6 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Web 2.1.1 Website
Menurut Bekti (2015:35) dalam menyimpulkan bahwa website merupakan kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanaya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman.
2.1.2 Internet
Hidayatullah dan Kawistara (2015:1) dalam “Internet adalah jaringan global yang menghubungkan computer-komputer di seluruh dunia. Dengan internet, sebuah computer dapat mengakses data yang terdapat pada computer lain di benua yg berbeda”.
2.1.3 Program
Menurut setiawan (2015:17) “program yaitu rancangan mengenai asas serta usaha (dalam ketatanegaraan, perekonomian, dsb) yang akan dijalankan. Sedangkan program computer yaitu urutan perintah yang diberikan pada computer untuk membuat fungsi atau tugas tertentu “.
2.1.4 Web server
Menurut Supono dan Putratama (2016:6) Web- Server adalah perangkat lunak server yang berfungsi untuk menerima permintaan dalam bentuk situs web melalui HTTP atau HTTPS dari klien itu, yang dikenal sebagai browser web dan mengirimkan kembali (reaksi) hasil dalam bentuk situs yang biasanya merupakan dokumen HTML.
2.1.5 Web browser
Web browser merupakan perangkat lunak atau software yang digunakan untuk mencari, mengakses dan menampilkan halaman web, terutama pada situs-situs website dan konten lain di internet. Web browser menerjemahkan halaman situs web yang dikirim menggunakan HTTP/HTTPS (Hypertext Transfer Protocol) atau FTP (Protocol Transfer Filie) menjadi konten yang dapat dibaca manusia. Sebagian besar web browser mendukung plugin-plugin eksternal untuk mendukung kinerja web browser seperti plugin untuk mendukung pemutaran video, pemblokiran iklan dll.
2.1.6 Bahasa Pemrograman 1. HTML
Menurut Hidayatullah (2015:13), “HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menampilkan halaman web. Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya adalah salah satu yang dapat dilakukan HTML.
2. PHP
Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2017:233) “PHP adalah suatu bahasa scripting khususnya digunakan untuk web development”. PHP memiliki sifat server side scripting sehingga untuk menjalankan PHP harus menggunakan web server
3. Java Script
Menurut Abdulloh (2016:3) “JavaScipt adalah untuk memberikan efek animasi yang menarik, dan interaktifitas dalam penanganan event yang dilakukan oleh pengguna website.
2.1.7 Basis Data
Menurut Pressman (2015:43), “Basis data adalah media untuk penyimpanan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat “. Sistem basis data juga dapat diartikan sebagai sistem terkomputerisasi yang bertujuan utamanya memelihara data yang sudah diolah dan membuat informasi dapat tersedia pada saat dibutuhkan”.
A. MySQL
Menurut Hidayatulloh dan Kawistara (2015:180), “MySQL adalah salah satu aplikasi DBMS (Database Managemet System ) yang sudah sangat banyak digunakan oleh para pemrogram aplikasi web. Kelebihan MySQL adalah gratis, handal, selalu di update dan banyak forum yang memfasilitasi para pengguna jika memiliki kendala.
MySQL juga memiliki DBMS yang sering dibundling dengan web server sehingga proses installasinya menjadi lebih mudah.
B. XAMPP
Menurut Purbadian (2016:1) “XAMPP adalah suatu software yang bersifat open source yang merupakan pengembangan dari LAMP (linux, Apache, MySQL, PHP dan Perl)”.
2.1.8 Model Pengembangan Perangkat Lunak
Menurut Pressman (2015:42), model waterfall yaitu model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam software. Nama model ini sebenarnya adalah “Linear sequential Model”. Model ini sering disebut juga dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini ternasuk ke dalam model generic pada rekayasa perangkat lunak, Model ini melaukan pendekatan secara sistem atis dan berurutan. Disebut juga dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
Berikut gambar model air terjunnya :
Sumber : Pressman (2015:42) Gambar II.1. Ilustrasi Model Waterfall
A. Communication (Project Initiation & Requirements Gathering)
in this section of work it is necessary to have communication with customers in order to understand and achieve the goals to be achieved. the result of this communication is project initialization, such as analyzing problems encountered and collecting necessary data, and helping define software features and functions.
B. Planning (Estimating, Scheduling, Tracking)
The next stage is the planning stage which explains the estimated technical tasks to be performed, the risks that can occur, the resources needed to make the system, the work products to be produced, the scheduling of work to be carried out, and the tracking of the process.
C. Modeling (Analysis & design)
This stage is the design and modeling stage of system architecture that focuses on designing data structures, software architectures, display interfaces, and program algorithms. The goal is to better understand the big picture of what is done.
D. Constuction (Code & Test)
This construction phase is the process of translating a design form into code or form / language that can be read by a machine. After the coding is complete, testing the system and also the code that has been made. The goal is to find errors that might occur to later be corrected.
E. Deployment (Delivery, Support, Feedback)
Deployment stage is the stage of implementing the software to the customer, maintaining the system regularly, repairing the software, evaluating the software, and developing the software based on the feedback provided so that the system can continue to run and develop according to its function.
2.1.9 Teori Pendukung 1. Struktur Navigasi
Menurut Ardiansyah (2016:61) “Struktur Navigasi dapat diartikan sebagai alur dari suatu program yang menggambarkan rancangan hubungan antara area yang berbeda sehingga memudahkan proses pengorganisasian seluruh elemen-elemen website”.
A. Struktur Navigasi linier
Menurut Ardiansyah (2016:61) “Struktur Navigasi dapat diartikan sebagai alur dari suatu program yang menggambarkan rancangan hubungan antara area yang berbeda sehingga memudahkan proses pengorganisasian seluruh elemen-elemen website”.
Sumber : Adriansyah (2016:61) Gambar II.2.
Struktur Navigasi Linier
B. Struktur Navigasi Hirarki
Struktur navigasi hirarki biasa disebut struktur bercabang, merupakan suatu struktur yang mengandalkan percabangan untuk menampilkan data berdasarkan kriteria tertentu. Tampilan pada menu satu akan disebut sebagai master page (halaman utama pertama), halaman utama ini mempunyai halaman percabangan yang disebut slave page (halaman pendukung). Jika salah satu halaman pendukung dipilih atau diaktifkan, maka tampilan tersebut akan bernama master page (halaman utama kedua) dan seterusnya.
Pada navigasi ini tidak diperkenalkan adanya tampilan secara linier.
Sumber : Adriansyah (2016:61)
Gambar II.3.
Struktur Navigasi Hirarki
C. Struktur Navigasi Non-Linier
Struktur navigasi Non-Linier merupakan pengembangan dari struktur navigasi linier. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan pada struktur non linier ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki. Karena pada percabangan ini walaupun terdapat percabangan, tetapi tiap-tiap tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada master page dan slave page.
Sumber : Adriansyah (2016:61)
Gambar II.4.
Struktur Navigasi Non Linier
D. Struktur Navigasi composite (campuran)
Struktur navigasi composite (campuran) disebut juga struktur navigasi bebas yang merupakan gabungan dari ketiga struktur yang ada. Struktur navigasi ini biasa digunakan dalam pembuatan multimedia karena dapat memberikan keinteraksian yang lebih tinggi.
Sumber : Adriansyah (2016:61) Gambar II.5.
Struktur Navigasi Hirarki
2.1.10 Entity Relationship Diagram
Menurut Rossa dan Shalahuddin (2015:53) “ERD adalah bentuk paling awal dalam melakukan perancangan basis data relasional. Jika menggunakan OODMBS maka perancangan ERD tidak perlu dilakukan”.
1. Entity (entitas)
Entitas merupakan suatu objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Objek dasar dapat berupa orang, benda, atau hal yang keterangannya perlu disimpan didalam basis data. Untuk menggambarkan sebuah entittas digunakan aturan sebagai berikut :
a. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.
b. Nama entitas dituliskan didalam simbol persegi panjang.
c. Nama entittas berupa kata benda, tunggal.
d. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
2. Atribut
Atribut merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan dalam basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas pada sebuah entitas.
Untuk menggambarkan atribut digunakan aturan sebagai berikut:
a. Atribut digambarkan dengan simbol ellips.
b. Nama atribut dituliskan didalam simbol ellips.
c. Nama atribut merupakan kata benda, tunggal.
d. Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
3. Relasi
Relasi merupakan hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas berbeda. Aturan penggambaran relasi adalah sebagai berikut :
a. Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat.
b. Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat.
c. Nama relasi berupa kata kerja aktif.
d. Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.
4. Derajat Relasi (kardinalitas)
Menjelaskan jumlah maksimum hubungan antara satu entitas dengan entitas lainnya.
a. One to One (1:1)
Setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu pula sebaliknya.
b. One to Many (1:M/Many)
Setiap anggota entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B tetapi tidak sebaliknya.
c. Many to Many (M:M)
Setiap entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan demikian sebaliknya
2.1.11 Implementasi dan Pengujian Web
1. Black Box Testing
Menurut Mustqbal, dkk (2015:34) “Black box Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada fungsional program”.
Black box testing dapat menemukan error seperti : a. Fungsi atau logika yang tidak benar.
b. Error interface.
c. Error performance.
d. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.