangan sudut-sudut jalan dan jatuh panas total pada tiap tingkat tekanan ganda.derajat reaksi turbin rata-rata dengan 50% sehingga jatuh panas pada sudut jalan sama dengan pada suhu hantar.

(19)

42

Untuk memudahkan perbuatan konstruksi suut-sudut hantar dan sudut jalan dibuat sama hingga jatuh panas pada kedua sudut sama dan derajat reaksi = 50%

4. TOTAL KESEIMBANGAN

Akibat adanya perbedaan tekanan antara dimuka dan dibelakang sudut-sudut maka juga tromolnya akan mendita suatu gaya yang searah dengan poros (gaya aksial) arah tekanan yang dapat menyebabkan tergesernya tromol. Hal ini harus dicegah yaitu dengan membuat torak keseimbangan Gb. 84. Sebelah kanan torak berhubugan dengan tekanan uap baru, dengan sisi lain berhubungan tekanan uap bekas, sehingga pada torak ada gaya kekiri. Supaya gaya kekiri dan kekanan seimbang maka luas torak harus dibuat sedemikian rupa sehingga gaya.-gaya tadi sama besarnya. Hal ini dalam praktek tidak pernah dicapai, jadi selalu ada perbedaan gaya-gaya tadi tetapi perbedaan gaya yang kecil dapat ditamung oleh blo pendorong.

(20)

43 5. CINCIN LABIRIN

Cincin ini dipakai untuk mencegah adanya kebocoran – kebocoran uap pada arah aksial ataupun radial, antara bagian-bagian yang bergerak dan tidak bergerak. Konstruksi penutupan Labirin seperti gambar 84a.

(21)

44 6. PERBANDINGAN TURBIN-TURBIN

Misalkan : turbin Curtis dengan X tingkat kecepatan Turbin Zoelly dengan j tingkat tekanan

Turbin Pesons dengan Z tingkat tekanan ganda

Ketika turbin tersebut bekerja dengan jatuh panas yang sama dan kecepatan keliling sudut sama dengan 1/3 kecepatan keliling turbin de Laval.

Jadi:

Kesimpulan:

Sebuah turbin Curtis dengan 3 tingkat kecepatan akan sama Dengan turbin Zoelly dengan 9 tingkat tekanan dan sama Dengan turbin Parson dengan 18 tingkat

Artinya tiga tingkat kecepatan Curtis dapat menggantikan 9 tingkat tekanan Turbin Zoelly dan 18 tingkat tekanan ganda Turbin Parson.

Dengan alasan tersebut lalu dibangun turbin gabungan, yaitu dengan menempatkan turbin Zoelly atau Turbin Parson.

Keuntungan konstruksi tersebut ialah turbin jadi lebih pendek dari pada konstruksi dari satu turbin saja. Akibatnya jadi lebih ringan.

Gambar

Gambar  82  a  dan  b  sebuha  bejana  tertutup  yang  dipasang  roda-roda  supaya  dapat  bergerak  dengan  mudah
Diagram  tekanan  kecepatan  dapat  dilihat pada gambar 83.sebenarnya cara  kerja  turbin  Parsons  tidak  melulu  akibat  dan  gaya  reaksi  karena  terjadinya perubahan kecepatan uap

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Kerja Praktek ini dilakukan dengan pembimbing dan diberi berbagai tugas yang berhubungan dengan aktivitas keseharian di kantor, selain itu penulis juga ditugaskan

Organisasi Gubuk Sejuta Motivasi dalam memajukan pendidikan di Desa. Air Anyer sehingga penelitian ini bisa

Ke Melalui lebih kannya lebih dari 37 eh 34 tuntas dapat adalah cocok (siswa faktor kurang laupun dalam lajaran i pada positif dengan ) yang dekatan n hasil

Bioetanol yang dihasilkan dari kulit ubi jalar ungu dapat menghasilkan bioetanol berdasarkan lama waktu fermentasi dengan menggunakan ragi tape.. Berdasarkan rendemen

Hal ini dapat menunjukkan bahwa para responden yaitu para tamu yang check in maupun check out di Hotel Ibis Pekanbaru merasa dalam mengantar tamu ke lobby dan ke

Bagi guru,pentingnya proses berpikir kreatif dalam memecahkan masalah matematika Berdasarkan Adversity Quotient (AQ) siswa untuk mengenali dan memahami bakat

Karena informasi pengumuman penerbitan obligasi syariah diserap oleh pasar, maka bagi perusahaan yang bermaksud menerbitkan obligasi syariah hendaknya dapat menentukan waktu yang

Perkebunan Nusantara IX (Persero) belum memisahkan antara biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dalam pengumpulan harga pokok produksi