KATA PENGANTAR
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Problem Based enstruction di Kelas V SD Negeri 105287 Tembung T.A 2011/2012” yang
disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dengan jurusan PPSD (Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar) Program Studi PGSD S-1.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor UNIMED yang telah memberikan kesempatan pada penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.
4. Bapak Khairul Anwar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP UNIMED.
5. Bapak Drs. Elizon M.Pd, selaku Dosen Penasehat Akademik (PA).
6. Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, dan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
7. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed dan Ibu Herawati Bukit, M. Pd, selaku Dosen Penyelaras/Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran dalam perbaikan skripsi ini. 8. Seluruh dosen-dosen akademik dan seluruh tenaga administrasi FIP
UNIMED.
9. Bapak Sukarman, S.Pd, selaku kepala sekolah SD Negeri 105287 Tembung. Dan Ibu Roida Sinaga. selaku wali kelas V-A SD Negeri 105287 Tembung serta Bapak/Ibu guru yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, penulis tidak dapat membalas kiranya tiada kata lain penulis ucapkan selain berserah ini kepada Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan baik kata-kata maupun susunan kalimatnya, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis dengan penuh harapan agar kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya, penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, Mei 2012 Penulis
Sariadi
ABSTRAK
Sariadi. Nim : 081211910012. MNningkatkan Hasil BNlajar MatNmatika mNlalui MNtodN Problem Based Instruction di KNlas V SD NNgNri 105287 TNmbung T. A 2011/2012.
Yang mNnjadi pNrmasalahan dalam pNnNlitian ini adalah apakah ada pNningkatan hasil bNlajar pada mata pNlajaran matNmatika dNngan mNnggunakan mNtodN Problem Based enstruction pada matNri pokok pNnjumlahan dan pNngurangan pada pNcahan campuran dalam bNntuk soal cNrita bagi siswa kNlas V SD NNgNri 105287 TNmbung ? PNnNlitian ini bNrtujuan untuk mNngNtahui pNningkatan hasil bNlajar pada mata pNlajaran matNmatika dNngan mNnggunakan mNtodN Problem Based enstruction pada matNri pokok pNnjumlahan dan pNngurangan pada pNcahan campuran dalam bNntuk soal cNrita bagi siswa kNlas V SD NNgNri 105287 TNmbung.
PNnNlitian ini adalah pNnNlitian tindakan kNlas. SubjNk dalam pNnNlitian ini adalah siswa kNlas V SD NNgNri 105287 TNmbung yang bNrjumlah 41 orang. Alat yang digunakan dalam pNngumpulan data adalah tNs dan obsNrvasi yang dilakukan pada saat pNmbNlajaran bNrlangsung guna mNndapatkan data hasil bNlajar siswa pada matNri pokok pNnjumlahan dan pNngurangan pada pNcahan campuran dalam bNntuk soal cNrita.
PNnNlitian ini tNrdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. SNbNlum siklus I, pNnNliti mNlakukan tNs awal untuk mNlihat lNtak kNsulitan siswa dalam mNmpNrlajari matNri pokok pNnjumlahan dan pNngurangan pada pNcahan campuran dalam bNntuk soal cNrita. Dari tNs awal dilanjutkan kN siklus I dan sNlanjutnya siklus II dNngan mNmbNrikan post tNst I dan post tNst II untuk mNngNtahui hasil bNlajar siswa.
BNrdasarkan hasil pNnNlitian mNnunjukkan bahwa pada tNs awal dipNrolNh nilai rata-rata adalah 41,2 dNngan pNrincian dari 41 siswa tNrdapat 34 siswa (82%) tidak tuntas dan 7 siswa (17,1%) masuk dalam katNgori tuntas bNlajar. Pada siklus I dipNrolNh nilai rata-rata 63,3 dNngan pNrincian dari 41 siswa tNrdapat 20 siswa (48,8%) masuk dalam katNgori bNlum tuntas dan 21 siswa (51,2%) masuk dalam katNgori tuntas bNlajar. Dan pada siklus II dipNrolNh nilai rata-rata 86,4. Dimana siswa yang tuntas bNrjumlah 39 orang (95,1%) sNdangkan siswa yang tidak tuntas bNrjumlah 2 orang (4,9%).
i
2.1.2 Hakikat Pembelajaran Matematika SD ... 10
2.1.3 Metode Mengajar ... 12
2.1.4 Pengertian Metode Problem Based enstruction .. 14
2.1.5 Ciri-Ciri Khusus Pengajaran Metode Problem Based enstruction ... 15
2.1.6 Langkah-Langkah Melaksanakan Metode Problem Based enstruction ... 16
2.1.7 Kelebihan dan Kelemahan Metode Problem Based enstruction ... 18
ii
2.2 Kerangka Konseptual ... 21
2.3 Hipotesis Tindakan ... 23
BAB III METODE PENELITIAN... 24
3.1 Jenis Penelitian ... 24
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 24
3.3 Operasi Variabel Penelitian ... 24
3.4 Prosedur Penelitian ... 25
3.5 Teknik Pengumpulan Data... 31
3.6 Teknik Analisis Data ... 31
4.2 Pembahasan Penelitian ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 55
5.1 Kesimpulan ... 55
5.2 Saran ... 56
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Langkah-Langkah Praktis Metode Problem Based enstruction .... 17Tebel 3.1 Kriteria Penilaian Observasi ... 32
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 33
Tabel 4.1 Daetar Nilai Siswa pada Pre Test ... 35
Tabel 4.2 Daetar Nilai Siswa pada Post Test I ... 41
Tabel 4.3 Observasi Kegiatan Guru Saat Mengajar pada Siklus I ... 43
Tabel 4.4 Daetar Nilai Siswa pada Post Test II ... 49
Tabel 4.5 Observasi Kegiatan Guru Saat Mengajar pada Siklus II ... 51
Tabel 4.8 Rekapitulasi Tes Hasil Belajar Siswa ... 53
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan
Taggart ... 25
Gambar 2 Lokasi Penelitian ... 33
Gambar 3 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran ... 38
Gambar 4 Guru mengajukan eenomena atau demonstrasi atau cerita untuk
memunculkan masalah ... 39
Gambar 5 Guru menerangkan materi di depan kelas ... 39
Gambar 6 Siswa mendengarkan penjelasan dari guru ... 40
Gambar 7 Guru membantu siswa untuk mendeeinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut. ... 47
Gambar 8 Siswa mendiskusikan permasalahan yang diberikan oleh guru dengan kelompoknya ... 47
Gambar 9 Guru mengawasi siswa yang sedang kerja kelompok ... 48
Gambar 10 Siswa mengerjakan soal post test ... 48
Gambar 11 Rata-Rata Kelas pada Kondisi Awal, Siklus I, dan
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian ... 55
Lampiran 2 Daetar Nama Siswa Kelas V SD Negeri 105287 Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan ... 56
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 57
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 62
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan III . 67 Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan IV . 72 Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 77
Lampiran 13 Data Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 83
Lampiran 14 Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 84
Lampiran 15 Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 85
Lampiran 16 Surat Izin Penelitian ... 86
1
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi kebutuhan
anak dalam melatih penalarannya. Melalui pengajaran matematika diharapkan
akan menambah kemampuan, mengembangkan keterampilan dan aplikasinya.
Selain itu matematika adalah sarana berpikir dalam menentukan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan matematika merupakan
metode berpikir logis, sistematis, dan konsisten. Oleh karena itu semua masalah
kehidupan yang membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti selalu merujuk
pada matematika.
Dalam pembelajaran matematika alangkah lebih baiknya dimulai dari
objek yang konkrit sehingga konsep matematika dapat dipahami betul oleh peserta
didik, apalagi jika dikaitkan dengan kemampuan peserta didik untuk
menggunakan daya nalarnya dalam pemecahan masalah. Berdasarkan observasi
yang dilakukan peneliti di SD Negeri 105287 Tembung guru masih jarang untuk
menggunakan media dalam proses belajar mengajar. Khususnya pada mata
pelajaran matematika, dimana guru hanya memberikan rumus dan memberikan
contoh soal dan penyelesaiannya di papan tulis. Selain itu pelajaran matematika
juga masih kurang diminati oleh para peserta didik. Hal ini dibuktikan masih
rendahnya hasil belajar matematika disebabkan oleh pelajaran matematika yang
2
dalam otak siswa sehingga siswa sulit menerima pelajaran yang diberikan oleh
guru. Hal ini diperkuat dengan data yang diperoleh peneliti sewaktu melaksanakan
PPL di SD Negeri 105287 Tembung yang mana dari 41 orang siswa di kelas V
hanya 10 orang yang mendapat nilai sedang (65-80) sedangkan 16 orang
mendapat nilai rendah (55-65) dan 14 orang mendapat nilai sangat rendah (0-55).
Ada sebuah istilah yang menyatakan bahwa ”Kita adalah seperti apa yang
kita pikirkan”. Background dari pelajaran matematika pada saai ini adalah pelajaran yang menakutkan. Mendengarkan kata matematika saja sudah tertanam
dipikiran siswa adalah pelajaran yang sulit dan butuh kemampuan yang tinggi
dalam mempelajarinya sehingga siswa menjadi tidak menyukai pelajaran ini.
Pemikiran tersebut membuat siswa mengalami kesulitan dalam memahami
pelajaran matematika. Khususnya dalam materi pokok pecahan, kebanyakan siswa
kurang memahami konsep dan hanya terfokus pada hapalan semata.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SD Negeri 105287
Tembung, kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam
penyampaian materi, proses belajar mengajar masih dilakukan dengan pendekatan
konvensional (ceramah, tanya jawab, dan penugasan) dengan tidak melibatkan
siswa secara aktif, sehingga siswa merasa bosan dalam mengikuti proses
pembelajaran. Dari hasil survei tersebut bahwa siswa kurang termotivasi dalam
mempelajari matematika. Dalam proses pembelajaran terlihat masih rendah
perhatian siswa, siswa kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran hal ini
dibuktikan dengan siswa tidak aktif dalam mengungkapkan dan mengekspresikan
3
Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru mengajar yang terlalu
menekankan pada penguasaan sejumlah informasi/konsep belaka. Penumpukan
informasi/konsep pada subjek didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak
bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru
kepada subjek didik melalui satu arah. Tidak dapat disangkal bahwa konsep
merupakan hal yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri,
tetapi terletak pada bagaimana konsep tersebut dipahami oleh peserta didik.
Pentingnya pemahaman konsep dalam proses belajar mengajar sangat
memperngaruhi sikap, keputusan, dan cara-cara memecahkan masalah. Untuk itu
yang terpenting terjadi belajar yang bermakna. Kenyataan di lapangan siswa
hanya menghapal konsep dan kurang mampu menggunakan konsep tersebut jika
menemui masalah dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang
dimiliki. Lebih jauh lagi bahkan siswa kurang mampu menentukan masalah dan
merumuskannya. Siswa kurang mampu menghubungkan antara apa yang mereka
pelajari dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan dimanfaatkan/diaplikasikan
pada situasi baru.
Setiap proses belajar dan mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur
antara lain tujuan, bahan, alat, dan metode, serta evaluasi. Unsur metode dan alat
merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi
sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada
tujuan. Dalam pencapaian tujuan tersebut, metode pembelajaran sangat penting
sebab dengan adanya metode pembelajaran, bahan dapat dengan mudah dipahami
oleh siswa. Namun faktanya penggunaan metode pembelajaran yang mengajarkan
4
sehari- hari masih kurang. Pengembangan metode pembelajaran tersebut sangat
perlu dilakukan untuk menjawab kebutuhan keterampilan pemecahan
permasalahan yang harus dimiliki oleh siswa. Metode pembelajaran Problem Based Instruction atau pemecahan masalah kegunaannya adalah untuk merangsang berfikir dalam situasi masalah yang komplek. Dalam hal ini akan
menjawab permasalahan yang menganggap sekolah kurang bisa bermakna dalam
kehidupan nyata di masyarakat.
Penggunaan metode dalam pembelajaran sangat diutamakan guna
menimbulkan gairah belajar, motivasi belajar, merangsang siswa berperan aktif
dalam proses pembelajaran. Melalui metode Problem Based Instruction diharapkan dapat lebih mempermudah pemahaman materi pelajaran yang diberikan dan
nantinya dapat mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang selanjutnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul Penelitian
Tindakan Kelas ” Meningkatkan Hasil Belajar Matematika melalui Metode
Problem Based Instruction di Kelas V SD Negeri 105287 Tembung T.A. 2011/2012”.
1.2
IdentifikasiBMasalahB
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan yang terjadi di SD Negeri 105287 Tembung sebagai berikut:
1. Guru masih jarang untuk menggunakan media dalam proses belajar
mengajar
.
5
3. Siswa kurang memahami konsep pecahan dan hanya terfokus pada
hapalan semata.
4. Proses belajar mengajar masih dilakukan dengan pendekatan
konvensional (ceramah, tanya jawab, dan penugasan) dengan tidak
melibatkan siswa secara aktif.
5. Siswa kurang termotivasi dalam mempelajari matematika
.
6. Siswa hanya menghapal konsep dan kurang mampu menggunakan
konsep tersebut jika menemui masalah dalam kehidupan nyata.
1.3
PembatasanBMasalah
Bertolak dari identifikasi masalah, maka peneliti merasa perlu membatasi
pada satu permasalahan penelitian yang akan didalami. Permasalahan penelitian
itu dibatasi pada meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan
menggunakan metode Problem Based Instruction di kelas V SD Negeri 105287 Tembung T.A. 2011/2012.
B
1.4
RumusanBMasalahB
Dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, diperoleh
suatu perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu : ”Apakah dengan
menggunakan metode Problem Based Instruction dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika di kelas V SD Negeri 105287
6
1.5
TujuanBPenelitianB
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pelajaran matematika dengan menggunakan metode Problem Based Instruction.
B
1.6
ManfaatBPenelitianB
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:B
1. Manfaat Teoritis
Bertambahnya khazanah keilmuan yang berkaitan dengan metode
pembelajaran Problem Based Instruction.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika
2. Meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam mengungkapkan
pendapat.
3. Melatih siswa untuk memahami konsep pelajaran yang
dipelajarinya.
b. Bagi Guru
1. Mampu menganalisa terjadinya permasalahan-permasalahan
pembelajaran dan mampu mengatasi permasalahan tersebut.
2. Mampu menumbuhkan suasana pembelajaran yang kondusif dan
7
c. Bagi peneliti
1. Hasil penelitian ini nanti secara teoretis diharapkan dapat
memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika,
umumnya pada peningkatan mutu pendidikan matematika melalui
penggunaan metode Problem Based Instruction
2. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan bagi peneliti
yang akan datang.
d. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
menumbuhkan minat belajar siswa sehingga hasil belajar siswa
9
10
11