EFEKTIVITAS MEDIA POWERPOINT DAN JOB SHEET
PEMBUATAN POLA DRAPING TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 KOTA TEGAL
Skripsi
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata Busana
Oleh
Awalia Aisyah Rizqiani NIM. 5401410020
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ii
NIM : 5401410020
Program Studi : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, S1 Konsentrasi Tata Busana
Judul Skripsi : EFEKTIVITAS MEDIA POWERPOINT DAN JOB SHEET
PEMBUATAN POLA DRAPING TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 TEGAL.
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Konsentrasi Tata
Busana FT. UNNES
Semarang, 23 Januari 2015
Pembimbing
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)
Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita berhasil melakukannya dengan baik (Andrew Jackson)
Persembahan:
1. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu
memberikan dukungan, motivasi dan
do’a.
2. Dosen-dosenku yang telah sabar dalam
membimbingku hingga selesai pada
penulisan skripsi
3. Lutfi, lu’lu dan keluarga besarku 4. Sahabat terbaiku frida wijayanti
5. Teman-teman Tata Busana 2010
vi
KATA PENGANTAR
Upaya dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar
siswa dapat dilakukan dengan memilih metode, sumber belajar dan media
pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
dalam penelitian ini peneliti memilih media pembelajaran berupa powerpoint dan
job sheet sebagai media dalam proses pembelajaran pembuatan pola dasar teknik
draping. Penggunaan media powerpoint mempermudah proses pembelajaran,
memberikan fokus perhatian siswa untuk belajar dan penggunaan job sheet dapat
memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. Media powerpoint dan job sheet
diharapkan dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar
siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan
media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa dan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas
media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar
siswa kelas X Busana Butik SMK N 1 Tegal.
Sehubungan dengan penyelesaian skripsi ini, dengan rasa rendah hati
disampaikan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan
izin untuk melaksanakan penelitian.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik
vii
3. Dra. Erna Setyowati, M.Si, selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran,
ketulusan telah mengorbankan waktu, tenaga serta pikiran yang sangat
berharga untuk memberikan perhatian, petunjuk dan dorongan yang berguna
bagi peneliti dalam menyusun skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Semarang yang memberikan bekal ilmu
pengetahuan.
5. Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMK Negeri 1 Kota Tegal yang telah
memberikan ijin penelitian dan membantu dalam proses penelitian.
6. Teman-teman Prodi PKK,S1 Konsentrasi Tata Busana angkatan 2010 serta
semua pihak dan instansi terkait yang mendukung dan membantu proses
terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.
Semoga bantuan yang telah diberikan dengan ikhlas tersebut mendapat
imbalan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini berguna bagi peneliti pada
khususnya dan semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.
viii
ABSTRAK
Awalia Aisyah Rizqiani. 2015. “Efektivitas Media Powerpoint dan Job Sheet Pembuatan Pola Draping Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Tegal”. Dra. Erna Setyowati, M.Si. S1 Pendidikan Tata Busana, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Pembelajaran yang diterapkan pada materi pokok pembuatan pola dasar teknik draping masih didominasi oleh guru sehingga kurang dapat menarik perhatian siswa untuk belajar. Hal ini dapat menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar. Tujuan penelitian: (1) mengetahui validitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa
SMK Tegal; (2) mengetahui efektivitas media powerpoint dan job sheet
pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Tegal
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan desain Pre-test-Post-test Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas X Busana Butik. Teknik pengambilan sampel adalah simple random
sampling. Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, observasi dan dokumentasi. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dan uji gain..
Hasil perhitungan uji-t diperoleh thitung> ttabel, ada efektivitas penggunaan media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa. Hasil perhitungan uji gain kelas eksperimen 0.53 dalam kategori sedang dan kelas kontrol 0.26 dalam kategori rendah. Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian; (2) Media powerpoint dan job sheet terbukti efektif digunakan dalam pembelajaran pembuatan pola draping. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan rata-rata pre-test dan post-test kelas eksperimen. Perhitungan uji-gain peningkatan test kognitif pre-test dan post-test kelas eksperimen masuk dalam kategori sedang dan kelas kontrol masuk dalam kategori rendah. Saran yang terkait penelitian yaitu (1) penggunaan media powerpoint dan job sheet dalam proses pembelajaran terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru dapat menggunakan media powerpoint dan job sheet sebagai salah satu alternatif media dalam proses pembelajaran; (2) media pembelajaran apapun harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan jenis mata pelajaran (teori atau praktek) dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai penelitian lanjutan berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran dalam peningkatan hasil belajar siswa.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR PERNYATAAN ... iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB. 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Penegasan Istilah ... 5
1.6 Sistematika Skripsi ... 8
BAB. 2 LANDASAN TEORI ... 10
2.1 Proses Pembelajaran... 11
2.2 Efektivitas ... 13
2.3 Media Pembelajaran ... 15
2.4 Media Powerpoint ... 20
2.5 Job Sheet ... 29
2.6 Validasi Media Powerpoint dan Job Sheet ... 34
2.7 Strategi Pembelajaran... 36
2.8 Hasil Belajar ... 40
2.9 Materi Pokok Pembuatan Pola Dasar Teknik Draping ... 45
x
2.11 Kerangka Pikir ... 55
2.12 Hipotesis Penelitian ... 57
BAB. 3 METODE PENELITIAN ... 58
3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian ... 58
3.2 Variabel Penelitian ... 59
3.3 Rancangan Penelitian ... 60
3.4 Metode Pengumpulan Data ... 62
3.6 Uji Instrumen Penelitian ... 65
3.6 Metode Analisis Data ... 71
BAB. 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 77
4.1 Hasil Penelitian ... 77
4.2 Uji Hipotesis... 85
4.3 Hasil Analisis Uji Gain ... 85
4.4 Pembahasan ... 87
BAB. 5 PENUTUP ... 92
5.1 Simpulan ... 92
5.2 Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 94
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Keterangan Icon ... 28
Tabel 2.2 Strategi Pembelajaran ... 37
Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 58
Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 59
Tabel 3.3 Desain Penelitian Eksperimen ... 61
Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal ... 68
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal ... 69
Tabel 3.6 Kriteria Validasi Interval ... 71
Tabel 3.7 Klasifikasi Nilai Gain... 76
Tabel 4.1 Komentar dan Saran Ahli Media ... 78
Tabel 4.2 Penilaian Ahli Media ... 78
Tabel 4.3 Komentar dan Saran Ahli Materi... 79
Tabel 4.4 Penilaian Ahli Materi ... 80
Tabel 4.5 Hasil Pre-test Siswa... 81
Tabel 4.6 Hasil Post-test Siswa ... 82
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Afektif ... 83
Tabel 4.8 Hasil Penilaian Kinerja Siswa ... 84
Tabel 4.9 Penilaian Hasil Praktik ... 84
Tabel 4.10Hasil Uji-t ... 85
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tampilan Cover Powerpoint ... 28
Gambar 2.2 Tampilan Isi Materi ... 28
Gambar 2.3 Tampilan Tugas ... 29
Gambar 2.4 Paspop ... 47
Gambar 2.5 Pita Ukur ... 48
Gambar 2.6 Penggaris ... 48
Gambar 2.7 Jarum ... 49
Gambar 2.8 Macam-macam Gunting ... 49
Gambar 2.9 Pensil ... 50
Gambar 2.10 Bantalan Jarum ... 50
Gambar 2.11 Kain Blaco ... 51
Gambar 2.12 Pita Satin ... 51
Gambar 2.13 Hasil Jadi Pemasangan Body Line... 52
Gambar 2.14 Arah Serat Bahan ... 53
Gambar 2.15 Perhitungan Kebutuhan Kain Pola Badan Atas ... 53
Gambar 2.16 Perhitungan Kebutuhan Kain Pola Badan Bawah (Rok) ... 54
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Daftar Siswa ... 96
Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen ... 99
Lampiran 3 Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran ... 117
Lampiran 4 Instrumen... 125
Lampiran 5 Uji Prasyarat Analisis Data Awal ... 145
Lampiran 6 Analisis Data Akhir ... 150
Lampiran 7 Uji Hipotesis... 155
Lampiran 8 Uji Gain ... 158
Lampiran 9 Hasil Penilaian Sikap ... 161
Lampiran 10 Hasil Penilaian Unjuk Kerja... 164
Lampiran 11 Silabus ... 169
Lampiran 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 179
Lampiran 13 Job Sheet ... 193
Lampiran 14 Powerpoint ... 211
Lampiran 15 Lembar Penilaian Media ... 213
1
1.1
Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas manusia. Pendidikan memegang peranan penting dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan
bergantung pada kualitas pelaksanaan proses pembelajaran. Terdapat beberapa
komponen dalam proses pembelajaran yang saling berkaitan, apabila salah satu
dari komponen tersebut tidak ada, maka proses belajar mengajar tidak dapat
bekerja dengan lancar.
Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang
menengah yang menyiapkan siswanya untuk memasuki dunia kerja dengan
berbekal ilmu pengetahuan dan keahlian. Ditegaskan dalam UU Sisdiknas No. 20
Tahun 2003 pasal (15) yang menyatakan bahwa SMK sebagai bentuk satuan
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
siswa terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan saat ini lebih
menitikberatkan pada keaktifan siswa, dimana siswa belajar sambil bekerja,
dengan demikian siswa dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman dan
ketrampilan serta perilaku lainnya termasuk sikap dan nilai.
SMK Negeri 1 Kota Tegal terletak di jalan Dr. Soetomo No. 68 Tegal.
ProgramKeahlian Jasa Boga, Program Keahlian Busana Butik, dan Program
Keahlian Tata Kecantikan Kulit dan Rambut.
Mata Pelajaran yang ada di SMK jurusan Busana Butik ini meliputi Mata
Pelajaran wajib dan kejuruan. Mata Pelajaran kejuruan antara lain adalah Dasar
Pola, dalam Mata Pelajaran Dasar Pola terdapat 2 teknik pembuatan pola yaitu
teknik konstruksi dan teknik draping. Teknik konstruksi adalah cara pembuatan
pola busana berdasarkan ukuran badan seseorang dengan sistem tertentu, misalnya
sistem praktis, wilsma, soen, meyneke, dressmaking dll. Sedangkan teknik
draping adalah cara pembuatan pola dengan menempelkan kain atau kertas ketela
langsung diatas paspop/tubuh seseorang. Penelitian ini difokuskan pada
pembuatan pola dengan teknik draping. Materi pokok pembuatan pola draping
berisi tentang pengetahuan pola dasar, pengetahuan alat dan bahan, meletakkan
body line, mengambil ukuran untuk kebutuhan kain, dan analisis hasil pola.
Hasil pengamatan dan wawancara dengan guru Mata Pelajaran Dasar Pola di
SMK Negeri 1 Kota Tegal, diketahui bahwa pembelajaran Dasar Pola masih
didominasi oleh suatu kondisi kelas yang berfokus pada guru (teacher centered)
sebagai sumber utama pengetahuan. Metode ceramah dan demonstrasi masih
menjadi pilihan guru dalam mengajar, siswa hanya mendengarkan dan mencatat
materi pelajaran yang disampaikan oleh guru sehingga dalam proses pembelajaran
beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan berbicara sendiri.
Kurangnya perhatian dan minat siswa dalam proses pembelajaran kemungkinan
menjadi penyebab rendahnya hasil belajar. Selain dengan menggunakan metode
buku-buku lain yang hanya dipegang oleh guru, sedangkan dalam pembelajaran
praktik siswa dibagi menjadi 2 kelompok kemudian secara bergiliran dijelaskan
mengenai langkah-langkah pembuatan pola draping. Hal ini mengakibatkan siswa
yang belum mendapat giliran tidak terkontrol dengan baik, proses pembelajaran
seperti ini dirasa kurang efektif.
Salah satu alternatif untuk dapat mengatasi hal tersebut adalah dengan
memanfaatkan penggunaan media pembelajaran. Melalui media pembelajaran
guru dapat menyampaikan materi pelajaran sekali saja sedangkan siswa akan lebih
fokus dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru. Media pembelajaran
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media powerpoint dan
job sheet sebagai alat bantu untuk meningkatkan penguasaan materi serta praktik
dalam pembuatan pola dasar dengan teknik draping. Penggunaan media
powerpoint dan job sheet dalam proses pembelajaran diharapkan mampu menarik
perhatian siswa dalam belajar, meningkatkan daya ingat materi, pembelajaran
akan lebih menyenangkan, mudah dimengerti, dan jelas sehingga akan
meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Latar belakang diatas, menjadikan peneliti tertarik untuk mengadakan suatu
penelitian tentang penggunaan media powerpoint dan job sheet dalam
meningkatkan hasil belajar pembuatan pola dasar teknik draping, kemudian
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.2.1 Bagaimana validitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola
draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal?
1.2.2 Bagaimana efektivitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola
draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal?
1.3
Tujuan Penelitian
Terkait dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk:
1.3.1 Mengetahui validitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola
draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal.
1.3.2 Mengetahui efektivitas media powerpoint dan job sheet pembuatan pola
draping terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1 Kota Tegal.
1.4
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Siswa dapat lebih mudah untuk mencerna materi pembuatan pola draping
yang diberikan, sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran
dikelas,karena pembelajaran dengan menggunakan media memotivasi
siswa untuk lebih aktif serta bertanggungjawab terhadap proses belajarnya.
1.4.2 Masukan kepada guru yang terlibat langsung untuk lebih inovatif dan
kreatif dalam mendesain pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
profesionalisme kerja dalam mengajar khususnya Mata Pelajaran Dasar
alternatif media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam memahami materi pelajaran secara teori maupun praktek
sehingga akan berpengaruh langsung terhadap hasil belajar yang
diperoleh.
1.4.3 Masukan terhadap sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
1.4.4 Penelitian ini mampu memberikan pengetahuan bagi peneliti sebagai bekal
untuk menjadi guru yang profesional.
1.4.5 Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya pada
segmen yang berbeda.
1.5
Penegasan Istilah
1.5.1 Efektivitas
Efektivitas sama dengan keefektifan yang berarti mencapai keberhasilan.
Efektivitas merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah
efektivitas. Efektivitas berasal dari bahasa inggris “ efectivity” (kata sifat) yang
berarti ada efeknya, dapat membawa hasil, berhasil guna. (KBBI, 2005: 6 ).
Efektivitas penggunaan media pembelajaran dikutip dari
(layzuhrya.blogspot.com/2013/04/efektivitas-media-pembelajaran.html) adalah
suatu usaha, sejauh mana usaha dalam pembelajaran dengan menggunakan alat
bantu (media) dalam pencapaian suatu tujuan yang telah direncanakan sebagai
tolak ukur dalam pembelajaran ini adalah kefahaman siswa dalam menerima
materi pelajaran.
Mengacu dari pengertian tersebut, efektivitas media powerpoint dan job
dari keberhasilan penggunaan media tersebut dalam materi pokok pembuatan pola
dasar teknik draping.
1.5.2 Media Powerpoint
Sanaky dalam Chrisma (2013: 19) mendefinisikan “Microsoft Powerpoint
adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di
bawah Microsoft Office, program komputer dan tampilan ke layar dengan
menggunakan bantuan LCD projector”. Media powerpoint dalam penelitian ini
digunakan untuk menyajikan materi disertai gambar langkah-langkah pembuatan
pola dasar teknik draping yang akan membantu siswa dalam memahami setiap
langkah pembuatan pola dasar sistem draping.
1.5.3 Job Sheet
M. Aris Abdillah (2013: 3) mendeskripsikan bahwa job sheet adalah
lembaran-lembaran siswa berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
Kegunaan job sheet dalam penelitian ini sebagai pedoman siswa dalam melakukan
praktek. Siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya dapat
melihat kembali langkah-langkahnya dengan bantuan job sheet.
1.5.4 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami aktivitas belajar. Apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang
konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan
konsep (Achmad Rifai dan Catharina Tri Anni, 2009:85). Hasil belajar dalam
penelitian yaitu (1) hasil belajar aspek kogitif (pengetahuan) dilihat dari perolehan
sikap meliputi sikap spiritual dan sosial sesuai dengan KI 1 dan KI 2; (3) aspek
psikomotorik dilihat dari hasil penilaian kinerja dan hasil praktik (pola dasar
dengan teknik draping badan atas dan badan bawah (rok) bagian depan dan
belakang).
1.5.5 Pembuatan Pola Draping
Membuat pola dasar dengan teknik draping merupakan salah satu
kompetensi dasar pada Mata Pelajaran Dasar Pola. Dasar Pola merupakan dasar
kompetensi kejuruan yang terdapat pada program kurikulum 2013 yang diberikan
pada kelas X Busana Butik. Ernawati (2008) membuat pola dengan teknik
draping adalah membuat pola sesuai dengan ukuran dan bentuk badan seorang
model, untuk mempermudah prosedur pembuatan pola, model dapat diganti
dengan dressform. Materi pokok pembuatan pola draping berisi tentang
pengetahuan alat dan bahan membuat pola, pengetahuan tentang pola dasar
draping, menentukan body line, mengambil ukuran untuk kebutuhan kain yang
akan di gunakan.
Pola draping yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pola dasar yang
dibuat dengan teknik draping yaitu pola dasar badan atas dan pola dasar badan
bawah (rok) bagian depan dan belakang.
1.5.6 Siswa
Siswa yang dimaksud yaitu siswa kelas X Busana Butik semester ganjil
1.5.7 SMK Negeri 1 Kota Tegal
SMK Negeri 1 Kota Tegal menunjukkan wilayah populasi dimana
penelitian akan dilaksanakan untuk menyusun skripsi
1.6
Sistematika Skripsi
Sistematika skripsi merupakan gambaran secara umum mengenai garis
besar isi skripsi yang dirangkum dalam bagian-bagian perbab.
1.6.1 Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman
pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel serta daftar lampiran.
1.6.2 Bagian Isi Terdiri Lima Bab
BAB 1: Pendahuluan. Bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi
BAB 2: Landasan Teori . Bab ini memaparkan landasan teori yang digunakan
sebagai landasan berfikir dan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian.
Landasan teori yang akan diuraiakan meliputi tinjauan tentang pembelajaran,
efektivitas, media pembelajaran, powerpoint , job sheet, hasil belajar, strategi
pembelajaran, evaluasi media pembelajaran, kerangka berfikir dan hipotesis.
BAB 3: Metode Penelitian. Bab ini dipaparkan tentang metode penentuan objek
penelitian, variabel penelitian, rancangan penelitian, metode pengumpulan data,
BAB 4: Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini dipaparkan tentang penyajian
data penelitian, analisis data penelitian dan pembahasan hasil penelitian, sehingga
data yang ada memiliki arti.
BAB 5: Penutup, berisi tentang simpulan dan saran yang ditarik dari hasil analisis
data, hipotesis dan pembahasan secara singkat serta berisi masukan-masukan dari
peneliti untuk perbaikan berkaitan dengan penelitian.
1.6.3 Bagian Akhir
10 2.2.1
Proses Pembelajaran
2.1.1 Belajar dan Pembelajaran
Belajar menurut Sudjana (2013: 28) adalah suatu proses yang ditandai
dengan perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya,
pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapan dan
kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang
ada pada individu. Slameto (2013: 2) berpendapat belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku akibat dari proses belajar
meliputi perubahan pengetahuan, perubahan sikap dan tingkah laku.
Definisi mengenai pengertian belajar dapat dijelaskan bahwa seseorang
yang belajar akan mengalami perubahan tingkah laku karena suatu latihan dan
pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungan. Perubahan tersebut adalah
pada aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik
Pembelajaran sebagaimana dicantumkan dalam Undang – Undang Nomor
20 Tahun 2003, adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Definisi ini sejalan dengan pendapat Oemar
pengajaran/pembelajaran adalah suatu proses yang kompleks, dimana didalamnya
terjadi interaksi antara mengajar dan belajar.
Proses belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan suatu
kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut yakni siswa dapat
berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses belajar.
Simpulan dari uraian diatas bahwa belajar dan pembelajaran merupakan
suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan. Komponen-komponen pembelajaran tersebut adalah tujuan
pembelajaran, siswa, guru, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran dan evaluasi. Proses pembelajaran dalam penelitian ini
menggunakan media powerpoint dan job sheet untuk membantu guru dalam
menyampaikan materi dan siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab
tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan.
2.1.2 Prinsip- Prinsip Belajar
Beberapa prinsip-prinsip belajar yang relatif berlaku umum yang dapat
dijadikan dasar atau acuan dalam kegiatan belajar dan pembelajaran.
Prinsip-prinsip belajar yang mendidik itu berkaitan dengan: 1) perhatian dan motivasi
belajar peserta didik; 2) keaktifan belajar dan keterlibatan langsung/pengalaman
dalam belajar; 3) pengulangan belajar; 4) tantangan semangat belajar; 5)
pemberian balikan dan penguatan belajar; serta 6) adanya perbedaan individual
Prinsip - prinsip belajar belajar menurut Slameto (2013: 27 - 28) antara
lain:
a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
1) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif; meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional;
2) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional;
3) Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuan dan belajar dengan efektif;
4) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. b. Sesuai hakikat belajar
1) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya;
2) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery; 3) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang
satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan.
c. Sesuai materi/ bahan yang harus dipelajari
1) Belajar bersifat keseluruhan dan materi harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya;
2) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
d. Syarat keberhasilan belajar
1) Belajar memerlukan sasaran yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang;
2) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ ketrampilan/ sikap itu mendalam pada siswa.
Guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila dapat
menerapkan cara pembelajaran yang sesuai dengan prinsip belajar, dengan kata
lain supaya dapat mengontrol sendiri apakah tugas-tugas pembelajaran yang
dilakukannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip belajar. Hal ini menuntut para
guru untuk memusatkan perhatian, mengelola, menganalisis, dan mengaplikasikan
2.1.3 Ciri- Ciri Belajar
Ciri-ciri perubahan belajar (Slameto, 2013: 3 - 4) meliputi:
1) Perubahan yang terjadi secara sadar, seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurag-kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam diriya. Misalnya sadar bahwa Pengetahuannya bertambah, sikapnya berubah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah
2) Perubahan dalam belajar bersifat continue dan fungsional. Perubahan dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan, tidak statis satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya
3) Perubahan belajar bersifat positif dan aktif. Belajar senantiasa bertambahn dan tertuju untuk memeproleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya 4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, bukan hasil belajar jika
perubahan itu hanya sesaat karena perubahan yang terjadi karena proses belajar sifatnya menetap atau permanen tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan semakin berkembang jika dipergunakan atau dilatih secara continue
5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Sebelum belajar, seseorang hendaknya sudah menyadari apa yang akan berubah pada dirinya melalui belajar
6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku meliputi sikap, ketrampilan, pengeahuan, dan sebagainya.
2.2
Efektivitas
Efektivitas sama dengan keefektifan yang berarti mencapai keberhasilan.
Efektivitas merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah
efektivitas. Efektivitas berasal dari bahasa inggris “ efectivity” (kata sifat) yang
berarti ada efeknya, dapat membawa hasil, berhasil guna (KBBI, 2005: 6).
Husein Umar dalam (Maisyarah, 2013), menjelaskan bahwa “Efektivitas
merupakan ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat
dicapai”. Artinya tingkat tercapainya keberhasilan belajar siswa sesuai dengan
pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa selama pembelajaran
berlangsung
Simpulan dari uraian diatas bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang
menunjukkan sejauh mana rencana dapat tercapai. Semakin banyak rencana yang
dapat dicapai, semakin efektif pula kegiatan tersebut, sehingga kata efektivitas
dapat juga diartikan sebagai tingkat keberhasilan yang dapat dicapai dari suatu
cara atau usaha tertentu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Pembelajaran dikatakan efektif apabila dalam proses pembelajaran setiap
elemen berfungsi secara keseluruhan, siswa merasa senang, puas dengan hasil
pembelajaran. Efektivitas penggunaan media pembelajaran dikutip dari
(layzuhrya.blogspot.com) adalah suatu usaha sejauh mana usaha dalam
pembelajaran dengan menggunakan media dalam pencapaian suatu tujuan yang
telah direncanakan sebagai tolak ukur dalam pembelajaran ini adalah kefahaman
siswa dalam menerima materi pelajaran Penelitian ini bermaksud untuk
mengetahui keefektifan media powerpoint dan job sheet pembuatan pola draping
terhadap hasil belajar siswa. Suatu media pembelajaran dapat dikatakan efektif
ketika memenuhi kriteria, diantaranya mampu memberikan pengaruh, perubahan
atau dapat membawa hasil. Ketika kita merumuskan tujuan instruksional, maka
efektivitas dapat dilihat dari seberapa jauh tujuan itu tercapai.
Mengacu dari uraian diatas, efektivitas media powerpoint dan job sheet
pembuatan pola draping sebagai media pembelajaran adalah tercapainya tujuan
belajar sebagai akibat dari keberhasilan penggunaan media. Efektivitas dalam
(2.66) batas KKM sesuai dengan permendikbud 81 A lampiran 4 hal 24; (2) nilai
sikap termasuk dalam kategori baik (B); (3) hasil belajar kelas eksperimen lebih
unggul dibanding kelas kontrol.
2.2
Media Pembelajaran
2.3.1 Pengertian Media Pembelajaran
Arsyad (2014: 2) berpendapat bahwa media adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada
umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Sementara itu,
Gagne dan Briggs dalam Azhar Arsyad (2014: 4) secara implisit mengatakan
bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto,
gambar, grafik, televisi, dan computer, dengan kata lain media pembelajaran yang
dimaksud adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
materi pembelajaran di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar.
Materi pembelajaran didalam ingatan siswa yang dirangsang dengan
menggunakan media yang tepat guna maka akan bertahan lebih lama karena
media bersifat mempunyai daya stimulus yang kuat. Contohnya pemanfaatan
media berupa gambar atau foto. Gambar atau foto tersebut akan lebih menarik
perhatian siswa dibanding ceramah, dengan gambar dan foto tersebut makin
Rivai (2011: 12) tentang bagaimana siswa belajar melalui gambar-gambar,
kesimpulannya sebagai berikut:
1) Ilustrasi gambar merupakan perangkat pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa secara efektif
2) Ilistrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan pengalaman di masa lalu, melalui penafsiran kata-kata
3) Ilustrasi gambar membantu siswa membaca buku pelajaran terutama dalam menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi teks yang menyertai
4) Dalam booklet, pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu halaman penuh gambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas
5) Ilustrasi gambar isinya harus dikaitkan dengan kehidupan nyata, agar minat para siswa menjadi efektif
6) Ilustrasi gambar hendaknya ditata sedemikian rupa.
Definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran merupakan alat bantu dan sumber belajar yang digunakan dalam
pembelajaran dengan tujuan untuk memperlancar dan memperjelas materi yang
disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Pada proses belajar mengajar
kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Hal ini karena dalam
kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan
menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang
mampu guru ucapkan melalui kalimat atau kata-kata tertentu.
2.3.2 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Hamalik dalam Arsyad (2014: 19 - 16) mengemukakan bahwa “pemakaian
media dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat
yang baru,membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu
saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran
juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan
menarik dan terpercaya,memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton dalam (Arsyad, 2014: 23)
menyatakan bahwa “media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama
apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok
pendengar yang besar jumlahnya, yaitu: (1) memotivasi minat dan tindakan; (2)
menyajikan informasi; (3) memberikan instruksi”.
Arsyad (2014: 29 - 30) menjelaskan beberapa manfaat praktis dari
penggunaan media pembelajaran sebagai berikut:
(1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar (2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan motivasi belajar,
interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kebutuhan dan minatnya
(3) Media pembelajaran dapat mengatasi indera, ruang, dan waktu
(4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
Simpulan dari fungsi dan manfaat media pembelajaran pada intinya
pemakaian media pembelajaran membantu guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa agar siswa dapat lebih mudah menyerap materi yang
diajarkan oleh guru.
2.3.3 Pemilihan Media Pembelajaran
Pembelajaran yang baik memerlukan adanya perencanaan yang sistematis.
Memilih media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran juga
pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari
sistem pembelajaran secara keseluruhan. Beberapa kriteria yang harus
diperhatikan dalam memilih media (Sudjana dan Rivai, 2011: 4 - 5), yaitu sebagai
berikut:
1) Ketepatan dengan tujuan pembelajaran. Artinya media pembelajaran dipilih
atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang ditetapkan yang berisikan unsur
pemahaman, aplikasi, analisis, sehingga lebih memungkinkan digunakannya
sebuah media
2) Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran. Artinya bahan pembelajaran
yang bersifat fakta, prinsip, proses, konsep, dan generalisasi sangat
memerlukan media agar lebih mudah dipahami siswa
3) Kemudahan memperoleh media. Artinya media yang diperlukan mudah
diperoleh, setidaknya mudah dibuat oleh guru
4) Terampil dalam menggunakannya. Artinya apapun jenis media yang
diperlukan, syarat utama adalah terampil atau dapat menggunakannya dalam
proses pembelajaran
5) Tersedia waktu untuk menggunakannya. Artinya media yang digunakan
hendaknya bermanfaat bagi siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung
6) Sesuai dengan taraf berfikir siswa. Artinya memilih media hendaknya sesuai
dengan tingkat berfikir siswa, agar makna dan pesan-pesan pendidikan
Seorang guru dalam menggunakan media haruslah mengenal situasi sebagai
berikut:
1) Perhatian siswa sudah mulai berkurang. Hal ini dapat terjadi akibat dari
kebosanan mendengarkan uraian materi yang disampaikan oleh guru.
Tampilan media pada situasi seperti ini akan mempuyai makna bagi siswa
dan menumbuhkan kembali perhatian dari mereka
2) Materi pembelajaran kurang dipahami siswa. Situasi ini sangatlah bijaksana
apabila guru menampilkan media untuk memperjelas pemahaman siswa
mengenai materi yang disampaikan
3) Terbatasnya sumber pembelajaran. Tidak semua sekolah mempunyai buku
sumber atau tidak semua materi pembelajaran ada dalam buku sumber.
Situasi seperti ini menuntut guru untuk menyelidiki sumber pembelajaran
tersebut dalam bentuk media
4) Menurunnya semangat guru dalam menjelaskan materi pembelajaran. Situasi
seperti ini guru dapat menampilkan media sebagai sumber belajar bagi siswa
(Sudjana dan Rivai, 2011: 6)
2.3.4 Jenis Media Pembelajaran
Seels dan Glasgow (1990: 83) dalam Azhar Arsyad (2014: 35)
mengelompokan media apabila dilihat dari segi perkembangan teknologi dibagi
kedalam dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan teknologi mutakhir.
Adapun bagian dari masing-masing kategori media pilihan yaitu sebagai berikut:
2.3.4.1Pilihan Media Tradisional
(2) Visual yang tak diproyeksikan yaitu: gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info, papan-bulu
(3) Audio yaitu: rekaman piringan, pita kaset, reel, dan cartridge
(4) Penyajian multimedia yaitu: slide plus suara (tape), dan multi-image
(5) Visual dinamis yang diproyeksikn yaitu: film, televisi, dan video
(6) Cetak yaitu: buku teks, modul, teks terpogram, workbook. Majalah ilmiah, dan lembaran lepas (hand-out)
(7) Permainan yaitu: teka-teki, simulasi, dan permainan papan
(8) Realia yaitu: model, specimen (contoh), dan manipulatif (peta, boneka).
2.3.4.2Pilihan Media Teknologi Mutakhir
(1) Media berbasis telekomunikasi yaitu: telekonferen, dan kuliah jarak jauh (2) Media berbasis mikroprosesor yaitu: computer-assisted instruction,
permainan computer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc.
Dilihat dari jenis-jenis pengelompokkan media dalam penelitian ini
menggunakan pilihan media pembelajaran tradisional yaitu media visual dinamis
yang diproyeksikan berupa slide powerpoint dengan langkah-langkah pembuatan
pola dasar teknik draping didalamnya, dan media cetak berupa job sheet yang
berisi tentang langkah-langkah yang harus diikuti ketika melaksanakan kegiatan
praktek.
2.4
Media
Powerpoint
2.4.1 Pengertian Powerpoint
Sanaky dalam (Kusumaningsih, 2013: 19) mendefinisikan “Microsoft
Powerpoint adalah program aplikasi prsentasi yang merupakan salah satu program
aplikasi di bawah Microsoft Office, program komputer dan tampilan ke layar
dengan menggunakan bantuan LCD projector”. Microsoft Powerpoint adalah
suatu software yang akan membantu daam sebuah presentasi yang efektif,
professional, dan juga murah dalam biaya pembuatannya. Program Microsoft
biasa digunakan sebagai media untuk presentasi. Program ini cukup sederhana
untuk dipahami tetapi sangat menarik untuk mempresentasikan sesuatu, sehingga
program ini sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran di dalam kelas
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa powerpoint merupakan salah
satu software yang mampu menampilkan program multimedia sebagai sarana
presentasi dengan bantuan LCD projector.
2.4.2 Kelebihan dan kelemahan Powerpoint
2.4.2.1Kelebihan Powerpoint
Powerpoint memiliki beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut:
1) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi, baik animasi teks mupun animasi gambar atau foto
2) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji
3) Pesan informasi secara visual mudah dipahami oleh siswa
4) Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan, dan dapat dipakai secara berulang-ulang
5) Dapat disimpan dalam bentuk optik atau magnetik (CD/Disket/Flashdisk) (pamongsakaba.wordpress.com).
Yuni Munadi dalam Nisa (2012: 26) kelebihan dari multimedia presentasi
yaitu:
1) Mampu menampilkan objek-objek yang sebenarnya tidak ada secara fisik atau diistilahkan dengan imagery. Secara kognitif pembelajaran dengan menggunakan mental imagery akan meningkatkan kesan-kesan atau daya ingat siswa dalam mengingat materi-materi pelajaran
2) Memiliki kemampuan dalam menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, gambar, grafik dan suara menjadi satu kesatuan penyajian yang terintegrasi
3) Memiliki kemampuan dalam mengakomodasi siswa sesuai dengan modalitas
belajarnya, terutama bagi mereka yang memiliki tipe visual, auditif, kinestetik atau yang lainnya
4) Mampu mengembangkan materi pembelajaran terutama membaca dan
5) Terdapat fasilitas hyperlink yang memungkinkan suatu slide dikaitkan dengan slide lainnya, atau dapat mengkaitkan suatu slide dengan suatu file bahkan bias dikaitkan dengan alamat website.
2.4.2.2Kelemahan Powerpoint
Powerpoint selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kelemahan
diantaranya sebagai berikut:
1) Jika terlalu banyak animasi, grafik, bunyi-bunyian dan sebagainya dapat mengalihkan peratian siswa terhadap materi
2) Memembutuhkan waktu lama untuk membuat pengajaran menggunakan
powerpoint
3) Pemilihan warna yang terlalu terang sabgai latar belakang suatu slide dapat merusak indera penglihatan siswa
4) Penggunaan powerpoint dalam proses pembelajaran dapat membuat
pengajar hanya “show and tell” tanpa menerangkan isi pengajaran
5) Jika terjadi pemadaman listrik, maka pembelajaran dengan menggunakan
media powerpoint tidak dapat dilaksanakan
(share.net/FirdhaHanifa/Firdausi-shella-hanifa-13110093).
2.4.3 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Pembuatan Powerpoint
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan powerpoint antara
lain:
(1) Membuat judul sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai
(2) Pemilihan background harus tepat. Jangan menggunakan background yang
dapat mengalihkan perhatian siswa, sehingga siswa tidak fokus dengan isi
materi yang disampaikan
(3) Pemilihan jenis dan ukuran font harus tepat. Gunakan font san-serif
(misalnya, arial, tahoma, verdana) dan hindari menggunakan font Serif
(misalnya, Time New Roman) yang cenderung akan kelihatan kabur di layar
antara 18 pt sampai 24 pt jangan menggunakan ukuran yang lebih kecil dari
18 pt karena akan membuat slide sulit dibaca dari jauh
(4) Hindari jenis font yang terlalu banyak. Jangan menggunakan lebih dari dua
jenis font dalam satu slide
(5) Hindari penggunakan banyak teks. Powerpoint harusnya singkat, padat dan
jelas. Gunakan beberapa gambar pendukung yang sesuai dengan materi
karena siswa akan lebih mudah menerima dan mengingat informasi yang
disajikan dalam bentuk gambar daripada dalam bentuk kata-kata
(6) Gunakan spasi baris yang longgar. Jika panjang baris lebih dari delapan kata
gunakan spasi yang lebih longgar (1,2 pt sampai 1,5 pt) akan memudahkan
siswa untuk membaca teks materi yang disajikan
(7) Sorot teks yang dianggap penting. Teks penting dapat di sorot dengan efek
tebal (bold), efek bayangan (drop shadow) atau dapat menggunakan warna
yang mencolok sehingga siswa dapat melihat point tersebut dengan cepat
(8) Hindari penggunaan banyak warna teks
(9) Gunakan kontras untuk menonjolkan teks. Dalam ruang gelap, latar
belakang gelap dengan teks putih akan tampil lebih baik dan sebaliknya jika
diruang terang, latar belakang putih dengan teks hitam akan tampil lebih
baik (Christopher Lee, 2013: 49 - 53).
2.4.4 Alur Penyusunan Media Powerpoint
2.4.4.1Perancangan Materi
Perancangan materi untuk media powerpoint dan job sheet pembuatan
1) Identifikasi Tujuan
Pembuatan media powerpoint bertujuan untuk mempermudah proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa pada materi pembuatan pola dasar teknik
draping. Tujuan pembelajaran menggunakan media ini adalah agar siswa mampu
menguasai materi pembuatan pola dasar teknik draping baik secara teori maupun
praktik.
2) Tahap Analisis
Tahap analisis pembuatan materi dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap
analisis kebutuhan pengguna dan analisis instruksional. Tahap analisis kebutuhan
untuk menelusuri permasalahan-permasalahan apa saja yang muncul dalam proses
pembelajaran pembuatan pola dasar teknik draping. Hasil identifikasi tahap
analisis kebutuhan pengguna antara lain:
1) Media pembelajaran harus memiliki tampilan yang menarik sehingga
diharapkan dapat menarik perhatian siswa untuk mempelajari materi
pembuatan pola dasar teknik draping
2) Media pembelajaran harus mudah digunakan oleh siapa saja yang ingin
mempelajari materi pembuatan pola dasar teknik draping
3) Media pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa di
atas nilai KKM (2.66).
Tahap analisis instruksional yaitu dengan melakukan penyesuaian antara
materi yang ada pada silabus yang disajikan dalam media pembelajaran.
Pembelajaran sebelumnya belum menggunakan media powerpoint, dan hanya
Penelitian ini menggunakan media powerpoint yang diharapkan siswa lebih
mudah memahami materi pembuatan pola dasar teknik draping.
3) Identifikasi Karakter Pembelajaran
Tahap ini ditekankan pada aspek manfaat dan kesesuaian materi dengan
tujuan yang ingin dicapai. Apakah media pembelajaran benar-benar dapat menjadi
solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada di SMK Negeri 1 Kota Tegal?
Apakah pemanfaatan penggunaan media pembelajaran ini tepat guna? Keadaan di
sekolah khususnya SMK Negeri 1 Kota Tegal, penyampaian materi secara
konvensional dengan metode ceramah kurang menarik perhatian siswa untuk
belajar, karena materi yang disampaikan kadang membuat bingung, sebab
penjelasan yang diberikan kurang dapat dicerna atau masih bersifat abstrak.
Penggunaan media diharapkan dapat menjadi solusi terhadap permasalahan
tersebut yaitu dapat lebih menarik perhatian siswa untuk fokus terhadap materi
pelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4) Merumuskan Kompetensi Dasar
Kriteria keberhasilan dikembangkan sesuai dengan kompetensi dasar yang
ada sesuai dengan silabus. Dimana kriteria tersebut merupakan bagian dari
sub-sub kompetensi dasar, sehingga materi yang ada pada sub-sub-sub-sub kompetensi dasar
dapat dikembangkan lebih dalam lagi.
5) Membuat Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan)
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar
semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
2.4.4.2 Perancangan Produk/Media
Hasil analisis tahap perencanaan media pembelajaran ini dibagi dua
tahapan, yaitu tahap analisis spesifikasi teknis dan tahap analisis kerja program.
Tahap analisis spesifikasi teknis untuk mengetahui persyaratan minimal sebuah
personal computer (PC) laptop/notebook untuk dapat menjalankan media
powerpoint. Media powerpoint ini dapat bekerja dalam sistem operasi Windows
XP, Windows Vista, Windows 7.
Software yang digunakan dalam pembuatan powerpoint dalam penelitian
ini adalah Microsoft Office Powerpoint 2007 yang tergabung dalam paket
Microsoft Office. Untuk menjalankan media powerpoint ini adalah sebuah unit
komputer, Laptop/notebook untuk keperluan membaca dan, LCD monitor untuk
menampilkan program.
Tahap analisis kerja program dilakukan untuk mengetahui kerja dari media
powerpoint yang telah dibuat. Kerja media powerpoint didesain untuk
memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Tahap analisis
kerja program powerpoint sebagai berikut:
1) Desain Program
Setelah materi pembelajaran disusun maka proses selanjutnya dilakukan
adalah mendesain program. Desain program adalah langkah pertama dalam
Bagan 2.1 Bagan Desain Program Media Powerpoint
2) Desain Interface
Tahap desain interface adalah penggambaran mengenai struktur program.
Desain interface atau tampilan dibuat untu memudahkan dalam menterjemahkan
ke dalam bentuk bahasa pemrograman. Berikut ini adalah desain interface
powerpoint pada materi pembuatan pola dasar teknik draping.
C over
Menu
KOMPETENSI
K I dan KD
Materi Penugasan
CLOSE
KELUAR UCAPAN TERIMAKASIH
Ada pilihan KELUAR
dan BATAL
BATAL
END PROGRAM
Pola
Alat & Bahan
Body Line
Gambar 2.1 Tampilan Cover Powerpoint
Pada halaman cover media powerpoint terdiri dari logo, judul yang disertai
[image:41.595.111.510.401.713.2]dengan gambar dan pada bagian cover bawah terdapat beberapa icon pilihan.
Tabel. 2.1 Keterangan Icon
Materi Kompetensi Video Penugasan
Referensi
Clo
se Petunjuk Penyusun
[image:41.595.114.507.403.542.2]
Tampilan isi materi berisi sub judul, penjabaran materi, serta tampilan
contoh gambar untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru mengenai pembuatan pola dasar teknik draping, dan untuk
[image:42.595.204.423.233.402.2]lebih menarik perhatian serta memotivasi siswa dalam pembelajaran.
Gambar 2.3 Tampilan Tugas
Tampilan tugas praktek berisi petunjuk pengerjaan tugas yang harus
dikerjakan dalam kegiatan praktek pembuatan pola dasar teknik draping.
Sedangkan tugas rumah berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa setelah
praktek selesai.
2.5
Job Sheet
2.5.1 Pengertian Job Sheet
Job Sheet atau lembar penuntun merupakan daftar cek tentang
langkah-langkah yang harus diikuti ketika mengoprasikan atau mempraktikan sesuatu
(Azhar Arsyad, 2014:37). Abdillah (2013:3) mendeskripsikan bahwa job sheet
adalah lembaran-lembaran siswa berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta
PSMK (https//docs.google.com) adalah lembar pekerjaan yang memiliki gambar
kerja sebagai materi yang akan dipraktekkan dan dibarengi langkah-langkah kerja
operasional serta dilengkapi lembar evaluasi hasil praktek peserta didik Job sheet
digunakan praktikan pada saat mengerjakan kerja praktek ataupun praktikum agar
praktikan lebih mudah mengerjakan apa yang dikerjakan sesuai dengan petunjuk
yang telah ditentukkan (I Gusti Bagus, 2012: 20)
Pengertian di atas dijelaskan bahwa job sheet merupakan alat bantu
pembelajaran berupa lembar kerja yang berisi petunjuk kerja yang disertai teknik
gambar tentang langkah-langkah yang harus dikerjakan siswa untuk
mengefekifkan proses pembelajaran. Manfaat yang diperoleh siswa bila
menggunakan job sheet pada saat praktik yaitu lebih memahami, mengerti, dan
dapat mengerjakan pekerjaannya dengan benar sesuai dengan petunjuk-petunjuk
yang ada didalamnya.
Job sheet pada pembuatan pola dasar teknik draping yaitu job sheet yang
berisi materi mengenai pembuatan pola dasar teknik draping. Pada penelitian ini
materi pada job sheet difokuskan pada proses pembuatan pola dasar teknik
draping badan atas dan bawah (rok) bagian depan dan belakang mulai dari awal
hingga akhir yang disertai dengan gambar.
Job sheet yang dibuat pada penelitian ini memuat beberapa point penting
yaitu:
1) Tujuan pembelajaran: menggambarkan tujuan yang akan dicapai setelah siswa
mengikuti pelajaran
3) Alat: menjabarkan alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran
4) Keselamatan kerja: ketentuan yang harus diterapkan agar tercipta keselamatan
dalam bekerja
5) Langkah kerja: berisi tentang langkah-langkah yang harus dikerjaka selama
proses pembelajaran. pada bagian inilah inti dari materi yang akan diberikan
pada siswa.
2.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Job Sheet
2.5.2.1Kelebihan Job Sheet
Job sheet termasuk dalam kategori media cetak. Artinya kelebihan dari
media job sheet dapat dilihat juga dari kelebihan media cetak diantaranya:
(1) Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing (2) Dapat mengulangi materi dalam media cetakan sehingga diharapkan dapat
menguasai materi pelajaran itu
(3) Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak merupakan hal lumrah, perpaduan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format sekaligus, yaitu verbal dan visual
(4) Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi atau berinteraksi dengan aktif karena harus member respon terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun, siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah
(5) Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi ilmu, namun materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah
(6) Mengecek tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan (7) Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan
secara lisan
(8) Siswa dapat mempersiapkan peralatan yang harus dipersiapkan sebelum praktek
2.5.2.2Kekurangan Job Sheet
1) Sulit menampilakan gerak dalam halaman media Job Sheet
2) Biaya pencetakan akan mahal jika ingin menampilkan ilustrasi gambar atau foto yang berwarna-warni
3) Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari bahkan berbulan-bulan tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada Job Sheet
(Kustandi dan Sutjipto, 2011: 33).
2.5.3 Keuntungan Penggunaan Job Sheet
Keuntungan penggunaan job sheet pada materi praktek adalah:
(1) Dapat mengurangi penjelasan yang tidak perlu
(2) Memungkinkan mengajar satu kelompok yang mengerjakan tugas berbeda
(3) Dapat membangkitkan kepercayaan diri pada siswa untuk membentuk
kebiasaan bekerja
(4) Merupakan persiapan yang sangat baik bagi siswa untuk bekerja di industri
sebab sudah terbiasa membaca persiapan
(5) Dapat meningkatkan hasil belajar.
2.5.4 Penyusunan Job Sheet
2.5.4.1 Hal- Hal yang Perlu Diperhatikan
Job sheet salah satu dari jenis media cetak, teks berbasis cetakan menuntut
enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang yaitu: (1) konsistensi,
(2) format, (3) organisasi, (4) daya tarik, (5) ukuran huruf, (6) penggunaan spasi
kosong. Kustandi dan Sutjipto (2013: 87), beberapa cara yang digunakan untuk
menarik perhatian pada media berbasis teks adalah warna, huruf, dan kotak.
2) Huruf yang dicetak tebal atau dicetak miring memberikan penekanan pada kata-kata kunci atau judul
3) Informasi penting dapat pula diberi tekanan dengan menggunakan kotak. Penggunaan garis bawah sebagai alat penuntun sedapat mungkin dihidari karena kata itu sulit dibaca.
2.5.4.2Alur penyusunan job sheet
Job sheet pada dasarnya adalah sarana pembelajaran yang memuat tentang
langkah-langkah dalam membuat sesuatu pekerjaan dalam pembelajaran.
Penyusunan job sheet hendaknya mengikuti cara-cara penyusunan pada
umumnya. Penyusunan job sheet sebelumnya harus lebih dahulu melakukan
indentifikasi teradap kompetensi dasar yang akan dipelajari dan
indikator-indikator pencapaian kompetensi yang terdapat dalam silabus yang telah disusun.
Alur penyusunan job sheet digambarkan sebagaimana bagan yang
disajikan sebagai berikut.
Alur Penyusunan Job Sheet
Bagan 2.2 Alur Penyusunan Job Sheet
Sumber: Peneliti Judul Job Sheet
Identifikasi Kompeensi Dasar, Materi Pelajaran,
Kegiatan
Penyusunan Job Sheet
Validasi dan Finalisasi
Format Penulisan Sumber Belajar
2.6
Validasi Media
Powerpoint
dan
Job Sheet
Pengujian dilakukan dengan melakukan validasi media yang terdiri dari
ahli media pembelajaran dan ahli materi. Pada media powerpoint penilaian
dilakukan oleh ahli media yang terdiri dari beberapa aspek yaitu:
1) Aspek Tampilan meliputi: urutan penyajian, transisi antar slide, tampilan
background, pemilihan warna
2) Aspek Desain Teknis meliputi: ketepatan jenis dan ukuran huruf, ketepatan
pemilihan warna huruf, kualitas gambar dan ketepatan tata letak gambar,
tombol navigasi dapat digunakan dengan mudah
3) Aspek Komunikasi meliputi: kemudahan memulai program, bahasa yang
digunakan disesuaikan dengan karakteristik siswa
4) Aspek Kemanfaatan meliputi: penggunaan media powerpoint mempermudah
proses pembelajaran, penggunaan media powerpoint dapat membangkitkan
motivasi belajar siswa, penggunaan media powerpoint relevan untuk
meningkatkan perhatian siswa terhadap materi pelajaran, penggunaan media
powerpoint mempermudah guru dalam penyampaian materi.
Penilaian pada media job sheet dilakukan oleh ahli materi meliputi
beberapa aspek yaitu:
1) Aspek Materi meliputi: kesesuaian materi yang ada pada media job sheet
sesuai dengan kompetensi dasar, ketepatan penggunaan istilah, materi yang
disajikan dalam media job sheet lengkap, urutan materi dalam media job sheet
kesesuaian gambar langkah kerja pembuatan pola dasar teknik draping yang
ditampilkan dalam media job sheet
2) Aspek Desain Pembelajaran meliputi: dengan adanya gambar siswa dapat
mengingat informasi yang dipelajari, penggunaan media job sheet
mempermudah proses pembelajaran, alur pembelajaran jelas, materi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, penggunaan media job sheet dapat
memfasilitasi siswa untuk belajar ,mandiri, penggunaan media job sheet dapat
meningkatkan hasil belajar.
Penilaian pada media powerpoint dilakukan oleh ahli materi meliputi
beberapa aspek yaitu:
1) Aspek Materi meliputi: kesesuaian materi yang ada pada media powerpoint
sesuai dengan kompetensi dasar, ketepatan penggunaan istilah, materi yang
disajikan dalam media powerpoint lengkap, urutan materi dalam media
powerpoint tersusun secara sistematis, isi materi mudah dipahami dan
dimengerti, kesesuaian gambar langkah kerja pembuatan pola dasar teknik
draping yang ditampilkan dalam media powerpoint
2) Aspek Desain Pembelajaran meliputi: dengan adanya gambar siswa dapat
mengingat informasi yang dipelajari, penggunaan media powerpoint
mempermudah proses pembelajaran, alur pembelajaran jelas, materi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, penggunaan media powerpoint dapat
memfasilitasi siswa untuk belajar ,mandiri, penggunaan media powerpoint
2.7
Strategi Pembelajaran
2.7.1 Pengertian Strategi Pembelajaran
Hamdani (2010: 19) mengatakan bahwa “strategi dapat diartikan sebagai
suatu susunan, pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan tenaga, waktu serta kemudahan secara optimal”. Dick dan Carey
dalam Sanjaya (2006: 126) menjelaskan bahwa apabila dihubungkan dengan
proses pembelajaran strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan
prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan
hasil belajar pada siswa. Dalam dunia pendidikan strategi menurut J.R Danid
dalam Sanjaya (2006: 126) diartikan sebagai “a plan method or series of activities designed to achieves a particular educational goal’. Jadi, dengan demikian
strategi pembelajaran diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Peranan perecanaan strategi pembelajaran sangat penting hal ini apabila
guru mengajar siswa yang berbeda, baik segi kemampuan, pencapaian,
kecenderungan dan minat dalam belajar strategi pembelajaran diperlukan untuk
diterapkan. Desain strategi pembelajaran mutlak dikontekstualisasikan dengan
desain kompetensi, desain materi,mata pelajaran dan evaluasi.
2.7.2 Media Powerpoint dan Job Sheet dalam Pembuatan Pola Draping
Pembelajaran dengan mengggunakan powerpoint dilaksanakan pada
pertemuan pertama. Media powerpoint diberikan kepada siswa secara klasikal.
Model pembelajaran klasikal adalah model pembelajaran dimana guru mengajar
sebuah ruangan. Siswa diasumsikan mempunyai minat dan kecepatan belajar yang
relatif sama, sedangkan pembelajaran dengan menggunakan job sheet
dilaksanakan pada pertemuan kedua dan ketiga pada saat siswa melakukan
kegiatan pengamatan gambar langkah-langkah kerja sebelum dilaksanakannya
praktek. Ada 3 kegiatan dalam proses pembelajaran yaitu pendahulan, inti dan
[image:50.595.116.511.302.750.2]penutup. Alokasi waktu 3 x pertemuan @ 4 jam.
Tabel 2.2 Strategi Pembelajaran
Pertemuan Kegiatan Waktu
Pertemuan Ke - 1
Pendahuluan:
1) Siswa menjawab salam guru, berdo’a,
mengkondisikan siap belajar
2) Siswa menyimak tujuan pembelajaran
3) Guru memotivasi siswa agar berperan aktif selama proses pembelajaran
4) Pre-test untuk mengukur kemampuan awal siswa
35 menit
Kegiatan Inti:
a. Mengamati
1) Siswa menyimak cakupan materi
pembelajaran yang disampaikan oleh guru
2) Memperkenalkan materi pembelajaran
melalui media powerpoint
3) Siswa mengamati media yang diberikan guru mengenai pembuatan pola dasar teknik draping badan atas dan badan bawah (rok).
b. Menanya
1) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang pembuatan pola dasar teknik draping.
2) Menanyakan kepada siswa tentang
pengetahuan dan ketrampilan apa yang mereka miliki mengenai pola.
c. Eksperimen
1) Siswa membuat pola dasar teknik draping badan atas bagian depan
120
2) Siswa menganalisa hasil pola yang dibuat sendiri.
d. Asosiasi
1) Diskusi dalam kelompok kecil tentang cara pembuatan pola dasar teknik draping badan atas bagian depan.
Penutup:
1) Siswa merefleksi penguasaan yang telah
dipelajari dengan membuat catatan
kesimpulan materi
2) Guru memberikan quiz kepada siswa dan memberikan point bagi siswa yang berani menjawab.
3) Siswa saling memberikan umpan balik dari hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai
4) Siswa meny