• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MEDIA POWERPOINT DAN JOB SHEET PEMBUATAN POLA DRAPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 KOTA TEGAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MEDIA POWERPOINT DAN JOB SHEET PEMBUATAN POLA DRAPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 KOTA TEGAL"

Copied!
225
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MEDIA POWERPOINT DAN JOB SHEET

PEMBUATAN POLA DRAPING TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 KOTA TEGAL

Skripsi

diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Busana

Oleh

Awalia Aisyah Rizqiani NIM. 5401410020

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

NIM : 5401410020

Program Studi : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, S1 Konsentrasi Tata Busana

Judul Skripsi : EFEKTIVITAS MEDIA POWERPOINT DAN JOB SHEET

PEMBUATAN POLA DRAPING TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 TEGAL.

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian

skripsi Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata

Busana FT. UNNES

Semarang, 23 Januari 2015

Pembimbing

(3)
(4)
(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

 Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)

 Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita berhasil melakukannya dengan baik (Andrew Jackson)

Persembahan:

1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu

memberikan dukungan, motivasi dan

do’a.

2. Dosen-dosenku yang telah sabar dalam

membimbingku hingga selesai pada

penulisan skripsi

3. Lutfi, lu’lu dan keluarga besarku 4. Sahabat terbaiku frida wijayanti

5. Teman-teman Tata Busana 2010

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Upaya dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar

siswa dapat dilakukan dengan memilih metode, sumber belajar dan media

pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,

dalam penelitian ini peneliti memilih media pembelajaran berupa powerpoint dan

job sheet sebagai media dalam proses pembelajaran pembuatan pola dasar teknik

draping. Penggunaan media powerpoint mempermudah proses pembelajaran,

memberikan fokus perhatian siswa untuk belajar dan penggunaan job sheet dapat

memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. Media powerpoint dan job sheet

diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar

siswa.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan

media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping efektif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa dan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas

media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar

siswa kelas X Busana Butik SMK N 1 Tegal.

Sehubungan dengan penyelesaian skripsi ini, dengan rasa rendah hati

disampaikan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

izin untuk melaksanakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik

(7)

vii

3. Dra. Erna Setyowati, M.Si, selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran,

ketulusan telah mengorbankan waktu, tenaga serta pikiran yang sangat

berharga untuk memberikan perhatian, petunjuk dan dorongan yang berguna

bagi peneliti dalam menyusun skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas

Teknik, Universitas Negeri Semarang yang memberikan bekal ilmu

pengetahuan.

5. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMK Negeri 1 Kota Tegal yang telah

memberikan ijin penelitian dan membantu dalam proses penelitian.

6. Teman-teman Prodi PKK,S1 Konsentrasi Tata Busana angkatan 2010 serta

semua pihak dan instansi terkait yang mendukung dan membantu proses

terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Semoga bantuan yang telah diberikan dengan ikhlas tersebut mendapat

imbalan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini berguna bagi peneliti pada

khususnya dan semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.

(8)

viii

ABSTRAK

Awalia Aisyah Rizqiani. 2015. “Efektivitas Media Powerpoint dan Job Sheet Pembuatan Pola Draping Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Tegal”. Dra. Erna Setyowati, M.Si. S1 Pendidikan Tata Busana, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

Pembelajaran yang diterapkan pada materi pokok pembuatan pola dasar teknik draping masih didominasi oleh guru sehingga kurang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar. Tujuan penelitian: (1) mengetahui validitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa

SMK Tegal; (2) mengetahui efektivitas media powerpoint dan job sheet

pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Tegal

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan desain Pre-test-Post-test Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas X Busana Butik. Teknik pengambilan sampel adalah simple random

sampling. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, observasi dan dokumentasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dan uji gain..

Hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung> ttabel, ada efektivitas penggunaan media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa. Hasil perhitungan uji gain kelas eksperimen 0.53 dalam kategori sedang dan kelas kontrol 0.26 dalam kategori rendah. Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian; (2) Media powerpoint dan job sheet terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran pembuatan pola draping. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan rata-rata pre-test dan post-test kelas eksperimen. Perhitungan uji-gain peningkatan test kognitif pre-test dan post-test kelas eksperimen masuk dalam kategori sedang dan kelas kontrol masuk dalam kategori rendah. Saran yang terkait penelitian yaitu (1) penggunaan media powerpoint dan job sheet dalam proses pembelajaran terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru dapat menggunakan media powerpoint dan job sheet sebagai salah satu alternatif media dalam proses pembelajaran; (2) media pembelajaran apapun harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan jenis mata pelajaran (teori atau praktek) dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penelitian lanjutan berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa.

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB. 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Penegasan Istilah ... 5

1.6 Sistematika Skripsi ... 8

BAB. 2 LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Proses Pembelajaran... 11

2.2 Efektivitas ... 13

2.3 Media Pembelajaran ... 15

2.4 Media Powerpoint ... 20

2.5 Job Sheet ... 29

2.6 Validasi Media Powerpoint dan Job Sheet ... 34

2.7 Strategi Pembelajaran... 36

2.8 Hasil Belajar ... 40

2.9 Materi Pokok Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping ... 45

(10)

x

2.11 Kerangka Pikir ... 55

2.12 Hipotesis Penelitian ... 57

BAB. 3 METODE PENELITIAN ... 58

3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian ... 58

3.2 Variabel Penelitian ... 59

3.3 Rancangan Penelitian ... 60

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 62

3.6 Uji Instrumen Penelitian ... 65

3.6 Metode Analisis Data ... 71

BAB. 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 77

4.1 Hasil Penelitian ... 77

4.2 Uji Hipotesis... 85

4.3 Hasil Analisis Uji Gain ... 85

4.4 Pembahasan ... 87

BAB. 5 PENUTUP ... 92

5.1 Simpulan ... 92

5.2 Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Keterangan Icon ... 28

Tabel 2.2 Strategi Pembelajaran ... 37

Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 58

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 59

Tabel 3.3 Desain Penelitian Eksperimen ... 61

Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal ... 68

Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ... 69

Tabel 3.6 Kriteria Validasi Interval ... 71

Tabel 3.7 Klasifikasi Nilai Gain... 76

Tabel 4.1 Komentar dan Saran Ahli Media ... 78

Tabel 4.2 Penilaian Ahli Media ... 78

Tabel 4.3 Komentar dan Saran Ahli Materi... 79

Tabel 4.4 Penilaian Ahli Materi ... 80

Tabel 4.5 Hasil Pre-test Siswa... 81

Tabel 4.6 Hasil Post-test Siswa ... 82

Tabel 4.7 Hasil Penilaian Afektif ... 83

Tabel 4.8 Hasil Penilaian Kinerja Siswa ... 84

Tabel 4.9 Penilaian Hasil Praktik ... 84

Tabel 4.10Hasil Uji-t ... 85

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tampilan Cover Powerpoint ... 28

Gambar 2.2 Tampilan Isi Materi ... 28

Gambar 2.3 Tampilan Tugas ... 29

Gambar 2.4 Paspop ... 47

Gambar 2.5 Pita Ukur ... 48

Gambar 2.6 Penggaris ... 48

Gambar 2.7 Jarum ... 49

Gambar 2.8 Macam-macam Gunting ... 49

Gambar 2.9 Pensil ... 50

Gambar 2.10 Bantalan Jarum ... 50

Gambar 2.11 Kain Blaco ... 51

Gambar 2.12 Pita Satin ... 51

Gambar 2.13 Hasil Jadi Pemasangan Body Line... 52

Gambar 2.14 Arah Serat Bahan ... 53

Gambar 2.15 Perhitungan Kebutuhan Kain Pola Badan Atas ... 53

Gambar 2.16 Perhitungan Kebutuhan Kain Pola Badan Bawah (Rok) ... 54

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Siswa ... 96

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen ... 99

Lampiran 3 Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran ... 117

Lampiran 4 Instrumen... 125

Lampiran 5 Uji Prasyarat Analisis Data Awal ... 145

Lampiran 6 Analisis Data Akhir ... 150

Lampiran 7 Uji Hipotesis... 155

Lampiran 8 Uji Gain ... 158

Lampiran 9 Hasil Penilaian Sikap ... 161

Lampiran 10 Hasil Penilaian Unjuk Kerja... 164

Lampiran 11 Silabus ... 169

Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 179

Lampiran 13 Job Sheet ... 193

Lampiran 14 Powerpoint ... 211

Lampiran 15 Lembar Penilaian Media ... 213

(14)

1

1.1

Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas manusia. Pendidikan memegang peranan penting dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan

bergantung pada kualitas pelaksanaan proses pembelajaran. Terdapat beberapa

komponen dalam proses pembelajaran yang saling berkaitan, apabila salah satu

dari komponen tersebut tidak ada, maka proses belajar mengajar tidak dapat

bekerja dengan lancar.

Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang

menengah yang menyiapkan siswanya untuk memasuki dunia kerja dengan

berbekal ilmu pengetahuan dan keahlian. Ditegaskan dalam UU Sisdiknas No. 20

Tahun 2003 pasal (15) yang menyatakan bahwa SMK sebagai bentuk satuan

pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan

siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan saat ini lebih

menitikberatkan pada keaktifan siswa, dimana siswa belajar sambil bekerja,

dengan demikian siswa dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman dan

ketrampilan serta perilaku lainnya termasuk sikap dan nilai.

SMK Negeri 1 Kota Tegal terletak di jalan Dr. Soetomo No. 68 Tegal.

(15)

ProgramKeahlian Jasa Boga, Program Keahlian Busana Butik, dan Program

Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut.

Mata Pelajaran yang ada di SMK jurusan Busana Butik ini meliputi Mata

Pelajaran wajib dan kejuruan. Mata Pelajaran kejuruan antara lain adalah Dasar

Pola, dalam Mata Pelajaran Dasar Pola terdapat 2 teknik pembuatan pola yaitu

teknik konstruksi dan teknik draping. Teknik konstruksi adalah cara pembuatan

pola busana berdasarkan ukuran badan seseorang dengan sistem tertentu, misalnya

sistem praktis, wilsma, soen, meyneke, dressmaking dll. Sedangkan teknik

draping adalah cara pembuatan pola dengan menempelkan kain atau kertas ketela

langsung diatas paspop/tubuh seseorang. Penelitian ini difokuskan pada

pembuatan pola dengan teknik draping. Materi pokok pembuatan pola draping

berisi tentang pengetahuan pola dasar, pengetahuan alat dan bahan, meletakkan

body line, mengambil ukuran untuk kebutuhan kain, dan analisis hasil pola.

Hasil pengamatan dan wawancara dengan guru Mata Pelajaran Dasar Pola di

SMK Negeri 1 Kota Tegal, diketahui bahwa pembelajaran Dasar Pola masih

didominasi oleh suatu kondisi kelas yang berfokus pada guru (teacher centered)

sebagai sumber utama pengetahuan. Metode ceramah dan demonstrasi masih

menjadi pilihan guru dalam mengajar, siswa hanya mendengarkan dan mencatat

materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga dalam proses pembelajaran

beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan berbicara sendiri.

Kurangnya perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran kemungkinan

menjadi penyebab rendahnya hasil belajar. Selain dengan menggunakan metode

(16)

buku-buku lain yang hanya dipegang oleh guru, sedangkan dalam pembelajaran

praktik siswa dibagi menjadi 2 kelompok kemudian secara bergiliran dijelaskan

mengenai langkah-langkah pembuatan pola draping. Hal ini mengakibatkan siswa

yang belum mendapat giliran tidak terkontrol dengan baik, proses pembelajaran

seperti ini dirasa kurang efektif.

Salah satu alternatif untuk dapat mengatasi hal tersebut adalah dengan

memanfaatkan penggunaan media pembelajaran. Melalui media pembelajaran

guru dapat menyampaikan materi pelajaran sekali saja sedangkan siswa akan lebih

fokus dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Media pembelajaran

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media powerpoint dan

job sheet sebagai alat bantu untuk meningkatkan penguasaan materi serta praktik

dalam pembuatan pola dasar dengan teknik draping. Penggunaan media

powerpoint dan job sheet dalam proses pembelajaran diharapkan mampu menarik

perhatian siswa dalam belajar, meningkatkan daya ingat materi, pembelajaran

akan lebih menyenangkan, mudah dimengerti, dan jelas sehingga akan

meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Latar belakang diatas, menjadikan peneliti tertarik untuk mengadakan suatu

penelitian tentang penggunaan media powerpoint dan job sheet dalam

meningkatkan hasil belajar pembuatan pola dasar teknik draping, kemudian

(17)

1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1.2.1 Bagaimana validitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola

draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal?

1.2.2 Bagaimana efektivitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola

draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal?

1.3

Tujuan Penelitian

Terkait dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

1.3.1 Mengetahui validitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola

draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal.

1.3.2 Mengetahui efektivitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola

draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal.

1.4

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.4.1 Siswa dapat lebih mudah untuk mencerna materi pembuatan pola draping

yang diberikan, sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran

dikelas,karena pembelajaran dengan menggunakan media memotivasi

siswa untuk lebih aktif serta bertanggungjawab terhadap proses belajarnya.

1.4.2 Masukan kepada guru yang terlibat langsung untuk lebih inovatif dan

kreatif dalam mendesain pembelajaran sehingga dapat meningkatkan

profesionalisme kerja dalam mengajar khususnya Mata Pelajaran Dasar

(18)

alternatif media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam memahami materi pelajaran secara teori maupun praktek

sehingga akan berpengaruh langsung terhadap hasil belajar yang

diperoleh.

1.4.3 Masukan terhadap sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

1.4.4 Penelitian ini mampu memberikan pengetahuan bagi peneliti sebagai bekal

untuk menjadi guru yang profesional.

1.4.5 Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya pada

segmen yang berbeda.

1.5

Penegasan Istilah

1.5.1 Efektivitas

Efektivitas sama dengan keefektifan yang berarti mencapai keberhasilan.

Efektivitas merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah

efektivitas. Efektivitas berasal dari bahasa inggris “ efectivity” (kata sifat) yang

berarti ada efeknya, dapat membawa hasil, berhasil guna. (KBBI, 2005: 6 ).

Efektivitas penggunaan media pembelajaran dikutip dari

(layzuhrya.blogspot.com/2013/04/efektivitas-media-pembelajaran.html) adalah

suatu usaha, sejauh mana usaha dalam pembelajaran dengan menggunakan alat

bantu (media) dalam pencapaian suatu tujuan yang telah direncanakan sebagai

tolak ukur dalam pembelajaran ini adalah kefahaman siswa dalam menerima

materi pelajaran.

Mengacu dari pengertian tersebut, efektivitas media powerpoint dan job

(19)

dari keberhasilan penggunaan media tersebut dalam materi pokok pembuatan pola

dasar teknik draping.

1.5.2 Media Powerpoint

Sanaky dalam Chrisma (2013: 19) mendefinisikan “Microsoft Powerpoint

adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di

bawah Microsoft Office, program komputer dan tampilan ke layar dengan

menggunakan bantuan LCD projector”. Media powerpoint dalam penelitian ini

digunakan untuk menyajikan materi disertai gambar langkah-langkah pembuatan

pola dasar teknik draping yang akan membantu siswa dalam memahami setiap

langkah pembuatan pola dasar sistem draping.

1.5.3 Job Sheet

M. Aris Abdillah (2013: 3) mendeskripsikan bahwa job sheet adalah

lembaran-lembaran siswa berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

Kegunaan job sheet dalam penelitian ini sebagai pedoman siswa dalam melakukan

praktek. Siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya dapat

melihat kembali langkah-langkahnya dengan bantuan job sheet.

1.5.4 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah

mengalami aktivitas belajar. Apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang

konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan

konsep (Achmad Rifai dan Catharina Tri Anni, 2009:85). Hasil belajar dalam

penelitian yaitu (1) hasil belajar aspek kogitif (pengetahuan) dilihat dari perolehan

(20)

sikap meliputi sikap spiritual dan sosial sesuai dengan KI 1 dan KI 2; (3) aspek

psikomotorik dilihat dari hasil penilaian kinerja dan hasil praktik (pola dasar

dengan teknik draping badan atas dan badan bawah (rok) bagian depan dan

belakang).

1.5.5 Pembuatan Pola Draping

Membuat pola dasar dengan teknik draping merupakan salah satu

kompetensi dasar pada Mata Pelajaran Dasar Pola. Dasar Pola merupakan dasar

kompetensi kejuruan yang terdapat pada program kurikulum 2013 yang diberikan

pada kelas X Busana Butik. Ernawati (2008) membuat pola dengan teknik

draping adalah membuat pola sesuai dengan ukuran dan bentuk badan seorang

model, untuk mempermudah prosedur pembuatan pola, model dapat diganti

dengan dressform. Materi pokok pembuatan pola draping berisi tentang

pengetahuan alat dan bahan membuat pola, pengetahuan tentang pola dasar

draping, menentukan body line, mengambil ukuran untuk kebutuhan kain yang

akan di gunakan.

Pola draping yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola dasar yang

dibuat dengan teknik draping yaitu pola dasar badan atas dan pola dasar badan

bawah (rok) bagian depan dan belakang.

1.5.6 Siswa

Siswa yang dimaksud yaitu siswa kelas X Busana Butik semester ganjil

(21)

1.5.7 SMK Negeri 1 Kota Tegal

SMK Negeri 1 Kota Tegal menunjukkan wilayah populasi dimana

penelitian akan dilaksanakan untuk menyusun skripsi

1.6

Sistematika Skripsi

Sistematika skripsi merupakan gambaran secara umum mengenai garis

besar isi skripsi yang dirangkum dalam bagian-bagian perbab.

1.6.1 Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman

pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar

tabel serta daftar lampiran.

1.6.2 Bagian Isi Terdiri Lima Bab

BAB 1: Pendahuluan. Bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi

BAB 2: Landasan Teori . Bab ini memaparkan landasan teori yang digunakan

sebagai landasan berfikir dan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian.

Landasan teori yang akan diuraiakan meliputi tinjauan tentang pembelajaran,

efektivitas, media pembelajaran, powerpoint , job sheet, hasil belajar, strategi

pembelajaran, evaluasi media pembelajaran, kerangka berfikir dan hipotesis.

BAB 3: Metode Penelitian. Bab ini dipaparkan tentang metode penentuan objek

penelitian, variabel penelitian, rancangan penelitian, metode pengumpulan data,

(22)

BAB 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini dipaparkan tentang penyajian

data penelitian, analisis data penelitian dan pembahasan hasil penelitian, sehingga

data yang ada memiliki arti.

BAB 5: Penutup, berisi tentang simpulan dan saran yang ditarik dari hasil analisis

data, hipotesis dan pembahasan secara singkat serta berisi masukan-masukan dari

peneliti untuk perbaikan berkaitan dengan penelitian.

1.6.3 Bagian Akhir

(23)

10 2.2.1

Proses Pembelajaran

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran

Belajar menurut Sudjana (2013: 28) adalah suatu proses yang ditandai

dengan perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar

dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya,

pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapan dan

kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang

ada pada individu. Slameto (2013: 2) berpendapat belajar adalah suatu proses

usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku akibat dari proses belajar

meliputi perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan tingkah laku.

Definisi mengenai pengertian belajar dapat dijelaskan bahwa seseorang

yang belajar akan mengalami perubahan tingkah laku karena suatu latihan dan

pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan. Perubahan tersebut adalah

pada aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik

Pembelajaran sebagaimana dicantumkan dalam Undang – Undang Nomor

20 Tahun 2003, adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Definisi ini sejalan dengan pendapat Oemar

(24)

pengajaran/pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks, dimana didalamnya

terjadi interaksi antara mengajar dan belajar.

Proses belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan suatu

kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan untuk mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut yakni siswa dapat

berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses belajar.

Simpulan dari uraian diatas bahwa belajar dan pembelajaran merupakan

suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan untuk

mencapai tujuan. Komponen-komponen pembelajaran tersebut adalah tujuan

pembelajaran, siswa, guru, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media

pembelajaran dan evaluasi. Proses pembelajaran dalam penelitian ini

menggunakan media powerpoint dan job sheet untuk membantu guru dalam

menyampaikan materi dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab

tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan.

2.1.2 Prinsip- Prinsip Belajar

Beberapa prinsip-prinsip belajar yang relatif berlaku umum yang dapat

dijadikan dasar atau acuan dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.

Prinsip-prinsip belajar yang mendidik itu berkaitan dengan: 1) perhatian dan motivasi

belajar peserta didik; 2) keaktifan belajar dan keterlibatan langsung/pengalaman

dalam belajar; 3) pengulangan belajar; 4) tantangan semangat belajar; 5)

pemberian balikan dan penguatan belajar; serta 6) adanya perbedaan individual

(25)

Prinsip - prinsip belajar belajar menurut Slameto (2013: 27 - 28) antara

lain:

a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif; meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional;

2) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional;

3) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuan dan belajar dengan efektif;

4) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. b. Sesuai hakikat belajar

1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya;

2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery; 3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang

satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan.

c. Sesuai materi/ bahan yang harus dipelajari

1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya;

2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.

d. Syarat keberhasilan belajar

1) Belajar memerlukan sasaran yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang;

2) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ ketrampilan/ sikap itu mendalam pada siswa.

Guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila dapat

menerapkan cara pembelajaran yang sesuai dengan prinsip belajar, dengan kata

lain supaya dapat mengontrol sendiri apakah tugas-tugas pembelajaran yang

dilakukannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip belajar. Hal ini menuntut para

guru untuk memusatkan perhatian, mengelola, menganalisis, dan mengaplikasikan

(26)

2.1.3 Ciri- Ciri Belajar

Ciri-ciri perubahan belajar (Slameto, 2013: 3 - 4) meliputi:

1) Perubahan yang terjadi secara sadar, seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurag-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam diriya. Misalnya sadar bahwa Pengetahuannya bertambah, sikapnya berubah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah

2) Perubahan dalam belajar bersifat continue dan fungsional. Perubahan dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya

3) Perubahan belajar bersifat positif dan aktif. Belajar senantiasa bertambahn dan tertuju untuk memeproleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, bukan hasil belajar jika

perubahan itu hanya sesaat karena perubahan yang terjadi karena proses belajar sifatnya menetap atau permanen tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan semakin berkembang jika dipergunakan atau dilatih secara continue

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Sebelum belajar, seseorang hendaknya sudah menyadari apa yang akan berubah pada dirinya melalui belajar

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku meliputi sikap, ketrampilan, pengeahuan, dan sebagainya.

2.2

Efektivitas

Efektivitas sama dengan keefektifan yang berarti mencapai keberhasilan.

Efektivitas merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah

efektivitas. Efektivitas berasal dari bahasa inggris “ efectivity” (kata sifat) yang

berarti ada efeknya, dapat membawa hasil, berhasil guna (KBBI, 2005: 6).

Husein Umar dalam (Maisyarah, 2013), menjelaskan bahwa “Efektivitas

merupakan ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat

dicapai”. Artinya tingkat tercapainya keberhasilan belajar siswa sesuai dengan

(27)

pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa selama pembelajaran

berlangsung

Simpulan dari uraian diatas bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang

menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai. Semakin banyak rencana yang

dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas

dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu

cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran setiap

elemen berfungsi secara keseluruhan, siswa merasa senang, puas dengan hasil

pembelajaran. Efektivitas penggunaan media pembelajaran dikutip dari

(layzuhrya.blogspot.com) adalah suatu usaha sejauh mana usaha dalam

pembelajaran dengan menggunakan media dalam pencapaian suatu tujuan yang

telah direncanakan sebagai tolak ukur dalam pembelajaran ini adalah kefahaman

siswa dalam menerima materi pelajaran Penelitian ini bermaksud untuk

mengetahui keefektifan media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping

terhadap hasil belajar siswa. Suatu media pembelajaran dapat dikatakan efektif

ketika memenuhi kriteria, diantaranya mampu memberikan pengaruh, perubahan

atau dapat membawa hasil. Ketika kita merumuskan tujuan instruksional, maka

efektivitas dapat dilihat dari seberapa jauh tujuan itu tercapai.

Mengacu dari uraian diatas, efektivitas media powerpoint dan job sheet

pembuatan pola draping sebagai media pembelajaran adalah tercapainya tujuan

belajar sebagai akibat dari keberhasilan penggunaan media. Efektivitas dalam

(28)

(2.66) batas KKM sesuai dengan permendikbud 81 A lampiran 4 hal 24; (2) nilai

sikap termasuk dalam kategori baik (B); (3) hasil belajar kelas eksperimen lebih

unggul dibanding kelas kontrol.

2.2

Media Pembelajaran

2.3.1 Pengertian Media Pembelajaran

Arsyad (2014: 2) berpendapat bahwa media adalah bagian yang tidak

terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada

umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Sementara itu,

Gagne dan Briggs dalam Azhar Arsyad (2014: 4) secara implisit mengatakan

bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape

recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto,

gambar, grafik, televisi, dan computer, dengan kata lain media pembelajaran yang

dimaksud adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung

materi pembelajaran di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk

belajar.

Materi pembelajaran didalam ingatan siswa yang dirangsang dengan

menggunakan media yang tepat guna maka akan bertahan lebih lama karena

media bersifat mempunyai daya stimulus yang kuat. Contohnya pemanfaatan

media berupa gambar atau foto. Gambar atau foto tersebut akan lebih menarik

perhatian siswa dibanding ceramah, dengan gambar dan foto tersebut makin

(29)

Rivai (2011: 12) tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar-gambar,

kesimpulannya sebagai berikut:

1) Ilustrasi gambar merupakan perangkat pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa secara efektif

2) Ilistrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan pengalaman di masa lalu, melalui penafsiran kata-kata

3) Ilustrasi gambar membantu siswa membaca buku pelajaran terutama dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang menyertai

4) Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu halaman penuh gambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas

5) Ilustrasi gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para siswa menjadi efektif

6) Ilustrasi gambar hendaknya ditata sedemikian rupa.

Definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan alat bantu dan sumber belajar yang digunakan dalam

pembelajaran dengan tujuan untuk memperlancar dan memperjelas materi yang

disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Pada proses belajar mengajar

kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Hal ini karena dalam

kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan

menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang

mampu guru ucapkan melalui kalimat atau kata-kata tertentu.

2.3.2 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Hamalik dalam Arsyad (2014: 19 - 16) mengemukakan bahwa “pemakaian

media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat

yang baru,membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan

membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”. Penggunaan media

pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu

(30)

saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran

juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan

menarik dan terpercaya,memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton dalam (Arsyad, 2014: 23)

menyatakan bahwa “media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama

apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok

pendengar yang besar jumlahnya, yaitu: (1) memotivasi minat dan tindakan; (2)

menyajikan informasi; (3) memberikan instruksi”.

Arsyad (2014: 29 - 30) menjelaskan beberapa manfaat praktis dari

penggunaan media pembelajaran sebagai berikut:

(1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar (2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan motivasi belajar,

interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kebutuhan dan minatnya

(3) Media pembelajaran dapat mengatasi indera, ruang, dan waktu

(4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.

Simpulan dari fungsi dan manfaat media pembelajaran pada intinya

pemakaian media pembelajaran membantu guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran kepada siswa agar siswa dapat lebih mudah menyerap materi yang

diajarkan oleh guru.

2.3.3 Pemilihan Media Pembelajaran

Pembelajaran yang baik memerlukan adanya perencanaan yang sistematis.

Memilih media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran juga

(31)

pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari

sistem pembelajaran secara keseluruhan. Beberapa kriteria yang harus

diperhatikan dalam memilih media (Sudjana dan Rivai, 2011: 4 - 5), yaitu sebagai

berikut:

1) Ketepatan dengan tujuan pembelajaran. Artinya media pembelajaran dipilih

atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang ditetapkan yang berisikan unsur

pemahaman, aplikasi, analisis, sehingga lebih memungkinkan digunakannya

sebuah media

2) Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran. Artinya bahan pembelajaran

yang bersifat fakta, prinsip, proses, konsep, dan generalisasi sangat

memerlukan media agar lebih mudah dipahami siswa

3) Kemudahan memperoleh media. Artinya media yang diperlukan mudah

diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru

4) Terampil dalam menggunakannya. Artinya apapun jenis media yang

diperlukan, syarat utama adalah terampil atau dapat menggunakannya dalam

proses pembelajaran

5) Tersedia waktu untuk menggunakannya. Artinya media yang digunakan

hendaknya bermanfaat bagi siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung

6) Sesuai dengan taraf berfikir siswa. Artinya memilih media hendaknya sesuai

dengan tingkat berfikir siswa, agar makna dan pesan-pesan pendidikan

(32)

Seorang guru dalam menggunakan media haruslah mengenal situasi sebagai

berikut:

1) Perhatian siswa sudah mulai berkurang. Hal ini dapat terjadi akibat dari

kebosanan mendengarkan uraian materi yang disampaikan oleh guru.

Tampilan media pada situasi seperti ini akan mempuyai makna bagi siswa

dan menumbuhkan kembali perhatian dari mereka

2) Materi pembelajaran kurang dipahami siswa. Situasi ini sangatlah bijaksana

apabila guru menampilkan media untuk memperjelas pemahaman siswa

mengenai materi yang disampaikan

3) Terbatasnya sumber pembelajaran. Tidak semua sekolah mempunyai buku

sumber atau tidak semua materi pembelajaran ada dalam buku sumber.

Situasi seperti ini menuntut guru untuk menyelidiki sumber pembelajaran

tersebut dalam bentuk media

4) Menurunnya semangat guru dalam menjelaskan materi pembelajaran. Situasi

seperti ini guru dapat menampilkan media sebagai sumber belajar bagi siswa

(Sudjana dan Rivai, 2011: 6)

2.3.4 Jenis Media Pembelajaran

Seels dan Glasgow (1990: 83) dalam Azhar Arsyad (2014: 35)

mengelompokan media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi dibagi

kedalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan teknologi mutakhir.

Adapun bagian dari masing-masing kategori media pilihan yaitu sebagai berikut:

2.3.4.1Pilihan Media Tradisional

(33)

(2) Visual yang tak diproyeksikan yaitu: gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu

(3) Audio yaitu: rekaman piringan, pita kaset, reel, dan cartridge

(4) Penyajian multimedia yaitu: slide plus suara (tape), dan multi-image

(5) Visual dinamis yang diproyeksikn yaitu: film, televisi, dan video

(6) Cetak yaitu: buku teks, modul, teks terpogram, workbook. Majalah ilmiah, dan lembaran lepas (hand-out)

(7) Permainan yaitu: teka-teki, simulasi, dan permainan papan

(8) Realia yaitu: model, specimen (contoh), dan manipulatif (peta, boneka).

2.3.4.2Pilihan Media Teknologi Mutakhir

(1) Media berbasis telekomunikasi yaitu: telekonferen, dan kuliah jarak jauh (2) Media berbasis mikroprosesor yaitu: computer-assisted instruction,

permainan computer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc.

Dilihat dari jenis-jenis pengelompokkan media dalam penelitian ini

menggunakan pilihan media pembelajaran tradisional yaitu media visual dinamis

yang diproyeksikan berupa slide powerpoint dengan langkah-langkah pembuatan

pola dasar teknik draping didalamnya, dan media cetak berupa job sheet yang

berisi tentang langkah-langkah yang harus diikuti ketika melaksanakan kegiatan

praktek.

2.4

Media

Powerpoint

2.4.1 Pengertian Powerpoint

Sanaky dalam (Kusumaningsih, 2013: 19) mendefinisikan “Microsoft

Powerpoint adalah program aplikasi prsentasi yang merupakan salah satu program

aplikasi di bawah Microsoft Office, program komputer dan tampilan ke layar

dengan menggunakan bantuan LCD projector”. Microsoft Powerpoint adalah

suatu software yang akan membantu daam sebuah presentasi yang efektif,

professional, dan juga murah dalam biaya pembuatannya. Program Microsoft

(34)

biasa digunakan sebagai media untuk presentasi. Program ini cukup sederhana

untuk dipahami tetapi sangat menarik untuk mempresentasikan sesuatu, sehingga

program ini sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran di dalam kelas

Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa powerpoint merupakan salah

satu software yang mampu menampilkan program multimedia sebagai sarana

presentasi dengan bantuan LCD projector.

2.4.2 Kelebihan dan kelemahan Powerpoint

2.4.2.1Kelebihan Powerpoint

Powerpoint memiliki beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut:

1) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks mupun animasi gambar atau foto

2) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji

3) Pesan informasi secara visual mudah dipahami oleh siswa

4) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang

5) Dapat disimpan dalam bentuk optik atau magnetik (CD/Disket/Flashdisk) (pamongsakaba.wordpress.com).

Yuni Munadi dalam Nisa (2012: 26) kelebihan dari multimedia presentasi

yaitu:

1) Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik atau diistilahkan dengan imagery. Secara kognitif pembelajaran dengan menggunakan mental imagery akan meningkatkan kesan-kesan atau daya ingat siswa dalam mengingat materi-materi pelajaran

2) Memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, gambar, grafik dan suara menjadi satu kesatuan penyajian yang terintegrasi

3) Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi siswa sesuai dengan modalitas

belajarnya, terutama bagi mereka yang memiliki tipe visual, auditif, kinestetik atau yang lainnya

4) Mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan

(35)

5) Terdapat fasilitas hyperlink yang memungkinkan suatu slide dikaitkan dengan slide lainnya, atau dapat mengkaitkan suatu slide dengan suatu file bahkan bias dikaitkan dengan alamat website.

2.4.2.2Kelemahan Powerpoint

Powerpoint selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kelemahan

diantaranya sebagai berikut:

1) Jika terlalu banyak animasi, grafik, bunyi-bunyian dan sebagainya dapat mengalihkan peratian siswa terhadap materi

2) Memembutuhkan waktu lama untuk membuat pengajaran menggunakan

powerpoint

3) Pemilihan warna yang terlalu terang sabgai latar belakang suatu slide dapat merusak indera penglihatan siswa

4) Penggunaan powerpoint dalam proses pembelajaran dapat membuat

pengajar hanya “show and tell” tanpa menerangkan isi pengajaran

5) Jika terjadi pemadaman listrik, maka pembelajaran dengan menggunakan

media powerpoint tidak dapat dilaksanakan

(share.net/FirdhaHanifa/Firdausi-shella-hanifa-13110093).

2.4.3 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembuatan Powerpoint

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan powerpoint antara

lain:

(1) Membuat judul sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai

(2) Pemilihan background harus tepat. Jangan menggunakan background yang

dapat mengalihkan perhatian siswa, sehingga siswa tidak fokus dengan isi

materi yang disampaikan

(3) Pemilihan jenis dan ukuran font harus tepat. Gunakan font san-serif

(misalnya, arial, tahoma, verdana) dan hindari menggunakan font Serif

(misalnya, Time New Roman) yang cenderung akan kelihatan kabur di layar

(36)

antara 18 pt sampai 24 pt jangan menggunakan ukuran yang lebih kecil dari

18 pt karena akan membuat slide sulit dibaca dari jauh

(4) Hindari jenis font yang terlalu banyak. Jangan menggunakan lebih dari dua

jenis font dalam satu slide

(5) Hindari penggunakan banyak teks. Powerpoint harusnya singkat, padat dan

jelas. Gunakan beberapa gambar pendukung yang sesuai dengan materi

karena siswa akan lebih mudah menerima dan mengingat informasi yang

disajikan dalam bentuk gambar daripada dalam bentuk kata-kata

(6) Gunakan spasi baris yang longgar. Jika panjang baris lebih dari delapan kata

gunakan spasi yang lebih longgar (1,2 pt sampai 1,5 pt) akan memudahkan

siswa untuk membaca teks materi yang disajikan

(7) Sorot teks yang dianggap penting. Teks penting dapat di sorot dengan efek

tebal (bold), efek bayangan (drop shadow) atau dapat menggunakan warna

yang mencolok sehingga siswa dapat melihat point tersebut dengan cepat

(8) Hindari penggunaan banyak warna teks

(9) Gunakan kontras untuk menonjolkan teks. Dalam ruang gelap, latar

belakang gelap dengan teks putih akan tampil lebih baik dan sebaliknya jika

diruang terang, latar belakang putih dengan teks hitam akan tampil lebih

baik (Christopher Lee, 2013: 49 - 53).

2.4.4 Alur Penyusunan Media Powerpoint

2.4.4.1Perancangan Materi

Perancangan materi untuk media powerpoint dan job sheet pembuatan

(37)

1) Identifikasi Tujuan

Pembuatan media powerpoint bertujuan untuk mempermudah proses

pembelajaran dan hasil belajar siswa pada materi pembuatan pola dasar teknik

draping. Tujuan pembelajaran menggunakan media ini adalah agar siswa mampu

menguasai materi pembuatan pola dasar teknik draping baik secara teori maupun

praktik.

2) Tahap Analisis

Tahap analisis pembuatan materi dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap

analisis kebutuhan pengguna dan analisis instruksional. Tahap analisis kebutuhan

untuk menelusuri permasalahan-permasalahan apa saja yang muncul dalam proses

pembelajaran pembuatan pola dasar teknik draping. Hasil identifikasi tahap

analisis kebutuhan pengguna antara lain:

1) Media pembelajaran harus memiliki tampilan yang menarik sehingga

diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk mempelajari materi

pembuatan pola dasar teknik draping

2) Media pembelajaran harus mudah digunakan oleh siapa saja yang ingin

mempelajari materi pembuatan pola dasar teknik draping

3) Media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di

atas nilai KKM (2.66).

Tahap analisis instruksional yaitu dengan melakukan penyesuaian antara

materi yang ada pada silabus yang disajikan dalam media pembelajaran.

Pembelajaran sebelumnya belum menggunakan media powerpoint, dan hanya

(38)

Penelitian ini menggunakan media powerpoint yang diharapkan siswa lebih

mudah memahami materi pembuatan pola dasar teknik draping.

3) Identifikasi Karakter Pembelajaran

Tahap ini ditekankan pada aspek manfaat dan kesesuaian materi dengan

tujuan yang ingin dicapai. Apakah media pembelajaran benar-benar dapat menjadi

solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada di SMK Negeri 1 Kota Tegal?

Apakah pemanfaatan penggunaan media pembelajaran ini tepat guna? Keadaan di

sekolah khususnya SMK Negeri 1 Kota Tegal, penyampaian materi secara

konvensional dengan metode ceramah kurang menarik perhatian siswa untuk

belajar, karena materi yang disampaikan kadang membuat bingung, sebab

penjelasan yang diberikan kurang dapat dicerna atau masih bersifat abstrak.

Penggunaan media diharapkan dapat menjadi solusi terhadap permasalahan

tersebut yaitu dapat lebih menarik perhatian siswa untuk fokus terhadap materi

pelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4) Merumuskan Kompetensi Dasar

Kriteria keberhasilan dikembangkan sesuai dengan kompetensi dasar yang

ada sesuai dengan silabus. Dimana kriteria tersebut merupakan bagian dari

sub-sub kompetensi dasar, sehingga materi yang ada pada sub-sub-sub-sub kompetensi dasar

dapat dikembangkan lebih dalam lagi.

5) Membuat Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)

termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan

(39)

langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar

semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.

2.4.4.2 Perancangan Produk/Media

Hasil analisis tahap perencanaan media pembelajaran ini dibagi dua

tahapan, yaitu tahap analisis spesifikasi teknis dan tahap analisis kerja program.

Tahap analisis spesifikasi teknis untuk mengetahui persyaratan minimal sebuah

personal computer (PC) laptop/notebook untuk dapat menjalankan media

powerpoint. Media powerpoint ini dapat bekerja dalam sistem operasi Windows

XP, Windows Vista, Windows 7.

Software yang digunakan dalam pembuatan powerpoint dalam penelitian

ini adalah Microsoft Office Powerpoint 2007 yang tergabung dalam paket

Microsoft Office. Untuk menjalankan media powerpoint ini adalah sebuah unit

komputer, Laptop/notebook untuk keperluan membaca dan, LCD monitor untuk

menampilkan program.

Tahap analisis kerja program dilakukan untuk mengetahui kerja dari media

powerpoint yang telah dibuat. Kerja media powerpoint didesain untuk

memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Tahap analisis

kerja program powerpoint sebagai berikut:

1) Desain Program

Setelah materi pembelajaran disusun maka proses selanjutnya dilakukan

adalah mendesain program. Desain program adalah langkah pertama dalam

(40)

Bagan 2.1 Bagan Desain Program Media Powerpoint

2) Desain Interface

Tahap desain interface adalah penggambaran mengenai struktur program.

Desain interface atau tampilan dibuat untu memudahkan dalam menterjemahkan

ke dalam bentuk bahasa pemrograman. Berikut ini adalah desain interface

powerpoint pada materi pembuatan pola dasar teknik draping.

C over

Menu

KOMPETENSI

K I dan KD

Materi Penugasan

CLOSE

KELUAR UCAPAN TERIMAKASIH

Ada pilihan KELUAR

dan BATAL

BATAL

END PROGRAM

Pola

Alat & Bahan

Body Line

(41)
[image:41.595.201.426.111.279.2]

Gambar 2.1 Tampilan Cover Powerpoint

Pada halaman cover media powerpoint terdiri dari logo, judul yang disertai

[image:41.595.111.510.401.713.2]

dengan gambar dan pada bagian cover bawah terdapat beberapa icon pilihan.

Tabel. 2.1 Keterangan Icon

Materi Kompetensi Video Penugasan

Referensi

Clo

se Petunjuk Penyusun

[image:41.595.114.507.403.542.2]
(42)

Tampilan isi materi berisi sub judul, penjabaran materi, serta tampilan

contoh gambar untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang

disampaikan oleh guru mengenai pembuatan pola dasar teknik draping, dan untuk

[image:42.595.204.423.233.402.2]

lebih menarik perhatian serta memotivasi siswa dalam pembelajaran.

Gambar 2.3 Tampilan Tugas

Tampilan tugas praktek berisi petunjuk pengerjaan tugas yang harus

dikerjakan dalam kegiatan praktek pembuatan pola dasar teknik draping.

Sedangkan tugas rumah berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa setelah

praktek selesai.

2.5

Job Sheet

2.5.1 Pengertian Job Sheet

Job Sheet atau lembar penuntun merupakan daftar cek tentang

langkah-langkah yang harus diikuti ketika mengoprasikan atau mempraktikan sesuatu

(Azhar Arsyad, 2014:37). Abdillah (2013:3) mendeskripsikan bahwa job sheet

adalah lembaran-lembaran siswa berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta

(43)

PSMK (https//docs.google.com) adalah lembar pekerjaan yang memiliki gambar

kerja sebagai materi yang akan dipraktekkan dan dibarengi langkah-langkah kerja

operasional serta dilengkapi lembar evaluasi hasil praktek peserta didik Job sheet

digunakan praktikan pada saat mengerjakan kerja praktek ataupun praktikum agar

praktikan lebih mudah mengerjakan apa yang dikerjakan sesuai dengan petunjuk

yang telah ditentukkan (I Gusti Bagus, 2012: 20)

Pengertian di atas dijelaskan bahwa job sheet merupakan alat bantu

pembelajaran berupa lembar kerja yang berisi petunjuk kerja yang disertai teknik

gambar tentang langkah-langkah yang harus dikerjakan siswa untuk

mengefekifkan proses pembelajaran. Manfaat yang diperoleh siswa bila

menggunakan job sheet pada saat praktik yaitu lebih memahami, mengerti, dan

dapat mengerjakan pekerjaannya dengan benar sesuai dengan petunjuk-petunjuk

yang ada didalamnya.

Job sheet pada pembuatan pola dasar teknik draping yaitu job sheet yang

berisi materi mengenai pembuatan pola dasar teknik draping. Pada penelitian ini

materi pada job sheet difokuskan pada proses pembuatan pola dasar teknik

draping badan atas dan bawah (rok) bagian depan dan belakang mulai dari awal

hingga akhir yang disertai dengan gambar.

Job sheet yang dibuat pada penelitian ini memuat beberapa point penting

yaitu:

1) Tujuan pembelajaran: menggambarkan tujuan yang akan dicapai setelah siswa

mengikuti pelajaran

(44)

3) Alat: menjabarkan alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran

4) Keselamatan kerja: ketentuan yang harus diterapkan agar tercipta keselamatan

dalam bekerja

5) Langkah kerja: berisi tentang langkah-langkah yang harus dikerjaka selama

proses pembelajaran. pada bagian inilah inti dari materi yang akan diberikan

pada siswa.

2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Job Sheet

2.5.2.1Kelebihan Job Sheet

Job sheet termasuk dalam kategori media cetak. Artinya kelebihan dari

media job sheet dapat dilihat juga dari kelebihan media cetak diantaranya:

(1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing (2) Dapat mengulangi materi dalam media cetakan sehingga diharapkan dapat

menguasai materi pelajaran itu

(3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak merupakan hal lumrah, perpaduan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format sekaligus, yaitu verbal dan visual

(4) Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi atau berinteraksi dengan aktif karena harus member respon terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun, siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah

(5) Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi ilmu, namun materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah

(6) Mengecek tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan (7) Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan

secara lisan

(8) Siswa dapat mempersiapkan peralatan yang harus dipersiapkan sebelum praktek

(45)

2.5.2.2Kekurangan Job Sheet

1) Sulit menampilakan gerak dalam halaman media Job Sheet

2) Biaya pencetakan akan mahal jika ingin menampilkan ilustrasi gambar atau foto yang berwarna-warni

3) Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari bahkan berbulan-bulan tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada Job Sheet

(Kustandi dan Sutjipto, 2011: 33).

2.5.3 Keuntungan Penggunaan Job Sheet

Keuntungan penggunaan job sheet pada materi praktek adalah:

(1) Dapat mengurangi penjelasan yang tidak perlu

(2) Memungkinkan mengajar satu kelompok yang mengerjakan tugas berbeda

(3) Dapat membangkitkan kepercayaan diri pada siswa untuk membentuk

kebiasaan bekerja

(4) Merupakan persiapan yang sangat baik bagi siswa untuk bekerja di industri

sebab sudah terbiasa membaca persiapan

(5) Dapat meningkatkan hasil belajar.

2.5.4 Penyusunan Job Sheet

2.5.4.1 Hal- Hal yang Perlu Diperhatikan

Job sheet salah satu dari jenis media cetak, teks berbasis cetakan menuntut

enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang yaitu: (1) konsistensi,

(2) format, (3) organisasi, (4) daya tarik, (5) ukuran huruf, (6) penggunaan spasi

kosong. Kustandi dan Sutjipto (2013: 87), beberapa cara yang digunakan untuk

menarik perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak.

(46)

2) Huruf yang dicetak tebal atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci atau judul

3) Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan kotak. Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihidari karena kata itu sulit dibaca.

2.5.4.2Alur penyusunan job sheet

Job sheet pada dasarnya adalah sarana pembelajaran yang memuat tentang

langkah-langkah dalam membuat sesuatu pekerjaan dalam pembelajaran.

Penyusunan job sheet hendaknya mengikuti cara-cara penyusunan pada

umumnya. Penyusunan job sheet sebelumnya harus lebih dahulu melakukan

indentifikasi teradap kompetensi dasar yang akan dipelajari dan

indikator-indikator pencapaian kompetensi yang terdapat dalam silabus yang telah disusun.

Alur penyusunan job sheet digambarkan sebagaimana bagan yang

disajikan sebagai berikut.

Alur Penyusunan Job Sheet

Bagan 2.2 Alur Penyusunan Job Sheet

Sumber: Peneliti Judul Job Sheet

Identifikasi Kompeensi Dasar, Materi Pelajaran,

Kegiatan

Penyusunan Job Sheet

Validasi dan Finalisasi

Format Penulisan Sumber Belajar

(47)

2.6

Validasi Media

Powerpoint

dan

Job Sheet

Pengujian dilakukan dengan melakukan validasi media yang terdiri dari

ahli media pembelajaran dan ahli materi. Pada media powerpoint penilaian

dilakukan oleh ahli media yang terdiri dari beberapa aspek yaitu:

1) Aspek Tampilan meliputi: urutan penyajian, transisi antar slide, tampilan

background, pemilihan warna

2) Aspek Desain Teknis meliputi: ketepatan jenis dan ukuran huruf, ketepatan

pemilihan warna huruf, kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar,

tombol navigasi dapat digunakan dengan mudah

3) Aspek Komunikasi meliputi: kemudahan memulai program, bahasa yang

digunakan disesuaikan dengan karakteristik siswa

4) Aspek Kemanfaatan meliputi: penggunaan media powerpoint mempermudah

proses pembelajaran, penggunaan media powerpoint dapat membangkitkan

motivasi belajar siswa, penggunaan media powerpoint relevan untuk

meningkatkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran, penggunaan media

powerpoint mempermudah guru dalam penyampaian materi.

Penilaian pada media job sheet dilakukan oleh ahli materi meliputi

beberapa aspek yaitu:

1) Aspek Materi meliputi: kesesuaian materi yang ada pada media job sheet

sesuai dengan kompetensi dasar, ketepatan penggunaan istilah, materi yang

disajikan dalam media job sheet lengkap, urutan materi dalam media job sheet

(48)

kesesuaian gambar langkah kerja pembuatan pola dasar teknik draping yang

ditampilkan dalam media job sheet

2) Aspek Desain Pembelajaran meliputi: dengan adanya gambar siswa dapat

mengingat informasi yang dipelajari, penggunaan media job sheet

mempermudah proses pembelajaran, alur pembelajaran jelas, materi sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai, penggunaan media job sheet dapat

memfasilitasi siswa untuk belajar ,mandiri, penggunaan media job sheet dapat

meningkatkan hasil belajar.

Penilaian pada media powerpoint dilakukan oleh ahli materi meliputi

beberapa aspek yaitu:

1) Aspek Materi meliputi: kesesuaian materi yang ada pada media powerpoint

sesuai dengan kompetensi dasar, ketepatan penggunaan istilah, materi yang

disajikan dalam media powerpoint lengkap, urutan materi dalam media

powerpoint tersusun secara sistematis, isi materi mudah dipahami dan

dimengerti, kesesuaian gambar langkah kerja pembuatan pola dasar teknik

draping yang ditampilkan dalam media powerpoint

2) Aspek Desain Pembelajaran meliputi: dengan adanya gambar siswa dapat

mengingat informasi yang dipelajari, penggunaan media powerpoint

mempermudah proses pembelajaran, alur pembelajaran jelas, materi sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai, penggunaan media powerpoint dapat

memfasilitasi siswa untuk belajar ,mandiri, penggunaan media powerpoint

(49)

2.7

Strategi Pembelajaran

2.7.1 Pengertian Strategi Pembelajaran

Hamdani (2010: 19) mengatakan bahwa “strategi dapat diartikan sebagai

suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai tujuan dengan

menggunakan tenaga, waktu serta kemudahan secara optimal”. Dick dan Carey

dalam Sanjaya (2006: 126) menjelaskan bahwa apabila dihubungkan dengan

proses pembelajaran strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan

prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan

hasil belajar pada siswa. Dalam dunia pendidikan strategi menurut J.R Danid

dalam Sanjaya (2006: 126) diartikan sebagai “a plan method or series of activities designed to achieves a particular educational goal’. Jadi, dengan demikian

strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian

kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Peranan perecanaan strategi pembelajaran sangat penting hal ini apabila

guru mengajar siswa yang berbeda, baik segi kemampuan, pencapaian,

kecenderungan dan minat dalam belajar strategi pembelajaran diperlukan untuk

diterapkan. Desain strategi pembelajaran mutlak dikontekstualisasikan dengan

desain kompetensi, desain materi,mata pelajaran dan evaluasi.

2.7.2 Media Powerpoint dan Job Sheet dalam Pembuatan Pola Draping

Pembelajaran dengan mengggunakan powerpoint dilaksanakan pada

pertemuan pertama. Media powerpoint diberikan kepada siswa secara klasikal.

Model pembelajaran klasikal adalah model pembelajaran dimana guru mengajar

(50)

sebuah ruangan. Siswa diasumsikan mempunyai minat dan kecepatan belajar yang

relatif sama, sedangkan pembelajaran dengan menggunakan job sheet

dilaksanakan pada pertemuan kedua dan ketiga pada saat siswa melakukan

kegiatan pengamatan gambar langkah-langkah kerja sebelum dilaksanakannya

praktek. Ada 3 kegiatan dalam proses pembelajaran yaitu pendahulan, inti dan

[image:50.595.116.511.302.750.2]

penutup. Alokasi waktu 3 x pertemuan @ 4 jam.

Tabel 2.2 Strategi Pembelajaran

Pertemuan Kegiatan Waktu

Pertemuan Ke - 1

Pendahuluan:

1) Siswa menjawab salam guru, berdo’a,

mengkondisikan siap belajar

2) Siswa menyimak tujuan pembelajaran

3) Guru memotivasi siswa agar berperan aktif selama proses pembelajaran

4) Pre-test untuk mengukur kemampuan awal siswa

35 menit

Kegiatan Inti:

a. Mengamati

1) Siswa menyimak cakupan materi

pembelajaran yang disampaikan oleh guru

2) Memperkenalkan materi pembelajaran

melalui media powerpoint

3) Siswa mengamati media yang diberikan guru mengenai pembuatan pola dasar teknik draping badan atas dan badan bawah (rok).

b. Menanya

1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pembuatan pola dasar teknik draping.

2) Menanyakan kepada siswa tentang

pengetahuan dan ketrampilan apa yang mereka miliki mengenai pola.

c. Eksperimen

1) Siswa membuat pola dasar teknik draping badan atas bagian depan

120

(51)

2) Siswa menganalisa hasil pola yang dibuat sendiri.

d. Asosiasi

1) Diskusi dalam kelompok kecil tentang cara pembuatan pola dasar teknik draping badan atas bagian depan.

Penutup:

1) Siswa merefleksi penguasaan yang telah

dipelajari dengan membuat catatan

kesimpulan materi

2) Guru memberikan quiz kepada siswa dan memberikan point bagi siswa yang berani menjawab.

3) Siswa saling memberikan umpan balik dari hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai

4) Siswa meny

Gambar

Gambar 2.1 Tampilan Cover Powerpoint
Gambar 2.3 Tampilan Tugas
Tabel 2.2 Strategi Pembelajaran
Gambar 2.4. Gambar Paspop
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang memanfaatkan dan tanpa memanfaatkan job sheet interaktif serta efek pemanfaatan job sheet interaktif

Persiapan pembuatan pola dilakukan dengan menyiapkan alat dan bahan. Pada siklus pertama masih ada alat yang tidak dibawa oleh beberapa siswa seperti pensil merah biru dan

2017.. Pengaruh Metode Pembelajaran Explicit Intruction Terhadap Hasil Belajar Pembuatan Pola Kemeja Pria Siswa Kelas XI Tata Busana SMK Negeri 1 Stabat. Program Studi Tata

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) unjuk kerja pembuatan pola dasar badan wanita siswa SMK N 6 Yogyakarta setelah menggunakan media pembelajaran dengan

Tahapan pembuatan standing job sheet pada Bengkel Mesin Politeknik Negeri Ambon, secara umum terdiri dari tahapan pertama adalah proses pemotongan bahan multiplex

Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran pembuatan pola dasar badan wanita melalui penggunaan job sheet pada mata diklat pembuatan pola dasar

Kelayakan media video pembuatan pola rok dengan aplikasi RP-DGS untuk siswa tata busana kelas XI SMK Negeri 1 Sooko, media pembelajaran yang di validasi pakar materi memperoleh nilai

Hal 7 - 16 PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBUATAN POLA CELANA DENGAN MEDIA VIDEO VIA YOUTUBE PADA SISWA KELAS XI BUSANA 3 SMK NEGERI 1 AMPELGADING Nur Hidayatus Sa’diyah SMK Negeri 1