1 A. Latar Belakang
Guru yang baik adalah guru yang berkualit as, disiplin m engert i t anggung
jaw abnya dan m enjalankan tugas dengan keikhlasan m erasa t idak lelah, t idak m alas dan selalu bersemangat , t erus-m enerus berusaha mengem bangkan diri. Di negara m aju sepert i di Negara Finlandia, Jepang dan negara maju lainnya, t erhadap
guru sangat m enghargai karena jasa-jasa guru di bidang pendidikan.
Tugas profesi guru adalah sangat mulia, baik di hadapan Tuhan maupun di t engah m asyarakat . Sagala (2009:6) guru sebagai pendidik adalah t okoh yang paling banyak bergaul dan berint eraksi dengan murid dibandingkan dengan personal lainnya di sekolah. Dalam pem belajaran guru dan pesert a didik m enjadi
fakt or ut ama yang t erlibat secara langsung akt if secara bersam aan. Guru sebagai
penanggungjaw ab dalam proses pembelajaran guru bert ugas m erencanakan dan m elaksanakan proses p em belajaran, m elakukan bimbingan sert a m elaksanakan evaluasi untuk m enent ukan ket unt asan, dan m em buka komunikasi dengan m asyarakat . Itulah guru yang konsist en t erhadap tugas profesinya.
Untuk era sekarang sekolah yang m enjadi lembaga pendidikan formal, bukan semat a-m at a sebagai konsum en yang hanya m enerima segala kebijakan dari inst ansi diat asnya, t et api sekolah juga merupakan produsen penghasil jasa, berupa t enaga t erdidik yang selalu siap m elaksanakan program pem bangunan.
t enaga-t enaga kerja dengan sumber daya manusia (SDM ) yang m em adai. Oleh
karena itu, sekolah perlu dikelola dengan m anajem en pendidikan yang baik. “ Arikunto dan Yuliant i (2008:6) m enyebut kan, (1) M anajem en sisw a. (2) M anajemen personil sekolah (baik t enaga pendidikan maupun t enaga m anajemen). (3) M anajem en Kurikulum . (4) M anajem en sarana at au m at erial. (5) M anajem en t at alaksana pendidikan at au ket at ausahaan sekolah. (6) M anajemen pem biayaan atau m anajem en anggaran. (7) M anajemen lem baga-lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan. (8) M anajem en hubungan m asyarakat at au kom unikasi pendidikan.”
Pada era globalisasi kem ampuan berbahasa Inggris sangat diperlukan untuk
kelancaran berkom unikasi karena bahasa Inggris sudah menjadi bahasa int ernasional, era globalisasi dit unjang dengan kem ajuan t eknologi yang sem akin canggih, m enjadikan komunikasi ant ar bangsa, ant ar negara, bahkan antar benua
dapat dijangkau dengan sangat cepat dan mudah pula. M adrasah Tsanawiyah Negeri Sum berlaw ang Kabupat en Sragen, lem baga penyelenggara pendidikan formal yang sangat m emperhat ikan proses pem belajaran bahasa Inggris, kegiat an pem belajaran bahasa Inggris digalakkan, diint ensifkan dengan menyediakan fasilit as yang m em adai. Di M adrasah t ersebut , kegiat an pem belajaran bahasa
Inggris m enjadi salah satu mat a pelajaran yang sangat diharapkan dapat m em berikan cit ra yang posit if kepada m asyarakat luas, t anpa m engurangi art i pent ing dari beberapa mat a pelajaran lainnya yang ada.
Dari w akt u ke w akt u sudah seharusnya guru menjadi semakin t erampil dalam m elaksanakan proses pembelajaran, karena ditunjang oleh pengalaman lapangan yang dialaminya. Guru yang konsisten t erhadap profesinya selalu
Salah satu dari fungsi guru sebagai fasilit ator at au pelayan, apabila seorang
guru menghadapi suatu kesulit an, umpamanya menghadapi suat u pert anyaan dari sisw a yang dipandang sulit, guru secara jujur dan t erbuka m encarikan jawaban sebagai upaya pem ecahannya w alaupun disampaikannya pada lain w akt u.
Di dalam proses pem belajaran bukannya m entransfer penget ahuan, akan t et api m erupakan salah sat u upaya agar pesert a didik m em peroleh penget ahuan. Oleh karena it u dalam proses pem belajaran t ersebut guru dan pesert a didik harus
akt if. Guru akt if m em bimbing, akt if m endorong dan memberi m ot ivasi kepada sisw a, pesert a didik akt if berperan mem bangun penget ahuan dan pem aham annya sendiri, m em ahami kekuat an dan kelemahan yang ia m iliki, agar t idak m engalami
kegagalan dalam belajar. Ket idakpaham an siswa t ent ang karakt erist ik diri dan m odel belajar yang sesuai dengan dirinya berpot ensi untuk t erjadinya kegagalan dalam belajar (Aunurrahm an, 2012: 21).
Berdasarkan hal t ersebut , sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sudah seharusnya M adrasah Tsanaw iyah Negeri Sumberlaw ang Kabupat en Sragen
m enyelenggarakan pendidikan secara t erst rukt ur dan t erencana. Pembelajaran sebagai kegiat an ut ama sekolah, maka pem belajaran harus mendapat perhatian yang lebih, t anpa m engesam pingkan unsur-unsur penunjang yang lain. Sekolah
sebagai penyelenggara pendidikan form al sudah seharusnya memaham i dan m enerapkan manajemen pendidikan yang baik, agar dapat mew ujudkan visi dan m isi dari sekolah t ersebut . M anajem en pendidikan harus dipandang urgen dan
Bahasa Inggris merupakan salah sat u dari beberapa bahasa yang digunakan
sebagai bahasa int ernasional, di Indonesia sekarang penggunaan bahas Inggris t elah m erambah pada berbagai bidang sepert i perdagangan, kepariw isat aan, pert anian, perindust rian , t elkom , dan pendidikan. Situasi yang m enunjang
perkem bangan bahasa perlu dicipt akan dan dikem bangkan oleh para guru di sekolah. M asyarakat perlu memberikan dukungan yang bersifat kondisi psikologis bagi perkembangan bahasa. Sekolah bersam a-sama dengan masyarakat perlu
m encipt akan iklim sejuk, yang m enunjang suksesnya pem belajaran anak didik di lingkungannya. Samino (2010:232) hubungan sekolah dan masyarakat esensinya unt uk m eningkat kan ket erlibat an, kepedulian, dan kepem ilikan, sert a dukungan
dari masyarakat , t erut ama dukungan moral dan finansial.
Penguasaan bahasa Inggris m erupakan salah sat u upaya unt uk m eraih mut u, unt uk m eningkat kan sumber daya m anusia. Upaya unt uk itu tidaklah segam pang m em balikkan t elapak t angan karena bahasa Inggris bukanlah m erupakan bahasa pert ama di Indonesia, demikian pula dengan kem ampuan berbahasa Inggris yang
dimiliki oleh para guru di sekolah. Dalam pem belajaran bahasa Inggris diperlukan pengelolaan pembelajaran yang t epat agar pesert a didik dapat mengert i dan m em aham i m at eri yang disam paikan, t erut ama kurikulum yang digunakan pada
sist em pendidikan form al. M engingat pent ingnya memiliki kem ampuan berbahasa Inggris secara akt if, m aka pem belajaran bahasa Inggris harus dapat diajarkan secara int ensif. Upaya untuk m ampu m enguasai bahasa Inggris dapat dilakukan
M adrasah Tsanaw iyah Negeri Sum berlawang Kabupat en Sragen, salah satu
dari beberapa M adrasah Tsanaw iyah model di Kabupat en Sragen yang dit unjang t enaga pendidik berpengalaman, sehingga animo m asyarakat untuk dapat m enyekolahkan anaknya di madrasah t ersebut sangat t inggi. Dalam akt ifit as
pem belajaran di M adrasah t ersebut peranan guru semakin t ampak nyat a untuk bisa m enerapkan st rat egi pembelajaran yang kreat if, inovat if dan menyenangkan, m enggunakan m edia dan alat peraga pem belajaran yang cukup mem adai. Sebagai
contoh, dalam kegiat an pem belajaran bahasa Inggris, guru dalam akt ivit asnya m enyajikan m at eri pem belajaran t idak saja secara konvensional dari guru kepada pesert a didik, t et api sisw a didorong unt uk mencari dan mengumpulkan t ema-t em a
yang berkait an dengan mat eri pem belajaran, dan m endorong sisw a agar m em bent uk kelompok-kelompok belajar di rum ah.
Berdasarkan fenom ena t ersebut , maka penelit i berminat untuk melakukan pengkajian t erhadap proses p engelolaan pembelajaran bahasa Inggris di M adrasah Tsanaw iyah Negeri Sumberlaw ang Kabupat en Sragen dengan judul, “ Pengelolaan
Pem belajaran Bahasa Inggris pada Sisw a Tingkat VII M Ts Negeri Sumberlaw ang” . Dari penelitian ini diharapkan diperoleh gambaran t ent ang ciri-ciri pengelolaan pem belajaran bahasa Inggris yang efekt if dan efisien sert a m enarik, yang dapat
diaplikasikan pada lem baga pendidikan form al lainnya. B. Fokus
Fokus penelit ian ini, “ Apa ciri-ciri pengelolaan pem belajaran bahasa Inggris
Fokus t ersebut dirinci m enjadi em pat subfokus.
1. Bagaim ana pengelolaan pembelajaran bahasa Inggri s pada sisw a t ingkat VII M Ts Negeri Sumberlaw ang Kabupat en Sragen?
2. Bagaim ana m at eri pelajaran bahasa Inggris pada siswa t ingkat VII M adrasah
Tsanawiyah Negeri Sum berlaw ang Kabupat en Sragen?
3. Bagaimana akt ivit as pembelajaran bahasa Inggris pada sisw a tingkat VII M adrasah Tsanawiyah Negeri Sumberlaw ang Kabupat en Sragen?
4. Bagaim ana m odel evaluasi pembelajaran bahasa Inggris pada siswa t ingkat VII M Ts Negeri Sumberlaw ang Kabupat en Sragen?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini ada empat t ujuan yang t elah dicapai.
1. M endeskripsikan pengelolaan pembelajaran bahasa Inggris pada sisw a t ingkat VII M Ts Negeri Sumberlawang Kabupat en Sragen
2. M endeskripsikan mat eri pembelajaran bahasa Inggris pada siswa t ingkat VII M Ts Negeri Sumberlaw ang Kabupat en Sragen
3. M endeskripsikan akt ivit as pembelajaran bahasa Inggris pada sisw a t ingkat VII M Ts Negeri Sumberlaw ang Kabupat en Sragen
4. M endeskripsikan model evaluasi pembelajaran bahasa Inggris pada sisw a tingkat
VII M Ts Negeri Sumberlawang Kabupat en Sragen.
D. M anfaat Penelitian
1. M anfaat Teoritis
luas dari pengelolaan pem belajaran yang baik berdampak pada peningkat an
mutu pendidikan. Samino (2010:10) kalau m engelola lem baga pendidikan agar maju, berkem bang dan unggul harus dengan manajem en yang baik pula.
Secara khusus penelitian ini m em berikan sum bangan alt ernat if
pengelolaan pem belajaran bahasa Inggris di SLTP. Pada objek, pengelolaan pembelajaran, m at eri pem belajaran, akt ivit as kelas dan model evaluasi. Disini pada objek-objek kajian t ersebut dipaparkan pendapat dari beberapa pakar
pendidikan.
2. M anfaat praktis
Pada tingkat prakt is, penelit ian ini memberikan sumbangan kepada
lembaga pendidikan form al set ingkat SLTP. Kepada para guru m aupun para calon guru bahasa Inggris pada SLTP. Lem baga pendidikan form al set ingkat SLTP dapat memanfaat kan hasil penelit ian ini untuk m engem bangkan pot ensi para guru m aupun calon guru mat a pelajaran bahasa Inggris. Dan juga kepada penelit i selanjut nya, dapat m em anfaat kan penelit ian ini sebagai t injauan
pust aka. E. Kata Kunci
a. Pengelolaan adalah memberdayakan sum ber daya melalui kegiat an
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengaw asan.
b. Pembelajaran adalah int eraksi dua arah yang dilakukan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.