• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI V DPR-RI JAKARTA, 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KOMISI V DPR-RI JAKARTA, 2021"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI

DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR DI KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU

TANGGAL 18 – 20 NOVEMBER 2021

KOMISI V DPR-RI

JAKARTA, 2021

(2)

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ... 3

I.1. Dasar Hukum ... 3

I.2. Maksud dan Tujuan ... 4

I.3. Lokasi dan Waktu ... 4

I.4. Agenda Kunjungan ... 5

II. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN ... 5

II.1. Temuan, Permasalahan dan usulan di Lapangan ... 5

II.2. Kesimpulan / Rekomendasi ... 11

III. PENUTUP ... 12

Dokumentasi Kegiatan Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI di Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu ... 13

(3)

I. PENDAHULUAN

1. Kabupaten Bengkulu Utara dengan luas wilayah daratan 4.424,60 km2 (BPS Kabupaten Bengkulu Utara, 2019), berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dibagian sebelah barat. Selain wilayah daratan di Pulau Sumatera, Kabupaten Bengkulu Utara juga mempunyai wilayah pulau-pulau kecil, yaitu gugusan Pulau Enggano beserta Pulau Dua, Pulau Satu, Pulau Bangkai, Pulau Merbau dan Pulau Karang. Pada bagian daratan Pulau Sumatera, Kabupaten Bengkulu Utara mempunyai garis pantai sepanjang ± 115,9 km. Posisi astronomis Kabupaten Bengkulu Utara terletak posisi geografis Kabupaten Bengkulu Utara terletak antara 101° 32’-102° 8’ BT dan 2°15’-4°LS (BPS Kabupaten Bengkulu Utara, 2019).

2. Secara administratif Kabupaten Bengkulu Utara terdiri dari 12 (dua belas) kecamatan, dimana satu kecamatan diantaranya adalah berupa kawasan pulau- pulau kecil yaitu Kecamatan Enggano. Dari seluruh kecamatan tersebut ada 7 kecamatan pesisir, yaitu Kecamatan Air Napal, Kecamatan Air Besi, Kecamatan Lais, Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Ketahun, Kecamatan Putri Hijau dan Kecamatan Enggano. Wilayah pesisir Kabupaten Bengkulu Utara mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting, baik secara ekologis maupun ekonomis bagi masyarakat yang hidup di wilayah pesisir tersebut. Perlu pengelolaan yang benar dan serius untuk menjaga keberlanjutan fungsi dan peranan wilayah pesisir untuk berbagai kepentingan.

3. Pada hakekatnya terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi pentingnya pengelolaan wilayah pesisir, yaitu (1) wilayah pesisir merupakan salah satu kawasan yang memiliki produktivitas hayati yang tinggi, (2) wilayah pesisir memiliki potensi keindahan dan kenyamanan sebagai tempat rekreasi dan pariwisata, (3) karena tingkat kepadatan penduduk dan intensitas pembangunan yang tinggi di wilayah pesisir, maka wilayah pesisir pada umumnya mengalami tekanan lingkungan (environmental stresses) yang tinggi pula, dan (4) wilayah pesisir biasanya merupakan sumberdaya milik bersama (common property resources), sehingga berlaku rejim open access (siapa saja boleh memanfaatkan wilayah ini untuk berbagai kepentingan).

(4)

I.1. Dasar Hukum

1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23.

2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 98 ayat (4) huruf f.

3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2020Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Pasal 59 ayat (3).

4. Keputusan Rapat Intern Komisi V DPR RI Tanggal 01 November 2021.

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu ini adalah:

a. Untuk melihat secara langsung Pembangunan Bangunan Pengaman Pantai, serta kondisi abrasi Pantai Desa Serangai Kecamatan Batik Nau, Kawasan Perkotaan Baru KTM Lagita serta Ruas Jalan Ketahun-Giri Mulia di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.

b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi terkait infrastruktur, dan transportasi di Kabupaten Bengkulu Utara di Provinsi Bengkulu.

Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi dan Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 59, ayat (3), Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yaitu:

butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;

butir d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 60 ayat (3) juga menyatakan bahwa: ”Dalam melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4) dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”

butir f mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti.

(5)

I.3. Lokasi dan Waktu

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam Rangka Peninjauan Penahan Abrasi Pantai Kecamatan Air Napal dan Abrasi Pantai Desa Serangai Kec. Batik Nau, Kawasan Perkotaan Baru (KTM) Lagita, serta Ruas Jalan Ketahun-Girimulya di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkuluyang dilaksanakan pada tanggal 18–

20 November 2021 yang dipimpin langsung oleh Ibu Hj. SADARESTUWATI, SP, MMA (A-221/ F-PDIP).

I.4. Agenda Kunjungan

Beberapa agenda kegiatan dalam Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI RI ke Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut:

1. Peninjauan objek secara langsung ke objek Pantai Kecamatan Air Napal dan Abrasi Pantai Desa Serangai Kec. Batik Nau, Kawasan Perkotaan Baru (KTM) Lagita, serta Ruas Jalan Ketahun-Girimulya di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu

2. Pertemuan Komisi V DPR RI dengan Ditjen Sumber Daya Air (SDA), Ditjen Bina Marga, dan Ditjen PPKTrans Kemendes PDTT di Balai Daerah Kabupaten Bengkulu Provinsi Bengkulu.

II. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN

II.1.1 Temuan, Permasalahan dan Usulan di lapangan

Penahan Abrasi Kecamatan Air Napal

Kecamatan Air Napal terletak di bagian selatan kota Arga Makmur, Ibu kota Kabupaten Bengkulu Utara Kecamatan ini memiliki luas wilayah 65.25 Km2 persegi. Kecamatan Air Napal keadaan topografinya berbukit-bukit dan banyak lereng, sebagian berada dipinggir pantai yang berbatasan dengan Samudera Indonesia Ketinggian wilayah berkisar antara 0 – 150 meter diatas permukaan laut (BPS, 2019). Penggunaan lahan di kawasan pesisir pantai Kecamatan Air Napal umumnya dimanfaatkan untuk pertanian lahan kering. Namun ada juga yang dimanfaatkan sebagai lahan untuk pertambakan udang intensif seperti di Desa Pasar Kerkap, Desa Air Napal, dan Desa Talang Jarang. Disamping itu terdapat juga desa yang wilayah pesisirnya dilalui oleh jalan lintas provinsi yaitu jalan lintas Barat Sumatera. Posisi jalan lintas tersebut

(6)

berdekatan dengan pantai sehingga rentan terhadap bahaya atau bencana pesisir.

Penggunaan lahan untuk pertanian, pertambakan, pemukiman dan jalan mengakibatkan berkurangnya sabuk hijau di sepanjang pesisir Kecamatan Air Napal.

Lebar sabuk hijau di Kecamatan Air Napal terlebar hanya 81,9 meter dan bahkan ada yang tidak memiliki sabuk hijau sama sekali. Kondisi ini akan mengakibatkan tingginya kerentanan pada wilayah pesisir. Sempitnya sabuk hijau di sepanjang pesisir Kecamatan Air Napal menyebabkan kerusakan pantai sehingga merubah garis pantai.

Berdasarkan data citra satelit yang diperoleh dari Google Earth Pro pada tahun 2011 hingga tahun 2019 semua desa pesisir di Kecamatan Air Napal mengalami perubahan garis pantai akibat abrasi dengan laju abrasi yang berbeda-beda tiap desa.

II.1.2 Penahan Abrasi Kecamatan Batik Nau

Berdasarkan data citra satelit yang diperoleh dari Google Earth Pro pada tahun 2011 hingga tahun 2019 hampir semua desa pesisir di Kecamatan Batik Nau juga mengalami perubahan garis pantai akibat abrasi dengan laju abrasi yang berbeda-beda tiap desa.

Berdasarkan hasil penilaian Indeks Kerentanan Pesisir (IKP) diketahui bahwa tingkat kerentanan wilayah pesisir di Kecamatan Air Napal termasuk kategori sedang sampai sangat tinggi. Demikian pula di Kecamatan Batik Nau memiliki tingkat kerentanan wilayah pesisir dalam kategori sedang sampai tinggi. Penyebab utama kerentanan wilayah pesisir di kedua wilayah kecamatan tersebut karena adanya abrasi pantai yang pada akhirnya merubah garis pantai yang mengancam kehidupan masyarakat di wilayah pesisir. Untuk mengurangi resiko tersebut perlu dilakukan upaya mitigasi.

Tingkat risiko tinggi yang disebabkan oleh abrasi membutuhkan penanganan serius sehingga diupayakan tidak merusak lingkungan kepesisiran. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko abrasi adalah dengan melakukan upaya mitigasi.

Upaya mitigasi perlu dilakukan pada wilayah yang memiliki kerentanan yang tinggi terutama pada wilayah pantai yang mengalami abrasi dan mengancam kawasan permukiman dan jalan lintas Provinsi yang terdapat di Kecamatan Air Napal tepatnya di Desa Pasar Tebat, Lubuk Tanjung dan Desa Pasar Palik. Sedangkan di Kecamatan

(7)

Batik Nau terdapat di Desa Dusun Raja, Desa Durian Daun, Desa Air Padang, Desa Serangai dan Desa Urai. Upayakan yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Ditjen SDA Kementerian PUPR APBN 2021 pada kegiatan perencanaan Review Desain Pengaman Pantai Kabupaten Bengkulu Utara 2 M

Kementerian PUPR sampai dengan TA. 2016 telah membangun pengaman pantai di Kabupaten Bengkulu Utara sepanjang 4,56 Km dan yang masih belum tertangani sepanjang 7,93 Km. Pada TA. 2022 akan dilanjutkan pelaksanaan penanganan sepanjang 0,35 Km agar daerah pesisir pantai di Kecamatan Air Napal, Kecamatan Air Besi, Kecamatan Lais, Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Ketahun dan Kecamatan Putri Hijau dapat terhindar dari abrasi pantai. Sementara itu dukungan Kementerian PUPR pada preservasi jalan dan jembatan di ruas Sebelat-Ketahun di Kabupaten Bengkulu Utara pada TA. 2022 direncanakan sebesar Rp 121 Miliar.

II.1.3 Kawasan Perkotaan Baru (KPB) Kota Terbaru Mandiri (KTM) Lagita Secara geografis, KPB/KTM Lagita terletak pada posisi 101°52’80” - 102°0415” BT dan 3°07’12” - 3°30’54 LS, sedangkan secara geografis Pusat KPB/KTM Lagita di Kecamatan Ketahun terletak pada posisi 02°23’12” - 03°23’15” LS dan 101°26’49” – 101’26°58” BT. Lagita merupakan Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Adapun batas administratif KPB/KTM Lagita sebagai berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong;

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Samudera Indonesia

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Sungai Lelangi Sebelah Timur : Berbatasan dengan Sungai Air

Bintuan.

Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita terdiri dari (tujuh) kecamatan yaitu meliputi Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Padang Jaya, Kecamatan Ketahun, Kecamatan Napal Putih, Kecamatan Lais dan Kecamatan Air Padang. Luas wilayah KPB/KTM Lagita 126.733 Ha. Untuk luas wilayah masing-masing perkecamatan yang termasuk pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita yaitu Kecamatan Batik Nau 17.514 Ha

(8)

(13.820 %), Kecamatan Giri Mulya 14.625 Ha (11.540 %), Kecamatan Padang Jaya 13.408 Ha (10.580 %), Kecamatan Ketahun 44.705 Ha (34.275 %) merupakan Kecamatan terluas, Kecamatan Napal Putih 6.000 Ha (4.734 %) merupakan Kecamatan dengan luas lahan terkecil, Kecamatan Lais 14.121 Ha (11.142 %) dan Kecamatan Air Padang 16.360 Ha (12.909 %). Pada Kawasan Perkotaan Baru (KPB)/Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lagita terdapat 22 unit desa eks permukiman transmigrasi yang merupakan desa definitif. Untuk tingkat perkembangan desa eks permukiman transmigrasi terdapat 6 unit Desa Tertinggal, 7 unit Desa Berkembang, 9 unit Desa Mandiri, sedangkan pada tingkat perkembangan desa setempat terdapat 42 unit desa setempat meliputi 9 unit Desa Tertinggal, 27 unit Desa Berkembang, 6 unit Desa Mandiri. Secara administratif wilayah di KPB/KTM Lagita mengalami pertambahan deliniasi kecamatan dan desa. Jumlah kecamatan yang masuk dalam deliniasi KPB/KTM Lagita bertambah dari semula terdiri dari 5 kecamatan dan 58 Desa menjadi 7 Kecamatan dan 64 Desa. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Ketahun (15 Desa), Kecamatan Napal Putih (1 Desa), Kecamatan Giri Mulya (5 Desa), Kecamatan Batik Nau (15 Desa), Kecamatan Air Padang (10 Desa), Kecamatan Lais (10 Desa), dan Kecamatan Padang Jaya (8 Desa). Pertambahan kecamatan ini dikarenakan adanya pemekaran wilayah kecamatan maupun desa.

II.2.1 Beberapa usulan pemerintahan ke Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu dalam Kunjungan Kerja Spesifik antara lain:

Ada beberapa usulan prioritas dari pemerintahan Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR untuk mempercepat penyelesaian pembangunan Pengaman Pantai Desa Pasar Palik Kecamatan Air Napal serta pembangunan Pengaman Pantai Desa Pasar Serangai Kecamatan Batik Nau

Selanjutnya, selain dari usuluan prioritas diatas ada beberapa usulan yang juga menjadi kebutuhan pembangunan beberapa pantai di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu diantaranya adalah:

1. Pengaman Pantai Desa Air Padang Kecamatan Lais

2. Pengaman Pantai Desa Dusun Raja dan Kelurahan Pasar Lais Kecamatan Lais 3. Pengaman Pantai Desa Kota Agung Kecamatan Air Besi

4. Pengaman Pantai Desa Air Petai Kecamatan Putri Hijau

(9)

II. 2. 2 Perbaikan Prasarana Infrastruktur Jalan Dana Alokasi Khusus (DAK) di Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara

1. Jalan Sumber Agung-Gardu, sepanjang 4,5 Km dengan biaya Rp. 10.8 M.

Ruas jalan Sumber Agung-Gardu merupakan ruas jalan Kabupten Bengkulu Utara dengan panjang 9,6 Km yang melalui beberapa desa pendukung yaitu Sumber Agung, Desa Gardu. Pada ruas jalan ini juga terdapat beberapa fasilitas pemerintahan, kesehatan, pendidikan serta akses menujut pusat perekonomian dan perusahaan pengelolaan hasil bumi.

2. Jalan Sukarami – Unit II Blok B, sepanjang 4,1 Km dengan biaya Rp. 9.84 M.

Ruas Jalan Sukarami-Unit Blok B Kecamatan Ketahun Air Padang dan Padang Jaya Ruas Jalan Sukarami-Unit II Blok B merupakan ruas jalan Kabupaten yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara dengan panjang 7.400 Km yang melalui beberapa desa pendukung yaitu Sukarami Desa Padang Jaya. Pada ruas jalan ini juga terdapat beberapa fasilitas pemerintahan, kesehatan, pendidikan serta akses menuju pusat perekonomian dan perusahaan pengolahan hasil bumi.

3. Jalan Arga Mulya – Sido Mukti, sepanjang 4,1 Km dengan biaya Rp. 9.84 M.

Jalan Arga Mulya – Sido Mukti merupakan ruas jalan Kabupten Bengkulu Utara dengan panjang 13 Km yang melalui beberapa desa pendukung yaitu Desa Tanah Tinggi dan Desa Sido Mukti. Pada ruas jalan ini juga terdapat beberapa fasilitas pemerintahan, kesehatan, pendidikan serta akses menujut pusat perekonomian dan perusahaan pengelolaan hasil bumi.

4. Jalan Padang Kala – Arga Mulya sepanjang 4,2 Km dengan biaya Rp. 9.84 M.

Jalan Padang Kala – Arga Mulya merupakan ruas jalan Kabupten Bengkulu Utara dengan panjang 5,1 Km yang melalui beberapa desa pendukung yaitu Padang Kala dan Arga Mulya. Pada ruas jalan ini juga terdapat beberapa fasilitas pemerintahan, kesehatan, pendidikan serta akses menujut pusat perekonomian dan perusahaan pengelolaan hasil bumi.

5. Jalan Unit I – Tanah Hitam sepanjang 4,1 Km dengan biaya Rp. 9.84 M

Jalan Unit I – Tanah Hitam merupakan ruas jalan Kabupten Bengkulu Utara dengan panjang 10,4 Km yang melalui beberapa desa pendukung yaitu Jalan Unit I – Tanah Hitam. Pada ruas jalan ini juga terdapat beberapa fasilitas pemerintahan, kesehatan,

(10)

pendidikan serta akses menujut pusat perekonomian dan perusahaan pengelolaan hasil bumi.

6. Jalan D IV – Gembung sepanjang 10 Km dengan biaya Rp. 24 M

Jalan D IV – Gembung merupakan ruas jalan Kabupten Bengkulu Utara dengan panjang 31 Km yang melalui beberapa desa pendukung yaitu Jalan D IV – Desa Gembung. Pada ruas jalan ini juga terdapat beberapa fasilitas pemerintahan, kesehatan, pendidikan serta akses menujut pusat perekonomian dan perusahaan pengelolaan hasil bumi.

7. Jalan Air Sabai – Air Pandan sepanjang 5 Km dengan biaya Rp. 11.9 M

Air Sabai – Air Pandan merupakan ruas jalan Kabupten Bengkulu Utara dengan panjang 9,7 Km yang melalui beberapa desa pendukung yaitu Cipta Mulya dan Desa Air Pandan. Pada ruas jalan ini juga terdapat beberapa fasilitas pemerintahan, kesehatan, pendidikan serta akses menujut pusat perekonomian dan perusahaan pengelolaan hasil bumi.

8. Jalan Karang Pulau – Karang Tengah sepanjang 4 Km dengan biaya Rp. 9 M

Ruas Jalan Karang Pulau – Karang Tengah Kecamatan Putri Hijau merupakan ruas jalan Kabupten Bengkulu Utara dengan panjang 9,7 Km yang melalui beberapa desa pendukung yaitu Karang Pulau dan Desa Karang Tengah. Pada ruas jalan ini juga terdapat beberapa fasilitas pemerintahan, kesehatan, pendidikan serta akses menujut pusat perekonomian dan perusahaan pengelolaan hasil bumi.

9. Jalan Napal Putih – Muara Santan sepanjang 4,1 Km dengan biaya Rp. 9.26 M Jalan Napal Putih – Muara Santan merupakan ruas jalan Kabupten Bengkulu Utara dengan panjang 4 Km yang melalui beberapa desa pendukung yaitu Napal Putih, Tanjung Kemayan dan Desa Muara Santan. Pada ruas jalan ini juga terdapat beberapa fasilitas pemerintahan, kesehatan, pendidikan serta akses menujut pusat perekonomian dan perusahaan pengelolaan hasil bumi.

10. Jalan Sido Mukti – Marga Jaya sepanjang 10 Km dengan biaya Rp. 22 Jt

Ruas Jalan Sido Mukti – Marga Jaya merupakan ruas jalan Kabupten Bengkulu Utara dengan panjang 10 Km yang melalui beberapa desa pendukung yaitu Desa Sido Mukti, Unit V dan Desa Marga Jaya. Pada ruas jalan ini juga terdapat beberapa fasilitas pemerintahan, kesehatan, pendidikan serta akses menujut pusat perekonomian dan perusahaan pengelolaan hasil bumi.

(11)

II. 2. 3 Perbaikan Prasarana Infrastruktur Jalan dan Jembatan di Kabupaten Bengkulu Utara

1. Ketahun – Giri Mulya, sepanjang 12 Km dengan biaya Rp. 28 M (lanjutan)

2. Air Muring – Air Putih – Tanjung Harapan, sepanjang 8 Km dengan biaya Rp. 20.5 M (lanjutan)

3. Jembatan SP 6 – SP 3 (Air Lelangi) Tipe B Bentang 60 M dengan biaya Rp. 12 M 4. Jembatan Air Palik Desa Tanjung Putus Tipe B Bentang 70 M dengan biaya Rp. 14

M

5. Jembatan Lembah Duri Tipe B Bentang 60 M dengan biaya Rp. 12 M

6. Bintuan – Ketahun (Non Status), sepanjang 27,40 Km dengan biaya Rp. 260 M Rencana pembangunan SPAM IKK Ketahun baru dengan kapasitas 30 l/dt dengan sistem perpompaan (pengolahan lengkap) lokasi IKK Ketahun dengan sumber dana APBN.

Kendala, SPAM IKK Ketahun saat ini dengan sumber air baku Sungai Lingau debitnya kecil dan pada musim kemarau terjadi kekeringan, kapasitas IPA terpasang 5 liter/detik, jumlah pelanggan tahun 2018 sebanyak 162 SR dengan cakupan pelayanan hanya 1 desa.

II. Kesimpulan dan Rekomendasi

Beberapa kesimpulan/rekomendasi yang diperoleh dari Kunjungan Kerja ke Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu adalah sebagai berikut:

1) Komisi V DPR RI mengapresiasi dan mendukung Program/Kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Desa PDTT, di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.

2) Komisi V DPR RI meminta kepada Kementerian PUPR dalam hal ini Ditjen Bina Marga dan Ditjen Sumber Daya Air (SDA) untu mempercepat terwujudnya program-program infrastruktur di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.

3) Komisi V DPR RI mendukung dan memperjuangkan anggaran dalam pembangunan infrastruktur daerah dan transportasi di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu pada tahun 2022.

4) Terdapat kekosongan hukum terkait jalan non status yang tidak mendapatkan perawatan di Kabupaten Bengkulu Utara, Komisi V DPR meminta kepada Kementerian PUPR dalam hal ini Dirjen Bina Marga untuk mempercepat menyelesaikan status jalan non status sehingga dapat dinikmati masyarakat Bengkulu Utara.

(12)

5) Komisi V DPR RI akan memperjuangkan usulan rencana Pembangunan Program/Kegiatan lanjutan di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.

III. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI pada Masa Persidangan II Tahun 2021-2022 dalam rangka Peninjauan Infrastruktur di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Selanjutnya Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI akan menjadikan laporan ini sebagai data/informasi yang akan disampaikan dalam Rapat dengan Kementerian/Lembaga mitra kerja Komisi V DPR RI.

KETUA TIM,

Hj. SADARESTUWATI, SP, MMA No: A-221/F-PDIP

(13)

Dokumentasi Kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI Ke Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu

(14)
(15)
(16)
(17)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pemanfaatan media pembelajaran berbasis information and communication technology (ICT) terhadap keaktifan

Pembuatan elektroda pembanding Ag/AgCl dengan variasi jenis membran yaitu membran poliisoprena, LDPE, kaolin, selulosa dan grafit telah dilakukan dengan ukuran yang

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, jamu adalah tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional 4.. Jamu dapat disajikan dalam berbagai

Dari pengamatan penulis, masih terdapat kendala yang berkaitan dengan pemantauan jumlah siswa yang kursus di LKP VIVA College, direktur tidak dapat mengetahui jumlah

Sering dijumpai pasien dengan stroke vertebrobasilar akan melibatkan gangguan kesadaran, hemiparesis, pupil yang tidak normal, dan ada tanda okulomotor, dan

SSS dikembangkan dengan alasan bahwa pemeriksaan CT-Scan belum tentu dapat dilakukan pada daerah-daerah terpencil dimana fasilitas kesehatannya masih sangat terbatas

SUKAMAJU RT.03 RW.02 CIMAHI 152 PURWANTININGTYAS ASRAMA ARMED 4 KEBON RUMPUT CIMAHI. 153 RAHMAT HARIS

Selain itu, kita dapat melihat hilum overlay sign yang mana vaskularisasi hilus di sekitar massa mediastinum masih tampak yang berarti bahwa massa bukan berasal