• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR PEMBUATAN POLA PADA SISWA SMK NEGERI 1 KISARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR PEMBUATAN POLA PADA SISWA SMK NEGERI 1 KISARAN."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

DENGAN HASIL BELAJAR PEMBUATAN POLA

PADA SISWA SMK NEGERI 1 KISARAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S-1

OLEH :

BINTANG DINI YULIANA

509143007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

BINTANG DINI YULIANA. NIM : 509143007. Hubungan Kemandirian Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Pembuatan Pola Pada Siswa SMK Negeri 1 Kisaran. Program Studi Tata Busana. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemandirian belajar siswa, untuk mengetahui hasil belajar pembuatan pola dan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar pembuatan pola. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus. Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Kisaran.

Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X program keahlian tata busana SMK Negeri 1 Kisaran sebanyak 36 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, dengan jumlah 36 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes angket dan lembar pengamatan.Angket digunakan untuk mengumpul data kemandirian belajar sedangkan lembar pengamatan digunakan untuk mengumpul data hasil belajar pembuatan pola. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemandirian belajar termasuk kategori cukup dengan persentase 36,1% dan cenderung tinggi dimana jumlah siswa kategori tinggi dan cukup yaitu 52,8% dan untuk hasil belajar pembuatan pola termasuk kategori cukup dengan persentase 33,3% dan cenderung tinggi dimana jumlah siswa pada kategori tinggi yaitu 63,9% Untuk uji normalitas data menggunakan rumus chi-kuadrat pada taraf 5% dengan dk=5, diperoleh variabel kemandirian belajar berdistribusi nomal, karena 2hitung <

2

tabel (8,166 < 11,070) dan variabel hasil belajar pembuatan pola berdistribusi normal, karena 2hitung < 2tabel(8,38 > 11,070).

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan Kemandirian

Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Pembuatan Pola” dengan semaksimal mungkin.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana pendidikan jenjang S1 di Prodi Pendidikan Tata Busana, Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, teristimewa penulis ucapkan terimakasih yang tak

terhingga kepada orang tua yang tercinta Bapak St. M.Marpaung, dan Ibu B.Br.

Simanjuntak, S.Pd yang telah banyak memberikan kasih sayang dan motivasi kepada

penulis baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan

dengan baik. Kemudian dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis juga

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada Ibu Dra.

Hotmaria Tampubolon, M.Pd. selaku dosen pembimbing, yang telah banyak

meluangkan waktu, memberikan bimbingan dan arahan, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Busana

PKK- FT Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku ketua Penasehat akademik yang telah

memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat

(7)

iii

6. Ibu Dra. Rosita Carolina, M.Pd dan Ibu Dra. Ermidawati, selaku dosen

penguji/narasumber yang telah banyak memberi masukan kepada penulis

dalam perbaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan khususnya

dosen Jurusan PKK yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Bapak Drs. Edu Butar-Butar, MM, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1

Kisaran, Bapak Wakil Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru khususnya

jurusan Tata Busana , Staf / Karyawan Tata Usaha yang telah memberikan

izin dan bantuan administrasi kepada penulis untuk melakukan penelitian

skripsi di SMK Negeri 1 Kisaran.

9. Teristimewa buat semua adik-adik saya yang telah banyak membantu dan

memberikan motivasi kepada saya baik moril maupun materil sehingga

penulis dapat menyelesaikan pendidikan dengan baik.

10.Buat sahabat – sahabat seluruh mahasiswa Tata Busana stambuk 2009, buat

kakak stambuk 2008 dan 2009, serta sahabat yang ada dikos 125E, yang telah

banyak memberikan bantuan, dukungan dan motivasi berupa moril.

Penulis berharap semoga kebaikan yang telah mereka berikan mendapat

balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Demikian yang dapat

penulis sampaikan, atas segala bentuk dan perhatiannya penulis ucapkan terima

kasih.

Medan, September 2014 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

(9)

3. Pembuatan Pola ... 16

1) Alat dan bahan pembuatan pola ... 19

2) Tanda-tanda pola ... 20

4. Cara Mengambil Ukuran ... 21

1. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengukur ... 21

2. Cara Mengambil Ukuran Badan Wanita Dewasa ... 22

5. Menggambar Pola Dasar ... 28

1. Pola Dasar Badan ... 29

2. Pola Dasar Lengan ... 30

B. Kerangka Berpikir ... 31

C. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 33

C. Metode Penelitian ... 33

D. Variabel dan Defenisi Operasional ... 34

E. Instrumen Penelitian ... 35

F. Uji Coba Instrumen ... 37

G. Teknik Analisis Data ... 40

H. Uji Kecenderungan ... 41

I. Uji Kesepakatan ... 43

J. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 46

B. Kategori Data ... 49

C. Uji Persyaratan Analisis ... 51

D. Pengujian Hipotesis ... 54

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

(10)

A. Kesimpulan... 57

B. Implikasi ... 57

C. Saran ... 58

(11)

vii

12.Panjang punggung ... 25

13.Kerung lengan ... 26

14.Lingkar pangkal lengan ... 26

15.Panjang lengan... 26

16.Lingkar lengan bawah ... 27

17.Pola dasar badan ... 28

18.Pola dasar lengan ... 30

19.Paradigma Penelitian ... 32

20.Grafik Histogram Data X ... 47

21.Grafik Histogram Data Y ... 48

22.Grafik Grafik Histogram Tingkat Kecenderungan X ... 50

23.Grafik Histogram Tingkat Kecenderungan Y ... 51

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat Yang Digunakan Dalam Membuat Pola ... 19

2. Skala Likert ... 34

3. Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar ... 34

4. Kisi-Kisi Hasil Belajar Melalui Pengamatan Membuat Pola ... 35

5. Distribusi Frekuensi Kemandirian Belajar ... 45

6. Distribusi Frekuensi Hasil Pembuatan Pola ... 47

7. Kategori Tingkat Kecenderungan Variabel X ... 48

8. Kategori Tingkat Kecenderungan Variabel Y ... 49

9. Ringkasan Hasil Uji Normalitas ... 51

(13)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 51

2. Lembar Pengamatan ... 56

3. Kriteria Penilaian ... 63

4. Instrumen Penilian ... 65

5. Data Uji Coba Instrumen Pengamatan ... 69

6. Angket Kemandirian Belajar ... 71

7. Uji Coba Instrumen Kesepakatan Pengamat Membuat Pola ... 75

8. Deskripsi Data Penelitian Variabel Y ... 77

9. Hasil Validitas Uji Coba Angket ... 78

10.Hasil Realibilitas Uji Coba Angket ... 79

11.Perhitungan Validitas Angket Dan Realibilitas Angket ... 79

12.Perhitungan Realibilitas Angket ... 82

13.Tabel Data Hasil Penelitian... 85

14.Deskripsi Data Penelitian Variabel X ... 87

15.Identifikasi Tingkat Kecenderungan ... 90

16.Uji Normalitas ... 94

17.Perhitunga Uji Linearitas Variabel X dan Variabel Y ... 97

(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) berperan penting dalam membentuk

sumber daya manusia yang mampu bersaing dan memiliki kompetensi untuk

memenuhi tenaga kerja terampil. Undang - Undang No.20 Th 2003 tentang sistem

pendidikan nasional pasal 15 menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan merupakan

pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja

dalam bidang tertentu. Salah satu standar kompetensi yang diberikan oleh SMK

Negeri 1 Kisaran jurusan tata busana kelas X adalah pembuatan pola. Kompetensi

ini adalah kompetensi wajib lulus untuk seluruh siswa dan materi ini wajib

dikuasai oleh semua siswa. Kompetensi yang terdapat disekolah membahas semua

materi yang terkait dengan proses pembuatan pola, mulai dari pengertian pola,

tujuan membuat pola, macam-macam pola dasar, alat dan bahan membuat pola,

tanda-tanda pola, mengambil ukuran, membuat pola dasar dengan ukuran dan

prosedur yang tepat.

Untuk memperoleh berbagai keterampilan sebagaimana dikemukakan

diatas, tentunya tidak semudah membalikkan telapak tangan, hal ini disadari

karena dalam proses belajar mengajar baik disekolah maupun dirumah

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pada prinsipnya faktor-faktor tersebut didapat

dari diri siswa seperti intelegensi, motivasi, kemandirian belajar, minat dan

lain-lain, sedangkan faktor dari luar diri siswa adalah lingkungan (alami dan sosial)

(15)

dan instrumental (kurikulum, program, sarana, dan fasilitas dan guru tenaga

pengajar).

Kemandirian merupakan kemampuan dan prilaku yang tidak tergantung

pada orang lain. Kemandirian belajar merupakan kemampuan dan prilaku yang

didasarkan dengan mengandalkan kemampuan untuk mengurus dirinya sendiri

yang ditandai dengan adanya inisiatif, percaya diri, dan dapat mengatur waktu

untuk belajar, serta tidak tergantung bantuan ataupun dorongan dari orang lain.

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Hasil

belajar adalah sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa berkat adanya usaha atau

pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk penguasaan,

pengetahuan, dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan

sehingga nampak pada diri individu penggunaan terhadap sikap, pengetahuan dan

kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sehingga nampak

pada diri individu perubahan tingkah laku secara kuantitatif.

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain

sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (2003) yaitu : (1). Faktor eksternal

(faktor yang berasal dari luar diri siswa) seperti : faktor kondisi sekolah. (2).

Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa) seperti : minat, bakat,

dan motivasi. Adanya informasi tentang sasaran belajar dan evaluasi belajar, maka

siswa akan semakin sadar dengan kemampuan dirinya.

Hal ini memperkuat keinginan siswa untuk berperan aktif dalam kegiatan

(16)

pembelajaran, sehingga penulis tertarik untuk melakukan observasi ke SMK

Negeri 1 Kisaran jurusan tata busana kelas X, pada mata pelajaran pembuatan

pola yang merupakan salah satu mata pelajaran dasar dan utama sebagai

kelanjutan untuk mata pelajaran pada jurusan tata busana.

Sejalan dengan hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Kisaran

dan wawancara dengan wali kelas X pada tanggal 28 Februari 2014 bahwa

kemampuan siswa dalam pembuatan pola masih sangat kurang, dan ini dinyatakan

langsung oleh wali kelas X bahwa siswa masih harus dibimbing berulang-ulang

dalam pembuatan pola, meskipun sudah diberi modul pembelajaran pola dasar.

Siswa juga masih banyak yang kurang percaya diri dalam membuat pola, dan

masih ada siswa yang meminta bantuan teman dalam pembuatan pola. Oleh

karena itu siswa belum mandiri dalam belajar. Kemandirian belajar siswa tampak

pada saat proses belajar mengajar berlangsung, dimana siswa masih banyak yang

bersifat pasif, tidak mau tahu, dan siswa hanya akan belajar bila disuruh, serta

nilai dalam pembuatan pola siswa masih ada yang dibawah nilai KKM yaitu 70.

Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, keseriusan,

kedisiplinan, tanggungjawab, kemauan dan keingintahuan untuk berkembang dan

maju dalam pengetahuan. Martinus (2008) mendefenisikan belajar mandiri adalah

cara belajar aktif dan partisipasif untuk mengembangkan diri masing-masing

individu yang tidak terikat dengan kehadiran guru, tatap muka di kelas dan

kehadiran teman sekolah. Belajar mandiri merupakan belajar pengembangan diri,

keterampilan, dengan cara tersendiri, peran guru sebagai fasilitator dan konsultan

(17)

(KTSP). Guru bukanlah satu - satunya sumber ilmu, media belajar juga

merupakan sumber belajar. Banyak informasi - informasi lain yang tidak

tersosialisasi oleh guru dikelas diakibatkan oleh keterbatasan sumber,

pengetahuan dan pengalaman.

Tamimi (1982) mengemukakan bahwa pola merupakan jiplakan bentuk

badan yang biasa dibuat dari kertas, yang nanti dipakai sebagai contoh untuk

menggunting pakaian seseorang, ciplakan bentuk badan ini disebut pola dasar.

Pola sangat penting artinya dalam pembuatan busana. Baik atau tidaknya busana

yang dikenakan seseorang tergantung benar atau tidaknya dalam pembuatan pola

busana. Kualitas pola sendiri dipengaruhi beberapa hal misalnya ketepatan

pengambilan ukuran, kemampuan untuk menentukan garis-garis pola seperti

kerung lengan, kerung leher, bentuk kerah dan lain-lain, ketelitian dalam

memberikan tanda pola seperti bagian-bagian pola, tanda arah serat dan lain

sebagainya.

Observasi yang dilakukan peneliti di SMK Negeri 1 Kisaran jurusan tata

busana yaitu pada kompetensi pembuat pola menujukkan bahwa setiap siswa

mempunyai kemampuan yang baik, namun banyak sebagian siswa yang mendapat

nilai cukup. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Hubungan Kemandirian Belajar Siswa Dengan Hasil

(18)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat

diidentifikasikan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana nilai rata-rata pembuatan pola pada siswa tata busana kelas X

SMK Negeri 1 Kisaran?

2. Sejauhmana tingkat kemandirian belajar siswa dalam pembuatan pola

pada siswa kelas X tata busana SMK Negeri 1 Kisaran ?

3. Bagaimana tingkat kemampuan siswa dalam memuat pola paa siswa kelas

X tata busana SMK Negeri 1 Kisaran ?

4. Sejauhmana tingkat kemandirian belajar siswa dalam pembuatan pola

pada siswa kelas X tata busana SMK Negeri 1 Kisaran ?

5. Bagaimanakah hasil belajar pembuatan pola dengan kemandirian belajar

pada siswa kelas X tata busana SMK Negeri 1 Kisaran ?

6. Apakah ada hubungan kemandirian belajar dengan hasil belajar

pembuatan pola pada siswa kelas X tata busana SMK Negeri 1 Kisaran ?

C. Pembatasan Masalah

Dengan adanya latar belakang masalah dan identifikasi masalah serta

banyaknya masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi , yaitu :

1. Kemandirian belajar siswa dalam pembuatan pola dasar (badan dan

(19)

2. Hasil belajar pembuatan pola dasar (badan dan lengan) pada siswa

kelas X tata busana SMK Negeri 1 Kisaran.

3. Hubungan kemandirian belajar siswa dengan hasil belajar pembuatan

pola dasar (badan dan lengan) pada siswa kelas X SMK Negeri 1

Kisaran.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah serta pembatasan masalah

yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana tingkat kecenderungan kemandirian belajar siswa dalam

pembuatan pola dasar (badan dan lengan) pada siswa kelas X tata busana

SMK Negeri 1 Kisaran?

2. Bagaimana tingkat kecenderungan hasil belajar pembuatan pola dasar

(badan dan lengan) pada siswa kelas X tata busana SMK Negeri 1

Kisaran?

3. Bagaimana tingkat kecenderungan hubungan kemandirian belajar siswa

dengan hasil belajar pembuatan pola dasar (badan dan lengan) pada siswa

kelas X SMK Negeri 1 Kisaran.

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan kemandirian belajar siswa kelas

(20)

2. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan hasil belajar pembuatan pola

dasar (badan dan lengan) siswa kelas X tata busana SMK Negeri 1

Kisaran?

3. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan hubungan kemandirian belajar

siswa dengan hasil belajar pembuatan pola dasar (badan dan lengan) pada

siswa kelas X SMK Negeri 1 Kisaran.

F. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, diharapkan penelitian ini dapat

memberi manfaat, yaitu:

1. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat membantu pembelajaran peserta

didik untuk meningkatkan hasil belajar pembuatan pola.

2. Bagi guru penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dalam proses

belajar mengajar.

3. Bagi pihak sekolah, penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan

untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar disekolah serta

dapat menjadi sumber informasi dan refrensi sekolah.

4. Untuk menambah pengetahuan peneliti tentang prosedur penyusunan

dan pelaksanaan penelitian dan sebagai bahan perbandingan bagi

(21)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Tingkat kecenderungan kemandirian belajar siswa kelas X tata busana

SMK Negeri 1 Kisaran cenderung tinggi dimana jumlah siswa pada

kategori tinggi dan cukup yaitu 52,8% lebih besar dibandingkan jumlah

siswa yang berada pada kategori kurang dan rendah yaitu 47,2%.

2. Hasil pengamatan pembuatan pola yang dilakukan siswa kelas X tata

busana SMK Negeri 1 Kisaran cenderung tinggi dimana jumlah siswa

pada kategori tinggi dan cukup yaitu 63,9% lebih besar dibandingkan

jumlah siswa yang berada pada kategori kurang dan rendah yaitu 36,1%.

3. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antaraKemandirian Belajar

dan Hasil Belajar Pembuatan Pola Pada Siswa Kelas X SMK Negeri

Kisaran. Hal ini diperjelas dimana harga rxy< rt yaitu 0,41 < 0,329. dan

harga harga thitung> ttabel (5,94 > 1,68).

B. Implikasi

Tingkat kemandirian belajar pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Kisaran

cenderung tinggi dimana jumlah siswa pada kategori tinggi dan cukup yaitu

52,8% lebih besar dibandingkan jumlah siswa yang berada pada kategori kurang

dan rendah yaitu 47,2. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa harus lebih

(22)

58

disiplin, dan bertanggungjawab dalam belajar, tidak atau tanpa bantuan orang lain,

dan melati diri untuk lebih sering mengulang pelajaran dirumah, sehingga siswa

akan lebih menguasai baik secara teori, maupun praktek. Sedangkan hasil belajar

pembuatan pola cenderung tinggi dimana jumlah siswa pada kategori tinggi yaitu

63,9% lebih besar dibandingkan jumlah siswa yang berada pada kategori kurang

dan rendah yaitu 36,1%.yang menunjukkan bahwa siswa sudah mampu membuat

pola dasar badan dan lengan sendiri, tetapi harus lebih ditingkatkan dan banyak

berlatih sehingga hasilnya lebih memuaskan.

C. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka saran yang dapat diajukan

adalah sebagai berikut :

1. Bagi para guru tata busana diharapkan memberi motivasi kepada siswa agar

siswa lebih giat belajar, dan melatih siswa agar membuat pola dengan bagus,

sehingga siswa akan lebih menguasai baik secara teori maupun praktek

tentang pembuatan pola.

2. Dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa dalam kemandirian belajar

khususnya dalam pembuatan pola, diharapkan siswa lebih mandiri lagi dalam

membuat pola agar pola yang dihasilkan lebih bagus

3. Dengan adanya hubungan yang signifikan antara kemandirian belajar dengan

hasil pembuatan pola, hendaknya pihak sekolah dapat menjadi tempat

(23)

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta

Chodijah, 1982,Modul Disain Busana Untuk SMK Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung : Yrama Widya

Dimyati, Mudjono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Ermidawati & Rosita. (2009). Diktat Konstruksi Pola I. Medan :Fakultas Teknik

UNIMED. Tidak untuk dipublikasikan

Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta : Departemen Pendidikan

Nasional.

Holsten, Herman, Murid Belajar Mandiri, Bandung Remaja Rosda Karya, 1978

Kartadinata, S. (2001).Kemandirian Belajar dan orientasi niai mahasiswa.

Bandung : PPS

Latifah, Imrotun. (2012). Aneka Pola Busana. Jakarta : Gramedia

Poespo, Goet. 2000 . Aneka Blus (Blouses). Yogyakarta: Kanisius. .

2000 .Aneka Lengan Baju dan Manset (slevee and cuffs). Yogyakarta:

Purwanto, 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :

PT.Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosda

(24)

60

Tahar, I & Enceng, 2006. Hubungan kemandirian belajar dan hasil belajar jarak

jauh. Jurnal Pendidkan terbuka dan Jarak Jauh, Vol 7, Nomor 2 : 91-101.

http:// Defenisi. Blogspot.com 2011/02/defenisi-hasil-belajar html 19 januari 2014

http :// Belajar desain mode busana : membuat pola busana –pengertian pola yang

digunakan html 19 januari 2014

http://www.nwrel.org/planning/reports/self-direct/index. kemandirian belajar html

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V MI Al Mujahidin desa Setarap Kecamatan Satui Kabupaten Tanah Bumbu pada semester II tahun pelajaran

Pada penelitian ini dilakukan pemodelan Angka Buta Huruf di Provinsi Jawa Timur dengan metode GWtR karena variabel respon yang diteliti berbentuk kontinu

Prosedur operasional ini bertujuan untuk memberikan penjelasan sebagai pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan menjalankan penyelenggaraan pelayanan pendidikan perlu

Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak - - balik, balik, sedangkan benda kerja melakukan gerakan ingsutan. sedangkan benda kerja melakukan

• Program CNC adalah sejumlah urutan perintah logis yang disusun dengan kode-kode huruf dan angka yang bisa dimengerti oleh unit kontrol mesin... • Sistem persumbuan pada mesin

Sementara sektor yang mengalami kemajuan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangkalan adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi sektor

Skripsi ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran dengan memanfaatkan media Adobe Captivate 5.5 sebagai media pembelajaran dalam pengajaran pelajaran

Jadi, pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran berpengaruh pada hasil belajar (Sumartini, 2016). Untuk melihat peningkatan hasil belajar tiap-tiap siklus dapat dilihat pada