PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD
NEGERI 2 MARTOBA T.P 2011/2012
SKRIPSI
Telah Memenuhi Persyaratan Mempertahankan Skripsi dan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
DEVI ASNIDAR MANIK NIM. 108313059
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat dan penyertaan-Nya penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Matematika Kelas V SD Negeri 2 Martoba T.P 2011/2012, disusun
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan sekolah dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan UNIMED.
Dalam menyusun skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan FIP UNIMED
3. Bapak Prof. Yusnadi, MS selaku Dekan I dan Drs.Aman Simare-Mare,MS
selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan
4. Bapak Drs. Khairul Anwar,M.Pd, selaku ketua jurusan PPSD FIP
UNIMED dan Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, selaku Sekretaris Jurusan PPSD
FIP UNIMED.
5. Ibu Dra. Pastiria Sembiring , M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga
6. Bapak Drs. Arifin Siregar, M.Pd, Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd, dan
Drs.Daitin Tarigan, M.Pd, selaku Dosen Penguji.
7. Seluruh dosen-dosen Sivitas Akademik dan seluruh tenaga Administrasi di
Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNIMED.
8. Ibu Rauli Bakkara, S. Pd selaku kepala sekolah dan juga kepada guru-guru
di SD Negeri 2 Martoba.
9. Teristimewa penulis sampaikan kepada ayahanda St. A. Manik dan
ibunda R. H. Siadari,S.Pd, yang telah melahirkan dan membesarkan
penulis serta memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama
menyelesaikan studi di UNIMED.
10. Terima kasih kepada adikku Afriadi Manik dan Harris Pranata Manik
yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
11. Terima kasih buat sahabat-sahabatku di kelas I PGSD 2008, terkhusus
sahabatku di Fantastic Eight, Listung, Ces Winda, Bibib, Eda Yanti,
Nang Anggri, Tetot, dan Garong yang telah memberikan motivasi dan
mendengarkan curahan hati dan tak lupa selalu berdoa untuk penulis
selama studi di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNIMED.
12. Terima kasih kepada teman-teman NHKBP Ambarita yang senantiasa
memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
13. Terimakasih buat teman-teman di Base Camp Ketaren yang selalu
memberikan dukungan buatku.
14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat saya tuliskan satu per satu, terima kasih saya ucapkan yang
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, penulis
tidak dapat membalasnya kiranya tiada kata lain untuk penulis selain berserah diri
kepada Tuhan agar menjadi berkat bagi lingkungan masyarakat. Oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis dengan penuh harapan kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya.
Medan, Agustus 2012 Penulis
ABSTRAK
Devi Asnidar Manik, NIM : 108313059, Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas V SD Negeri 2 Martoba T.P 2011/2012.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas V. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tabung dan kerucut di kelas V SD Negeri 2 Martoba T.P 2011/2012.
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : 1) proses pembelajaran cenderung menggunakan metode ceramah dan penugasan, 2) keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar matematika masih kurang, 3) proses pembelajaran selama ini cenderung lebih ditandai dengan kegiatan mengajar guru yang tidak bervariasi, 4) hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih terlihat rendah, 5) proses pembelajaran matematika yang kurang menarik, 6) Belum menggunkan model pembelajaran pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
Subjek dalam penelitian ini adalah adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Martoba yang berjumlah 12 orang siswa. Objek dalam penelitian ini adalah tindakan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) pada mata pelajaran matematika materi tabung dan kerucut.
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah berupa test dan observasi terhadap kelas selama kegiatan pembelajaran berlangsung, penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.
Hasil penelitian diperoleh bahwa sebelum diberikan tindakan dari hasil tes awal diperoleh rata-rata nilai kemampuan awal siswa sebesar 50,83 dengan ketuntasan secara klasikal sebesar 33,33%. Setelah dilakukan siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI), hasil post test tingkat penguasaan siswa meningkat menjadi rata-rata 61,67 dengan ketuntasan klasikal sebesar 58,33% dan secara klasikal siswa masih belum mencapai ketuntasan dalam belajar.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI……….. v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.……….. 1
1.2 Identifikasi Masalah……….. 5
1.3 Pembatasan Masalah………. 5
1.4 Rumusan Masalah………. 6
1.5Tujuan Penelitian……….. 6
1.6 Manfaat Penelitian……… 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis ………...… 8
2.1.1 Pengertian Belajar ...……….………... 8
2.1.2 Hasil Belajar………... 10
2.1.3 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 13
2.1.4 Hakikat Matematika... 14
2.1.6 Langkah-Langkah Model Pembelajaran
Team Assisted Individualization (TAI)... 17
2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)... 19
2.1.8 Sifat-Sifat Tabung dan Kerucut... 20
2.1.9 Jaring- Jaring Tabung dan Kerucut... 23
2.1.10 Volume Tabung dan Kerucut……… 25
2.2 Kerangka Berpikir ... 26
2.3 Hipotesis…………... 27
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 28
3.2 Subjek dan Ojek Penelitian... 28
3.3 Operasional Variabel Penetitian... 29
3.4 Desain Penelitian... 29
3.5 Prosedur Penelitian... 30
3.6 Teknik Pengumpulan Data ………. 35
3.7 Teknik Analisis Data ………....……… 36
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……… 40
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian……….. 41
4.3 Deskripsi Siklus I……….…. 43
4.5 Temuan Penelitian………..………. 67
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ………... 68
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ………. 73
5.2 Saran ……… 74
DAFTAR PUSTAKA………... 75
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jadwal Penelitian ………...….. 39
Tabel 2. Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Tes Awal……….... 42
Tabel 3. Distribusi Nilai Hasil Belajar Tes awal... 44
Tabel 4. Hasil Belajar Siklus I... 50
Tabel 5. Distribusi Nilai Hasil Belajar Pada Siklus I... 52
Tabel 6. Hasil Observasi Kegiatan mengajar Guru Siklus I... 54
Tabel 7. Hasil Belajar Siswa Siklus I……….. 55
Tabel 8. Hasil Belajar Siklus II... 61
Tabel 9. Distribusi Nilai Hasil Belajar Pada Siklus I... 63
Tabel10. Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus II... 64
Tabel 11 Hasil Belajar Siswa Siklus II... 65
Tabel 12. Daftar Nilai Siswa Tes Awal, Siklus I dan Siklus II... 69
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Tabung ... 21
Gambar 2. Kerucut... ... 22
Gambar 3. Jaring- jaring Tabung... 23
Gambar 4. Jaring- jaring Kerucut... 24
Gambar 5. Model Kemmis dan Mc Taggart ... 30
Gambar 6. Diagram Nilai Pre Test Siswa……….…………. 45
Gambar 7. Diagram Nilai Post Tes I Siswa………..……. 53
Gambar 8. Diagram Nilai Post Tes II Siswa………..……….. 63
Gambar 9. Diagram Jumlah Ketuntasan Belajar siswa……… 71
Gambar 10.Diagram Nilai Rata-rata Belajar Siswa.. ………. 71
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Berdasarkan UU No.20
tahun 2003 tentang system pendidikan nasional menyatakan bahwa :“ Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.”
Berdasarkan (http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan) bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.”
Dari definisi yang diungkapkan di atas, jelaslah bahwa pendidikan adalah
usaha sadar yang menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta
didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah merupakan mata
pelajaran yang sangat berguna dan banyak memberi bantuan dalam berbagai
aspek kehidupan. Mata pelajaran matematika sangat perlu diberikan kepada
didik dengan kemampuannya berpikir logis, sistematis, kritis, dan kreatif serta
kemampuan bekerja sama. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam memajukan
daya pikir manusia untuk menguasai berbagai disiplin ilmu, seperti fisika, kimia,
biologi, teknik, farmasi, dan lain-lain. Untuk menciptakan dan menguasai
teknologi di masa yang akan datang diperlukan penguasaan matematika yang kuat
sejak dini.
Sehubungan dengan perkembangan zaman yang berkembang pesat dari
tahun ke tahun, maka dapat kita lihat bahwa pembelajaran Matematika saat ini
,masih rendah. Padahal guru merupakan ujung tombak pendidikan. Pendidikan
adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapi
masa depan. Siswa perlu mendapat bimbingan, dorongan, dan peluang yang
memadai untuk belajar dan mempelajari hal-hal yang akan diperlukan dalam
kehidupannya. Dalam hal ini, perlu adanya perubahan sosial yang memberi arah
bahwa pendidikan merupakan pendekatan dasar dalam proses perubahan itu. Guru
adalah ujung tombak pendidikan. Jadi, guru harus mengubah model
pembelajarannya. Untuk dapat melaksanakan pembelajaran Matematika dengan
baik pada jenjang pendidikan SD diperlukan guru yang terampil merancang dan
mengelola proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri 2 Martoba pada
pembelajaran Matematika kelas V Kec.Simanindo, menyatakan bahwa guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran cenderung menggunakan metode
ceramah dan penugasan, akibatnya keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar
ditandai dengan kegiatan mengajar guru yang tidak bervariasi melalui ceramah
kepada siswa sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika masih
rendah.
Rendahnya pemahaman dan penguasaan siswa dalam pembelajaran
Matematika disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang menarik. Guru
hanya berceramah saja sewaktu menjelaskan materi dan belum menggunkan
model pembelajaran pada saat proses belajar mengajar berlangsung, merupakan
salah satu pemicu rendahnya hasil belajar siswa. Banyak faktor yang
menyebabkan rendahnya hasil dan kemampuan belajar siswa, salah satunya
adalah penggunaan model pembelajaran yang digunakan guru dalam proses
belajar mengajar. Sebagaimana diungkapkan Achmad (2005) dalam artikelnya,
bahwa :“Ketepatan guru dalam memilih model dan metode pembelajaran akan
berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar siswa, karena model dan
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru berpengaruh terhadap kualitas
proses belajar mengajar”.
Oleh karena itu seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran
yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disamping itu model
pembelajaran yang digunakan harus dapat membuat siswa aktif, karena keaktifan
siswa mampu mempengaruhi pengetahuan mereka.
Guru harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa,
sehingga dapat merangsang murid untuk belajar secar aktif dan dinamis dalam
dengan baik dan kreatif karna guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menemukan sendiri aturannya(termasuk konsep, teori, dan definisi).
Berdasarkan pernyataan di atas guru diharapkan dapat merancang dan
melaksanakan proses pembelajaran dengan melibatkan siswa untuk aktif dan
kreatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk
melibatkan keaktifan siswa adalah model pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) yang dapat diartikan sebagai Bantuan Individual dalam
Kelompok. Model ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif
dan individual, siswa belajar secara individu kemudian siswa belajar dari teman
melalui belajar kelompok, diskusi dan saling mengoreksi.
Berdasarkan uraian di atas, maka model pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) sepertinya tepat diterapkan pada pembelajaran matematika
untuk meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga peneliti tertarik melakukan
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Proses pembelajaran cenderung menggunakan metode ceramah dan
penugasan.
2. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar matematika masih
kurang.
3. Proses pembelajaran selama ini cenderung lebih ditandai dengan
kegiatan mengajar guru yang tidak bervariasi.
4. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih terlihat
rendah.
5. Proses pembelajaran matematika yang kurang menarik.
6. Belum menggunkan model pembelajaran pada saat proses belajar
mengajar berlangsung.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan berbagai keterbatasan yang dialami baik dari segi
pengetahuan dan pengalaman, maka peneliti mengadakan pembatasan masalah
yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran team assisted
individualization dalam pelajaran matematika pada materi tabung dan kerucut di
1.4. Rumusan Masalah
Sesuai dengan batasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “ Apakah dengan penerapan model pembelajaran
team assisted individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika pada materi tabung dan kerucut kelas V SD Negeri 2
Martoba Tahun Ajaran 2011/2012?”
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
model pembelajaran team assisted individualization dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran matematika pada materi tabung dan kerucut
kelas V SD Negeri 2 Martoba Tahun Ajaran 2011/2012.
1.6. Manfaaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak,
antara lain :
a. Bagi siswa
Untuk meningkatkan hasil belajar dan mempunyai rasa tanggung jawab
baik terhadap diri sendiri maupun orang lain serta kelompoknya terhadap
proses pembelajaran agar lebih efektif dan dapat menggunakan
kemampuannya untuk berfikir secara logis.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru
Assisted Individualization ( TAI ) dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa.
c. Bagi sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah sebagai Lembaga Pendidikan dalam
usaha peningkatan mutu pendidikan.
d. Bagi Penulis
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk
memahami pelajaran matematika pada materi tabung dan kerucut dengan
lebih mudah dan menyenangkan.
2. Nilai rata-rata siswa pada saat tes awal sebelum diberikan tindakan sebesar
50,83 dengan tingkat ketuntasan belajar 33,33% dan dinyatakan masih
belum tuntas dalam belajar. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat
menjadi 61,67 dengan tingkat ketuntasan belajar 58,33%. Kemudian pada
siklus II nilai rata-rata semakin meningkat menjadi 77,50 dengan tingkat
ketuntasan belajar sebesar 91,67%.
3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tes awal ke tes hasil
belajar siklus I diperoleh peningkatan. Hasil belajar dari 5 orang siswa
mengalami peningkatan menjadi 7 orang siswa. Dan dari tes hasil belajar
siklus I ke tes hasil belajar siklus II diperoleh juga peningkatan. Dimana
hasil belajar dari 7 orang siswa mengalami peningkatan menjadi 12 orang
4. Hasil observasi kegiatan guru pada siklus I dengan jumlah skor 52,
ratakan menjadi 68,42 dan pada siklus II diperoleh skor 70 dan
dirata-ratakan sebesar 92,11. Dari data yang disajikan terdapat peningkatan antara
siklus I dengan siklus II.
1.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran untuk
memperbaiki kualitas hasil belajar siswa, antara lain :
1. Bagi guru khususnya guru mata pelajaran matematika kiranya berkenan
mencoba menggunakan pembelajaran dengan model pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI) ini pada materi matematika lainnya sebagai
alternatif untuk meningkatkan hasil belajar matematika.
2. Agar siswa tertarik dan termotivasi dalam belajar, hendaknya guru selalu
melibatkan siswa secara aktif dan membuat suasana yang menyenangkan
dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tidak beranggapan bahwa
matematika merupakan pelajaran yang sulit.
3. Bagi peneliti yang berminat melakukan penelitian dengan objek yang sama
dengan penelitian ini sebaiknya memperhatikan kelemahan-kelemahan pada
penelitian ini, seperti penggunaan waktu dan lain sebagainya, sehingga
diharapkan ke depannya akan lebih baik.
4. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti di sekolah-sekolah lain pada materi
yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan guna untuk
meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam memperbesar subjek
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarata : Rineka Cipta.
Achmad, Arief.2005. Implementasi Model Cooperative Learning Dalam Pendidikan IPS di Tingkat Persekolahan, (Online), dalam (http:// http://re-searchengines.com/0805arief6.html), diakses 17 Februari 2012.
B.Uno, Hamzah. 2008. Model Pembelajaran Menciptkan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta : Bumi Aksara.
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana Unimed.
Herdian. 2010. http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-tai-team-assisted-individualy/
http://id.wikipedia.org/wiki/pendidikan
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Riawati, Beti. 2012. http://10310258.blogspot.com/2012/01/model-pembelajaran-tai.html.
Rusfenndi.1992.Pendidikan Matematika 3.Jakarta: Dekdikbud.
Sanjaya, H.Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Sari, Erlina.2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa pada Materi Faktorisasi Suku Aljabar Kelas VIII SMP Negari1 Rantau Selatan. Sikripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperatve Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung : Nusa Media.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sumanto,dkk. 2008. Gemar Matematika 5. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Surya, Yohanes. 2006. Ayo Belajar Matematika 5. Jakarta: Armandelta Selaras
Syarifuddin (Awon). dhttp://syarifartikel.blogspot.com/2011/10/pembelajaran-kooperatif-dengan-tipe-tai.html