• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1. Gambaran Umum"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

i KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih, karena atas perkenananNYA pelaksanaan kegiatan Penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM dapat terselesaikan.

Kegiatan Penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM merupakan pelaksanaan dari Pasal 900 dan Pasal 902 ayat (1) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, yang menyatakan tugas dan fungsi di Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM cq. Sub Direktorat Perencanaan Teknis Diseminasi dan Penguatan HAM cq. Seksi Perencanaan Teknis Diseminasi HAM.

Penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM Selama Pandemi Covid- 19, diselaraskan dengan kebijakan pimpinan agar seluruh Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia memberikan pelayanan publik yang mengimplementasikan nilai nilai hak asasi manusia sebagaimana termuat di dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2018 tentang Pelayanan Publik Berbasiskan Hak Asasi Manusia.

Besar harapan, Penyusunan Penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM dapat dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi HAM maupun dalam acara- acara kedinasan yang dilaksanakan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah.

Kami mengucapkan terima kasih atas segala partisipasi dan dukungan kepada pihak yang terlibat dalam kegiatan Penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM Selama Pandemi Covid-19 pada Tahun Anggaran 2020.

Jakarta, 21 Oktober 2020

Bertha E. Saragi

NIP 196510211992112001

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. Gambaran Umum ... 1

2. Maksud dan Tujuan... 2

3. Penerima Manfaat ... 2

4. Ruang Lingkup... 3

5. Dasar Hukum ... 3

BAB II KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN ... 4

1. Bentuk dan Proses Kegiatan ... 4

2. Pelaksanaan Kegiatan ... 4

BAB III HASIL YANG DICAPAI ... 6

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ... 8

1. Simpulan ... 8

2. Saran ... 8

BAB V PENUTUP ... 9

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1. Gambaran Umum

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pada Pasal 8 menyebutkan bahwa Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia terutama menjadi tanggung jawab Pemerintah. Salah datu implementasi perlindungan dan pemenuhan Hak Asasi Manusia bagi warga Negara adalah pelayanan publik yang berbasis HAM. Pelayanan publik harus memperhatikan asas-asas keadilan dan non diskriminasi, seperti tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dimana pelayanan publik dikatakan baik jika memenuhi beberapa asas-asas kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, profesional, partisipatif, persamaan perlakuan/tindak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakukan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu, serta kecepatan kemudahan dan keterjangkauan.

Dengan demikian, jelas bahwa seharusnya pelayanan publik tetap memperhatikan keadilan dan ramah terhadap masyarakat berkebutuhan khusus seperti penyandang disabilitas sebagai salah satu kelompok rentan selain lanjut usia, wanita dan anak-anak.

Pelayanan publik pada prinsipnya menjadi titik strategis untuk mulai mengembangkan good governance di Indonesia. Hal tersebut disebabkan, antara lain:

1. Pelayanan publik menjadi sarana bagi negara dalam hal ini diwakili oleh pemerintah untuk berinteraksi dengan lembaga-lembaga atau institusi di luar pemerintah (non pemerintah).

2. Pelayanan publik adalah ranah dimana berbagai aspek good governance dapat diartikulasikan secara relatif lebih mudah. Penyelenggaraan pemerintahan dikatakan baik atau tidak baik, salah satu indikator penilai yang mudah adalah melihat penyelenggaraan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah (negara).

3. Pelayanan publik melibatkan berbagai kepentingan dalam good governance, yaitu:

pemerintah sebagai representasi negara, masyarakat sipil, dan mekanisme pasar (corporate) yang memiliki kepentingan dan keterlibatan yang tinggi dalam ranah ini

Guna mewujudkan kewajiban pemerintah sebagaimana termuat dalam pasal 28 UUD NKRI Tahun 1945, pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal HAM cq. Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang diseminasi dan penguatan HAM serta

(5)

2 pengembangan tenaga diseminasi dan penguatan HAM sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal HAM hal ini dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor: 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, Subdirektorat Perencanaan Teknis Diseminasi dan Penguatan HAM melalui seksi perencanaan teknis disminasi HAM yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, dan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan teknis diseminasi hak asasi manusia

Berdasarkan hal di atas, pada tahun anggaran 2020 subdit Perencanaan Teknis Diseminasi dan Penguatan HAM melalui seksi perencanaan teknis disminasi HAM menyusun Modul diseminasi sebagai media untuk melakukan penyebarluasan dan memberikan pemahaman terhadap aparatur pemerintah tentang nilai-nilai HAM.

.

2. Maksud dan Tujuan Maksud:

Tersedianya Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM untuk kegiatan diseminasi HAM baik ditingkat pusat dan daerah dan sebagai pertanggungjawaban kegiatan Seksi Perencanaan Teknis Diseminasi HAM.

Tujuan:

Tersedianya Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM guna meningkatkan pelaksana P2HAM terkait pemahaman tentang konsep dasar HAM, tata kelola pemerintahan yang baik, serta penerapanan P2HAM.

3. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari Bahan Diseminasi HAM adalah:

1. Pegawai Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM;

2. Kantor Wilayah Kemenkumham;

3. Para Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kemenkumham; dan 4. Masyarakat.

(6)

3 4. Ruang Lingkup

Kegiatan pada seksi Perencanaan Teknis Diseminasi HAM menyusun modul tersebut sebagai Modul guna pelaksanaan kegiatan diseminasi HAM. Modul tersebut berupa Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM.

5. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 b. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;

c. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia sebagaimana yang telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016;

d. Permenkumham No. 27 Tahun 2018 tentang Penghargaan pelayanan Publik Berbasis HAM e. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaan Direktorat Jenderal HAM Nomor:

HAM1.02.KU.03.03 Tahun 2018 tanggal 5 Februari 2018 tentang Penetapan Pejabat Pembuat Komitmen, Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar, Pengelola Keuangan dan Pejabat Administrasi Belanja Pegawai pada Direktorat Jenderal HAM;

f. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia Tahun Anggaran 2020 Nomor: SP.DIPA-013.09.1.622020/2020 tanggal 12 November 2019;

(7)

4 BAB II

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

1. Bentuk dan Proses Kegiatan

Bentuk kegiatan Penyusunan Modul Diseminasi HAM Selama Pandemi Covid-19 melalui rapat-rapat yang dilakukan secara offline (tatap muka dikantor) dan online (via media online yaitu google meet dan zoom), dan melakukan konsultasi ke narasumber/pakar. Kedua kegiatan tersebut dilakukan secara offline (tatap muka dikantor) dan online (via media online yaitu google meet dan zoom).

2. Proses Kegiatan Proses kegiatan : 1) Rapat persiapan :

- Membahas tentang draft penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM - Menampung masukan-masukan dan ide-ide dari subdit wilayah I, II, dan III, agar tercipta

keseragaman isi materi.

2) Konsultasi ke narasumber:

- Membahas penyusunan konsep bahan diseminasi HAM dengan narasumber terhadap draf Modul diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM dengan membuka kesempatan terhadap masukkan dari peserta rapat agar materi dapat disempurnakan.

- Membahas tentang materi materi yang akan dimuat dalam penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM

3) Rapat penyusunan modul:

Merupakan rapat dalam kantor, dimana dibahas materi perkembangan penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM dilaksanakan melalui beberapa rapat untuk membahas setiap penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM.

4) Rapat penyempurnaan modul:

Merupakan rapat finalisasi/penyempurnaan yang dilaksanakan bersama dengan kepada Direktur Jenderal HAM dan perwakilan pegawai dari unit esselon II dilingkungan Direktorat Jenderal HAM, dengan tujuan agar pegawai dilingkungan Direktorat Jenderal HAM dapat

(8)

5 mengetahui dan memahami Modul yang telah dibuat dan untuk mendapatkan masukan guna penyempurnaan dari Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM.

(9)

6 BAB III

HASIL YANG DICAPAI

Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan, tersedianya:

1. Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM

Modul ini merupakan modul yang terdiri dari beberapa materi yang dapat menunjang kebutuhan aparatur negara di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang akan menerapkan pelayanan publik berbasis HAM. Materi-materi tersebut antara lain: Orientasi Pelatihan, Pengantar HAM, Good Governance dan HAM, Pelayanan Publik Berbasis HAM, Rencana Tindak Lanjut.

a. Orientasi Pelatihan

• Perkenalan dan alur pelatihan, merupakan penjelasan latar belakang pelatihan

• Pemetaan harapan dan kekhawatiran, yaitu identitas diri para peserta. alur/sistematika pelatihan, materi dan metode pelatihan

• Kontrak belajar yaitu harapan, kekhawatiran dan kontribusi, rumusan aturan dalam pelatihan

b. Pengantar HAM

• Konsep dan sejarah HAM, yaitu sejarah dan konsep HAM yang terdiri dari sejarah dan perkembangan HAM, konsep, definisi dan prinsip2 HAM, tonggak sejarah dan perkembangan HAM, definisi HAM, prinsip dan karakteristik HAM, kewajiban negara dalam HAM, definisi pelanggaran HAM, mekanisme penegakan HAM

• Instrumen HAM, terkait instrumen HAM nasional dan internasional, definisi instrumen HAM, instrumen pokok HAM internasional, jenis2 instrument HAM, instrumen HAM nasional, hubungan antara instrumen HAM nasional dan internasional, instrumen pokok HAM

c. Good Governance dan HAM

• Konsep dan Prinsip Good Governance (GG) merupakan faktor yang melatarbelakangi good governance, karakteristik GG, prinsip2 GG

• Keterkaitan Good Governance dan HAM yaitu relasi antara GG dan HAM, konsep GG dalam instrumen HAM internasional, keterkaitan antara GG, rule of law, demokrasi dan HAM

(10)

7 d. Pelayanan Publik Berbasis HAM

• Pelayanan Publik dalam Perspektif HAM, adalah Konsep dan karakteristik publik, pelayanan publik dan GG, kerangka hukum HAM dalam konteks pelayanan publik

• Pendekatan berbasis hak asasi menuju layanan publik yang responsif, yaitu pelayanan publik berbasis HAM, prinsip2 HAM dalam pelayanan publik, standar HAM yang relevan dalam pelayanan publik

e. Rencana Tindak Lanjut untuk merumuskan strategi bersama, identifikasi masalah dan modal yang dimiliki, merumuskan strategi bersama, dan evaluasi.

(11)

8 BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan

Pada tahun anggaran 2020 telah tersedianya Modul/petunjuk tentang alur kerja di Direktorat Diseminasi dan Penguatan HAM, Modul/petunjuk pelaksanaan kegiatan diseminasi HAM terkait berupa modul diseminasi pelayanan publik berbasis HAM dan bahan bacaan pelayanan publik berbasis HAM sebagai materi kegiatan.

Besar harapan, Penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM ini dapat digunakan untuk menyebarkan nilai-nilai hak asasi mansuia baik melalui kegiatan diseminasi yang dilaksanakan di tingkat pusat (Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia) maupun di tingkat daerah (Kantor Wilayah Kemenkumham dan di UPT Imigrasi dan Pemasyarakatan).

2. Saran

Besar harapan, Modul yang telah disusun dapat dipergunakan sebagai Modul/petunjuk didalam kegiatan kegiatan Diseminasi HAM baik dtingkat pusat (Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia) maupun ditingkat daerah (Kanwil Kementerian Hukum dan HAM), agar pelaksanaan kegiatan maupun materi yang disampikan dalam kegiatan diseminasi HAM agar pelaksanaan P2HAM dapat tercapai dan terimplementasikan serta dipahami esensi nilai-nilai HAMnya.

(12)

9 BAB V

PENUTUP

Demikian laporan kegiatan Penyusunan Modul Diseminasi Pelayanan Publik Berbasis HAM Selama Pandemi Covid-19 pada Tahun Anggaran 2020 yang dapat dipergunakan sebagai bahan Diseminasi HAM di bidang Perencanaan Teknis Diseminasi HAM.

Dibuat di Jakarta,

Pada tanggal 21 Oktober 2020

Kasubdit Perencanaan Teknis Diseminasi dan Penguatan HAM

Bertha E. Saragi

NIP 196510211992112001

Referensi

Dokumen terkait

 Staged representation  pendekatan yang menggunakan sekumpulan area proses yang sudah terdefinisi sebelumnya untuk digambarkan sebagai suatu level kematangan organisasi... Last

Berhasil mengusulkan Best Practice dan/atau karya inovasi yang dapat menjadi dasar pencarian solusi dan menjadi kesepakatan diskusi tahap pencarian dan

Penggunaan sudu berbentuk mangkok pada penelitian ini karena distribusi massa air melewati sudu mangkok memantul kembali menyebar ke segala arah dan dapat menahan aliran

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk menyelami lebih dalam untuk menganalisis serta mengkaji tentang Constitutional

Segi produk dapat dilihat dari kandungan gizi yang dimiliki susu sapi tersebut, kualitas gizi yang baik, memiliki varians rasa yang banyak, pengemasan yang menarik

Bagaimana merancang sebuah media informasi yang dapat memberikan wadah kepada anak usia 6-12 tahun untuk mendapatkan pengetahuan tentang peduli hewan peliharaan1. 1.3

Nilai-nilai kebutuhan sosial, pengakuan, persahabatan, yang tersirat dan tersurat dalam pembuatan batik tulis adalah nilai yang tidak akan berubah dalam era Revolusi

(1) Penentuan perolehan jumlah kursi anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dari setiap Partai Politik Peserta Pemilu didasarkan atas seluruh hasil