• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DI SD NEGERI NO 101802 NAMORAMBE TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DI SD NEGERI NO 101802 NAMORAMBE TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT

DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DI SD NEGERI NO 101802 NAMORAMBE TA. 2012/2013.

LENARDO DEYOS SIMORANGKIR (408311027) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa kelas VI SD Negeri 101802 Namorambe dalam menguasai konsep bilangan bulat serta untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 101802 Namorambe dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (PMR).

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 101802 Namorambe yang berjumlah 26 orang siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaiakan soal-soal operasi bilangan bulat sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (PMR). Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah tes yang terlebih dahulu sudah divaliditaskan. Selanjutnya untuk mengetahui letak kelemahan siswa dilakukanlah wawancara, dan observasi terhadap siswa dan guru. Analisis data dilakukan dalam beberapa tahap yaitu reduksi data, memaparkan data, kemudian menarik kesimpulan.

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari siklus I dengan pemberian tes awal yang bertujuan untuk mengetahui letak kelemahan siswa dalam melakukan operasi hitung bilangan bulat. Setelah ditemukannya permasalahan, maka dilanjutkan dengan pemberian alternatif pemecahan (perencaan), pelaksanaan tindakan, observasi, analisis data dan refleksi.

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan kasih-Nya yang telah memberikan hikmat, kesehatan dan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VI pada Materi Operasi Bilangan Bulat dengan Pendekatan

Matematika Realistik (PMR) di SD Negeri No 101802 Namorambe T.A 2012/2013”.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak menerima bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak Prof. Drs. Dian Armanto M.Sc, P,hd sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd., Bapak Prof. Dr. P. Siagian, M.Pd. dan Bapak Dr. Hasratuddin, M.Pd sebagai dosen penguji / pemberi saran yang telah memberikan masukan manfaat dan saran-saran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Bapak Drs.Togi,M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik. Bapak Dr. Mukhtar, M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Matematika. Bapak Drs.Yasifati Hia, M.Si., sebagai Seketaris Jurusan Matematika. Bapak Drs. Syafari, M.Pd., sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Matematika. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Bapak Kepala Sekolah, guru dan staf pegawai SD Negeri 101802 Namorambe.

Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda tercinta Timbul Simorangkir, Ibunda tercinta Mastiur Manurung, dan sanak keluarga yang sudah

(4)

tidak terlupakan kepada teman-teman terdekatku Zakaria, Frans, Bolang, Dedi, Antonius, serta teman-teman seperjuangan di jurusan matematika. Ucapan terima kasih kepada Joni yang telah menjadi sahabat setia yang memberikan motivasi dan kepercayaan diri. Ucapan terima kasih terkhusus kepada kakanda Listarina Nurhayati yang selalu memberikan saran dan motivasi sehingga penulis selalu semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis telah dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun dari tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini, semoga isi skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Medan, Februari 2013 Penulis

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Jawaban Siswa yang Masih Salah 4

Tabel 2.1.1.2.a Hubungan Aktivitas Belajar 12

Tabel 2.1.1.2.b. Kisi-kisi Aktivitas Belajar 15 Tabel 2.1.5.4. Sintaks Implementasi Pembelajaran Realistik 23

Tabel 3.7. Siklus I 47

Tabel 3.8. Kesalahan dan Kesulitan Siswa dalam Mengerjakan

Tes Hasil Belajar 50

Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran

pada Siklus I 58

Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 59 Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I 61 Tabel 4.4. Deskripsi Nilai Tes Hasil Belajar I 62 Tabel 4.5. Data Kesalahan pada Tes Hasil Belajar I Soal Nomor 1 64 Tabel 4.6. Data Kesalahan pada Tes Hasil Belajar I Soal Nomor 2 65 Tabel 4.7. Data Kesalahan pada Tes Hasil Belajar I Soal Nomor 3 66 Tabel 4.8. Data Kesalahan pada Tes Hasil Belajar I Soal Nomor 4 67 Tabel 4.9. Data Kesalahan pada Tes Hasil Belajar I Soal Nomor 5 69 Tabel 4.10. Deskripsi Hasil Observasi Guru Melakukan Pembelajaran

pada Siklus II 74

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 91 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 103

Lampiran 3 Lembar Diskusi I 114

Lampiran 4 Lembar Diskusi II 116

Lampiran 5 Lembar Diskusi III 118

Lampiran 6 Lembar Diskusi IV 120

Lampiran 7 Tes Kemampuan Awal 122

Lampiran 8 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar I 123

Lampiran 9 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar II 124

Lampiran 10 Hasil Validitas 125

Lampiran 11 Pedoman Penskoran Aktivitas Siswa 126

Lampiran 12 Tes Hasil Belajar I 128

Lampiran 13 Tes Hasil Belajar II 129

Lampiran 14 Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar I 130 Lampiran 15 Alternatif Jawaban Tes Hasil Belajar II 132 Lampiran 16 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 134 Lampiran 17 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar II 135

Lampiran 18 Lembar Wawancara Siklus I 136

Lampiran 19 Lembar Wawancara Siklus II 139

Lampiran 20 Permainan 140

(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah hal paling penting dalam kehidupan yang merupakan salah satu kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan, serta sikap dan perilaku positif terhadap lingkungan sekitar. Bagi Jean Piaget (1896) pendidikan

berarti menghasilkan, menciptakan, sekalipun tidak banyak, sekalipun penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain.

Dengan sentralnya posisi pendidikan, rangkaian upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilaksanakan. Pemerintah selalu melakukan penyempurnaan kurikulum untuk meningkatkan mutu pendidikan. Berdasarkan sumber (Prayudi, 2012) menyatakan;

Di antara hasil terbaru penyempurnaan tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah satu kelebihan dari kurikulum terbaru ini adalah dinyatakannya pemecahan masalah (problem solving), penalaran (reasoning), komunikasi (communication), dan menghargai kegunaan matematika sebagi tujuan pembelajaran matematika SD, SMP, SMA, dan SMK disamping tujuan yang berkaitan dengan pemahaman konsep yang sudah dikenal guru.

Terlebih lagi, dalam Peraturan Menteri Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), terkait dengan pembelajaran matematika

di SD/MI/SDLB/Paket A, dirumuskan SKL-SP sebagai berikut:

1. Memahami konsep bilangan bulat dan pecahan, operasi hitung dan sifat- sifatnya, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

2. Memahami bangun datar dan bangun ruang sederhana, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

3. Memahami konsep ukuran dan pengukuran berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, debit, serta mengaplikasikannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

4. Memahami konsep koordinat untuk menentukan letak benda dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

(8)

hitung, modus, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari.

6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan.

7. Memiliki kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif.

Regulasi tersebut berkali-kali menekankan pentingnya penerapan pengetahuan matematika dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa perlu mengetahui kegunaan setiap pengetahuan matematika dalam pemecahan masalah sehari-hari. Selain itu, di dalamnya siswa dituntut untuk lebih aktif dan komunikatif dalam kegiatan pembelajaran matematika. Menurut PMR, pendidikan harus mengarahkan siswa kepada penggunaan berbagai situasi dan kesempatan untuk menemukan matematika dengan cara mereka sendiri. Siswa tidak berada pada posisi penerima pasif. Harapannya, siswa terlibat dalam pelajaran secara bermakna dan aktif.

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SMA dan bahkan juga di perguruan tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar Matematika. Menurut Conelius dalam (Abdurrahman 2003 : 253) mengemukakan :

Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generasilisasi pengalaman, (4) sarana untuk mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi matematika sudah dipelajari, dengan harapan agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik. Namun pada kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai hasil belajar seperti yang diharapkan. Hasil belajar yang dicapai dan dapat diketahui bila diadakan pengukuran dari pengetahuan siswa.

(9)

dijenjang yang lebih tinggi. Khususnya pemahaman terhadap matematika dan aktivitas belajar matematika siswa selama mengikuti pembelajaran matematika di sekolah dasar akan mempengaruhi antusiasme siswa terhadap pembelajaran matematika di sekolah menengah. Oleh karena itu, minat siswa terhadap pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika, harus ditumbuhkan sejak siswa duduk di sekolah dasar.

Materi bilangan bulat sudah disajikan bagi siswa SD/MI sejak kelas III. lalu diperdalam lagi di kelas IV dan kemudian di kelas VI semester 1 pada standar kompetensi pertama yaitu „memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah‟. Ada dua kompetensi dasar yang hendak dicapai, yaitu:

1. Menyelesaikan operasi bilangan bulat dan mengenal sifat operasi bilangan bulat.

2. Menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah.

Namun pada kenyataannya, kedua kompetensi dasar tersebut belum tercapai tuntas. Hal ini diakibatkan siswa belum memahami betul konsep bilangan bulat. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh guru bidang studi matematika di SD Negeri No 101802 Namorambe, mengatakan bahwa kemampuan siswa pada pokok bahasan bilangan bulat sangat rendah keadaan tersebut diakibatkan adanya kesalahan konsep operasi pada saat menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan bilangan bulat. Sebagai contoh pada saat siswa mengerjakan soal berikut:

1. Tentukan hasil dari

a. -11 – 3 = ….

b. 3 + 3 × 4 : 3 –2 = ….

(10)

2. Jika palu bernilai positif dan kunci inggris bernilai negatif, berapa jumlah palu dan kunci inggris?

Jawaban siswa menurut peneliti belum mencapai hasil yang memuaskan dari 26 siswa di kelas VI hanya 12 siswa yang mampu menjawab benar keduanya. Selebihnya masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal (baik soal no 1 maupun no 2). Berikut ini adalah contoh hasil kerja siswa yang masih salah :

Tabel 1.1. Hasil Jawaban Siswa Yang Masih Salah

No Soal uraian Hasil jawaban siswa yang masih salah 1 Tentukan hasil dari

a. -11 – 3 = …. b. 3 + 3 × 4 : 3 – 2 =

2

Jika palu bernilai positif

dan kunci inggris bernilai negatif, berapa jumlah palu dan kunci inggris ?

Hal tersebut diakibatkan karena siswa tersebut belum memahami konsep

yang digunakan dalam materi operasi bilangan bulat, juga karena tidak memperhatikan tanda yang digunakan. Hal tersebut akan mengakibatkan pengalaman belajar siswa yang diperoleh kurang bermakna sehingga siswa tidak senang belajar matematika dan akan mempengaruhi antusiasme siswa untuk mengikuti proses pembelajaran matematika ke jenjang yang lebih tinggi.

(11)

tampak dari hasil observasi bahwa sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan antara lain :

1. Masih sulit memahami konsep yang digunakan pada materi operasi hitung bilangan bulat

2. Sulit untuk memahami bentuk soal kontekstual.

Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah proses perbaikan dalam proses

pembelajaran. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1991 : 22). Hasil belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa menerima materi-materi matematika yang cenderung menggunakan aspek kognitifnya yang diukur melalui tes.

Aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga akan turut mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa. Piaget dalam (Nasution, 2010 : 89) berpendapat bahwa “seorang anak berfikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan, anak tak berfikir. Agar anak berfikir sendiri, ia harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri”. Ketika melakukan observasi aktivitas siswa kelas VI SD Negeri No 101802 Namorambe masih tampak rendah, hal ini dibuktikan oleh :

1. Rendahnya daya serap siswa/respon siswa terhadap penjelasan dari guru berkenaan dengan materi dan soal yang diberikan.

2. Masih rendahnya partisipasi siswa dalam memberikan pertanyaan/argumen tentang hal-hal yang belum dipahami baik pada materi dan soal yang diberikan.

3. Kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan perbaikan proses

(12)

diberikan, tetapi juga diarahkan untuk mengembangkan berbagai penyelesaian masalah yang bisa digunakan.

Pendekatan matematika realistik (PMR) memiliki ciri khas, yaitu memuat permasalahan kontekstual dan realistik, sehingga dapat diasumsikan bahwa pendekatan ini dapat menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran matematika secara aktif. Dengan mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, siswa

menjadi lebih mudah memahami matematika dan memandang matematika sebagai ilmu yang bermakna.

Oleh karena itu, upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan matematika siswa perlu dilakukan suatu tindakan. Untuk itu peniliti merasa perlu untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam penelitiannya. Hal ini karena penelitian tindakan kelas memiliki beberapa kelebihan, sebagaimana diungkapkan Madya (dalam Dian Armanto, 2008) bahwa:

“Penelitian Tindakan Kelas memiliki beberapa kelebihan antara lain: kerja sama dalam penelitian, menimbulkan rasa memiliki, kerja sama mendorong kreativitas dan pemikiran kritis, kerja sama meningkatkan kemungkinan untuk merubah dan berubah, dan kerjasama juga meningkatkan kesepakatan dalam menyelesaikan masalah”.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang judul: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VI

pada Materi Operasi Bilangan Bulat dengan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) di SD Negeri No 101802 Namorambe T.A 2012/2013.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah, dapat di identifikasi masalah-masalah berikut:

1. Matematika dipandang sebagai ilmu yang sulit dipahami karena memuat banyak hal abstrak.

(13)

3. Perundang-undangan di Indonesia menuntut siswa untuk aktif dan komunikatif dalam kegiatan pembelajaran matematika, serta menempatkan matematika sebagai ilmu yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

4. Pembelajaran yang dilakukan kurang bervariasi sehingga siswa cepat merasa bosan dalam belajar.

5. Kurangnya pembelajaran matematika dengan pemberian contoh-contoh

konkret yang lebih dapat dipahami oleh siswa.

1.3. Batasan Masalah

Dari seluruh masalah yang teridentifikasi, peneliti membatasi permasalahan penelitian pada tiga aspek, yaitu pendekatan matematika realistik sebagai salah satu inovasi dalam pembelajaran matematika, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa. Aktivitas yang diamati adalah aktivitas belajar selama dilakukan pembelajaran dengan pendekatan PMR, sementara hasil belajar yang diamati dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar yang tampak saat dan setelah siswa melakukan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik. Objek penelitian yang dipilih adalah siswa kelas VI SD Negeri No 101802 Namorambe pada materi operasi bilangan bulat, dengan pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut karakteristik dan kemampuan siswa menyerap pengetahuan baru.

1.4. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan batasan masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana model pendekatan matematika realistik (PMR) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri No 101802 Namorambe dalam pembelajaran matematika pada materi operasi hitung bilangan bulat ?

(14)

3. Bagaimana efektifitas pembelajaran matematika melalaui pendekatan matematika realistik (PMR) di kelas VI SD Negeri No 101802 Namorambe dalam mempelajari operasi hitung bilangan bulat ?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan model pendekatan matematika realistik (PMR) dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SD Negeri No 101802

Namorambe.

2. Untuk meningkatkan peningkatan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri No 101802 Namorambe dengan pendekatan matematika realistik (PMR).

3. Untuk mengetahui efektivitas belajar siswa kelas VI SD Negeri No 101802 Namorambe dalam mempelajari operasi bilangan bulat dengan pendekatan matematika realistik (PMR).

1.6. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa

a. Dengan menggunakan pembelajaran realistik dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa.

2. Bagi Peneliti

a. Memperluas wawasan peneliti tentang PMR dan implementasinya.

3. Bagi Sekolah Dasar

a. Memberikan motivasi bagi sekolah dasar yang telah menerapkan PMR untuk semakin mengembangkan implementasi PMR di sekolah.

b. Menumbuhkan motivasi bagi sekolah dasar yang belum menerapkan PMR untuk mengimplementasikan PMR dalam kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Mahasiswa

(15)
(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik

yang ditempuh di dalam untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah: a. Guru memberikan masalah kontekstual dan memberikan pemahaman

tentang masalah kepada siswa sebelum siswa membentuk kelompok. b. Dalam menyelesaikan masalah guru lebih aktif mendekati kelompok -

kelompok siswa untuk lebih memahami kesulitan yang mereka alami. c. Dalam membandingkan jawaban guru lebih memotivasi siswa untuk

lebih berani mengeluarkan pendapatnya dan menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan penyelesaian yang mereka lakukan.

d. Dalam pengambilan kesimpulan guru lebih memperhitungkan dan menjelaskan bahwa setiap siswa akan mendapat kesempatan dan akan diberlakukan sanksi bagi yang tidak tertib.

e. Siswa menemukan pengetahuan matematika tentang kompetensi dasar

dan tujuan pembelajaran.

2. Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan matematika realistik sangat

(17)

ketuntasan klasikal 85% yang berarti mengalami peningkatan sebesar 27% dari tes hasil belajar I.

3. Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika

realistik dapat meningkatkan aktifitas siswa. Hal ini terlihat dari :

a. Tujuan pembelajaran telah mencapai ketuntasan. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa yang sudah mencapai 70,88 (sudah mencapai > 65).

b. Dilihat dari ketuntasan klasikal sebanyak 22 dari 26 siswa (85%) mencapai ketuntasan belajar. Hal ini berarti pembelajaran telah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Ini menunjukkan pendekatan matematika efektif dalam meningkatkan hasil belajar.

c. Aktivitas siswa yang mengalami peningkatan dari pertemuan I ke pertemuan II sebesar 14,44% (siklus I) dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 6,75%.

d. Alokasi waktu yang ditentukan dapat terlaksana dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung dalam 2 siklus dan

setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Alokasi waktu yang digunakan setiap pertemuan adalah 2 x 45 menit.

5.2. Saran

1. Kepada guru matematika diharapkan dapat menggunakan pendekatan realistik yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa atau masalah kontekstual sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran karena pendekatan ini dapat memberikan keleluasaan berpikir siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa, dapat memotivasi siswa dan melatih siswa untuk belajar aktif.

2. Guru diharapkan memberikan masalah-masalah dan latihan-latihan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani, (1990), Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta. Armanto, Dian, (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Pelatihan Guru SMP Negeri

Medan: FMIPA UNIMED.

Depdikbud, (1996), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Dewi, R. A., (2009), Number Sense: (http://surfnetparents.com/math

glasarry.html). (diakses tanggal 15 maret 2012)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009), Buku Pedoman Penulisan PTK, FMIPA Unimed.

Gravemeijer, Rusdi, (2009), Prinsip Utama Pendekatan Pembelajaran Realistik

dalam Pembelajaran Matematika: (http://anrusmath.wordpress.

com\2009\05\13\pengembangan-2\). (diakses tanggal 15 maret 2012) Malofeeva, dkk, (2004), Konsep Number Sense:

http://theawakeningofmind.blogspot.com/2009/02/number-sense.html. (diakses tanggal 22 maret 2012)

Nasution, (1995), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta : Bina Aksara.

Hamalik, Oemar, (2010), Proses Belajar Mengajar, Balai Pustaka, Jakarta.

Ramadhan, H, F., (2009), Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI): http://www.pmri.or.id/index2.php?main=104. (diakses tanggal 22 maret 2012)

Sagala, Syaiful, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung. Sanjaya, Wina, (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

(19)

Sriyanto, (2006), Menebar Virus Pembelajaran Matematika Yang Bermutu: http://www.pmri.or.id/artikel/index.php?main=3. (diakses tanggal 2 april 2012)

Sudrajat, Akhmad, (2008), Hakikat Belajar: http://akhmadsudrajat. wordpress. com/2008/hakikatbelajar. (diakses tanggal 20 maret 2012)

Sutarto Hadi, (2006), “PMRI, Benih Pembelajaran Matematika yang Bermutu.”

Majalah PMRI. Hlm. 9-10.

Suryabrata, Sumadi, (2006), Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suwarsono, (2001), Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Realistik: http://dasar-teori.blogspot.com/2011/10/keunggulan-dan-kelemahan-pembelajaran.html(diakses tanggal 22 maret 2012)

Tim MKPBM, (2001), Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, JICA - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Grop, Jakarta.

Wijaya, Aryadi, (2012), Pendidikan Matematika Realistik, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 1.1 Palu dan Kunci Inggris
Tabel 1.1. Hasil Jawaban Siswa Yang Masih Salah

Referensi

Dokumen terkait

Sahabat MQ/ peringatan hari AIDS sedunia akan jatuh pada tanggal 1 Desember mendatang// Komisi Penanggulangan AIDS kota Yogyakarta/ bekerjasama dengan Lembaga

RUMAH ADAT PROVINSI ACEH (KRONG BADE).. ALAT

Latihan Statistik deskriptif. Pertemuan

Peneliti hanya membatasi masalah yang menurut peneliti cukup menarik untuk diteliti yaitu masalah kualitas pelayanan dalam hubungan dengan kepuasan pelanggan dalam

Medium oral, untuk menyampaikan mesej anda, adalah berkesan apabila mesej anda adalah penting, peribadi atau apabila maklum balas segera yang dikehendaki. Walaupun, apabila mesej

Perkembangan psikososial adalah tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai mati di bentuk oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan satu organisme yang menjadi

Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah sebelum dan setelah dilakukan pembelajaran problem solving dilihat dari peningkatannya pada setiap tahap, yaitu mengidentifikasi,

Hubungan antara kualitas kualitas layanan ( service quality) dengan kepuasan pengguna ( user satisfaction ) pada sistem informasi perpustakaan Senayan di SMK Muhammadiyah