• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Kohesi Gramatikal Pengacuan Demonstratif Pada Kisah Nabi Muhammad SAW Dalam Buku “Kisah-Kisah Teladan 25 Nabi Dan Rasul” Karya MB. Alamsyah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Kohesi Gramatikal Pengacuan Demonstratif Pada Kisah Nabi Muhammad SAW Dalam Buku “Kisah-Kisah Teladan 25 Nabi Dan Rasul” Karya MB. Alamsyah."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dalam bermasyarakat hampir tidak akan terlepas dari kegiatan berkomunikasi. Dalam kegiatan berkomunikasi, manusia membutuhkan sarana yang digunakan untuk mengungkapkan ide, gagasan, perasaan, mengungkapakan kejadian yang dialami, bahkan mengungkapkan kejadian orang lain, dan sebagainya. Sarana yang paling utama untuk mengungkapkan itu semua adalah bahasa. Bahasa sebagai sarana yang sangat penting dalam suatu kegitan komunikasi. Tanpa menggunakan bahasa, manusia akan sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Setiap manusia akan selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik sebagai pembicara atau penulis maupun sebagai pendengar, pembaca, dan mitratutur.

(2)

bahasa. Komunikasi bahasa dapat terjadi bila diujarkan oleh alat ucap manusia yang menghasilkan lambang bunyi.

Wacana terbentuk dari satuan bahasa yang sederhana serta komunikatif yaitu dari frasa berkembang menjadi kalimat, dari kalimat kalimat disusun menjadi wacana. Wacana yang disusun dengan baik akan membentuk suatu sarana komunikasi. Wujud komunikasi verbal dibedakan menjadi dua macam, yaitu sarana komunikasi yang berupa bahasa lisan dan komunikasi yang berupa bahasa tulis. Komunikasi lisan dilakukan antara sang pemberi informasi dengan sang penerima informasi tanpa menggunakan perantra atau media, sedangkan kegiatan berkomunikasi yang dilakukan dengan menggunakan media berupa tulisan dinakamakan komunikasi tulis. Salah satu wujud media tulis yang digunakan adalah wacana. Bentuk wacana lisan dapat berupa pidato, dialog, dan khotbah. Sedangkan bentuk wacana tulis berupa koran, buku teks, naskah, dan majalah.

(3)

kohesi, dan kepaduan antar kalimat yang dipakai supaya menjadi sebuah wacana yang komunikatif sehingga mudah pahami oleh pembaca.

Kohesi dalam wacana tidak hanya untuk menghubungkan antar unit atau kata, tapi juga bekedudukan sebagai fungsi semantik. Wacana yang kohesif akan menumbuhkan kejelasan dan keselarasan antar kebahasaan sehingga ide dan gagasan menjadi terarah. Peran penanda kohesif secara formal menimbulkan keselarasan dan kepaduan yang dapat memudahkan kelancaran pemahaman wacana. Penggunaan penanda kohesif yang tidak sesuai antar unit akan menimbulkan salah tafsir bagi pembaca atau pendengar.

Salah satu wujud dari wacana tulis adalah buku bacaan Kisah-Kisah Teladan 25 Nabi dan Rasul. Buku bacaan tersebut mengisahkan perjalanan

Nabi yang pertama yaitu Adam as sampai Nabi Muhammad saw. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari buku tersebut karena terdapat berbagai kisah teladan, sehingga kita dapat lebih berhati-hati dan bersabar menjalani godaan hidup. Walaupun buku bacaan ini tidak terlalu tebal, kita harus membacanya dengan memperhatikan aspek gramatikal supaya dapat memahami bentuk atau struktur lahir yang terdapat di dalam wacana tersebut. Struktur lahir dalam wacana yaitu bentuk kata yang dipakai untuk menyusun sebuah kalimat sehingga dapat membentuk wacana.

(4)

pengacuan demonstratif, maka akan memperoleh pemahaman yang terarah mengenai pesan-pesan yang disampaikan penulis melalui wacana. Tidak sedikit dan bahkan pembaca kesulitan menemukan maksud yang terkandung di dalamnya. Ada juga yang membaca sampai berulang-ulang untuk memperoleh makna atau maksud dari penulis. Oleh karena itu, pemahaman tentang beberapa pengacuan demonstratif perlu dipelajari supaya memudahkan dalam menemukan maksud atau pesan yang dibaca.

Tidak sedikit pengacuan demonstratif yang digunakan dalam buku Kisah-Kisah Teladan 25 Nabi dan Rasul khususnya kisah Nabi Muhammad saw. Hal ini sangat menarik untuk dikaji karena dapat memperkaya

pemerolehan bahasa bagi pembaca serta dapat mengetahui pemerolehan bahasa yang dipakai penulis buku tersebut. Pengacuan demonstratif dibedakan menjadi dua, yaitu pronomina demonstratif waktu dan tempat. Di bawah ini diuraikan salah satu bentuk analisis yang terdapat dalam buku bacaan yang sudah disebutkan di atas.

Bentuk pengacuan demonstratif tempat dari buku kisah Nabi Muhammad saw yang terdapat pada halaman 103 yaitu:

Data (159)

Mekah pada zaman kuno terletak di garis lalu lintas perdagangan antara Yaman (Arab Selatan) dan Syam dekat Lautan Tengah. Kedua negara ini zaman dahulu mencapai peradaban yang tinggi dan dihubungkan oleh beberapa negara kecilantara lain Mekah (halaman: 103).

(5)

yaitu menunjukkan negara Yaman (Arab Selatan) dan Syam saat kalimat itu dituturkan oleh pembicara atau dituliskan oleh penulisnya. Pada tuturan tersebut, pengacuan demonstratif kedua negara ini yang mengacu pada tempat yang dekat dengan penutur. Acuan satuan lingual pada tuturan tersebut berada di dalam teks dan sudah disebutkan terlebih dahu. Dari ciri yang sudah disebutkan di atas, tampak bahwa data (159) merupakan jenis pengacuan endofora yang anaforis.

Demikian salah satu contoh analisis yang dapat dikaji dalam buku tersebut dengan pengacuan demonstratif yang menunjukkan tempat. Analisis demonstratif yang lebih lanjut akan disajikan lebih dalam pada bab selanjutnya.

B. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi objek yang akan diteliti agar tidak menyimpang pada pokok permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Objek dalam penelitian ini adalah kohesi gramatikal pengacuan demonstratif dalam buku Kisah-Kisah 25 Nabi dan Rasul ka rya MB. Alamsyah. Pengacuan

(6)

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk pengacuan demonstratif tempat pada kisah Nabi Muhammad saw dalam wacana Kisah-Kisah 25 Nabi dan Rasul karya

MB. Alamsyah.

2. Bagaimana bentuk pengacuan demonstratif waktu pada kisah Nabi Muhammad saw dalam wacana Kisah-Kisah 25 Nabi dan Rasul karya

MB. Alamsyah.

3. Bagaimana letak demonstratif waktu dan tempat yang terdapat pada kisah Nabi Muhammad saw dalam Kisah-Kisah Teladan 25 Nabi dan Rasul

karya MB. Alamsyah

D. Tujuan

Penelitian ini menjawab dari permasalahan di atas. Beberapa tujuan yang ingin dicapai dengan penelitian kohesi gramatikal pengacuan demonstratif waktu dan tempat ialah:

1. Memaparkan pengacuan demonstratif tempat pada kisah Nabi Muhammad saw dalam wacana Kisah-Kisah 25 Nabi dan Rasul ka rya

MB. Alamsyah.

2. Memaparkan pengacuan demonstratif waktu pada kisah Nabi Muhammad saw dalam wacana Kisah-Kisah 25 Nabi dan Rasul karya

MB. Alamsyah.

(7)

E. Manfaat

Penelitian mengenai pengacuan demonstratif waktu dan tempat dalam buku Kisah-Kisah 25 Nabi dan Rasul karya MB. Alamsyah khususnya kisah Nabi Muhammad saw. Diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah perbendaharaan bidang kajian bahasa, khususnya tentang analisis wacana dengan kohesi gramatikal pengacuan waktu dan tempat.

b. Menambah pemerolehan bahasa serta mengetahui beberapa struktur lahir yang terdapat di dalam wacana.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai gambaran terhadap penelitian berikutnya.

b. Dapat memberikan beberapa informasi yang berkaitan dengan kohesi gramatikal.

Referensi

Dokumen terkait

lama, gas hasil reaksi keluar melalui pori dengan kecepatan lebih besar diikuti pembesaran pori permukaan dan penyusutan pori bagian, sehingga terjadi sedikit kenaikan luas

HIZBUL BAHR: HIZIB GAIB PENYERANG MUSUH Ini hizib (ajian) yang dikarang oleh Syekh Abul Hasan Asy Syadzili pendiri Tarekat Syadziliyah.. Kegunaannya sangat banyak, di antaranya

Dalam menentukan kebutuhan yang akan dijadikan dasar dalam pemodelan sistem pengelolaan persediaan barang yaitu dengan melakukan identifikasi masalah pada instansi

Sebagaimana halnya dengan Dapil sebelumnya juga dikatakan Pemohon keberatan terhadap ketetapan Termohon Nomor 6 tentang Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Anggota DPRD

Pemerintah Jepang membidik negara-Asia Tenggara yang memiliki mayoritas agama muslim untuk diberikan pembebasan Visa di Tahun 2013 seperti Malaysia dan Thailand

Berpijak pada pengalaman singkat peneliti melakukan kegiatan penelitian (PTK) peningkatan kemampuan kognitif pada anak kolompok A TK Krida Putra di Desa Purwodadi tahun

[r]

Dalam penelitiannya ini, Ommami menjelaskan bahwa di semua negara, praktek pertanian memainkan peran penting dalam keamanan makanan. Pertumbuhan penduduk menjadi