Enterprise Architecture Planning
Chalifa Chazar
www.script.id
chalifa.chazar@gmail.com
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Maturity Model
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Masalah
Kemampuan
arsitektur
untuk
berubah
sering
ditentukan oleh tingkat kematangan arsitektur yang
dihasilkan.
Arsitektur yang matang akan dihasilkan oleh proses
penyusunan arsitektur yang juga matang
Perlunya acuan untuk mengukur kematangan proses
perencanaan
arsitektur
enterprise
sehingga
menghasilkan arsitektur yang optimal.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Definisi Model
Pedoman dari praktik terbaik yang didefinisikan
oleh organisasi lain yang sukses dan berfungsi
dengan baik.
Representasi dari seperangkat komponen
proses, sistem, atau area subjek yang umumnya
dikembangkan untuk pemahaman, analisis,
peningkatan, dan/atau penggantian suatu
proses.
Representasi dari informasi, aktivitas, hubungan
dan konstrain
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Definisi Maturity
Suatu perilaku berevolusi yang terdefinisi
dengan
baik
dalam
mencapai
proses
pengembangan perangkat lunak yang matang
(mature).
Tingkat
perbaikan
proses
berdasarkan
sekumpulan area proses yang telah diidentifikasi
sebelumnya untuk mencapai tujuan.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Konsep Maturity
Konsep maturity telah diterapkan pada berbagai aspek
pengembangan baik sebagai alat untuk menilai atau
bagaian dari kerangka kerja peningkatan kualitas.
Prinsip dasar maturity adalah upaya penggambaran
prilaku khas objek (produk, proses, enterprise, dll) dalam
beberapa tingkat kematangan.
Akar pendekatan kematangan adalah manajemen
kualitas.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Metode Crosby’s QMMG
Pendekatan Crosby’s
Quality Manajement
Maturity Grid
(QMMG).
Menggambarkan prilaku khas suatu organisasi
menjadi 5 tingkat kematangan, dimana setiap
tingkat
kematangan
memiliki
6
aspek
manajemen kualitas.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Metode Crosby’s QMMG
Berfokus pada evolusi yang ,memaparkan bahwa
manajemen kualitas perusahaan cenderung berevolusi
melalui 5 tingkatan, yaitu:
- Ketidakpastian (
Uncertainty
)
- Kebangkitan (
Awakening
)
- Pencerahan (
Enlightenment
)
- Kebijakan (
Wisdom
)
Kategori
Pengukuran Pemahaman dan perilaku manajemen Tingkat I:
Ketidakpastian Tidak terdapat pemahaman bahwa kualitas merupakanperalatan manajemen. Cenderung menyalahkan departemen kualitas atas
masalah-masalah kualitas. Tingkat II:
Kebangkitan Menyadari bahwa manajemen kualitas penting, namun tidakbersedia menyediakan waktu atau uang untuk melaksanakannya.
Tingkat III:
Pencerahan Saat menjalankan program peningkatan kualitas mempelajaribahwa manajemen kualitas, bersifat mendukung dan sangat membantu.
Tingkat IV:
Kebijaksanaan Berpartisipasi.Mutlak memahami manajemen kualitas.
Menyadari peranan tiap-tiap pribadi untuk kesinambungannya
Tingkat V:
Kepastian Memandang manajemen kualitas sebagai bagian esensialdalam sistem perusahaan.
Kategori
Pengukuran Status kualitas organisasi Tingkat I:
Ketidakpastian Kualitas hanya diketahui dalam departemen manufakturatau rekayasa Tidak terdapat inspeksi
Menekankan pada peningkatan dan pengurutan Tingkat II:
Kebangkitan Terdapat pemimpin yang memperhatikan kualitas namuntetap ditekankan pada peningkatan dan pemindahan produk
Masih menjadi bagain manufaktur atau lainnya Tingkat III:
Pencerahan Departemen kualitas melaporkan pada manajemen atas,semua peningkatan tidak ditawa-tawar Manajer memiliki peranan dalam manajemen perusahaan Tingkat IV:
Kebijaksanaan Manajer kualitas meruypakan eksekutif perusahaanEfektif melaporkan status dan melakukan tindakan preventif Terlibat dalam masalah penggunaan dan penugasan
khusus Tingkat V:
Kepastian Manajer kualitas berada dalam dewan direksiPreventif merupakan pertimbangan utama Kualitas dipikirkan oleh pimpinan
Kategori
Pengukuran Penanganan masalah Tingkat I:
Ketidakpastian Masalah-masalah ditangani saat terjadiTidak ada resolusi Definisi yang tidak layak
Banyak pertengkaran dan saling menuduh Tingkat II:
Kebangkitan Dibentuk kelompok untuk mengatasi masalah-masalahutama Tidak terdapat solusi jangka panjang
Tingkat III:
Pencerahan Terdapat komunikasi mengenai tindakan koreksiMasalah dihadapi secara terbuka dan diselesaikan dengan teratur
Tingkat IV:
Kebijaksanaan Masalah-masalah diidentifikasi pada awal perkembanganSemua fungsi-fungsi terbuka untuk saran dan peningkatan Tingkat V:
Kepastian Pengecualian hanya untuk kasus yang sangat lazimMasalah-masalah dapat dicegah
Kategori
Pengukuran Biaya kualitas sebagai % dari penjualan Tingkat I:
Ketidakpastian Dilaporkan : tidak diketahuaiAktual : 20% Tingkat II:
Kebangkitan Dilaporkan : 3%Aktual : 18% Tingkat III:
Pencerahan Dilaporkan : 8%Aktual : 12% Tingkat IV:
Kebijaksanaan Dilaporkan : 6.5%Aktual : 8% Tingkat V:
Kepastian Dilaporkan : 2.5%Aktual : 2.5%
Kategori
Pengukuran Tindakan peningkatan kualitas Tingkat I:
Ketidakpastian Tidak ada aktifitas yang terorganisasiTidak ada pemahaman mengenai aktivitas peningkatan kualitas
Tingkat II:
Kebangkitan Mencoba usaha-usaha “memotivasi”Jangka pendek Tingkat III:
Pencerahan Implementasi program 14-langkah dengan pemahaman danpelaksanaan tiap langkah Tingkat IV:
Kebijaksanaan Melanjutkan program 14-langkah dan memulai Make Certain Tingkat V:
Kepastian Peningkatan kualitas normal dan merupakan aktivitasberkesinambungan.
Kategori
Pengukuran Ringkasan postur kualitas perusahaan Tingkat I:
Ketidakpastian Kami tidak tahu mengapa kami mempunyai masalah dengankualitas Tingkat II:
Kebangkitan Apakah benar-benar penting selalu memiliki masalah dengankualitas Tingkat III:
Pencerahan Melalui komitmen manajemen dan peningkatan kualitas kamimengidentifikasi dan memecahkan masalah kami Tingkat IV:
Kebijaksanaan Mencegahoperasional rutin kamiketidaksempurnaan merupakan bagian Tingkat V:
Kepastian Kami tahu mengapa kami tidak memiliki masalah dengankualitas
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
CMM
Penggunaan konsep kematangan dalam bidang
teknologi informasi adalah untuk mengkuantifikasi
kebaikan dari suatu perangkat lunak.
SEI (
Software Engineering Institute
) tahun 1986
mengembangkan suatu metode pengukuran kebaikan
pengembangan perangkat lunak.
Disebut
Capability Maturity Model for Software
(CMM).
Model CMM menggunakan pendekatan yang berbeda
dengan model QMMG, yaitu dengan mengidentifikasi
“area kunci proses” untuk meningkatkan tingkat
kematangan.
Level Deskripsi Area Proses Optimising Umpan balik kuantitatif dari proses
memungkinkan peningkatan proses yang kontinu dan menunjukan ide inovatif dan teknologi
Pencegahan ketidak
sempurnaan Manajemen Perubahan Teknologi Manajemen Perubahan Proses
Managed Ukuran detail proses perangkat lunak dan kualitas produk
dikumpulkan. Baik proses perangkat lunak dan produknya dipahami
secara kuantitatif dan dikendalikan
Manajemen Proses Kuantitatif
Manajemen Kualitas Perangkat Lunak Defined Proses perangkat lunak untuk
aktivitas manajemen dan
kerekayasaan didokumentasikan, distandarisasikan, dan diintegrasikan ke dalam proses standar perangkat lunak bagi organisasi. Semua proyek menggunakan versi lengkap proses standar perangkat lunak organisasi untuk mengembangkan dan
merawat perangkat lunak.
Fokus Proses Organisasi Definisi Proses Organisasi Program Pelatihan Manajemen Perangkat Lunak Terintegrasi Kerekayasaan Produk Perangkat Lunak Koordinasi antar
Level Deskripsi Area Proses Repeatable Terdapat proses manajemen proyek
dasar untuk melacak biaya, jadwal, dan fungsionalitas. Terdapat disiplin proses yang penting untuk
mengulang kesuksesan proyek sebelumnya dengan aplikasi yang serupa. Manajemen Kebutuhan Perencanaan Proyek Perangkat Lunak Pelacakan Proyek Perangkat Lunak Manajemen Subkontrak Perangkat Lunak Jaminan Kualitas Perangkat Lunak Manajemen Konfigurasi Perangkat Lunak
Initial Karakteristik proses perangkat lunak bersifat adhoc, dan bahkan sering bersifat chaotic. Beberapa proses telah terdefinisi, dan sukses
bergantung pada usaha individual.
Tidak ada proses yang diperlukan
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
CMMI
Merupakan pengembangan dari CMM, menyediakan
kerangka kerja untuk peningkatan dalam bidang:
- Rekayasa perangkat lunak
- Kerekayasaan sistem
- Pengembangan produk dan proses-proses terintegrasi
- Pengadaan vendor
CMMI
(
Capability
Maturity
Model
integration
)
memaparkan 4 bidang tersebut ke dalam 25 area proses.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
CMMI memberikan 2 pendektan dalam pengukuran
tingkat kematangan.
Continuous representation
model yang mengukur
tingkat kemampuan (
capability level
) untuk memberikan
suatu peningkatan relatif bagi suatu area proses tunggal.
Staged
representation
pendekatan
yang
menggunakan sekumpulan area proses yang sudah
terdefinisi sebelumnya untuk digambarkan sebagai
suatu level kematangan organisasi.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Model kematangan perencanaan arsitektur enterprise
menggunakan pendekatan
Staged representation
agar
dapat dilihat kematangan proses perencanaan arsitektur
enterprise dalam organisasi secara menyeluruh.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com
Pengukuran tingkat kematangan suatu objek dilakukan
dengan mengidentifikasi proses (kapabilitas area proses).
Untuk menentukan kapabilitas area proses dilakukan
dengan menganalisis area proses yang dikelompokan
menjadi 3 kelompok:
–
Komponen yang diperlukan menggambarkan apa yang
harus dicapai organisasi untuk memenuhi area proses
–
Komponen yang diharapkan menggambarkan hal spesifik
apa yang akan diimplementasikan
oleh organisasi untuk
mencapai komponen yang diperlukan.
–
Komponen informatif menyediakan detail-detail yang
membantu organisasi untuk memikirkan cara mendekati
komponen-komponen yang diperlukan dan diharapkan.
Last update : September 2016 | chalifa.chazar@gmail.com