Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) Dan Tes Potensi Akademik Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Optik Geometri Di Kelas X SMA Swasta Josua 1 Medan
Semester II T.A. 2012/2013
TESIS
Andar S. Gultom
NIM : 8106176004Disetujui Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRACT
Andar S Gultom.The Effect of Cooperative Learning Model Type Student
Team Achievement Divisions ( STAD ) and Academic Potential Test for Physics Learning Outcomes in the topic of Geometrical Optics in SMA Swasta Josua 1 Medan. Thesis. Postgraduate School of the State University of Medan, 2013. The purpose of this research is to determine whether there is any difference in result of learning physics which is taught with cooperative model type STAD model and DI model in grade 10, to determine the effect of the student’s academic potential level for the Physics learning outcomes and to know whether there is an interaction between cooperative learning model type STAD and student’s academic potential as the Physics learning outcomes. This research is a quasi-experiment with two-way design. The population in this research is all students in grade 10 with research sample Class X-1 as the control class and Class X-2 as the experiment class which have 32 students in each. The data analysis technique used SPSS 17, ANOVA Factorial 2x2. Based on the test performed, it is concluded: there are differences between the Physics learning outcomes that was taught with cooperative model type STAD and DI model , There was student’s academic potential influence on Physics learning outcomes there was an interaction between cooperative model type STAD and student’s academic potential in improving learning outcomes that was show on Scheffe Test
ABSTRAK
Andar S Gultom. Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievement Divisions (STAD) dan Tes Potensi Akademik Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Materi Optik Geometri di Sekolah SMA Swasta Josua 1 Medan. Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Medan, 2013.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar Fisika dari siswa yang diajarkan Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan siswa yang diajarkan Model DI di kelas X, dan Untuk mengetahui pengaruh tingkat potensi akademik siswa terhadap hasil belajar Fisika, serta Untuk mengetahui Apakah ada interaksi antara Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Potensi Akademik siswa terhadap hasil belajar Fisika. Penelitian ini merupakan quasi eksperimen, desain dua jalur. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dengan sampel penelitian yaitu kelas X-1 sebagai kelas control dan kelas X-2 sebagai kelas eksperimen masing-masing sebanyak 32 orang siswa. Teknik analisa data menggunakan SPSS 17, ANAVA Faktorial 2x2. Dari hasil penelitian, disimpulkan: Terdapat perbedaan hasil belajar Fisika siswa yang diajarkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang diajarkan model DI dan terdapat pengaruh tingkat potensi akademik siswa terhadap hasil belajar Fisika serta terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan potensi akademik siswa dalam meningkatkan hasil belajar, hal ini dapat dilihat berdasarkan uji lanjut Scheffe.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Efek
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions
(STAD) dan Tes Potensi Akademik Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Optik
Geometri Di Kelas X SMA Swasta JOSUA 1 Medan, T.A 2012/2013. Tesis ini
disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Fisika
Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari tanpa adanya dukungan, petunjuk,
bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, penyusunan Tesis ini tidak dapat
terselesaikan sebagaimana yang diharapkan, maka tidaklah berlebihan dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini, baik bantuan moral
maupun material. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
:
1. Bapak Dr. Nurdin Bukit M.Si dan Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti M.Si, selaku
dosen pembimbing yang senantiasa dengan sabar memberikan arahan ,
bimbingan dan motivasi serta meluangkan waktunya kepada penulis
hingga penyelesaian tesis ini,
2. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, Prof. Dr. Marabangun Harahap
M.S, Bapak Prof. Dr. Sahyar, S.Pd., M.S., M.M, sebagai dosen penguji I,
II, dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran sampai selesai
penyusunan tesis ini.
3. Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si dan Drs. Usler Simarmata, M.Si
iv
4. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar,M.Si selaku Rektor UNIMED dan Bapak
Prof.Dr.H.Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program
Pascasarjana UNIMED serta seluruh Bapak / Ibu dosen Pascasarjana Prodi
Fisika UNIMED.
5. Bapak M.Parlindungan HRP, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Swasta
Josua 1 Medan, Ibu Sulastri dan Bapak Ahmad Nawawi S.Pd sebagai guru
bidang studi Fisika, atas izin dan bantuan yang diberikan selama penelitian
berlangsung.
6. Teman-teman seangkatan Program Pascasarjana Prodi Fisika Tahun 2011
yang senantiasa membantu dan mendukung penulis untuk tetap semangat
menyelesaikan tesis ini.
7. Ayahanda St.Drs.Dj.Gultom dan Ibunda T. Br Siregar atas dukungan dan
doa untuk keberhasilan anak-anaknya. Dan Tesis ini kupersembahkan
kepada Istriku Osmawid Simatupang dan anak-anakku Argimorita Lydia,
Andri Pratama , Debora Franscilia , Sarah Triutami.
Dalam penyusunan tesis ini, penulis telah berupaya semaksimal mungkin,
namun penulis menyadari penyusunan tesis ini masih jauh dari sempurna,
sehingga untuk penyempurnaan tesis ini kritik dan saran yang bersifat konstruktif
dari para pembaca sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga tesis ini dapat
memberikan manfaat kepada berbagai pihak.
Medan , Juni 2013
Penulis,
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR SKEMA ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 5
1.3. Pembatasan Masalah ... 6
1.4. Rumusan Masalah ... 6
1.5. Tujuan Penelitian ... 7
1.6. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1. Kerangka Teoritis ... 9
2.1.1. Pengertian Belajar ... 9
2.1.2. Pengertian Pembelajaran ... 10
2.1.3. Pengertian Model Pembelajaran ... 11
vi
2.1.5. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ... 13
2.1.5.1. Kelebihandan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif ... 16
2.1.6. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 17
2.1.6.1. Teori Belajar yang Melandasi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 19
2.1.7. Pembelajaran Direct Instruction (DI) ... 20
2.1.8. Hasil Belajar ... 22
2.1.9. Tes Potensi Akademik... 22
2.1.10. Materi Pelajaran ... 23
2.2. Penelitian yang Relevan ... 24
2.3. Kerangka Konseptual ... 25
2.4. Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
3.2. Populasi dan Sampel ... 29
3.2.1. Populasi Penelitian ... 29
3.2.2. Sampel Penelitian ... 29
3.3. Variabel Penelitian ... 29
3.4. Defenisi Operasional ... 30
3.5.Jenis dan Desain Penelitian ... 31
3.5.1. Jenis Penelititian... 31
vii
3.6. Prosedur Penelitian... 33
3.7. Instrumen Penelitian... 35
3.7.1. Tes Kemampuan Hasil Belajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 35
3.7.2.Instrumen Tes Hasil Belajar ... 37
3.8. Uji Coba Istrumen ... 38
3.8.1. Tes Hasil Belajar Pada Materi Optik Geometri ... 38
3.8.2. Angket Tes Potensi Akademik ... 41
3.9. Teknik Analis Data ... 41
3.10. Persentase Peningkatan Hasil Belajar ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1. Hasil Penelitian --- 45
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian --- 45
4.1.1.1. Uji Validitas dan Reabilitas Tes --- 45
4.1.1.2. Tingkat Kesukaran Tes --- 46
4.1.1.3. Daya Pembeda Tes --- 46
4.2. Analisis Statistik Data Hasil Penelitian --- 47
4.2.1. Deskriptif Statistik Hasil Penelitian --- 47
4.2.2. Uji Asumsi --- 48
4.2.2.1. Uji T Pre-test --- 48
4.2.2.2. Uji Normalitas Tes Hasil Belajar --- 49
4.2.2.3. Uji Homogenitas --- 50
viii
4.3. Pengujian Hipotesis Data Hasil Belajar --- 51
4.3.1. Uji Hipotesis Pertama --- 52
4.3.2. Uji Hipotesis Kedua --- 53
4.3.3. Uji Hipotesis Ketiga --- 53
4.3.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar --- 57
4.3.5 Pembahasan --- 58
4.3.5.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Model Pembelajaran DI Pada Materi Optik Geometri --- 58
4.3.5.2. Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STADdan Siswa Yang Diajar dengan Model Pembelajaran DI Dengan Potensi Akademik Pada Optik Geometri --- 60
4.3.5.3. Interaksi Antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan Model Pembelajaran DI dengan Tes Potensi Akademik dalam Mempengaruhi Hasil Belajar --- 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN --- 63
A. Kesimpulan --- 63
B. Saran --- 63
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 16
Tabel 2.2.Sintaks Model Pengajaran Langsung ... 21
Tabel 3.1.Desain Penelitian Dua Group Pre-test dan Post-test ... 32
Tabel3.2.Desain Penelitian Anava ... 32
Tabel 3.3.Pedoman Penskoran Tes Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD … ... 36
Tabel 3.4.Spesifikasi Tes Hasil Belajar ... 37
Tabel 4.1.Rangkuman Validitas Test Hasil Belajar ... 47
Tabel 4.2. Data Deskriptif Statistik Hasil Belajar ... 48
Tabel 4.3.Uji T Pre-test ... 49
Tabel 4.4.Uji Normalitas ... 50
Tabel 4.5.Uji Homogenitas Nilai Pre-test ... 51
Tabel 4.6.ANAVA Dua Jalur ... 52
Tabel 4.7.TesInteraksi Model Dengan Hasil Belajar ... 54
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.Skema Hukum Pemantulan ... 77
Gambar 1.2.Skema Hukum Pembiasan ... 78
Gambar 1.3.Pemantulan Sempurna ... 79
Gambar 2.1. Proses Pembentukan Bayangan Pada Cermin Datar ... 96
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) -1 ... 68
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) -2 ... 85
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) -3 ... 104
Lampiran 4. Instrumen Tes Hasil Belajar ... 117
Lampiran 5. Penyelesaian Tes Hasil Belajar... 119
Lampiran 6. Instrumen Tes Potensi Akademik ... 125
Lampiran 7. Sebaran Data Uji Coba Tes Hasil Belajar ... 130
Lampiran 8. Uji Validitas Test ... 145
Lampiran9. Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Tes Hasil Belajar --- 132
Lampiran 10. Daftar Nama Siswa --- 133
Kampiran 11.Distribusi Data Penelitian Pre-test Eksperimen dan Kontrol --- 134
Lampiran 12. Distribusi Data Penelitian Post-test Eksperimen dan Kontrol --- 135
Lampiran13. Distribusi Data Penelitian Gain --- 136
Lampiran 14. Distribusi Data PenelitianTes Potensi Akademik --- 137
Lampiran 15. Data Untuk ANOVA 2 x 2 --- 138
Lampiran 16.Deskriptif Statistik Data Penelitian --- 139
Lampiran 17.Uji T Pre-test --- 142
Lampiran 18.Uji Normalitas Data Penelitian --- 143
Lampiran 19.Homogenitas Data Penelitian --- 144
xiii
Lampiran 21.Uji ANOVA --- 146
Lampiran 22. Diagram Batang Pre-test dan Post-test --- 149
Lampiran23.Gambar Pola Interaksi Antara Model Pembelajaran Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Model Pembelajaran DI denganTes Potensi Akademik Terhadap Hasil Belajar --- 151
Lampiran 24. Persentase Peningkatan Hasil Belajar --- 152
Lampiran 25.Validitas Tes --- 153
Lampiran 26 Surat Keterangan --- 157
xi
DAFTAR SKEMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah dan merupakan isu yang selalu diperbincangkan dalam
dunia pendidikan adalah bagaimana meningkatkan kualitas pembelajaran, yang
meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga siswa diharapkan mampu
berkompetensi dalam bidang keilmuan dan mampu menghasilkan gagasan atau
ide-ide baru. Dan untuk meningkatkan prestasi, tentunya tidak akan terlepas dari
upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah
Menurut Depdiknas (Ruharjo dkk, 2012) tujuan pembelajaran Fisika di SMA
adalah sebagai berikut: (1) meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan
Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam
ciptaan-Nya, (2) mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala
alam, konsep dan prinsip Fisika yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan
kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Fisika,
lingkungan, teknologi dan masyarakat, (4) melakukan inkuiri ilmiah untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta
berkomunikasi, (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam, (6)
sebagai salah satu ciptaan Tuhan, (7) meningkatkan pengetahuan, konsep, dan
keterampilan Fisika.
Berdasarkan tujuan tersebut, pelajaran Fisika memiliki potensi yang sangat
besar untuk dijadikan sebagai wahana mengembangkan berbagai kemampuan, dan
salah satunya adalah kemampuan berfikir dalam menyelesaikan permasalahan
Fisika dalam konsep Matematika .
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan terhadap guru bidang studi Fisika
di SMA Swasta Josua 1 Medan, bahwa di sekolah tersebut guru cenderung
menggunakan model pembelajaran langsung (Direct Interaction), pelaksanaan
pembelajaran Fisika sebagian besar dilakukan melalui hapalan dan ceramah
sehingga penguasaan siswa terhadap konsep-konsep Fisika lemah, akibatnya
siswa kurang berminat mempelajari Fisika. Guru cenderung memindahkan
pengetahuan yang dimilikinya ke pikiran siswa, lebih mementingkan hasil dari
pada proses, mengajarkan secara urut halaman per halaman tanpa membahas
keterkaitan antara konsep-konsep Fisika. Hasil survei di laboratorium bahwa
peralatan di laboratorium kurang memadai, sehingga siswa kurang termotivasi
dalam belajar Fisika. Kesulitan belajar yang dialami siswa salah satunya adalah
kesulitan dalam memahami konsep dan operasi matematika. Kesulitan belajar
siswa tercermin dari hasil belajar siswa. Terdapat banyak siswa yang sulit
melampaui nilai KKM 65, sehingga untuk menuntaskannya, guru harus
mengadakan remedial kepada siswa tersebut.
Pada umumnya peguasaan konsep yang baik merupakan suatu yang bermakna,
membutuhkan kemauan siswa mencari hubungan konseptual antara pengetahuan
yang dimiliki dengan yang sedang dipelajari di dalam kelas (Dahar, 1989). Agar
pembelajaran lebih optimal, model pembelajaran dan media pembelajaran harus
efektif dan selektif sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan di dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam proses penelitian ini, pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah
pendekatan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pendekatan pembelajaran
ini dipilih karena model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
yang kegiatan belajar mengajarnya berpusat pada siswa. Pendekatan pembelajaran
ini akan mendorong siswa untuk melakukan kerja sama dalam kegiatannya seperti
diskusi atau pengajaran teman sebaya. Isjoni (2010) menyebutkan bahwa
pembelajaran kooperatif akan berjalan baik di kelas yang kemampuannya merata,
namun sebenarnya kelas dengan kemampuan siswa yang bervariasi lebih
membutuhkan pendekatan kooperatif. Dengan demikian kelas yang memiliki
kemampuan yang heterogen maka pembelajaran kooperatif sangat efektif untuk
diterapkan. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga sesuai
dengan paradigma baru pendidikan Fisika dimana guru adalah sebagai fasilitator.
Karena guru adalah sebagai fasilitator maka dalam pembelajaran ini siswa akan
dibimbing untuk membangun pengetahuannya sendiri tentang kompetensi dasar
yang akan dicapai.
Dari segi peningkatan pemahaman siswa, melalui pendekatan pembelajaran
kooperatif akan diperoleh kompetensi berikut yaitu: (1) pemahaman terhadap
kemampuan menghasilkan sesuatu secara bersama-sama berdasarkan pemahaman
terhadap materi yang menjadi objek kajian, juga dapat dikembangkan (4) softskill
kemampuan berfikir kritis, berkomunikasi, bertanggungjawab, serta bekerja sama.
Menerapkan pemecahan masalah dalam proses pembelajaran penting, karena
selain mencoba menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah, siswa juga
termotivasi untuk bekerja keras dan kerja sama (Sagala, 2009).
Selain alasan tersebut di atas, materi yang disajikan adalah materi yang
menuntut pemahaman tinggi terhadap nilai, konsep atau prinsip serta
masalah-masalah aktual. Nugroho, dkk (2009) mengungkapkan bahwa, penerapan
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada proses pembelajaran membuat siswa
lebih mudah memahami materi pelajaran karena adanya saling membantu
antarsiswa dalam kelompok sehingga siswa lebih mudah menemukan dan
memahami konsep-konsep yang sulit. Jadi , dengan melihat kompetensi yang
diperoleh dengan menggunakan pendekatan model pembelajaran ini, diharapkan
hasil akhir dari pembelajaran akan memberi kontribusi positif dalam peningkatan
pemahaman dan pemecahan masalah fisika.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan dampak positif dari
implimentasi kooperatif bagi siswa. Zakaria Effandi (2010), dalam penelitiannya
menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah sebuah pendekatan efektif
yang perlu dilibatkan guru matematik dalam pembelajaran. Sementara penelitian
Ganina dan Voolaid (2008) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan efektifitas
Secara konkret, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Fisika di SMA
harus didasarkan pada kebutuhan siswa dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan. Salah satu aspek penting dalam menyelesaikan permasalahan itu
adalah kemampuan berpikir sebelum mengambil suatu tindakan, dan kualitas
tindakan yang dilakukan sangat bergantung pada keterampilan praktis.
Kemampuan berpikir sebelum melakukan tindakan dapat berarti bahwa suatu
tindakan harus dipikirkan baik buruknya terlebih dahulu sebelum dilakukan.
Kualitas menyelesaikan berbagai permasalahan ditentukan oleh keterampilan
berpikir dan keterampilan emosional, sedangkan kualitas tindakan yang dilakukan
seseorang bergantung pada keterampilan psikomotor. Ini berarti bahwa
pembelajaran harus menitikberatkan pada aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Efek
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions
(STAD) menggunakan Metode Eksperimen dan Potensi Akademik Terhadap
Hasil Belajar Pada Materi Optik Geometri Di Kelas X SMA Swasta Josua 1
Medan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013.
1.2.Identifikasi Masalah
Dari uraian Latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa ( pelajaran Fisika ) yang masih rendah
3. Strategi pembelajaran yang selama ini digunakan belum melibatkan siswa
secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar
4. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang belum diterapkan.
5. Proses belajar yang masih berpusat pada guru sehingga proses belajar
mengajar kurang bermakna
6. Kurangnya pemahaman guru terhadap potensi akademik yang dimiliki
peserta didik.
7. Sarana laboratorium yang belum lengkap dan kurangnya media
pengajaran.
1.3.Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana,
dan kemampuan peneliti maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar Fisika di kelas X Semester I di SMA Swasta
Josua 1 Medan.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang belum diterapkan.
3. Kurangnya pemahaman guru terhadap potensi akademik yang dimiliki
peserta didik.
4. Kurang digunakan media pengajaran dalam proses pembelajaran
1.4.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar Fisika antara siswa yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( menggunakan Metode
2. Adakah pengaruh tingkat potensi akademik siswa terhadap hasil belajar
Fisika ?
3. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(menggunakan Metode Eksperimen) dan potensi akademik siswa terhadap
hasil belajar Fisika pada materi Optik Geometri ?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar Fisika antara siswa
yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
(menggunakan Metode Eksperimen) dan siswa yang diajarkan Model
pembelajaran DI.
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat potensi akademik terhadap hasil
belajar Fisika.
3. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara model pembelajaran
kooperatif tipe STAD ( menggunakan Metode Eksperimen ) dan potensi
akademik terhadap hasil belajar Fisika pada materi Optik Geometri.
1.6.Manfaat Penelitian
1. Secara Praktis
a. Bagi siswa
- Meningkatkan kemampuan keterampilan proses berfikir ilmiah
- Meningkatkan rasa toleransi dan penerimaan terhadap
keanekaragaman perbedaan serta pengembangan ketrampilan
sosial
- Memotivasi siswa untuk lebih terampil dan berani untuk mencoba
yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar bidang studi
Fisika
b. Bagi Guru suatu masukan
- Menambah pengetahuan tentang strategi pembelajaran yang
mengembangkan proses berfikir ilmiah.
- Mengembangkan keterampilan mengelola proses pembelajaran.
- Merangsang minat untuk menjadi guru yang kreatif dan inovatif.
c. Bagi sekolah
- Meningkatkan kualitas sesuai dengan landasan iman dan taqwa
serta ilmu pengetahuan.
- Terciptanya pembelajaran bidang studi Fisika yang lebih
berkualitas dan inovatif.
2. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan memiliki kontribusi dibidang
pendidikan, terutama berkaitan dengan implementasi pengembangan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
menggunakan metode eksperimen memperoleh hasil belajar Fisika yang lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran DI. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai rata-rata hasil belajar
Fisika yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
menghasilkan nilai rata-rata lebih tinggi dari nilai rata-rata model
pembelajaran dengan DI pada materi Optik Geometri.
2. Potensi akademik tinggi dan potensi akademik rendah memberikan pengaruh
yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar pada materi Optik
Geometri.
3. Ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan
metode eksperimen dan potensi akademik dalam mempengaruhi hasil belajar.
Hal ini berarti model pembelajaran dan potensi akademik bersama-sama
dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.
B. Saran
1. Siswa harus dibimbing dengan memberikan latihan yang cukup untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dalam pelajaran Fisika.
2. Peranan perpustakaan di sekolah juga mempengaruhi hasil pengajaran, oleh
3. Guru sebaiknya memperhatikan memperhatikan pola mengajar untuk
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran Fisika.
4. Dalam menerapkan model pembelajaran sebaiknya diperhitungkan dengan
baik pembagian jumlah kelompok, jangan sampai terlalu banyak dalam satu
kelompok, karena akan mengakibatkan siswa dalam kelompok tersebut tidak
bekerja sepenuhnya.
5. Pertimbangkan waktu dalam pelaksanaan model pembelajaran sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Azis, Dwi Yulianti, Langlang Handayani. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan memanfaatkan Alat Peraga Sains Fisika (Materi Tata Surya) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kerjasama Siswa, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, (Online) 4 (2), 94-99.
Abu, A., & Joko, A. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Arends, Ricard I, 2008. Learning to teach.[Belajar untuk mengajar] Yogyakarta:
Pustaka pelajar
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Chuan L. H. 2005. Effects of Implementations of Cooperative Learning on EFL
College Students in Taiwan. Taiwan: The Fourth Annual Wenshan
International Conference.
Dahar, R. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Depdiknas. 2005. Cooperative Learning Proyek Peningkatan Pendidikan. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2010. Materi pelatihan terintegrasi kurikulum berbasis kompetensi. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Djamarah, SB. 2010. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta.
Ganina &Voolaid. 2008. The influence Of problem solving on studying
Effectiveness in physics.
Fatirul. 2008. Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana
Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA University Press Isjoni. 2010. Cooperatif Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Meltzer. 2002. The Relationship Between Mathematics Preparation and
Conceptual Learning Gain in Phisic. New York: Macmillan.
Mudjiono & Dimyanti. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Reneka Cipta.
Nugroho, dkk. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, (Online) 5 (2), 108-112.
Parno. Peningkatan Prestasi Belajar Matakuliah Pilihan Fisika Zat Padat Mahasiswa Pendidikan Fisika Melalui Model STAD Dan Strategi Self-Explanation, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, (Online) 8 (2), 115-126. Purwanto, N. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.
Rapi. 2008. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Alfabeta
Rosida, S. 2011. Pengaruh Pembelajaran Aktif Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas 2 SMU, Jurnal Penelitian dan
Pengembangan, (Online) 6(2), 89-102.
Ruharjo. 2012. Pemecahan masalah secara analitis dan kreatif, Sarengbudi. Web.id: http;//www.sarengbud.org/disaster.htm (Rabu,23-08-2012 10.00WIB)
Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanaky. 2009: Media Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Saferia Insania Press. Santyasa, I. 2009. Pengembangan Pemahaman Konsep dan Kemampuan
Pemecahan Masalah Fisika Bagi Siswa SMA Dengan Pemberdayaan Model Perubahan Konseptual Berseting Investigasi Kelompok, (Online),
(http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/03/pemahaman-konsep.html,diakses Maret 2012).
Skiba R and Peterson R. 2002. Cooperative Learning, Creating a Positive Climate. (on line) www. Indiana.edu/~safeschl.
Slavin. 2009. Cooperatif Learning Teori dan Praktik. Bandung: Nusa Media Subratha, Nyoman. 2006. Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif dan
Strategi Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII C SMP Negeri 1 Sukasada, Jurnal Penelitian dan Pengembangan, (Online) 1(2), 135-147.
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Suhendra. 2005. Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Kelompok Belajar Kecil
Untuk Mengembangkan Kemampuan Siswa SMA Pada Aspek Problem Solving Matematik (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Belinyu). Tesis tidak dipublikasikan. UPI: Bandung.
Suherman. 2001. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung:JICA-UPI
Suprayitno, S (2008). Pengaruh Kecerdasan Matematika Logika Dan Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Matematika Di SMA 89 Jakarta Timur,
Jurnal Teknologi Pendidikan (Online) 10 (1), 51-61.
Suprianto, W., & Ahmadi, A. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Reneka Cipta. Sri, H. 2010. Pengaruh kecerdasan matematik-logis terhadap prestasi belajar siswa
Kelas VIII SMP Negeri 1 Yokyakarta, Jurnal Penelitian dan Pengembangan (Online) 2 (4), 256-260.
Trianto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kotruktivis. Surabaya: Prestasi Pustaka.
Viktor Rusdianto. 2013. Tes IQ Untuk SMA Dan Sederajat. Jakarta: Vicosta Publishing.